Gatot Trimulyadi Rekso
Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi
Jl. Cinere, Ps Jumat, PO Box 7002 JKSL, Jakarta 12070
Fax 021-7691607,751327, E-mail ; gatot2811@yahoo.com
Hasil pengujian khitosan iradiasi sebagai bahan penginduksi pertumbuhan pada tanaman cabe, memperlihatkan bahwa penyiraman tanaman dengan air yang mengandung 50 ppm khitosan setiap 2 hari sekali menunjukkan peningkatkan tinggi tanaman sebesar 78,2 % dengan derajat peningkatan pertumbuhan 92,5 % pada umur 3 bulan. Panen pertama lebih cepat 20 hari dan produktivitas panen keseluruhan meningkat rata-rata pertanaman 45 %
Penelitian ini mengkaji pengaruh dosis iradiasi sinar gamma terhadap khitin yang selanjutnya dibuat menjadi khitosan. Derajat deasetilasi dan kelarutan khitosan meningkat seiring kenaikan dosis iradiasi, sementara viskositas dan kekuatan tarik film khitosan menurun. Dosis iradiasi 50 kGy menghasilkan khitosan dengan derajat deasetilasi tertinggi dan kelarutan terbaik.
PENGARUH KONSENTRASI KITOSAN YANG DIIRADIASI DENGAN SINAR GAMMA SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP MUTU DAN UMUR SIMPAN TAHU
DR. IR. Gatot Trimulyadi Rekso, M.Si
Penelitian ini mengukur kandungan flavonoid total, khususnya kuersetin, pada ekstrak etanol daun kelor dengan metode kromatografi lapis tipis densitometri. Hasilnya menunjukkan bahwa rendemen ekstrak etanol daun kelor adalah 13,65% dan kandungan flavonoid totalnya adalah 0,45 gram per 100 gram ekstrak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimum larutan kitosan dan jenis larutan penggumpal untuk pembuatan benang kitosan dan sifat swellingnya. Kitosan merupakan produk deasetilasi kitin menggunakan 50% NaOH larutan pada suhu 80 0C. Saat ini sedang dikembangkan kegunaan dari kitosan pada bidang kedokteran sebagai benang operasi.
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi Rekso
gatot2811@yahoo.com
Chitosan - Irradiation
PENGARUH IRADIASI PADA KHITIN DARI KULIT UDANG PUTIH (Penaeus merquensis) TERHADAP DERAJAT DEASETILASI DAN KELARUTAN KHITOSAN YANG DIHASILKAN
Ìý
Gatot Trimulyadi Rekso
Dr. Ir. Gatot Trimulyadi Rekso
Gatot2811@yahoo.com
PENGARUH IRADIASI PADA KHITIN DARI KULIT UDANG PUTIH (Penaeus merquensis) TERHADAP DERAJAT DEASETILASI DAN KELARUTAN KHITOSAN YANG DIHASILKAN
Ìý
Gatot Trimulyadi Rekso
Dokumen ini membahas pengaruh penambahan khitosan iradiasi terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabe. Penelitian menunjukkan bahwa iradiasi menyebabkan penurunan massa molekul khitosan dan meningkatkan kelarutannya. Pemberian khitosan iradiasi pada air penyiraman meningkatkan tinggi tanaman cabe rata-rata sebesar 78,3% setelah 3 bulan. Khitosan iradiasi juga meningkatkan derajat peningkatan
Uji coba iradiasi khitosan dalam fase cair menggunakan sinar gamma dengan kapasitas 1000 L telah berhasil dilakukan. Khitosan awal distandarisasi terlebih dahulu bobot molekul dan viskositasnya melalui iradiasi agar mudah dipindahkan. Proses pembuatan meliputi pencampuran, iradiasi, dan pengepakan ke dalam drum secara bertahap menghasilkan oligo khitosan.
1. Dokumen ini membahas uji coba iradiasi chitosan dalam fasa cair menggunakan sinar gamma dengan kapasitas 1 ton untuk memproduksi oligo chitosan.
2. Proses pembuatannya meliputi standarisasi bobot molekul dan viskositas chitosan melalui iradiasi, pencampuran bahan, iradiasi larutan, dan pengepakan hasil akhir ke dalam drum.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa fasilitas iradiasi di PATIR
Masalah utama penggunaan pupuk kimia seperti urea atau NPK pada lahan pertanian adalah effisiensi yang rendah karena kelarutannya yang tinggi dan hilang akibat larut terbawa oleh air, penguapan, dan proses denitrifikasi terhadap pupuk itu sendiri
Oleh karena itu akan dilakukan formulasi pembuatan komposit dengan polimer alam yang memiliki 3 fungsi yaitu sebagai :
slow release,
penginduksi pertumbuhan tanaman dan
sebagai water absorbent.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi pembuatan komposit polimer sebagai pupuk lepas lambat dengan menggunakan oligo chitosan, CMC, pati, dan akrilamida. Komposit tersebut difungsikan sebagai pelapis pupuk kimia untuk mengendalikan pelepasan unsur hara secara bertahap.
