ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Waktu mejelang shubuh dengan angin
yang begitu menusuk Qalbu
Catatan kecilku
2 tahun bukan waktu yang singkat mengukir
kenangan di sini.
2 tahun bukan waktu yang mudah
untuk tidak mengingat memori-memori
pahit manis di sini.
Tapi, 2 tahun terasa begitu cepat
berlalu, hingga akhirnya aku harus
mengikuti alur menjauh dengan sendirinya.
ipeh
Orang –
orang ini
yang
menguatk
an
langkahku
di sini
Tak taulah aku kehabisan kata-kata.
Lidahku tertahan, hatiku terasa sesak.
Kisah ini berujung tidak seperti yang
ku harapkan.
Masih teringat dalam benakku,
bagaimana saat pertama kali aku datang
ke tempat ini,
Masih lekat di memoriku, bagaimana
senangnya aku tinggal di sini.
Jauh dari rasa kesepian, jauh dari rasanya hampanya
sunyi.
Sering sekali terlintas di pikiranku, aku akan
tetap bertahan di sini,
Sampai tiba waktunya, tugas kuliah dan
kegiatanku di sini tidak seimbang.
Jika aku mampu, aku ingin sampai tamat di
sini.
Sayang sekali, aku bukanlah sang
penulis skenario cerita ini.
Bagaimanapun akhirnya aku
tak pernah tahu.
Dan saat ini,
yang terjadi alurnya sudah
membengkok-bengkok,
Tak sejalan lagi dengan sang
tokoh.
Keadaan membuatku harus
menyudahkan lembaran cerita di
sini.
Rasanya butir-butir di
pelupuk mata ini, tak dapat lagi
di bendung.
Aku masih ingin sekali tetap tinggal di
sini,
Terlanjur sayang, Ya, sangat benar.
Aku memang telah terlanjur
sayang dengan tempat ini.
Aku juga telah terlanjur sayang
dengan penghuni-penghuni di sini.
Terutama dengan teteangga
sebelahku,
Entah ada hal istimewa apa yang
membuatku, susah jauh dari
mereka.
Ku sebut namanya dalam
tulisan ini (terkhusus Badi’ah),
Destri, Dini, Ulfa, Lutfa, Nurul,
Bella dan WIPEH: Sis, Rara,
Sarah, Sally
dan tak dapat kusebut lagi.
Mbak
terlanjung
sayang kalian
dek, :’(
kekeluargaan itu, mungkin
taRasa k dapat kurasakan
ketika aku tidak lagi di
tempat ini.
Hufh, entahlah rasa
sayangku tumbuh dan mekar
dengan suburnya,
Sehingga sulit untuk
dilayukan
Berat, dan berat sekali. Sehingga resah
selalu mengusikku.
Resah yang tiada berkawan.
Ketika menatap yang terjadi tak sesuai
kenyataan.
Ketika dia telah menggoreskan unsur
halus ini.
Tinggal menunggu detik-detik
terakhir itu,
Detik-detik yang menyakitkan,
Saat-saat yang paling ku benci
dalam hidup.
Meninggalkan atau pun
ditinggalkan.
Masih tersisa sedikit harapan, smeoga
ada keajaiban
Yang memancarkan cahayanya
sehingga membuatku
Bisa merasakan angin segar,
Hanya Allah Yang Menenentukan Jalan
ini
Dan Hanya Allah Yang Tahu Apa yang
Tertulis di Lauh Mahfuz
Lukisan hati,, yang ku tuang
dalam tulisan

More Related Content

Catatan kecil versi slide

  • 1. Waktu mejelang shubuh dengan angin yang begitu menusuk Qalbu Catatan kecilku
  • 2. 2 tahun bukan waktu yang singkat mengukir kenangan di sini. 2 tahun bukan waktu yang mudah untuk tidak mengingat memori-memori pahit manis di sini. Tapi, 2 tahun terasa begitu cepat berlalu, hingga akhirnya aku harus mengikuti alur menjauh dengan sendirinya.
  • 4. Tak taulah aku kehabisan kata-kata. Lidahku tertahan, hatiku terasa sesak. Kisah ini berujung tidak seperti yang ku harapkan. Masih teringat dalam benakku, bagaimana saat pertama kali aku datang ke tempat ini, Masih lekat di memoriku, bagaimana senangnya aku tinggal di sini.
  • 5. Jauh dari rasa kesepian, jauh dari rasanya hampanya sunyi. Sering sekali terlintas di pikiranku, aku akan tetap bertahan di sini, Sampai tiba waktunya, tugas kuliah dan kegiatanku di sini tidak seimbang. Jika aku mampu, aku ingin sampai tamat di sini.
  • 6. Sayang sekali, aku bukanlah sang penulis skenario cerita ini. Bagaimanapun akhirnya aku tak pernah tahu. Dan saat ini, yang terjadi alurnya sudah membengkok-bengkok, Tak sejalan lagi dengan sang tokoh.
  • 7. Keadaan membuatku harus menyudahkan lembaran cerita di sini. Rasanya butir-butir di pelupuk mata ini, tak dapat lagi di bendung.
  • 8. Aku masih ingin sekali tetap tinggal di sini, Terlanjur sayang, Ya, sangat benar. Aku memang telah terlanjur sayang dengan tempat ini. Aku juga telah terlanjur sayang dengan penghuni-penghuni di sini.
  • 9. Terutama dengan teteangga sebelahku, Entah ada hal istimewa apa yang membuatku, susah jauh dari mereka. Ku sebut namanya dalam tulisan ini (terkhusus Badi’ah), Destri, Dini, Ulfa, Lutfa, Nurul, Bella dan WIPEH: Sis, Rara, Sarah, Sally dan tak dapat kusebut lagi.
  • 10. Mbak terlanjung sayang kalian dek, :’( kekeluargaan itu, mungkin taRasa k dapat kurasakan ketika aku tidak lagi di tempat ini. Hufh, entahlah rasa sayangku tumbuh dan mekar dengan suburnya, Sehingga sulit untuk dilayukan
  • 11. Berat, dan berat sekali. Sehingga resah selalu mengusikku. Resah yang tiada berkawan. Ketika menatap yang terjadi tak sesuai kenyataan. Ketika dia telah menggoreskan unsur halus ini.
  • 12. Tinggal menunggu detik-detik terakhir itu, Detik-detik yang menyakitkan, Saat-saat yang paling ku benci dalam hidup. Meninggalkan atau pun ditinggalkan.
  • 13. Masih tersisa sedikit harapan, smeoga ada keajaiban Yang memancarkan cahayanya sehingga membuatku Bisa merasakan angin segar,
  • 14. Hanya Allah Yang Menenentukan Jalan ini Dan Hanya Allah Yang Tahu Apa yang Tertulis di Lauh Mahfuz Lukisan hati,, yang ku tuang dalam tulisan