1. Cabang Kajian Ilmu Filsafat Administrasi
A. Ontologi
Ontologi merupakan kegiatan mendasar dari filsafat, baik secara subtansial maupun
ditinjau dari segi historinya.Sebaliknya pula, perkembangan ontologi memperkuat
keberadaanfilsafat.
Ontologi berasal dari kata Yunani, yang terdiri atas dua suku kata,o n t o s artinya
ada danl o g o s artinya ilmu. Jadi secara etimologis, ontology adalah ilmu yamng
mempelajari tentang yang ada.
Pemikiran ontology dalam ilmu administrasi tentunya di awali dari pembuktian atau
penyelidikan yang dilakukan secara sadar dan mendalam sampai kepada akar
permasalahanyang sesungguhnya dan dapat diperlakukan kapan dan dimana saja,
serta relative fundamental kandungankebenarannnya. Ontologi ilmu administrasi
menarik kesimpulan menurut asal mula dan akar kata yang paling terdalam.
Menurut Suriasumantri (1985),
Ontologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin
tahu, atau, dengan kata lain suatu pengkajian mengenai teori tentang ada. Telaah
ontologis akan menjawabpertanyaan-pertanyaan:
a) apakah obyek ilmu yang akan ditelaah,
b) bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut, dan
c) bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti
berpikir, merasa,dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan.
Menurut Soetriono & Hanafie (2007)
Ontologi yaitu merupakan azas dalam menerapkan batas atau ruang lingkup wujud
yang menjadi obyek penelaahan (obyek ontologis atau obyek formal dari pengetahuan)
serta penafsiran tentang hakikat realita (metafisika) dari obyek ontologi atau obyek
formal tersebut dan dapat merupakan landasan ilmu yang menanyakan apa yang
dikaji oleh pengetahuan dan biasanya berkaitan dengan alam kenyataan dan
keberadaan.
Menurut Pandangan The Liang Gie
Ontologi adalah bagian dari filsafat dasar yang mengungkapmakna dari sebuah
eksistensi yang pembahasannya meliputi persoalan-persoalan :
揃 Apakah artinya ada, hal ada ?
揃 Apakah golongan-golongan dari hal yang ada ?
2. 揃 Apakah sifat dasar kenyataan dan hal ada ?
揃 Apakah cara-cara yang berbeda dalam mana entitas dari kategori-kategori logis
yang berlainan (misalnya objek-objek fisis, pengertian universal, abstraksi dan
bilangan) dapat dikatakan ada ?
Menurut Ensiklopedi Britannica Yang juga diangkat dari Konsepsi Aristoteles
Ontologi Yaitu teori atau studi tentang being / wujud seperti karakteristik dasar dari
seluruh realitas.Ontologi sinonim dengan metafisika yaitu, studi filosofis untuk
menentukansifat nyata yang asli (real nature) dari suatu benda untuk menentukan
arti , struktur dan prinsip benda tersebut. (Filosofi ini didefinisikan oleh Aristoteles
abad ke-4 SM).
Hakekat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi dengan dua macam
sudut pandang:
1) kuantitatif, yaitu denganmempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau
jamak?
2) Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakanapakah kenyataan(realitas) tersebut
memiliki kualitas tertentu,seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan,
bunga mawar yang berbau harum.
Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas
atau kenyataankonkret secara kritis. Ontologi adalah bagian dari filsafat yang
menyelidiki tentang hakikat yang ada. Sebelum manusia menyelidiki yang
lain,manusia berusaha mengerti hakikat sesuatu. Pembahasan tentang hakekat dari
administrasi pendidikandengan ciricirinya yang spesifik atau tentang apa yang
dikaji oleh Administrasi Pendidikan sebagai imu pengetahuan. Isi tentang apa itu
(filsafat) administrasi pendidikan.
B. Axiologi
Aksiologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki nilai-nilai.Dikatakan memiliki nilai
bila berguna, benar, bermoral, etis dan nilai religius. pembahasan tentang
Kegunaannya.Untuk apa ilmu administrrasi digunakan. Aksiologi merupakan
cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan
ilmunya. Aksiologi adalahistilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang
berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami
sebagai teori nilai.Jujun S.Suriasumantri mengartika aksiologi sebagai teori nilai
yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuanyang diperoleh.Menurut John
Sinclair, dalam lingkupkajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu
sistem seperti politik, sosial dan agama. sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu
yang berharga, yang diidamkan olehsetiapinsan.
3. Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuanitu
sendiri. Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang
sebenarnya dari pengetahuan,dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang
sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya dan di jalan yang baik pula. Karena akhir-akhir ini banyak sekali yang
mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan di jalan yang tidak benar.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas
nilai. Artinya pada tahap-tahaptertentu kadang ilmu harus disesuaikandengan nilai-
nilai budaya dan moral suatu masyarakat; sehingga nilai kegunaanilmu tersebut
dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan
bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan bencana.
1. PenilaianDalam Aksiologi
Dalam aksiologi, ada dua penilain yang umum digunakan, yaitu etika dan estetika.
Etika adalah cabang filsafat yang membahas secara kritisdan sistematis masalah-
masalah moral. Kajian etika lebih fokus pada prilaku, norma dan adat istiadat
manusia. Etika merupakan salah-satu cabang filsafat tertua. Setidaknya ia telah
menjadi pembahasanmenarik sejak masa Sokratesdan para kaum shopis. Di situ
dipersoalkan mengenai masalahkebaikan, keutamaan, keadilan dan sebagianya.
