際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
1
MAKALAH
PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN BUTIR RESPON TERPILIH
Dosen Pengampu : Dr. Masrukan, M. Si
Oleh:
Wulan Sutriyani (0103513042)
Angga Tri Widya Atmaja (0103513068)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR (KON. MATEMATIKA)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Item tes objektif bentuk lain yang juga banyak dipakai para guru dalam
evaluasi di kelas adalah item tes objektif tipe tes (objective test selection type).
Tes ini dinamakan tes objektif pilihan, karena para siswa diharuskan memilih satu
jawaban benar dari sejumlah jawaban yang telah disediakan oleh evaluator. Item
tes objektif ini oleh sebagian ahli penilaian dikatakan lebih efektif
pennggunaannya dalam mengukur beberapa hasil belajar peserta didik. Karena
dengan pengunaan tes objektif tipe pilihan bisa mengungkap materi pembelajaran
yang lebih luas.
Tes objektif tipe pilihan pada prinsipnya berfariasi dari yang sederhana
misalnya jawaban dua alternative betul-salah, item tes menjodohkan, samapi pada
2
item tes pilihan ganda yang dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar
kompleks. Sebagian besar guru kelas merasakan bahwa tes objektif tipe pilihan
juga efektif dalam mengungkap materi pembelajaran dengan cakupan
pengetahuan yang lebih kompleks, dan tingkatan pengetahuan yang lebih tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Selected Respon Assessment
Asessmen tes tipe pilihan (obyektif) adalah tes yang dalam
pemeriksaannya dapat dilakukan secara obyektif, dimaksudkan untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esay, dan dalam penggunaannya jumlah
soal yang diajukan jauh lebih banyak daripada tes essay, kadang- kadang untuk
tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 buah soal (Arikunto
1996:165). Dalam Net Investigation Home Page (2002) di kemukakan bahwa soal
tipe pilihan adalah suatu tes pertanyaan obyektif yang terdiri atas suatu pertanyaan
yang merupakan pertanyaan maupun pertanyaan yang tidak lengkap. Jawaban
kunci merupakan suatu jawaban yang sudah di sediakan untuk dipilih haya ada
satu jawaban yang benar dan biasanya sudah di sediakan lembar jawaban khusus.
1. Macam  Macam Selected Respon Assessment
Macam-macam Selected Response Assessment menurut Stiggin (1994),
Arikunto (1996), Brown (2002) dan Wijaya (1992) termasuk ke dalamnya pilihan
ganda (multiple-choice items), benar-salah (true-false items), menjodohkan atau
mencocokkan (matching exercises), dan isian singkat (short answer fill-in items).
Respon terpilih dapat digunakan untuk menilai aspek pengetahuan, pemikiran,
dan afektif.
a. Pilihan Ganda (multiple-choice items)
3
Tes pilihan ganda merupakan jenis tes obyektif yang paling banyak
digunakan oleh para guru. Tes ini dapat mengukur pengetahuan yang luas dengan
tingkat domain yang bervariasi. Menurut Arikunto (2005: 164), tes objektif adalah
tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif.
Pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang
suatu pengertian yang belum lengkap. Untuk melengkapinya harus memilih satu
dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Pilihan ganda terdiri
atas bagian keterangan dan bagian kemungkianan jawaban atau alternative.
Kemungkinan jawaban terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban
dan beberapa pengecoh.
Pilihan ganda terdiri dari stem dan nomor respon yang mungkin. Stem
mungkin kalimat yang tidak lengkap atau pertanyaan. Jika stem merupakan
kalimat yang tidak lengkap, tugas siswa adalah melengkapi dengan pertanyaan
yang tepat. Jika item merupakan pertanyaan, kita harus memberikan alternative
jawaban yang mungkin siswa disuruh memilih alternative yang benar atau paling
tepat. Alternative jawaban terdiri dari jawaban yang benar dan beberapa
pengecoh.
Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur batasan atau devinisi
pengetahuan yang sudah jelas, sedangkan untuk batasan pengetahuan yang masih
kurang jelas para guru dianjurkan untuk menggunakan item tes menjodohkan.
Hal-hal yang perlu diperhatiakn dalam tes pilihan berganda adalah:
- Instruksi pengerjaanya harus jelas, bila perlu diberi contohnya.
- Hanya ada satu jawaban yan benar, tidak mengenal tingkatan kebenaran.
- Kalimat pada tiap butir soal hendaknya sesingkat mungkin.
- Kalimat pokok dalam setiap soal hendaknya tidak bergantung pada butir-
butir soal lain.
- Hindari kalimat panjang dan kompleks dengan kata-kata yang mempunyai
arti agnda.
- Dari segi bahasa, butir soal jangan terlalu sukar dan hanya mengandung
satu ide.
Pedoman utama dalam pembuatan butir soal bentuk pilihan ganda
adalah:
1) Pokok soal harus jelas
2) Pilihan jawaban homogen dalam arti isi
3) Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama
4) Tidak ada petunjuk jawaban benar
5) Hindari menggunakan pilihan jawaban: semua benar atau semua salah
6) Pilihan jawaban angka diurutkan
7) Semua pilihan jawaban logis
8) Jangan menggunakan negatif ganda
4
9) Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta tes
10) Bahasa Indonesia yang digunakan baku
11) Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak.
Kaidah Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda
Adapun kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda adalah seperti berikut :
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
Artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai
dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi.
Contoh indikator :
Siswa dapat menentukan salah satu penyebab kemunduran Kerajaan Demak.
