2. "Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar
engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang
dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Mahaperkasa, Mahaterpuji
(TQS. Ibrahim : 1)
3. MAKNA KEMERDEKAAN
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna kemerdekaan
adalah keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah
lagi, dan sebagainya); kebebasan.
Merdeka berarti bebas dari Penindasan dan Penjajahan baik fisik
atau non fisik
Secara Makna yang tersirat Merdeka adalah melepaskan diri dari
segala bentuk penjajahan dan penindasan manusia dan beralih dari
segala macam kezaliman kepada sesuatu yang bersifat adil.
4. Landasan Kebangkitan
Kebangkitan adalah al irtifa' al fikri (tingginya taraf
pemikiran) tentang perubahan dari kondisi yang merosot
(salah) kepada kondisi yang luhur(Benar).
Agar manusia mampu bangkit harus ada perubahan mendasar
dan menyeluruh terhadap pemikiran manusia untuk kemudian
diganti dengan pemikiran lain. Pemikiran inilah yang akan
mengubah pemahaman. Selanjutnya pemahaman akan mengubah
tingkah laku manusia dari kemerosotan (salah) kepada yang
luhur (benar).
Landasan Kebangkitan haruslah berupa Pemikiran mendasar
dan menyeluruh yang Mampu memberikan pengaruh kepada
seorang untuk bangkit, Pemikiran mendasar dan menyeluruh
ini harus di ikat dengan Aqidah yang shahih (kuat)/Aqidah
Aqliyah
5. Makna Aqidah
Secara bahasa:
aqoda: membuat simpul, mengikat, transaksi, memperkuat,
dan apa-apa yang diyakini dan menentramkan hati (Kamus
al-Muhith, Fairus Abadi, akar kata aqoda).
Secara istilah:
Pemikiran menyeluruh tentang alam, manusia dan kehidupan;
apa-apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia;
serta tentang hubungan kehidupan dunia dengan kehidupan
sebelum dan sesudahnya yang membentuk keyakinan.
6. Agar Aqidah yang di bangun seorang menjadi kuat
di dalam dirinya maka manusia harus mampu untuk
menyelesaikan simpul besar (uqdatul qubro)
dengan benar
7. Hidup di Dunia
Ke Mana?
Dari Mana?
Mati
Lahir
Untuk Apa?
Kehidupan sebelum
dunia Kehidupan dunia
Kehidupan setelah
Dunia
Hubungan antar tiga simpul
8. AL-UQDATU AL-KUBRA
(SIMPUL BESAR)
TIGA PERTANYAAN MENDASAR
MANUSIA
DARI MANA MANUSIA BERASAL?
UNTUK APA MANUSIA HIDUP?
KEMANA SETELAH MATI ?
- Simpul semua pertanyaan
- Bila terurai maka terurai pula
pertanyaan cabang
9. Harus dijawab
Karena jawaban dari simpul besar, sebagai ..
Aqidah
Fikrah kulliyah (Konsep Sempurna)
Qaidah fikriyah (Landasan Berfikir
Al-Nadzratu fi al-hayati al- dunya (Pandangan
hidup di dunia)
Mempengaruhi gaya hidup
Menentukan kualitas hidup
10. ADA DUA MACAM JAWABAN
JAWABAN ISLAM
Manusia diciptakan Allah
Hidup untuk beribadah
kepada-Nya
Setelah mati akan hidup
abadi di alam akherat: di
sorga atau neraka
Tergantung hidupnya di
dunia: beriman atau tidak;
bila beriman, taat atau tidak
(Sumber: wahyu Allah)
JAWABAN SEKULER
Manusia diciptakan Tuhan
Hidup untuk mencari
kepuasan jasmani
Setelah mati, akan ada hidup
yang abadi di alam lain (?),
atau pasti di sorga karena
sudah diampuni
Alam nanti tidak ada
hubungan dengan sekarang
(?)
