Dokumen tersebut membahas mengenai sistem dan kaedah penanaman sayuran, termasuk konvensional, hidroponik, dan perladangan organik. Beberapa kaedah penanaman yang dijelaskan adalah sistem terbuka, di bawah persekitaran terkawal, hidroponik NFT dan takung, serta perladangan organik yang menggunakan kompos dan vermicast.
Hortikultura adalah seni budidaya tanaman buah, sayuran, hias dan obat dengan melibatkan tenaga kerja dan penggunaan saprodi untuk kepentingan ekonomi dan estetika dalam lahan terbatas. Budidaya ini melibatkan berbagai jenis tanaman, teknik perbanyakan, persiapan lahan, dan manipulasi kondisi iklim mikro untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya jamur tiram dengan membuat media PDA dan kultur jaringan untuk membiakkan bibit F0 jamur tiram. Media PDA (Potato Dextrosa Agar) digunakan untuk membiakkan spora jamur tiram secara murni, sedangkan serbuk kayu merupakan bahan utama yang digunakan sebagai media budidaya jamur tiram.
Faktor genetik dan lingkungan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Faktor lingkungan meliputi tanah, iklim, dan organisme hidup. Tanah, suhu, kelembaban, dan cahaya matahari mempengaruhi proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis dan pernapasan yang menentukan pertumbuhan.
Makalah ini membahas tentang pengendalian gulma secara kultur teknis melalui 3 cara yaitu memilih lahan yang sesuai, menerapkan rotasi tanaman, dan melakukan sanitasi lapangan serta tanaman untuk menghilangkan gulma dan organisme penyebab penyakit.
Praktikum ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak kencur sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama kecoa. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak kencur tidak efektif membunuh kecoa, meskipun kecoa menjadi lemas setelah terkena ekstrak."
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Produksi benih merupakan suatu proses kegiatan memperbanyak benih
dengan jumlah dan mutu tertentu. Produksi benih secara komersial memiliki 3
komponen yaitu: benih, lingkungan tumbuh atau lapangan produksi, dan
pengelolaan atau tektik budidaya. Komponen lapangan produksi mencakup
substrat, iklim, dan biologis. Komponen teknik budidaya mencakup prinsip
genetis dan agronomis. Prinsip genetis, teknik budidaya diarahkan untuk
menghasilkan benih bermutu genetik tinggi, yakni benih yang sesuai dengan
2
deskripsi varietasnya. Prinsip agronomis, teknik budidaya tanaman diarahkan
untuk menghasilkan benih yang bermutu fisiologis dan mutu fisik yang tinggi,
selain hasilnya juga tinggi (Mugnisjah dan Setiawan, 2004).
Berdasarkan argumentasi diatas maka perlu dilakukan praktikum simulasi
budidaya untuk tujuan produksi benih, agar produksi kacang panjang ke depan
dapat ditingkatkan.
Makalah ini membahas pengendalian gulma secara kultur teknis dengan memilih lahan yang sesuai, melakukan rotasi tanaman, dan menjaga kebersihan lapangan dari sisa tanaman dan gulma untuk mencegah penyebaran organisme penyebab penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan untuk fitoremediasi, yaitu proses pemulihan lingkungan yang terkontaminasi menggunakan tumbuhan. Jenis-jenis tanaman tersebut antara lain poplar, kiambang, bunga matahari, kangkung, anturium, jarak pagar, dan bambu air, yang masing-masing memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat dan zat pencemar lain dari tanah dan air.
Kangkung darat tumbuh dengan baik selama 5 minggu praktikum. Jumlah daun dan tinggi tanaman meningkat setiap minggunya. Pada minggu ke-5, jumlah daun mencapai rata-rata 34 dan tinggi tanaman mencapai rata-rata 22 cm. Luas daun dihitung untuk mengukur indeks luas daun.
Dokumen tersebut membahas tentang lima syarat tumbuh utama tanaman hortikultura yaitu karakteristik tanah, ketersediaan air, suhu udara, intensitas cahaya, dan panjang hari. Dokumen tersebut menjelaskan pengaruh masing-masing faktor lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman dan cara untuk mengoptimalkannya agar dapat memaksimalkan hasil produksi tanaman hortikultura.
Makalah ini membahas tentang pengendalian gulma secara kultur teknis melalui 3 cara yaitu memilih lahan yang sesuai, menerapkan rotasi tanaman, dan melakukan sanitasi lapangan serta tanaman untuk menghilangkan gulma dan organisme penyebab penyakit.
Praktikum ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak kencur sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama kecoa. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak kencur tidak efektif membunuh kecoa, meskipun kecoa menjadi lemas setelah terkena ekstrak."
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Produksi benih merupakan suatu proses kegiatan memperbanyak benih
dengan jumlah dan mutu tertentu. Produksi benih secara komersial memiliki 3
komponen yaitu: benih, lingkungan tumbuh atau lapangan produksi, dan
pengelolaan atau tektik budidaya. Komponen lapangan produksi mencakup
substrat, iklim, dan biologis. Komponen teknik budidaya mencakup prinsip
genetis dan agronomis. Prinsip genetis, teknik budidaya diarahkan untuk
menghasilkan benih bermutu genetik tinggi, yakni benih yang sesuai dengan
2
deskripsi varietasnya. Prinsip agronomis, teknik budidaya tanaman diarahkan
untuk menghasilkan benih yang bermutu fisiologis dan mutu fisik yang tinggi,
selain hasilnya juga tinggi (Mugnisjah dan Setiawan, 2004).
Berdasarkan argumentasi diatas maka perlu dilakukan praktikum simulasi
budidaya untuk tujuan produksi benih, agar produksi kacang panjang ke depan
dapat ditingkatkan.
Makalah ini membahas pengendalian gulma secara kultur teknis dengan memilih lahan yang sesuai, melakukan rotasi tanaman, dan menjaga kebersihan lapangan dari sisa tanaman dan gulma untuk mencegah penyebaran organisme penyebab penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan untuk fitoremediasi, yaitu proses pemulihan lingkungan yang terkontaminasi menggunakan tumbuhan. Jenis-jenis tanaman tersebut antara lain poplar, kiambang, bunga matahari, kangkung, anturium, jarak pagar, dan bambu air, yang masing-masing memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat dan zat pencemar lain dari tanah dan air.
Kangkung darat tumbuh dengan baik selama 5 minggu praktikum. Jumlah daun dan tinggi tanaman meningkat setiap minggunya. Pada minggu ke-5, jumlah daun mencapai rata-rata 34 dan tinggi tanaman mencapai rata-rata 22 cm. Luas daun dihitung untuk mengukur indeks luas daun.
