Dengue haemoragic fever adalah penyakit demam akut yang disertai dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian (Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; 419).
Pencegahan dilakukan dengan m elakukan fogging dan 3 M plus
2. Nama Kelompok
Ach Aris Pratama
130012088 )
Afni Latifatul F
)
Ega lina Pribadi
)
M.Iqbal Sumbarta
130012111 )
Pungki Herlinda
)
Ummi Halida
(
( 130012091
( 130012096
(
( 130012114
( 130012125
3. Hematologi
Darah adalah medium transport tubuh. Darah terdiri dari komponen cair
dan komponen padat. Komponen cair darah disebut plasma, berwarna
kekuning-kuningan yang terdiri dari :
1. Air : terdiri dari 91 92 %
2. Zat padat yang terdiri dari 7 9 % (protein, bahan anorganik, bahan
organik )
3. Komponen padat darah , yang terdiri dari :
a.
Sel darah merah , yang berbentuk cakram bikonkaf dengan
diameter sekitar 8,6 袖m . Pembentukan eritrosit dirangsang oleh
glikoprotein dan eritropoetin dari ginjal. Jumlah eritrosit normal
yaitu : laki-laki : 4,5 5,5 106 / mm3 dan prempuan : 4,1 5,1 106
/ mm3. fungsi eritrosit adalah mengangkut dan melakukan
pertukaran oksigen dan karbondioksida. Pada orang dewasa umur
eritrosit adalah 120 hari.
4. b. Trombosit
Trombosit adalah sel darah tak berinti yang berasal dari sitoplasma
megakariosit . Sel ini memegang peranan penting pada hemostasis
karena trombosit membentuk sumbat hemostatik untuk menutup luka.
Pembentukan sumbat hemostatik terjadi melalui beberapa tahap yaitu
adhesi trombosit, agregrasi trombosit dan reaksi pelepasan.
5. Pada struktur trombosit terdiri dari membran trombosit yang
kaya akan fosfolipid, diantaranya adalah faktor trombosit 3
yang
meningkatkan
pembekuan
selama
hemostasis.
Fosfolipid membran ini berfungsi sebagai suatu permukaan
untuk berinteraksi dengan protein-protein plasma yang
berperan
dalam
proses
koagulasi
darah.
Sitoplasma
trombosit mengandung mikrofilamen, terdiri dari trombostenin
, suatu protein kontraktif mirip dengan aktinomiosin yang
berperan dalam kontraksi jaringan otot.
6. c. Sel darah putih
Pertahanan tubuh melawan infeksi adalah peranan utama sel darah
putih. Jumlah normalnya adalah 4.000 11.000 / mm3. 5 jenis sel darah
putih yaitu :
7. Plasma Darah
Merupakan
cairan
darah
yang
berwarna
kekuning
kuningaan, yang mengandung 91 % air , sari sari makanan,
garam garam mineral, sisa- sisa metabolisme ,dan protein
darah: albumin, globulin, dan fibrinogen.
Didalam plasma darah terdapat antibodi, macam antibodi
berdasarkan cara kerjanya:
a)
antibodi yang menggumpalkan antigen yaitu presipitin
b)
antibodi yang menguraikan antigen yaitu lisin
c)
antibodi yang menawarkan racun yaitu antitoksin
9. Imunologi
Imunitas
merupakan
lini
pertama
tubuh
terhadap infeksi, namun imunitas tersebut
dapat memicu respon imun
didapat yang
timbul lebih lambat dan lebbih spesifik .
Begitu
terfaktifkan,
sel
imun
akan
berkomuniasi dengan sitokinin dan kemokin.
Sel-sel ini akan membunuh virus, bakteri dan
sel asing lain dengan mengeluarkan berbagai
sitoknin
lain
dan
mengaktifkan
sistem
10. Sitokinin
Sitokin adalah molekul-molekul mirip hormon yang
biasanya bekerja dengan cara parenkin untuk mengatur
sistem imun. Sitokinin tidak hanya dikeluarkan oleh
limfosit dan makrofag tetapi di keluarkan oeh sel
endotel, neuron, sel glia, dan jenis sel lain.
11. Banyak dari reseptor untuk sitokini dan faktor pertumbuhan
hematopoitik,
serta
reseptor
untuk
prolaktin,
dan
hormon
pertumbuhan
menjadi anggota dari super famili reseptor-sitokin
yang memiliki tiga subfamili :
A.
Anggota subfamili 1, meliputi IL-4 dan IL-7 merupakan homodimer.
B.
Anggota subfamili 2, meliputi reseptor untuk IL-3, IL-5, dan IL-6
merupakan heterodimer.
C.
Anggota subfamili 3, memiliki rantai yang sama dengan IL-2R.