Contohsoal yang sesuai dengan indikator :
Salah satu penyebab kemunduran Kerajaan Demak adalah 
a. armada Portugis menyerang Demak
b. Demak diserang oleh Kerajaan Mataram
c. adanya perebutan kedudukan sultan*
d. kalah bersaing dalam perdagangan
2. Pengecoh harus berfungsi
Contoh soal yang kurang baik :
Alat optik yang digunakan untuk memperoleh bayangan dari gambar kecil
menjadi besar adalah 
a. teleskop
b. proyektor
c. bioskop
d. stetoskop
Penjelasan : pilihan jawaban c dan d tidak homogen karena bukan merupakan alat
optik. Pilihan jawaban itu diperbaiki menjadi kamera dan mikroskop
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar.
Artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban.
Maksudnya kunci jawaban benar tidak lebih dari satu atau kurang dari satu.
Contoh soal yang kurang baik :
Bunyi /e/ pada kata enak sama dengan bunyi /e/ pada kata  .
a. beras
b. bebas *
c. bela *
d. bekas
Penjelasan : pilihan c sebaiknya diganti dengan kata Belas
4. Pokok sola harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
Artinya, kemampuan / materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas tigak
menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan
penulis. Setiap butir soal hanya mengandung satu persoalan / gagasan.
5
Contoh soal yang kurang baik :
Pada umumnya kata berimbuhan adalah  .
a. berani
b. beringas
c. beringin
d. beranjak*
Penjelasan : hindarkan penggunaan kata yang tidak pasti, seperti pada umumnya,
kira-kira. Oleh karena itu, pokok soal diperbaiki menjadi Kata berikut yang
berimbuhan ber- adalah .
5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawanban harus merupakan pernyataan
yang diperlukan saja.
Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tisak
diperlukan, maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan saja.
Contoh soal yang kurang baik :
Dewan Perwakilan Rakyat merupakan lembaga tertinggi negara. Penulisan
singkatan dewan perwakilan rakyat yang benar terdapat dalam kalimat  .
a. Para anggota D.P.R. sedang rapat
b. Para anggota DPR. sedang rapat
c. Para anggota DPR sedang rapat.
d. Para anggota D.P.R sedang rapat.
Contoh soal yang lebih baik :
Penulisan singkatan dewan perwakilan rakyat yang benar terdapat dalam kalimat
 .
a. Para anggota D.P.R. sedang rapat
b. Para anggota DPR. sedang rapat.
c. Para anggota DPR sedang rapat.*
d. Para anggota D.P.R sedang rapat.
7. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau
ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.
Contoh soal yang kurang baik
Generator listrik di Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Sigura-gura digerakkan oleh
 .
a. tenaga air*
b. tenaga uap panas
c. tenaga gas bumi
d. tenaga solar
7. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang
mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran
6
siswa terhadap arti pernyataan yang dimasud. Untuk keterampilan bahasa,
penggunaan negatif ganda diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru
pengertian tentang negatif ganda itu sendiri.
Contoh soal kurang baik
Nama bangun geometri di bawah ini bukan merupakan bangun ruang kecuali  .
a. segitiga samakaki
b. segitiga samasisi
c. prisma segitiga*
d. bujur sangkar
Penjelasan : pokok soal diperbaiki menjadi : Nama bangun geometri di bawah ini
yang merupakan bangun ruang adalah  .
8. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
Artinya, semua pilihan jawaban berasal dari materi yang sama seperti yang
ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan
jawaban harus berfungsi.
Contoh soal kurang baik
Jujur terhadapa orang lain berarti  .
a. berbuat sesuai kehendak
b. merugukan diri sendiri
c. berbuat sesuai aturan
d. berkata apa adanya*
Penjelasan : pilihan b tidak homogen. Oleh karena itu, p[ilihan b diperbaiki
menjadi betingkah laku sopan
9. Panjang rumusan harus relatif sama.
Kaidah ini diperlukan karena adanya kecendrungan siswa memilih jawaban yang
paling panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lengkap dan
merupakan kunci jawaban.
Contoh soal kurang baik
Salah satu ini Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah  .
a. pembubaran Partai Komunis Indonesia
b. kembali ke Undang-undang Dasar 1945*
c. pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat
d. dibentuknya Dewan Nasional yang terdiri dari wakil-wakil semua partai
yang ada
Penjelasan : pilihan d diperbaiki menjadi : dibentuknya Dewan Nasional
10. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan semua pilihan jawaban di
atas salah atau benar.
Artinya, dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi pilihan
jawaban berkurang satu karena pernyataan ini bukan merupakan materi yang
ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen.
7
Contoh soal yang kurang baik
Orang yang hatinya bersih akan selalu  .
a. bersikap tekun
b. berbuat sopan
c. memperlihatkan keberanian
d. semua pilihan jawaban di atas benar*
Penjelasan : pilihan d diperbaiki menjadi memelihara kejujuran
11. Pilihan jawaban berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya.
Artinya, pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan besar
kecilnya nilai angka, dari nilai angka paling kecil berurutan sampai nilai angka
yang paling besar, dan sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang
menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Penyusunan secara urut
dimaksudkan untuk memudahkan siswa melihat pilihan jawaban.
Contoh soal yang kurang baik
Hasil dari 4続 adalah  .
a. 7
b. 64*
c. 12
d. 81
Penjelasan : pilihan jawaban diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya, seperti
7, 12, 64*, 81 atau 81, 64*, 12, 7
b. Benar-Salah (true-false items)
Dalam Arikunto (2005: 165), soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan
(statement). Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing
pernyataann dengan meligkari huruf B jika pernyataan itu betul menurut
pendapatnya dan melingkari jawaban S jika salah. Benar salah adalah kalimat
declarative, siswa menilai pernyataan yang disajikan benar atau salah. Terdapat
beberapa argument mengenai benar atau salah. Pertama, true false hanya dapat
mengukur pengetahuan saja. Kedua, true false bersifat ambigu, seringkali
keambiguan ini dirasakan oleh siswa yang tidak mempunyai pengetahuan yang
dibutuhkan untuk menjawab item. Argumen yang ketiga pendidik yakin bahwa
siswa dapat memperoleh skor tinggi dengan menebak, karena hanya dua pilihan
maka siswa mempunyai kesempatan 50% untuk mendapatkan jawaban yang benar
atau salah dengan menebak.
