際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
 Menurut UU no 23/ 1997, daya dukung
  lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan
  hidup untuk mendukung perikehidupan manusia
  dan makhluk hidup lain.
 Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung
  lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung
  lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas
  tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan
  dan ditangkap per satuan luas dan waktu di
  daerah itu.
Daya tampung
 Pelestarian Daya Tampung Lingkungan
  Hidup adalah rangkaian upaya untuk
  melindungi kemampuan lingkungan hidup
  untuk menyerap zat, energi, dan/atau
  komponen lain yang dibuang ke
  dalamnya.
 Daya Tampung Lingkungan Hidup adalah
  kemampuan lingkungan hidup untuk
  menyerap zat, energi, dan atau komponen
  lain yang masuk atau dimasukkan ke
  dalamnya.
Pelestarian
 PDDLH adalah rangkaian upaya untuk
  melindungi kemampuan lingkungan hidup
  terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak
  negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan
  agar tetap mampu mendukung perikehidupan
  manusia dan makhluk hidup lain.

 PDTLH adalah rangkaian upaya untuk
  melindungi kemampuan lingkungan hidup
  untuk menyerap zat, energi, dan/atau
  komponen lain yang dibuang ke dalamnya.
Pemeliharaan dan pengembangan LH
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang
   dapat diperbaharui dengan hati-hati dan
   efisien, misalnya: air, tanah dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti,
   misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metoda menambang
   dan memproses yang efisien, serta
   pendaurulangan (recycling)
4. Melaksanakan etika lingkungan
   berdasarkan falsafah hidup secara damai
   dengan alam
Analisis daya dukung LH
 Konsep      yang  digunakan    untuk
  memahami ambang batas kritis daya-
  dukung ini adalah adanya asumsi
  bahwa ada suatu jumlah populasi yang
  terbatas yang dapat didukung tanpa
  menurunkan derajat lingkungan yang
  alami sehingga ekosistem dapat
  terpelihara
Perlu direnungkan.
 Fungsi beban manusia tidak hanya
  pada jumlah populasi akan tetapi juga
  konsumsi perkapita serta lebih jauh
  lagi adalah faktor berkembangnya
  perdagangan dan industri secara cepat.
 Satu hal yang perlu dicatat, bahwa
  adanya inovasi teknologi tidak
  meningkatkan daya dukung wilayah
  akan tetapi berperan dalam
  meningkatkan efisiensi penggunaan
  sumber daya alam.
 Analisis daya dukung (carrying
  capacity analysis) merupakan suatu
  alat perencanaan pembangunan yang
  memberikan gambaran hubungan
  antara penduduk, penggunaan lahan
  dan lingkungan.
 Informasi yang diperoleh dari hasil
  analisis daya dukung secara umum
  akan menyangkut masalah kemampuan
  (daya dukung) yang dimiliki oleh suatu
  daerah dalam mendukung proses
  pembangunan dan pengembangan
  daerah itu, dengan melihat
  perbandingan antara jumlah lahan yang
  dimiliki dan jumlah penduduk yang ada.
Contoh daya dukung pada pertanian

 Analisis daya dukung lahan dilakukan dengan
  langkah-langkah sebagai berikut (mengacu pada
  persamaan 1):

 1.Mengumpulkan data luas panen (ha) tanaman-
  tanaman penghasil kalori utama (jagung, padi, umbi-
  umbian, dan kacang-kacangan.
 2.Mengumpulkan      data-data   produksi   (ton/ha)
  tanaman-tanaman penghasil kalori utama (jagung,
  padi, umbi-umbian, dan kacang-kacangan.
 3.Menghitung produksi bruto/produksi kotor (ton)
  tanaman-tanaman penghasil kalori utama (jagung,
  padi, umbi-umbian, dan kacang-kacangan).
 Menghitung produksi netto/produksi bersih
  (kkal/tahun) tanaman-tanaman penghasil
  kalori utama (jagung, padi, umbi-umbian, dan
  kacang-kacangan).
 5. Menghitung nilai konversi jumlah kalori
  masing-masing tanaman penghasil kalori
  utama sesuai ketetapanDaftar Komposisi
  Bahan Makanan (DKBM), Depkes, 2008.
 6. Menghitung daya dukung lahan (K) setiap
  desa/kelurahan
Permasalahan mengenai lingkungan
 Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi
  lahan non pertanian seperti industri,
  permukiman, prasarana umum, dan lain
  sebagainya.
 Penurunan secara signifikan luas hutan tropis
  sebagai kawasan resapan air
 Meningkatnya satuan wilayah sungai (SWS)
  yang kritis.
Usaha Perbaikan Daya Dukung
 Kajian Lingkungan Hidup Strategis [KLHS] atau
  menjadi salah satu pilihan alat bantu melalui
  perbaikan kerangka pikir perencanaan tata ruang
  wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan
  hidup.
 Suatu proses sistematis dan komprehensif untuk
  mengevaluasi dampak lingkungan, pertimbangan
  sosial dan ekonomi, serta prospek keberlanjutan
  dari usulan kebijakan, rencana, atau program
  pembangunan.
Daya dukung lingkungan

