際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
DETEKSI DINI KEHAMILAN
DETEKSIDINIM
ASA KEHAM
ILAN
 Definisi
Deteksi dini risiko kehamilan adalah
usaha menemukan seawal mungkin
adanya kelainan, komplikasi &
penyulit kehamilan serta menyiapkan
ibu untuk persalinan normal.
Faktor-faktor
yangMempengaruhiUpayaDeteksiDini
 Tingkat Pendidikan
 Informasi
 Budaya
 Sosial Ekonomi
Tahap & Cara
Melakukan Deteksi
Dini
1. Pemeriksaan Kehamilan Dini
( Early ANC Detection)
Tujuan:
a) Mengetahui apakah seorang wanita benar-
benar hamil
b) Menentukan UK
c) Perencanaan penyuluhan & pengobatan yg
diperlukan
d) Rujukan & kolaborasi bila kehamilan
mengalami komplikasi & faktor risiko yg
memungkinkan komplikasi terjadi.
Klasifikasi Klien pd penilaian deteksi
dini:
1) Klien dg kehamilan normal
2) Klien dg kehamilan bermasalah
3) Klien dg kehamilan risiko tinggi
Keuntungan skrining ANC
1. Mengidentifikasi mx potensial selama kehamilan
2. Evaluasi kebutuhan konseling u/ kehamilan
3. Mengurangi ketakutan thd masalah & prosedur yg
mungkin dibutuhkan
4. Membantu membangun komunikasi & rasa percaya
thd pelayanan yg dilakukan awal kunjungan
5. Memungkinkan mengubah dx melalui proses
monitoring kehamilan yaitu kesejahteraan fisik
6. Psikologi & emosional ibu & janin
7. Melakukan rujukan ke tenaga profesional sesuai mx
& komplikasi
8. Memungkinkan rujukan pasangan u/ konseling
genetika
2. Kontak Dini Kehamilan dalam
Trimester
- Minimal 4 X selama ibu hamil / setiap TM
Tanda bahaya pd TM 1:
1. Anemia
2. Penyakit keturunan
3. Infeksi & degeneratif
4. Perdarahan ( abortus, KET, mola
hidatidosa )
5. Hiperemesis Gravidarum
6. Kelainan genetik janin
Lanjutan . . .
Tanda bahaya pd TM 2:
1. Perdarahan
2. Pre-eklampsi & eklampsi
3. Gangguan pertumbuhan janin
Tanda bahaya pd TM 3:
1. Kehamilan ganda
2. Perdarahan ( plasenta previa / solusio
plasenta )
3. Pelayanan ANC berdasarkan
Kebutuhan Individu
Dilakukan tergantung oleh kebutuhan
setiap individu & tiap TM
Kehamilan bersifat fisiologi
upayakan kehamilan dpt dilalui sec
normal dg melakukan kunjungan min
4 x selama hamil
Pemeriksaan yg seksama
Deteksi faktor risiko sec tepat
4. Skrining untuk deteksi dini
 Dilakukan dg:
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan lengkap, komprehensif &
head to toe
3. Pemeriksaan penunjang ( lab, radiologi)
4. Investigasi khusus tergantung /
berdasarkan keb & mx klien
Deteksi Dini Tanda
Bahaya Kehamilan
1. Sakit kepala yang hebat
 Deteksi dini
1. Pengumpulan data: Tanyakan apakah
bumil mengalami edema pd muka / tangan
atau mx visual.
2. Pemeriksaan: Pemeriksaan TD, protein
urine, refleks & edema
3. Periksa suhu: Jika tinggi, lakukan
pemeriksaan darah u/ mengetahui adanya
parasit malaria
Lanjutan . . .
2. Penglihatan kabur
 Deteksi dini
1. Pengumpulan data: Tanyakan apakah
bumil mengalami perubahan visual yg
mendadak, misalnya pandangan
kabur & berbayang
2. Pemeriksaan: Periksa TD, protein
urine, refleks & edema
Lanjutan . . .
3. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
 Deteksi dini
1. Pengumpulan data: Tanyakan pd
bumil apakah mengalami sakit kepala
/ masalah visual
2. Pemeriksaan: Periksa adanya edema,
ukur TD & protein urine, Hb, warna
konjungtiva
Lanjutan . . .
4. Keluar cairan pervaginam
 Deteksi dini
1. Strategi pada perawatan antenatal :
 Deteksi faktor resiko
 Deteksi infeksi secara dini
 USG:
2. Pengumpulan data: konfirmasi UK, kalau
ada dg USG
3. Pemeriksaan
Lanjutan . . .
5. Gerakan janin tidak terasa
 Tanda dan gejala:
Gerakan bayi kurang dari 3kali dalam periode 3
jam.
 Deteksi dini
1. Pengumpulan data: Tanyakan pada bumil kapan
terakhir bergerak
2. Pemeriksaan
 Raba gerakan janin
 Dengarkan DJJ
 USG
Lanjutan . . .
6. Nyeri abdomen yang hebat
 Deteksi dini
1. Pengumpulan data: Tanyakan pd bumil
tentang karakteristik dari nyeri, kapan terjadi,
seberapa hebat, kapan mulai dirasakan &
tanyakan apakah memiliki tanda & gejala
seperti muntah, diare & demam
2. Pemeriksaan : Ukur TD, suhu , & nadi
3. Pemeriksaan eksternal (luar), pemeriksaan
internal (dalam), raba kelembutan abdomen
4. Periksa protein urine
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
Hiperemesis gravidarum
tingkat ke-1
D I A G N O S I S :
Muntah terus menerus sehingga menimbulkan:
 Dehidrasi: turgor kulit turun
 Nafsu makan berkurang
 Berat badan turun
 Mata cekung dan lidah kering
 Epigastrium nyeri
 Nadi meningkat dan tekanan darah turun
 Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
 Tampak lemah dan lemas
Heperemesis gravidarum tingkat ke-2
Diagnosis :
Tingkat ke-2
 Dehidrasi makin meningkat
Tingkat ke-2 (lanjutan)
 Kardiovaskular:Frekuensi nadi semakin cepat diatas 100 kali/menit,Nadi kecil
karena volume darah turun, Panas badan meningkat
 ikhterus
 Fungsi lainnya terganggu
 Ginjal:Oligouria danAnuria
 Nafas berbau aseton
 Berat badan makin turun
 Kadang-kadang muntah bercampur darah
Hiperemesis gravidarum tingkat ke-3
Diagnosis :
 Muntah berhenti /muntah campur
 somnollen atau koma
 Kardiovaskular:
Nadi kecil, tekanan darah menurun, dan temperatur meningkat
 Gastrointestinal:
Ikhterus semakin berat
Terdapat timbunan aseton yang semakin tinggi dengan bau yang
makin tajam
 Ginjal:
Oligouria semakin berat dan menjadi anuria
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
1) Hipertensi gestasional
Diagnosis :
 TD  140/90 mmHg untuk pertama kali
selama kehamilan
 Tidak ada proteinuria
 TD kembali ke normal < 12 minggu
postpartum
 Diangnosis akhir hanya dapat dibuat
postpartum
 Mungkin memperlihatkan tanda-tanda
lain preeklamsi, seperti: nyeri
2) Pre-eklamsi
Pre-eklamsi ringan
Diagnosis :
 Hipertensi : sistolik/diastolik  140/90
mmHg
 Proteinuria :  300 mg/24 jam atau  1 +
dipstick (30 mg/dl)
 Edema
edema
: lengan, muka dan perut,
generalisata.
Preeklamsi berat
 Tekana darah sistolik /diastolic  160/110 mmHg.
 Proteinuria lebih 5 g/24 jam atau 4 + dalam
pemeriksaan kualitatif.
 Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 500 cc/24
jam.
 Kenaikan kadar kreatinin plasma.
 Penurunan kesadaran, nyeri kepala, gangguan
kabur.
 Nyeri epigastrium
 Edema paru-paru dan sianosis.
