際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
DASAR-DASAR VIRUS
    KOMPUTER




  RIDWAN RAMANDIKA
Pengertian Virus
                          Komputer
Istilah virus komputer pertama kali digunakan oleh
Fred Cohen dalam papernya yang berjudul
Computer Viruses - Theory and Experiments pada
tahun 1984. Virus komputer merupakan program
komputer yang dapat menggandakan atau menyalin
dirinya sendiri dan menyebar dengan cara
menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau
dokumen lain.
Kategori Virus Komputer

 Worm
 Trojan
 Backdoor
 Spyware
 Rogue
 Rootkit
 Polymorphic Virus
Elemen Fungsional Dari Virus
            Komputer

 Search routine

 Copy routine
 Search routine
  Bagian ini memiliki fungsi untuk menemukan file atau
  lokasi baru yang akan dijadikan target berikutnya untuk
  diserang/dirusak oleh virus komputer. Bagian ini juga
  menentukan bagaimana cara virus berkembangbiak,
  apakah secara cepat atau lambat, apakah dapat
  menyerang sebagian atau seluruh bagian dari target.
  Namun      sebagaimana      trade-off    ukuran     dan
  fungsionalitas yang dimiliki setiap program, bila virus
  memiliki search routine yang rumit, maka akan
  dibutuhkan ruang yang lebih besar. Dengan demikian
  walaupun search routine yang baik dapat membantu
  virus untuk menyebar lebih cepat, namun ukuran virus
  akan bertambah besar karenanya.
 Copy routine
  Bagian yang berfungsi untuk meng-copy dirinya
  sendiri pada daerah yang telah ditentukan oleh
  search routine. Ukuran dari bagian ini bergantung
  dari kerumitan virus yang di-copy. Sebagai contoh,
  virus yang menyerang file berekstensi COM
  umumnya berukuran lebih kecil daripada virus yang
  menyerang file EXE, karena file EXE memiliki
  struktur yang lebih rumit, sehingga virus lebih sulit
  untuk melekatkan diri pada file EXE.
Cara Kerja Virus Komputer
 Gambaran fisik virus komputer

 Cara Kerja Berbagai Jenis Virus Komputer
Gambaran Fisik Virus Komputer
 Overwriting      viruses:   Metode     ini
  merupakan metode yang sudah kuno.
  Virus akan meng-copy tubuhnya ke
  program induk. Sehingga program induk
  yang terinfeksi tersebut rusak. Akibatnya
  program tidak dapat berjalan dengan
  baik. Dengan metode ini ukuran file yang
  terinfeksi tidak berubah.
 Appending viruses: Ini merupakan metode
  penginfeksian yang lebih maju. Virus men-
  copy tubuhnya dengan cara menambahi
  program induk, tidak dengan menimpah
  (overwriting). Program yang terinfeksi
  tetap dapat berjalan normal, tetapi
  ukuran file bertambah besar.
 Prepending viruses: Metode penginfeksian virus
  ini mirip dengan appending, hanya saja virus
  mengcopy tubuhnya pada bagian awal program
  induk. Saat program terinfeksi virus dijalankan,
  kode virus akan tereksekusi terlebih dahulu
  kemudian diikuti dengan program induk.
Cara Kerja Berbagai Jenis Virus
            Komputer
 File infector virus    Polymorphic virus

 Boot sector virus      Companion virus
                         Tunneling virus
 Multipartite virus
                         Fast Infectors Virus
 Macro virus
                         Slow Infectors Virus
 Stealth virus
                         Armoured virus
 File infector virus: memiliki kemampuan
  untuk melekatkan diri (attach) pada sebuah
  file,  yang     biasanya   merupakan    file
  executable.
 Boot sector virus: memodifikasi program
  yang berada di dalam boot sector pada DOS-
  formatted disk. Pada umumnya, sebuah boot
  sector    virus    akan   terlebih  dahulu
  menyebarkan dirinya sendiri sebelum proses
  bootup pada PC, sehingga seluruh floppy
  disk yang digunakan pada PC tersebut akan
  terjangkiti pula.
 Multipartite virus: memiliki fitur dari kedua jenis
  virus di atas (baik sebagai file infector mau pun
  sebagai boot/system sector virus). Ketika sebuah
  file yang terinfeksi oleh virus jenis ini dieksekusi,
  maka virus akan menjangkiti boot sector dari
  hard disk atau partition sector dari komputer
  tersebut, dan sebaliknya.
 Macro virus: menjangkiti program macro dari
  sebuah file data atau dokumen (yang biasanya
  digunakan untuk global setting seperti template
  Microsoft Word), sehingga dokumen berikutnya
  yang diedit oleh program aplikasi tersebut akan
  terinfeksi pula oleh macro yang telah terinfeksi
  sebelumnya.
 Stealth virus: virus ini bekerja secara
  residensial (menetap) di dalam memori dan
  menyembunyikan perubahan yang telah
  dilakukannya terhadap file yang dijangkiti.
  Hal ini dilakukan dengan mengambil alih
  fungsi sistem jika terjadi proses pembacaan.
 Polymorphic virus: virus yang cenderung
  melakukan perubahan di dalam kodenya
  setiap kali mengalami proses replikasi
  sehingga sulit untuk dideteksi oleh anti-virus
  software
 Companion virus: adalah virus yang bekerja
  dengan berpura-pura menggantikan file yang
  hendak diakses oleh pengguna. Sebagai
  contoh dalam sistem operasi DOS, file A.EXE
  dapat diinfeksi dengan membuat sebuah file
  dengan nama A.COM.
 Tunneling virus: virus ini mencoba untuk
  mengambil alih interrupt handlers pada DOS
  dan BIOS, kemudian meng-install dirinya
  sehingga berada di bawah program-
  program lainnya. Dengan ini virus dapat
  menghindari hadangan dari program anti
  virus sejenis monitors
Beberapa Contoh Dasar Virus
            Komputer
 Virus Mini-44

 Virus TIMID
Virus Mini-44
Virus Mini-44 merupakan virus file infector
sederhana yang menyerang file-file dengan
ekstensi .COM pada direktori tempatnya berada.
Virus ini memiliki ukuran sekitar 44 bytes setelah
di-compile, dan ditulis dengan bahasa assembly
untuk pada prosesor x86. Virus mini-44 jenis
overwriting virus sehingga program yang
terinfeksi akan mengalami kerusakan karena
bagian awal dari program tersebut digantikan
oleh virus ini.
Virus TIMID
Virus TIMID merupakan jenis virus appending yang akan
membubuhkan dirinya pada akhir bagian dari file yang
diserang. Hal ini tentu saja akan menyebabkan ukuran
file akan membesar. Untuk itu dalam pencarian file
target diperlukan sebuah mekanisme yang dapat
mencegah terjadinya penyerangan terhadap file yang
sama secara berulang-ulang.
TERIMA KASIH

More Related Content

Dasar dasar virus komputer

  • 1. DASAR-DASAR VIRUS KOMPUTER RIDWAN RAMANDIKA
  • 2. Pengertian Virus Komputer Istilah virus komputer pertama kali digunakan oleh Fred Cohen dalam papernya yang berjudul Computer Viruses - Theory and Experiments pada tahun 1984. Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau dokumen lain.
  • 3. Kategori Virus Komputer Worm Trojan Backdoor Spyware Rogue Rootkit Polymorphic Virus
  • 4. Elemen Fungsional Dari Virus Komputer Search routine Copy routine
  • 5. Search routine Bagian ini memiliki fungsi untuk menemukan file atau lokasi baru yang akan dijadikan target berikutnya untuk diserang/dirusak oleh virus komputer. Bagian ini juga menentukan bagaimana cara virus berkembangbiak, apakah secara cepat atau lambat, apakah dapat menyerang sebagian atau seluruh bagian dari target. Namun sebagaimana trade-off ukuran dan fungsionalitas yang dimiliki setiap program, bila virus memiliki search routine yang rumit, maka akan dibutuhkan ruang yang lebih besar. Dengan demikian walaupun search routine yang baik dapat membantu virus untuk menyebar lebih cepat, namun ukuran virus akan bertambah besar karenanya.
  • 6. Copy routine Bagian yang berfungsi untuk meng-copy dirinya sendiri pada daerah yang telah ditentukan oleh search routine. Ukuran dari bagian ini bergantung dari kerumitan virus yang di-copy. Sebagai contoh, virus yang menyerang file berekstensi COM umumnya berukuran lebih kecil daripada virus yang menyerang file EXE, karena file EXE memiliki struktur yang lebih rumit, sehingga virus lebih sulit untuk melekatkan diri pada file EXE.
  • 7. Cara Kerja Virus Komputer Gambaran fisik virus komputer Cara Kerja Berbagai Jenis Virus Komputer
  • 9. Overwriting viruses: Metode ini merupakan metode yang sudah kuno. Virus akan meng-copy tubuhnya ke program induk. Sehingga program induk yang terinfeksi tersebut rusak. Akibatnya program tidak dapat berjalan dengan baik. Dengan metode ini ukuran file yang terinfeksi tidak berubah.
  • 10. Appending viruses: Ini merupakan metode penginfeksian yang lebih maju. Virus men- copy tubuhnya dengan cara menambahi program induk, tidak dengan menimpah (overwriting). Program yang terinfeksi tetap dapat berjalan normal, tetapi ukuran file bertambah besar.
  • 11. Prepending viruses: Metode penginfeksian virus ini mirip dengan appending, hanya saja virus mengcopy tubuhnya pada bagian awal program induk. Saat program terinfeksi virus dijalankan, kode virus akan tereksekusi terlebih dahulu kemudian diikuti dengan program induk.
  • 12. Cara Kerja Berbagai Jenis Virus Komputer File infector virus Polymorphic virus Boot sector virus Companion virus Tunneling virus Multipartite virus Fast Infectors Virus Macro virus Slow Infectors Virus Stealth virus Armoured virus
  • 13. File infector virus: memiliki kemampuan untuk melekatkan diri (attach) pada sebuah file, yang biasanya merupakan file executable. Boot sector virus: memodifikasi program yang berada di dalam boot sector pada DOS- formatted disk. Pada umumnya, sebuah boot sector virus akan terlebih dahulu menyebarkan dirinya sendiri sebelum proses bootup pada PC, sehingga seluruh floppy disk yang digunakan pada PC tersebut akan terjangkiti pula.
  • 14. Multipartite virus: memiliki fitur dari kedua jenis virus di atas (baik sebagai file infector mau pun sebagai boot/system sector virus). Ketika sebuah file yang terinfeksi oleh virus jenis ini dieksekusi, maka virus akan menjangkiti boot sector dari hard disk atau partition sector dari komputer tersebut, dan sebaliknya. Macro virus: menjangkiti program macro dari sebuah file data atau dokumen (yang biasanya digunakan untuk global setting seperti template Microsoft Word), sehingga dokumen berikutnya yang diedit oleh program aplikasi tersebut akan terinfeksi pula oleh macro yang telah terinfeksi sebelumnya.
  • 15. Stealth virus: virus ini bekerja secara residensial (menetap) di dalam memori dan menyembunyikan perubahan yang telah dilakukannya terhadap file yang dijangkiti. Hal ini dilakukan dengan mengambil alih fungsi sistem jika terjadi proses pembacaan. Polymorphic virus: virus yang cenderung melakukan perubahan di dalam kodenya setiap kali mengalami proses replikasi sehingga sulit untuk dideteksi oleh anti-virus software
  • 16. Companion virus: adalah virus yang bekerja dengan berpura-pura menggantikan file yang hendak diakses oleh pengguna. Sebagai contoh dalam sistem operasi DOS, file A.EXE dapat diinfeksi dengan membuat sebuah file dengan nama A.COM. Tunneling virus: virus ini mencoba untuk mengambil alih interrupt handlers pada DOS dan BIOS, kemudian meng-install dirinya sehingga berada di bawah program- program lainnya. Dengan ini virus dapat menghindari hadangan dari program anti virus sejenis monitors
  • 17. Beberapa Contoh Dasar Virus Komputer Virus Mini-44 Virus TIMID
  • 18. Virus Mini-44 Virus Mini-44 merupakan virus file infector sederhana yang menyerang file-file dengan ekstensi .COM pada direktori tempatnya berada. Virus ini memiliki ukuran sekitar 44 bytes setelah di-compile, dan ditulis dengan bahasa assembly untuk pada prosesor x86. Virus mini-44 jenis overwriting virus sehingga program yang terinfeksi akan mengalami kerusakan karena bagian awal dari program tersebut digantikan oleh virus ini.
  • 19. Virus TIMID Virus TIMID merupakan jenis virus appending yang akan membubuhkan dirinya pada akhir bagian dari file yang diserang. Hal ini tentu saja akan menyebabkan ukuran file akan membesar. Untuk itu dalam pencarian file target diperlukan sebuah mekanisme yang dapat mencegah terjadinya penyerangan terhadap file yang sama secara berulang-ulang.