2. Kebutuhan Cairan Tubuh Bagi
Manusia
Kebutuhan cairan merupakan bagian
dari kebutuhan dasar manusia. Secara
fisiologis kebutuhan ini mempunyai
proporsi besar pada tubuh sekitar 90%.
Presentase cairan tubuh bayi baru lahir
sekitar 75%, pria dewasa 57%, wanita
dewasa 55% dan dewasa tua 45%.
Presentase cairan tubuh yang bervariasi
tergantung pada lemak dalam tubuh dan
jenis kelamin.
4. Pengaturan Kebutuhan
Cairan dan Elektrolit
• Ginjal
mengatur air, konsentrasi garam
dalam darah, keseimbangan
asam basa darah, dan ekskresi
dalam buangan atau kelebihan
garam.
• Kulit
Kulit pengatur cairan yang terkait
dengan proses pengaturan
panas. Proses pelepasan panas
lainnya dilakukan melalui cara
pemancaran yaitu dengan
melepaskan panas ke udara
disekitarnya.
• Paru-paru
Organ paru-paru berperan dalam
pengeluaran cairan dengan
menghasilkan insensible water
loss kurang lebih 400 ml per hari.
• Gastrointestinal
Merupakan organ saluran
pencernaan yang berperan dalam
mengeluarkan cairan melalui
proses penyerapan dan
pengeluaran air.Dalam kondisi
normal cairan yang hilang dalam
sistem ini sekitar 100-200 ml per
hari.
5. Hormon yang Mengatur
Kesimbangan Cairan
• ADH
Hormon ini memiliki peran
dalam meningkatkan
reabsorbsi dan mengendalikan
keseimbangan air dalam
tubuh.
• Aldosteron
Hormon ini disekresi oleh
kelenjar adrenal di tubulus
ginjal dan berfungsi pada
absorbsi natrium.
• Prostaglandin
Merupakan asam lemak yang
terdapat pada jaringan yang
berfungsi merespon radang,
pengendalian tekanan darah,
kontraksi uterus, dan
pengaturan pergerakan gas
dan gastrointestinal.
• Glukokortikoid
Berfungsi mengatur
peningkatan reabsorbsi
natrium dan air yang
menyebabkan volume darah
meningkat sehingga terjadi
retensi natrium
6. Komposisi Elektrolit
• Cairan di dalam tubuh mengandung
oksigen, nutrien, dan metabolisme (seperti
karbondioksida), yang semuanya disebut
dengan ion. Beberapa jenis garam dalam
air akan dipecah dalam bentuk ion
elektrolit.
• Anion adalah ion yang bermuatan positif,
sedangkan kation adalah ion yang
bermuatan negatif.
7. Komposisi elektrolit dalam
plasma sebagai berikut:
Natrium : 135-145 m Eq/L
Kalium : 3,5-5,3 m Eq/L
Klorida : 100-106 m Eq/L
Bikarbonat arteri : 22-26 m Eq/L
Bikarbonat vena : 24-30 m Eq/L
Kalsium : 4-5 m Eq/L
Magnesium : 1,5-2,5 m Eq/L
Fosfat : 2,5-4,5 mg Eq/L
9. Pengaturan keseimbangan
natrium
• Natrium merupakan kation dalam tubuh
yang berfungsi dalam pengaturan
osmolaritas dan volume cairan tubuh.
Natrium tidak hanya bergerak kedalam
atau keluar tubuh tetapi juga mengatur
keseimbangan cairan tubuh. Ekskresi
natrium dapat dilakukan melalui ginjal dan
sebagian kecil melalui tinja, keringat, dan
air mata.
10. Pengaturan keseimbangan
kalium
 Kalium merupakan kation utama yang terdapat pada
cairan intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan
elektrolit. Keseimbangan kalium diatur oleh ginjal.