 Gangguan fungsi hepar
 Trombositopenia berat : < 100.000 sel/mm3 atau
3) Eklamsi
Diagnosis
kejang pada seorang wanita dengan
preeklamsi yang disertai koma.
4) Hipertensi kronik
Diagnosis :
 Hipertensi yang didapatkan sebelum
timbulnya kehamilan, atau timbul
hipertensi < 20 minggu umur kehamilan.
 Hipertensi menetap sampai 12 minggu
pasca persalinan.
 TD  140/90 mmHg sebelum kehamilan
atau didiagnosis sebelum gestasi 20
minggu.
5) Preeklamsi yang terjadi pada
pengidap hipertensi kronik
Diagnosis :
 Ibu memiliki hipertensi kronik disertai
tanda-tanda preeklamsi atau hipertensi
kronik disertai proteinuria.
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
PADA AWAL KEHAMILAN
1.Abortus
a)Abortus Imminen (Keguguran
Mengancam).
 perdarahan pervaginam kehamilan kurang dari 20
minggu.
 Besarnya rahim sama dengan umur kehamilan
dan terjadi kontraksi otot rahim.
 Ostium uteri masih tertutup
 Hasil pemeriksaan tes hamil masih positif.
b) Abortus Insipien
Diagnosis :
 Perdarahan lebih
banyak
 Perut mules (sakit) lebih
hebat
 Servik telah mendatar
dan ostium uteri telah
membuka
 Hasil konsepsi masih
dalam kavum uteri dan
dalam proses
pengeluaran
c) Abortus Incompletus
Diagnosis :
 Kanalis servikalis masih
terbuka
 Perdarahan memanjang,
sampai terjadi keadaan
anemis atau syok.
 Perdarahan mendadak
banyak menimbulkan
keadaan gawat.
 Terjadi infeksi ditandai
dengan suhu tinggi.
d) Abortus Completus
Diagnosis :
 uterus telah mengecil,
 perdarahan sedikit
 ostium uteri telah tertutup
 besar uterus tidak sesuai dengan umur
kehamilan
 uterus lebih lunak dari normal
e) Missed abortion
Diagnosis :
 Pertumbuhan kehamilannya tidak sesuai usia
 Kehamilannya diatas 14minggu sampai 20minggu
penderita justru merasakan rahimnya semakin mengecil
 Tanda-tanda sekunder kehamilan pada payudara mulai
menghilang
 Kadang diawali dengan abortus iminen yang merasa
sembuh tetapi pertumbuhan janin terhenti.
 Pada pemeriksaan tes urine kehamilan biasanya negative
 Pemeriksaan USG akan didapatkan uterus mengecil,
kantong gestasi yang mengecil, dan bentuknya tidak
beraturan disertai gambaran fetus yang tidak ada tanda-
tanda kehidupan.
2) Kehamilan ektopik
 Diagnosis :
 Nyeri pada perut bagian
 uterus membesar dan lembek
 Amenorea
 Perdarahan dari uterus biasanya
tidak banyak dan berwarna
coklat tua.
 Kavum douglasi menonjol dan
nyeri pada perabaan oleh karena
terisi darah.
 Hasil pemeriksaan USG terlihat
kantong gestasi berisi
mudigah/janin hidup yang
letaknya diluar kavum uteri.
3) Mola hidatidosa
Diagnosis :
 Mual, muntah, pusing dll yang
hampir sama dengan kehamilan
tetapi derajat keluhannya sering
lebih hebat.
 Uterus lebih besar dari umur
kehamilan.
 Sifat perdarahan interminten
 Amenorea
 Hasil pemeriksaan USG didapati
berupa badai salju atau gambaran
seperti sarang lebah.
 Keluarnya gelembung mola
PERDARAHAN AKHIR KEHAMILAN
1) Plasenta previa
Diagnosis :
 Perdarahan tanpa nyeri , tanpa alsan
secara tiba-tiba.
 Warna darah merah segar
 Perdarahan cenderug berulang
dengan volume yang lebih banyak
dari sebelumnya.
 Ibu tidak merasakan nyeri dan perut
tidak tegang
 Bila terjadi perdarahan banyak, maka
ibu terlihat pucat dan anemis.
