1. DEMAM BERDARAH DENGUE
Oleh Achmad Husein
MISI/ TUGAS PROGRAM PEMBERANTASAN
PENYAKIT DBD ADALAH :
1. Menyelenggarakan penyuluhan kepada
masyarakat luas agar masyarakat tahu-mau-
mampu mencegah penyakit DBD dirumah dan
dilingkungannya
2. Membatasi serendah rendahnya kematian akibat
penyakit DBD
3. Mencegah KLB/ Wabah penyakit DBD
4. Menanggulangi secepatnya KLB/ Wabah
penyakit DBD agar penyebaran penyakit dapat
segera dibatasi
2. KEBIJAKSANAAN PELAKSANAAN
1. Pemberantasan DBD dititik beratkan kepada
upaya pencegahan penyebaran/ penularan
penyakit DBD melalui penyuluhan dan
penggerakan PSN DBD, tanpa mengabaikan
tindakan kewaspadaan dini untuk mencegah
KLB
2. Pemberantasan penyakit DBD dilaksanakan
secara terpadu baik lintas program maupun
lintas sektor
3. Kegiatan operasional sejauh mungkin
mengedepankan Puskesmas sebagai unit
terdepan
4. STRATIFIKASI ENDEMISITAS DESA/ KELURAHAN DAN
JENIS KEGIATAN PEMBERANTASAN
Strata desa Pokok Kegiatan Wilayah PJB
PSN-DBD AS FM FF
Endemis + + + + +
Sporadis + + - + +
Potensial/ bebas + - - + +
PSN : Pemberantasan Sarang Nyamuk
AS : Abatisasi selektif
FM : Foging masal
FF : Foging fokus
PJB : Pemeriksaan Jentik Berkala
5. PENGERTIAN - PENGERATIAN
Penyebabnya adalah Virus Dengue, typenya ada 4 dan termasuk
dalam group B Arthropod Borne Virus (arbovirus). Type-3 adalah
yang dominan di Indonesia dan menyebabkan kasus berat
Tanda tanda nya : Demam 2 - 7 hari tanpa penyebab yang pasti,
lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu hati disertai dengan tanda
pendarahan di kulit berupa bintik perdarahan, lebam dan kadang
- kadang mimisan, berak darah, muntah darah, kesadaran
menurun atau shock
Panas dapat turun pada hari ke 3 yang kemudian naik lagi dan
pada hari ke enam mendadak turun
Nyamuk penular umumnya adalah Aedes aegypti meskipun dapat
juga ditularkan oleh Aedes albofictus. Nyamuk ini dapat hidup
dibawah ketinggian 1000 meter diatas permukaan air.
6. PENULARAN
Seseorang yang didalam darahnya mengandung virus dengue
merupakan sumber penular penyakit DBD
Pada nyamuk : darah penderita yang mengandung virus dengue
dihisap oleh nyamuk akan memperbanyak diri pada tubuh
nyamuk dan tersebar diberbagai jaringan tubuh nyamuk,
termasuk dalam kelenjar ludah. Untuk menjadi infektit
membutuhkan waktu kurang lebih 7 hari dan siap untuk
menularkan. Virus akan tetap berada dalam tubuh nyamuk
sepanjang hidupnya.
Pada manusia : Setelah tergigit oleh nyamuk yang mengandung
virus dengue, demam akan terjadi sekitar 4 7 hari setelah virus
berada dalam darah.
Virus akan memperbanyak diri dan tersebar diberbagai jaringan
tubuh nyamuk termasuk dalam kelenjar liurnya.
7. AKIBAT INFEKSI VIRUS DBD
Orang yang kemasukkan virus dengue untuk
pertama kali umumnya hanya menderita
demam dengan tanda atau gejala yang tidak
spesifik.
Biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 5
hari tanpa pengobatan
Orang yang terserang Demam Berdarah
Dengue terjadi karena terinfeksi lebih dari 2
(dua) type virus dengue.