PENGARUH PENAMBAHAN CHITOSAN PADA POLIVINIL ALKOHOL HIDROGEL YANG DIBUAT DENGAN TEKNIK IRADIASI
Salah satu bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan hidrogel adalah polivinil alkohol (PVA) yang merupakan bahan polimer yang relatif murah dan tidak toksik.
Hidrogel yang transparan dan kuat secara mekanik dapat dihasilkan dari campuran PVA dan chitosan yang diiradiasi sehingga dapat dihasilkan hidrogel yang dapat berfungsi sebagai antibakteri
Dokumen ini membahas tentang amobilisasi enzim bromelin dengan menggunakan kitosan sebagai matriks pendukung. Enzim bromelin diisolasi dari buah nanas dengan metode endapan ammonium sulfat. Enzim yang diisolasi kemudian diamobilisasi pada kitosan dengan metode cross-linking menggunakan glutaraldehid. Uji aktivitas enzim bromelin amobil menunjukkan aktivitas optimum pada pH 6 dan konsentrasi substrat 4000 ppm dengan inkubasi selama 6 jam. En
PENGARUH PENAMBAHAN MONOMER ASAM AKRILAT TERHADAP SIFAT KIMIA DAN FISIKA FILM KHITOSAN-AKRILAT
Gatot Trimulyadi Rekso
Pusat AplikasiTeknologi Isotop dan Radiasi
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jl. Cinere, Ps Jumat PO Box 7002 JKSL, Jakarta 12070
Fax : 021 7513270. E-mail : gatot2811@yahoo.com
In the purpose to increase the added value of the quality marine natural polymer, modification of chitosan has been carried out by copolymerization radiation with acrylic acid to prepare a new material.
kimia koloid analitik, pulp orange
dari jurnal EMULSIFYING AND STABILIZING PROPERTIES OF FUNCTIONALIZED ORANGE PULP FIBERS.
( Sifat Pengemulsi dan Penstabilisasi dari Serat Bulir Jeruk yang telah difungsionalisasi )
Dokumen tersebut membahas mengenai pemanfaatan rumput laut sebagai sumber daya alam yang menjanjikan untuk pembangunan berkelanjutan. Rumput laut memiliki berbagai manfaat seperti sebagai bahan baku obat, mengandung zat antioksidan, antihipercolesterolemia, dan dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk pertanian.
Dokumen tersebut membahas mengenai penerapan teknik iradiasi dalam memodifikasi sifat polimer dan bahan alam lainnya. Iradiasi dapat digunakan untuk menginduksi reaksi kimia seperti pengikatan silang, pencangkokan, dan degradasi pada polimer. Iradiasi juga diterapkan dalam memproduksi serat viskosa, meningkatkan sifat khitin, dan menghasilkan karboksimetilkhitosan dari khitin mel
1. Penelitian ini menguji pengaruh perbandingan bahan pelapis polimer dan pupuk NPK terhadap sifat fisik pellet pupuk NPK.
2. Hasil menunjukkan bahwa perbandingan 1/9 memberikan kapasitas produksi pellet tertinggi namun durabilitas tertinggi dicapai pada perbandingan 3/7.
3. Pelapisan polimer memperlambat pelepasan NPK dari pupuk dengan perbedaan yang kecil antara berbagai perbandingan.
More Related Content
Similar to Chitosan irradiated for chili plant, Dr Ir Gatot Trimulyadi Rekso (20)
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi Rekso
gatot2811@yahoo.com
Chitosan - Irradiation
PENGARUH IRADIASI PADA KHITIN DARI KULIT UDANG PUTIH (Penaeus merquensis) TERHADAP DERAJAT DEASETILASI DAN KELARUTAN KHITOSAN YANG DIHASILKAN
Ìý
Gatot Trimulyadi Rekso
Dr. Ir. Gatot Trimulyadi Rekso
Gatot2811@yahoo.com
PENGARUH IRADIASI PADA KHITIN DARI KULIT UDANG PUTIH (Penaeus merquensis) TERHADAP DERAJAT DEASETILASI DAN KELARUTAN KHITOSAN YANG DIHASILKAN
Ìý
Gatot Trimulyadi Rekso
Dokumen ini membahas pengaruh penambahan khitosan iradiasi terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabe. Penelitian menunjukkan bahwa iradiasi menyebabkan penurunan massa molekul khitosan dan meningkatkan kelarutannya. Pemberian khitosan iradiasi pada air penyiraman meningkatkan tinggi tanaman cabe rata-rata sebesar 78,3% setelah 3 bulan. Khitosan iradiasi juga meningkatkan derajat peningkatan
Uji coba iradiasi khitosan dalam fase cair menggunakan sinar gamma dengan kapasitas 1000 L telah berhasil dilakukan. Khitosan awal distandarisasi terlebih dahulu bobot molekul dan viskositasnya melalui iradiasi agar mudah dipindahkan. Proses pembuatan meliputi pencampuran, iradiasi, dan pengepakan ke dalam drum secara bertahap menghasilkan oligo khitosan.
