際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Ringkasan
Isi Buku
(8)
Oleh:
Feizal Karim

Des 2013
PAPARAN-8
PEREGERAKAN SYIAH DI
INDONESIA
DAN PENYEBARANNYA

1. SKEMA GERAKAN POLITIK SYIAH
INDONESIA
2. POTENSI KONFLIK SYIAH DAN SUNNI DI
INDONESIA
3. PERKEMBANGAN SYIAH DAN METODE
PENYEBARANNYA
4. LIMA POROS PENYEBARAN SYIAH DI
INDONESIA
5. LEMBAGA DAN ORGANISASI SYIAH
YANG BESAR
6. LEMBAGA DAN ORGANISASI SYIAH
LAINNYA
7. FAKTA PENYEBARAN SYIAH DI
INDONESIA
2
SKEMA GERAKAN POLITIK
SYIAH INDONESIA
VISI
(Negara Islam
Syiah Indonesia)

TUJUAN POLITIK
GERAKAN PENDIDKAN
(Mendirikan Lembaga
Pendidikan dan Kursus)

GERAKAN KULTURAL KEAGAMAAN
(Mendirikan Majelis Taklim, Majelis
Mudzakarah, Mufakarah, dan Publikasi Buku maupun Siaran
Radio dan TV)
3
POTENSI KONFLIK SYIAH
DAN SUNNI DI INDONESIA
1. Sporadis, terkait ruhiyyah dan muamalah:
a. Pembakaran Ponpes Al-Hadi, Desa Brokoh, Kab
Batang, 14 Apr 2000;
b. Demo Anti-Syiah Jawa Timur, 24 Des 2006, setelah
kerusuhan sosial di Bondowoso pertengahan
November 2006;
c. Pembubaran acara Syiah di Desa Karang
Gayam, Kab Sampang, 9 Apr 2007;
d. Ormas Islam (Persis, Muhammadiyah, NU) dan
pesantren dengan nama HAMAS (200 orang)
mendatangi Pesantren YAPI Bangil, 20 Apr 2007;
e. Pembubaran acara Asyura Syiah di Yayasan AlQurba, Dusun Kebun Ruek, Lombok Barat, 13 Jan
2008;
f. Pembakaran kompleks Syiah di Desa Karang
Gayam, Sampang, 29 Des 2011;
g. Konflik horizontal di Omben, Sampang, 26 Agt
4
2012.
PERKEMBANGAN SYIAH
DAN METODE
PENYEBARANNYA
1. Generasi Pertama:
a. Sebelum Revolusi Iran 1979
b. Imamiyah, Zaidiyah, Ismailiyah
c. Sembunyi, ekslusif, tanpa semangat misionaris.

2. Generasi Kedua:
a. Didominasi kalangan intelektual dari Perguruan Tinggi;
b. Tertarik pada alternatif pemikiran Syiah, bukan ritual
atau fiqhnya;
c. Kelompok menengah ke atas: mahasiswa dan
akademisi;
d. Punya akses hbungan Islam internasional;
e. Secara ideologis radikal  Neo Marxian;

3. Generasi Ketiga:
a. Mulai mempelajari fiqh Syiah, terutama lulusan
Qom, Iran;
b. Cenderung konflik, punya semangat misionaris;
c. Dimensi intelektual sangat rendah karena sibuk dengan
5
fiqh;
LIMA POROS PENYEBARAN
SYIAH DI INDONESIA
1. Poros Jakarta di Islamic Cultural Center
(ICC)
a. Wilayah Jabodetabek, s/d 2008 ada 20
lembaga/ yayasan aktif terbatas;
b. ICC di Jl Buncit Raya, dibawah kendali
Atase Kebudayaan Kedubes Iran, aktif dan
lengkap fasilitasnya;
c. Tokoh: DR Haidar Bagir, DR Jalaluddin
Rakhmat, Umar Shahab MA, Pengelola:
Mohsen Hakimollahi, Ali Hussein Alatas;
d. Punya Divisi Pendidikan dan Dakwah serta
6
Divisi Penerbitan dan Website ICC;
LIMA POROS PENYEBARAN
SYIAH DI INDONESIA
2. Poros Pekalongan-Semarang
a. Wilayah Pantura Jawa Tengah, khususnya
komunitas keturunan Arab;
b. Di Semarang ada shalat Jumat ala Syiah;
c. Di Pekalongan ada ponpes ala Hawzah Ilmiyah
di Qom, Iran dengan pendanaan dari LN.