Bentuk benar salah ada dua macam (dilihat dari segi mengerjakan atau
menjawab soal)
a. Dengan pembetulan yaitu siswa diminta membetulkan bila ia memilih jawaban
yang salah.
8
b. Tanpa pembetulan yaitu siswa hanya diminta untuk melingkari huruf B atau S
tanpa memberikan jawaban yang betul.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tes adalah sebagai
berikut:
- Tulislah huruf B-S pada permulaan masing-masingitem dengan maksud untuk
mempermudah mengerjakan dan menilai.
- Hindari item yang masih diperdebatkan.
- Usahalkan butir soal yang harus dijawab benar itu sama dengan butir yang
harus dijawab salah.
Contoh :
B  S : semua langkah dalam proses penelitian eksperimen perlu.
c. Menjodohkan atau mencocokkan (matching exercises)
Dalam Arikunto (2005: 172), Matching test dapat diganti dengan istilah
mempertandingkan, mencocokkan, memasangkan atau menjodohkan. Dapat
terdiri dari satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan
mempunyai jawabannya yang tercantum dalam seri jawaban. Menjodohkan terdiri
dari dua parallel daftar yang satu berisi stimulus atau stem yang lain berisi respon
yang paling memungkinkan . tugas siswa adalah mencocokan bentuk dari dua
daftar hal ini adalah menyeleksi respon yang paling cocok untuk setiap stimulus.
Stimulus dapat menggunakan pertanyaan verbal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes ini yaitu:
- Seri pertanyaan-pertanyaan dalam Matching test hendaknya tidak perlu
banyak. Jika itemnya cukup banyak lebih baik dijadikan dua seri.
- Jumlah jawaban yang harus dipilih harus lebih banyak daripada jumlah
soalnya.
- Antara item-item ynag bergabung dengan seri harus merupakan
pengertian-pengertian yang homogen.
d. Isian singkat (short answer fill-in items)
Tes bentuk isian dapat digunakan dalam bentuk paragraf-paragraf yang
merupakan rangkaian cerita atau karangan atau berupa satu pernyataan. Beberapa
bagian kalimatnya yang merupakan kata-kata penting telah dikosongkan terlebih
dahulu. Tugas peserta tes adalah mengisi bagian-bagian yang kosong dengan
jawaban yang sesuai . Isian singkat memberiakan beberapa tipe item yang akan
direspon siswa dengan kata prhase, kalimat, symbol atau nomer. Isian singkatkapi
item yang sering digunakan adalah melengkapi item dengan kalimat atau
beberapa kata yang hilang.
9
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes bentuk isian sebagai
berikut:
- Diusahakan sumua tempat kosong hendaknya sama panjangnya.
- Diusahakan setiap pernyataan jangan mempunyai lebih dari satu
tempat kosong dan jangan memulai dengan tempat kosong.
2. Kelebihan Dan Kekurangan Selected Respon Assesment
a. Kelebihan dan kekurangan Pilihan ganda (multiple-choice items)
Kelebihan tes objektif atau pilihan ganda
1. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih
representative mewakili isi dan luas bahan
2. Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya
3. Pemeriksaan dapat diserahkan orang lain
4. Dalam pemeriksaan tidak ada unsure subjektif
5. Tes pilihan ganda memiliki karakteristis yang baik untuk suatu alat
pengukur hasil belajar siswa. Karena lebih fleksibel dan efektif .
6. Tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa yang hendak
dievaluasi.
7. Pilihan ganda dapat mengukur kemampuan intelektual atau kognitif,
afektif dan psikomotor siswa.
Kelemahan tes pilihan ganda:
1. Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes essay
2. Soal-soalnya cendreung mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan
kembali.
3. Banyak kesempatan untuk main untung-untungan
4. Kerjasama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka
5. Tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam
mengorganisasi materi hasil pembelajaran.
b. Kelebihan dan kekurangan tes benar-salah:
Kelebihan tes benar salah
1. Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak banyak memakan tempat karena
biasanya pertanyaaannya singkat
2. Mudah menyusunnya
3. Dapat digunakan berkali-kali
4. Dapat dilihat secara cepat dan objektif
5. Petunjuk cara mengerjakan mudah dimengerti
6. Mudah dan cepat dalam menilai.
Kelemahan tes benar salah:
1. Sering membingungkan
10
2. Mudah ditebak/didugabanyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dua
kemungkinan benar atau salah
3. Hanya dapat mengungkap daya ingat dan pengenalan kembali
4. Penggunaan pertanyaan alternative lebih memungkinkan peserta didik
mengira-ngira jawabannya.
5. Tes benar dan salah kurang membedakan antara siswa yang pandai dan kurang
pandai.
c. . Kelemahan dan Kelebihan tes menjodohkan
Kelebihan:
- Dipergunakan untuk menilai bermacam-macam hal, misalnya: problem dan
penyelesaiannya, sebab akibat, istilah dan definisinya, dsb.
- Relatif mudah disusun.
- Jika disusun dengan baik, maka faktor menerka-nerka dapat dihilangkan.
- Dapat dinilai dengan mudah, cepat dan objektif.
Kelemahan:
- Sukar menyusun test jenis ini yang benar-benar baik.