1. Dokumen ini membahas uji coba iradiasi chitosan dalam fasa cair menggunakan sinar gamma dengan kapasitas 1 ton untuk memproduksi oligo chitosan.
2. Proses pembuatannya meliputi standarisasi bobot molekul dan viskositas chitosan melalui iradiasi, pencampuran bahan, iradiasi larutan, dan pengepakan hasil akhir ke dalam drum.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa fasilitas iradiasi di PATIR
Masalah utama penggunaan pupuk kimia seperti urea atau NPK pada lahan pertanian adalah effisiensi yang rendah karena kelarutannya yang tinggi dan hilang akibat larut terbawa oleh air, penguapan, dan proses denitrifikasi terhadap pupuk itu sendiri
Oleh karena itu akan dilakukan formulasi pembuatan komposit dengan polimer alam yang memiliki 3 fungsi yaitu sebagai :
slow release,
penginduksi pertumbuhan tanaman dan
sebagai water absorbent.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi pembuatan komposit polimer sebagai pupuk lepas lambat dengan menggunakan oligo chitosan, CMC, pati, dan akrilamida. Komposit tersebut difungsikan sebagai pelapis pupuk kimia untuk mengendalikan pelepasan unsur hara secara bertahap.
PENGARUH PENAMBAHAN CHITOSAN PADA POLIVINIL ALKOHOL HIDROGEL YANG DIBUAT DENGAN TEKNIK IRADIASI
Salah satu bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan hidrogel adalah polivinil alkohol (PVA) yang merupakan bahan polimer yang relatif murah dan tidak toksik.
Hidrogel yang transparan dan kuat secara mekanik dapat dihasilkan dari campuran PVA dan chitosan yang diiradiasi sehingga dapat dihasilkan hidrogel yang dapat berfungsi sebagai antibakteri
Dokumen ini membahas tentang amobilisasi enzim bromelin dengan menggunakan kitosan sebagai matriks pendukung. Enzim bromelin diisolasi dari buah nanas dengan metode endapan ammonium sulfat. Enzim yang diisolasi kemudian diamobilisasi pada kitosan dengan metode cross-linking menggunakan glutaraldehid. Uji aktivitas enzim bromelin amobil menunjukkan aktivitas optimum pada pH 6 dan konsentrasi substrat 4000 ppm dengan inkubasi selama 6 jam. En
PENGARUH PENAMBAHAN MONOMER ASAM AKRILAT TERHADAP SIFAT KIMIA DAN FISIKA FILM KHITOSAN-AKRILAT
Gatot Trimulyadi Rekso
Pusat AplikasiTeknologi Isotop dan Radiasi
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jl. Cinere, Ps Jumat PO Box 7002 JKSL, Jakarta 12070
Fax : 021 7513270. E-mail : gatot2811@yahoo.com
In the purpose to increase the added value of the quality marine natural polymer, modification of chitosan has been carried out by copolymerization radiation with acrylic acid to prepare a new material.
kimia koloid analitik, pulp orange
dari jurnal EMULSIFYING AND STABILIZING PROPERTIES OF FUNCTIONALIZED ORANGE PULP FIBERS.
( Sifat Pengemulsi dan Penstabilisasi dari Serat Bulir Jeruk yang telah difungsionalisasi )
Dokumen tersebut membahas mengenai pemanfaatan rumput laut sebagai sumber daya alam yang menjanjikan untuk pembangunan berkelanjutan. Rumput laut memiliki berbagai manfaat seperti sebagai bahan baku obat, mengandung zat antioksidan, antihipercolesterolemia, dan dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk pertanian.
Dokumen tersebut membahas mengenai penerapan teknik iradiasi dalam memodifikasi sifat polimer dan bahan alam lainnya. Iradiasi dapat digunakan untuk menginduksi reaksi kimia seperti pengikatan silang, pencangkokan, dan degradasi pada polimer. Iradiasi juga diterapkan dalam memproduksi serat viskosa, meningkatkan sifat khitin, dan menghasilkan karboksimetilkhitosan dari khitin mel
1. Penelitian ini menguji pengaruh perbandingan bahan pelapis polimer dan pupuk NPK terhadap sifat fisik pellet pupuk NPK.
2. Hasil menunjukkan bahwa perbandingan 1/9 memberikan kapasitas produksi pellet tertinggi namun durabilitas tertinggi dicapai pada perbandingan 3/7.
