Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan non-vaskuler yang tergolong ke dalam divisi Bryophyta. Lumut memiliki siklus hidup yang didominasi oleh generasi gametofit haploid. Tumbuhan lumut terbagi menjadi 3 golongan yaitu lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk. Siklus hidup lumut meliputi tahapan spora, protonema, gametofit, fertilisasi, dan pembentukan sporogonium dan spora baru.
1 of 11
Downloaded 34 times
More Related Content
Bryophyta
1. BRYOPHYTA ( TUMBUHAN LUMUT )
TUGAS MATA PELAJARAN BIOLOGI
BRYOPHYTA
( TUMBUHAN LUMUT )
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut yang apakah secara khas tinggi 1-10 cm (0.4-4
inchi), meskipun beberapa jenis adalah banyak lebih besar. Mereka biasanya tumbuh berdekatan
bersama-sama di dalam keset / dasar, perdu atau di tempat rindang. Mereka tidak mempunyai
bunga atau biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Pada lumut
tertentu menghasilkan capsule spora yang nampak seperti paruh yang dilahirkan pada tangkai
tipis. Ada kira-kira 10,000 jenis lumut digolongkan pada Bryophyta. Divisi Bryophyta dahulu
mencakup tidak hanya lumut, tetapi juga liverworts dan hornworts. Sekarang ini lain, dua
kelompok Bryophyta adalah ditempatkan dalam divisi tersendiri.Tumbuhan Bryophyta
merupakan tumbuhan yang paling primitive yang tidak memiliki akar sesungguhnya, batang,
atau tangkai. Mereka sejak lima ratus juta tahun.Bryophyta merupakan tumbuhan kecil,
herbaceous yang tumbuh tertutup, selalu berkumpul menjadi alas bebatuan, tanah, ataupun
menjadi epifit pada batang dan cabang tanaman. Bryophyta terbagi dalam 3 golongan yaitu:
1.Lumut Hati (Hepaticophyta)
Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah, pohon
atau tebing. Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tidak
memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup),
secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina. Contohnya: Ricciocarpus,
2. Marchantia dan lunularia.
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup lumut
ini mirip dengan lumut daun. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut
alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka , sehingga membantu memencarkan spora.
Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang disebut
gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati
adalah Marchantia polymorpha dan porella
2.Lumut Daun
Lumut daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil
dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun. Reproduksi vegetatif dengan
membentuk kuncup pada cabang-cabang batang. Kuncup akan membentuk lumut baru.
Contoh: Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum.
Lumut daun banyak terdapat ditempat tempat yang lembab, mempunyai struktur
seperti akar yang disebut rizoid dan struktur seperti daun.
Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada
gametofit. Contoh lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum
cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum.
3.Lumut Tanduk
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa
kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi
sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya
Anthocerros sp.
Mempunyai gametofit lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit lumut ini
mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit, masing
masing mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar, lebih besar dari
kebanyakan tumbuhan lumut.Contoh lumut tanduk adalah anthoceros laevis.
Tumbuhan lumut termasuk golongan tumbuhan tingkat rendah yang
filogenetiknya lebih tinggi dari pada golongan algae karena dalam susunan tubuhnya
sudah ada penyesuaian diri terhadap lingkungan hidup di darat, gametangium dan
sporangiumnya multiseluler, dan dalam perkembangan sporofitnya sudah membentuk
embrio. Meskipun tumbuhan lumut hidup di darat tetapi untuk terjadinya pembuahan
masih tetap memerlukan air, hingga tumbuhan lumut disebut sebagai tumbuhan amfibi.
Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam divisio
Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, lumut).Tumbuhan ini sudah menunjukkan
diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum
memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh
sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: serupa akar).
Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis.
II. PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Lumut
3. Secara ilmu tumbuhan, lumut termasuk Bryophyta, atau tumbuhan non vaskuler.
Mereka dapat dibedakan dari yang serupa liverworts ( Marchantiophyta atau Hepaticae)
dengan multi-cellular mereka rhizoids. Lain perbedaan bukanlah universal untuk semua
lumut dan semua liverworts, yang membedakan batang dan daun-daun, ketiadaan
daun-daun yang terbagi-bagi atau berlekuk, dan ketidakhadiran daun-daun diatur dalam
tiga golongan, semua menunjuk tumbuhan lumut. Sebagai tambahan terhadap
kekurangan suatu sistem vaskuler, lumut mempunyai gametophyte-dominant siklus
hidup, yaitu. sel haploid untuk kebanyakan siklus hidupnya. Sporophytes (diploid)
berumur pendek dan dependent pada atas gametophyte. Ini adalah berlawanan dengan
pola aturan yang diperlihatkan oleh kebanyakan tumbuhan tingkat tinggi. Di dalam
tumbuhan vaskuler, sebagai contoh, haploid generasi diwakili oleh pollen dan ovule,
sedang diploid generasi adalah tumbuhan berbunga yang umum dikenal.
Ciri-ciri lumut:
Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat,
yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifit. Jika pada hutan banyak pohon
dijumpai epifit maka hutan demikian disebut hutan lumut.
Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut (xilem dan floem).Pada
tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu:Alat kelamin jantan
disebut Anteridium yang menghasilkan Spermatozoid.Alat kelamin betina disebut
Arkegonium yang menghasilkan Ovum
Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoesius).
Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius).Gerakan spermatozoid
ke arah ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia
berupa lendir yang dihasilkna oleh sel telur.
Sporogonium adalah badan penghasil spora, dengan bagian bagian :-Vaginula (kaki) Seta (tangkai) -Apofisis (ujung seta yang melebar) -Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan
Kolumela (jaringan dalam kotak spora yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut
bersifat haploid.
1.2 Klasifikasi
Klasifikasi lumut hati
Regnum : Plantae
Division : Hepaticophyta
Class : Hepaticosida
Ordo : Hepaticoccales
Family : Hepaticoceae
Genus : Hepaticopsida
Species : Hepaticiopsida sp
Klasifikasi lumut Daun
4. Regnum : Plantae
Division : Bryophyta
Class : Bryopsida
Ordo : Bryopceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Species : Bryopsida sp
1.3 Siklus Hidup
Kebanyakan dari tanaman memiliki dua bagian kromosom di sel-selnya (diploid,
beberapa kromosom hidup dengan sebuah pasangan yang mengandung informasi
genetik yang sama). Sedang lumut (dan Bryophyta lain) hanya memiliki satu set
kromosom (haploid, beebrapa kromosom hidup dalam sebuah salinan sel yang unik).
Periode siklus hidup lumut secara lengkap, merusak kromosom, tetapi hal ini hanya
pada sporofit.
1.4 Ciri Siklus Hidup Lumut (Polytricum commune)
Lumut hidup diawali dari sebuah spora haploid, yang bertunas untuk
memproduksi sebuah protonema, yang menumpuk filamen atau thalloid (flat dan thallus
like). Ini merupakan tingkatan sementara dalam hidup lumut. Dari protonema tumbuh
gametophore yang dideferensiasi menjadi tangkai dan akar/ leaves (mikrofil). Dari
keterangan dari tangkai atau cabang develop organ sex lumut. Organ betina disebut
archegonia (archegonium) dan terlindungi oleh kumpulan tangkai yang termodifikasi
yang disebut perichaetum (plural, perichaeta). Archegonia memiliki leher disebut
venters dimana sperma jantan turun. Organ jantan disebut antheridia (singular
antheredium) dan tertutup oleh modifikasi tangkai disebut perigonium (plural,
perigonia).Lumut bisa menjadi dioicous atau monoicous. Pada lumut dioicous, kedua
organ sex, jantan dan betina terlahir pada gametofit tanaman. Pada monoicous (juga
disebut autoicous) lumut, mereka terlahir pada tanaman yang sama. Pada pengairan,
sperma dari antheridia berjalan ke archegonia dan terjadi fertilisasi, mengawali produksi
sporofit diploid. Sperma lumut adalah biflagellate, mereka memiliki dua flagella yang
membantu sebagai daya pendorong. Tanpa air, fertilisasi tidak dapat terjadi. Setelah
fertilisasi, sporofit mandul didorong keluar dari archegonial venter. Ini membutuhkan
kira-kira seperempat sampai setengah tahun untuk sporofit untuk matang. Badan
sporofit terdiri dari gagang panjang, disebut seta, dan capsule disebut operculum.