3. Poros Yogyakarta
a. Salah satu penggerak Yayasan Rausyan Fikr,
paling agresif;
b. Ada kelompok muda Alawiyin yang tergabung
dalam Al-Amin yang mulanya wadah para
sayyid dan syarifah yang belajar di Yogyakarta;
c. Ada 14 yayasan Syiah di Jawa Tengah dan
Yogyakarta.
7
LIMA POROS PENYEBARAN
SYIAH DI INDONESIA
4. Poros Bangil dan Pasuruan
a. Bangil dan Pasuruan posisi kunci yang historis dan
fundamental dalam penyebaran Syiah di Indonesia;
b. Hampir semua tokoh muda Syiah Indonesia (40-50
tahun) pernah dididik di Ponpes YAPI Bangil (didirikan
Husein bin Abu Bakar Al-Habsyi 21 Juni
1976), pesantren putra di Kenep Pasuruan, putri di
Bangil;
c. Ada 17 yayasan Syiah di poros ini yang umumnya
meliputi Jawa Timur.

5. Poros Bandung
a. Penggerak komunitas DR Jalaluddin Rakhmat melalui
IJABI (Ikatan Jamah Ahlul Bait Indonesia), yang paling
agresif berdiri sampai ke tingkat kecamatan;
b. Didominasi oleh kelompok non-Arab sehingga dicibir
oleh yang ahlul bait;
c. Ada lembaga Syiah yang aktif: Al-Jawwad, Yayasan
Sepuluh Muharram, Yayasan Muthahhari bersama 9
yayasan Syiah lainnya di Jawa Barat.
8
LEMBAGA DAN ORGANISASI
SYIAH YANG BESAR
1.IJABI, didirikan 1 Juli 2000 oleh DR
Jalaluddin Rakhmat, a.l. bersama
dua doktor dari ITB;
2.Lembaga Komunikasi Ahlul Bait
(LKAB) sejak 2001 lalu jadi ABI (Ahlul
Bait Indonesia). Ketua Dewan Syura:
DR Umar Shahab, erat dengan
kedutaan Iran, dan membawahi 9
yayasan/organisasi Syiah.
9
LEMBAGA DAN ORGANISASI
SYIAH LAINNYA
1. Ada 23 lembaga dan yayasan Syiah tersebar di
provinsi DI LUAR Pulau Jawa: NAD (1), Sumut
(1), Riau (1, Yayasan Sibtain), Sumsel
(3), Lampung (1), Kalsel (3), Kaltim (1), Bali
(1), NTB (2), Sulsel (7), Irian (1), lainnya (1);
2. Ada 25 situs web komunikasi Syiah;
3. Ada 5 Stasiun radio/TV Syiah:
a. IRIB (bahasa Indonesia);
b. Hadi TV dengan pilihan Bahasa Indonesia;
c. TV Al-Manar (Bahasa Arab), diakses sejak April
2008;
d. Myshiatv.com;
e. Shiatv.net.

4. Ada 33 lembaga penerbitan Syiah di Indonesia.
10
FAKTA PENYEBARAN SYIAH
DI INDONESIA
1. LKAB (2001)  ABI (2011):
a. Menampung alumni Qom, difasilitasi ICC;
b. Membawahi Yayasan Al-Muntazhar, Fatimah Aqilah,
ar-Radiyah, Mulla Sadra, an-Naqi, Al-Kubra, AlWashilah, MT ar-Riyahi, dan Al-Husaini.

2. IJABI: 1 Juli 2000
a. Ketua Dewan Syura: Jalaluddin Rakhmat;
b. Tujuan: mengenalkan dan menyebarkan ajaran
Islam yang diriwayatkan melalui jalur keluarga Nabi
Muhammad SAW.

3. Yayasan Al-Qurba, Ampenan:
a. Pimpinan Hasyim Umar Al-Habsyi
b. Berencana membangun dan mendanai opersional
sekolah kader Syiah di Kec. Kopang, Lombok
Tengah.
11
FAKTA PENYEBARAN SYIAH
DI INDONESIA
4. Yayasan Pendidikan Islam (YAPI) Bangil:
a. Ponpes putra/putri;
b. Pembinaan kader-kader Syiah.