- Untuk menilai ingatan saja.
- Pengarahan jawaban sering terjadi
- Memakan banyak waktu dan tenaga untuk menyusunnya.
d. Kelemahan dan Kelebihan tes isian singkat
Keunggulan
 Mudah dalam pembuatan
 Mengurangi kemungkinan adanya peserta tes
yang menebak
Kelemahan
 Sukar mengukur hasil pembelajaran yang sangat
kompleks
 Sukar dalam penskoran
 Kurang bermakna
Alternatif Pemecahan Masalah Soal Tipe Pilihan
Langkah-langkah Konkrit dalam Menghasilkan Soal Pilihan yang
Berkualitas Tinggi
1. Penyusunan dan Pengembangan Tes
Penyusunan tes dibagi kedalam tiga langkah, yaitu:
a. Menyusun rencana tes yang menjadi kerangka pencapaian yang diharapkan
Dasar-dasar dari perencananaan tersebut antara lain: merancang tabel untuk
spesifikasi uji atau menyiapkan suatu daftar tujuan instruksional. Penggunaan dari
11
tabel atau daftar tujuan tersebut memungkinkan kita menghubungkan uji tersebut
secara langsung terhadap tujuan.
Salah satu contoh table spesifikasi yang dikemukakan oleh Stiggins dengan
materi uji perang Sipil adalah sebagai berikut:
Kategori isi
Jumlah Soal
Ingatan Perbandingan Kesimpulan Total
Penyebab 2 2 1 5
Perang-pernag utama 6 2 2 10
Dampak 7 4 4 15
Total 15 8 7 30
b. Memilih unsur-unsur yang akan diuji (proposisi)
Langkah ini dilakukan penguji untuk mengulang materi yang akan diuji,
dalam mencari pembelajaran penting yang akan diuji.
c. Pembuatan item tes dari proposisi
Dalam langkah ini proposisi ditransformasi kedalam item/soal. Hal ini
tidak memerlukan proses yang rumit, soal harus dituliskan secara jelas dan
sesederhana mungkin, hialngkan petunjuk-petunjuk yang mengarahkan pada
jawaban, cari jawaban yang benar dan jelas pada saat memungkinkan dan layak,
dan ikuti petunjuk format spesifik yang sederhana untuk membentuk soal.
Petunjuk secara umum bisa dilihat dibawah ini:
1. Petunjuk umum untuk seluruh format
- Soal ditulis secara jelas dan terfokus
- Ajukan pertanyaan
- Hilangkan petunjuk-petunjuk yang tidak berhubungan
- Tinjau kembali soal oleh mitra
- Kunci jawaban dicek ulang
2. Petunjuk untuk soal pilihan berganda
- Pertanyaan soal diajukan dalam bentuk pertanyaan langsung
- Hilangkan pengulangan pilihan jawaban
- Sediakan satu jawaban yang paling benar
- Pilih jawaban ringkas dan parallel
3. Petunjuk untuk soal benar-salah
- Tampilkan pertanyaan benar atau salah secara menyeluruh
4. Petunjuk soal menjodohkan
- Berikan petunjuk yang jelas
- Daftar soal yang dijodohkan harus ringkas
- Daftar soal terdiri atas hal-hal yang homogeny
- Pilihan jawaban ringkas dan parallel
12
- Diberikan pilihan jawaban tambahan
Petunjuk untuk soal jawaban pendek
- Ajukan pertanyaan langsung
- Titik-titik diperlukan untuk dijawab
- Panjang titik-titik bukan merupakan suatu petunjuk
Kualitas suatu perangkat tes sangat ditentuksn oleh kualitas butiran soal-
soalnya. Dan untuk mengetahui kualitas suatu tes diperlukan secara kualitatif dan
kuantitatif, yang berarti secar kualitatif antara lain untuk menguji apakah suatu
soal diperkirakan akan berfungsi dengan baik atau tidak, mengetahui
kehomogenan suatu soal dan sebagainya. Sedangkan analisis secara kualitatif
bertujuan untuk menilai butiran soal secara teoritis yang dikaji dari sudut pandang
isi atau materi tes, bahasa dan konstruksi soal.
Tahapan-tahapan dalam pengembangan soal atau tes, sebagai langakah
pembakuan tes dan butiran soal, yaitu:
- Penyusunan kisi-kisi
- Penulisan soal
- Telaah (review) dan perbaikan
- Ujicoba tes
- Analisis butir soal
- Seleksi soal
- Komputerisasi soal
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Assesmen bentuk pilihan yang terdiri atas 4 tipe, yaitu pilihan berganda,
benar salah, menjodohkan, dan jawaban singkat singkat sering disebut tes
13
objektif. Hal tersebut didasari bagaimana cara penilaian atau peskoran soal bentuk
ini. Jawaban adalah benar atau salah tidak adapertimbangan alin. Format soal
pilihan ini berfungsi untuk mengakses penguasaan siswa terhadap isi
pengetahuan, penguasaan beberapa pengetahuan yang berperan dalam ketrampilan
dan perkembangbiakan produk yang berperan dalam ketrampilan dan
perkembangan produk yang rumit, dan menunjukkan kondisi afektif tertentu.
Bentuk soal pilihan ini mempunyai kekurangan dan kelebiahan.
