2. DETEKSIDINIM
ASA KEHAM
ILAN
Definisi
Deteksi dini risiko kehamilan adalah
usaha menemukan seawal mungkin
adanya kelainan, komplikasi &
penyulit kehamilan serta menyiapkan
ibu untuk persalinan normal.
5. 1. Pemeriksaan Kehamilan Dini
( Early ANC Detection)
Tujuan:
a) Mengetahui apakah seorang wanita benar-
benar hamil
b) Menentukan UK
c) Perencanaan penyuluhan & pengobatan yg
diperlukan
d) Rujukan & kolaborasi bila kehamilan
mengalami komplikasi & faktor risiko yg
memungkinkan komplikasi terjadi.
7. Keuntungan skrining ANC
1. Mengidentifikasi mx potensial selama kehamilan
2. Evaluasi kebutuhan konseling u/ kehamilan
3. Mengurangi ketakutan thd masalah & prosedur yg
mungkin dibutuhkan
4. Membantu membangun komunikasi & rasa percaya
thd pelayanan yg dilakukan awal kunjungan
5. Memungkinkan mengubah dx melalui proses
monitoring kehamilan yaitu kesejahteraan fisik
6. Psikologi & emosional ibu & janin
7. Melakukan rujukan ke tenaga profesional sesuai mx
& komplikasi
8. Memungkinkan rujukan pasangan u/ konseling
genetika
8. 2. Kontak Dini Kehamilan dalam
Trimester
- Minimal 4 X selama ibu hamil / setiap TM
Tanda bahaya pd TM 1:
1. Anemia
2. Penyakit keturunan
3. Infeksi & degeneratif
4. Perdarahan ( abortus, KET, mola
hidatidosa )
5. Hiperemesis Gravidarum
6. Kelainan genetik janin
10. 3. Pelayanan ANC berdasarkan
Kebutuhan Individu
Dilakukan tergantung oleh kebutuhan
setiap individu & tiap TM
Kehamilan bersifat fisiologi
upayakan kehamilan dpt dilalui sec
normal dg melakukan kunjungan min
4 x selama hamil
Pemeriksaan yg seksama
Deteksi faktor risiko sec tepat
11. 4. Skrining untuk deteksi dini
Dilakukan dg:
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan lengkap, komprehensif &
head to toe
3. Pemeriksaan penunjang ( lab, radiologi)
4. Investigasi khusus tergantung /
berdasarkan keb & mx klien
13. 1. Sakit kepala yang hebat
Deteksi dini
1. Pengumpulan data: Tanyakan apakah
bumil mengalami edema pd muka / tangan
atau mx visual.
2. Pemeriksaan: Pemeriksaan TD, protein
urine, refleks & edema
3. Periksa suhu: Jika tinggi, lakukan
pemeriksaan darah u/ mengetahui adanya
parasit malaria
14. Lanjutan . . .
2. Penglihatan kabur
Deteksi dini
1. Pengumpulan data: Tanyakan apakah
bumil mengalami perubahan visual yg
mendadak, misalnya pandangan
kabur & berbayang
2. Pemeriksaan: Periksa TD, protein
urine, refleks & edema
15. Lanjutan . . .
3. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Deteksi dini
1. Pengumpulan data: Tanyakan pd
bumil apakah mengalami sakit kepala
/ masalah visual
2. Pemeriksaan: Periksa adanya edema,
ukur TD & protein urine, Hb, warna
konjungtiva
16. Lanjutan . . .
4. Keluar cairan pervaginam
Deteksi dini
1. Strategi pada perawatan antenatal :
Deteksi faktor resiko
Deteksi infeksi secara dini
USG:
2. Pengumpulan data: konfirmasi UK, kalau
ada dg USG
3. Pemeriksaan
17. Lanjutan . . .
5. Gerakan janin tidak terasa
Tanda dan gejala:
Gerakan bayi kurang dari 3kali dalam periode 3
jam.
Deteksi dini
1. Pengumpulan data: Tanyakan pada bumil kapan
terakhir bergerak
2. Pemeriksaan
Raba gerakan janin
Dengarkan DJJ
USG
18. Lanjutan . . .
6. Nyeri abdomen yang hebat
Deteksi dini
1. Pengumpulan data: Tanyakan pd bumil
tentang karakteristik dari nyeri, kapan terjadi,
seberapa hebat, kapan mulai dirasakan &
tanyakan apakah memiliki tanda & gejala
seperti muntah, diare & demam
2. Pemeriksaan : Ukur TD, suhu , & nadi
3. Pemeriksaan eksternal (luar), pemeriksaan
internal (dalam), raba kelembutan abdomen
4. Periksa protein urine
21. Hiperemesis gravidarum
tingkat ke-1
D I A G N O S I S :
Muntah terus menerus sehingga menimbulkan:
Dehidrasi: turgor kulit turun
Nafsu makan berkurang
Berat badan turun
Mata cekung dan lidah kering
Epigastrium nyeri
Nadi meningkat dan tekanan darah turun
Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
Tampak lemah dan lemas
22. Heperemesis gravidarum tingkat ke-2
Diagnosis :
Tingkat ke-2
Dehidrasi makin meningkat
Tingkat ke-2 (lanjutan)
Kardiovaskular:Frekuensi nadi semakin cepat diatas 100 kali/menit,Nadi kecil
karena volume darah turun, Panas badan meningkat
ikhterus
Fungsi lainnya terganggu
Ginjal:Oligouria danAnuria
Nafas berbau aseton
Berat badan makin turun
Kadang-kadang muntah bercampur darah
23. Hiperemesis gravidarum tingkat ke-3
Diagnosis :
Muntah berhenti /muntah campur
somnollen atau koma
Kardiovaskular:
Nadi kecil, tekanan darah menurun, dan temperatur meningkat
Gastrointestinal:
Ikhterus semakin berat
Terdapat timbunan aseton yang semakin tinggi dengan bau yang
makin tajam
Ginjal:
Oligouria semakin berat dan menjadi anuria
25. 1) Hipertensi gestasional
Diagnosis :
TD 140/90 mmHg untuk pertama kali
selama kehamilan
Tidak ada proteinuria
TD kembali ke normal < 12 minggu
postpartum
Diangnosis akhir hanya dapat dibuat
postpartum
Mungkin memperlihatkan tanda-tanda
lain preeklamsi, seperti: nyeri
27. Preeklamsi berat
Tekana darah sistolik /diastolic 160/110 mmHg.
Proteinuria lebih 5 g/24 jam atau 4 + dalam
pemeriksaan kualitatif.
Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 500 cc/24
jam.
Kenaikan kadar kreatinin plasma.
Penurunan kesadaran, nyeri kepala, gangguan
kabur.
Nyeri epigastrium
Edema paru-paru dan sianosis.
Gangguan fungsi hepar
Trombositopenia berat : < 100.000 sel/mm3 atau
29. 4) Hipertensi kronik
Diagnosis :
Hipertensi yang didapatkan sebelum
timbulnya kehamilan, atau timbul
hipertensi < 20 minggu umur kehamilan.
Hipertensi menetap sampai 12 minggu
pasca persalinan.
TD 140/90 mmHg sebelum kehamilan
atau didiagnosis sebelum gestasi 20
minggu.
30. 5) Preeklamsi yang terjadi pada
pengidap hipertensi kronik
Diagnosis :
Ibu memiliki hipertensi kronik disertai
tanda-tanda preeklamsi atau hipertensi
kronik disertai proteinuria.
32. PADA AWAL KEHAMILAN
1.Abortus
a)Abortus Imminen (Keguguran
Mengancam).
perdarahan pervaginam kehamilan kurang dari 20
minggu.
Besarnya rahim sama dengan umur kehamilan
dan terjadi kontraksi otot rahim.
Ostium uteri masih tertutup
Hasil pemeriksaan tes hamil masih positif.
33. b) Abortus Insipien
Diagnosis :
Perdarahan lebih
banyak
Perut mules (sakit) lebih
hebat
Servik telah mendatar
dan ostium uteri telah
membuka
Hasil konsepsi masih
dalam kavum uteri dan
dalam proses
pengeluaran
c) Abortus Incompletus
Diagnosis :
Kanalis servikalis masih
terbuka
Perdarahan memanjang,
sampai terjadi keadaan
anemis atau syok.
Perdarahan mendadak
banyak menimbulkan
keadaan gawat.
Terjadi infeksi ditandai
dengan suhu tinggi.
34. d) Abortus Completus
Diagnosis :
uterus telah mengecil,
perdarahan sedikit
ostium uteri telah tertutup
besar uterus tidak sesuai dengan umur
kehamilan
uterus lebih lunak dari normal
35. e) Missed abortion
Diagnosis :
Pertumbuhan kehamilannya tidak sesuai usia
Kehamilannya diatas 14minggu sampai 20minggu
penderita justru merasakan rahimnya semakin mengecil
Tanda-tanda sekunder kehamilan pada payudara mulai
menghilang
Kadang diawali dengan abortus iminen yang merasa
sembuh tetapi pertumbuhan janin terhenti.
Pada pemeriksaan tes urine kehamilan biasanya negative
Pemeriksaan USG akan didapatkan uterus mengecil,
kantong gestasi yang mengecil, dan bentuknya tidak
beraturan disertai gambaran fetus yang tidak ada tanda-
tanda kehidupan.
36. 2) Kehamilan ektopik
Diagnosis :
Nyeri pada perut bagian
uterus membesar dan lembek
Amenorea
Perdarahan dari uterus biasanya
tidak banyak dan berwarna
coklat tua.
Kavum douglasi menonjol dan
nyeri pada perabaan oleh karena
terisi darah.
Hasil pemeriksaan USG terlihat
kantong gestasi berisi
mudigah/janin hidup yang
letaknya diluar kavum uteri.
37. 3) Mola hidatidosa
Diagnosis :
Mual, muntah, pusing dll yang
hampir sama dengan kehamilan
tetapi derajat keluhannya sering
lebih hebat.
Uterus lebih besar dari umur
kehamilan.
Sifat perdarahan interminten
Amenorea
Hasil pemeriksaan USG didapati
berupa badai salju atau gambaran
seperti sarang lebah.
Keluarnya gelembung mola
38. PERDARAHAN AKHIR KEHAMILAN
1) Plasenta previa
Diagnosis :
Perdarahan tanpa nyeri , tanpa alsan
secara tiba-tiba.
Warna darah merah segar
Perdarahan cenderug berulang
dengan volume yang lebih banyak
dari sebelumnya.
Ibu tidak merasakan nyeri dan perut
tidak tegang
Bila terjadi perdarahan banyak, maka
ibu terlihat pucat dan anemis.
Tinggi fundus uteri sesuai umur
kehamilan.
Bagian terendah janin masih tinggi,
karena plasenta berada di bawah
segmen bawah rahim.
2) Solutio plasenta
Diagnosis :
Darah dari tempat pelepasan keluar
dari serviks dan terjadilah
perdarahan tampak
Perdarahan tersembunyi /
perdarahan kedalam
Rahim keras seperti papan
Perdarahan yang keluar tidak sesuai
dengan beratnya syok.
Perdarahan disertai nyeri juga diluar
his karena isi rahim.
Nyeri abdomen pada saat dipegang
Palpasi sulit dilakukan
Fundus uteri makin lama makin naik
Bunyi jantung biasanya tidak ada
40. a. Hidramnion
Hidramnion atau polihidramnion adalah keadaan dimana
banyaknya air ketuban melebihi 2000 cc.
Gejala yang dirasakan ibu hamil yang menderita hydramnion
adalah :
Susah bernafas,berdebar-debar, dan bengkak pada kaki.
Tinggi rahim melebihi usia kehamilan
Bagian-bagian janin sulit diraba dari luar.
Rasa nyeri pada ulu hati dan perut
Sering mual dan muntah
Perut terasa lebih berat dari biasanya
41. Untukmendeteksihydramniondapatdilakukanpemeriksaansebagai
berikut:
Inspeksi : Perut ibu tampak lebih besar, tegang,
mengkilat dan tampak retak-retak, bila tidur
telentang, perut tampak melebar ke samping,
Ibu terlihat sesak serta terlihat susah membawa
kandungannya, tampak edema pada vulva.
Palpasi : Perut teraba tegang serta terjadi edema
pada dinding perut dan tungkai, fundus uteri
lebih tinggi dari tuanya kehamilannya
sesungguhnya, bagian-bagian janin sukar
dikenali karena banyaknya cairan, karena
bebasnya janin bergerak, maka dapat terjadi
perubahan posisi/letak janin.
Auskultasi : DJJ suka di dengar.
42. Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah keadaan dimana cairan
ketuban kurang dari 500 cc.
Gejala klinis :
1. Rahim lebih kecil dari sesuai dengan tuanya
kehamilan.
2. Bunyi jantung anak sudah terdengar sebelum bulan ke-
5 dan terdengar dengan lebih jelas (dengan stetoskop).
3. Pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu dan sering
berakhir dengan partus prematurus.
44. Malpresentasi
Presentasi Dahi
Diagnosis presentasi dahi dapat ditegakkan
apabila pada pemeriksaan vaginal dapat
diraba pangkal hidung, tepi atas orbita,
sutura frontalis, dan ubun-ubun besar, tetapi
tidak dapat meraba dagu atau mulut janin.
Pada palpasi abdomen dapat teraba oksiput
dan dagu janin di atas simfisis dengan
mudah
45. Presentasi muka
Diagnosis presentasi muka ditegakkan
apabila pada pemeriksaan vaginal dapat
diraba mulut, hidung, tepi orbita, dan
dagu.
Penunujuk prensentasi muka adalah
dagu.
Pada palpasi abdomen kadang-kadang
dapat diraba tonjolan kepala janin di
dekat punggung janin.
46. Presentasi ganda
Diagnosis
Inspeksi : Perut lebih besar daripada kehamilan biasa
Palpasi : Fundus uteri lebih tinggi dari tuanya kehamilan. Teraba 3 bagian
besar atau lebih atau teraba 2 bagian besar berdampingan
Auskultasi : terdengar bunyi jantung pada 2 tempat yang sama jelasnya,
apalagi jika ada perbedaan frekuensi, sekurang-kurangnya 10/
menit di hitung pada saat yang sama
47. Foto rotgen
pada bulan
: tampak 2 buah kerangka anak. Sebaiknya foto rontgen dibuat
ke 7 agar rangka janin tampak jelas
Ultrasonografi : Kehamilan kembar sudah dapat didiagnosis sejak minggu ke
6 sampai ke 7
Periksa Dalam : Kemungkinan teraba kepala yang sudah masuk ke dalam
rongga panggul sedangkan, di atas simfisi teraba bagian besar
48. Presentasi bokong
Diagnosis
Presentasi bokong dapat diketahui
melalui pemeriksaan palpasi abdomen.
dilakukan periksa dalam vagina
atau pemeriksaan ultrasonografi