15. Sistem Komplemen
Yaitu kemampuan imunitas bawaan dan didapatkan untuk membunuh sel,sebagian
diperantai oleh suatu enzim. Sistem ini diaktifkan oleh tiga jalur atau jenjang enzimenzim
yang berbeda
1.
Jalur klasik, yang dipicu oleh kompleks imun
2.
Jalur lektin pengikat-manosa, yang terpicujia lektin mengikat gugus manosa pada
bakteri
3.
Jalur alternatif atau properdin yang terpicu dengan klontak dengan berbagai bakteri,
virus , jamur dan sel tumor .
Protein yang dihasilkan memiliki tiga fungsi membantu mematikan organisme penyerng
melalui opsoniasi, keotaksis, dan akhirnya lisis sel . Sebagian berfungsi sebagai jembatan
penghubung antara imunitas bawaan dan imunitas didapat denan mengaktifkan sel B dan
memebantu memori imunologik dan membantu menhancurkan produk sisa setelah
apoptosis. Lisis sel, yakni salah satu cara utama sistem komplemen mematikan sel, terjadi
17. Immunoglubin
Imunoglobulin G
Terbanyak dalam serum (75%). Dapat menembus plasenta membentuk imunitas bayi
sampai berumur 6 sampai dengan 9 bulan. Mempunyai sifat opsonin berhubungan
erat dengan fagosit, monosit dan makrofag. Berperan pada imunitas seluler yang
dapat merusak antigen seluler berinteraksi dengan komplemen, sel K, eosinofil dan
neutrofil.
Imunoglobulin A
Sedikit dalam serum. Banyak terdapat dalam saluran nafas, cerna, kemih, air mata,
keringat, ludah dan air susu. Fungsinya menetralkan toksin dan virus, mencegah
kontak antara toksin/ virus dng sel sasaran dan mengumpalkan/ mengganggu gerak
kuman yang memudahkan fagositosis.
18.
Imunoglobulin M
Tidak dapat menembus plasenta, dibentuk pertama kali oleh tubuh akibat
rangsangan antigen sifilis, rubela, toksoplasmosis. Fungsinya mencegah
gerakan mikroorganisme antigen memudahkan fagositosis dan Aglutinosis
kuat terhadap antigen
Imunoglobulin E
Jumlah paling sedikit dalam serum. Mudah diikat oleh sel mastosit, basofil
dan eosinofil. Kadar tinggi pada kasus: alergi, infeksi cacing,
skistosomiasis, trikinosis. Proteksi terhadap invasi parasit seperti cacing
Imunoglobulin D
Sedikit ditemukan dalam sirkulasi. Tidak dapat mengikat komplemen.
Mempunyai aktifitas antibodi terhadap makanan dan autoantigen.
21. Imunitas humoral
MELALUI MEDIATOR PRODUK LIMFOSIT BANTIBODI
BERDASARKAN SELEKSI KLONAL
KESEIMBANGAN AB DIATUR OLEH Th DAN Ts
MEKANISME:
- PENGOLAHAN DAN PRESENTASI AG
MAKROFAG MEMFAGOSITEKSPRESI FRAGMEN AG DIPERMUKAAN BERSAMA
MHC KLS II
- INTERAKSI SEL B DENGAN SEL T
KONTAK LANGSUNG MELALUI TCR DG KOMPLEKS AG-MHC ATAU MELALUI
MOLEKUL ADESI
SEL B MEMPRESENTASIKAN AG PD SEL T SEL T (IL-2) MENGAKTIVASI
/PROLIFERASI /DIFERENSIASI SEL B
-
PRODUKSI AB
-
AB BERIKATAN DG AG KOMPLEKS IMUN MENGAKTIVASI
KOMPLEMEN AG
22. Imunitas selular
MENGHANCURKAN M.O INTRASELULER YG TIDAK DAPAT DIJANGKAU Ab
FUNGSI UTAMA SUB POPULASI LIMFOSIT T
MEKANISME
-
AKTIVASI SEL T
PENGENALAN M.O MELALUI MHC KLS II DI PERMUKAAN MAKROFAG OLEH
Th
SINYAL MENGINDUKSI LIMFOSIT MEMPRODUKSI LIMFOKIN
( INTERFERON ) MEMBANTU MENGHANCURKAN M.O
-
SUBPOPULASI Tc :
MENGHANCURKAN M.O SCR LANGSUNG MELALUI PENGENALAN
EKSPRESI MHC KLS I
MEMPRODUKSI -IFN UTK MENCEGAH PENYEBARAN M.O
-
AKTIVASI SEL NK, MAKROFAG DAN ADCC
24. Definisi
Dengue haemoragic fever adalah penyakit demam akut yang
disertai dengan adanya manifestasi perdarahan, yang
bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan
kematian (Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; 419).