3. Pelapisan polimer memperlambat pelepasan NPK dari pupuk dengan perbedaan yang kecil antara berbagai perbandingan.
Chemical and Physical properties of Cassava Starch-Cm-Chitosan-Acrylic Acid Hydrogel prepared from radiation –induced crosslinking
Gatot Trimulyadi Rekso
Center for Application of Isotopes and Radiation- National Nuclear Energy Agency
Jl. Lebak Bulus Raya No. 49, Jakarta-Selatan, Indonesia
Corresponding author; e-mail; gatot2811@yahoo.com ,
Fax: +62-21-.7513270, HP ; 08129419442
Seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumberdaya seperti financial (money), bahan mentah (matrials), dan tenaga kerja (labors), untuk menghasilkan suatu produk baru, bisnis baru, proses produksi atau pengembangan organisasi usaha
Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses
Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses
Seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumberdaya seperti financial (money), bahan mentah (matrials), dan tenaga kerja (labors), untuk menghasilkan suatu produk baru, bisnis baru, proses produksi atau pengembangan organisasi usaha
Kopolimerisasi cangkok lembaran selulosa dengan asam akrilat menggunakan teknik iradiasi sinar gamma menunjukkan hasil kopolimerisasi yang lebih tinggi dengan meningkatnya konsentrasi asam akrilat, waktu reaksi, dan suhu reaksi. Kondisi optimal diperoleh pada konsentrasi asam akrilat 30%, suhu 70°C, dan waktu reaksi 3 jam, dengan hasil kopolimerisasi 45,8%. Spektrum FTIR menunjukkan
Penelitian ini menguji pengaruh perbandingan bahan pelapis polimer dan pupuk NPK terhadap sifat fisik pellet pupuk NPK. Parameter yang diuji meliputi kapasitas produksi, durabilitas, dan pelepasan nutrisi. Hasilnya menunjukkan bahwa perbandingan 1:9 memberikan kapasitas produksi tertinggi namun durabilitas tertinggi dicapai pada perbandingan 3:7. Pelepasan nutrisi pada ketiga perbandingan tidak berbeda signif
Controlled-release fertilizer is one method to reduce the rate of loss due to leaching of fertilizer from the soil by rain or irrigation water. One agent that can be used for this controlled-release fertilizer is a polymer material that is coated on NPK fertilizer. Coating polymer material used for NPK fertilizer is a mixture of starch, acrylamide, PVA and chitosan that formulated and irradiated at a dose of 20 kGy. The purpose of this study is to get the best ratio of coating materials and NPK fertilizers which made with pelletizer machine. NPK fertilizer mashed and mixed with a polymer coating materials with a ratio of coating material / NPK; 1/9, 2/8 and 3/7.. The results obtained were the largest pellet output capacity is 4.28 g / min by using ratio of the coating material and NPK fertilizer of 1/9 and the greatest durability value is 87.1%. at ratio of 3/7 . NPK fertilizer which coated with a coating of polymer materials and fertilizers with ratio of 1/ 9, 2/8 and 3/7 the results shows on the release of NPK is not so difference.
Teknologi iradiasi untuk memodifikasi bahan polimer untuk keperluan industri telah banyak dikembangkan oleh negara maju seperti Jepang , Amerika dan Jerman.
Sebagai contoh di Jerman telah dikembangkan penggunaan mesin berkas elektron sebagai sumber radiasi untuk memodifikasi pulp untuk bahan dasar serat rayon.
Hasilnya menunjukkan dengan pengunaan irradiasi dapat menyingkat tahapan proses serta pengurangan bahan kimia sehingga lebih ekonomis dan mengurangi pencemaran bahan kimia terhadap lingkungan.
Selain itu daya tembus radiasi relatif tinggi maka pemutusan rantai selulosa terbentuk secara merata, sehingga akan diperoleh distribusi bobot molekul dan derajat polimerisasi yang homogen.
Dengan homogennya distribusi derajat polimerisasi (DP) akan diperoleh viskosa yang homogen dan stabil yang akan menghasilkan serat yang lebih unggul, terutama sifat fisiknya
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi radiasi untuk kopolimerisasi cangkok asam akrilat dan akrilamida pada khitin sebagai bahan penukar ion. Metode yang digunakan adalah iradiasi sinar gamma untuk memodifikasi khitin agar dapat digunakan sebagai pengkelat dan penukar ion logam."
Eksperimen ini menguji dua formula kompon untuk bahan isolasi kabel yang menyusut saat dipanaskan, yakni polietilen densitas rendah yang diikat silang dengan radiasi. Formula kedua mengandung butil karet 10% dan menghasilkan sifat mekanik dan pengikatan silang yang lebih baik dari formula pertama. Iradiasi homogen diperlukan agar ekspansi bahan menjadi merata.
