2. History
 Union Carbride India Limited (UCIL) dibangun
tahun 1969 untuk mengolah pestisida
menggunakan Methyl Isocyanate (MIC)
sebagai produk intermediate.
 Lalu plant untuk produksi MIC ditambahkan
tahun 1979
4. Rangkaian Penyebab
Kecelakaan
 Kecelakaan terjadi dikarenakan adanya air
yang masuk ke dalam tangki MIC yang berisi
MIC sebanyak 42 ton
 MIC merupakan senyawa kimia yang sangat
volatile, sehingga dengan masuknya air ke
dalam tangki MIC membuatnya menjadi
sangat encer dan lebih mudah menguap.
5. Rangakian penyebab
kecelakaan
 Dengan masuknya air terjadi reaksi yang
sangat eksotermis, sehingga temperatur
dalam tangki meningkat hingga 200 oC (392
oF).
 Hal ini menyebabkan 42 ton MIC menguap
dan menaikkan tekanan di dalam tangki MIC
 42 ton gas MIC dilepaskan ke udara dan
menyebar ke seluruh bhopal.
6. Bagaimana itu bisa
terjadi???
 Bagaimana air bisa masuk dalam tangki
MIC???
 Hal ini sampai sekarang masih menjadi
perdebatan dan belum jelas pastinya.
 Ada yang mengatakan, ada pekerja yang
sedang membersihkan pipa dengan air dalam
jarak 400 m dari tangki MIC, dan didekatnya
ada pipa yang bocor sehingga air bisa masuk
ke dalam pipa tersebut yang mengarah ke
tangki MIC
7. Bagaimana itu bisa
terjadi???
 Pihak industri membantah hal ini karena
tidak mungkin hal ini terjadi.
 Pihak UCIL menduga keras bahwa air sengaja
dimasukkan secara langsung ke tangki MIC
dan menduga ini merupakan sabotase oleh
pekerja yang tidak puas terhadap UCIL.
 Air dimasukkan secara langsung kedalam
tangki melalui atas tangki yang dahulunya
bekas alat pengukur tekanan (pressure
gauge)
8. Faktor lain??
 Mengapa bisa terjadi kebocoran gas yang
begitu banyak tetapi tanpa adanya safety
system???
9. Peralatan dan peraturan
keselamatan
 Setelah melalui investigasi ternyata plant
tersebut tidak siap untuk menghadapi
bencana (tidak siap untuk keadaan worst
case)
10. Penyebabnya.......!!!!!!
1. Alarm tangki MIC tidak bekerja selama 4 tahun.
2. Hanya terdapat 1 manual back-up
system, berbeda dengan yang digunakan di US
dng 4 manual back-up system
3. Tower flare dan scrubber tidak bekerja selama 5
bulan sebelum kecelakaan
4. Oleh karena itu scrubber yang menggunakan
caustic soda (NaOH) tidak bisa mengurangi
konsentrasi MIC ke batas aman.
11. Penyebabnya.....!!!!!
 5. kalaupun scrubber bekerja, tetap saja tidak
bisa menahan tekanan yang begitu besar yang
dilepaskan oleh kebocoran gas MIC..scrubber
hanya mampu menghandle untuk tekanan
sebesar ¼ dari tekanan saat kebocoran terjadi.
 6. sebenarnya sudah ada safety system yaitu
berupa refrigerasi system, tetapi untuk
menghemat biaya MIC didinginkan hanya dalam
suhu 20 oC berbeda dari yang disarankan yaitu
4,5 oC
12. Penyebabnya.......!!!!!
 7. steam boiler yang bertujuan untuk
membersihkan pipa tidak berfungsi dengan
alasan yang tidak diketahui.
 8. tekanan air yang digunakan untuk water
barrier untuk menyemprotkan air ke gas yang
bocor terlalu rendah sehingga air tidak bisa
mengurangi konsentrasi gas yang bocor.
 9. menurut operator MIC, alat pressure gauge
tidak berfungsi dengan benar,
13. Penyebabnya.......!!!!
 10. UCC melaporkan hampir semua safety
system tidak bekerja saat kejadian yaitu 3
desember 1984
 11. slip-blind plate untuk mencegah
masuknya air ke tangki MIC
hilang, sementara valve untuk
menggantikannya ytidak dipasang.
14. Faktor pendukung....!!!
 Faktor pendukung dari bencana tersebut
adalah :
 1. lokasi pabrik yang sangat dekat dengan
masyarakat.
 2. safety system yang tidak di desain dalam
keadaan worst case.
 3. masih bergantung pada operasi manual.
15. Faktor pendukung dari segi
management
 1. skill para operator yang rendah.
 2. pengurangan perawatan alat safety
system.
 3. perawatan yang tidak cukup.
 4. kurangnya pengetahuan tentang tindakan
saat terjadi bahaya.
16. Akibatnya...!!!!!
 Akibat dari kecelakaan ini banyak korban
nyawa melayang hingga mencapai ratusan
ribu dan banyak yang mengalami cedera
serius, permanen maupun ringan.
 Sampai sekarang masih tidak diketahui
jumlah pastinya korban meninggal
 Pihak UCIL mengumumkan ada 2259 korban
sementara pememrintah setempat
mengumumkan jumlah korban tewas
sebanyak 3787 jiwa
17.  Sumber lain mengatakan 3000 korban jiwa
meninggal dalam waktu satu minggu dan
8000 jiwa lainnya meninggal akibat penyakit
yang disebabkan oleh kebocoran gas.
 Pada tahun 2006 pemerintah secara resmi
mengumumkan jumlah korban yang
diakibatkan kebocoran gas sebanyak 558.125
korban termasuk 38.478 mengalami cidera
dan sebanyak 3900 jiwa mengalami cacat
kelumpuhan permanen