(Sumber: pemikiran spekulatif)
11. MANA JAWABAN YANG BENAR?
Yang benar adalah yang bersumber dari al-Quran
Pemikiran spekulatif tidak berdasar. Nilainya bisa benar bisa
salah
Tapi bila terdapat sumber yang pasti benar, maka pemikiran
spekulatif tentang hakekat hidup di dunia pasti salah adanya.
13. UNTUK APA MANUSIA HIDUP ?
BERIBADAH KEPADA ALLAH
Makna ibadah adalah thaatullah wa khudluu lahu wa
iltizamu ma syaraa minaddini (taat kepada Allah tunduk
padanya dan berpegang teguh pada apa yang telah
disyariatkan di dalam agama Islam)
Jadi, kehidupan dunia dengan sebelumnya terikat dengan
hubungan penciptaan, perintah dan larangan (shilatu al-
khalq dan shillatul awamir wan nawahi )
Kehidupan dunia dengan sesudahnya terikat dengan
kebangkitan dan perhitungan (shilatul batsi wan nushur
dan shillatul muhasabah)
16. KE MANA SETELAH MATI
Keyakinan Perbuatan Balasan
1. Muslim Taat Kekal di Surga
2. Muslim Ingkar Neraka lalu Surga
3. Kafir Ingkar Kekal di Neraka
Dibangkitkan kembali (Al Mukminun:15-16)
Dihisab, atas keyakinan dan perbuatannya di dunia
Tiga prototipe manusia dan balasannya
17. Dalil .
Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8)
Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka itu
adalah sebaik-baik makhluq. Balasan mereka adalah surga adn yang
mengalir sungai-sungai di bawah. Mereka kekal di dalamnya
selamanya
Tipologi 2
Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu
orang-orang yang tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan syirik.
Yaitu mereka yang berucap Laa ilaaha illallah. Orang-orang ini dapat
diketahui melalui ciri khasnya, yakni di wajahnya ada bekas sujud..
(HR. Muslim dari Abu Hurairah RA)
Tipologi 3 (Al Bayyinah:6)
Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang
musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di
dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq.
18. KEADAAN DI AKHIRAT
TIPOLOGI 1 Bahagia
TIPOLOGI 2 Menyesal kurang banyak beramal
(al-fajr:24)
TIPOLOGI 3 Menyesal lebih baik jadi tanah
(An naba:40)
KEADAAN DI AKHIRAT
20. Sebelum dunia Sesudah dunia
Hubungan dengan
kehidupan dunia
Penciptaan Kebangkitan
Perintah dan
Larangan
Perhitungan
Hubungan 3 fase
kehidupan
21. DUA GAYA HIDUP
GAYA HIDUP ISLAMY
Hidup untuk beribadah
Landasan iman
Tolok ukur perbuatan aturan Islam
(halal dan haram)
Orientasi hidup akherat dan dunia
Untuk untuk kemuliaan diri,
keluarga, umat dan perjuangan
agama (dakwah)
Makna kebahagiaan: ridha Allah
GAYA HIDUP SEKULER
Hidup untuk mencari kesenangan
jasmani
Landasan hawa nafsu
Tolok ukur perbuatan: manfaat
Orientasi hidup dunia semata
Hidup untuk kepentingan diri dan
keluarga sendiri
Makna kebahagiaan: tercapainya
kepuasan jasmani
22. AKTUALISASI IBADAH TERUJUD PADA
KETERIKATAN MUSLIM PADA ATURAN ISLAM
Dalam urusan keimanan (mantap dan murni atau
tidak syirik dalam perkara ibadah dan hukum)
Dalam urusan ibadah mahdah (taat selalu)
Dalam urusan akhlaq (mulia)
Dalam urusan makanan dan minuman (halal dan
thayib selalu)
Dalam urusan pakaian (menutup aurat)
Dalam urusan keluarga (sakinah)
Dalam urusan pekerjaan (profesional)
Dalam urusan masyarakat (peduli)
Dalam urusan dakwah (aktif terlibat)