Setiap penderita DBD di Indonesia, virus yang
dominan adalah type 3 (Den 3).
8. Proses Penularan Penyakit
Demam Berdarah
Orang Orang
Sehat Sakit DBD
Terinfeksi berulang ulang dengan type virus
Yang berbeda
9. FAKTOR - FAKTOR RESIKO UNTUK
TERJANGKIT PENYAKIT DBD
Tempat potensial untuk terjadi penularan penyakit
DBD :
Wilayah yang banyak kasus DBD ( endemis)
tempat berkumpulnya orang yang datang dari
berbagai wilayah :
Sekolah
RS/ Puskesmas dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya
Tempat umum lainnya : Hotel, Pertokoan,
Pasar dll
Pemukiman baru dipinggir kota
10. PEMBERANTASAN VEKTOR DBD
1. Penanggulangan fokus
a. Penanggulangan fokus adalah kegiatan penyemprotan dengan
insektisida dua siklus dan PSN di lokasi kasus DBD dalam radius 200
m (jarak terbang nyamuk) , dengan interval 1 minggu (Sikulus hidup
jentik).
b. Tujuannya untuk memutuskan mata rantai penularan
c. Jenis kegiatan yang dilakukan ini berdasarkan hasil penyelidikan
epidemiologi :
Bila ditemukan penderita/ tersangka penyakit DBD lainnya atau
ditemukan 3 atau lebih penderita panas tanpa sebab yang jelas
dan ditemukan jentik. Dilakukan penyemprotan, penyuluhan dan
PSN
Bila tidak ditemukan seperti tersebut diatas tetapi ditemukan jentik
dilakukan penyuluhan dan PSN
Bila tidak ditemukan penderita dan tidak ditemukan jentik, maka
dilakukan penyuluhan
11. 2. Abatisasi Selektif
Pemeriksaan tempat penampungan air di
dalam dan di luar rumah pada seluruh rumah
dan bangunan di kelurahan Sporadis dan
endemis serta penaburan bubuk abate pada
tempat yang didapati jentik. Dilakukan 1 tahun
sekali
Tujuannya adalah sweeping hasil
penggerakan PSN
Pelaksananya adalah kader/ tenaga yang
sudah terlatih
12. 3. Pemeriksaan Jentik Berkala
a. Pengertian
PJB adalah kegiatan pemeriksaan terhadap
tempat penampungan air (TPA) pada 100 rumah
sample setiap desa, dilaksanakan 4 kali setahun
Tujuannya adalah untuk memantau hasil kegiatan
PSN oleh masyarakat
Pelaksananya adalah petugas yang sudah terlatih
(Kader kesehatan, Kader PKK, Dasa Wisma).
Hasil digunakan didalam pertemuan Pokjanal DBD
(Kelompok Kerja Operasional DBD) baik ditingkat
kelurahan maupun tingkat kecamatan
13. b. Langkah pelaksanaan
Tentukan 25 % RW perkelurahan untuk menentukan RW
sampel secara acak
Tentukan jumlah rumah sampel (100) rumah dikelurahan,
dengan jalan membuat daftar rumah per RT.
Pemilihan rumah pertama dimulai dari rumah RT, dilanjutkan
dengan interval yang telah ditetapkan sebelumnya
100 rumah sampel
------------------------------- : Jumlah rumah per RT
Jumlah RT
14. Contoh :
Jumlah rumah di RT = 40 rumah
Jumlah sampel rumah = 5 rumah
40 rumah
Intervalnya : ------------- = 8 rumah
5 rumah
15. c. Tolok Ukur Keberhasilan
Presentasi rumah/ bangunan yang
bebas jentik nyamuk aedes aegypti. ABJ
diperoleh dari pemeriksaan jentik
berkala. ABJ yang diharapkan dapat
membatasi penularan penyakit DBD
adalah 95 % atau lebih