Sistem pengaturannya melalui tiga langkah, yaitu:
a) Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan
ekstrasel yang menyebabkan peningkatan produksi
aldosteron
b) Peningkatan jumlah aldosteron akan mempengaruhi
jumlah kalium yang dikeluarkan melalui ginjal
c) Peningkatan pengeluaran konsentrasi kalium dalam
cairan ekstrasel menurun.
11. Pengaturan keseimbangan
kalsium
• Kalsium dalam tubuh berfungsi untuk
pembentukan tulang, penghantar
impuls, kontraksi otot, koagulasi darah
(pembekuan darah), dan membantu
beberapa enzim pankreas.
12. Pengaturan keseimbangan
magnesium
• Magnesium merupakan kation dalam
tubuh yang terpenting kedua dalam cairan
intrasel. Keseimbangannya diatur oleh
kelenjar paratiroid. Magnesium diabsorbsi
dalam saluran pencernaan.
13. Pengaturan keseimbangan
klorida
• Klorida merupakan cairan terpenting
dalam cairan ekstrasel. Tetapi klorida
dapat ditemukan dalam cairan ekstrasel
dan intrasel. Fungsi klorida biasanya
bersatu dengan natrium untuk
mempertahankan keseimbangan tekanan
osmotik dalam darah.
14. Pengaturan
keseimbangan bikarbonat
• Bikarbonat merupakan
elektrolit utama dalam
larutan penyangga atau
buffer dalam tubuh.
Pengaturan
keseimbangan fosfat
• Fosfat bersama-sama
dengan kalsium berfungsi
dalam pembentukan gigi
dan tulang. Fosfat
diserap dari saluran
pencernaan dan
dikelurkan melalui urin.
15. Gangguan yang berhubungan
dengan kebutuhan elektrolit
 Hiponatremia
 Hipernatremia
 Hipokalemia
 Hiperkalemia
 Hipokalsemia
 Hiperkalsemia
 Hipomagnesia
 Hipermagnesia
17. Tindakan untuk mengatasi masalah / gangguan dalam
pemenuhan kebutahan cairan dan elektrolit
• Pemberian cairan melalui infuse
Pemberian cairan infus merupakan tindakan
memasukkan cairan melalui intravena untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta
sebagai tindakan pengobatan dan pemberian
makanan.
• Transfusi darah
Transfusi darah merupakan tindakan
memasukkan darah melalui vena untuk
memenuhi kebutuhan darah dan memperbaiki
perfusi jaringan
18. Keseimbangan Asam Basa
• Aktivitas sel tubuh memerlukan kesimbangan asam basa
diukur dengan pH, nilai pH cairan tubuh 7,35-7,45.
• Keseimbangan asam basa dapat di pertahankan melalui
proses metabolisme dengan sistem bufer pada seluruh cairan
tubuh dan melalui saluran pernafasan dengan sistem regulasi
(pengaturan ginjal).
• Pengaturan asam basa dilakukan oleh paru-paru hingga nilai
pH menjadi standart (normal) melalui pengangkutan kelebihan
CO2 dan kelebihan H2CO3 dari darah yang dapat
meningkatkan pH
19. Next…
• Jika pembentukan CO2 metabolisme meningkat,
konsentrasinya dalam cairan ekstrasel meningkat dan
sebaliknya.
• Jika kecepatan ventilasi paru-paru meningkat,
kecapatan pengeluaran CO2 meningkat dan ini
menurunkan jumlah CO2 yang terkumpul dalam cairan
ekstrasel.
20. Jenis Asam Basa
• Cairan basa (alkali) digunakan untuk
mengoreksi asidosis. Keadaan asidosis
dapat disebabkan karena henti jantung dan
koma diabetikum. Sesuai sistem pernapasan,
ginjal juga berperan untuk mempertahankan
keseimbangan asam basa yang sangat
kompleks. Ginjal mengeluarkan ion hidrogen
dan membentuk ion bikarbonat sehingga pH
darah normal
21. Gangguan atau Masalah
Keseimbangan Asam Basa
 Asidosis respiratorik
 Asidosis metabolik
 Alkalosis respiratorik
 Alkalosis metabolik