際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Lalu Yulhaidir, M.Psi, Psikolog
Introduction mental
health coaching
5 BESAR PENYAKIT DUNIA berhubungan dengan
kesehatan mental
1. Depression (11 8%)

2. Alcohol-use Disorder (3 3%)

3. Schizophrenia (2 8%)

4. Bipolar Disorder (2 4%)

5. Dementia (1 6%).

11.6% populasi penduduk dunia menderita gangguan
psikologis
BERAPA BANYAK PERMASALAHAN MENTAL
The Mental Health of Young People in Australia, Sawyer et al, Mental Health and Special Programs Branch,
Commonwealth Department of Health and Aged Care, 2000.
PERSEN
MASALAH
SISWA
TINGKAT TERSIER (5%) : siswa dengan
masalah akademik dan perilaku
TINGKAT SEKUDNER (15%) : siswa
dengan resiko memiliki masalah
TINGKAT PRIMER (80 %) : siswa tanpa
masalah akademik dan masalah
perilaku yang serius (Adams, 1990).
KEPERLUAN
KESIHATAN
MENTAL DALAM
SETTING
 Sekitar 20% anak membutuhkan
layanan kesehatan mental, dan sekitar
70-80 persen service dapat diberikan
di sekolah (Hoagwood & Johnson,
2003).
 16% to 22% anak dan remaja 18 tahun
mengalami gangguan
 5-9 % pemuda terdiagnosa gangguan
emosi serius,
 4-8% anak usia 9-17 tahun mengalami
gangguan psikologis (Hoagwood &
Johnson, 2003, p. 4).
Masalah Kesihatan Mental (MKM)
Biologis
 Disabilitas
 Kerentanan
 Kesehatan fisik yang
rendah
Psikologis
 Ketrampilan
menyelesaikan masalah
rendah
 Harga diri rendah
 Ketrampilan sosial
rendah
Sosial
 Bullying
 Diskriminasi
 Keluarga kurang
 Tidak nyaman di
sekolah
Efek obat
Tempermen sulit
IQ rendah
Konflik
keluarga
trauma
MKM
Mampu hadapi tekanan
Maksimalkan potensi dan
pemberdayaan diri
Mampu menyikapi setres
dengan baik
Dinamis dalam
beraktivitas
Produktif di tengah-
tengah masyarakat
SIHAT MENTAL
(WHO 2001)
Dikatakan sehat mental bila, mampu mengeksplor diri,
mengenali potensi dalam diri, melatih potensi sehingga
menjadi kompetensi. Seperti pada situasi Stay at home,
memaksa kita untuk lebih mengenali potensi kita.
Keadaan dipaksa di rumah, banyak potensi yang tidak
disadari muncul, ketika dilatih serius jadi kompetensi
1. Mampu
merealisasikan
potensi diri
Dikatakah sehat mental, dalam situasi apapun mampu
tetap produktif dan berkah. Demikian juga pada saat
menghadapi tekanan atau kondisi saat kini work at home.
Apakah anda produktif atau mengalami penurunan?
Apakah anda tetap semangat, sama giatnya? Bila
jawabannya ya artinya anda termasuk sehat mental.
2. Mampu
bekerja
produktif dan
berkah
Dikatakan sehat mental, selama kompetensi kita dapat
melampaui tuntutan kehidupan dijamin kita punya
kesiapan diri, akan nyaman-nyaman saja menghadapi
situasi tekanan. Problemnya apakah kita punya
ketrampilan, kemahiran yang melaumpaui tuntutan? Saat
kini banyak yang stress. Saat work for home /school for
home. Yang terpenting adalah bagaimana membekali diri
dengan ketrampilan yang menunjang peran-peran saat
kini. Oleh karenaya pastikan kita memiliki ketrampilan
dan kemahiran yang melampaui potensi-potensi tuntutan
kehidupan kita. Supaya tangguh, pelajari ketrampilan dan
keahlian menghadapi tantangan. Cari mentor supaya
tetap tangguh
3. Resilience
terhadap
tekanan-
tekanan
Dikatakan sehat mental, bila kita mampu berbagi.
Berbagi apa saja misal : berbagi ketrampilan, berbagi
pengetahuan, berbagi materi, berbagi pengaruh. Kalau
mampu berbagi. Kita dikatakan sehat mental bila tidak
hanya terfokus untuk diri sendiri, namun mulai memberi
waktu/berbagi dalam berbagai macam hal untuk
pasangan, untuk anggota keluarga, untuk tetangga, untuk
masyarakat sekitarnya
4. Mampu
berkontribusi
Kriteria Kesehatan Mental
(Masslow & Mittlemenn)
1. Rasa aman yang memadai (dalam diri,
keluarga dan
2. Mampu menilai diri sendiri baik secara
kognitif dan perasaan.
3. Memiliki spontanitas dan perasaan
yang memadai dengan orang lain.
4. Mempunyai kontak dengan realitas.
5. Adanya keinginan jasmani yang
memadai dan kemampuan untuk
memuaskannya.
13
6. Mempunyai kemampuan pengetahuan
yang wajar
7. Kepribadian yang utuh dan
konsisten.
8. Memiliki tujuan hidup yang wajar.
9. Kemampuan belajar dari
pengalaman.
10.Kemampuan memuaskan tuntutan
kelompok
11.Mempunyai emansipasi yang
memadai dari kelompok atau
budaya
INDIKATOR
SEHAT MENTAL
Normal secara statistik : bila dilakukan banyak
orang.
Perlu memahami normal secara statistik karena
apa yang sebelumnya dianggap abnormal bisa saja
saat ini menjadi normal karena banyak yang
melakukannya atau apa yang dilakukan sebagian
besar orang pada suatu daerah menjadi normal
karena terkait adat istiadatnya.
Apabila perilaku sesuai dengan konteks.
Penting kita mengetahui perilaku-perilaku apa
yang dituntut benar di suatu konteks tertentu.
Orang yang tidak mampu beradaptasi adalah
orang yang tidak bisa mengikuti sebuah aturan
yang ada dalam masyarakat di sebuah konteks
tertentu.
Bila derajat perilakunya tepat/cocok.
Setiap hal ada derajatnya, ada yang tepat,
kekurangan, berlebihan. Abnormal adalah ketika
perilakunya kekurangan atau berlebihan
4. Tidak menyakiti diri sendiri.
Tidak hanya secara fisik tetapi juga secara mental dimana hal ini sebenarnya cukup
banyak.
Memendam kemarahan-kemarahan, kekecewaan, dsb merupakan salah satu contoh
menyakiti diri sendiri
Pastikan diri kita terbebas dari menyakiti diri sendiri (menggunakan pikiran-pikiran
yang keliru terhadap diri sendiri, kata-kata buruk terhadap diri sendiri, dan perilaku-
perilaku real yang akan kembali kepada diri kita sendiri).
