ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
FERNANDO GINTING
14020211130092
07/24/14
1
BUDAYA ORGANISASI
PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI
07/24/14
2
ï‚—Gibson (1997 : 372)
Budaya organisasi sebagai sistem yang menembus nilai-
nilai, keyakinan, dan norma yang ada disetiap organisasi. Kultur
organisasi dapat mendorong atau menurunkan efektifitas
tergantung dari sifat nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma
yang dianut.
ï‚—Menurut Osborne & Plastrik (2000)
Budaya organisasi adalah seperangkat perilaku, perasaan,
dan kerangka psikologis yang terinternalisasi sangat mendalam
dan dimiliki bersama oleh anggota organisasi.
ï‚—Menurut Robbins dan Judge (2008:256)
Budaya organisasi mengacu pada sebuah sistem makna
bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan
organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.
KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI
07/24/14
3
Robbins dan Judge (2008:256) ada tujuh karakteristik utama yang secara
keseluruhan merupakan hakekat budaya sebuah organisasi yaitu:
1.Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauhmana karyawan didorong
untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risikio
2.Perhatian pada hal-hal yang rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan
menjalankan presisi. Analisis, dan perhatian pada hal-hal kecil.
3.Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketim-bang
pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4.Orientasi orang. Sejauh manakeputusan-keputusan manajemen memper-
timbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi.
5.Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim
ketimbang pada individu-individu.
6.Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang
santai.
7.Stabilitas. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahan-kannya
status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.
07/24/14
4
SUMBER UTAMA BUDAYA ORGANISASI
Terdapat enam sumber utama yang mempengaruhi budaya
organisasi
1. Budaya masyarakat atau budaya nasional dimana organisasi
berada secara fisik
2. Visi, gaya manajerial, dan kepribadian para pendiri organisasi
atau pemimpin yang dominan.
3. Macam bisnis yang digeluti dan nature of business
environment.
4. Struktur organisasi. Misalnya struktur birokratis akan
melahirkan pula budaya yang cenderung birokratis.
5. Pelanggan. Perilaku pelanggan akan berpengaruh terhadap
perilaku organisasi
6. Tradisi warisan organisasi yang tercermin dalam nilai ataupun
artefak.
TINGKATAN BUDAYA ORGANISASI
07/24/14
5
Schein (dalam Mohyi 1996: 85) mengklasifikasikan budaya
organisasi dalam tiga kelas, antara lain :
ï‚—Artefak
Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat.
Artefak lisan, perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari
budaya organisasi.
ï‚—Nilai-nilai yang mendukung
Nilai adalah dasar titik berangka evaluasi yag
dipergunakan anggota organisasi untuk menilai organisasi,
perbuatan, situasi dan hal-hal lain yag ada dalam organisasi
ï‚—Asumsi dasar
Adalah keyakinan yang dimiliki anggota organisasi
tentang diri mereka sendiri, tentang orang lain dan hubungan
mereka dengan orang lain serta hakekat organisasi mereka.
FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
07/24/14
6
Robbins dan Judge (2008:262) mengatakan bahwa Budaya
memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi yaitu:
1. Budaya sebagai penentu batas-batas; artinya,budaya
menciptakan perbedaan antara satu organisasi dg organisasi
lainnya.
2.Budaya memuat rasa identitas anggota organisasi.
3.Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang
lebih besar daripada kepentingan individu.
4.Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial. Budaya adalah
perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara
menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan
dilakukan karyawan.
5.Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali sebagai
mekanisme sense-making serta kendali yang menuntun dan
membentuk sikap dan perilaku karyawan.
Robbins dan Judge (2008:264) “ Budaya berpotensi
disfungsional terhadap keefektifan suatu organisasi
1.Hambatan untuk perubahan.
Budaya menjadi kendala mana-kala nilai-nilai yang dimiliki
bersama tidak sejalan dengan nilai-nilai yg dapat
meningkatkan efektivitas organisasi
2.Hambatan bagi keberagaman.
Budaya membatasi rentang nilai dan gaya yang dapat
diterima, dimana perbedaan-perbedaan dengan mayoritas
anggota akan menciptakan paradoks.
3.Hambatan bagi akuisisi dan merger.
Keputusan akuisisi dan merger tidak hanya
mempertimbangkan keuntungan finansial saja tetapi juga
kesesuaian kultur menjadi fokus utama.
BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI BEBAN?
PERAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENCAPAI
TUJUAN ORGANISASI
07/24/14
8
ï‚— 1. Sebagai identitas organisasi. Budaya organisasi berisi satu set karakteristik yang melukiskan organisasi dan
membedakannya dengan organisasi lain.