Dokumen tersebut membahas analisis biaya produksi chitin dan chitosan skala home industry. Proses produksi chitin melibatkan demineralisasi, deproteinisasi, dan pencucian, sedangkan produksi chitosan melibatkan deasetilasi chitin. Analisis menunjukkan bahwa modal untuk produksi chitin adalah Rp11 juta dengan biaya produksi Rp81.000/kg, sedangkan untuk chitosan modal Rp55 juta dengan biaya Rp327.000/kg. Titik impas
Dokumen ini membahas penelitian tentang pengaruh pelapisan chitosan pada pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Pelapisan chitosan pada NPK dapat mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan berat buah jagung karena chitosan berfungsi sebagai slow release fertilizer dan penginduksi pertumbuhan. Hasilnya, tanaman jagung dengan NPK yang dilapisi chitosan iradiasi memiliki umur panen lebih cepat 20 hari dan berat buah le
Dokumen ini membahas penelitian tentang pengaruh pelapisan chitosan pada pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Pelapisan chitosan pada NPK dapat mempercepat umur panen tanaman jagung dan meningkatkan bobot buahnya. Chitosan yang diiradiasi lebih efektif dalam mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil panen dibandingkan chitosan yang tidak diiradiasi.
OBJECTIVE OF THE PROJECT - PROJECT PERIOD : FY 2006 TO FY 2007 ( 2 YEARS
To specify the advantage of radiation processing of natural polymer
To promote its application for end-users
To develop new technology on radiation processing of natural polymers
Dokumen ini membahas tentang ekstraksi dan karakterisasi karaginan dari rumput laut jenis Eucheuma yang diiradiasi dengan radiasi. Rendemen karaginan tertinggi diperoleh pada waktu pemanasan 60 menit. Iradiasi karaginan meningkatkan kelarutan dan daya serap airnya namun menurunkan viskositas dan kekuatan tariknya.
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi : The adsorption behavior of chitin and its concerns with various degree of deacetylization. This high adsorption capacity was ascribable primarily to its remarkable hydrophilicity in cooperation with the relatively high amino group content. It is indicate that the importance of hydrophlicity and suggest that, in order to develop adsorbents of high capacity, it is make indicate the importance of hydrophilicity essential to make chitin derivatives highly hydrophylic and yet insoluble in water.
Ringkasan dokumen ini adalah: (1) penelitian ini mengembangkan formulasi kompon untuk bahan ciut panas berbahan dasar LDPE untuk isolasi kabel, (2) dua formulasi dikembangkan dan diuji, dengan formulasi kedua menghasilkan sifat mekanik dan pengikatan silang yang lebih baik, (3) pengembangan bahan ini melibatkan tahapan ekstruksi, iradiasi, dan ekspansi.
Tangkin4d Menjadi Platfom Yang paling Mudah Di mainkan Dan Meraih Kemenangan ...TANGKI4D
Ìý
#TANGKI4D adalah sebuah situs judi online terpercaya dengan secara resmi yang menjalin kerjasama resmi dari developer slot gacor tersohor, seperti Pragmatic Play, PG Soft, Habanero dan masih banyak lainnya.#Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam #gratis #agentsbobet
Pengantar Bisnis - 6 Manajemen Sumber Daya ManusiaAndiNurkholis1
Ìý
Materi slide Manajemen Sumber Daya Manusia mata kuliah Pengantar Bisnis mencakup:
1. Sumber daya manusia
2. Manajemen SDM
3. Kegiatan manajemen SDM
4. Fungsi manajemen SDM
5. Manfaat perencanaan SDM
6. Pelatihan & pengembangan SDM
7. Hukum SDM
8. Tantangan masa depan SDM
Technopreneurship - 3 Ide dan Prinsip BisnisAndiNurkholis1
Ìý
Materi slide Ide dan Prinsip Bisnis mata kuliah Technopreneurship mencakup:
1. Ide bisnis
2. Pertimbangan ide bisnis
3. Ciptakan ide bisnis
4. Pemilihan ide bisnis
5. Menguji ide bisnis
6. Prinsip-prinsip bisnis
"Desain algoritma" merujuk pada proses pembuatan serangkaian langkah logis yang terdefinisi dengan baik (algoritma) guna memecahkan masalah tertentu, yang pada hakikatnya menguraikan prosedur langkah demi langkah bagi komputer untuk diikuti guna menjalankan tugas secara efisien; proses ini melibatkan analisis masalah, pemilihan teknik yang tepat, dan penataan solusi ke dalam urutan instruksi yang jelas.