5. Tidak menyakiti orang lain.
Secara fisik, pikiran, emosi, verbal, gerak gerik, dan perilaku.
Bisa jadi bagi kita hanya bercanda/biasa saja tetapi bagi yang menerimanya itu
menyakitkan karena terkait persepsi masing-masing.
Bisa jadi karena setiap saat di rumah (WFH) muncul perilaku-perilaku yang tidak
sesuai ekspektasi kita sehingga peluang untuk bertengkar, mengomel, berteriak,
dsb menjadi lebih besar.
Belajarlah mengenal diri dan berupaya untuk peduli dengan orang lain dari level
pikiran, perasaan, ucapan, gerak gerik, dan tindakan keseharian.
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Keinginan untuk
melakukan
4. Sumber daya
5. Pengaruh
FOKUS PADA
YANG BISA
DIKENDALIKAN
Kesihatan bukan berarti semata-mata ketidakadaan
penyakit, namun merupakan kondisi sejahtera dari
segi fisik, kejiwaan, dan keberfungsian sosial
KESIHATAN
PRINSIP SEHAT-
SAKIT
 Kondisi sehat-sakit adalah
continuem (kondisi dua pilihan
yang dilewati sehari-hari oleh
manusia
 Manusia bisa BErada di dua
stage dan bisa terjebak pada
salah satu stage
 Kemampuan olah emosi
membuat manusia berhasil
dalam continuem yang selaras
dan tidak terjebak dalam stage
gangguan jiwa
KONTINUM KESEHATAN
Antara 2
continuem
Variasi
kemampuan
anak
Bayi-anak
bisa attach
dengan 2 C ini
Tekanan
lingkunga,
ciber, dll
Setres anak :
abuse, bully,
sakit,
bencana,
tuntutan,
tekanan
family (real
or no real)
TEKANAN
PSIKOLOGIS
Perasaan emosi yang tidak
nyaman menyebabkan
gangguan fungsi sehari-hari
Kesmen dipengaruhi situasi
dan bagaimana individu
mempersepsikan situasi itu
Kemampuan berbeda dalam
persepsi menyebabkan
kondisi psikologis individu
juga berbeda-beda
 Sakit perut, sakit kepala, kurang
konsentrasi, agresif, masalah dengan
sosial, kenakalan, menentang,
menyendiri
 Cemas, depresi, menarik diri, merasa
tidak berharga, DISTORSI KOGNITIF
(kesalahan cara berpikir orang-orang
pada jahat sama saya, ingin culik saya,
dll ciri awal gangguan psikologis
 Gangguan memory, gangguan tidur,
gelisah, sering terbangun dari tidur,
tidak tenang, tidak tertarik dengan
kegiatan sekolah, tidak pintar,
 Pikiran, emosi, perilaku yang berbeda
dengan anak lain pada umumnya
CIRI
GANGGUAN
JIWA PADA
ANAK
1. Mental retardation (retardasi mental)
2. Learning disorders (gangguan belajar)
3. Motor skills disorder (gangguan motorik)
4. Communication disorders (gangguan komunikasi)
5. Pervasive developmental disorders (gangguan perpasifl)
6. ADHD (gangguan perhatian dan hiperaktif)
7. Gangguan perilaku dan sikap menentang
8. Gangguan makan
9. Gangguan TIC
10. Gangguan kontrol BAB & BAK
11. Autisme
Di beberapa kasus juga muncul gangguan traumatik hingga gangguan
psikologis berat
(Marell, Ervin, and Peacock, 2012)
11 JENIS
GANGGUAN
UMUM ANAK-
REMAJA
 Sering mengamuk tanpa sebab yang jelas
 Susah ditenangkan saat tantrum
 Memiliki ketakutan yang tidak wajar
 Mudah sekali bangun dari tidur
 Mimpi buruk
 Sedih dan perasaan tidak berdaya yang
menetap
 Menarik diri, menghindari teman
 Tidak konsen dan tidak mampu memberi
perhatian
 Hidupnya tidak teratur
INDIKASI
SETRES
PSIKOLOGIS
DETEKSI DINI
 Gimana anak sehari-hari?
 Apakah ada perilaku yang
berubah secara signifikan?
 Berapa lama perubahan itu?
 Berapa sering hal ini terjadi?
 Parah atau tidak?
 Bagaimana jika dibandingkan
anak lain yang usianya sama?
 Apakah mengganggu kesehatan
dan kesejahteraan anak?
 Apakah mempengaruhi
kesejahteraan orang lain?
 Apakah ada kemungkinan
gangguan jiwa?
 Pahami latar belakang,
pengalaman hidup, kerentanan
anak, dan isyu terkait anak,
orang tua, keluarga, dan
komunitas
TANDA SISWA BUTUH PERTOLONGAN
Perasaan Pikiran Perilaku Fisik
Sedih
berkepanjangan
(terus menerus)
Pikiran tidak berdaya, Aku
bukan orang yang baik, aku
tidak bisa mengubah apapun
Tidak mau bermain
dengan teman
Merasa capek dan tidak
berenergi
Mudah tersinggung Pikiran tidak berdaya, Dunia
ini kacau, segala sesuatu
tidak akan membaik
Tidak mau
melakukan sesuatu
yang sebelumnya
dinikmati
Tidak memiliki nafsu makan atau
sangat bernafsu makan
Banyak khawatir
atau cemas
Pikiran curiga, orang
membicarakan saya di
belakang
Sering bolos
sekolah
Gangguan tidur (terlalu banyak
tidur atau tidak bisa tidur)
TANDA SISWA BUTUH PERTOLONGAN
Perasaan Pikiran Perilaku Fisik
Tidak menemukan
sesuatu yang
menentukan
Mengkritik diri
sendiri, Saya
tidak pernah
berhasil
Banyak berkelahi
dengan teman dan
keluarga
Sakit kepala dan
sakit otot
Mudah menangis Tidak dapat
berkonsentrasi
atau
Menyakiti diri
sendiri
gelisah
Takut, takut
terhadap banyak
hal
Tidak termotivasi Lari ke obat atau
alkohol saat
bermasalah
APA PENGHALANG ANAK MINTA TOLONG
1. Merasa bahwa masalah mereka tidak dapat dipecahkan dan tak
seorang pun dapat menolong
2. Merasa malu dan merasa bersalah terhadap pikiran, emosi dan
perilakunya
3. Khawatir tentang apa yang akan dipikirkan orang lain
4. Mengharapkan masalahnya akan selesai dengan sendiri
5. Tidak mengetahui siapa yang bisa membantu
6. Adanya pengalaman negatif dengan bantuan psikologis
sebelunya
7. Tidak ada dukungan material dan
8. Takut kerahasiaannya tidak terjaga
ALUR PERTOLONGAN LEVEL 1 (COLLECT
INFO)
Jika melihat perubahan minor pada anak-anak,
seperti lebih pendiam,sering terlambat, kelelahan,
maka kumpulkan informasi, bicara dengan murid,
orangtua dan guru, kemudian lanjutkan monitoring
dan cek dengan orang lain
ALUR PERTOLONGAN LEVEL 2 (BERIKAN
BANTUAN)
Bicara dengan PASANGAN, beri dukungan kepada anak dan rujuk untuk
mendapatkan dukungan lebih jika :
 Jika perubahannya beragam, misalnya bolos, nilai turun, sering menangis,
masalah dengan teman
 Jika perubahan tersebut terjadi pada berbagai setting: rumah, sekolah,
tempat main
 Jika telah berlangsung lama dan tidak membaik
 Jika masalah sering terjadi
 Jika menimbulkan masalah dalam hubungan personal /gangguan akademik
ALUR PERTOLONGAN LEVEL 3 (gerak
cepat)
Cari pertolongan dan dukungan emergency dari mental health profesional
(psikolog/psikiater), observasi ketat terhadap :
1. Resiko kepada dirinya sendiri, misal bunuh diri atau ide menyakiti diri
sendiri
2. Aneh, ganjil, atau perilaku ekstrim yang tidak wajar
3. Beresiko kepada orang lain, misalnya menyakiti orang lain, mengancam
orang lain
SIAPA YANG DAPAT
MENOLONG?