Dokumen tersebut membahas tentang lima syarat tumbuh utama tanaman hortikultura yaitu karakteristik tanah, ketersediaan air, suhu udara, intensitas cahaya, dan panjang hari. Dokumen tersebut menjelaskan pengaruh masing-masing faktor lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman dan cara untuk mengoptimalkannya agar dapat memaksimalkan hasil produksi tanaman hortikultura.
BUKU SILVIKULTUR POHON DI PERKOTAAN, PENERBIT SELAT MEDIAkukuhsungkawa68
油
Pohon menyediakan sejumlah manfaat penting dalam konteks
perkotaan, termasuk penyerapan polutan udara, penyediaan oksigen,
pengurangan suhu udara melalui peneduh dan evaporasi, serta
peningkatan estetika dan kesejahteraan psikologis penduduk. Untuk
mengoptimalkan manfaat ini, diperlukan pemahaman mendalam tentang
silvikultur pohon di perkotaan - ilmu yang mempelajari penanaman,
perawatan, dan pengelolaan pohon dalam konteks perkotaan. Para
perencana kota dan pejabat berwenang harus memahami prinsipprinsip silvikultur perkotaan untuk mengintegrasikan ruang terbuka
hijau secara efektif dalam perencanaan dan pengembangan kota.
Keterlibatan masyarakat dalam silvikultur pohon di perkotaan juga
merupakan aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Pendidikan dan
partisipasi publik dalam pengelolaan ruang hijau dapat meningkatkan
kesadaran dan apresiasi terhadap manfaat pohon, serta mendorong perawatan dan perlindungan pohon di lingkungan perkotaan. Inovasi
dan teknologi baru menawarkan peluang besar untuk meningkatkan
praktik silvikultur perkotaan, seperti penggunaan sistem informasi
geografis untuk pemetaan kanopi pohon dan pengembangan varietas
pohon yang lebih tahan terhadap stres lingkungan perkotaan.
Kerja sama antar lembaga dan sektor sangat penting dalam
mencapai tujuan silvikultur perkotaan yang berkelanjutan. Kemitraan
antara pemerintah kota, lembaga penelitian, sektor swasta, dan
komunitas lokal dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan, sumber
daya, dan praktik terbaik. Visi masa depan silvikultur pohon di
perkotaan harus mencakup pendekatan yang lebih adaptif dan inklusif,
mempertimbangkan dampak perubahan iklim dan kebutuhan sosial
yang beragam. Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
mendalam tentang tantangan, peluang, dan strategi terkait dengan
silvikultur pohon di perkotaan, serta menginspirasi pembaca untuk
berkontribusi dalam menciptakan kota-kota yang lebih hijau, sehat,
dan berkelanjutan.
3. KEHADIRAN
KONTRAK PERKULIAHAN
Masuk Ruangan Kuliah: paling lambat 15
menit setelah Dosen
Kehadiran minimal: 75 % dari total
perkuliahan (tatap muka)
Praktikum: diatur tersendiri oleh Penjab
Praktikum
4. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
PENDAHULUAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AGRO
PENGGUNAAN LAHAN
LANGKAH-LANGKAH AGRONOMI
BENTUK DAN SISTEM PERTANIAN
PERBANYAKAN TANAMAN
PERSEMAIAN
PENANAMAN
PEMELIHARAAN TANAMAN
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
PANEN
5. DIKTAT DASAR-DASAR AGRONOMI;
Ir.ISTINO FERITA,MS
DASAR-DASAR AGRONOMI;
BKS BARAT
DASAR-DASAR AGRONOMI;
Prof. HASAN BASRI JUMIN
PLANT SCIENCE;
Hartmann et al. 1988.
FISIOLOGI TUMBUHAN, HAMA DAN
PENYAKIT,ILMU TANAH (SEBAGAI
PENDUKUNG)
REFERENSI/BUKU BACAAN
6. A. TUMBUHAN DAN BINATANG
PLANTS
ANIMAL
PENDAHULUAN
B. TUMBUHAN DAN TANAMAN
CROPS PLANTS
7. C. ASAL USUL TANAMAN
WILSIE (1962)
Tanaman berasal
dari hasil :
Penyelidikan
kitab-kitab kuno
Anugrah dari TUHAN
Tumbuhan liar yang telah dibudidayakan
dengan
hasil olah akal & budaya manusia
8. De Candolle
3 faktor mengapa
tanaman
dikembangkan
dan diusahakan
terus menerus
Kebutuhan
menggunakan
produksinya
Tersedia
dalam bentuk
liar (awal)
Faktor ling
sesuai untuk
hidup
9. Hubungan MANUSIA dengan TANAMAN
Manusia tergantung pada lingkungan, sebagian besar
kebutuhan manusia bearasal dari tanaman
Perubahan waktu , telah merubah tatanan kehidupan (kultur)
manusia kearah yang lebih baik, perkembangan ini telah
menjelmakan proses pertanian ke Ilmu Pengetahuan yang
disebut dengan AGRONOMI
10. PENGERTIAN AGRONOMI
AGRONOMI
AGROS Lapang Produksi (Field) NOMOS
Pengelolaan
Pengertian INI MENGANDUNG 3 UNSUR
Lapangan
Produksi
(Ling.Tan)
Pengelolaan
(Manajemen)
Produksi OPTIMUM
Hasil Proses Dua Faktor di atas
DDA ???
11. PENGERTIAN AGRONOMI
PERAGI : agronomi adalah ilmu yang mempelajari
segala aspek biofisik yang berkaitan dengan usaha
penyempurnaan budidaya tanaman.
Kaitan dengan lingkungan: agronomi didefinisikan
sebagai suatu kegiatan pengelolaan tanaman dengan
jalan mengkonversikan CO2 dari udara, air dan unsur
hara dari dalam tanah dengan bantuan energi
matahari, menjadi bahan yang dapat memberikan
daya guna dan hasil guna yang lebih baik bagi
kehidupan umat manusia.
15. OBJEK
AGRONOMI
UTAMA
TANAMAN
(CROP)
HAMA
GULMA
PENYAKIT
? ?
Gangguan pada tanaman yang
bersifat merugikan secara
ekonomis baik pertumbuhan
maupun produksinya yang
disebabkan oleh hewan
Tumbuhan/tanaman yang tidak
dinginkan tumbuh pada lahan
pertanian yang sedang di
usahakan, karena ?????????