 Tinggi fundus uteri sesuai umur
kehamilan.
 Bagian terendah janin masih tinggi,
karena plasenta berada di bawah
segmen bawah rahim.
2) Solutio plasenta
Diagnosis :
 Darah dari tempat pelepasan keluar
dari serviks dan terjadilah
perdarahan tampak
 Perdarahan tersembunyi /
perdarahan kedalam
 Rahim keras seperti papan
 Perdarahan yang keluar tidak sesuai
dengan beratnya syok.
 Perdarahan disertai nyeri juga diluar
his karena isi rahim.
 Nyeri abdomen pada saat dipegang
 Palpasi sulit dilakukan
 Fundus uteri makin lama makin naik
 Bunyi jantung biasanya tidak ada
KELAINAN
PAD
A AMNION
a. Hidramnion
Hidramnion atau polihidramnion adalah keadaan dimana
banyaknya air ketuban melebihi 2000 cc.
Gejala yang dirasakan ibu hamil yang menderita hydramnion
adalah :
 Susah bernafas,berdebar-debar, dan bengkak pada kaki.
 Tinggi rahim melebihi usia kehamilan
 Bagian-bagian janin sulit diraba dari luar.
 Rasa nyeri pada ulu hati dan perut
 Sering mual dan muntah
 Perut terasa lebih berat dari biasanya
Untukmendeteksihydramniondapatdilakukanpemeriksaansebagai
berikut:
 Inspeksi : Perut ibu tampak lebih besar, tegang,
mengkilat dan tampak retak-retak, bila tidur
telentang, perut tampak melebar ke samping,
Ibu terlihat sesak serta terlihat susah membawa
kandungannya, tampak edema pada vulva.
 Palpasi : Perut teraba tegang serta terjadi edema
pada dinding perut dan tungkai, fundus uteri
lebih tinggi dari tuanya kehamilannya
sesungguhnya, bagian-bagian janin sukar
dikenali karena banyaknya cairan, karena
bebasnya janin bergerak, maka dapat terjadi
perubahan posisi/letak janin.
 Auskultasi : DJJ suka di dengar.
Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah keadaan dimana cairan
ketuban kurang dari 500 cc.
 Gejala klinis :
1. Rahim lebih kecil dari sesuai dengan tuanya
kehamilan.
2. Bunyi jantung anak sudah terdengar sebelum bulan ke-
5 dan terdengar dengan lebih jelas (dengan stetoskop).
3. Pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu dan sering
berakhir dengan partus prematurus.
KELAINAN PADA KEHAMILAN
Malpresentasi
Presentasi Dahi
 Diagnosis presentasi dahi dapat ditegakkan
apabila pada pemeriksaan vaginal dapat
diraba pangkal hidung, tepi atas orbita,
sutura frontalis, dan ubun-ubun besar, tetapi
tidak dapat meraba dagu atau mulut janin.
 Pada palpasi abdomen dapat teraba oksiput
dan dagu janin di atas simfisis dengan
mudah
Presentasi muka
 Diagnosis presentasi muka ditegakkan
apabila pada pemeriksaan vaginal dapat
diraba mulut, hidung, tepi orbita, dan
dagu.
 Penunujuk prensentasi muka adalah
dagu.
 Pada palpasi abdomen kadang-kadang
dapat diraba tonjolan kepala janin di
dekat punggung janin.
Presentasi ganda
Diagnosis
 Inspeksi : Perut lebih besar daripada kehamilan biasa
 Palpasi : Fundus uteri lebih tinggi dari tuanya kehamilan. Teraba 3 bagian
besar atau lebih atau teraba 2 bagian besar berdampingan
 Auskultasi : terdengar bunyi jantung pada 2 tempat yang sama jelasnya,
apalagi jika ada perbedaan frekuensi, sekurang-kurangnya 10/
menit di hitung pada saat yang sama
 Foto rotgen
pada bulan
: tampak 2 buah kerangka anak. Sebaiknya foto rontgen dibuat
ke 7 agar rangka janin tampak jelas
 Ultrasonografi : Kehamilan kembar sudah dapat didiagnosis sejak minggu ke
6 sampai ke 7
 Periksa Dalam : Kemungkinan teraba kepala yang sudah masuk ke dalam
rongga panggul sedangkan, di atas simfisi teraba bagian besar
Presentasi bokong
Diagnosis
 Presentasi bokong dapat diketahui
melalui pemeriksaan palpasi abdomen.
