This is report discussion from indonesian moeslim student movement.Maybe this can help u to write report formal discussion
1 of 2
Download to read offline
More Related Content
Contoh Laporan Hasil diskusi
1. PENGURUS RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
(Indonesian Moeslem Student Movement)
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Contact Person : 085729180008 E-Mail : pmiimanajemenpendidikan@gmail.com
LAPORAN DISKUSI RUTIN
HANTU INTELEKTUAL
TEMA EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT
I. PENDAHULUAN
ESQ merupakan sebuah singkatan dari Emotional Spiritual Quotient yang merupakan
gabungan EQ dan SQ, yaitu Penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan
spiritual. Definisi, Emosional Spiritual Quotient (ESQ) Model adalah Model Kemampuan
seseorang untuk memberi Makna Spiritual terhadap Pemikiran, Prilaku/Ahlak dan Kegiatan,
serta Mampu Menyinergikan IQ (Intelegent Quotient) yang terdiri dari IQ Logika/Berpikir
dan IQ Financial / Kecerdasan memenuhi kebutuhan hidupnya/keuangan, EQ (Emosional
Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient) secara komprehensif.
Manfaat yang bisa di dapat adalah tercapai nya keseimabangan antara hubungan
Horizontal (manusia dengan manusia) dan Vertikal (manusia dan Tuhan). ESQ juga dapat
membuat kita lebih percaya diri dalam melakukan suatu tindakan.
II. PELAKSANAAN DISKUSI
Diskusi tentang Emotional Spiritual Quotient ini telah dilaksanakan pada :
hari,tanggal Kamis,8 Oktober 2015
tempat Taman Auditorium Utama Harun Nasution UIN Jakarta
waktu 16.00-18.00 WIB
tema ESQ (Emotional Spiritual Quotient)
pembicara Achmad Chairul Maarif
moderator Dean Wardhana
notulis Achmad Achsan ZMS
A. Pokok-Pokok Materi Diskusi
1. Setiap orang mempunyai kelebihan dalam bidang IQ,EQ,SQ,dan ESQ;
2. Perlu adanya keseimbangan antara bidang tersebut khususnya ESQ;
3. ESQ merupakan suatu penggabungan secara komprehensif antara kecerdasan
berfikir,kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual sehingga hubungan
hablumminallah (hubungan manusia dengan Tuhan) dengan hablumminannas
(hubungan manusia dengan manusia dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari;
4. Perlu adanya pelatihan spiritual yang berkeseinambungan di kalangan mahasiswa
khusunya PMII Rayon Manajemen Pendidikan.Jangan sampai paham sekularisme
merusak tatanan dasar-dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. PENGURUS RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
(Indonesian Moeslem Student Movement)
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Contact Person : 085729180008 E-Mail : pmiimanajemenpendidikan@gmail.com
B. Tanya Jawab
Pertanyaan :
1. Putra Setiawan Bagaimanakah cara meningkatkan ESQ dalam Rayon Manajemen
Pendidikan di tengah arus globalisasi ?
2. Achmad Achsan Menurut pemakalah bagaimana cara menghadapi paham
sekularisme dalam proses peningkatan ESQ?
Jawaban :
1. A.Chairul Cara meningkatkan ESQ yaitu dengan mengadakan kegiatan yang
mengandung nilai-nilai keagamaan,seperti yasinan,tahlilan,berzanji.
Selain itu juga mengadakan diskusi rutin untuk melatih
pengendalian emosional kita dalam menyampaikan pendapat dan
kritikan dalam suatu diskusi.
2. Asqolani Sejak dahulu sekularisme telah dikenal dalam islma.Hal ini ditandai
dengan pemindahan ibukota islam pada masa Bani Umayyah dari
Madinah ke Damaskus yang bertujuan untuk memisahkan antara
kota suci Madinah dengan kegiatan yang berbau politik.Setelah itu
Pemerintah Turki dengan lantang memisahkan antara Agama dan
Negara.Oleh sebab itu kita sebagai penduduk Indonesia yang
memasukan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bernegara
harus tetap menjaganya,caranya seperti yang sudah disebutkan oleh
shabat chairul diatas.
III. PENUTUP
ESQ (Emotional Spiritual Quotient) sangat diperlukan dalam rangka menyeimbangkan
antara hubungan manusia dengan Tuhannya serta hubungan manusia dengan manusia.
Tantangan kedepannya dalam era globalisasi ini sangat berat sebab banyaknya invansi
paham dari luar negeri yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya luhur bangsa Indonesia.
Maka dari itu perlu cara jitu untuk menjawab tantangan global ini diantaranya ialah
mengadakan kegiatan yang bernuansa agama seperti tahlilan,yasinan dll serta mengadakan
diskusi rutin untuk melatih emosional seseorang.Sehingga seorang individu manusia dapat
meningkatkan hubungan manusia dengan Tuhannya maupun dengan sesama manusia.Serta
dapat melindungi generasi penerus bangsa Indonesia dari ancaman paham global yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia.
Jakarta,8 Oktober 2015
Mengetahui.
Moderator Notulis
Dean Wardhana Achmad Achsan Zaniul Mafakhir S