Gangguan pada tanaman
yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri,
jamur,virus) ataupun yang
disebabkan oleh defisiensi
unsur hara yang dapat
merugikan secara
ekonomis terhadap
tanaman yang diusahakan
18. I. BERDASARKAN
SIFAT HASIL
TANAMAN PANGAN
TANAMAN HORTIKULTURA
TAN INDUSTRI/PERKEBUNAN
TANAMAN PAKAN
TANAMAN HUTAN
TANAMAN PANGAN
Tanaman yang pada umumnya kandungan utamanya
karbohidrat yang digunakan sebagai kebutuhan pokok
manusia. Di Indonesia yang dikelompokan kedalam
tanaman pangan adalah padi dan Palawija
19. TANAMAN PADI BERDASARKAN TEMPAT TUMBUH
Padi sawah
Padi sawah
pasang surut
Padi sawah lebak Padi gogo
dan gogo rancah
Padi ladang
(lahan Kering)
TUGAS
20. TANAMAN
PALAWIJA
KACANG-
KACANGAN
SEREALIA
UBI-UBIAN
JAGUNG (Zea mays)
Sorgum (Sorghum bicolor)
Gandum (Triticum sp)
K.Kedelai (Glycine max)
K. Tanah ( Arachis hypogaea)
K.Hijau (Phaseolus radiatus.L)
1. Dari keluarga Euphorbiaceae
ubi kayu (Manihot uttilissima)
2. Dari keluarga Convulvulaceae
ubi jalar (Ipomoea batatas.L)
3. Dari keluarga Araceae (keladi (Talas)
21. TANAMAN HORTIKULTURA
Tanaman yang hasilnya digunakan sebagai pemberi nilai kebutuhan
tambahan bagi manusia, baik untuk kesehatan fisik, mental dan kejiwaan.
Biasanya kebutuhan akan vitamin dan mineral
T. HORTIKULTURA
T. BUAH-BUAHAN
(FRUIT CROPS)
T. SAYUR-SAYURAN
(VEGETABLE CROPS)
TANAMAN HIAS
(ORNAMENTAL CROPS
? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?
22. Tanaman yang pembudidayaannya ditujukan
untuk dapat diperdagangkan sehingga
diperoleh uang atau keuntungan.
Dalam pengelolaan tanaman dapat
berbentuk usaha tani, seperti Perkebunan
Besar (PB) dan Perkebunan Rakyat (PR).
Istilah
Tan.Industri
Komoditas
A. Rempah-rempah Cengkeh,lada, pala,kayu manis
B.Obat-obatan Jahe,kunyit, temu lawak
C. Serat Kapas,rami
D.Minyak Atsiri Nilam,serai wangi
TAN INDUSTRI/PERKEBUNAN (Estate Crops)
23. Karet,kelapa sawit, kopi, teh, kakao,
tebu
Istilah
Tan.Perkebunan
TANAMAN PAKAN (Makanan Ternak)
Tanaman yang dibudidayakan atau diusahakan dengan
tujuan utamanya untuk menghasilkan makanan ternak
Didaerah tropik tanaman ini dikelompokan hijauan legum
dan hijauan rerumputan, seperti rumput gajah..
TANAMAN HUTAN
Tanaman yang tumbuh dalam komunitas
hutan, baik secara alamiah maupun yang
telah dibudidayakan. Seperti : meranti,
surian, bayur.
Sekarang tanaman hutan ini mulai
dikembangkan di kawasan di luar hutan
seperti : jati super, andalas, mahoni.
24. II. BERDASARKAN
SIFAT BOTANI
Berdasarkan sifat Fisiologis
Berdasarkan sifat Morfologis
Berdasarkan sifat Fisiologis
Menurut jalur fiksasi CO2 dalam proses fotosintesis (C3,C4,CAM)
Ciri-ciri tanaman C3
1. Memiliki fotosintesis bersih lebih rendah
2. Titik kompensasi CO2 rendah
3. Laju fotorespirasi tinggi
4. Efisiensi penggunaan air rendah
5. Pada keadaan lingkungan yg sama, tan. C3
rendah daya hasilnya dari tan. C4
Kedelai, kentang,
k.tanah..
25. Berdasarkan sifat Fisiologis
Menurut jalur fiksasi CO2 dalam proses fotosintesis (C3,C4,CAM)
Ciri-ciri tanaman C4
1. Sanggup berfotosintesis pada keadaan CO2 rendah
2. Laju Fotorespirasi tidak ada
3. Lebih efisien dlm penggunaan air dan cahaya
4. Daya hasilnya tinggi
Jagung, tebu, sorgum,..
Ciri tanam Crassulacian Acid Metabolism (CAM)
1. Tanaman ini penambatan CO2nya berlangsung pada malam hari,
membentuk senyawa berkarbon 4
2. Umumnya tumbuh di daerah panas atau tahan terhadap kekeringan yang
lama
Kaktus, nenas, .
26. Menurut kebutuhan Intensitas Cahaya
Intensitas Cahaya
Tan. Sciophytes Tan. Heliophytes
Tan. yang tdk tahan terhadap
intensitas cahaya tinggi,
umumnya senang dengan
keadaan terlindung
Tan. yang suka dengan
intensitas cahaya yang
tingggi
Kopi, kakao
Padi, tebu, pisang
27. Lamanya penyinaran (fotoperiodesitas)
Tan. yang berbunga secara normal setelah menerima
penyinaran lebih pendek dari pada titik kritis yang
minimum (12 14) jam. Contoh ubi jalar, kedelai
A. Tanaman Hari Pendek
B. Tanaman Hari Panjang
Tan. yang berbunga secara normal setelah menerima
penyinaran lebih lama dari titik kritis yang minimum
Contoh kentang, bayam, gandum
C. Tanaman Hari Netral
Tan. yang berkembang dan berbunga tidak tergantung pada
lamanya penyinaran yang diperoleh. Contoh tomat, kapas,
nenas
28. Menurut kebutuhan air
1. T. Hidrofit Tan. yang dlm kehidupannya membutuhkan
lingkungan yang sangat basah dan berair
2. T. Mesofit Tan. yang tumbuh diatas tanah, umumnya akan
layu apabila kehilangan air 25%.
Contoh kopi,kakao, jagung dll
Contoh lumut,rumput laut. Hidrila dll
3. T. Xerofit Tan. yang dapat hidup pada keadaan kering
yang panjang dan lama, tanpa mengalami
kerusakan/gangguan pertumbuhan
Contoh kaktus.
29. Berdasarkan Sifat Morfologis
Menurut Struktur dan Bentuk
1. Tan. Tak Berkayu (herbaceous)
Merupakan tanaman yang lunak dengan sedikit jaringan
sekunder atau tidak sama sekali, bayam
2. Tan. Berkayu (lignosus)
Merupakan tanaman yang dapat membentuk batang
sekunder dan xylem yang banyak, termasuk kedalam ini
tanaman berpohon dan perdu gambir
30. Menurut Kedudukan Daun
1. Decidious
2. Ever green
Tanaman yang tetap
mempertahankan daunnya hijau
sepanjang tahun. Kebanyakan
golongan ini adalah berdaun
jarum seperti pinus, cemara
Tanaman yang menggugurkan
daunnya pada waktu tertentu atau
musim tertentu dan bersemi (tumbuh)
lagi pada waktu lain; Karet, kapuk,
kedondong, andalas
31. III.
BERDASARKAN
UMUR EKONOMIS
1. Tanaman Tua/
Tan.tahunan/Perennial crops
Tan. yang berumur lebih dari lima tahun,
dipanen berkali-kali sebelum tanaman itu
mati atau di remajakan/replanting
Membongkar tanaman
tertentu (lama) pada suatu
areal pertanaman karena
tidak ekonomis lagi, dan
menggantinya dengan tanaman
baru yang sama jenisnya.