ï‚— 2. Menyatukan organisasi. Budaya organisasi merupakan lem normative yang merekatkan unsur-unsur
organisasi menjadi satu. Norma, nilai-nilai dan kode etik budaya organisasi menyatukan dan mengoordinasi
anggota organisasi.
ï‚— 3. Reduksi Konflik. Isi budaya organisasi mengembangkan kohesi sosial anggota organisasi yang mempunyai
latar belakag berbeda.
ï‚— 4. Komitmen kepada organisasi dan kelompok. Budaya organisasi yang kondusif mengembangkan rasa
memiliki dan komitmen tinggi terhadap organisassi dan kelompok kerjanya
ï‚— . 5. Reduksi Ketidakpastian. Budaya organisasi menentukan kemana arah, apa yang akan dicapai, dan
bagaimana mencapaianya. Budaya organisasi mempunyai pedoman yang memberikan kepastian dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya
ï‚— . 6. Menciptakan konsistensi. Budaya organisasi memberikan peraturan, panduan, prosedur serta pola
memproduksi dan melayani konsumen, pelanggan, nasabah atau klien organisasi. Semua hal tersebut
menimbulkan konsistensi pola pikir, cara bertindak dan berperilaku anggota organisasi.
ï‚— 7. Motivasi. Budaya organisasi merupakan kekuatan tidak terlihat atau invisible force dibelakang faktor-faktor
organisasi yang kelihatan dan dapat diobservasi. Budaya organisasi memotivasi anggota organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi. Anggota organisasi termotivasi secara intrinsic untuk melakukan apa yang
diwajibkan oleh budaya organisasi.
ï‚— 8. Kinerja Organisasi. Budaya organisasi yang kondusif menciptakan, meningkatkan dan mempertahankan
kinerja tinggi
ï‚— 9. Sumber Keunggulan Kompetitif. Budaya organisasi yang kuat mendorong motivasi keja, konsistensi,
efektivitas dan efisiensi serta menurunkan ketidakpastian yang memungkinkan kesuksesan organisasi dalam
pasar dan persaingan.
07/24/14
9
ï‚— 5. Reduksi Ketidakpastian. Budaya organisasi menentukan kemana arah, apa yang
akan dicapai, dan bagaimana mencapaianya. Budaya organisasi mempunyai
pedoman yang memberikan kepastian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
ï‚— 6. Menciptakan konsistensi. Budaya organisasi memberikan peraturan, panduan,
prosedur serta pola memproduksi dan melayani konsumen, pelanggan, nasabah
atau klien organisasi. Semua hal tersebut menimbulkan konsistensi pola pikir, cara
bertindak dan berperilaku anggota organisasi.
ï‚— 7. Motivasi. Budaya organisasi merupakan kekuatan tidak terlihat atau invisible
force dibelakang faktor-faktor organisasi yang kelihatan dan dapat diobservasi.
Budaya organisasi memotivasi anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Anggota organisasi termotivasi secara intrinsic untuk melakukan apa
yang diwajibkan oleh budaya organisasi.
ï‚— 8. Kinerja Organisasi. Budaya organisasi yang kondusif menciptakan,
meningkatkan dan mempertahankan kinerja tinggi
ï‚— 9. Sumber Keunggulan Kompetitif. Budaya organisasi yang kuat mendorong
motivasi keja, konsistensi, efektivitas dan efisiensi serta menurunkan
ketidakpastian yang memungkinkan kesuksesan organisasi dalam pasar dan
persaingan
TINDAKAN MANAJERIAL
07/24/14
10
Robbins dan Judge (2008:262), ada beberapa tindakan manajer yang
dapat diambil jika ingin membuat Budaya-nya lebih tanggap pelanggan.
1.Seleksi.
Merekrut orang-orang yang menunjukkan keramahan, antusiasme dan
sikap penuh perhatian.
1.Pelatihan dan sosialisasi.
Tindakan ini untuk membuat karyawan yang sudah ada lebih fokus
pada pelanggan.
1.Desain Struktur.
Manajemen membebaskan karyawan utk menyesuaikan perilaku
mereka dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan yang senantiasa
berubah.
07/24/14
11
4. Pemberdayaan.
Memberi kebebasan untuk mengambil keputusan terkait dengan kegiatan
sehari-hari, yg memungkinkan karyawan membuat keputusan seketika utk
memuaskan pelanggan,
5. Kepemimpinan.
Pemimpin melalui ucapan dan tindakannya memperlihat-kan komitmennya
terhadap kepuasan pelanggan.