1. TEMAN SEBAYA
2. GURU
3. ORANG TUA
4. WALI KELAS
5. BK sekolah
6. MANAGEMENT
SEKOLAH
7. PSIKOLOG
8. PSIKIATER, dll
 Kangen dengan guru dan teman sekolah
 Bosan belajar di rumah
 Ingin bermain bersama teman sekolah
 Aktivitas yang monoton di rumah
 Tuntutan tugas dari sekolah
 Tuntutan sikap belajar dari orang tua di
rumah
 Sekolah belum memiliki formula khusus
untuk mengidentifikasi kondisi psikologis
anak selama belajar di rumah
KONTRIBUSI
SEKOLAH
TERHADAP
PSIKIS SISWA DI
MASA PANDEMI
KONTRIBUSI
SEKOLAH
TERHADAP
PSIKIS SISWA DI
MASA PANDEMI
 Ketidakpastian jam aktivitas belajar siswa
di rumah
 Tidak semua anak siap belajar di rumah
 Tidak semua orang tua siap menjadi guru di
rumah
 Tidak semua siswa/orang tua siswa mampu
mengelola emosi dengan baik
 Adanya faktor resiko siswa sehingga
menyulitkan siswa untuk belajar di rumah,
seperti IQ rendah, tuntutan kurikulum,
media belajar, dan cara orang tua mengajar
SEHAT-SAKIT
stimulasi-
kurasi
promotif
prefentif
kuratif
rehabilitatif
CARA MERAWAT
KESEHATAN MENTAL
MERAWAT DIRI
Peka : kenali perasaan, pikiran, tingkat stres, dan apakah perilaku
konsisten dengan tujuan
Keseimbangan : dunia kerja, personal, keluarga, istirahat, rileks ,
asupan bergizi, aktivitas fisik, lakukan hobi > produktif dan seimbang
Keterhubungan Sosial : komunikasi dan saling mendukung antara
rekan kerja, keluarga, komunitas, teman > salah satu penurun stres
yang paling kuat
Langkah Pertolongan Psikologis
lihat
dengar
Beri
rasa
nyaman
koneksi
Lindungi
Harapan
WHO :
Look
Listen,
Link
MERAWAT KESEHATAN MENTAL
 Menerima dan menghargai diri sendiri
Menerima kekurangan diri bisa menjadi cara paling ampuh untuk meningkatkan kesehatan
mental (Feist & Feist, 2009);
 Menjaga hubungan baik
Memiliki hubungan yang baik dengan orang lain, termasuk keluarga, teman, dan rekan
kerja membuat individu merasa mendapatkan lebih banyak dukungan dari lingkungan
sekitar. Bercerita kepada orang lain juga dapat meringankan permasalahan individu
(Passer & Smith, 2009);
 Berolahraga
Secara rutin melakukan olahraga dapat merelaksasi otot dan menghasilkan hormon yang
menimbulkan kebahagiaan. Selain itu, saat individu berolahraga kemungkinan untuk
bertemu dengan orang lain dan berinteraksi meningkat sehingga memungkinkan individu
mendapatkan dukungan sosial lebih banyak (Cox, 2012);
MERAWAT KESEHATAN MENTAL
 Bersitirahat dengan cukup
Istirahat membantu individu lebih rileks serta memberikan suplai oksigen ke otak yang lebih banyak
sehingga tubuh lebih segar (Kalat, 2013);
 Menjaga pola hidup sehat
Makan makanan yang sehat dan menerapkan pola hidup sehat membantu tubuh bisa lebih berfungsi
secara optimal (Kalat, 2013).
 Berpikir positif
Memaknai segala hal yang terjadi secara positif dan selalu bersyukur akan mempermudah individu
dalam menghadapi permasalahan (Snyder, Lopez, & Pedrotti, 2011).
Beberapa individu sanggup menyelesaikan permasalahannya sendiri. Sedangkan pada individu
tertentu, permasalahan psikologis dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Apabila masalah psikologis
tersebut tidak bisa ditangani sendiri, bantuan profesional psikolog bisa menjadi pilihan tepat.