Chitosan irradiated for chili plant, Dr Ir Gatot Trimulyadi Rekso
1. KHITOSAN IRADIASI SEBAGAI BAHAN PENGINDUKSI
PERTUMBUHAN UNTUK TANAMAN CABE (CacinumApnnum)
Gatot Trimulyadi Rekso
1)
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jl. Cinere, Ps Jumat PO Box 7002 JKSL, Jakarta 12070
Fax : 021 7513270. E-mail : gatot28@batan.go.id
Abstrak
Khitosan diiradiasi dengan sinar gamma yang berasal dari 60Co dengan dosis 100 kGy. Khitosan
yang digunakan dengan derajat deasetilasi 85,5 %, hasil isolasi dari kulit udang putih yang
kemudian dilakukan proses deasetilasi dengan 50 % larutan NaOH. Khitosan yang telah diencerkan
dengan air dan dengan kepekatan 50 ppm disiramkan pada tanaman cabe sebanyak 300
mL/tanaman setiap 2 hari sekali. Percobaan pada tanaman cabe dilakukan di desa Lebakmuncang-
Ciwedey, Bandung. Pada ketinggian 1100 m dengan pH tanah 6,2. Hasil percobaan menunjukkan
bahwa penyiraman tanaman dengan larutan yang mengandung 50 ppm khitosan dapat
meningkatkan tinggi tanaman sebesar 80,2 % dengan derajat peningkatan pertumbuhan sebesar
92,5 % pada umur 3 bulan. Hasil panen terjadi peningkatan produktivitas sebesar 60 %
dibandingkan hanya dengan pemupukan yang lazim digunakan, tampa dengan penyiraman larutan
khitosan.
Kata kunci : Khitosan, iradiasi, induksi pertumbuhan, tanaman cabe.
1. Pendahuluan
Selama ini pemanfaatan limbah udang belum dilakukan secara optimal hanya sebagai bahan dasar
tambahan untuk pembuatan makanan tradisional seperti terasi, petis dan sebagai protein tambahan
untuk makanan unggas. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa limbah udang mengandung senyawa
yang disebut khitin yang dapat diproses lebih lanjut menjadi khitosan, yang merupakan bahan
dasar yang sangat bermanfaat dalam bidang industri , kesehatan dan pertanian (1,2.3). Hasil penelitian
Asford, dkk (1977) menyatakan bahwa khitin terkandung dalam limbah udang kering sekitar 14 –
(4)
27 % dan pada kepiting kering sekitar 13 – 15 % . Khitosan adalah derivat terdeasetilasi dari
khitin, poli-β-(1,4)-2-amino-2-deoksi-D-glukosa yang merupakan polimer multifungsional karena
memiliki gugus-gugus fungsional seperti amino, gugus hidroksil primer serta sekunder pada
struktur glukosamin. Khitosan iradiasi oleh negara-negara Asia seperti Jepang, China, Vetnam dan
Korea telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan penginduksi pertumbuhan (growth promoters)
untuk tanaman (Kurita et al.1986)
1
2. Iradiasi pengion seperti sinar gamma dan mesin pemercepat berkas elektron dapat merubah struktur
dan sifat kimia lewat pengikatan silang, degradasi atau polimerisasi. Khitosan termasuk polimer
alam yang mudah terdegradasi bila di iradiasi dan akan terbentuk khitosan dengan massa molekul
relatif rendah sehingga lebih mudah diserap oleh tanaman (Ulanski et al. 1992) Selain itu khitosan
memiliki sifat sebagai pengkelat ion logam sehingga dapat mengurangi logam berat pada media
tanah yang dapat menimbulkan stress tanaman dan juga berfungsi sebagai anti mikroba (Hong et
al. 1989).
Penelitian ini mempelajari pengaruh penambahan khitosan iradiasi bahan penginduksi pertumbuhan
60
untuk tanaman cabe. Sumber iradiasi yang digunakan adalah sinar gamma yang berasal dari Co.
Parameter yang diteliti adalah pengaruh penambahan khitosan iradiasi terhadap derajat peningkatan
tinggi, peningkatan pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabe.
2. Percobaan
Bahan penelitian yang digunakan adalah limbah kulit udang putih (Peneaus Merguensis), bahan
kimia : HCl (teknis), NaOH (Teknis, PA) dan Asam asetat (PA) dan benih cabe varietas tombak
super LV .
Isolasi khitin
Proses isolasi khitin terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
a. Demineralisasi
Sebanyak 1000 g kulit udang kering yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam larutan
1 N asam khlorida dengan perbandingan padatan dan larutan 1 : 10, campuran diaduk dan
dibiarkan pada suhu kamar selama 24 jam.
b. Deproteinasi
Hasil dari proses demineralisasi dilanjutkan dengan proses deproteinasi denga 1 N NaOH,
pada suhu 80oC selama 5 jam sambil diaduk perlahan lahan.
