Puisi ini menggambarkan kepedihan dan keprihatinan terhadap penggunaan nasi yang disia-siakan, sementara banyak orang masih membutuhkan makanan. Penulis mencurahkan perasaan tentang kesepian dan perjuangan hidup yang harus dijalani. Terdapat juga pencarian akan kasih dan cahaya harapan di tengah kegelapan dunia.