Dokumen tersebut membahas tentang pengertian caregiver, struktur kurikulum pendidikan caregiver, jenis-jenis caregiver, perbedaan antara caregiver dan profesi kesehatan lain, standar kompetensi yang harus dimiliki caregiver, serta peluang karir yang bisa didapatkan oleh caregiver.
2. PENGERTIAN
Caregiver adalah seseorang yang memiliki
profesi melayani (merawat) orang tua/orang
sakit meliputi melayani kebutuhan fisik
(aktivitas mulai dari bangun tidur sampai tidur
lagi seperti kebutuhan personal hygiene,
eliminasi, mobilisasi), kebutuhan medis
seperti minum obat, terapi fisik, kebutuhan
social (menjadi teman bicara), kebutuhan
spritual (berdoa bersama).
8. Jenis Caregiver
Secara praktis, tenaga Caregiver di Indonesia
belum ada penggolongan jenis atau
spesialisasi. Hanya saja mereka digolongkan
berdasarkan pengalaman kerja dan skill yang
telah mereka kuasa seperti Caregiver junior,
medium dan senior.
9. Apa Yang Membedakan Caregiver dan
Profesi Lain yang Sejenis
Caregiver tidak memiliki background sekolah
medis seperti perawat, mereka hanya dilatih
dalam waktu yang relative singkat, yakni antara
1 bulan sampai 4 bulan, namun ada juga yang
berlatar belakang 1 tahun pelatihan (D1 Asper).
Jadi berbeda dengan perawat (D3 / S1),
Caregiver tidak boleh menangani tindakan yang
medis yang menjadi porsi pekerjaan perawat
seperti pasang infus, pasang kateter, selang NGT,
dll.
10. Seorang Caregiver Harus Memiliki
Standar Kompetensi
Sebenarnya dalam praktek di Indonesia belum
ada standar kompetensi resmi dari lembaga
yang ditunjuk oleh Pemerintah, namun
masing-masing penyalur (yayasan atau
perusahaan) wajib memiliki standar internal
dalam menilai kemampuan dari masing-
masing Caregiver yang mereka salurkan
karena jenis pekerjaan ini memiliki resiko yang
cukup tinggi seperti pasien jatuh, salah minum
obat, dll.
11. Peluang Karir Apa Saja Yang Bisa
Diperoleh Seorang Caregiver?
Saat ini profesi ini belum memiliki jenjang
karir, yang ada hanyalah semakin lama
pengalaman mereka, maka semakin besar
penghasilan yang mereka dapatkan. Selain itu
juga kepuasan dalam melayani sesama dan
keyakinan bahwa profesi ini adalah profesi
yang mulia.
12. Beberapa fungsi secara umum dari care giver di
suatu rumah diantaranya yaitu :
Menyediakan makan makanan yang sehat dan seimbang, jika perlu
care giver lah yang menentukan menu makanan sehat yang harus
dikonsumsi oleh si pasien setiap harinya.
Membawa pasien ke dokter jika penyakit yang diderita semakin
parah atau jika ada masalah pada sakit yang pasien alami.
Memberikan dukungan emosional, kasih sayang, dan perhatian
pada pasien agar pasien merasa semangat dalam menjalani
penyembuhan. Agar si pasien tidak merasa diabaikan oleh
keluarganya karena ia harus dirawat oleh orang lain.
Dengan adanya care giver juga akan membantu pasien dalam
mengambil keputusan, ketika penyakit kronis yang dideritanya
sudah sampai stadium akhir. Keluarda dan care giver akan menjadi
penasihat yang sangat penting bagi pasien.
13. Sabtu 06 Juli 2019, 11:20 WIB
Menkes Usul Lulusan SMK Dapat Pelatihan Caregiver
M. Iqbal Al Machmudi | Humaniora
https://mediaindonesia.com/read/detail/245448-menkes-usul-lulusan-smk-dapat-pelatihan-caregiver
MENTERI Kesehatan Nila Moeloek mengusulkan
agar lulusan SMK kesehatan di DKI Jakarta, untuk
mendapatkan kesempatan pelatihan caregiver
atau pendamping lanjut usia. Menkes langsung
menyampaikan usulan tersebut kepada Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan pada agenda
workshop Kesehatan Lanjut Usia dalam rangka
Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Tahun 2019.
14. Penjelasan mapel
Gerontologi (Inggris: Gerontology) berasal
dari bahasa Yunani, yaitu: geros yang berarti
lanjut usia dan logos yang berarti ilmu. Maka
secara etimologis gerontologi dapat
didefinisikan sebagai ilmu tentang orang lanjut
usia (lansia).
Atau bidang studi yang mempelajari aspek
sosial, psikologi dan biologi dari proses
penuaan.
15. Perkembangan IPTEK memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan yang terlihat
dari angka harapan hidup (AHH) yaitu:
AHH di Indonesia
tahun 1971 : 46,6 tahun
tahun 1999 : 67,5 tahun
Populasi lansia akan meningkat juga yaitu:
Pada tahun 1990 jumlah penduduk 60 tahun 賊 10 juta jiwa/5,5 % dari total populasi
penduduk.
Pada tahun 2020 diperkirakan meningka 3X menjadi 賊 29 juta jiwa/11,4 % dari total
populasi penduduk (Lembaga Demografi FE-UI-1993).
Selanjutnya :
Terdapat hasil yang mengejutkan, yaitu:
62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dai pekerjaannya sendiri
59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepala keluarga
53 % lansia masih menanggung beban kehidupan keluarga
hanya 27,5 % lansia mendapat penghasilan dari anak/menantu
DEPKES RI membagi Lansia sebagai berikut:
1. kelompok menjelang usia lanjut (45 - 54 th) sebagai masa VIRILITAS
2. kelompok usia lanjut (55 - 64 th) sebagai masa PRESENIUM
3. kelompok usia lanjut (65 th > ) sebagai masa SENIUM
Sedangkan WHO membagi lansia menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Usia lanjut : 60 - 74 tahun
2. Usia Tua : 75 - 89 tahun
3. Usia sangat lanjut : > 90 tahun