Kekurangan ini dapat diatasi atau paling tidak dikurangi dengan cara membuat
soal bentuk pilihan yang berkualitas tinggi. Penyusunan dan pengembangan soal
meliputi tiga hal, yaitu: persiapan rencana uji, memilih unsur-unsur yang akan
diuji, daan menyusun soal dari proposisi. Soal-soal yang sudah disusun kemudian
ditinjau ualang oleh para ahli dan diuji coba. Hasil uji coba kemudian dianalisis
untuk memperoleh hal-hal antara lain: tingkat kesukaran, daya pembeda,
distraktor, validitas, dan reabilitas.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1997. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Brown, Frederick G. Measuring Classroom Achtievement, In Net Investigations
Home Page
Purwanto, Ngalim. 1994. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Remaja Rosda Karya
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara
http://nanafitriyana.blogspot.com/2013/10/selected-response-assesment-and-
essay.html
http://bhimashraf.blogspot.com/2010/12/tes-objektif-dan-tes-subjektif.html
http://iindahwati.blogspot.com/2013/05/item-tes-menjodohkan.html

More Related Content

Butir respon terpilih

  • 1. 1 MAKALAH PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN BUTIR RESPON TERPILIH Dosen Pengampu : Dr. Masrukan, M. Si Oleh: Wulan Sutriyani (0103513042) Angga Tri Widya Atmaja (0103513068) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR (KON. MATEMATIKA) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Item tes objektif bentuk lain yang juga banyak dipakai para guru dalam evaluasi di kelas adalah item tes objektif tipe tes (objective test selection type). Tes ini dinamakan tes objektif pilihan, karena para siswa diharuskan memilih satu jawaban benar dari sejumlah jawaban yang telah disediakan oleh evaluator. Item tes objektif ini oleh sebagian ahli penilaian dikatakan lebih efektif pennggunaannya dalam mengukur beberapa hasil belajar peserta didik. Karena dengan pengunaan tes objektif tipe pilihan bisa mengungkap materi pembelajaran yang lebih luas. Tes objektif tipe pilihan pada prinsipnya berfariasi dari yang sederhana misalnya jawaban dua alternative betul-salah, item tes menjodohkan, samapi pada
  • 2. 2 item tes pilihan ganda yang dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar kompleks. Sebagian besar guru kelas merasakan bahwa tes objektif tipe pilihan juga efektif dalam mengungkap materi pembelajaran dengan cakupan pengetahuan yang lebih kompleks, dan tingkatan pengetahuan yang lebih tinggi. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Selected Respon Assessment Asessmen tes tipe pilihan (obyektif) adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara obyektif, dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esay, dan dalam penggunaannya jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak daripada tes essay, kadang- kadang untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 buah soal (Arikunto 1996:165). Dalam Net Investigation Home Page (2002) di kemukakan bahwa soal tipe pilihan adalah suatu tes pertanyaan obyektif yang terdiri atas suatu pertanyaan yang merupakan pertanyaan maupun pertanyaan yang tidak lengkap. Jawaban kunci merupakan suatu jawaban yang sudah di sediakan untuk dipilih haya ada satu jawaban yang benar dan biasanya sudah di sediakan lembar jawaban khusus. 1. Macam Macam Selected Respon Assessment Macam-macam Selected Response Assessment menurut Stiggin (1994), Arikunto (1996), Brown (2002) dan Wijaya (1992) termasuk ke dalamnya pilihan ganda (multiple-choice items), benar-salah (true-false items), menjodohkan atau mencocokkan (matching exercises), dan isian singkat (short answer fill-in items). Respon terpilih dapat digunakan untuk menilai aspek pengetahuan, pemikiran, dan afektif. a. Pilihan Ganda (multiple-choice items)
  • 3. 3 Tes pilihan ganda merupakan jenis tes obyektif yang paling banyak digunakan oleh para guru. Tes ini dapat mengukur pengetahuan yang luas dengan tingkat domain yang bervariasi. Menurut Arikunto (2005: 164), tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Pilihan ganda terdiri atas bagian keterangan dan bagian kemungkianan jawaban atau alternative. Kemungkinan jawaban terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh. Pilihan ganda terdiri dari stem dan nomor respon yang mungkin. Stem mungkin kalimat yang tidak lengkap atau pertanyaan. Jika stem merupakan kalimat yang tidak lengkap, tugas siswa adalah melengkapi dengan pertanyaan yang tepat. Jika item merupakan pertanyaan, kita harus memberikan alternative jawaban yang mungkin siswa disuruh memilih alternative yang benar atau paling tepat. Alternative jawaban terdiri dari jawaban yang benar dan beberapa pengecoh. Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur batasan atau devinisi pengetahuan yang sudah jelas, sedangkan untuk batasan pengetahuan yang masih kurang jelas para guru dianjurkan untuk menggunakan item tes menjodohkan. Hal-hal yang perlu diperhatiakn dalam tes pilihan berganda adalah: - Instruksi pengerjaanya harus jelas, bila perlu diberi contohnya. - Hanya ada satu jawaban yan benar, tidak mengenal tingkatan kebenaran. - Kalimat pada tiap butir soal hendaknya sesingkat mungkin. - Kalimat pokok dalam setiap soal hendaknya tidak bergantung pada butir- butir soal lain. - Hindari kalimat panjang dan kompleks dengan kata-kata yang mempunyai arti agnda. - Dari segi bahasa, butir soal jangan terlalu sukar dan hanya mengandung satu ide. Pedoman utama dalam pembuatan butir soal bentuk pilihan ganda adalah: 1) Pokok soal harus jelas 2) Pilihan jawaban homogen dalam arti isi 3) Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama 4) Tidak ada petunjuk jawaban benar 5) Hindari menggunakan pilihan jawaban: semua benar atau semua salah 6) Pilihan jawaban angka diurutkan 7) Semua pilihan jawaban logis 8) Jangan menggunakan negatif ganda
  • 4. 4 9) Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta tes 10) Bahasa Indonesia yang digunakan baku 11) Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak. Kaidah Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda Adapun kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda adalah seperti berikut : 1. Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. Contoh indikator : Siswa dapat menentukan salah satu penyebab kemunduran Kerajaan Demak. Contohsoal yang sesuai dengan indikator : Salah satu penyebab kemunduran Kerajaan Demak adalah a. armada Portugis menyerang Demak b. Demak diserang oleh Kerajaan Mataram c. adanya perebutan kedudukan sultan* d. kalah bersaing dalam perdagangan 2. Pengecoh harus berfungsi Contoh soal yang kurang baik : Alat optik yang digunakan untuk memperoleh bayangan dari gambar kecil menjadi besar adalah a. teleskop b. proyektor c. bioskop d. stetoskop Penjelasan : pilihan jawaban c dan d tidak homogen karena bukan merupakan alat optik. Pilihan jawaban itu diperbaiki menjadi kamera dan mikroskop 3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. Artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban. Maksudnya kunci jawaban benar tidak lebih dari satu atau kurang dari satu. Contoh soal yang kurang baik : Bunyi /e/ pada kata enak sama dengan bunyi /e/ pada kata . a. beras b. bebas * c. bela * d. bekas Penjelasan : pilihan c sebaiknya diganti dengan kata Belas 4. Pokok sola harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya, kemampuan / materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas tigak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis. Setiap butir soal hanya mengandung satu persoalan / gagasan.