Capsule dan operculum terlapisi oleh calyptra yang merupakan sisa archegonial venter.
Calyptra biasanya mengecil / berkurang ketika capsule matang. Withing the capsule,
sel-sel pereproduksi spora mengalami meiosis untuk membentuk spora haploid, dimana
siklus dapat berjalan lagi. Mulut capsule biasanya dikelilingi oleh set gigi disebut
peristome. Ini mungkin tidak terjadi pada beberapa lumut.Pada beberapa lumut, struktur
vegetatif hijau disebut gemmae yang diproduksi pada tangkai atau cabang, yang bisa
merusak dan membentuk kembali tanaman tanpa perlu melalui fertilisasi. Ini disebut
dengan reproduksi asexual.
5. 1.5 Perkembangan
Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang
kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium yang pada lumut dinamakan
protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi besar, adapula yang tetap kecil.
Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi
tumbuhan lumutnya. Tubuh tumbuhan lumut berupa tallus seperti lembaran-lembaran
daun (hepaticae), atau telah mempunyai habitus seperti pohon kecil dengan batang dan
daun-daunnya (pada musci), tetapi padanya belum terdapat akar yang sesungguhnya,
melainkan hanya rizoid-rizoid yang berbentuk benang-benang atau kadang-kadang
memang telah menyerupai akar. Pada tumbuhan inilah dibentuk gametangium.Setelah
sel telur dibuahi oleh spermatozoid yang bentuknya seperti spiral atau alat pembuka
gabus tutup botol dengan dua bulu cambuk itu, maka zigot tidak memerlukan waktu
istirahat dulu tetapi terus berkembang menjdi embrio yang diploid.Bagian bawah embrio
dinamakan kakinya. Kaki masuk ke jaringan lumut yang lebih dalam dan berfungsi
sebagai alat penghisap (haustorium). Embrio itu lalu tumbuh merupakan suatu badan
yang bulat atau jorong dengan tangkai pendek atau panjang dan seperti telah telah
disebut di atas disebut sporogonium. Di dalam bagian yang bulat itu dibentuk spora,
oleh sebab itu bagian tersebut juga disebut capsule spora. Capsule spora juga
dianggap sinonim dengan sporogonium karena leher arkegonium amat sempit, maka
sporogonium tidak dapat menembusnya dan bekas dinding arkegonium ikut terangkat
dan merupakan tudung capsule spora. Mengingat bentuknya seperti tudung akar, pada
ujung akar dan mungkin juga mempunyai fungsi yang sama sebagai pelindung, maka
bekas dinding arkegonium itu juga dinamakan kaliptra. Jaringan dalam capsule spora
dinamakan arkespora. Arkespora membentuk sel induk spora, dan dari satu sel induk
spora dengan pembelahan reduksi terjadilah 4 spora yang berkelompok merupakan
tetrade. Seringkali pada pembentukan spora itu ditentukan pula jenis kelaminnya. Dari
spora itu, bergantung pada macam sporanya, akan utmbuh lumut yang berumah satu
atau berumah dua. Spora itu membulat sebelum terpisah-pidah dan terlepas dari
capsule spora.
1.6 Pergiliran Keturunan Tumbuhan Lumut
Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa
yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametofit (tumbuhan
penghasil gamet) yang haploid (x = n). Dengan demikian, terdapat tumbuhan lumut
jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin
sekaligus.Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel
kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ
penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang
masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi
apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi ovum.Ovum
yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya
disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x = 2n) dan berusia pendek (3-6 bulan
untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut
sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk
melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi
6. suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan
pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.