coaching
counseling
psychotherapy
COACH
Coaching adalah
seni menginspirasi,
meningkatkan
energi,
memfasilitasi,
01
Coaching adalah
bertanya,
berdasarkan
pengetahuan dan
pengalaman klien
02
Coaching adalah
fokus kepada solusi
dimasa depan
03
Coaching tidak
menggali masa lalu
dan tidak bersifat
terapi, bekerja
dalam ranah
promotif
04
Why coach and how coach be
coach
meaning
goals
engagement
citizen
GROW
goal
reality
option
willing
 Menginspirasi
 Energizing
 Facilitating
 Performancing (meningkatkan kinerja)
 Learning
 Developmenting
SKILL COACH
 Mendengarkan
 Memahami
 Bertanya
 Perhatian, respek, intuisi, tulus, dapat dipercaya,
bijaksana, berkomitmen dan mendukung, optimis, jujur,
peran yang baik, transparan, sabar, mandiri
 Memotivasi
 MIKRO SKILLS
COACH SKILLS
COACH MENTAL HEALTH COACH
client
centere
d
coachin
g
COACH MENTAL HEALTH COACH
IDEALITAS
REALITAS
COACH MENTAL HEALTH COACH
NOW
HERE
NOW
HERE
HERE
COACH MENTAL HEALTH COACH
PROFIL PSIKOLOGI
S
COACH MENTAL HEALTH COACH
RISK
PROTECT
COACH MENTAL HEALTH COACH
ETIC
HELPING
PRE ON POS
MENGENAL BATASAN
 STABILISAS
I
 SINERGI &
REFERAL
 PROGNOS
A
 FINDING
PROBLEM
ASESMEN DIAGNOSA
INTERVENSI
EVALUASI
 PERKEMBANGAN NORMAL dalam
kondisi sulit (Daniel and Selly, 2002)
 Kompetensi dan keberhasilan dalam
kesulitan yang berkepanjangan dan
merugikan (Luthar, 2000)
 Kemampuan beradaptasi dalam
kondisi denganr esiko tinggi
(Benard, 1991)
RESILIENSI
 Kemampuan hadapi masalah dan tidak menjadi korban
 kaitannya dengan kemampuan pikir, merasa dan
tindakan
 daya lenting, seberapa melesat individu jika ia
diterjal kesulitan
 mampu menghadapi kesulitan
 tangguh dalam tekanan
 bangkit dari keterpurukan
RESILIENSI
RESILIENSI
 kemampuan adaptasi dengan perubahan
 kemampuan hadapi apapun
 kemampuan untu kuat dalam tekanan
 kemampuan bangkit kembali
 kemampuan untuk tidak takut pada
tekanan hidup
 keyakinan diri untuk bisa beradaptasi dan
memiliki keyakinan saya mampu
menghadapinya
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
RESILIENSI
Inteligensi
Kekuatan
personal /
kepribadian
Kemampuan sosial
Dukungan Eksternal
Ad

Recommended

Kesehatan Mental Remaja yang ada di masyarakat
Kesehatan Mental Remaja yang ada di masyarakat
gizigk
Pola Pengasuhan Positif regresi linear da
Pola Pengasuhan Positif regresi linear da
harismayanti
際際滷 yang menarik kesehatan mental genziheal
際際滷 yang menarik kesehatan mental genziheal
rezawiguna1
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
GemmaAyu2
Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2
Operator Warnet Vast Raha
contoh materi parenting kepada orang tua dengan temaKesehatan Mental Anak.pptx
contoh materi parenting kepada orang tua dengan temaKesehatan Mental Anak.pptx
MariyaUlfah16
materi P3P kk Heni 2023.pptx
materi P3P kk Heni 2023.pptx
Henipuspitasari17
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Valny Majid
Pendidikan keterampilan hidup sehat
Pendidikan keterampilan hidup sehat
ersa amping
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA FKEP USK 1
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA FKEP USK 1
mutia934916
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
zaenudinnurfalah
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
muhammadfaisal662
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
anggibandi
Makalah SIK
Makalah SIK
anggibandi
Penyajian data sik
Penyajian data sik
PahmiRamdan
Makalah sik odgj
Makalah sik odgj
trisha yasmin
Makalah sik odgj
Makalah sik odgj
faisalakbar101
Makalah sik odgj
Makalah sik odgj
egamulyana14
Makalah ega
Makalah ega
egamulyana14
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
muhammadfaisal662
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
muhammadfaisal662
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
trisha yasmin
Keperawatan-Jiwa-Konsep_Pertemuan-10.ppt
Keperawatan-Jiwa-Konsep_Pertemuan-10.ppt
agungtri111
Makalah sik odgj
Makalah sik odgj
zaenudinnurfalah
Biru Warna-Warni Kesehatan Mental Remaja Edukasi Kreatif Presentasi_20250115...
Biru Warna-Warni Kesehatan Mental Remaja Edukasi Kreatif Presentasi_20250115...
maulidia671
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Makalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan gizi
Operator Warnet Vast Raha
Modul Ajar B Indonesia Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar B Indonesia Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Overview_PSAK & IFRS: Penyusunan Laporan Keuangan_Pelatihan *Penyusunan LAPOR...
Overview_PSAK & IFRS: Penyusunan Laporan Keuangan_Pelatihan *Penyusunan LAPOR...
Kanaidi ken

More Related Content

Similar to coach mental new 2 presentasiu ber manfaaat (20)

Pendidikan keterampilan hidup sehat
Pendidikan keterampilan hidup sehat
ersa amping
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA FKEP USK 1
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA FKEP USK 1
mutia934916
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
zaenudinnurfalah
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
muhammadfaisal662
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
anggibandi
Makalah SIK
Makalah SIK
anggibandi
Penyajian data sik
Penyajian data sik
PahmiRamdan
Makalah sik odgj
Makalah sik odgj
trisha yasmin
Makalah sik odgj
Makalah sik odgj
faisalakbar101
Makalah sik odgj
Makalah sik odgj
egamulyana14
Makalah ega
Makalah ega
egamulyana14
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
muhammadfaisal662
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
muhammadfaisal662
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
trisha yasmin
Keperawatan-Jiwa-Konsep_Pertemuan-10.ppt
Keperawatan-Jiwa-Konsep_Pertemuan-10.ppt
agungtri111
Makalah sik odgj
Makalah sik odgj
zaenudinnurfalah
Biru Warna-Warni Kesehatan Mental Remaja Edukasi Kreatif Presentasi_20250115...
Biru Warna-Warni Kesehatan Mental Remaja Edukasi Kreatif Presentasi_20250115...
maulidia671
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Makalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan gizi
Operator Warnet Vast Raha
Pendidikan keterampilan hidup sehat
Pendidikan keterampilan hidup sehat
ersa amping
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA FKEP USK 1
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA FKEP USK 1
mutia934916
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
zaenudinnurfalah
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
muhammadfaisal662
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
anggibandi
Makalah SIK
Makalah SIK
anggibandi
Penyajian data sik
Penyajian data sik
PahmiRamdan
Makalah sik odgj
Makalah sik odgj
egamulyana14
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
muhammadfaisal662
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
muhammadfaisal662
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
trisha yasmin
Keperawatan-Jiwa-Konsep_Pertemuan-10.ppt
Keperawatan-Jiwa-Konsep_Pertemuan-10.ppt
agungtri111
Biru Warna-Warni Kesehatan Mental Remaja Edukasi Kreatif Presentasi_20250115...
Biru Warna-Warni Kesehatan Mental Remaja Edukasi Kreatif Presentasi_20250115...
maulidia671
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Operator Warnet Vast Raha

Recently uploaded (20)

Modul Ajar B Indonesia Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar B Indonesia Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Overview_PSAK & IFRS: Penyusunan Laporan Keuangan_Pelatihan *Penyusunan LAPOR...