 dilakukan periksa dalam vagina
 atau pemeriksaan ultrasonografi

More Related Content

DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx

  • 2. DETEKSIDINIM ASA KEHAM ILAN Definisi Deteksi dini risiko kehamilan adalah usaha menemukan seawal mungkin adanya kelainan, komplikasi & penyulit kehamilan serta menyiapkan ibu untuk persalinan normal.
  • 4. Tahap & Cara Melakukan Deteksi Dini
  • 5. 1. Pemeriksaan Kehamilan Dini ( Early ANC Detection) Tujuan: a) Mengetahui apakah seorang wanita benar- benar hamil b) Menentukan UK c) Perencanaan penyuluhan & pengobatan yg diperlukan d) Rujukan & kolaborasi bila kehamilan mengalami komplikasi & faktor risiko yg memungkinkan komplikasi terjadi.
  • 6. Klasifikasi Klien pd penilaian deteksi dini: 1) Klien dg kehamilan normal 2) Klien dg kehamilan bermasalah 3) Klien dg kehamilan risiko tinggi
  • 7. Keuntungan skrining ANC 1. Mengidentifikasi mx potensial selama kehamilan 2. Evaluasi kebutuhan konseling u/ kehamilan 3. Mengurangi ketakutan thd masalah & prosedur yg mungkin dibutuhkan 4. Membantu membangun komunikasi & rasa percaya thd pelayanan yg dilakukan awal kunjungan 5. Memungkinkan mengubah dx melalui proses monitoring kehamilan yaitu kesejahteraan fisik 6. Psikologi & emosional ibu & janin 7. Melakukan rujukan ke tenaga profesional sesuai mx & komplikasi 8. Memungkinkan rujukan pasangan u/ konseling genetika
  • 8. 2. Kontak Dini Kehamilan dalam Trimester - Minimal 4 X selama ibu hamil / setiap TM Tanda bahaya pd TM 1: 1. Anemia 2. Penyakit keturunan 3. Infeksi & degeneratif 4. Perdarahan ( abortus, KET, mola hidatidosa ) 5. Hiperemesis Gravidarum 6. Kelainan genetik janin
  • 9. Lanjutan . . . Tanda bahaya pd TM 2: 1. Perdarahan 2. Pre-eklampsi & eklampsi 3. Gangguan pertumbuhan janin Tanda bahaya pd TM 3: 1. Kehamilan ganda 2. Perdarahan ( plasenta previa / solusio plasenta )
  • 10. 3. Pelayanan ANC berdasarkan Kebutuhan Individu Dilakukan tergantung oleh kebutuhan setiap individu & tiap TM Kehamilan bersifat fisiologi upayakan kehamilan dpt dilalui sec normal dg melakukan kunjungan min 4 x selama hamil Pemeriksaan yg seksama Deteksi faktor risiko sec tepat
  • 11. 4. Skrining untuk deteksi dini Dilakukan dg: 1. Anamnesa 2. Pemeriksaan lengkap, komprehensif & head to toe 3. Pemeriksaan penunjang ( lab, radiologi) 4. Investigasi khusus tergantung / berdasarkan keb & mx klien
  • 13. 1. Sakit kepala yang hebat Deteksi dini 1. Pengumpulan data: Tanyakan apakah bumil mengalami edema pd muka / tangan atau mx visual. 2. Pemeriksaan: Pemeriksaan TD, protein urine, refleks & edema 3. Periksa suhu: Jika tinggi, lakukan pemeriksaan darah u/ mengetahui adanya parasit malaria
  • 14. Lanjutan . . . 2. Penglihatan kabur Deteksi dini 1. Pengumpulan data: Tanyakan apakah bumil mengalami perubahan visual yg mendadak, misalnya pandangan kabur & berbayang 2. Pemeriksaan: Periksa TD, protein urine, refleks & edema
  • 15. Lanjutan . . . 3. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan Deteksi dini 1. Pengumpulan data: Tanyakan pd bumil apakah mengalami sakit kepala / masalah visual 2. Pemeriksaan: Periksa adanya edema, ukur TD & protein urine, Hb, warna konjungtiva
  • 16. Lanjutan . . . 4. Keluar cairan pervaginam Deteksi dini 1. Strategi pada perawatan antenatal : Deteksi faktor resiko Deteksi infeksi secara dini USG: 2. Pengumpulan data: konfirmasi UK, kalau ada dg USG 3. Pemeriksaan
  • 17. Lanjutan . . . 5. Gerakan janin tidak terasa Tanda dan gejala: Gerakan bayi kurang dari 3kali dalam periode 3 jam. Deteksi dini 1. Pengumpulan data: Tanyakan pada bumil kapan terakhir bergerak 2. Pemeriksaan Raba gerakan janin Dengarkan DJJ USG
  • 18. Lanjutan . . . 6. Nyeri abdomen yang hebat Deteksi dini 1. Pengumpulan data: Tanyakan pd bumil tentang karakteristik dari nyeri, kapan terjadi, seberapa hebat, kapan mulai dirasakan & tanyakan apakah memiliki tanda & gejala seperti muntah, diare & demam 2. Pemeriksaan : Ukur TD, suhu , & nadi 3. Pemeriksaan eksternal (luar), pemeriksaan internal (dalam), raba kelembutan abdomen 4. Periksa protein urine
  • 21. Hiperemesis gravidarum tingkat ke-1 D I A G N O S I S : Muntah terus menerus sehingga menimbulkan: Dehidrasi: turgor kulit turun Nafsu makan berkurang Berat badan turun Mata cekung dan lidah kering Epigastrium nyeri Nadi meningkat dan tekanan darah turun Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit Tampak lemah dan lemas
  • 22. Heperemesis gravidarum tingkat ke-2 Diagnosis : Tingkat ke-2 Dehidrasi makin meningkat Tingkat ke-2 (lanjutan) Kardiovaskular:Frekuensi nadi semakin cepat diatas 100 kali/menit,Nadi kecil karena volume darah turun, Panas badan meningkat ikhterus Fungsi lainnya terganggu Ginjal:Oligouria danAnuria Nafas berbau aseton Berat badan makin turun Kadang-kadang muntah bercampur darah
  • 23. Hiperemesis gravidarum tingkat ke-3 Diagnosis : Muntah berhenti /muntah campur somnollen atau koma Kardiovaskular: Nadi kecil, tekanan darah menurun, dan temperatur meningkat Gastrointestinal: Ikhterus semakin berat Terdapat timbunan aseton yang semakin tinggi dengan bau yang makin tajam Ginjal: Oligouria semakin berat dan menjadi anuria
  • 25. 1) Hipertensi gestasional Diagnosis : TD 140/90 mmHg untuk pertama kali selama kehamilan Tidak ada proteinuria TD kembali ke normal < 12 minggu postpartum Diangnosis akhir hanya dapat dibuat postpartum Mungkin memperlihatkan tanda-tanda lain preeklamsi, seperti: nyeri
  • 26. 2) Pre-eklamsi Pre-eklamsi ringan Diagnosis : Hipertensi : sistolik/diastolik 140/90 mmHg Proteinuria : 300 mg/24 jam atau 1 + dipstick (30 mg/dl) Edema edema : lengan, muka dan perut, generalisata.
  • 27. Preeklamsi berat Tekana darah sistolik /diastolic 160/110 mmHg. Proteinuria lebih 5 g/24 jam atau 4 + dalam pemeriksaan kualitatif. Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 500 cc/24 jam. Kenaikan kadar kreatinin plasma. Penurunan kesadaran, nyeri kepala, gangguan kabur. Nyeri epigastrium Edema paru-paru dan sianosis. Gangguan fungsi hepar Trombositopenia berat : < 100.000 sel/mm3 atau
  • 28. 3) Eklamsi Diagnosis kejang pada seorang wanita dengan preeklamsi yang disertai koma.
  • 29. 4) Hipertensi kronik Diagnosis : Hipertensi yang didapatkan sebelum timbulnya kehamilan, atau timbul hipertensi < 20 minggu umur kehamilan. Hipertensi menetap sampai 12 minggu pasca persalinan. TD 140/90 mmHg sebelum kehamilan atau didiagnosis sebelum gestasi 20 minggu.
  • 30. 5) Preeklamsi yang terjadi pada pengidap hipertensi kronik Diagnosis : Ibu memiliki hipertensi kronik disertai tanda-tanda preeklamsi atau hipertensi kronik disertai proteinuria.
  • 32. PADA AWAL KEHAMILAN 1.Abortus a)Abortus Imminen (Keguguran Mengancam). perdarahan pervaginam kehamilan kurang dari 20 minggu. Besarnya rahim sama dengan umur kehamilan dan terjadi kontraksi otot rahim. Ostium uteri masih tertutup Hasil pemeriksaan tes hamil masih positif.
  • 33. b) Abortus Insipien Diagnosis : Perdarahan lebih banyak Perut mules (sakit) lebih hebat Servik telah mendatar dan ostium uteri telah membuka Hasil konsepsi masih dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran c) Abortus Incompletus Diagnosis : Kanalis servikalis masih terbuka Perdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis atau syok. Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat. Terjadi infeksi ditandai dengan suhu tinggi.
  • 34. d) Abortus Completus Diagnosis : uterus telah mengecil, perdarahan sedikit ostium uteri telah tertutup besar uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan uterus lebih lunak dari normal
  • 35. e) Missed abortion Diagnosis : Pertumbuhan kehamilannya tidak sesuai usia Kehamilannya diatas 14minggu sampai 20minggu penderita justru merasakan rahimnya semakin mengecil Tanda-tanda sekunder kehamilan pada payudara mulai menghilang Kadang diawali dengan abortus iminen yang merasa sembuh tetapi pertumbuhan janin terhenti. Pada pemeriksaan tes urine kehamilan biasanya negative Pemeriksaan USG akan didapatkan uterus mengecil, kantong gestasi yang mengecil, dan bentuknya tidak beraturan disertai gambaran fetus yang tidak ada tanda- tanda kehidupan.
  • 36. 2) Kehamilan ektopik Diagnosis : Nyeri pada perut bagian uterus membesar dan lembek Amenorea Perdarahan dari uterus biasanya tidak banyak dan berwarna coklat tua. Kavum douglasi menonjol dan nyeri pada perabaan oleh karena terisi darah. Hasil pemeriksaan USG terlihat kantong gestasi berisi mudigah/janin hidup yang letaknya diluar kavum uteri.
  • 37. 3) Mola hidatidosa Diagnosis : Mual, muntah, pusing dll yang hampir sama dengan kehamilan tetapi derajat keluhannya sering lebih hebat. Uterus lebih besar dari umur kehamilan. Sifat perdarahan interminten Amenorea Hasil pemeriksaan USG didapati berupa badai salju atau gambaran seperti sarang lebah. Keluarnya gelembung mola
  • 38. PERDARAHAN AKHIR KEHAMILAN 1) Plasenta previa Diagnosis : Perdarahan tanpa nyeri , tanpa alsan secara tiba-tiba. Warna darah merah segar Perdarahan cenderug berulang dengan volume yang lebih banyak dari sebelumnya. Ibu tidak merasakan nyeri dan perut tidak tegang Bila terjadi perdarahan banyak, maka ibu terlihat pucat dan anemis. Tinggi fundus uteri sesuai umur kehamilan. Bagian terendah janin masih tinggi, karena plasenta berada di bawah segmen bawah rahim. 2) Solutio plasenta Diagnosis : Darah dari tempat pelepasan keluar dari serviks dan terjadilah perdarahan tampak Perdarahan tersembunyi / perdarahan kedalam Rahim keras seperti papan Perdarahan yang keluar tidak sesuai dengan beratnya syok. Perdarahan disertai nyeri juga diluar his karena isi rahim. Nyeri abdomen pada saat dipegang Palpasi sulit dilakukan Fundus uteri makin lama makin naik Bunyi jantung biasanya tidak ada
  • 40. a. Hidramnion Hidramnion atau polihidramnion adalah keadaan dimana banyaknya air ketuban melebihi 2000 cc. Gejala yang dirasakan ibu hamil yang menderita hydramnion adalah : Susah bernafas,berdebar-debar, dan bengkak pada kaki. Tinggi rahim melebihi usia kehamilan Bagian-bagian janin sulit diraba dari luar. Rasa nyeri pada ulu hati dan perut Sering mual dan muntah Perut terasa lebih berat dari biasanya
  • 41. Untukmendeteksihydramniondapatdilakukanpemeriksaansebagai berikut: Inspeksi : Perut ibu tampak lebih besar, tegang, mengkilat dan tampak retak-retak, bila tidur telentang, perut tampak melebar ke samping, Ibu terlihat sesak serta terlihat susah membawa kandungannya, tampak edema pada vulva. Palpasi : Perut teraba tegang serta terjadi edema pada dinding perut dan tungkai, fundus uteri lebih tinggi dari tuanya kehamilannya sesungguhnya, bagian-bagian janin sukar dikenali karena banyaknya cairan, karena bebasnya janin bergerak, maka dapat terjadi perubahan posisi/letak janin. Auskultasi : DJJ suka di dengar.
  • 42. Oligohidramnion Oligohidramnion adalah keadaan dimana cairan ketuban kurang dari 500 cc. Gejala klinis : 1. Rahim lebih kecil dari sesuai dengan tuanya kehamilan. 2. Bunyi jantung anak sudah terdengar sebelum bulan ke- 5 dan terdengar dengan lebih jelas (dengan stetoskop). 3. Pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu dan sering berakhir dengan partus prematurus.
  • 44. Malpresentasi Presentasi Dahi Diagnosis presentasi dahi dapat ditegakkan apabila pada pemeriksaan vaginal dapat diraba pangkal hidung, tepi atas orbita, sutura frontalis, dan ubun-ubun besar, tetapi tidak dapat meraba dagu atau mulut janin. Pada palpasi abdomen dapat teraba oksiput dan dagu janin di atas simfisis dengan mudah
  • 45. Presentasi muka Diagnosis presentasi muka ditegakkan apabila pada pemeriksaan vaginal dapat diraba mulut, hidung, tepi orbita, dan dagu. Penunujuk prensentasi muka adalah dagu. Pada palpasi abdomen kadang-kadang dapat diraba tonjolan kepala janin di dekat punggung janin.
  • 46. Presentasi ganda Diagnosis Inspeksi : Perut lebih besar daripada kehamilan biasa Palpasi : Fundus uteri lebih tinggi dari tuanya kehamilan. Teraba 3 bagian besar atau lebih atau teraba 2 bagian besar berdampingan Auskultasi : terdengar bunyi jantung pada 2 tempat yang sama jelasnya, apalagi jika ada perbedaan frekuensi, sekurang-kurangnya 10/ menit di hitung pada saat yang sama
  • 47. Foto rotgen pada bulan : tampak 2 buah kerangka anak. Sebaiknya foto rontgen dibuat ke 7 agar rangka janin tampak jelas Ultrasonografi : Kehamilan kembar sudah dapat didiagnosis sejak minggu ke 6 sampai ke 7 Periksa Dalam : Kemungkinan teraba kepala yang sudah masuk ke dalam rongga panggul sedangkan, di atas simfisi teraba bagian besar
  • 48. Presentasi bokong Diagnosis Presentasi bokong dapat diketahui melalui pemeriksaan palpasi abdomen. dilakukan periksa dalam vagina atau pemeriksaan ultrasonografi