6. Evaluasi kinerja.
Kinerja berbasis perilaku yg diukur dari upaya, komitmen, kerja tim,
keramahan, dan kemampuan memecahkan masalah pelanggan ketimbang
berdasarkan hasil terukur yg dicapai.
7. Sistem imbalan.
Manajemen perlu memberikan imbalan yang layak. Juga memberikan
penghargaan, kenaikan gaji, promosi berdasarkan layanan pelanggan yang
luar biasa.
07/24/14
12
Manajeme
n Puncak
Filsafat
Pendiri
Organisasi
Kriteria
seleksi
Budaya
organisasi
(cerita, ritual,
simbol
material,bahasa)Sosialisasi
Budaya Organisasi Terbangun
Keterangan
07/24/14
13
ï‚—Budaya asli berasal dari filosofi pendirinya. Filosofi itu pada
gilirannya berpengaruh kuat terhadap kriteria yang digu-
nakan dalam perekrutan.
ï‚—Tindakan dan ucapan manajemen puncak memantapkan
norma-norma yang berlaku yang terkait dengan perilaku
yang diterima dan tidak diterima dalam organisasi.
ï‚—Organisasi harus membantu karyawan (baru) untuk
beradap-tasi dengan kuklturnya. Proses ini disebut
sosialisasi .
ï‚—Kultur ditransmisikan ke karyawan melalui penceritaan
kisah, ritual, simbol-simbol material, dan bahasa.
Faktor –Faktor
Obyektif:
•Inovasi & peng-
ambilan resiko
•Perhatian pd detail
•Orientasi pd hasil
•Orientasi pd orang
•Orientasi pd tim
•Keagresifan
•Kemantapan
Budaya
Organisasi
Dipersepsi-
kan sbg
Tinggi
Rendah
Kinerja
Kepuasan
Kekuatan
kultur
Dampak Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Dan
Kepuasan
Keterangan gambar
07/24/14
15
ï‚—Karyawan membentuk persepsi subyektif yang
utuh tentang organisasi berdasarkan faktor-faktor
obyektif seperti; tingkat toleransi terhadap resiko,
penekanan pada tim, dan dukungan orang.
ï‚—Persepsi ini pada dasarnya yang membentuk
budaya organisasi.
ï‚—Persepsi-persepsi yang baik ataupun yang tidak
selanjutnya mempengaruhi kinerja dan kpuasan
karyawan dengan dampak yang semakin besar
dengan semakin kuat nya kultur.
TERIMA KASIH
07/24/14
16
ï‚—SUMBER
ï‚—http://www.scribd.com/doc/177473684/MAKAL
ï‚—http://pps.dinus.ac.id/new/download2.php?id=150

More Related Content

Budaya organisasi

  • 2. PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI 07/24/14 2 ï‚—Gibson (1997 : 372) Budaya organisasi sebagai sistem yang menembus nilai- nilai, keyakinan, dan norma yang ada disetiap organisasi. Kultur organisasi dapat mendorong atau menurunkan efektifitas tergantung dari sifat nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma yang dianut. ï‚—Menurut Osborne & Plastrik (2000) Budaya organisasi adalah seperangkat perilaku, perasaan, dan kerangka psikologis yang terinternalisasi sangat mendalam dan dimiliki bersama oleh anggota organisasi. ï‚—Menurut Robbins dan Judge (2008:256) Budaya organisasi mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.
  • 3. KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI 07/24/14 3 Robbins dan Judge (2008:256) ada tujuh karakteristik utama yang secara keseluruhan merupakan hakekat budaya sebuah organisasi yaitu: 1.Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauhmana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risikio 2.Perhatian pada hal-hal yang rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi. Analisis, dan perhatian pada hal-hal kecil. 3.Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketim-bang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut. 4.Orientasi orang. Sejauh manakeputusan-keputusan manajemen memper- timbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi. 5.Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim ketimbang pada individu-individu. 6.Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai. 7.Stabilitas. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahan-kannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.
  • 4. 07/24/14 4 SUMBER UTAMA BUDAYA ORGANISASI Terdapat enam sumber utama yang mempengaruhi budaya organisasi 1. Budaya masyarakat atau budaya nasional dimana organisasi berada secara fisik 2. Visi, gaya manajerial, dan kepribadian para pendiri organisasi atau pemimpin yang dominan. 3. Macam bisnis yang digeluti dan nature of business environment. 4. Struktur organisasi. Misalnya struktur birokratis akan melahirkan pula budaya yang cenderung birokratis. 5. Pelanggan. Perilaku pelanggan akan berpengaruh terhadap perilaku organisasi 6. Tradisi warisan organisasi yang tercermin dalam nilai ataupun artefak.