2.1 Macam-Macam Lumut
Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah, pohon
atau tebing. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan.
Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini
menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok
peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih
dari 6000 spesies.Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat
makanan. Tidak memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif dengan
membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan
betina. Contohnya: Ricciocarpus, Marchantia dan lunularia
Ciri-ciri
1.tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid
2.gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yg berbntk spt payung.
3.sporofit perumbuhannnya terbatas krn tdk mempunyai jaringan meristematik
4.berkembang biak scr generatif dgn oogami, dan scr vegetatif dgn fragmentasi, tunas, dan
kuncup eram
5.habitatnya ditempat lembab
Susunan Tubuh
Berdasarkan bentuk talusnya lumut dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1). Lumut hati bertalus
2). Lumut hati berdaun
Menyerupai talus (dorsiventral), bagian atas dorsal berbeda dengan bagian
bawah ventral. Daun bila ada tampak rusak dan tersusun pada tiga deret pada batang
sumbu. Alat kelamin terletak pada bagian dorsal talus pada /pada jenis terletak pada
bagian terminal, sporogonium sederhana tersusun atas bagian kaki dan kapsul atau
kaki tangkai dan kapsul. Mekanisme merakahnya kapsul tidak menentu dan tidak
teratur.
Seperti pita bercabang menggarpu dan menyerupai rusuk ditengah mempunyai
rizoid. Pada rusuk tengah, terdapat badan seperti piala dengan tepi yang bergigi, yang
disebut piala eram atau keranjang eram kepala atau mangkok. Kemudian puncuppuncup eram atau tunas yang disebut gema mudah terlepas oleh air hujan
Protonema lumut hati umumnya hanya berkembang menjadi suatu bulu yang
pendek. Sebagian besr lumut hati mempunyai sel-sel yang mengandung minyak,
minyak itu terdapat dalam bentuk yang spesifik kumpulan tetes-tetes minyak aksiri
dalam bentuk demikian. Minyak tadi tidak pernah ditemukan pada tumbuhan lain.
Perkembang biakan
7. Secara aseksual, menggunakan spora dan tunas, secara seksual, ex: Maechantia.
Anteridium terpancang pada permukaaan atas, bentuknya seperti cakram. Dasar bunga
betina agak melebar dan membentuk paying, dengan cuping berbentuk jari, umumnya
berjumlah 9. Arkegonium tumbuh pada alur-alur diantara cuping-cuping dengan leher
menekuk ke bawah. Anteridium merekah mengeluarkan sperma menuju ke
arkegonium. Generasi sporofit dari telur yang sudah dibuahi (zigot). Zigot membelah
membentuk embrio (bentuk bola), bagian pangkal dari embrio membentuk kaki masuk
kejaringan reseptakel. Bagian terbesar dari janin membentuk kapsulyang dipisahkan
dari bagian kaki zona yang terdiri dari sel-sel yang disebut tangkai. Kapsul berisi sel
induk spora yang berkelompok (elater) yaitu benang-benang memanjang dengan
dinding bagian dalam terpilin. Setelah miosis terbentuklah tetraspora, tangkainya yang
memanjang arkegonium yang melebar jadi pecah dan kapsul jadi terdorong ke bawah.
Kapsul lalu mongering dan terbuka memancarkan spora, lepasnya spora dari kapsul
dibantu dengan adanya elater yang sifatnya higroskopik. Akibat mengeringnya kapsul
elater menggulung, menjadi kering dan mengadakan gerakan sentakan yang melempar
spora ke udara
Lumut Daun ( Bryopsida sp)
Lumut daun dapat tumbuh di atas tanah-tanah gundul yang periodic mengalami
masa kekeringan, bahkan di atas pasir yang bergerak pun dapat tumbuh. Selanjutnya
lumut-lumut itu dapat kita jumpai di antara rumput-rumput, di atas batu-batu cadas,
pada batang dan cabang-cabang pohon, di rawa-rawa tetapi jarang di air. Bryopsida
merupakan class lumut terbesar, terdiri 95% dari seluruh spesies lumut, kira-kira 9.500
spesies.Kelompok ini terkenal dengan memilikinya spore capsules dengan gigi yaitu
Arthrodontous; yang terpisah dari lainnya dan tergabung di dasar dimana mereka
mengikat untuk membuka capsule. Gigi ini mengemuka saat penutup operculum jatuh.
