2. Pengertian Virus
Komputer
Istilah virus komputer pertama kali digunakan oleh
Fred Cohen dalam papernya yang berjudul
Computer Viruses - Theory and Experiments pada
tahun 1984. Virus komputer merupakan program
komputer yang dapat menggandakan atau menyalin
dirinya sendiri dan menyebar dengan cara
menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau
dokumen lain.
5. Search routine
Bagian ini memiliki fungsi untuk menemukan file atau
lokasi baru yang akan dijadikan target berikutnya untuk
diserang/dirusak oleh virus komputer. Bagian ini juga
menentukan bagaimana cara virus berkembangbiak,
apakah secara cepat atau lambat, apakah dapat
menyerang sebagian atau seluruh bagian dari target.
Namun sebagaimana trade-off ukuran dan
fungsionalitas yang dimiliki setiap program, bila virus
memiliki search routine yang rumit, maka akan
dibutuhkan ruang yang lebih besar. Dengan demikian
walaupun search routine yang baik dapat membantu
virus untuk menyebar lebih cepat, namun ukuran virus
akan bertambah besar karenanya.
6. Copy routine
Bagian yang berfungsi untuk meng-copy dirinya
sendiri pada daerah yang telah ditentukan oleh
search routine. Ukuran dari bagian ini bergantung
dari kerumitan virus yang di-copy. Sebagai contoh,
virus yang menyerang file berekstensi COM
umumnya berukuran lebih kecil daripada virus yang
menyerang file EXE, karena file EXE memiliki
struktur yang lebih rumit, sehingga virus lebih sulit
untuk melekatkan diri pada file EXE.
7. Cara Kerja Virus Komputer
Gambaran fisik virus komputer
Cara Kerja Berbagai Jenis Virus Komputer
9. Overwriting viruses: Metode ini
merupakan metode yang sudah kuno.
Virus akan meng-copy tubuhnya ke
program induk. Sehingga program induk
yang terinfeksi tersebut rusak. Akibatnya
program tidak dapat berjalan dengan
baik. Dengan metode ini ukuran file yang
terinfeksi tidak berubah.
10. Appending viruses: Ini merupakan metode
penginfeksian yang lebih maju. Virus men-
copy tubuhnya dengan cara menambahi
program induk, tidak dengan menimpah
(overwriting). Program yang terinfeksi
tetap dapat berjalan normal, tetapi
ukuran file bertambah besar.
11. Prepending viruses: Metode penginfeksian virus
ini mirip dengan appending, hanya saja virus
mengcopy tubuhnya pada bagian awal program
induk. Saat program terinfeksi virus dijalankan,
kode virus akan tereksekusi terlebih dahulu
kemudian diikuti dengan program induk.
12. Cara Kerja Berbagai Jenis Virus
Komputer
File infector virus Polymorphic virus
Boot sector virus Companion virus
Tunneling virus
Multipartite virus
Fast Infectors Virus
Macro virus
Slow Infectors Virus
Stealth virus
Armoured virus
13. File infector virus: memiliki kemampuan
untuk melekatkan diri (attach) pada sebuah
file, yang biasanya merupakan file
executable.
Boot sector virus: memodifikasi program
yang berada di dalam boot sector pada DOS-
formatted disk. Pada umumnya, sebuah boot
sector virus akan terlebih dahulu
menyebarkan dirinya sendiri sebelum proses
bootup pada PC, sehingga seluruh floppy
disk yang digunakan pada PC tersebut akan
terjangkiti pula.
14. Multipartite virus: memiliki fitur dari kedua jenis
virus di atas (baik sebagai file infector mau pun
sebagai boot/system sector virus). Ketika sebuah
file yang terinfeksi oleh virus jenis ini dieksekusi,
maka virus akan menjangkiti boot sector dari
hard disk atau partition sector dari komputer
tersebut, dan sebaliknya.
Macro virus: menjangkiti program macro dari
sebuah file data atau dokumen (yang biasanya
digunakan untuk global setting seperti template
Microsoft Word), sehingga dokumen berikutnya
yang diedit oleh program aplikasi tersebut akan
terinfeksi pula oleh macro yang telah terinfeksi
sebelumnya.
15. Stealth virus: virus ini bekerja secara
residensial (menetap) di dalam memori dan
menyembunyikan perubahan yang telah
dilakukannya terhadap file yang dijangkiti.
Hal ini dilakukan dengan mengambil alih
fungsi sistem jika terjadi proses pembacaan.
Polymorphic virus: virus yang cenderung
melakukan perubahan di dalam kodenya
setiap kali mengalami proses replikasi
sehingga sulit untuk dideteksi oleh anti-virus
software
16. Companion virus: adalah virus yang bekerja
dengan berpura-pura menggantikan file yang
hendak diakses oleh pengguna. Sebagai
contoh dalam sistem operasi DOS, file A.EXE
dapat diinfeksi dengan membuat sebuah file
dengan nama A.COM.
Tunneling virus: virus ini mencoba untuk
mengambil alih interrupt handlers pada DOS
dan BIOS, kemudian meng-install dirinya
sehingga berada di bawah program-
program lainnya. Dengan ini virus dapat
menghindari hadangan dari program anti
virus sejenis monitors
18. Virus Mini-44
Virus Mini-44 merupakan virus file infector
sederhana yang menyerang file-file dengan
ekstensi .COM pada direktori tempatnya berada.
Virus ini memiliki ukuran sekitar 44 bytes setelah
di-compile, dan ditulis dengan bahasa assembly
untuk pada prosesor x86. Virus mini-44 jenis
overwriting virus sehingga program yang
terinfeksi akan mengalami kerusakan karena
bagian awal dari program tersebut digantikan
oleh virus ini.
19. Virus TIMID
Virus TIMID merupakan jenis virus appending yang akan
membubuhkan dirinya pada akhir bagian dari file yang
diserang. Hal ini tentu saja akan menyebabkan ukuran
file akan membesar. Untuk itu dalam pencarian file
target diperlukan sebuah mekanisme yang dapat
mencegah terjadinya penyerangan terhadap file yang
sama secara berulang-ulang.