Dengue Haemorrhagic Fever ialah suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam
tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.(Suriadi, 2001 : 57)
25. Etiologi
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini
termasuk ke dalam Arbovirus (Arthropodborn virus)
group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus dengue tipe
1,2,3 dan 4 keempat tipe virus dengue tersebut
terdapat di Indonesia dan dapat dibedakan satu dari
yang lainnya secara serologis virus dengue yang
termasuk dalam genus flavivirus ini berdiameter 40
nonometer dapat berkembang biak dengan baik pada
berbagai macam kultur jaringan baik yang berasal dari
sel sel mamalia
31. Klasifikasi
Menurut derajat ringannya penyakit, Dengue Haemoragic Fever (DHF) dibagi menjadi 4
tingkat (UPF IKA, 1994 ; 201) yaitu :
I.
Derajat I
Panas 2 7 hari , gejala umum tidak khas, uji taniquet hasilnya positif
II.
Derajat II
Sama dengan derajat I di tambah dengan gejala gejala pendarahan spontan
seperti petekia, ekimosa, epimosa, epistaksis, haematemesis, melena, perdarahan
gusi telinga dan sebagainya.
III.
Derajat III
Penderita syok ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah
dan cepat (> 120 / menit) tekanan nadi sempit (< 20 mmHg) tekanan darah menurun
(120 / 80 mmHg) sampai tekanan sistolik dibawah 80 mmHg.
IV.
Derajat IV
Nadi tidak teraba,tekanan darah tidak terukur (denyut jantung > - 140 mmHg)
anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.
33.
Manifestasi perdarahan : uji rumpeleede positif, ptekiae,
ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis,
melena
Keluhan pada saluran pencernaan : mual, muntah,
anoreksia, diare atau konstipasi, nyeri ulu hati
Nyeri sendi , nyeri kepala, nyeri otot, rasa sakit di
daerah belakang bola mata (retro orbita), hepatomegali,
splenomegali
Kadang ditemui keluhan batuk pilek dan sakit menelan.
Gejala klinik lain yaitu nyeri epigasstrium, muntah
muntah, diare
34. Pemeriksaan Penunjang
Darah
Trombosit menurun.
HB meningkat lebih 20 %
HT meningkat lebih 20 %
Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3
Protein darah rendah
Ureum PH bisa meningkat
NA dan CL rendah
Serology : HI (hemaglutination inhibition test).
Uji test tourniket (+)
35. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut :
Tirah baring atau istirahat baring.
Diet makan lunak.
Minum banyak (2 2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu, teh manis,
sirup dan beri penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan
hal yang paling penting bagi penderita DHF.
Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, NaCl Faali)
merupakan cairan yang paling sering digunakan.
Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam (suhu, nadi, tensi, pernafasan)
jika kondisi pasien memburuk, observasi ketat tiap jam.
Periksa Hb, Ht dan trombosit setiap hari.
36.
Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminopen.
Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut.
Pemberian antibiotik bila terdapat kekuatiran infeksi sekunder.
Monitor tanda-tanda dan renjatan meliputi keadaan umum,
perubahan tanda-tanda vital, hasil pemeriksaan laboratorium yang
memburuk.
Bila timbul kejang dapat diberikan Diazepam.
Pada kasus dengan renjatan pasien dirawat di perawatan intensif
dan segera dipasang infus sebagai pengganti cairan yang hilang
dan bila tidak tampak perbaikan diberikan plasma atau plasma
ekspander atau dekstran sebanyak 20 30 ml/kg BB.
Pasien terus menerus muntah, tidak dapat diberikan minum
sehingga mengancam terjadinya dehidrasi.
37. Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan m elakukan
fogging dan 3 M plus yaitu:
Menguras tempat tempat penampungan air
secara teratur sekurang kurangnya sekali
seminggu atau penaburan bubuk abate ke
dalamnya.
Menutup rapat tempat penampungan air.
Mengubur atau menyingkirkan barang barang
bekas yang dapat menampung air
39. Diagnosa Banding
Demam chiku nguya
Dimana serangan demam lebih mendadak dan lebih pendek tapi suhu di atas
400C disertai ruam dan infeksi konjungtiva ada rasa nyeri sendi dan otot.
Demam tyfoid
Biasanya timbul tanda klinis khas seperti pola demam, bradikardi relatif, adanya
leukopenia, limfositosis relatif.
Anemia aplastik
Penderita tampak anemis, timbul juga perdarahan pada stadium lanjut, demam
timbul karena infeksi sekunder, pemeriksaan darah tepi menunjukkan
pansitopenia.
Purpura trombositopenia idiopati (ITP)
Purpura umumnya terlihat lebih menyeluruh, demam lebih cepat menghilang,
tidak terjadi hemokonsentrasi.
40. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Definisi
Jaminan pemeliharan kesehatan bagi keluarga
miskin dan kurang mampu (GAKIN) adalah
jaminan pemeliharaan kesehatan yang diberikan
kepada keluarga miskin dan kurang mampu yang
membutuhkan pelayanan kesehatan meliputi
rawat jalan dan rawat inap sebagaimana yang
ditetapkan, baik di Puskesmas maupun di
Rumah Sakit yang ditunjuk di Wilayah.
43. Prosedur Mendapatkan Layanan Program
JPK GAKIN
Prosedur Mendapatkan Layanan Program JPK GAKIN
Pemegang Kartu GAKIN
Kartu GAKIN, RASKIN, BLT PKH, Kader Kesehatan
(Program Pemerintah lainnya)
Foto kopi kartu keluarga (KK)
Rujukan dari puskesmas, tidak perlu apabila emergensi
KTP
2. Pasien Panti
Sertifikat panti
Surat keterangan kepalah panti atau rumah singgah
Daftar nama penghuni panti
44.
3. KLB/Kebanjiran/Kebakaran
Surat keterangan dari posko atau Puskesmas
4. Orang Terlantar
Surat keterangan Polisi
Surat keterangan dari direktur Rumah Sakit
Surat keterangan dari Dinas Bintal dan Kessos
Rujukan
5. Pasien SKTM
Kartu BBM (BLT/PKH)
Surat keterangan tidak mampu
Rujukan
45. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Pengkajian
Tanggal masuk
: 10 November 2007
Jam Masuk
: 19.00 WIB
Ruang
: Menular Anak
No. Reg. Med : 1005905
Pengkajian
: 11 November 2007;19.00 WIB
IDENTITAS KLIEN
Nama Klien
: An. Y
Tgl Lahir
: 01 Januari 1998
Jenis Kelamin : laki-laki
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
:Alamat
: Gubeng Jaya Sby
46. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama Orang Tua : Tn. Y.E
Umur
: 28 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Suku/Bangsa
:Jawa/Indonesia
Agama
:Islam
pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Karyawan
47.
STATUS KESEHATAN
Riwayat Penyakit Sekarang
Klien masuk rumah sakit dengan dibawa oleh keluarga/orang tua
setelah sebelumnya mengalami demam semenjak hari rabu siang
(sepulang sekolah)/telah lima hari demam. Demam yang dialami klien
tidak berkurang (relatif menetap). Penyebab demam tidak diketahui
keluarga, demam tidak berkurang dengan pemberian obat-obatan
turun panas dan kompres.Pada hari minggu pagi anak mengalami
epistaksis dan kemudian dibawa ke RS Dr. Sutomo.
Saat ini klien kurang nafsu makan.Klien selalu merasa kenyang
setelah makan 2-3 sendok makan dan mengatakan perutnya terasa
penuh.Kondisi ini terjadi semenjak empat hari yang lalu.Klien dan
keluarga mengatakan tidak tahu penyebab tidak nafsu makan.Dengan
kondisinya saat ini klien merasa badannya agak lemas.
48. Riwayat Penyakit Keluarga
Orang tua tidak ada yang menderita penyakit jantung, penyakit kencing
manis
Riwayat Kesehatan Lingkungan
Klien dan keluarga tinggal di daerah yang berpenduduk padat dengan
tingkat sosial ekonomi menengah kebawah, pada jarak 10 meter
dari rumah klien terdapat tetangga yang terjangkit penyakit Demam
Berdarah.Penyemprotan nyamuk sering dilakukan dan terakhir kali
sekitar 2 遜 bulan yang lalu.Tempat penampungan air yang ada
dirumah adalah bak mandi yang setiap hari digunakan dan tempat
minuman burung yang biasa diganti tiap dua hari sekali.Keluarga
biasa mengantung baju di belakang pintu.
49. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
RR
Suhu
: Tampak sakit sedang
: Compos mentis
: 100/70 mmHg
: 80 x/menit
: 24 x/menit
: 37,8
Status Generalis
Kepala
Bentuk
Rambut
Muka
Mata
Telinga
Hidung
hidung
Mulut
: Normal, simetris
: Hitam, lurus, distribusi merata,
: Bulat, simetris
: Konjungtiva ananemis, sklera anikterik
: Liang telinga lapang, serumen (-),
: Septum tidak deviasi, pernapasan cuping
: Bibir tidak kering, sianosis
54. Patofisiologi pada dhf ?
Mengapa dhf ditandai oleh pendarahan ?
Pada pasien dhf leukosit menurun,
apakah dapat menyebabkan infeksi ?
Penatalaksanaan pada dhf ?
Keluhan utama dhf pada woc ?
Perawatan dhf derajat 2 ?
Yang dimaksud dgn Peregangan kapsul
hati ?
Kenapa pada derajat 4 tekanan darah
semakin meningkat