Pada kelompok lumut lain, capsule adalah nematodontous dengan operculum terikat,
atau lainnya membuka tanpa operculum atau gigi.
Susunan Tubuh
Lumut daun pada substrat dengan menggunakan rizoid yang multiseluler yang dapat
bercabang-cabang. Mempunyai daun yang berusuk dan tersusun dalam 3-8 deret pada
sumbunya. Sumbu (batang) pada lumut daun biasanya menunjukkan deferensiasi
menjadi epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Perkembang Biakan
Alat-alat kelamin terkumpul pada ujung batang atau pada ujung cabang-cabangnya,
dan dikelilingi oleh daun yang letaknya paling atas. Daun-daun itu kadang-kadang
mempunyai bentuk dan susunan yang khusus dan seperti pada jungermaniales juga
dinamakan Periantum.
Alat-alat kelamin itu dikatakan bersifat banci atau berumah satu, jika dalam kelompok
itu terdapat kumpulan arkegonium dan anteridium terpisah tempatnya. Diantara alat-alat
kelamin dalam kelompok itu biasanya terdapat sejumlah rambut-rambut yang terdiri dari
banyak sel dan dapat mengeluarkan suatu cairan. Seperti pada tubuh buah fungi
rambut-rambut steril itu dinamakan Parafisis.
8. Bryopsida
1.Bryopsida adalah kelas yang terbesar di antara anggota Bryophyta lainnya dan paling
tinggi tingkat perkembangannya karena baik gametofit maupun sporofitnya sudah
mempunyai bagian-bagian yang lebih kompleks.
2.Gametofit dari lumut daun umumnya dibedakan dalam 2 tingkatan yaitu protonema yang
terdiri dari benang bercabang-cabang, dan gametafora yang berbatang dan berdaun.
3.Sporogonium dari lumut daun terdiri atas bagian kaki, seta dan kapsul. Selanjutnya
bagian kapsul mempunyai bagian-bagian yang dinamakan apofise, kotak spora atau
teka, dan tutup atau operkulum. 4.Kebanyakan ahli bryologi membagi Bryopsida
menjadi 3 anak kelas yaitu Sphagnidae, Andreaeidae, dan Bryidae. Perbedaan dari
ketiga anak kelas tersebut terutama terletak pada struktur anatomi sporogoniumnya.
5.Anak kelas Sphagnidae mempunyai ciri-ciri antara lain: protonema berbentuk daun kecil
yang terdiri dari satu lapis sel, gametafora pada ujungnya membentuk cabang-cabang
sebagai roset yang menyerupai jambul dan tidak mempunyai rizoid. Sporofit didukung
oleh perpanjangan ujung batang yang namanya pseudopodium.
6.Andreaeidae mempunyai persamaan dengan Sphagnidae dalam hal sporofitnya yang
didukung oleh pseudopodium, tetapi berbeda dalam hal cara membukanya kapsul
spora yaitu dengan membentuk 4 katup.
7.Anggota Bryidae yang tergolong Stegocarpi mempunyai peristoma pada kapsul sporanya,
didasarkan atas sifat dari peristomanya Bryidae dibedakan menjadi 2 golongan yaitu
Nematodonteae dan Arthrodonteae.
8.Peristoma adalah gigi-gigi atau rambut-rambut yang mengelilingi stoma pada kapsul
spora-spora yang dapat mengadakan gerakan higroskopis, yaitu apabila spora-spora
sudah masak peristoma bergerak membuka ke arah luar hingga spora dapat keluar.
9.Dalam klasifikasi lumut daun, bentuk kapsul, jumlah gigi peristom, bentuk operkulum
maupun kaliptra dapat dijadikan dasar penggolongan yang penting.