Etika sendiri dalam buku Etika Dasar yang ditulis oleh Franz Magnis Suseno
diartikan sebagai pemikiran kritis, sistematisdan mendasar tentang ajaran-ajaran
dan pandangan-pandangan moral. Isi dari pandangan-pandangan moral ini
sebagaimana telah dijelaskan di atas adalah norma-norma, adat, wejangandan adat
istiadat manusia. Berbeda dengan norma itu sendiri, etika tidak menghasilkansuatu
kebaikan atau perintah dan larangan, melainkan sebuah pemikiran yang kritis dan
mendasar. Tujuan dari etika adalah agar manusia mengetahi dan mampu
mempertanggungjawabkan apa yang ia lakukan.
C. Epistemologi
Epistemologi dalah studi tentang pengetahuan benda-benda.Ilmu filsafat yang
menyelidiki sumber, syarat,proses terjadinya ilmu pengetahuan,batas validitas dan
hakikat ilmu pengetahuan. Pembahasansecara mendasar tentang bagaimana isi
kensepyang membedakannya denganilmu lain dan bagaimana cara mendapatkan
pengetahuan atau metode bagaimana yang digunakan untuk memperoleh ilmu
adminstrasi
Epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan
hakikat dan linkung pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya
serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang
dimiliki. Mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuasaan pengenalannya ia
dapat mencapai realitas sebagaimana adanya para filosof pra Sokrates, yaitu filosof
pertama di alam tradisi Barat, tidak memberikan perhatian pada cabang filsafat ini
4. sebab mereka memusatkan perhatian, terutama pada alam dan kemungkinan
perubahan, sehingga mereka kerapdijuluki filosof alam.
Metode ernpiris yang telahdibuka oleh Aristoteles mendapat sambutan yang besar
pada Zaman Renaisans dengan tokoh utamanya Francis Bacon (1561-1626) .Fisafat
Bacon mempunyai peran penting dalam metode Irrduksi dan sistematis menurut
dasar filsafatnya sepenuhnya bersifat praktis, yaitu untuk memberi kekuasaanpada
manusia atas alam melalui peyelidikan ilmiah.mam. Karena itu usaha yang ia
lakukan pertama kali adalah menegaskan tujuan pengetahuan. Menurutnya,
pengetahuan tidak akan mengalami perkembangan, dan tidak akan bermakna kecuali
ia mernpunyai kekuatan yang dapat membantu meraih kehidupan yang lebih baik.
Sikap khas Bacon mengenai ciri dan tugas filsafat tampak paling mencolok
dalam Novum Organum. Pengetahuan dan kuasa manusia satu sama lain,
menurutnya alam tidak dapat dikuasai kecuali dengan jalan menaatinya, agar dapat
taat pada alam. Manusia perlu mengenalnya terlebih dahuku dan untuk mengetahui
alam diperlukan observasi. Pengetahuan, penjelasan. dan pembuktian.
Umat manusia ingin menguasai alam tetapi menurut Bacon, keinginanitu tidak
tercapai sampai pada zamannya hidup, hal ini karena ilmu-imu pengetahuanberdaya
guna dalam mencapai hasilnya,sementara logika tidak dapat digunakan untuk
mendirikan dan membangun ilmu pengetanuan. Bahkan, Bacon meganggaplogika
lebih cocok untuk melestarikan kesalahan dan kesesatan yang ada ketimbang
mengejar menentukan kebenaran.
1) Metode Induktif
Induksi yaitu suatu metode yang menyimpulkanpernyataan pernyataan hasil
observasi dalam suatu pernyataan yang lebih umum dan menurut suatu pandangan
yang luas diterima, ilmu-ilrnu empiris ditandai olehmetode induktif,disebut induktif
bila bertolak dari pernyataan tunggal seperti gambaran mengenai hasil pengamatan
dan penelitian orang sampai pada pernyataan pernyataan universal.
2) Metode Deduktif
Deduksi adalah suatu metode yang menyimpan bahwa data-data empirik diolah lebih
lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang harus ada dalam metode deduktif ialah
adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri.Ada bentuk
logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau
ilmiah, ada perbandingan denganteori-teori laindan ada pengujian teori denganjalan
rnenerapkan secara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bisa ditarik dari teori
tersebut.
3) Metode Positivisme
5. Metode ini dikeluarkanoleh August Comte. Metode ini berpangkal dari apa yang
diketahui yang faktual yang positif. Dia menyampingkan segala uraian persoalan di
luar yang ada sebagai fakta oleh karena itu, ia menolak metafisika yang diketahui
positif, adalah segala yang nampak dan segala efode ini dalam bidang filsafat dan
ilmu pengetahuandiatasi kepada bidang gejala-gejala saja.
4) Metode Kontemplatif
Metode ini mengatakanadanya keterbatasan indera dan manusia untuk memperoleh
pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkanpun akan berbeda-beda seharusnya
dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut dengan intuisi.
5) Metode Dialektis
Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jaujabuntuk mencapai
kejernihanfilsafat. Metode ini diajarkan oleh Socrates.Namun Pidato mengartikannya
diskusi logika. Kini dialekta berarti tahaplogika, yang mengajarkankaidah-kaidah
dan metode-metode penuturan, juga analisis sistematik tentang ide-ide untuk
mencapai apa yang terkandung dalam dan metode peraturan, juga analisis
sistematika tentang ide mencapai apa yang terkandung dalam pandangannya.