Overview_PSAK & IFRS: Penyusunan Laporan Keuangan_Pelatihan *Penyusunan LAPOR...
Kanaidi ken
Publikasi Laporan Keuangan Perusahaan_Pelatihan *Penyusunan LAPORAN KEUANGAN ...
Publikasi Laporan Keuangan Perusahaan_Pelatihan *Penyusunan LAPORAN KEUANGAN ...
Kanaidi ken
Training Motivasi Menggapai Ridha Allah, Orang Tua dan Guru dalam Meraih Suks...
Training Motivasi Menggapai Ridha Allah, Orang Tua dan Guru dalam Meraih Suks...
Namin AB Ibnu Solihin
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
aryadus
PRESENTASI Tentang Dunia Usaha dan juga Manfaat komputer dalam Dunia Usaha
PRESENTASI Tentang Dunia Usaha dan juga Manfaat komputer dalam Dunia Usaha
febrianalkadir123
Lemhannas Reborn: Strategi Membangun Daya Saing dan Kedaulatan Bangsa
Lemhannas Reborn: Strategi Membangun Daya Saing dan Kedaulatan Bangsa
Dadang Solihin
Paparan Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025.pptx
Paparan Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025.pptx
KosongDelapan102
Training Motivasi Kamu adalah Arsitek Masa Depanmu, Bangun Fondasi Yang Kuat ...
Training Motivasi Kamu adalah Arsitek Masa Depanmu, Bangun Fondasi Yang Kuat ...
Namin AB Ibnu Solihin
Sosialisasi 11 Kode Etik Guru profesional
Sosialisasi 11 Kode Etik Guru profesional
anjahfikri
Kegiatan Paparan SPMB 2025 Provinsi DKI Jakarta
Kegiatan Paparan SPMB 2025 Provinsi DKI Jakarta
KosongDelapan102
12_Residu_dan_Kutub (Variabel Kompleks) - Unpak.pdf
12_Residu_dan_Kutub (Variabel Kompleks) - Unpak.pdf
AsepSaepulrohman4
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 7 Deep Learning
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
5553230048_4B_TP
5553230048_4B_TP
ajenghanas3
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
SOSIALISASI PBG dan SLF Kota Madiun - STR - Rosyid Fix.pptx
SOSIALISASI PBG dan SLF Kota Madiun - STR - Rosyid Fix.pptx
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Madiun
Evaluasi Kelas OTK: Orang Tua dan Keluarga 2025
Evaluasi Kelas OTK: Orang Tua dan Keluarga 2025
SABDA
Seminar Parenting Menjadi Orang Tua Shalih Sebelum Meminta Anak Shalih - Menj...
Seminar Parenting Menjadi Orang Tua Shalih Sebelum Meminta Anak Shalih - Menj...
Namin AB Ibnu Solihin
13. Analisis Regresi (Universitas Pakuan).pdf
13. Analisis Regresi (Universitas Pakuan).pdf
AsepSaepulrohman4
Modul Ajar IPS Kelas 8 Deep Learning
Modul Ajar IPS Kelas 8 Deep Learning
Adm Guru
Modul Ajar B Indonesia Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar B Indonesia Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Overview_PSAK & IFRS: Penyusunan Laporan Keuangan_Pelatihan *Penyusunan LAPOR...
Overview_PSAK & IFRS: Penyusunan Laporan Keuangan_Pelatihan *Penyusunan LAPOR...
Kanaidi ken
Publikasi Laporan Keuangan Perusahaan_Pelatihan *Penyusunan LAPORAN KEUANGAN ...
Publikasi Laporan Keuangan Perusahaan_Pelatihan *Penyusunan LAPORAN KEUANGAN ...
Kanaidi ken
Training Motivasi Menggapai Ridha Allah, Orang Tua dan Guru dalam Meraih Suks...
Training Motivasi Menggapai Ridha Allah, Orang Tua dan Guru dalam Meraih Suks...
Namin AB Ibnu Solihin
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
aryadus
PRESENTASI Tentang Dunia Usaha dan juga Manfaat komputer dalam Dunia Usaha
PRESENTASI Tentang Dunia Usaha dan juga Manfaat komputer dalam Dunia Usaha
febrianalkadir123
Lemhannas Reborn: Strategi Membangun Daya Saing dan Kedaulatan Bangsa
Lemhannas Reborn: Strategi Membangun Daya Saing dan Kedaulatan Bangsa
Dadang Solihin
Paparan Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025.pptx
Paparan Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025.pptx
KosongDelapan102
Training Motivasi Kamu adalah Arsitek Masa Depanmu, Bangun Fondasi Yang Kuat ...
Training Motivasi Kamu adalah Arsitek Masa Depanmu, Bangun Fondasi Yang Kuat ...
Namin AB Ibnu Solihin
Sosialisasi 11 Kode Etik Guru profesional
Sosialisasi 11 Kode Etik Guru profesional
anjahfikri
Kegiatan Paparan SPMB 2025 Provinsi DKI Jakarta
Kegiatan Paparan SPMB 2025 Provinsi DKI Jakarta
KosongDelapan102
12_Residu_dan_Kutub (Variabel Kompleks) - Unpak.pdf
12_Residu_dan_Kutub (Variabel Kompleks) - Unpak.pdf
AsepSaepulrohman4
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 7 Deep Learning
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 7 Deep Learning
Adm Guru
5553230048_4B_TP
5553230048_4B_TP
ajenghanas3
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Evaluasi Kelas OTK: Orang Tua dan Keluarga 2025
Evaluasi Kelas OTK: Orang Tua dan Keluarga 2025
SABDA
Seminar Parenting Menjadi Orang Tua Shalih Sebelum Meminta Anak Shalih - Menj...
Seminar Parenting Menjadi Orang Tua Shalih Sebelum Meminta Anak Shalih - Menj...
Namin AB Ibnu Solihin
13. Analisis Regresi (Universitas Pakuan).pdf
13. Analisis Regresi (Universitas Pakuan).pdf
AsepSaepulrohman4
Modul Ajar IPS Kelas 8 Deep Learning
Modul Ajar IPS Kelas 8 Deep Learning
Adm Guru
Ad

coach mental new 2 presentasiu ber manfaaat

  • 1. Lalu Yulhaidir, M.Psi, Psikolog Introduction mental health coaching
  • 2. 5 BESAR PENYAKIT DUNIA berhubungan dengan kesehatan mental 1. Depression (11 8%) 2. Alcohol-use Disorder (3 3%) 3. Schizophrenia (2 8%) 4. Bipolar Disorder (2 4%) 5. Dementia (1 6%). 11.6% populasi penduduk dunia menderita gangguan psikologis
  • 3. BERAPA BANYAK PERMASALAHAN MENTAL The Mental Health of Young People in Australia, Sawyer et al, Mental Health and Special Programs Branch, Commonwealth Department of Health and Aged Care, 2000.