Tahap deasetilasi
Khitin yang diperoleh dari hasil isolasi kemudian dilanjutkan ke tahap deasetilasi dengan
larutan 50 % NaOH dengan perbandingan padatan dan cairan 1 : 15 . Campuran dipanaskan
pada suhu 1000- 110 0C selama 3 jam kemudian dipisahkan dan dibilas dengan air dimeneral
2
3. dan keringkan dalam oven pada temp 1050C, kemudian ditentukan kadar air, kadar abu dan
derajat deasetilasinya.
Tahap Iradiasi
Khitosan yang dihasilkan dimasukkan dalam kantong-kantong plastik kemudian di iradiasi
dengan sinar gamma dengan dosis 100 kGy mempergunakan laju dosis 5,8 kGy/jam.
Pengujian khitosan sebagai penginduksi pertumbuhan tanaman
Khitosan yang telah di iradiasi dibuat larutan induk dengan konsentrasi 5 g/L, larutan induk
kemudian dituangkan kedalam air siraman dengan perbandingan 1:100 dan air siraman
yang mengandung khitosan (50 ppm) disiramkan pada tanaman cabe sebanyak 300 mL per
tanaman dengan selang penyiraman 2 hari sekali. Setelah 30 hari dihitung peningkatan
tinggi tanaman, yaitu tinggi rata-rata tanaman yang diperlakukan dibandingkan dengan
tanpa perlakuan dan derajat peningkatan pertumbuhan, yaitu berat rata-rata dengan
perlakuan dibandingkan dengan berat rata-rata tanpa perlakuan.
3. Hasil dan pembahasan
Pengaruh iradiasi pada khitosan terhadap masa molekul dan kelarutanya
Massa molekul
Massa molekul khitosan ditentukan berdasarkan metode viskositas. Pemakaian metode ini
mempunyai beberapa keuntungan, antara lain analisisnya lebih mudah dan lebih cepat, alat dan
perhitungannya sederhana (Sabharwal. 2000). Alat yang digunakan adalah viskosimeter
Oswald. Masa molekul khitosan yang tampa iradiasi dan di iradiasi pada dosis 100 kGy
ditunjukkan pada table berikut :
3
4. Tabel 1. Masa molekul relatif khitosan tampa iradiasi dan yang di iradiasi
No Kondisi Massa molekul (104)
1 Tampa iradiasi 1,6506
2 Iradiasi dengan dosis :100kGy 0,05880
Hasil penelitian menunjukkan iradiasi sangat berpengaruh terhadap massa molekul khitosan,
iradiasi pada khitosan dengan dosis 100 kGy terjadi penurunan bobot molekul mendekati 1/3 nya
dibandingkan bobot molekul khitosan tampa iradiasi. Hal ini disebabkan karena iradiasi
mengakibatkan rantai panjang polimer terdegradasi, sehingga massa molekul menjadi relatif lebih
kecil. Menurut Ulanski et,al (1992), iradiasi pada polisakarida seperti pati, khitin dan khitosan
mengakibatkan pemutusan rantai terutama pada ikatan glikosida.
Kelarutan
Kelarutan menunjukkan jumlah zat yang dapat dilarutkan dalam tiap bagian pelarut. Kelarutan
khitosan dilakukan untuk memberikan informasi dalam aplikasi khitosan sebagai bahan
penginduksi pertumbuhan. Pada penelitian ini sifat kelarutan khitosan dilakukan dalam 1 % asam
asetat sampai terbentuk larutan jenuh. Tabel 2 memperlihatkan kelarutan khitosan pada beberapa
variasi dosis iradiasi.
Tabel 2. Hasil analisis kelarutan khitosan dalam asam asetat
No Dosis iradiasi (kGy) Kelarutan (g/mL)
1 0 0,045
2 100 0,146
Tabel 2 menunjukkan bahwa kelarutan khitosan dalam 1 % asam asetat berkisar antara 0,045
sampai 0,146 g/mL. Di sini terlihat adanya hubungan antara dosis iradiasi dengan kelarutan,
bertambah besar dosis iradiasi yang digunakan, sifat kelarutannya juga makin besar. Hal ini dapat
4
5. dijelaskan dengan bertambahnya dosis iradiasi yang digunakan, maka massa molekul khitosan
menurun dan jumlah ikatan hidrogen yang ada menjadi lebih sedikit, sehingga kelarutannya akan
meningkat.
Pengaruh pemberian khitosan iradiasi terhadap tinggi tanaman cabe.
Hasil pengujian khitosan iradiasi terhadap tinggi tanaman cabe setelah berumur 3 bulan disajikan
pada Tabel 3.
