Menyimpan uang di deposito pada dasarnya merugikan karena keuntungan bersih dari bunga deposito sering kali lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi, sehingga nilai daya beli uang akan menurun. Contohnya, walaupun uang Bapak A naik 8% di deposito, tetapi inflasi juga 8% sehingga harga barang naik dan Bapak A hanya bisa membeli 98,52kg beras dibandingkan 100kg sebelumnya.
1 of 1
Download to read offline
More Related Content
Deposito Bank Merugikan Nasabah
1. JasaPerencanaKeuangan.com
Menyimpan Uang di Deposito = Merugikan
• Bapak A memiliki uang Rp 1.000.000 dan kalau dibelikan beras yang
harganya Rp 10.000 per Kg akan memperoleh sebanyak 100Kg beras.
• Uang Rp 1.000.000 di deposito-kan ke Bank dengan bunga 8% per
tahun
• Dalam setahun Bapak A akan memperoleh keuntungan bunga sebesar
Rp 80.000 (= Rp 1.000.000 x 8%) dan kemudian dipotong pajak 20%
sehingga keuntungan bersihnya menjadi Rp 64.000
• Inflasi pada tahun yang sama ternyata 8% sehingga harga beras naik
menjadi Rp 10.800 per Kg.
• Secara perhitungan dan nyata, uang milik Bapak A akan mengalami
peningkatan dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 1.064.000 namun kalau
dibelikan beras yang harganya naik menjadi Rp 10.800 per Kg hanya
akan memperoleh sebanyak 98.52Kg beras.
• Jadi sebetulnya secara kekuatan daya beli telah terjadi penurunan atau
kerugian sebesar 1.48%
• Jadi menyimpan uang di deposito pada dasarnya merugikan
kecuali baru akan menguntungkan jika bunganya lebih besar
daripada inflasi plus potongan pajak bunga deposito.
• Kenyataannya, bunga deposito hampir tidak pernah di atas inflasi.