  • 5. TINGKATAN BUDAYA ORGANISASI 07/24/14 5 Schein (dalam Mohyi 1996: 85) mengklasifikasikan budaya organisasi dalam tiga kelas, antara lain : ï‚—Artefak Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan, perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi. ï‚—Nilai-nilai yang mendukung Nilai adalah dasar titik berangka evaluasi yag dipergunakan anggota organisasi untuk menilai organisasi, perbuatan, situasi dan hal-hal lain yag ada dalam organisasi ï‚—Asumsi dasar Adalah keyakinan yang dimiliki anggota organisasi tentang diri mereka sendiri, tentang orang lain dan hubungan mereka dengan orang lain serta hakekat organisasi mereka.
  • 6. FUNGSI BUDAYA ORGANISASI 07/24/14 6 Robbins dan Judge (2008:262) mengatakan bahwa Budaya memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi yaitu: 1. Budaya sebagai penentu batas-batas; artinya,budaya menciptakan perbedaan antara satu organisasi dg organisasi lainnya. 2.Budaya memuat rasa identitas anggota organisasi. 3.Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu. 4.Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial. Budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan. 5.Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali sebagai mekanisme sense-making serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.
  • 7. ï‚—Robbins dan Judge (2008:264) “ Budaya berpotensi disfungsional terhadap keefektifan suatu organisasi 1.Hambatan untuk perubahan. Budaya menjadi kendala mana-kala nilai-nilai yang dimiliki bersama tidak sejalan dengan nilai-nilai yg dapat meningkatkan efektivitas organisasi 2.Hambatan bagi keberagaman. Budaya membatasi rentang nilai dan gaya yang dapat diterima, dimana perbedaan-perbedaan dengan mayoritas anggota akan menciptakan paradoks. 3.Hambatan bagi akuisisi dan merger. Keputusan akuisisi dan merger tidak hanya mempertimbangkan keuntungan finansial saja tetapi juga kesesuaian kultur menjadi fokus utama. BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI BEBAN?
  • 8. PERAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI 07/24/14 8 ï‚— 1. Sebagai identitas organisasi. Budaya organisasi berisi satu set karakteristik yang melukiskan organisasi dan membedakannya dengan organisasi lain. ï‚— 2. Menyatukan organisasi. Budaya organisasi merupakan lem normative yang merekatkan unsur-unsur organisasi menjadi satu. Norma, nilai-nilai dan kode etik budaya organisasi menyatukan dan mengoordinasi anggota organisasi. ï‚— 3. Reduksi Konflik. Isi budaya organisasi mengembangkan kohesi sosial anggota organisasi yang mempunyai latar belakag berbeda. ï‚— 4. Komitmen kepada organisasi dan kelompok. Budaya organisasi yang kondusif mengembangkan rasa memiliki dan komitmen tinggi terhadap organisassi dan kelompok kerjanya ï‚— . 5. Reduksi Ketidakpastian. Budaya organisasi menentukan kemana arah, apa yang akan dicapai, dan bagaimana mencapaianya. Budaya organisasi mempunyai pedoman yang memberikan kepastian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya ï‚— . 6. Menciptakan konsistensi. Budaya organisasi memberikan peraturan, panduan, prosedur serta pola memproduksi dan melayani konsumen, pelanggan, nasabah atau klien organisasi. Semua hal tersebut menimbulkan konsistensi pola pikir, cara bertindak dan berperilaku anggota organisasi. ï‚— 7. Motivasi. Budaya organisasi merupakan kekuatan tidak terlihat atau invisible force dibelakang faktor-faktor organisasi yang kelihatan dan dapat diobservasi. Budaya organisasi memotivasi anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Anggota organisasi termotivasi secara intrinsic untuk melakukan apa yang diwajibkan oleh budaya organisasi. ï‚— 8. Kinerja Organisasi. Budaya organisasi yang kondusif menciptakan, meningkatkan dan mempertahankan kinerja tinggi ï‚— 9. Sumber Keunggulan Kompetitif. Budaya organisasi yang kuat mendorong motivasi keja, konsistensi, efektivitas dan efisiensi serta menurunkan ketidakpastian yang memungkinkan kesuksesan organisasi dalam pasar dan persaingan.