  • 5. 5 Contoh soal yang kurang baik : Pada umumnya kata berimbuhan adalah . a. berani b. beringas c. beringin d. beranjak* Penjelasan : hindarkan penggunaan kata yang tidak pasti, seperti pada umumnya, kira-kira. Oleh karena itu, pokok soal diperbaiki menjadi Kata berikut yang berimbuhan ber- adalah . 5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawanban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tisak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan saja. Contoh soal yang kurang baik : Dewan Perwakilan Rakyat merupakan lembaga tertinggi negara. Penulisan singkatan dewan perwakilan rakyat yang benar terdapat dalam kalimat . a. Para anggota D.P.R. sedang rapat b. Para anggota DPR. sedang rapat c. Para anggota DPR sedang rapat. d. Para anggota D.P.R sedang rapat. Contoh soal yang lebih baik : Penulisan singkatan dewan perwakilan rakyat yang benar terdapat dalam kalimat . a. Para anggota D.P.R. sedang rapat b. Para anggota DPR. sedang rapat. c. Para anggota DPR sedang rapat.* d. Para anggota D.P.R sedang rapat. 7. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar. Contoh soal yang kurang baik Generator listrik di Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Sigura-gura digerakkan oleh . a. tenaga air* b. tenaga uap panas c. tenaga gas bumi d. tenaga solar 7. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran
  • 6. 6 siswa terhadap arti pernyataan yang dimasud. Untuk keterampilan bahasa, penggunaan negatif ganda diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru pengertian tentang negatif ganda itu sendiri. Contoh soal kurang baik Nama bangun geometri di bawah ini bukan merupakan bangun ruang kecuali . a. segitiga samakaki b. segitiga samasisi c. prisma segitiga* d. bujur sangkar Penjelasan : pokok soal diperbaiki menjadi : Nama bangun geometri di bawah ini yang merupakan bangun ruang adalah . 8. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya, semua pilihan jawaban berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi. Contoh soal kurang baik Jujur terhadapa orang lain berarti . a. berbuat sesuai kehendak b. merugukan diri sendiri c. berbuat sesuai aturan d. berkata apa adanya* Penjelasan : pilihan b tidak homogen. Oleh karena itu, p[ilihan b diperbaiki menjadi betingkah laku sopan 9. Panjang rumusan harus relatif sama. Kaidah ini diperlukan karena adanya kecendrungan siswa memilih jawaban yang paling panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lengkap dan merupakan kunci jawaban. Contoh soal kurang baik Salah satu ini Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah . a. pembubaran Partai Komunis Indonesia b. kembali ke Undang-undang Dasar 1945* c. pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat d. dibentuknya Dewan Nasional yang terdiri dari wakil-wakil semua partai yang ada Penjelasan : pilihan d diperbaiki menjadi : dibentuknya Dewan Nasional 10. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan semua pilihan jawaban di atas salah atau benar. Artinya, dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan ini bukan merupakan materi yang ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen.
  • 7. 7 Contoh soal yang kurang baik Orang yang hatinya bersih akan selalu . a. bersikap tekun b. berbuat sopan c. memperlihatkan keberanian d. semua pilihan jawaban di atas benar* Penjelasan : pilihan d diperbaiki menjadi memelihara kejujuran 11. Pilihan jawaban berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya. Artinya, pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan besar kecilnya nilai angka, dari nilai angka paling kecil berurutan sampai nilai angka yang paling besar, dan sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Penyusunan secara urut dimaksudkan untuk memudahkan siswa melihat pilihan jawaban. Contoh soal yang kurang baik Hasil dari 4続 adalah . a. 7 b. 64* c. 12 d. 81 Penjelasan : pilihan jawaban diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya, seperti 7, 12, 64*, 81 atau 81, 64*, 12, 7 b. Benar-Salah (true-false items) Dalam Arikunto (2005: 165), soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan (statement). Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pernyataann dengan meligkari huruf B jika pernyataan itu betul menurut pendapatnya dan melingkari jawaban S jika salah. Benar salah adalah kalimat declarative, siswa menilai pernyataan yang disajikan benar atau salah. Terdapat beberapa argument mengenai benar atau salah. Pertama, true false hanya dapat mengukur pengetahuan saja. Kedua, true false bersifat ambigu, seringkali keambiguan ini dirasakan oleh siswa yang tidak mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab item. Argumen yang ketiga pendidik yakin bahwa siswa dapat memperoleh skor tinggi dengan menebak, karena hanya dua pilihan maka siswa mempunyai kesempatan 50% untuk mendapatkan jawaban yang benar atau salah dengan menebak. Bentuk benar salah ada dua macam (dilihat dari segi mengerjakan atau menjawab soal) a. Dengan pembetulan yaitu siswa diminta membetulkan bila ia memilih jawaban yang salah.
