1. BUNGA (FLOS)
Hairiani (A1C212058)
Muhammad Luthfi (A1C211039)
Merlina Nansarunai (A1C212203)
Norhaida Lutfiasari (A1C212212)
Rahmi Apriliani
(A1C212033)
Rizky Amelia (A1C212065)
2. - Konsep bunga ? ïƒ tidak ada fosil
- Homolog dengan pucuk vegetatif dan daun hijau
- Berkembang dari sistem cabang ?
- Dipandang sebagai suatu batang atau cabang pendek
yang berdaun dan telah mengalami perubahan bentuk
STRUKTUR BUNGA
- Terdiri dari bagian steril dan fertil (reproduktif)
- Susunan daun bunga spiral dan karangan
berlekatan atau bebas
(kohesi/adnasi)
- Karpel Menyusun ginesium (bakal buah, bakal biji,
tangkai putik & kepala putik)
6. • Bunga lengkap / b. sempurna/ flos completus
• Terdiri :
1 lingkaran daun-daun kelopak
1 lingkaran daun – daun mahkota
2 lingkaran benangsari dan satu lingkaran daun buah
Catatan :
Bunga tetrasiklik : tersusun dalam 4 lingkaran
Bunga pentasiklik: tersusun dalam 5 lingkaran
7. • Bunga banci/berkelamin dua/hemaproditus
disebut juga bunga sempurna/lengkap
contoh : bunga Terung/Solanum melongena
• Bunga berkelamin tunggal/unisexualis, dibedakan :
Bunga jantan/flos masculus =
Pada bunga jantan jagung
Bunga betina/flos femineus =
Pada bunga betina jagung
11. • Berumah satu/monoecus
pada bunga jagung, bunga mentimun
• Berumah dua / dioecus
pada bunga salak
• Berumah tiga/ trioecus
• Poligam/polygamus, dapat bersifat :
Pada bunga papaya
1. gynodioecus pd b. Labiatae
2. androdioecus pd Dryas sp
3. monoeco-polygamus pd papaya
4. gynomonoecus
16. • Terpencar, tersebar, menurut suatu spiral/ acyclis pd bunga
cempaka
• Berkarang/ melingkar/ cyclis pd bunga terung
• Campuran/ hemicyclis pd bunga sirsat
20. 1. Asimetri/tidak simetris padd bunga tasbih
2. Setangkup tunggal / monosimetris atau zygomorphus =
a. setangkup tegak pada bunga telang
b. setangkup mendatar pada bunga Corydalis
c. setangkup miring pada bunga kecubung
3. Setangkup menurut dua bidang= bilateral simetris=
disimetris pd bunga lobak
4. Beraturan = bersimetri banyak polysimetris =
actinomorphus= *
Pd bunga lili
25. 1. Asimetri/tidak simetris padabunga tasbih
2. Setangkup tunggal / monosimetris atau zygomorphus =
a. setangkup tegak pada bunga telang
b. setangkup mendatar pada bunga Corydalis
c. setangkup miring pada bunga kecubung
3. Setangkup menurut dua bidang= bilateral simetris=
disimetris pada bunga lobak
4. Beraturan = bersimetri banyak polysimetris =
actinomorphus
Pada bunga lili
28. a. Pendukung tajuk bunga (antofor)
Contoh: pada bunga anyelir (Dianthus caryophillus L.)
b. Pendukung benang sari (androfor)
Contoh : bunga maman (Gynandropis pentaphylla)
c. Pendukung putik (ginofor)
Contoh : bunga cempaka (Michelia champaca L.)
d. Pendukung benang sari dan putik (androginofor)
Contoh: bunga markisah (Passiflora quadrangularis)
e. Cakram (discus)
Contoh: bunga jeruk (Citrus sp)
34. a. Berlekatan (gamosepalus)
1. Berbagi (partitus)
2. Bercangap (fissus)
3. Berlekuk (lobatus)
b. Lepas (polysepalus)
Bentuk kelopak dapat dibedakan dalam 2 golongan:
a. Beraturan (regularis)
b. Setangkup tunggal (zygomorphus)
35. a. Berlekatan (sympetalus)
tajuk bunga dibedakan 3 bagian:
1. tabung atau buluh tajuk
2. pinggiran tajuk
3. leher tajuk
b. Lepas atau bebas (choripetalus)
Daun tajuk dapat dibedakan 2 bagian:
1. kuku daun tajuk (unguis)
2. helaian daun tajuk (lamina)
c. Bunga tanpa tajuk (apetalus)
37. 1. Serupa kelopak (calycinus), pada bunga jenis palma
(Palmae)
2. Serupa tajuk (corollinus), pada beberapa suku lainnya
seperti Liliaceae, amaryllidaceae,
38. Pada benang sari dibedakan 3 bagian, yaitu:
1. Tangkai sari (filamentum)
2. Kepala sari (anthera)
3. Penghubung ruang sari (connectivum)
40. Melihat jumlahnya berkas yang merupakan perlekatan
benang-benang sari dapat dibedakan:
a. Benang sari beberkas satu (monadelphus)
b. Benang sari beberkas dua (diadelphus)
c. Benang sari beberkas banyak atau bertukal banyak
41. Duduknya kepala sari dapat bermacam-macam:
a. Tegak (innatus)
b. Menempel (adnatus)
c. Bergoyang (versatilis)
42. Putik dapat dibedakan dalam:
a. Putik tunggal (simplex), jika putik hanya tersusun ata
sehelai daun buah saja, misalnya pada tumbuhan yang
berbuah polong: kacang-kacangan.
b. Putk majemuk (compositusI), jika putik terjadi dari dua
daun buah atau lebih, misalnya pada kapas
(Gossypium sp).
44. Menurut letaknya :
a. Bakal buah menumpang (superus)
b. Bakal buah stetngah tenggelam (hemi inferus)
c. Bakal buah tengelam (inferus)
45. Bakal bji dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
1. Kulit bakal biji (integumentum)
2. Badan bakal biji (nucellus)
3. Kandung lembaga (saccus embryonalis)
4. Liang bakal biji (micropyle)
5. Tali pusar (funiculus)
46. Lima posisi bakal biji yaitu:
1. Tegak (atropus)
2. Mengangguk (anatropus)
3. Bengkok (campylotropus)
4. Setengah mengganguk (hemitropus)
5. Melipat (camptotropus)
47. Adalah suatu gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-
bagiannya, atau lebih jelasya sebagai berikut :
1. suatu gambar proyeksi pad bidang datar dari semua bagian binga
yang dipoton melintang (yaitu daun kelopak, tajuk, benang sari dan
putik)
2. Suatu gambar yang bersifat skematis atau suatu peta skematis dari
bunga
Gambar dari suatu diagram bunga harus memperhatikan hal :
1. Letak bunga (terminalis atau axilaris)
2. Lingkaran bagian-bagian bunga yang disebut lingkaran Consentris.
48. • Kecuali dengan diagram, susunan bunga dapat pula
dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas
lambang-lambang, huruf-huruf dan angka-angka. Yang
semua itu dapat memberikan gambaran mengenai
berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya.
• Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga
memberitahukan sifat bunga yang bertalian dengan
simetrisnya atau jenis kelaminnya, huruf-huruf
merupakan singkatan nama bagian bunga, sedang
angka-angka menunjukkan jumlah masing-masing
bagian bunga. Disamping itu masih terdapat lambang-
lambang lain lagi yang memperlihatkan hubungan
bagian-bagian bunga satu sama lain.