  • 9. 07/24/14 9 ï‚— 5. Reduksi Ketidakpastian. Budaya organisasi menentukan kemana arah, apa yang akan dicapai, dan bagaimana mencapaianya. Budaya organisasi mempunyai pedoman yang memberikan kepastian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya ï‚— 6. Menciptakan konsistensi. Budaya organisasi memberikan peraturan, panduan, prosedur serta pola memproduksi dan melayani konsumen, pelanggan, nasabah atau klien organisasi. Semua hal tersebut menimbulkan konsistensi pola pikir, cara bertindak dan berperilaku anggota organisasi. ï‚— 7. Motivasi. Budaya organisasi merupakan kekuatan tidak terlihat atau invisible force dibelakang faktor-faktor organisasi yang kelihatan dan dapat diobservasi. Budaya organisasi memotivasi anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Anggota organisasi termotivasi secara intrinsic untuk melakukan apa yang diwajibkan oleh budaya organisasi. ï‚— 8. Kinerja Organisasi. Budaya organisasi yang kondusif menciptakan, meningkatkan dan mempertahankan kinerja tinggi ï‚— 9. Sumber Keunggulan Kompetitif. Budaya organisasi yang kuat mendorong motivasi keja, konsistensi, efektivitas dan efisiensi serta menurunkan ketidakpastian yang memungkinkan kesuksesan organisasi dalam pasar dan persaingan
  • 10. TINDAKAN MANAJERIAL 07/24/14 10 Robbins dan Judge (2008:262), ada beberapa tindakan manajer yang dapat diambil jika ingin membuat Budaya-nya lebih tanggap pelanggan. 1.Seleksi. Merekrut orang-orang yang menunjukkan keramahan, antusiasme dan sikap penuh perhatian. 1.Pelatihan dan sosialisasi. Tindakan ini untuk membuat karyawan yang sudah ada lebih fokus pada pelanggan. 1.Desain Struktur. Manajemen membebaskan karyawan utk menyesuaikan perilaku mereka dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan yang senantiasa berubah.
  • 11. 07/24/14 11 4. Pemberdayaan. Memberi kebebasan untuk mengambil keputusan terkait dengan kegiatan sehari-hari, yg memungkinkan karyawan membuat keputusan seketika utk memuaskan pelanggan, 5. Kepemimpinan. Pemimpin melalui ucapan dan tindakannya memperlihat-kan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan. 6. Evaluasi kinerja. Kinerja berbasis perilaku yg diukur dari upaya, komitmen, kerja tim, keramahan, dan kemampuan memecahkan masalah pelanggan ketimbang berdasarkan hasil terukur yg dicapai. 7. Sistem imbalan. Manajemen perlu memberikan imbalan yang layak. Juga memberikan penghargaan, kenaikan gaji, promosi berdasarkan layanan pelanggan yang luar biasa.
  • 13. Keterangan 07/24/14 13 ï‚—Budaya asli berasal dari filosofi pendirinya. Filosofi itu pada gilirannya berpengaruh kuat terhadap kriteria yang digu- nakan dalam perekrutan. ï‚—Tindakan dan ucapan manajemen puncak memantapkan norma-norma yang berlaku yang terkait dengan perilaku yang diterima dan tidak diterima dalam organisasi. ï‚—Organisasi harus membantu karyawan (baru) untuk beradap-tasi dengan kuklturnya. Proses ini disebut sosialisasi . ï‚—Kultur ditransmisikan ke karyawan melalui penceritaan kisah, ritual, simbol-simbol material, dan bahasa.
  • 14. Faktor –Faktor Obyektif: •Inovasi & peng- ambilan resiko •Perhatian pd detail •Orientasi pd hasil •Orientasi pd orang •Orientasi pd tim •Keagresifan •Kemantapan Budaya Organisasi Dipersepsi- kan sbg Tinggi Rendah Kinerja Kepuasan Kekuatan kultur Dampak Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Dan Kepuasan
  • 15. Keterangan gambar 07/24/14 15 ï‚—Karyawan membentuk persepsi subyektif yang utuh tentang organisasi berdasarkan faktor-faktor obyektif seperti; tingkat toleransi terhadap resiko, penekanan pada tim, dan dukungan orang. ï‚—Persepsi ini pada dasarnya yang membentuk budaya organisasi. ï‚—Persepsi-persepsi yang baik ataupun yang tidak selanjutnya mempengaruhi kinerja dan kpuasan karyawan dengan dampak yang semakin besar dengan semakin kuat nya kultur.