Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bertujuan membentuk peserta didik menjadi pribadi yang beriman, berakhlak mulia, dan mampu menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Pada Fase A, peserta didik diharapkan dapat membaca Al-Quran dan mengenal rukun iman, mempraktikkan akhlak mulia, mengenal ibadah dasar seperti salat, serta mengetahui kisah-kisah nabi.
CP PAI DAN BP FASE A KURIKULUM MERDEKAModul Guruku
油
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di sekolah. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan rasional, tujuan, karakteristik, dan capaian pembelajaran mata pelajaran tersebut untuk fase A (kelas 1-2 SD). Mata pelajaran ini bertujuan membentuk siswa yang memiliki akhlak mulia dan memahami ajaran agama Islam.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Aliyah bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia. Mata pelajaran terdiri atas Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab, yang saling terkait dan melengkapi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dokumen tersebut membahas kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di berbagai jenjang pendidikan madrasah, yaitu madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah. Mata pelajaran PAI terdiri atas Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan pengajaran mata pelajaran PAI di setiap j
Dokumen tersebut membahas kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di berbagai jenjang pendidikan madrasah, yaitu madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah. Mata pelajaran PAI terdiri atas Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Aliyah bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia. Mata pelajaran terdiri atas Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab, yang saling terkait dan melengkapi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dokumen tersebut membahas kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di berbagai jenjang pendidikan madrasah, yaitu madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah. Mata pelajaran PAI terdiri atas Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan pengajaran mata pelajaran PAI di setiap j
Dokumen tersebut membahas kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di berbagai jenjang pendidikan madrasah, yaitu madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah. Mata pelajaran PAI terdiri atas Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam.
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
Institusi : NAMA SEKOLAH
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Kelas : FASE A
Tahun Pelajaran :
A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti secara bertahap dan holistik diarahkan untuk
menyiapkan peserta didik agar mantap secara spiritual, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman
akan dasar-dasar agama Islam serta cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti secara
umum harus mengarahkan peserta didik kepada (1) kecenderungan kepada kebaikan (al-
畍an朝fiyyah), (2) sikap memperkenankan (al-sam畍ah), (3) akhlak mulia (makrim al-akhlq), dan (4)
kasih sayang untuk alam semesta (ra畍mat li al-lam朝n). Dengan Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti, dasar-dasar tersebut kemudian diterapkan oleh peserta didik dalam beriman dan
bertakwa kepada Allah Swt., menjaga diri, peduli atas kemanusiaan dan lingkungan alam.
Deskripsi dari penerapan ini akan tampak dalam beberapa elemen Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti terutama dalam akhlak pribadi dan sosial, akidah, syariat dan sejarah peradaban
Islam.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa menjadi pedoman bagi peserta didik dalam
menjaga diri dan menerapkan akhlak mulia setiap hari. Berbagai persoalan di masyarakat seperti
krisis akhlak, radikalisme dan krisis lingkungan hidup dan lain-lain mempunyai jawaban dalam
tradisi agama Islam. Dengan mempelajari dan menghayati Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti, peserta didik mampu menghindari segala perubahan negatif yang terjadi di dunia
sehingga tidak mengganggu perkembangan dirinya baik dalam hubungannya dengan Tuhan, diri
sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun alam semesta.
Dengan konteks Indonesia pada abad 21 yang semakin kompleks, pemahaman yang
mendalam tentang agama sangat dibutuhkan, terutama dalam menghormati dan menghargai
perbedaan. Pelajaran agama tidak hanya membahas hubungan manusia dengan Allah (畍abl min
Allh), namun juga hubungan dengan diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia (畍abl
min al-ns) dan alam semesta. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang beragam dalam
proses belajar agama yang tidak hanya berupa ceramah, namun juga diskusi- interaktif, proses
belajar yang bertumpu pada keingintahuan dan penemuan (inquiry and discovery learning), proses
belajar yang berpihak pada anak (student-centered learning), proses belajar yang berbasis pada
pemecahan masalah (problem based learning), pembelajaran berbasis proyek nyata dalam
kehidupan (project based learning), dan proses belajar yang kolaboratif (collaborative learning).