Tabel 3. Pengaruh pemberian khitosan iradiasi terhadap tinggi tanaman cabe setelah berumur 3
Tinggi tanaman (cm) Rata-rata Pening-
No perlakuan No tanaman tinggi tanaman katan (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (cm)
1 Kontrol 26 28 28 29 25 26 27 25 28 27 26,9 ± 1,12 -
(air)
2 Penambahan 47 45 48 46 49 47 46 48 47 49 47,2 ± 0,68 78,3
khitosan
Setelah tanaman cabe berumur 3 bulan dilakukan pengukuran tinggi tanaman , tinggi tanaman
cabe yang mempergunakan khitosan pada air penyiramannya dibandingkan dengan penyraman
hanya memperunakan air biasa. Hasilnya menunjukkan tanaman cabe yang disiram dengan air
yang mengandung khitosan menunjukkan peningkatan pertumbuhan tinggi tanaman rata-rata
78,3 % dibandingkan dengan tampa penambahan khitosan.
Derajat peningkatan pertumbuhan (%)
Derajat peningkatan pertumbuhan dihitung dari berat rata-rata tanaman dengan perlakuan
dikurangi berat rata-rata tanpa perlakuan (kontrol) kemudian dibagi dengan berat rata-rata tampa
5
6. perlakuan (kontrol) dikalikan dengan 100 %. Perhitungan setelah masa tanam 3 bulan ditunjukkan
pada Tabel 4.
Tabel 4. Pengaruh dosis iradiasi terhadap derajat peningkatan pertumbuhan
No Dosis iradiasi Berat kering rata-rata 10 pohon tanaman Derajat peningkatan
(kGy) cabe (g) pertumbuhan (%)
1 Tampa perlakuan 8,2 -
(kontrol)
Dengan
2 penambahan 15,8 92,5
khitosan
Hasilnya menunjukkan bahwa dengan penambahan khitosan pada airsiraman tanaman
meningkatkan persentasi derajat pertumbuhan tanaman cabe sampai dengan 92,5 %. Hal ini
dikarenakan dengan penambahan khitosan pada air siraman akan meningkatkan jumlah akar pada
tanaman. Dengan jumlah akar yang banyak dan sehat, tanaman akan besar dan tumbuh lebih baik
dibandingkan dengan jumlah akar yang sedikit.
Pengaruh penambahan khitosan pada air penyiraman terhadap banyaknya akar tanaman cabe
ditunjukkan pada Gambar 1.
6
7. Tampa penambahan khitosan (kontrol)
Penambahan khitosan 50 ppm pada air siraman tanaman
Gambar 1. Pengaruh penambahan khitosan dengan banyaknya akar pada tanaman cabe
Hasil panen cabe
Penambahan khitosan pada air siraman tanaman cabe peningkatan hasil panen rata-rata 45 %
untuk setiap pohon dan panen pertama lebih cepat rata-rata 20 hari untuk setiap pohon
7
8. dibandingkan dengan tampa penambahan khitosan. Hasil panen pertama padatanaman cabe
ditunjukkan pada Gambar 2 di bawah ini.
Tampa Khitosan Dengan penambahan khitosan
Dengan penambahan khitosan
8
9. Tampa Khitosan
Gambar 2. Pengaruh penambahan khitosan terhadap buah cabe yang dihasilkan
4. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dosis iradiasi menurunkan massa molekul relative
khitosan dan meningkatkan kelarutan khitosan. Pada dosis iradiasi 100 kGy didapatkan massa
molekul khitosan 5,88 102 Dalton dan kelarutannya pada 1 % asam asetat 0,146 g/mL.
Hasil pengujian khitosan iradiasi sebagai bahan penginduksi pertumbuhan pada tanaman cabe,
memperlihatkan bahwa penyiraman tanaman dengan air yang mengandung 50 ppm khitosan setiap
2 hari sekali menunjukkan peningkatkan tinggi tanaman sebesar 78,2 % dengan derajat
peningkatan pertumbuhan 92,5 % pada umur 3 bulan. Panen pertama lebih cepat 20 hari dan
produktivitas panen keseluruhan meningkat rata-rata pertanaman 45 %
5. Daftar Pustaka
9
10. Goosen, M.F.A. (1997). Application of Chitin and Chitosan, Technomic Publishing Company, Inc,
Lancaster, Pennsylvania, USA.
Sabharwal S. (2000). Radiation effect on polymers, Risalah Proceeding Meeting Radiation
Processing of Polysacchararides, Vietnam Atomic Energy Commission, Vietnam.
Kurita, K., Koyama,Y., Taniguchi, A., (1986). Studies on chitin IX, Journal of Applied Polymer
Science. , 31, 1169 – 1176.
Ulanski., Rosiak,J, (1992). Preliminary studies on Radiation –Induced Change in Chitosan,
Radiat. Phys. Chem, Vol 39, No 1, Pergamon Press, Great Britain.
Hong, K.N.O ., Mayers, S.P., Lee, K.S., (1989). Isolation and characterization of chitin from crow
fish shell waste, Journal of Agricultural and Food Chemistry., 37, (3) , 575 – 579.
10