  • 4. PERSEN MASALAH SISWA TINGKAT TERSIER (5%) : siswa dengan masalah akademik dan perilaku TINGKAT SEKUDNER (15%) : siswa dengan resiko memiliki masalah TINGKAT PRIMER (80 %) : siswa tanpa masalah akademik dan masalah perilaku yang serius (Adams, 1990).
  • 5. KEPERLUAN KESIHATAN MENTAL DALAM SETTING Sekitar 20% anak membutuhkan layanan kesehatan mental, dan sekitar 70-80 persen service dapat diberikan di sekolah (Hoagwood & Johnson, 2003). 16% to 22% anak dan remaja 18 tahun mengalami gangguan 5-9 % pemuda terdiagnosa gangguan emosi serius, 4-8% anak usia 9-17 tahun mengalami gangguan psikologis (Hoagwood & Johnson, 2003, p. 4).
  • 6. Masalah Kesihatan Mental (MKM) Biologis Disabilitas Kerentanan Kesehatan fisik yang rendah Psikologis Ketrampilan menyelesaikan masalah rendah Harga diri rendah Ketrampilan sosial rendah Sosial Bullying Diskriminasi Keluarga kurang Tidak nyaman di sekolah Efek obat Tempermen sulit IQ rendah Konflik keluarga trauma MKM
  • 7. Mampu hadapi tekanan Maksimalkan potensi dan pemberdayaan diri Mampu menyikapi setres dengan baik Dinamis dalam beraktivitas Produktif di tengah- tengah masyarakat SIHAT MENTAL (WHO 2001)
  • 8. Dikatakan sehat mental bila, mampu mengeksplor diri, mengenali potensi dalam diri, melatih potensi sehingga menjadi kompetensi. Seperti pada situasi Stay at home, memaksa kita untuk lebih mengenali potensi kita. Keadaan dipaksa di rumah, banyak potensi yang tidak disadari muncul, ketika dilatih serius jadi kompetensi 1. Mampu merealisasikan potensi diri
  • 9. Dikatakah sehat mental, dalam situasi apapun mampu tetap produktif dan berkah. Demikian juga pada saat menghadapi tekanan atau kondisi saat kini work at home. Apakah anda produktif atau mengalami penurunan? Apakah anda tetap semangat, sama giatnya? Bila jawabannya ya artinya anda termasuk sehat mental. 2. Mampu bekerja produktif dan berkah
  • 10. Dikatakan sehat mental, selama kompetensi kita dapat melampaui tuntutan kehidupan dijamin kita punya kesiapan diri, akan nyaman-nyaman saja menghadapi situasi tekanan. Problemnya apakah kita punya ketrampilan, kemahiran yang melaumpaui tuntutan? Saat kini banyak yang stress. Saat work for home /school for home. Yang terpenting adalah bagaimana membekali diri dengan ketrampilan yang menunjang peran-peran saat kini. Oleh karenaya pastikan kita memiliki ketrampilan dan kemahiran yang melampaui potensi-potensi tuntutan kehidupan kita. Supaya tangguh, pelajari ketrampilan dan keahlian menghadapi tantangan. Cari mentor supaya tetap tangguh 3. Resilience terhadap tekanan- tekanan
  • 11. Dikatakan sehat mental, bila kita mampu berbagi. Berbagi apa saja misal : berbagi ketrampilan, berbagi pengetahuan, berbagi materi, berbagi pengaruh. Kalau mampu berbagi. Kita dikatakan sehat mental bila tidak hanya terfokus untuk diri sendiri, namun mulai memberi waktu/berbagi dalam berbagai macam hal untuk pasangan, untuk anggota keluarga, untuk tetangga, untuk masyarakat sekitarnya 4. Mampu berkontribusi
  • 12. Kriteria Kesehatan Mental (Masslow & Mittlemenn) 1. Rasa aman yang memadai (dalam diri, keluarga dan 2. Mampu menilai diri sendiri baik secara kognitif dan perasaan. 3. Memiliki spontanitas dan perasaan yang memadai dengan orang lain. 4. Mempunyai kontak dengan realitas. 5. Adanya keinginan jasmani yang memadai dan kemampuan untuk memuaskannya. 13 6. Mempunyai kemampuan pengetahuan yang wajar 7. Kepribadian yang utuh dan konsisten. 8. Memiliki tujuan hidup yang wajar. 9. Kemampuan belajar dari pengalaman. 10.Kemampuan memuaskan tuntutan kelompok 11.Mempunyai emansipasi yang memadai dari kelompok atau budaya
  • 13. INDIKATOR SEHAT MENTAL Normal secara statistik : bila dilakukan banyak orang. Perlu memahami normal secara statistik karena apa yang sebelumnya dianggap abnormal bisa saja saat ini menjadi normal karena banyak yang melakukannya atau apa yang dilakukan sebagian besar orang pada suatu daerah menjadi normal karena terkait adat istiadatnya. Apabila perilaku sesuai dengan konteks. Penting kita mengetahui perilaku-perilaku apa yang dituntut benar di suatu konteks tertentu. Orang yang tidak mampu beradaptasi adalah orang yang tidak bisa mengikuti sebuah aturan yang ada dalam masyarakat di sebuah konteks tertentu. Bila derajat perilakunya tepat/cocok. Setiap hal ada derajatnya, ada yang tepat, kekurangan, berlebihan. Abnormal adalah ketika perilakunya kekurangan atau berlebihan
  • 14. 4. Tidak menyakiti diri sendiri. Tidak hanya secara fisik tetapi juga secara mental dimana hal ini sebenarnya cukup banyak. Memendam kemarahan-kemarahan, kekecewaan, dsb merupakan salah satu contoh menyakiti diri sendiri Pastikan diri kita terbebas dari menyakiti diri sendiri (menggunakan pikiran-pikiran yang keliru terhadap diri sendiri, kata-kata buruk terhadap diri sendiri, dan perilaku- perilaku real yang akan kembali kepada diri kita sendiri). 5. Tidak menyakiti orang lain. Secara fisik, pikiran, emosi, verbal, gerak gerik, dan perilaku. Bisa jadi bagi kita hanya bercanda/biasa saja tetapi bagi yang menerimanya itu menyakitkan karena terkait persepsi masing-masing. Bisa jadi karena setiap saat di rumah (WFH) muncul perilaku-perilaku yang tidak sesuai ekspektasi kita sehingga peluang untuk bertengkar, mengomel, berteriak, dsb menjadi lebih besar. Belajarlah mengenal diri dan berupaya untuk peduli dengan orang lain dari level pikiran, perasaan, ucapan, gerak gerik, dan tindakan keseharian.