32. III.
BERDASARKAN
UMUR EKONOMIS
2. Tanaman Muda/
semusim/ setahun/annual
crops
Kelompok tanaman yang
berumur pendek (kurang dari
5 tahun) dan dapat dipanen
satu atau beberapa kali,
sebelum tanaman tersebut
mati. Contoh, cabai, .
33. IV.
BERDASARKAN
LETAK KETINGGIAN TEMPAT
1. Tanaman dataran
tinggi/highland crops
Tanaman yang dapat tumbuh dan
berproduksi baik serta ekonomis
diusahakan pada daerah dengan
ketinggian lebih dari 700 m dpl.
Contoh: Kentang, Kubis, Kina, Teh
2. Tan. dataran rendah/ lowland crops
Tanaman yang dapat tumbuh dan berproduksi
baik serta ekonomis diusahakan pada daerah
dengan ketinggian kurang atau sama dengan
700 m dpl, contoh: Kelapa, Kelapa sawit.
34. IV.
BERDASARKAN
LETAK KETINGGIAN TEMPAT
3. Tanaman yang tidak dipengaruhi oleh ketinggian
Tanaman yang dapat tumbuh dan berproduksi baik
serta ekonomis diusahakan pada dataran tinggi
maupun dataran rendah, Contoh : padi, kacang
panjang,
36. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AGRONOMI
IKLIM
Iklim adalah keadaan cuaca pd suatu
daerah/wilayah yg luas, diamati & dicatat dalam
waktu yg panjang/lama.
Cuaca adalah catatan tentang perubahan unsur-
unsur iklim dlm waktu yg relatif pendek pd suatu
daerah tertentu
Meteorologi
Klimatologi
abiotis
38. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AGRONOMI
TANAH/Media tanam
Fungsi Utama:
Memberikan/menyediakan unsur hara
Menyediakan air
Tempat berpegang & bertumpunya akar
Gudang persediaan udara bagi respirasi
akar, & tempat hidupnya mikroorganisme
Tanah : Lapisan atas bumi yg tdr dari bgn padat, cair & udara
serta mikroorganisme yg scr ber-sama2 merupakan suatu nediun
tempat pertumbuhan tanaman
abiotis
39. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AGRONOMI
TANAH/Media tanam
Faktor2 yg mempengaruhi kesuburan tanah
Faktor Positif:
Tersedianya air
Tersedianya udara
Pengolahan tanah yg tepat
Adanya mikroorganisme tanah
Faktor negatif:
Adanya senyawa berbahaya
Air yg berlebihan
Unsur hara
abiotis
41. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AGRONOMI
Pupuk Organik:
Pupuk Kandang: pupuk yg berasal dari kotoran padat dan cair
(3:1)dari ternak yg tercampur dg sisa makanannya serta alas
kandang
Pupuk Hijau: tumbuhan yg berperan menyuburkan tanah karena
sifat pertumbuhannya serta kuantitas dan kualitas bhn organik yg
dihasilkannya
Kompos: pupuk organik yg berasal dari sisa-sisa bhn organik apa
saja, yg ditumpuk agar mengalami pelapukan shg dapat digunakan
sbg pupuk
Mulsa: sisa-sisa tumbuhan seperti pangkasan (jerami padi, batang
jagung, dll) ataupun bhn sintetis (plastik, batu bata) yg dipakai dg
tujuan utk menutupi permukaan tanah spy tanah terhindar dari
terpaan hujan, dan cahaya matahari langsung.
abiotis
43. PENGGUNAAN LAHAN
Jenis-jenis lahan
PENGGUNAAN LAHAN
LAHAN
BASAH
A.Sawah
B.Gogorancah
C.Sistem Surjan
D.Lebak
E.Pasang Surut
LAHAN KERING
LAHAN YANG TIDAK
JENUH AIR SEPANJANG
TAHUN.
Umumnya marginal
44. PENGGUNAAN LAHAN
PENGGUNAAN LAHAN
LAHAN BASAH
A. Sawah
Lahan sawah adalah tanah yg dapat digenangi air dan
mempertahankannya, dapat diratakan dan dibatasi
dengan pematang
1. Sawah berigasi (teknis, setengah teknis)
2. Sawah tadah hujan
Tindakan yg sangat penting dalam pengolahan tanah sawah
adalah: PELUMPURAN (Proses terurainya agregat2
tanah menjadi partikel2 tanab yg lebih kecil & seragam, yg
terjadi akibat adanya tenaga mekanis pd tanah yg
mempunyai kandungan air tanah yg tinggi)
45. PENGGUNAAN LAHAN
PENGGUNAAN LAHAN
LAHAN BASAH
B. Gogo Rancah
Lahan sawah yang bergantung kepada curah hujan,
dimana pada awalnya padi diusahakan secara gogo
(kering) atau sedikit air, kemudian setelah hujan
turun dikelola dg sistem sawah biasa
C. Sistem Surjan
Lahan yg diusahakan dengan membuat guludan/
pematang yang cukup luas (lebar 1-3 m) pada bagian
atas yang ditanami palawija/sayuran dan tabukan/
legokan pada bagian bawah yang ditanami padi sawah
46. PENGGUNAAN LAHAN
PENGGUNAAN LAHAN
LAHAN BASAH
D. Lebak
Disebut juga rawa lebak: umumnya di dataran rendah
di sekitar sungai yg terjadi karena luapan air sungai
dan air hujan. Terjadi secara periodik yakni selama
musim penghujan.