  • 8. 8 b. Tanpa pembetulan yaitu siswa hanya diminta untuk melingkari huruf B atau S tanpa memberikan jawaban yang betul. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tes adalah sebagai berikut: - Tulislah huruf B-S pada permulaan masing-masingitem dengan maksud untuk mempermudah mengerjakan dan menilai. - Hindari item yang masih diperdebatkan. - Usahalkan butir soal yang harus dijawab benar itu sama dengan butir yang harus dijawab salah. Contoh : B S : semua langkah dalam proses penelitian eksperimen perlu. c. Menjodohkan atau mencocokkan (matching exercises) Dalam Arikunto (2005: 172), Matching test dapat diganti dengan istilah mempertandingkan, mencocokkan, memasangkan atau menjodohkan. Dapat terdiri dari satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawabannya yang tercantum dalam seri jawaban. Menjodohkan terdiri dari dua parallel daftar yang satu berisi stimulus atau stem yang lain berisi respon yang paling memungkinkan . tugas siswa adalah mencocokan bentuk dari dua daftar hal ini adalah menyeleksi respon yang paling cocok untuk setiap stimulus. Stimulus dapat menggunakan pertanyaan verbal. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes ini yaitu: - Seri pertanyaan-pertanyaan dalam Matching test hendaknya tidak perlu banyak. Jika itemnya cukup banyak lebih baik dijadikan dua seri. - Jumlah jawaban yang harus dipilih harus lebih banyak daripada jumlah soalnya. - Antara item-item ynag bergabung dengan seri harus merupakan pengertian-pengertian yang homogen. d. Isian singkat (short answer fill-in items) Tes bentuk isian dapat digunakan dalam bentuk paragraf-paragraf yang merupakan rangkaian cerita atau karangan atau berupa satu pernyataan. Beberapa bagian kalimatnya yang merupakan kata-kata penting telah dikosongkan terlebih dahulu. Tugas peserta tes adalah mengisi bagian-bagian yang kosong dengan jawaban yang sesuai . Isian singkat memberiakan beberapa tipe item yang akan direspon siswa dengan kata prhase, kalimat, symbol atau nomer. Isian singkatkapi item yang sering digunakan adalah melengkapi item dengan kalimat atau beberapa kata yang hilang.
  • 9. 9 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes bentuk isian sebagai berikut: - Diusahakan sumua tempat kosong hendaknya sama panjangnya. - Diusahakan setiap pernyataan jangan mempunyai lebih dari satu tempat kosong dan jangan memulai dengan tempat kosong. 2. Kelebihan Dan Kekurangan Selected Respon Assesment a. Kelebihan dan kekurangan Pilihan ganda (multiple-choice items) Kelebihan tes objektif atau pilihan ganda 1. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representative mewakili isi dan luas bahan 2. Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya 3. Pemeriksaan dapat diserahkan orang lain 4. Dalam pemeriksaan tidak ada unsure subjektif 5. Tes pilihan ganda memiliki karakteristis yang baik untuk suatu alat pengukur hasil belajar siswa. Karena lebih fleksibel dan efektif . 6. Tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa yang hendak dievaluasi. 7. Pilihan ganda dapat mengukur kemampuan intelektual atau kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Kelemahan tes pilihan ganda: 1. Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes essay 2. Soal-soalnya cendreung mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali. 3. Banyak kesempatan untuk main untung-untungan 4. Kerjasama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka 5. Tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam mengorganisasi materi hasil pembelajaran. b. Kelebihan dan kekurangan tes benar-salah: Kelebihan tes benar salah 1. Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak banyak memakan tempat karena biasanya pertanyaaannya singkat 2. Mudah menyusunnya 3. Dapat digunakan berkali-kali 4. Dapat dilihat secara cepat dan objektif 5. Petunjuk cara mengerjakan mudah dimengerti 6. Mudah dan cepat dalam menilai. Kelemahan tes benar salah: 1. Sering membingungkan
  • 10. 10 2. Mudah ditebak/didugabanyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dua kemungkinan benar atau salah 3. Hanya dapat mengungkap daya ingat dan pengenalan kembali 4. Penggunaan pertanyaan alternative lebih memungkinkan peserta didik mengira-ngira jawabannya. 5. Tes benar dan salah kurang membedakan antara siswa yang pandai dan kurang pandai. c. . Kelemahan dan Kelebihan tes menjodohkan Kelebihan: - Dipergunakan untuk menilai bermacam-macam hal, misalnya: problem dan penyelesaiannya, sebab akibat, istilah dan definisinya, dsb. - Relatif mudah disusun. - Jika disusun dengan baik, maka faktor menerka-nerka dapat dihilangkan. - Dapat dinilai dengan mudah, cepat dan objektif. Kelemahan: - Sukar menyusun test jenis ini yang benar-benar baik. - Untuk menilai ingatan saja. - Pengarahan jawaban sering terjadi - Memakan banyak waktu dan tenaga untuk menyusunnya. d. Kelemahan dan Kelebihan tes isian singkat Keunggulan Mudah dalam pembuatan Mengurangi kemungkinan adanya peserta tes yang menebak Kelemahan Sukar mengukur hasil pembelajaran yang sangat kompleks Sukar dalam penskoran Kurang bermakna Alternatif Pemecahan Masalah Soal Tipe Pilihan Langkah-langkah Konkrit dalam Menghasilkan Soal Pilihan yang Berkualitas Tinggi 1. Penyusunan dan Pengembangan Tes Penyusunan tes dibagi kedalam tiga langkah, yaitu: a. Menyusun rencana tes yang menjadi kerangka pencapaian yang diharapkan Dasar-dasar dari perencananaan tersebut antara lain: merancang tabel untuk spesifikasi uji atau menyiapkan suatu daftar tujuan instruksional. Penggunaan dari