  • 15. 1. Pengetahuan 2. Keterampilan 3. Keinginan untuk melakukan 4. Sumber daya 5. Pengaruh FOKUS PADA YANG BISA DIKENDALIKAN
  • 16. Kesihatan bukan berarti semata-mata ketidakadaan penyakit, namun merupakan kondisi sejahtera dari segi fisik, kejiwaan, dan keberfungsian sosial KESIHATAN
  • 17. PRINSIP SEHAT- SAKIT Kondisi sehat-sakit adalah continuem (kondisi dua pilihan yang dilewati sehari-hari oleh manusia Manusia bisa BErada di dua stage dan bisa terjebak pada salah satu stage Kemampuan olah emosi membuat manusia berhasil dalam continuem yang selaras dan tidak terjebak dalam stage gangguan jiwa
  • 18. KONTINUM KESEHATAN Antara 2 continuem Variasi kemampuan anak Bayi-anak bisa attach dengan 2 C ini Tekanan lingkunga, ciber, dll Setres anak : abuse, bully, sakit, bencana, tuntutan, tekanan family (real or no real)
  • 19. TEKANAN PSIKOLOGIS Perasaan emosi yang tidak nyaman menyebabkan gangguan fungsi sehari-hari Kesmen dipengaruhi situasi dan bagaimana individu mempersepsikan situasi itu Kemampuan berbeda dalam persepsi menyebabkan kondisi psikologis individu juga berbeda-beda
  • 20. Sakit perut, sakit kepala, kurang konsentrasi, agresif, masalah dengan sosial, kenakalan, menentang, menyendiri Cemas, depresi, menarik diri, merasa tidak berharga, DISTORSI KOGNITIF (kesalahan cara berpikir orang-orang pada jahat sama saya, ingin culik saya, dll ciri awal gangguan psikologis Gangguan memory, gangguan tidur, gelisah, sering terbangun dari tidur, tidak tenang, tidak tertarik dengan kegiatan sekolah, tidak pintar, Pikiran, emosi, perilaku yang berbeda dengan anak lain pada umumnya CIRI GANGGUAN JIWA PADA ANAK
  • 21. 1. Mental retardation (retardasi mental) 2. Learning disorders (gangguan belajar) 3. Motor skills disorder (gangguan motorik) 4. Communication disorders (gangguan komunikasi) 5. Pervasive developmental disorders (gangguan perpasifl) 6. ADHD (gangguan perhatian dan hiperaktif) 7. Gangguan perilaku dan sikap menentang 8. Gangguan makan 9. Gangguan TIC 10. Gangguan kontrol BAB & BAK 11. Autisme Di beberapa kasus juga muncul gangguan traumatik hingga gangguan psikologis berat (Marell, Ervin, and Peacock, 2012) 11 JENIS GANGGUAN UMUM ANAK- REMAJA
  • 22. Sering mengamuk tanpa sebab yang jelas Susah ditenangkan saat tantrum Memiliki ketakutan yang tidak wajar Mudah sekali bangun dari tidur Mimpi buruk Sedih dan perasaan tidak berdaya yang menetap Menarik diri, menghindari teman Tidak konsen dan tidak mampu memberi perhatian Hidupnya tidak teratur INDIKASI SETRES PSIKOLOGIS
  • 23. DETEKSI DINI Gimana anak sehari-hari? Apakah ada perilaku yang berubah secara signifikan? Berapa lama perubahan itu? Berapa sering hal ini terjadi? Parah atau tidak? Bagaimana jika dibandingkan anak lain yang usianya sama? Apakah mengganggu kesehatan dan kesejahteraan anak? Apakah mempengaruhi kesejahteraan orang lain? Apakah ada kemungkinan gangguan jiwa? Pahami latar belakang, pengalaman hidup, kerentanan anak, dan isyu terkait anak, orang tua, keluarga, dan komunitas
  • 24. TANDA SISWA BUTUH PERTOLONGAN Perasaan Pikiran Perilaku Fisik Sedih berkepanjangan (terus menerus) Pikiran tidak berdaya, Aku bukan orang yang baik, aku tidak bisa mengubah apapun Tidak mau bermain dengan teman Merasa capek dan tidak berenergi Mudah tersinggung Pikiran tidak berdaya, Dunia ini kacau, segala sesuatu tidak akan membaik Tidak mau melakukan sesuatu yang sebelumnya dinikmati Tidak memiliki nafsu makan atau sangat bernafsu makan Banyak khawatir atau cemas Pikiran curiga, orang membicarakan saya di belakang Sering bolos sekolah Gangguan tidur (terlalu banyak tidur atau tidak bisa tidur)
  • 25. TANDA SISWA BUTUH PERTOLONGAN Perasaan Pikiran Perilaku Fisik Tidak menemukan sesuatu yang menentukan Mengkritik diri sendiri, Saya tidak pernah berhasil Banyak berkelahi dengan teman dan keluarga Sakit kepala dan sakit otot Mudah menangis Tidak dapat berkonsentrasi atau Menyakiti diri sendiri gelisah Takut, takut terhadap banyak hal Tidak termotivasi Lari ke obat atau alkohol saat bermasalah
  • 26. APA PENGHALANG ANAK MINTA TOLONG 1. Merasa bahwa masalah mereka tidak dapat dipecahkan dan tak seorang pun dapat menolong 2. Merasa malu dan merasa bersalah terhadap pikiran, emosi dan perilakunya 3. Khawatir tentang apa yang akan dipikirkan orang lain 4. Mengharapkan masalahnya akan selesai dengan sendiri 5. Tidak mengetahui siapa yang bisa membantu 6. Adanya pengalaman negatif dengan bantuan psikologis sebelunya 7. Tidak ada dukungan material dan 8. Takut kerahasiaannya tidak terjaga
  • 27. ALUR PERTOLONGAN LEVEL 1 (COLLECT INFO) Jika melihat perubahan minor pada anak-anak, seperti lebih pendiam,sering terlambat, kelelahan, maka kumpulkan informasi, bicara dengan murid, orangtua dan guru, kemudian lanjutkan monitoring dan cek dengan orang lain
  • 28. ALUR PERTOLONGAN LEVEL 2 (BERIKAN BANTUAN) Bicara dengan PASANGAN, beri dukungan kepada anak dan rujuk untuk mendapatkan dukungan lebih jika : Jika perubahannya beragam, misalnya bolos, nilai turun, sering menangis, masalah dengan teman Jika perubahan tersebut terjadi pada berbagai setting: rumah, sekolah, tempat main Jika telah berlangsung lama dan tidak membaik Jika masalah sering terjadi Jika menimbulkan masalah dalam hubungan personal /gangguan akademik