Lebak pematang; lebak tegalan; & lebak dalam
E. Pasang Surut
Lahan yg terbentuk oleh naik turunnya permukaan air
sungai akibat terjadinya pasang naik dan surut di
laut tempat sungai tsb bermuara
Tipe A, Tipe B, Tipe C, & Tipe D
47. PENGGUNAAN LAHAN
A. Pembukaan Lahan/Land Clearing
Faktor2 yg hrs dipertimbangkan
Jenis lahan & tan. yg akan diusahakan
Vegetasi yg ada
Topografi
48. PENGGUNAAN LAHAN
A. Pembukaan Lahan
Teknik/Metode pembukaan lahan
Tebang bakar/Cut & burn
Tebang, potong dan susun
Pembukaan minimum
51. PENGGUNAAN LAHAN
B. Pengolahan Tanah
Tujuan :
Membalik & mempertebal lapisan atas/top soil
Memperbaiki struktur & tekstur
Memperbaiki persediaan & peresapan air tanah
Mempercepat pelapukan bhn organik
Memperbaiki aktivitas biologis tanah
Mengendalikan patogen tanah
Memperbaiki suhu & RH tanah
Memudahkan membuat bedengan, teras ataupun saluran air
52. PENGGUNAAN LAHAN
B. Pengolahan Tanah
Teknik/cara pengolahan tanah
Tradisional
Pengolahan tanah minimum
Pengolahan tanah manual
Pengolahan tanah mekanis/modern
61. Jenis-jenis alat pengolahan tanah:
Pengolahan tanah mekanis/modern
Ridging Wings (on no-till
sweeps) divert soil into
row area to bury weeds
and create an elevated
ridge of soil for next years
planting at the same row
position as the current
year. Often width-
adjustable and hinged to
swing upward on the
standard into a storage
position during non-use.
Usually used at last
cultivation.
65. Untuk lahan kering umumnya diperlukan
bedengan, dg tujuan:
Memperbaiki drainase bagi tanaman yg
tidak thn genangan
Mendapatkan lapisan tanah atas yg lebih
dalam
Memperbaiki pengumbian pada akar lateral
agar menuju ke arah bawah
Menghindarkan serangan soil born disease
PENGGUNAAN LAHAN
B. Pengolahan Tanah
66. Untuk lahan basah khususnya sawah perlu
dilakukan pelumpuran dan pembuatan
pematang, dg tujuan:
Pelumpuran (pudddling) untuk membentuk
lapisan kedap air (lapisan bajak)
Pematang dapat menjaga air tetap
tersedia di areal persawahan
tanah berlumpur tetap dalam keadaan
reduktif, sekalipun tanpa digenangi sampai
tanah mengering
PENGGUNAAN LAHAN
B. Pengolahan Tanah
67. PENGGUNAAN LAHAN
C. Konservasi Lahan
Konservasi lahan: Menempatkan sumber daya alam
untuk produksi agronomi supaya lahan tersebut dapat
dipertahankan secara berkesinambungan (sustainable)
dan mendukung produksi pada batas yang layak .
Konservasi air : tindakan penggunaan air untuk
kebutuhan pertanian seefisien mungkin, dan
penyimpanan air ke dalam tanah sehingga tidak
kebanjiran di musim hujan dan tidak kekeringan
dimusim kemarau.
68. PENGGUNAAN LAHAN
C. Konservasi Lahan
Pada dasarnya Konservasi lahan/tanah dan air adalah
masalah pengaturan antara intensitas hujan dan
kapasitas infiltrasi tanah serta pengaturan aliran
permukaan. Berdasarkan ini, maka ada 4 cara
pendekatan:
1.Memperbaiki & menjaga tanah agar resisten
terhadap penghancuran dan pengangkutan agregat
2.Memperbesar daya serap air ke dalam tanah
3.Menutup tanah dengan cover crops atau mulsa
4.Memperlambat aliran permukaan
69. TUGAS:
1. Jelaskanlah makna dari
gambar di sebelah ini
ditinjau dari peranan
unsur hara dalam
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Teori siapa ini?
2. Alat pengolahan tanah
yang umum dipakai
adalah bajak dan garu.
Jelaskanlah beberapa
jenis bajak dan garu serta
fungsinya dalam
pengolahan tanah.
3. Kumpulkan tanggal 1
maret 2013 dalam bentuk
tulisan tangan pada
kertas double folio.
70. PENGGUNAAN LAHAN
C. Konservasi Lahan
Teknik konservasi tanah dan air :
A. Metode vegetatif
1. Penghutanan & penanaman rumput bagi tanah
terbuka,... Mengurangi run-off
2. Pengaturan sistem bertanam, exp: strip cropping
3. Penggunaan mulsa
4. Menanam tanaman yg mempunyai perakaran dalam
71. PENGGUNAAN LAHAN
C. Konservasi Lahan
Teknik konservasi tanah dan air :
B. Metode mekanis:
1. Membuat saluran air yg pinggirnya ditanami
rerumputan
2. Pengolahan tanah menurut kontour
3. Pembuatan teras2 pada lahan miring
4. Pembuatan lobang2 utk penahan air sementara
72. PENGGUNAAN LAHAN
C. Konservasi Lahan
Teknik konservasi tanah dan air :
C. Metode kimia:
1. Memperbaiki kesuburan tanah dg tindakan
pengapuran tanah masam
2. Pemupukan bagi tanah2 yg miskin hara
3. Menggunakan soil conditioner,...preparat
pembentuk struktur tanah yg stabil, exp: latex
73. PENGGUNAAN LAHAN
D. Klasifikasi Lahan
Klasifikasi kemampuan lahan: kelas yang dibuat
dg menggunakan parameter tanah dan iklim utk
semua jenis tanaman
Klasifikasi kesesuaian lahan: kelas yang dibuat
dg menggunakan parameter tanah dan iklim
untuk satu atau segolongan tanaman tertentu
74. PENGGUNAAN LAHAN
D. Klasifikasi Lahan
Kelas Kemampuan Lahan :
1. Kelas kemampuan lahan I- III cocok utk tanaman pangan
2. Kelas kemampuan lahan IV, marginal utk tanaman pangan
3. Kelas kemampuan lahan V, tidak sesuai utk tanaman pangan, ttp
msh cocok utk tanaman tahunan a padang penggembalaan
4. Kelas kemampuan lahan VI, kurang sesuai utk tanaman pangan ,
tan tahunan, maupun padang penggembalaan, sesuai utk
kehutanan
5. Kelas kemampuan lahan VII VIII, kurang sesuai utk hutan
produksi, sesuai utk hutan lindung & cagar alam
75. EROSI
Pengertian: pemindahan lapisan tanah
bagian atas atau bahan2 dari permukaan
tanah yg disebabkan oleh air dan atau
angin tanpa campur tangan manusia.