  • 11. 11 tabel atau daftar tujuan tersebut memungkinkan kita menghubungkan uji tersebut secara langsung terhadap tujuan. Salah satu contoh table spesifikasi yang dikemukakan oleh Stiggins dengan materi uji perang Sipil adalah sebagai berikut: Kategori isi Jumlah Soal Ingatan Perbandingan Kesimpulan Total Penyebab 2 2 1 5 Perang-pernag utama 6 2 2 10 Dampak 7 4 4 15 Total 15 8 7 30 b. Memilih unsur-unsur yang akan diuji (proposisi) Langkah ini dilakukan penguji untuk mengulang materi yang akan diuji, dalam mencari pembelajaran penting yang akan diuji. c. Pembuatan item tes dari proposisi Dalam langkah ini proposisi ditransformasi kedalam item/soal. Hal ini tidak memerlukan proses yang rumit, soal harus dituliskan secara jelas dan sesederhana mungkin, hialngkan petunjuk-petunjuk yang mengarahkan pada jawaban, cari jawaban yang benar dan jelas pada saat memungkinkan dan layak, dan ikuti petunjuk format spesifik yang sederhana untuk membentuk soal. Petunjuk secara umum bisa dilihat dibawah ini: 1. Petunjuk umum untuk seluruh format - Soal ditulis secara jelas dan terfokus - Ajukan pertanyaan - Hilangkan petunjuk-petunjuk yang tidak berhubungan - Tinjau kembali soal oleh mitra - Kunci jawaban dicek ulang 2. Petunjuk untuk soal pilihan berganda - Pertanyaan soal diajukan dalam bentuk pertanyaan langsung - Hilangkan pengulangan pilihan jawaban - Sediakan satu jawaban yang paling benar - Pilih jawaban ringkas dan parallel 3. Petunjuk untuk soal benar-salah - Tampilkan pertanyaan benar atau salah secara menyeluruh 4. Petunjuk soal menjodohkan - Berikan petunjuk yang jelas - Daftar soal yang dijodohkan harus ringkas - Daftar soal terdiri atas hal-hal yang homogeny - Pilihan jawaban ringkas dan parallel
  • 12. 12 - Diberikan pilihan jawaban tambahan Petunjuk untuk soal jawaban pendek - Ajukan pertanyaan langsung - Titik-titik diperlukan untuk dijawab - Panjang titik-titik bukan merupakan suatu petunjuk Kualitas suatu perangkat tes sangat ditentuksn oleh kualitas butiran soal- soalnya. Dan untuk mengetahui kualitas suatu tes diperlukan secara kualitatif dan kuantitatif, yang berarti secar kualitatif antara lain untuk menguji apakah suatu soal diperkirakan akan berfungsi dengan baik atau tidak, mengetahui kehomogenan suatu soal dan sebagainya. Sedangkan analisis secara kualitatif bertujuan untuk menilai butiran soal secara teoritis yang dikaji dari sudut pandang isi atau materi tes, bahasa dan konstruksi soal. Tahapan-tahapan dalam pengembangan soal atau tes, sebagai langakah pembakuan tes dan butiran soal, yaitu: - Penyusunan kisi-kisi - Penulisan soal - Telaah (review) dan perbaikan - Ujicoba tes - Analisis butir soal - Seleksi soal - Komputerisasi soal BAB III PENUTUP Kesimpulan Assesmen bentuk pilihan yang terdiri atas 4 tipe, yaitu pilihan berganda, benar salah, menjodohkan, dan jawaban singkat singkat sering disebut tes
  • 13. 13 objektif. Hal tersebut didasari bagaimana cara penilaian atau peskoran soal bentuk ini. Jawaban adalah benar atau salah tidak adapertimbangan alin. Format soal pilihan ini berfungsi untuk mengakses penguasaan siswa terhadap isi pengetahuan, penguasaan beberapa pengetahuan yang berperan dalam ketrampilan dan perkembangbiakan produk yang berperan dalam ketrampilan dan perkembangan produk yang rumit, dan menunjukkan kondisi afektif tertentu. Bentuk soal pilihan ini mempunyai kekurangan dan kelebiahan. Kekurangan ini dapat diatasi atau paling tidak dikurangi dengan cara membuat soal bentuk pilihan yang berkualitas tinggi. Penyusunan dan pengembangan soal meliputi tiga hal, yaitu: persiapan rencana uji, memilih unsur-unsur yang akan diuji, daan menyusun soal dari proposisi. Soal-soal yang sudah disusun kemudian ditinjau ualang oleh para ahli dan diuji coba. Hasil uji coba kemudian dianalisis untuk memperoleh hal-hal antara lain: tingkat kesukaran, daya pembeda, distraktor, validitas, dan reabilitas. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1997. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Brown, Frederick G. Measuring Classroom Achtievement, In Net Investigations Home Page Purwanto, Ngalim. 1994. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara http://nanafitriyana.blogspot.com/2013/10/selected-response-assesment-and- essay.html http://bhimashraf.blogspot.com/2010/12/tes-objektif-dan-tes-subjektif.html http://iindahwati.blogspot.com/2013/05/item-tes-menjodohkan.html