  • 29. ALUR PERTOLONGAN LEVEL 3 (gerak cepat) Cari pertolongan dan dukungan emergency dari mental health profesional (psikolog/psikiater), observasi ketat terhadap : 1. Resiko kepada dirinya sendiri, misal bunuh diri atau ide menyakiti diri sendiri 2. Aneh, ganjil, atau perilaku ekstrim yang tidak wajar 3. Beresiko kepada orang lain, misalnya menyakiti orang lain, mengancam orang lain
  • 30. SIAPA YANG DAPAT MENOLONG? 1. TEMAN SEBAYA 2. GURU 3. ORANG TUA 4. WALI KELAS 5. BK sekolah 6. MANAGEMENT SEKOLAH 7. PSIKOLOG 8. PSIKIATER, dll
  • 31. Kangen dengan guru dan teman sekolah Bosan belajar di rumah Ingin bermain bersama teman sekolah Aktivitas yang monoton di rumah Tuntutan tugas dari sekolah Tuntutan sikap belajar dari orang tua di rumah Sekolah belum memiliki formula khusus untuk mengidentifikasi kondisi psikologis anak selama belajar di rumah KONTRIBUSI SEKOLAH TERHADAP PSIKIS SISWA DI MASA PANDEMI
  • 32. KONTRIBUSI SEKOLAH TERHADAP PSIKIS SISWA DI MASA PANDEMI Ketidakpastian jam aktivitas belajar siswa di rumah Tidak semua anak siap belajar di rumah Tidak semua orang tua siap menjadi guru di rumah Tidak semua siswa/orang tua siswa mampu mengelola emosi dengan baik Adanya faktor resiko siswa sehingga menyulitkan siswa untuk belajar di rumah, seperti IQ rendah, tuntutan kurikulum, media belajar, dan cara orang tua mengajar
  • 35. MERAWAT DIRI Peka : kenali perasaan, pikiran, tingkat stres, dan apakah perilaku konsisten dengan tujuan Keseimbangan : dunia kerja, personal, keluarga, istirahat, rileks , asupan bergizi, aktivitas fisik, lakukan hobi > produktif dan seimbang Keterhubungan Sosial : komunikasi dan saling mendukung antara rekan kerja, keluarga, komunitas, teman > salah satu penurun stres yang paling kuat
  • 37. MERAWAT KESEHATAN MENTAL Menerima dan menghargai diri sendiri Menerima kekurangan diri bisa menjadi cara paling ampuh untuk meningkatkan kesehatan mental (Feist & Feist, 2009); Menjaga hubungan baik Memiliki hubungan yang baik dengan orang lain, termasuk keluarga, teman, dan rekan kerja membuat individu merasa mendapatkan lebih banyak dukungan dari lingkungan sekitar. Bercerita kepada orang lain juga dapat meringankan permasalahan individu (Passer & Smith, 2009); Berolahraga Secara rutin melakukan olahraga dapat merelaksasi otot dan menghasilkan hormon yang menimbulkan kebahagiaan. Selain itu, saat individu berolahraga kemungkinan untuk bertemu dengan orang lain dan berinteraksi meningkat sehingga memungkinkan individu mendapatkan dukungan sosial lebih banyak (Cox, 2012);
  • 38. MERAWAT KESEHATAN MENTAL Bersitirahat dengan cukup Istirahat membantu individu lebih rileks serta memberikan suplai oksigen ke otak yang lebih banyak sehingga tubuh lebih segar (Kalat, 2013); Menjaga pola hidup sehat Makan makanan yang sehat dan menerapkan pola hidup sehat membantu tubuh bisa lebih berfungsi secara optimal (Kalat, 2013). Berpikir positif Memaknai segala hal yang terjadi secara positif dan selalu bersyukur akan mempermudah individu dalam menghadapi permasalahan (Snyder, Lopez, & Pedrotti, 2011). Beberapa individu sanggup menyelesaikan permasalahannya sendiri. Sedangkan pada individu tertentu, permasalahan psikologis dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Apabila masalah psikologis tersebut tidak bisa ditangani sendiri, bantuan profesional psikolog bisa menjadi pilihan tepat.
  • 40. COACH Coaching adalah seni menginspirasi, meningkatkan energi, memfasilitasi, 01 Coaching adalah bertanya, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman klien 02 Coaching adalah fokus kepada solusi dimasa depan 03 Coaching tidak menggali masa lalu dan tidak bersifat terapi, bekerja dalam ranah promotif 04
  • 41. Why coach and how coach be coach meaning goals engagement citizen
  • 43. Menginspirasi Energizing Facilitating Performancing (meningkatkan kinerja) Learning Developmenting SKILL COACH
  • 44. Mendengarkan Memahami Bertanya Perhatian, respek, intuisi, tulus, dapat dipercaya, bijaksana, berkomitmen dan mendukung, optimis, jujur, peran yang baik, transparan, sabar, mandiri Memotivasi MIKRO SKILLS COACH SKILLS
  • 45. COACH MENTAL HEALTH COACH client centere d coachin g
  • 46. COACH MENTAL HEALTH COACH IDEALITAS REALITAS
  • 47. COACH MENTAL HEALTH COACH NOW HERE NOW HERE HERE
  • 48. COACH MENTAL HEALTH COACH PROFIL PSIKOLOGI S
  • 49. COACH MENTAL HEALTH COACH RISK PROTECT
  • 50. COACH MENTAL HEALTH COACH ETIC HELPING
  • 52. MENGENAL BATASAN STABILISAS I SINERGI & REFERAL PROGNOS A FINDING PROBLEM ASESMEN DIAGNOSA INTERVENSI EVALUASI
  • 53. PERKEMBANGAN NORMAL dalam kondisi sulit (Daniel and Selly, 2002) Kompetensi dan keberhasilan dalam kesulitan yang berkepanjangan dan merugikan (Luthar, 2000) Kemampuan beradaptasi dalam kondisi denganr esiko tinggi (Benard, 1991) RESILIENSI
  • 54. Kemampuan hadapi masalah dan tidak menjadi korban kaitannya dengan kemampuan pikir, merasa dan tindakan daya lenting, seberapa melesat individu jika ia diterjal kesulitan mampu menghadapi kesulitan tangguh dalam tekanan bangkit dari keterpurukan RESILIENSI
  • 55. RESILIENSI kemampuan adaptasi dengan perubahan kemampuan hadapi apapun kemampuan untu kuat dalam tekanan kemampuan bangkit kembali kemampuan untuk tidak takut pada tekanan hidup keyakinan diri untuk bisa beradaptasi dan memiliki keyakinan saya mampu menghadapinya