More Related Content

Daya dukung lingkungan

  • 1. DAYA DUKUNG LINGKUNGAN Menurut UU no 23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu.
  • 2. Daya tampung Pelestarian Daya Tampung Lingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya. Daya Tampung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
  • 3. Pelestarian PDDLH adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. PDTLH adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya.
  • 4. Pemeliharaan dan pengembangan LH 1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah dan udara. 2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran). 3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta pendaurulangan (recycling) 4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam
  • 5. Analisis daya dukung LH Konsep yang digunakan untuk memahami ambang batas kritis daya- dukung ini adalah adanya asumsi bahwa ada suatu jumlah populasi yang terbatas yang dapat didukung tanpa menurunkan derajat lingkungan yang alami sehingga ekosistem dapat terpelihara
  • 6. Perlu direnungkan. Fungsi beban manusia tidak hanya pada jumlah populasi akan tetapi juga konsumsi perkapita serta lebih jauh lagi adalah faktor berkembangnya perdagangan dan industri secara cepat. Satu hal yang perlu dicatat, bahwa adanya inovasi teknologi tidak meningkatkan daya dukung wilayah akan tetapi berperan dalam meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam.
  • 7. Analisis daya dukung (carrying capacity analysis) merupakan suatu alat perencanaan pembangunan yang memberikan gambaran hubungan antara penduduk, penggunaan lahan dan lingkungan.
  • 8. Informasi yang diperoleh dari hasil analisis daya dukung secara umum akan menyangkut masalah kemampuan (daya dukung) yang dimiliki oleh suatu daerah dalam mendukung proses pembangunan dan pengembangan daerah itu, dengan melihat perbandingan antara jumlah lahan yang dimiliki dan jumlah penduduk yang ada.
  • 9. Contoh daya dukung pada pertanian Analisis daya dukung lahan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (mengacu pada persamaan 1): 1.Mengumpulkan data luas panen (ha) tanaman- tanaman penghasil kalori utama (jagung, padi, umbi- umbian, dan kacang-kacangan. 2.Mengumpulkan data-data produksi (ton/ha) tanaman-tanaman penghasil kalori utama (jagung, padi, umbi-umbian, dan kacang-kacangan. 3.Menghitung produksi bruto/produksi kotor (ton) tanaman-tanaman penghasil kalori utama (jagung, padi, umbi-umbian, dan kacang-kacangan).
  • 10. Menghitung produksi netto/produksi bersih (kkal/tahun) tanaman-tanaman penghasil kalori utama (jagung, padi, umbi-umbian, dan kacang-kacangan). 5. Menghitung nilai konversi jumlah kalori masing-masing tanaman penghasil kalori utama sesuai ketetapanDaftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), Depkes, 2008. 6. Menghitung daya dukung lahan (K) setiap desa/kelurahan
  • 11. Permasalahan mengenai lingkungan Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan non pertanian seperti industri, permukiman, prasarana umum, dan lain sebagainya. Penurunan secara signifikan luas hutan tropis sebagai kawasan resapan air Meningkatnya satuan wilayah sungai (SWS) yang kritis.
  • 12. Usaha Perbaikan Daya Dukung Kajian Lingkungan Hidup Strategis [KLHS] atau menjadi salah satu pilihan alat bantu melalui perbaikan kerangka pikir perencanaan tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup. Suatu proses sistematis dan komprehensif untuk mengevaluasi dampak lingkungan, pertimbangan sosial dan ekonomi, serta prospek keberlanjutan dari usulan kebijakan, rencana, atau program pembangunan.