Berbagai pendekatan ini memberi ruang bagi tumbuhnya keterampilan yang berharga seperti
budaya berpikir kritis, kecakapan berkomunikasi dan berkolaborasi, dan menjadi peserta didik
yang kreatif.
Melalui muatan materi yang disajikannya dalam 5 (lima) elemen keilmuan Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti antara lain al- Quran dan hadis, akidah, akhlak, fiqih, dan sejarah
peradaban Islam, pelajaran agama Islam dapat berkontribusi dan menguatkan terbentuknya profil
pelajar pancasila sebagai pelajar sepanjang hayat (min al-mahdi ila al-la畍di) yang beriman dan
2. bertakwa, serta berakhlak mulia, menyadari dirinya bagian dari penduduk dunia dengan
berkepribadian dan punya kompetensi global, mandiri, kreatif, kritis, dan bergotong royong.
B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pada praktiknya, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ditujukan untuk:
1. memberikan bimbingan kepada peserta didik agar mantap spiritual, berakhlak mulia, selalu
menjadikan kasih sayang dan sikap toleran sebagai landasan dalam hidupnya;
2. membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang memahami dengan baik prinsip-prinsip
agama Islam terkait akhlak mulia, akidah yang benar (aq朝dah 畊a畍ツ畍ah) berdasar paham ahlus
sunnah wal jam`ah, syariat, dan perkembangan sejarah peradaban Islam, serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam hubungannya dengan sang
pencipta, diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun lingkungan alamnya
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. membimbing peserta didik agar mampu menerapkan prinsip- prinsip Islam dalam berfikir
sehingga benar, tepat, dan arif dalam menyimpulkan sesuatu dan mengambil keputusan;
4. mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta didik dalam menganalisa perbedaan
pendapat sehingga berperilaku moderat (wasa畊iyyah) dan terhindar dari radikalisme ataupun
liberalisme;
5. membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan alam sekitarnya dan menumbuhkan
rasa tanggung jawabnya sebagai khalifah Allah di bumi. Dengan demikian dia aktif dalam
mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan merawat lingkungan sekitarnya; dan
6. membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan sehingga dengan demikian
dapat menguatkan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah basyariyyah), persaudaraan
seagama (ukhuwwah Islmiyyah), dan juga persaudaraan sebangsa dan senegara
(ukhuwwah wa畊aniyyah) dengan segenap kebinekaan agama, suku dan budayanya.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1) Al-
Quran-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban Islam.
Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
ELEMEN DESKRIPSI
Al-Quran dan Hadis Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan kemampuan
baca dan tulis Al-Quran dan hadis dengan baik dan benar. Ia juga
mengantar peserta didik dalam memahami makna secara tekstual dan
kontekstual serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-
hari. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti juga menekankan cinta
dan penghargaan tinggi kepada Al-Quran dan Hadis Nabi sebagai
pedoman hidup utama seorang muslim.
Akidah Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan mengantarkan peserta
didik dalam mengenal Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi
dan Rasul, serta memahami konsep tentang hari akhir serta qad dan
qadr. Keimanan inilah yang kemudian menjadi landasan dalam
melakukan amal saleh, berakhlak mulia dan taat hukum.
Akhlak Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu dan keimanan. Akhlak
akan menjadi mahkota yang mewarnai keseluruhan elemen dalam
3. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Ilmu akhlak mengantarkan
peserta didik dalam memahami pentingnya akhlak mulia pribadi dan
akhlak sosial, dan dalam membedakan antara perilaku baik (ma畍m笛dah)
dan tercela (ma甜m笛mah). Dengan memahami perbedaan ini, peserta
didik bisa menyadari pentingnya menjauhkan diri dari perilaku tercela
dan mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-
hari baik dalam konteks pribadi maupun sosialnya. Peserta didik juga
akan memahami pentingnya melatih (riy畍ah), disiplin (tah甜朝b) dan upaya
sungguh- sungguh dalam mengendalikan diri (mujhadah). Dengan
akhlak, peserta didik menyadari bahwa landasan dari perilakunya, baik
untuk Tuhan, dirinya sendiri, sesama manusia dan alam sekitarnya
adalah cinta (ma畍abbah). Pendidikan Akhlak juga mengarahkan mereka
untuk menghormati dan menghargai sesama manusia sehingga tidak
ada kebencian atau prasangka buruk atas perbedaan agama atau ras
yang ada. Elemen akhlak ini harus menjadi mahkota yang masuk pada
semua topik bahasan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti, akhlak harus menghiasai keseluruhan konten dan menjadi
buah dari pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti .
Fikih Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan aturan hukun yang
berkaitan dengan perbuatan manusia dewasa (mukallaf) yang mencakup
ritual atau hubungan dengan Allah Swt. (ubudiyyah) dan kegiatan yang
berhubungan dengan sesama manusia (mumalah). Fikih mengulas
berbagai pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan dan ketentuan
hukum dalam Islam serta implementasinya dalam ibadah dan
mumalah.
Sejarah Peradaban
Islam
Menguraikan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia dalam
membangun peradaban dari masa ke masa. Pembelajaran Sejarah
Peradaban Islam (SPI) menekankan pada kemampuan mengambil
hikmah dari sejarah masa lalu, menganalisa pelbagai macam peristiwa
dan menyerap berbagai kebijaksanaan yang telah dipaparkan oleh para
generasi terdahulu. Dengan refleksi atas kisah-kisah sejarah tersebut,
peserta didik mempunyai pijakan historis dalam menghadapi
permasalahan dan menghindari dari terulangnya kesalahan untuk masa
sekarang maupun masa depan. Aspek ini akan menjadi keteladanaan
(ibrah) dan menjadi inspirasi generasi penerus bangsa dalam menyikap
dan menyelesaikan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek,
seni, dan lain-lain dalam rangka membangun peradaban di zamannya.
4. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
FASE A (UMUMNYA UNTUK KELAS I DAN II SD/MI/PROGRAM PAKET A)
Pada akhir Fase A, pada elemen Al-Quran-Hadis peserta didik dapat mengenal huruf hijaiyah dan
harakatnya, huruf hijaiyah bersambung, dan mampu membaca surah-surah pendek Al-Quran dengan
baik. Dalam elemen akidah, peserta didik mengenal rukun iman, iman kepada Allah melalui nama-
namanya yang agung (asmaulhusna) dan mengenal para malaikat dan tugas yang diembannya.
Pada elemen akhlak, peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-
hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya maupun sesama manusia, terutama orang
tua dan guru. Peserta didik juga memahami pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama Islam.
Mereka mulai mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga terbiasa
percaya diri mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar menghargai pendapat yang berbeda.
Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta memahami pentingnya mengenali
kekurangan diri dan kelebihan temannya demi terwujudnya suasana saling mendukung satu sama
lain. Dalam elemen fikih, peserta didik dapat mengenal rukun Islam dan kalimah syahadatain,
menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa setelah salat. Dalam
pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah
beberapa nabi yang wajib diimani.
FASE A BERDASARKAN ELEMEN
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Al-Quran dan Hadis Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan kemampuan
mengenal huruf hijaiyah dan harakatnya, huruf hijaiyah bersambung, dan
kemampuan membaca surah- surah pendek Al-Quran dengan baik.
Akidah Peserta didik mengenal rukun iman kepada Allah melalui nama-
namanya yang agung (asmaulhusna) dan mengenal para malaikat
dan tugas yang diembannya
Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan
sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya maupun
sesama manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga
memahami pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama Islam.
Mereka mulai mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya.
Peserta didik juga terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat
pribadinya dan belajar menghargai pendapat yang berbeda. Peserta
didik juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta memahami
pentingnya mengenali kekurangan diri dan kelebihan temannya demi
terwujudnya suasana saling mendukung satu sama lain.
Fikih Peserta didik mampu mengenal rukun Islam dan kalimah syahadatain,
menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir dan
berdoa setelah salat
Sejarah Peradaban
Islam
Peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah beberapa
nabi yang wajib diimani.