Ada 3 fase terlepasnya butir2 tanah:
pelepasan butir2 tanah, pengangkutan
butir2 tanah oleh air/angin,
pengendapan butir2 tanah tsb di tempat
lain
76. EROSI
Tingkatan Erosi:
1. Splash erosion: pelepasan butir2 tanah oleh pukulan air
hujan, terjadi setelah air infiltrasi berkurang
2. Sheet erosion: terkikisnya lapisan tanah permukaan scr
merata, menyebabkan air mengalir di perm tanah
3. Rill erosion: mengalirnya air di permukaan tanah dan
menghanyutkan butir2 tanah makin deras shg membentuk
jalur2
4. Gully erosion: bila rill erosion terus berlangsung terlalu lama
shg membentuk parit2
5. Bank Erosion: erosi yg mengikis tanah2 pada permukaan
tebing a tnh miring
6. Land slide erosion (longsor): bila permukaan tnh telah jenuh
air, maka air & tanah beserta yg ada di atasnya hanyut ke
tempat lain
77. EROSI
Faktor2 yg mempengaruhi Erosi:
1.Iklim, terutama CH: hujan yg lebat dlm waktu
singkat dpt melepaskan butir2 tanah yg lebih
banyak dibandingkan hujan gerimis
2.Topografi
3.Vegetasi,
4.Sifat fisik dan kimia tanah
5.Manusia, tindakan pengolahan tanah yg keliru dpt
memperbesar peluang erosi
78. Langkah langkah agronomi
A. Pemilihan Lahan
B. Pemilihan Bahan Perbanyakan
C. Pengolahan Tanah
D. Persemaian & Pembibitan
E. Penanaman
F. Pemeliharaan Tanaman
G. Pemanenan
79. Langkah langkah agronomi
A. Pemilihan lahan
Harus disesuaikan dengan jenis
tanaman yg akan diusahakan serta
bentuk/sistem pertanian apa yg akan
diterapkan
80. Langkah langkah agronomi
B. Pemilihan bahan perbanyakan
Bahan perbanyakan yg baik haruslah
berasal dari pohon induk terpilih (baik
kuantitas maupun kualitas)
Generatif Vegetatif
81. Langkah langkah agronomi
B. Pemilihan bahan perbanyakan
Jenis unggul adalah jenis yg berasal dr
varietas2 yg mempunyai sifat2 lebih baik
drpd jenis yg sudah ada.
Sifat2 yg hrs dipunyai oleh jenis unggul:
1. Umur lebih pendek/cepat menghasilkan
2. Produktivitas tinggi
3. Resisten terhadap H&P, toleran terhadap
bbrp jenis cekaman
4. Mudah dlm pemeliharaan & respon
pemupukan
82. Langkah langkah agronomi
B. Pemilihan Bahan Perbanyakan
C.Pengolahan Tanah
D.Persemaian & Pembibitan
E. Penanaman
F. Pemeliharaan Tanaman
G.Pemanenan
83. Your compost structure (or compost pile) must be at a minimum of
seven cubic feet to provide enough heat, air, and moisture for
adequate decomposition and compost requirement
86. Perkembang biakan secara generatif (sexual )
Merupakan hasil perkawinan antara dua individu yang terpisah
atau berbeda, sehingga sifat-sifat kedua induk tercampur atau
bergabung membentuk individu baru.
Proses ini akan didahului dengan pollination kemudian
dilanjutkan dengan pertilisasi
87. Dalam beberapa hal dapat juga dipertimbangkan perlu perbanyakan secara
genetratif apabila :
1. Bila menghendaki tanaman yang kuat dan berumur panjang.
Misalnya jeruk yang bersal dari biji masih berbuah bagus umur 30 40
tahun, pada vegetatir hanya 15 20 tahun: manggis masih bagus buahnya
sampai umur 60 tahun.
2. Memang diketahui tanaman itu homozygot,
Turunan serupa dengan induknya, seperti duku,sirsak, adpokat
Adpokat yang berasal dari biji lebih kuat dari pada yang berasal dari
biji, sedangkan mulai berbuahnya hanya satu tahun lebih lambat
3. Tanaman itu diketaui apogami,
Bunga hanya terdiri dari bakal buah dan kelopak saja, tidak mempunyai
tepung sari . Namun ia dapat menurunkan turunan yang fertil (subur)
seperti manggis
88. Dapat dikatakan alat perkembang bikan generatif , menggunakan biji.
Biji terdapat dalam buah, dan buah berasal dari bunga.
BUNGA
Merupakan alat untuk mengadakan persarian dan pembuahan sehingga
terbentuk biji dan buah. Biji dipergunakan untuk alat perkembang biakan
Bagian bagian bunga
A
B
D
C
Tangkai bunga
Dasar bunga
Perhiasan bunga
Kelamin bunga
89. A. Tangkai bunga (pedicellus)
Bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, sering melekat daun-daun
peralihan
B. Dasar bunga (receptaculum)
Berasal dari batang atau cabang yang telah berubah bentuk dan
sifatnya,dimana ruas-ruasnya sangat pendek dan hampir tidak kelihatan.
C. Perhiasan bunga (perianthium)
Merupakan bagian bunga penjelmaan daun yang telah berubah bentuk dan
sifatnya.
Perhiasan bunga terbagi atas 2 bagian :
1. Kelopak (Calyx)
Umunya berwarna hijau, berfungsi sebagai pelindung bunga sewaktu
masih kuncup
Kelopak terdiri beberapa helai daun. Setelah bunga mengadakan persarian
dan pembuahan, amaka kelopak akan gugur, tetepi ada juga yang
bertahan sampai buah terbentuk . Misal manggis dan terung
90. 2. Tajuk/mahkota bunga (corolla)
Tajuk bunga lebih besar dari kelopak, warnanya indah, dengan bentuk
susunan yang bagus dan harum. Tajuk bunga berguna melindungi alat
persarian
Corolla selalu mempunya daya tarik, terutama bagi binatang (kupu-kupu,
serangga , burung) dan manusia
Jika penyerbukan telah selesai , maka tajuk akan gugur bersama benang
sari diikuti oleh kelopak.
91. Tenda bunga (Perigonium)
Bunga kelopak dan tajuk nya mempunyai bentuk dan warna yang sama
Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga disebut daun tenda bunga
(tepala). Menurut bentuk dan warnanya dibedakan :
1. Serupa kelopak (Calycinus) : jika warna hijau seperti daun-daun
kelopak, tidak besar dan menarik. Misal : famili palmae
2. Serupa tajuk (Corollinus) : warnanya bermacam-macam, lebih besar dan
lebih manarik misal famili anggrek
Beberapa ahli peneliti mengatakan, warna bunga dapat menari perhatian
binatang :
No Warna Binatang
1
2
3
4
Cokelat Kumbang,penyengat dan lalat
Kuning Lebah dan kupu - kupu
Biru Lebah, kupu kupu dan burung
Hijau Burung
92. No Warna Binatang
5
6
7
Merah Kupu kupu dan burung
Unggu Lebah
Putih Lebah, kupu-kupu, lalat,ngangat dan
kelelawar
D. Alat alat kelamin/persarian
Berasal dari daun yang telah mengalami perubahan bentuk
Alat persarian terdiri dari 2 macam :
1. Banang Sari (Stamen)
Merupakan alat kelamin jantan (androecium), yang berisi serbuk sari
94. Bagian-bagian benang sari
A. Tangkai sari ( Filamentum)
Bangian yang berbentuk benang dengan penampang melintang, umumnya
berbentuk bulat.