10.Protonema sekunder ialah protonema yang tidak berasal dari perkecambahan spora,
biasanya berupa benang-benang hijau seperti ganggang. Melalui tunas-tunas yang
timbul dari prononema sekunder dapat terbentuk individu yang lebih banyak.
Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul
memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai,
danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya Anthocerros
sp.
Ciri-ciri
1.tubuhnya mirip lumut hati, ttpi berbeda pd sporofitnya
2.berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini berkerabatan plg dekat dgn
tumbuhan berpembuluh dibanding dari kelas lain pada tumbuhan lumut
9. 3.gametofitnya berupa talus yg lebar dan tipis dgn tepi yg berlekuk
4.rhizoid berada pada bagian ventral
5.habitatnya didaerah yg mempunyai kelembaban tinggi
cthnya : Anthoceros leavis
Tempat Hidup
Dijumpai ditepi-tepi sungai atau danau dan seringkali disepanjang selokan, dan
ditepi jalan yang basah atau lembab.
Susunan tubuh
Tubuh utama berupa gametofit yang mempunyai talus berbentuk cakram dengan
tepi bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan perantara-perantara rizoid-rizoid
susunan talus masih sederhana, sel-selnya hanya mempunyai suatu kloroplas dengan
satu pirunoid besar. Pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup
berbentuk ginjal.
Sporofit umumnya berupa kapsul yang berbentuk silender dengan panjang antara 56 cm. pangkal sporofitnya dibungkus dengan selubung dari jaringan gametofit.
Alat perkembangbiakan
Secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkhegonium. Anteridium
terkumpul pada suatu lekukan sisi atas talus arkegonium juga terkumpul pada suatu
lekukan pada sisi atas talus. Zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan suatu
dinding pisah melintang. Sel diatas terus membelah yang merupakan sporogenium
diikuti oleh sel bagian bawah yang membelah terus-menerus membentuk kaki ang
berfungsi sebagai alat penghisap, bila sporogenium masak makan akana pecah seperti
buah plongan s, menghasilakan jaringan yang terdiri dari beberapa deretan sel-sel
mandul yang dinamakan kolumila inin diselubungi oleh sel jaringan yang akemudian
menghasilkan spora, yang disebut arkespora.
Peran Tumbuhan Lumut Dalam Ekosistem
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen,
penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap
polutanLumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan dan lembab. Lumut
umum di area berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di
kota besar. Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi
ditemukannya. Beberapa jenis dengan air, seperti Fontinalisantipyretica, dan
Sphagnum tinggal / menghuni rawa. Seperti itu, lumut semi-aquatic melebihi cakupan
panjangnya normal di lumut terestrial. Di mana saja mereka terjadi, lumut memerlukan
kelembaban untuk survive. Oleh karena tipis dan ukuran jaringan yang kecil, ketiadaan
kulit jangat (mencakup dari lilin untuk mencegah kekurangan air), dan kebutuhan akan
air cairan untuk menyudahi fertilisasi. Beberapa lumut dapat survive dengan
kekeringan, kembali hidup di dalam beberapa jam hidrasi.Di garis lintang utara, sisi batu
karang dan pohon yang utara akan biasanya mempunyai lebih banyak lumut dibanding
seberang. Ini diasumsikan untuk menjadi sisi pohon yang yang sun-facing. Di hutan
10. dalam di mana cahaya matahari tidak menembus, lumut tumbuh subur sama pada saat
pada batang pohon.
2.2 Manfaat Bryophyta
Ada suatu market substansiil yang mengumpulkan lumut dari yang liar.