5. Islamic Cultural Center (ICC)/Yayasan AlHuda:
a. Kepanjangan tangan pemerintah Iran dalam
penyebaran Syiah;
b. Induk (pelindung) lembaga Syiah
(finanasial, prioritas kegiatan);
c. Melakukan kajian sejarah, filsafat, dan tafsir.

6. Garda Merah Putih:
Dukungan pemenangan tokoh-tokoh Syiah
menjadi anggota legislatif.
12
FAKTA PENYEBARAN SYIAH
DI INDONESIA
7. Penerbitan:
a. Penerbitan mula-mula: Mizan, Pustaka Hidayah, dan Lentera;
b. Telah diterbitkan 373 judul buku tentang ahlul bait oleh 59
penerbit hingga februari 2001.
c. Penerbit besar buku ahlul bait tahun 2001: Pustaka Hidayah
(60 judul), Mizan (56), Lentera (50), YAPI Jakarta (31).
d. Hingga 2004: ICCAl-Huda (30), dan Muthahahri Press, AlJawad, Yapi Bangil, Al-Baqir Bangil, Al-Kautsar Jakarta
(masing-masing 20).

8. Lembaga pendidikan:
a. Pesantren: YAPI, Al-Hadi, Dar Al-Taqrib, Al Mukarramah, Nurul
Tsaqalain;
b. Sekolah Menengah Umum: SMU Plus Mutthahari
Bandung, Sekolah Lazuardi Jakarta;
c. Pendidikan Tinggi: ICAS (Islamic College for Advanced
Studies) Jakarta.

9. Pengiriman pelajar ke hawzah ilmiyah (pesantren) di
Qom, setelah kembali mengajarkan pemikiran ahlul bait;
Hingga 2001 ada 36 yayasan, 43 kelompok pengajian ahlul
bait tersebar di 21 provinsi dan 33 kabupaten/kota.
13
FAKTA PENYEBARAN SYIAH
DI INDONESIA
10. Iran Corner:
a. Di beberapa universitas negeri dan swasta
di Indonesia;
b. Pusat referensi mengenai Iran dan
kebudayaannya;
c. Kursus Bahasa Arab dan Persia.

11. Gerakan Syiah di Indonesia:
a. 1982-2012: kamuflatif dan latent terencana
 level below dan middle: kultural dan
pendidikan;
b. Untuk menuju high goal (politik) perlu
waktu 60 tahun;
c. Perlu antisipasi semua pihak:
penyimpangan ajaran dan keselamatan 14

More Related Content

Buku Pedoman MUI ttg Syiah-8

  • 2. PAPARAN-8 PEREGERAKAN SYIAH DI INDONESIA DAN PENYEBARANNYA 1. SKEMA GERAKAN POLITIK SYIAH INDONESIA 2. POTENSI KONFLIK SYIAH DAN SUNNI DI INDONESIA 3. PERKEMBANGAN SYIAH DAN METODE PENYEBARANNYA 4. LIMA POROS PENYEBARAN SYIAH DI INDONESIA 5. LEMBAGA DAN ORGANISASI SYIAH YANG BESAR 6. LEMBAGA DAN ORGANISASI SYIAH LAINNYA 7. FAKTA PENYEBARAN SYIAH DI INDONESIA 2
  • 3. SKEMA GERAKAN POLITIK SYIAH INDONESIA VISI (Negara Islam Syiah Indonesia) TUJUAN POLITIK GERAKAN PENDIDKAN (Mendirikan Lembaga Pendidikan dan Kursus) GERAKAN KULTURAL KEAGAMAAN (Mendirikan Majelis Taklim, Majelis Mudzakarah, Mufakarah, dan Publikasi Buku maupun Siaran Radio dan TV) 3
  • 4. POTENSI KONFLIK SYIAH DAN SUNNI DI INDONESIA 1. Sporadis, terkait ruhiyyah dan muamalah: a. Pembakaran Ponpes Al-Hadi, Desa Brokoh, Kab Batang, 14 Apr 2000; b. Demo Anti-Syiah Jawa Timur, 24 Des 2006, setelah kerusuhan sosial di Bondowoso pertengahan November 2006; c. Pembubaran acara Syiah di Desa Karang Gayam, Kab Sampang, 9 Apr 2007; d. Ormas Islam (Persis, Muhammadiyah, NU) dan pesantren dengan nama HAMAS (200 orang) mendatangi Pesantren YAPI Bangil, 20 Apr 2007; e. Pembubaran acara Asyura Syiah di Yayasan AlQurba, Dusun Kebun Ruek, Lombok Barat, 13 Jan 2008; f. Pembakaran kompleks Syiah di Desa Karang Gayam, Sampang, 29 Des 2011; g. Konflik horizontal di Omben, Sampang, 26 Agt 4 2012.
  • 5. PERKEMBANGAN SYIAH DAN METODE PENYEBARANNYA 1. Generasi Pertama: a. Sebelum Revolusi Iran 1979 b. Imamiyah, Zaidiyah, Ismailiyah c. Sembunyi, ekslusif, tanpa semangat misionaris. 2. Generasi Kedua: a. Didominasi kalangan intelektual dari Perguruan Tinggi; b. Tertarik pada alternatif pemikiran Syiah, bukan ritual atau fiqhnya; c. Kelompok menengah ke atas: mahasiswa dan akademisi; d. Punya akses hbungan Islam internasional; e. Secara ideologis radikal Neo Marxian; 3. Generasi Ketiga: a. Mulai mempelajari fiqh Syiah, terutama lulusan Qom, Iran; b. Cenderung konflik, punya semangat misionaris; c. Dimensi intelektual sangat rendah karena sibuk dengan 5 fiqh;
  • 6. LIMA POROS PENYEBARAN SYIAH DI INDONESIA 1. Poros Jakarta di Islamic Cultural Center (ICC) a. Wilayah Jabodetabek, s/d 2008 ada 20 lembaga/ yayasan aktif terbatas; b. ICC di Jl Buncit Raya, dibawah kendali Atase Kebudayaan Kedubes Iran, aktif dan lengkap fasilitasnya; c. Tokoh: DR Haidar Bagir, DR Jalaluddin Rakhmat, Umar Shahab MA, Pengelola: Mohsen Hakimollahi, Ali Hussein Alatas; d. Punya Divisi Pendidikan dan Dakwah serta 6 Divisi Penerbitan dan Website ICC;
  • 7. LIMA POROS PENYEBARAN SYIAH DI INDONESIA 2. Poros Pekalongan-Semarang a. Wilayah Pantura Jawa Tengah, khususnya komunitas keturunan Arab; b. Di Semarang ada shalat Jumat ala Syiah; c. Di Pekalongan ada ponpes ala Hawzah Ilmiyah di Qom, Iran dengan pendanaan dari LN. 3. Poros Yogyakarta a. Salah satu penggerak Yayasan Rausyan Fikr, paling agresif; b. Ada kelompok muda Alawiyin yang tergabung dalam Al-Amin yang mulanya wadah para sayyid dan syarifah yang belajar di Yogyakarta; c. Ada 14 yayasan Syiah di Jawa Tengah dan Yogyakarta. 7
  • 8. LIMA POROS PENYEBARAN SYIAH DI INDONESIA 4. Poros Bangil dan Pasuruan a. Bangil dan Pasuruan posisi kunci yang historis dan fundamental dalam penyebaran Syiah di Indonesia; b. Hampir semua tokoh muda Syiah Indonesia (40-50 tahun) pernah dididik di Ponpes YAPI Bangil (didirikan Husein bin Abu Bakar Al-Habsyi 21 Juni 1976), pesantren putra di Kenep Pasuruan, putri di Bangil; c. Ada 17 yayasan Syiah di poros ini yang umumnya meliputi Jawa Timur. 5. Poros Bandung a. Penggerak komunitas DR Jalaluddin Rakhmat melalui IJABI (Ikatan Jamah Ahlul Bait Indonesia), yang paling agresif berdiri sampai ke tingkat kecamatan; b. Didominasi oleh kelompok non-Arab sehingga dicibir oleh yang ahlul bait; c. Ada lembaga Syiah yang aktif: Al-Jawwad, Yayasan Sepuluh Muharram, Yayasan Muthahhari bersama 9 yayasan Syiah lainnya di Jawa Barat. 8
  • 9. LEMBAGA DAN ORGANISASI SYIAH YANG BESAR 1.IJABI, didirikan 1 Juli 2000 oleh DR Jalaluddin Rakhmat, a.l. bersama dua doktor dari ITB; 2.Lembaga Komunikasi Ahlul Bait (LKAB) sejak 2001 lalu jadi ABI (Ahlul Bait Indonesia). Ketua Dewan Syura: DR Umar Shahab, erat dengan kedutaan Iran, dan membawahi 9 yayasan/organisasi Syiah. 9
  • 10. LEMBAGA DAN ORGANISASI SYIAH LAINNYA 1. Ada 23 lembaga dan yayasan Syiah tersebar di provinsi DI LUAR Pulau Jawa: NAD (1), Sumut (1), Riau (1, Yayasan Sibtain), Sumsel (3), Lampung (1), Kalsel (3), Kaltim (1), Bali (1), NTB (2), Sulsel (7), Irian (1), lainnya (1); 2. Ada 25 situs web komunikasi Syiah; 3. Ada 5 Stasiun radio/TV Syiah: a. IRIB (bahasa Indonesia); b. Hadi TV dengan pilihan Bahasa Indonesia; c. TV Al-Manar (Bahasa Arab), diakses sejak April 2008; d. Myshiatv.com; e. Shiatv.net. 4. Ada 33 lembaga penerbitan Syiah di Indonesia. 10
  • 11. FAKTA PENYEBARAN SYIAH DI INDONESIA 1. LKAB (2001) ABI (2011): a. Menampung alumni Qom, difasilitasi ICC; b. Membawahi Yayasan Al-Muntazhar, Fatimah Aqilah, ar-Radiyah, Mulla Sadra, an-Naqi, Al-Kubra, AlWashilah, MT ar-Riyahi, dan Al-Husaini. 2. IJABI: 1 Juli 2000 a. Ketua Dewan Syura: Jalaluddin Rakhmat; b. Tujuan: mengenalkan dan menyebarkan ajaran Islam yang diriwayatkan melalui jalur keluarga Nabi Muhammad SAW. 3. Yayasan Al-Qurba, Ampenan: a. Pimpinan Hasyim Umar Al-Habsyi b. Berencana membangun dan mendanai opersional sekolah kader Syiah di Kec. Kopang, Lombok Tengah. 11
  • 12. FAKTA PENYEBARAN SYIAH DI INDONESIA 4. Yayasan Pendidikan Islam (YAPI) Bangil: a. Ponpes putra/putri; b. Pembinaan kader-kader Syiah. 5. Islamic Cultural Center (ICC)/Yayasan AlHuda: a. Kepanjangan tangan pemerintah Iran dalam penyebaran Syiah; b. Induk (pelindung) lembaga Syiah (finanasial, prioritas kegiatan); c. Melakukan kajian sejarah, filsafat, dan tafsir. 6. Garda Merah Putih: Dukungan pemenangan tokoh-tokoh Syiah menjadi anggota legislatif. 12
  • 13. FAKTA PENYEBARAN SYIAH DI INDONESIA 7. Penerbitan: a. Penerbitan mula-mula: Mizan, Pustaka Hidayah, dan Lentera; b. Telah diterbitkan 373 judul buku tentang ahlul bait oleh 59 penerbit hingga februari 2001. c. Penerbit besar buku ahlul bait tahun 2001: Pustaka Hidayah (60 judul), Mizan (56), Lentera (50), YAPI Jakarta (31). d. Hingga 2004: ICCAl-Huda (30), dan Muthahahri Press, AlJawad, Yapi Bangil, Al-Baqir Bangil, Al-Kautsar Jakarta (masing-masing 20). 8. Lembaga pendidikan: a. Pesantren: YAPI, Al-Hadi, Dar Al-Taqrib, Al Mukarramah, Nurul Tsaqalain; b. Sekolah Menengah Umum: SMU Plus Mutthahari Bandung, Sekolah Lazuardi Jakarta; c. Pendidikan Tinggi: ICAS (Islamic College for Advanced Studies) Jakarta. 9. Pengiriman pelajar ke hawzah ilmiyah (pesantren) di Qom, setelah kembali mengajarkan pemikiran ahlul bait; Hingga 2001 ada 36 yayasan, 43 kelompok pengajian ahlul bait tersebar di 21 provinsi dan 33 kabupaten/kota. 13
  • 14. FAKTA PENYEBARAN SYIAH DI INDONESIA 10. Iran Corner: a. Di beberapa universitas negeri dan swasta di Indonesia; b. Pusat referensi mengenai Iran dan kebudayaannya; c. Kursus Bahasa Arab dan Persia. 11. Gerakan Syiah di Indonesia: a. 1982-2012: kamuflatif dan latent terencana level below dan middle: kultural dan pendidikan; b. Untuk menuju high goal (politik) perlu waktu 60 tahun; c. Perlu antisipasi semua pihak: penyimpangan ajaran dan keselamatan 14