B. Penghubung ruang sari (connectivum)
Bagian yang merupakan lanjutan tangkai sari menjadi penghubung
kedua bagian kepala sari (ruang sari)
C. Kapala Sari (anthera)
Terdapat pada ujung tangkai sari . Biasanya terdapat 2 ruang sari (theca).
Masing-masing ruang sari terdiri dari 2 ruang kecil (loculus). Dalam
ruang sari terdapat tepung sari/sebuk sari (pollen). Pollen berguna untuk
persarian. Serbuk sari yang tidak mampu melakukan persarian disebut
benang sari mandul.
Jumlah benang sari pada bunga di bagi atas tiga golongan :
1. Benang sari banyak , jika dala satu bunga terdapat lebih dari 20 benang
sari. Misal jambu biji.
2. Jumlah benang sari 2 x jumlah daun tajuknya. Misal bunga kembang
merak
95. 3. Benang sari sama banayaknya dengan daun tajuk atau kurang
2. Putik (pistillum)
Alat kelamin betina yang tersusun dari daun-daun buah (carpellum).
Daun buah sebagai suatu keseluruhan yang menyususn putik, disebut
Gynaecium
1
2
3
Bakal buah (ovarium)
Tangkai kepala putik (stylus)
Kepala putik (stigma)
96. 1. Bakal buah (ovarium)
Bagian dari putik yang terletak paling bawah, duduk diatas dasar bunga,
membesar dan berada di tengah tengah dasar bunga
2. Tangkai kepala putik (Stylus)
Bagian dari putik yang sempit dan berbentuk sepertibenang berada
diatas bakal buah.
3. Kepala putik (Stigma)
Bagian dari putik yang paling atas, terletak pada bagian ujung tangkai
kepala putik.
Bakal buah berdasarkan jumlah ruangan didalamnya dibedakan atas ;
1. Bakal buah beruang satu : bakal buah yang tersusun atas satu daun
buah yang pinggirnya berlekatan menjadi satu.
2. Bakal buah beruang 2 : bakal buah yang tersusun atas dua helai daun
buah
3. Bakal buah beruang 3 : bakal buah yang tersusun dari tiga helai daun
buah yang tepinya melipat kedalam dan berlekatan
4. Bakal buah beruang banyak : bakal buah yang tersusun dari banyak
daun buah yang berlengketan dan membentuk banyak sekat-sekat
100. NURSERY
Defenisi
Tempat menyemai bahan perbanyakan baik yang
berasal dari perbanyakan generatif maupun
perbanyakan vegetatif, guna untuk mendapatkan
bibit yang siap ditanam di lahan yang sesungguhnya
Generatif
- Persemaian Padi
- Persemaian Kopi
- Persemaian Cokelat
Vegetatif
- Persemaian Setek ubi jalar
- Persemaian setek teh, panili
- Persemaian setek tebu
101. JENIS NURSERY
PRE NURSERY-
FIRST NURSERY-
PERKECAMBAHAN-
DEDERAN-PERTAMA
A
PERSEMAIAN UNTUK
MENGECAMBAHKAN BENIH
AGAR CEPAT
BERKECAMBAH, SEHINGGA
TIDAK TERLALU LAMA DI
PERSEMAIAN KEDUA
NURSERY-
PERSEMAIAN
KEDUA/PEMELIHAR
AAN
B
TEMPAT MENAMPUNG DAN
MEMELIHARA KECAMBAH-
KECAMBAHYANG BERASAL
DARI PRE
NURSERYKEMUDIAN BARU
DIPINDAH KELAPANGAN
104. KEUNTUNGAN NURSERY
PEMELIHARAAN TAN. MUDA (BIBIT) PADA AREAL <,
TIDAK TERGANTUNG MUSIM
WAKTU LEBIH CEPAT,DPT MENABUR BENIH SEBELUM
KEBUN DISIAPKAN
DAPAT DILAKUKAN SELEKSI BIBIT, SETIAP
PEMINDAHAN
DAPAT DIPAKAI UNTUK MENYIMPAN SETEK-SETEK
KADANG-KADANG DIPERSEMAIAN BIBIT TELAH
MEMPUNYAI ANAKAN
105. KERUGIAN NURSERY
DAPAT MENGAKIBATKAN STAGNASI PERTUMBUHAN
DAPAT TERJADI KERUSAKAN AKAR SAAT PINDAH
JUMLAH BESAR MEMERLUKAN BIBIT BANYAK, SULIT
DALAM TRANSPORTASI KE TEMPAT YANG JAUH
BUTUH TENAGA KERJA TAMBAHAN
BUTUH MODAL TAMBAHAN
SOLUSI 1&2
KTG PLASTIK
/POLYBAG
106. HAL YG HRS DIPERHATIKAN
SBLM MENYEMAI
KEKUATAN TUMBUH/KECAMBAH BENIH
CUACA T4 MENYEMAI (TERBUKA)
POLA PERTANAMAN DAN JARAK TANAM DI LAPANGAN
RESIKO KEMATIAN DILAPANGAN
RESIKO KEMATIAN DI PERSEMAIAN
GANGGUAN OPB
KESUBURAN TANAH & KEDALAMAN MENANAM BENIH
SECARA UMUM MENYEMAI BENIH LEBIHKAN 10 15 % DARI
KEBUTUHAN LAPANGAN
107. SEED TREATMEN OPB
MENCELUPKAN SEED KEDALAM LARUTAN KIMIA
FUMINGASI
MERENDAM BENIH DALAM AIR PANAS
SINAR RADIOAKTIF
MENCAMPUR BENIH DENGAN FUNGISIDA
108. SEED TREATMEN KECAMBAH
MEKANIS, MENGOSOK, MEMBUANG KULIT BIJI,
MERENDAM
KIMIA, FERMENTASI, ZPT
TEMPAT NURSERY
KONDISI TANAH
DEKAT AIR, DAN LAHAN SERTA T4 TINGGAL PETANI
109. CARA MEMBUAT NURSERY
S
U
BEDENG
AN
LA = 100 150 cm
P = SESUAI
KONDISI
LB = 110 160 cm
X = min 50 cm
x
BEDENGAN DIPERTINGGI DENGAN
TANAH GALIAN SELOKAN. UNTUK
MENAHAN TANAH DIPAKAI
KAYU/BAMBU.