Penggunaan lumut tetap utuh terutama di florist trade dan untuk dekorasi rumah. Lumut
jenis Sphagnum juga komponen utama bahan bakar, yang mana ditambang untuk
penggunaan sebagai bahan bakar, sebagai aditip lahan perkebunan, dan jelai bertunas
dikeringkan pada pemroduksian Scotch Whisky.Sphagnum, biasanya jenis cristatum
dan subnitens, dipanen selagi masih bertumbuh dan dikeringkan digunakan di kamar
anak anak dan hortikultura sebagai medium pertumbuhan. Praktek tanah Pada Perang
dunia II, Sphagnum digunakan sebagai PPPK yang dipakaian pada luka prajurit, lumut
ini adalah sangat menyerap dan mempunyai kekayaan antibacterial. Beberapa awal
orang-orang menggunakannya sebagai diaper dalam kaitan dengan absorbency.Di
United Kingdom, Fontinalisantipyretica biasa digunakan untuk memadamkan api seperti
ditemukan di sejumlah substansiil di sungai yang slow-moving dan lumut menahan
volume air yang besar membantu memadamkan nyala api tersebut. Di Finlandia, Peat
mosses sebagai bahan bakar lumut telah digunakan untuk membuat roti selama
kelaparan. Di Mexico, lumut digunakan pada Dekorasi Natal
2.3 Penyesuaian Bryophyta Dan Masalah Hidup Di Darat
Bryophyta tidak sesuai sepenuhnya terhadap kehidupan di daratan. Bryophyta
bergantung kepada air untuk hidup. Zigot dan embrio dilindungi daripada pengeringan
dengan terus menetap di dalam arkegonium. Sperma harus berenang dalam
kelembapan luaran untuk sampai ke telur,oleh sebab itu Bryophyta hanya terdapat di
tempat yang lembap. Bryophyta tidak mempunyai tisu vaskular , oleh itu struktur
jasadnya tumbuh rendah daripada tanah untuk mengatasi masalah pengangkutan air.
Genussi gametofit lebih terubahsuai untuk hidup di habitat daratan kerana sporofit
bergantung kepada Genussi gametofit untuk mendapatkan bekalan makanan dan
perlindungan.
III.PENUTUP
1.Kesimpulan
1.Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan kecil yang termasuk division Bryophyta.
2.Mempunyai sel-sel plastida yang mengandung klorofil a dan b.
3.Kebanyakan hidup di darat, dan sel-selnya telah mempunyai dinding yang terdiri dari
selulosa.
4.Susunan tubuh sebenarnya merupakan gametofit. Pada bentuk primitif tumbuhan lumut
helaian berupa thalus (Marchantia, Riccia, Anthoceros).
5.Ada dua macam perkembang biakan yaitu: reproduksi vegetatif dan reproduksi generatif.
6.Tempat hidup lumut hati pada tempat-tempat yang basah untuk struktur tubuh higmorf
dan pada tempat-tempat yang kering untuk struktur tubuh yang xemorf (alat
penyimpanan air)
7.Cara hidup lumut hati, sebagai epifit umumnya menempel pada daun-daun pepohonan
dalam rimba di daerah tropika.
11. 8.Susunan tubuh lumut hati berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati dibagi menjadi dua
kelompok yaitu, lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun
9.Perkembang biakan lumut hati ada dua yaitu secara aseksual menggunakan spora dan
tunas, secara seksual contoh Marchantia, dan anteridium terpancang pada permukaan
atas, bentuknya seperti cakram.
10.Pada lumut daun, tempat hidupnya tumbuh di tempat agak terbuka.
11.Susunan tubuh lumut daun melekat pada substrat dengan menggunakan rizoid yang
multiseluler bercabang-cabang.
12.Perkembangbiakan lumut daun ada dua yaitu berumah satu jika dalam kelompok itu
terdapat arkegonium maupun anteridium dan berumah dua jika kumpulan arkegonium
dan anteridium terpisah.
13.Dijumpai ditepi-tepi sungai atau danau dan seringkali disepanjang selokan, dan ditepi
jalan yang basah atau lembab.
14.Tubuh utama berupa gametofit yang mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi
bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan perantara-perantara rizoid-rizoid
susunan talus masih sederhana, sel-selnya hanya mempunyai suatu kloroplas dengan
satu pirunoid besar.
15.Secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkhegonium.