Dokumen ini membahas tentang dampak senjata nuklir dalam studi strategi dan keamanan. Secara historis, senjata nuklir telah mengalami perkembangan pesat selama Perang Dingin dan menjadi bahan kajian ISS. Ada dua fase revolusi nuklir yakni bom atom dan bom hidrogen. Senjata nuklir bersifat sangat destruktif sehingga penggunaannya dapat menimbulkan kerusakan besar, namun tetap ada kemungkinan digunak
Dokumen tersebut membahas tentang era nuklir kedua pasca Perang Dingin yang ditandai kemunculan aktor-aktor baru yang dapat memiliki senjata nuklir seperti negara-negara bermasalah dan kelompok non-negara, serta tantangan baru dalam strategi penahanan nuklir di era multipolar."
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. IdrusOki Feri Juniawan
油
Drama Kejahatan Membalas Dendam karya A. Idrus menceritakan tentang Ishak, seorang pengarang muda yang karyanya ditolak oleh pengarang tua bernama Pak Suksoro. Kritikan dari Pak Suksoro menyebabkan Ishak merasa ditolak dan memutuskan untuk pergi dari desa. Namun, teman Ishak bernama Kartili ternyata memanfaatkan situasi untuk memisahkan Ishak dari kekasihnya, Satilawati. Konfl
TRANSNATIONAL CRIME: DRUG TRAFFICKING AND SECURITY IN COLOMBIAChartika Chika
油
Tulisan ini membahas permasalahan perdagangan narkotika di Kolombia dan upaya-upaya pemerintah Kolombia untuk mengatasinya. Kolombia merupakan produsen kokain terbesar di dunia yang mengancam stabilitas keamanan dalam negeri maupun negara tetangga. Pemerintah Kolombia telah melakukan berbagai upaya seperti pemberantasan lahan tanam kokain dan penangkapan kelompok pemberontak yang terlibat dalam peredaran narkot
This is summary from Masters of Wars Classical Strategic Thought: Third, Revised and Expanded Edition by Michael I. Handel. It's focus on second chapter from the book which focus on comparing Sun Tzu and Clusewitz. What makes different from their perspective views the war.
Teks tersebut merangkum pendapat Barry Buzan mengenai dilema pertahanan dan keamanan nasional dalam hubungan internasional pasca Perang Dingin. Buzan menjelaskan bahwa pertambahan kemampuan militer melalui teknologi menimbulkan dilema pertahanan dimana upaya pertahanan suatu negara dapat dianggap ancaman oleh negara lain. Buzan juga menganalisis perkembangan konsep keamanan nasional sejak Perang Dunia I hingga masa pasca
Tulisan ini fokus pada elaborasi mengenai model-model politik luar negeri. Essay ini juga didukung oleh beberapa pendapat para ahli politik luar negeri dalam pengklasifikasian model-model politik luar negeri.
Pendekatan-Pendekatan Untuk Memahami KonflikChartika Chika
油
Tulisan ini merangkum artikel tentang pendekatan-pendekatan untuk memahami konflik. Konflik dapat timbul dari perbedaan kepentingan, nilai, dan ketidaksepakatan antara pihak-pihak. Penting untuk memahami penyebab, sifat, dan dinamika konflik guna mengurangi kekerasan dan menyelesaikan konflik secara damai.
Dokumen tersebut membahas sejarah studi hubungan internasional di Korea sejak periode Dinasti Joseon hingga masa modern, serta faktor-faktor yang menyebabkan belum berkembangnya teori hubungan internasional dari perspektif Korea. Teori-teori Barat sering diadopsi oleh akademisi Korea tanpa penyesuaian terhadap konteks sejarah dan politik Korea.
Teks tersebut membahas tentang strategi militer yang digunakan selama Perang Dingin, yaitu strategy of containment, counterforce strategy, dan countervalues strategy. Strategy of containment adalah konsep yang menawarkan pembendungan dominasi Uni Soviet dengan menggunakan pengaruh ideologi, militer, dan ekonomi. Counterforce strategy bertujuan menghancurkan kekuatan militer musuh tanpa menargetkan penduduk sipil, sedangkan countervalues strategy lebih mementingkan perlindungan kehidupan di kota.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk intervensi kemanusiaan yang dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB melalui UNPROFOR di negara-negara pecahan Yugoslavia seperti Kroasia, Bosnia, dan Herzegovina. Dibahas pula konsep hak asasi manusia, perkembangannya, dan pelanggaran HAM yang terjadi di negara-negara Balkan beserta upaya intervensi internasional untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut."
Dokumen tersebut membahas tentang strategi deterensi. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa inti dari strategi adalah instrumen yang digunakan untuk menghadapi ancaman, dan merupakan rencana tindakan menggunakan kekuatan militer. Dokumen juga membahas bahwa strategi memerlukan kemampuan meramalkan dampak dari teknologi, organisasi baru, ide operasional baru, serta memprediksi kemampuan mil
Tulisan ini menitikberatkan pada perkembangan Hallyu dari kebudayaan lokal hingga menjadi fenomena global dengan menghubungkan sebuah fenomena dengan teori yang terkait. Memaparkan bagaimana kondisi global pasca munculnya Hallyu sebagai fenomena transnasional yang baru.
Dokumen tersebut membahas sejarah studi hubungan internasional di Korea sejak periode Dinasti Joseon hingga masa modern, serta faktor-faktor yang menyebabkan belum berkembangnya teori hubungan internasional dari perspektif Korea. Teori-teori Barat sering diadopsi oleh akademisi Korea tanpa penyesuaian terhadap konteks sejarah dan politik Korea.
Teks tersebut membahas tentang strategi militer yang digunakan selama Perang Dingin, yaitu strategy of containment, counterforce strategy, dan countervalues strategy. Strategy of containment adalah konsep yang menawarkan pembendungan dominasi Uni Soviet dengan menggunakan pengaruh ideologi, militer, dan ekonomi. Counterforce strategy bertujuan menghancurkan kekuatan militer musuh tanpa menargetkan penduduk sipil, sedangkan countervalues strategy lebih mementingkan perlindungan kehidupan di kota.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk intervensi kemanusiaan yang dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB melalui UNPROFOR di negara-negara pecahan Yugoslavia seperti Kroasia, Bosnia, dan Herzegovina. Dibahas pula konsep hak asasi manusia, perkembangannya, dan pelanggaran HAM yang terjadi di negara-negara Balkan beserta upaya intervensi internasional untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut."
Dokumen tersebut membahas tentang strategi deterensi. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa inti dari strategi adalah instrumen yang digunakan untuk menghadapi ancaman, dan merupakan rencana tindakan menggunakan kekuatan militer. Dokumen juga membahas bahwa strategi memerlukan kemampuan meramalkan dampak dari teknologi, organisasi baru, ide operasional baru, serta memprediksi kemampuan mil
Tulisan ini menitikberatkan pada perkembangan Hallyu dari kebudayaan lokal hingga menjadi fenomena global dengan menghubungkan sebuah fenomena dengan teori yang terkait. Memaparkan bagaimana kondisi global pasca munculnya Hallyu sebagai fenomena transnasional yang baru.
1. Pengkajian Strategi dan Keamanan
Dampak Senjata Nuklir
Oleh:
Indah Chartika Sari
(0901113588)
2. Pengantar
Perkembangan kajian strategi selama Perang Dingin
telah menetapkan posisi dalam konteks dimana
sistem internasional yang bersifat bipolar dalam
kerangka Perang Dingin menjadi sangat luas, akan
tetapi teknologi persenjataan nuklir telah
mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat.
Teknologi persenjataan nuklir mengalami
perkembangan yang sangat cepat dan dramatis
melalui Perang Dingin serta menjadi kajian dalam
ISS (International Security Studies).
3. Fase Revolusi Nuklir
Fase Pertama
Pada masa pengembangan bom atom (A-bomb)
dimana senjata menggunakan energi yang
dihasilkan oleh pembelahan atau pemecahan inti
atom.
Fase Kedua
Pada masa pengembangan bom hidrogen (H-
bomb) dimana energi dihasilkan oleh proses
pemicu dalam pembelahan atau pemecahan inti
atom.
4. Jenis-Jenis Senjata Nuklir
Atomic Weapons (Senjata Atom)
Thermonuclear Weapons (Senjata Thermonuklir)
Perbedaan mendasar antara A-bomb dan H-bomb
adalah hasil dari energi ledakan. A-bomb
terbentuk secara keras namun dibatasi oleh sifat
material-material, dinamika interaksi material dan
berkonsekuensi menimbulkan masalah untuk
menjaga senjata untuk tetap stabil. Sedangkan H-
bomb secara teoritis tidak memiliki batasan
terhadap hasil dari energi ledakan.
5. Senjata-Senjata Atom (Atomic Weapons)
Senjata-senjata atom memperoleh energi dari
proses pembelahan atau pemecahan inti
atom.
Pembelahan atau pemecahan inti atom
dilakukan dalam proses pemisahan inti
uranium (235U) atau plutonium (239Pu) melalui
peledakan yang dilakukan oleh neutron-
neutron.
6. Lanjutan
Pembelahan inti atom membentuk
rangkaian pertahanan diri ketika terjadi
reaksi pelepasan energi ledakan.
Senjata nuklir yang dijatuhkan di
Hiroshima dan Nagasaki memiliki
kekuatan ledakan 15 kiloton dan 20
kiloton atau setara dengan 15.000 dan
20.000 TNT.
7. Senjata-Senjata Hidrogen atau Thermonuklir
(Thermonuclear Weapons)
Senjata-senjata thermonuklir memerlukan
penyatuan dua elemen yang lebih ringan
dibadingkan uranium atau plutonium, elemen yang
biasa digunakan adalah deuterium dan tritium
(pecahan hidrogen) untuk membentuk helium.
Sebuah senjata thermonuklir menggunakan ledakan
pemecahan inti atom sebagai pemicu untuk
menggabungkan deuterium dan tritium.
8. Lanjutan
Tidak ada pembatasan secara teoritis
atau secara praktek terkait dengan
ledakan yang dapat dihasilkan oleh
senjata ini.
Kekuatan ledakan senjata ini dihitung
berdasarkan megaton, yaitu 1 megaton
setara dengan 1.000.000 ton TNT.
9. Dampak Senjata Nuklir
Colin S. Gray menyatakan dalam tulisannya
yang berjudul War, Peace and International
Relations: A Introduction to Strategic History
bahwa,The fact that nuclear weapons are so
destructive that they ought not to be used
except as an instrument with which to
threaten for deterrence is no guarantee that
they will not be used.
10. Lanjutan
Karena senjata nuklir bersifat destruktif, jika
digunakan maka akan mengakibatkan
kerusakan parah serta kerugian yang besar.
Menimbulkan security dillema bagi negara-
negara yang tidak mengembangkan
teknologi persenjataan nuklir.
Menimbulkan interdependensi teknologi
senjata nuklir oleh negara-negara yang tidak
mengembangkan energi nuklir.
11. Lanjutan
Offensive atau defensive menjadi strategi utama
ketika dihadapkan dengan perkembangan
teknologi persenjataan nuklir.
Pasca Perang Dingin, Amerika Serikat muncul
sebagai negara pemenang perang dan memiliki
otoritas penuh dalam pengembangan teknologi
persenjataan nuklir. Sehingga terjadi sistem
internasional unipolar dan menjadikan Amerika
Serikat dapat berperan penuh dalam setiap
permasalahan-permasalah internasional.