111. TUJUAN PELINDUNGAN (NAUNGAN)
MELINDUNGI BIBIT DARI MATA HARI LANGSUNG
MELINDUNGI BIBIT DARI CURAH HUJAN LANGSUNG
MENGURANGI EVAPORASI TANAH DI NURSERY
MENGURANGI/ MENGHAMBAT OPB
PELINDUNGAN ALAMI
MUDAH DAN MURAH DIBUAT
MEMPERBAIKI FISIKA,KIMIA & BIOLOGI TANAH
CUKUP BAIK MENAHAN AIR HJN, SNR MT HARI
TAHAN LAMA
+
121. II. PENANAMAN BIBIT
HALYANG HARUS DIPERHATIKAN
1. JARAK TANAM
FAKTOR YG HRS DIPERHATIKAN
A. KEADAAN FISIK, KIMIA & BIOLOGI TANAH
B. HABITUS TANAMAN
C. KEMIRINGAN
POPULASI
123. 2. SISTEM TANAM
A. SISTEM BUJUR SANGKAR
B. SISTEM SEGI TIGA
C. SISTEM PERSEGI PANJANG
3. CARA BERTANAM
A. MENUGAL
B. LOBANG TANAM
124. CARA MEMBUAT LOBANG & MENANAM
1. TENTUKAN JARAK TANAM DENGAN AJIR
2. GALI TANAH DENGAN MEMISAHKAN
TANAH TOP DENGAN SUB
3. MASUKAN TANAMAN LEHER AKAR RATA
DGN PERMUKAAN TANAH
4. UJUNG AKAR TUNGGANG TETAP LURUS
5. LETAK AKAR CABANG TERSEBAR
KESEGALAARAH
6. LAKUKAN PEMADATAN, TANAH DEKAT
BATANG AGAK DITINGGIKAN
127. POLA TANAM DIPENGARUHI OLEH
A. AGROKLIMATOLOGI
B. TOPOGRAPI & TANAH
E. TANAMAN
C.CARA BERCOCOK TANAM
D.SOSIAL EKONOMI
PERSAINGAN/SALING PENGARUH ANTARA
TANAMAN DIBEDAKAN
A. INTERSPESIFIK
B. INTRASPESIFIK
128. PENGARUH ANTAR
TANAMAN/TUMBUHAN DAPAT BERSIFAT
1. KOMPETITIF
2. PENEKANAN
3. STIMULASI
4. INDEPENDEN / NETRAL
SYARAT TANAMAN POLIKULTUR
TIDAK KOMPETITIF
PEMELIHARAAN TDK SALING MENGANGGU
TIDAK PUNYA OPT YANG SAMA
130. APA TUJUAN
1. PRODUKSI KONTINUE
2. MEMENUHI GIZI KELUARGA
3. PRODUKTIVITAS LAHAN >
4. RESIKO GAGAL <
5.DPT MENGENDALIKAN OPT
6.MENGURANGI RESIKO PASAR BILA
HARGA RENDAH
134. INTERCULTUR /CATCH CROP
PADA LAHAN YANG SAMA DITANAMI DENGAN TANAMAN
SEMUSIM/TANAMAN MUDA DIANTARA TANAMAN
TAHUNAN SEBAGAI TANAMAN UTAMA (POKOK).
C
139. H
STRIP CROPPING
BERBAGAI SPESIES TANAMAN YANG MEMPUNYAI SIFAT PERTUMBUHAN
BERBEDA, DITANAM SECARA SELANG SELING. JALUR TANAMAN DIBUAT
MENGIKUTI ARAH LERENG DENGAN LEBAR JALUR DISESUAIKAN
140. POLA/ SISTEM LAIN YANG ADA DI
INDONESIA
USAHA PERTANIAN CAMPURAN
PEANEKARAGAMAN USAHA TANI , MENGUSAHAKAN BERBAGAI USAHA
TANI, PERTENAKAN,DAN PERIKANAN DIATAS SEBIDANG LAHAN
TERTENTU,PADA SAAAT YANG SAMA
141. SISTEM SURJAN
SEBIDANG LAHAN YANG DIBAGI DUA,BAGIAN ATAS DISEBUT GULUDAN
BAGIAN BAWAH DISEBUT TABUKAN/LEGOKAN. BAGIAN ATAS DITANAMI
TAN SEMUSIM BAGIAN BAWAH DENGAN PADI
142. TANAMAN GALENGAN
MENANAM PALAWIJA/ SAYURAN DIPEMATANG SAWAH, UNTUK
MENDAPATKAN HASIL TAMBAHAN.
SISTEM TABELA
MENEBAH BENIH LANGSUNG PADA LAHAN, GUNA UNTUK MENGHEMAT
WAKTU, TENAGA KERJA.
145. Sistem Pertanaman
Sistem Pertanaman
Monokultur Polikultur
1 jenis tanaman scr
berurutan Multiple cropping (panen berganda):
suatu sistem budidaya tanaman selama 1
th/1 musim pada sebidang tanah tertentu
yang ditanami beberapa kali pertanaman
dari 1 jenis tanaman atau lebih scr
bergiliran ataupun bersisipan dengan
tujuan untuk mendapatkan peningkatan
produksi per satuan waktu tertentu
146. Multiple Cropping
Multiple Cropping
Keuntungan:
Dapat memanen beberapa jenis tanaman
sekaligus dalam suatu waktu tertentu
Ada pembagian resiko berusaha & pemasaran
hasil
Menghemat lahan, tenaga kerja, air, saprodi
Jika kekurangan benih/bibit dapat ditanami
tanaman lain
Mengurangi penyiangan
Meningkatkan Land Equivalent Ratio
147. Multiple Cropping
Multiple Cropping
Berdasarkan cara tanam dapat dibedakan atas:
Tumpang sari (intercropping), beberapa jenis
tanaman yang umurnya hampir sama ditanam pada
saat tanam sama secara beraturan
Tanaman campuran (mixed cropping), hampir
sama dg no 1, namun ditanam tidak beraturan
Pergiliran tanaman (crop rotation), waktu tanam
digilir setelah satu tanaman dipanen diikuti
penanaman tanaman berikutnya, bisa mono atau
polikultur
Penyisipan (reley planting), saat tanaman I
hampir panen, dilakukan penanaman tan ke II
dstnya
148. Multiple Cropping
Multiple Cropping
Berdasarkan cara tanam dapat dibedakan atas:
Sistem Surjan, biasa dilakukan dg menaikkan
tanah pd bagian tertentu sehingga terjadi guludan
sementara bagian lain tergenang air. Guludan
ditanami palawija, yg tergenang dijadikan sawah
Sistem Dam, sedikit berbeda dg surjan dimana
bagian yg digali ada yg lebih dalam shg dpt
dijadikan kolam ikan
tanaman sela (interplanting), tanaman
muda/semusim ditanam di antara tanaman tua
sampai batas waktu tertentu
149. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan Tanaman
Pengairan
Penyiangan
Pembumbunan
Pemulsaan
Pemangkasan
Pemupukan
Pengaturan pembungaan & pembuahan
Naungan/pelindung
Pengendalian hama & penyakit