ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Instrumentasi dan
pengukuran listrik-magnet
dan listrik
Devy Indah Lestari
13708251119
Instrumentasi dan pengukuran listrik-
magnet
• Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua
gejala alam yang prosesnya dapat dibolak
balik.
• Ketika Oersted menemukan bahwa di sekitar
kawat berarus listrik terdapat medan magnet
(artinya listrik menimbulkan magnet), para
ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara
kelistrikan dan kemagnetan.
MEDAN MAGNET DI SEKITAR
ARUS LISTRIK
• Percobaan Oersted
a) Pada saat kawat tidak dialiri arus
listrik ( I = 0 ), jarum kompas tidak
menyimpang ).
b) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke
atas, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kanan.
c) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke
bawah, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kiri.
Kesimpulan :
1. Di sekitar penghantar kawat yang dialiri arus
listrik terdapat medan magnet.
2. Arah medan magnet bergantung pada arah arus
listrik yang mengalir.
• Pada tahun 1821
Michael Farady
membuktikan bahwa
perubahan medan
magnet dapat
menimbulkan arus
listrik (artinya medan
magnet menimbulkan
listrik)
1. Medan Magnet di sekitar kawat
penghantar listrik
Medan magnetik ( simbol B ) di
sekitar kawat penghantar lurus yang
dilalui arus listrik berbentuk
lingkaran, dan dapat ditentukan
dengan aturan tangan kanan.
Arah ibu jari=arah arus listrik ( I )
Arah keempat jari =arah medan magnetik ( B )
Menentukan kuat medan magnet di suatu titik dalam
penghantar berarus
• HUKUM BIOT SAVART Induksi magnetik (B)Yaitu Kuat medan magnet disuatu titik
dalam medan magnet yang dihasilkan arus listrik.
• Menurut Biot savart Besarnya besarnya induksi magnetik pada sebuah titik didekat
kawat lurus panjang adalah
a. Berbanding lurus dengan kuat arus
b. Berbanding lurus dengan panjang elemen
c. Berbanding lurus dengan sinus sudut antara garis singgung pada elemen arus dan
garis penghubung antar elemen arus dan titik P
d. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik terhadap elemen arus. Arah
induksi tegak lurus bidang yang melalui elemen arus dari titik. Menurut Biot savart
besarnya induksi magnetik pada sebuah kawat lurus panjang.
Keterangan
B= medan magnet (weber/m2)
µo = 4π.10-7
i = kuat arus listrik (A)
a = jarak titik ke kawat
2. Garis-garis Gaya Magnetik pada Kumparan
Berarus ( Solenoida )
Garis-garis medan magnetik yang ditunjukkan oleh
pola serbuk-serbuk besi
Kutub utara magnet kumparan dapat ditentukan
dengan aturan tangan kanan :
•Keempat jari = arah arus listrik ( I )
•Ibu jari = arah kutub utara ( N )
Elektromagnet
Jika ke dalam kumparan berarus listrik diberi inti besi lunak, ternyata
pengaruh kemagnetannya menjadi besar. Susunan kumparan dan inti
besi lunak inilah yang disebut dengan elektromagnet atau magnet
listrik.
• Fenomena induksi
elektromagnet
(video)
Besarnya medan magnet dari magnet listrik
ditentukan oleh faktor – faktor :
Kuat arus yang mengalir pada
kumparan.
Semakin besar arus yang
mengalir, semakin besar
medan magnetnya.
Jumlah lilitan kumparan.
Semakin banyak jumlah
lilitannya, semakin besar
medan magnetnya
Bahan inti yang
dimasukkan pada
kumparan
Baterai
Saklar tekan
Jangkar besi lunak
Interuptor
Pemukul
Elektromagnet
a. Bel listrik
Jika sakelar ditekan maka
arus akan segera mengalir
sehingga kumparan menjadi
bersifat magnet sehingga
jangkar besi akan tertarik
dan palu/ pemukul akan
mengenai gong. Pada saat
jangkar besi ditarik oleh
magnet maka arus akan
terputus di interuptor,
akibatnya jangkar besi akan
kembali ke posisi semula
dan arus kembali mengalir
pada rangkaian dan gong
kembali berbunyi. Hal ini
akan diulang-ulang sampai
sakelar dilepas kembali.
b. Telepon
c.Katrol listrik, dsb
2. Gaya Magnet Pada Penghantar Berarus
Listrik
Gaya magnet pada penghantar berarus
listrik, pertama kali diamati oleh Hendrik
Antoon Lorentz (1853-1928), seorang
fisikawan Belanda
Panghantar yang berada di dalam medan
magnet akan bergerak bila dialiri arus
listrik. Besarnya gaya ini bergantung
pada:
 kuat arus listrik,
 kuat medan magnet, dan
 panjang penghantar.
Sehingga : F=B x I x L
Arahgaya magnetik dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan sebagai
berikut :
Penggunaan Gaya Magnetik
• Gaya magnetik yang timbul pada penghantar berarus listrik digunakan
untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
• Contoh : motor listrik dan alat ukur listrik.
Fungsi komutator adalah agar arus
listrik yang mengalir pada loop tidak
berbalik arah, sehingga loop dapat
terus berputar.
Instrumentasi dan Pengukuran Listrik
• Pengukuran listrik meliputi: pengukuran arus
(ampere), tegangan (volt), hambatan
(ohm),daya listrik (watt) dll
• Alat ukur:multimeter, CRO, dsb
Multimeter
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik,
arus listrik, dan tahanan (resistansi).
1. multimeter Analog
Multimeter analog atau yang biasa disebut multimeter jarum adalah alat
pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang
bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini
tersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan
(Volt) dan arus (mA).
2. Multimeter Digital
Multimeter Digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi
multimeter digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital
pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding
dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk
mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara
mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan.
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Cathode Ray Oscilloscope (CRO)
- CRO sering diterjemahkan osiloskop sinar
katoda adalah alat yang digunakan dalam
pengukuran besaran listrik/elektronis.
- CRO digunakan untuk memperlihatkan bentuk
gelombang listrik, mengukur tegangan listrik,
frekuensi gelombang listrik, beda fase
gelombang listrik.
Tombol Pada CRO
1. Power : Untuk menghidupkan dan mematikan CRO
2. Intensity : Untuk mengatur intensitas berkas cahaya (elektron) pada
layar. Sebaiknyadijaga agar tidak pada kedudukan maksimum.
3. Focus : Untuk mengatur ketajaman gambar pada layar.
4. Position : Untuk mengatur kedudukan gambar secara vertikal.
5. Position : Untuk mengatur posisi horisontal gambar (gelombang).
6. Input : Terminal untuk menghubungkan sinyal input (yang akan diukur)
dengan CRO. Untuk CRO dual channel ada 2 terminal input yakni CH1(X)
INPUT dan CH2 (Y) INPUT. Pada umumnya hubungan terminal ini
dengan sinyal yang akan diukur menggunakan peraba (probe).
7. AC-GND-DC : Selektor untuk mengatur sambungan input
sinyal listrik yang akan diukur.
8. Terminal untuk hubungan dengan bumi (ground)
9. Mode : Selektor untuk mengatur tampilan sinyal input.
Pada posisi CH1 sinyal input pada channel 1 ditampilkan.
Pada posisi CH2 sinyal input pada channel 2 ditampilkan.
Pada posisi DUAL sinyal input pada CH1 dan CH2
ditampilkan bersama.
10. Volt/div : Selektor untuk mengatur harga tegangan tiap
pembagian skala (division) pada panel.
11. Variable : Untuk mengatur harga tegangan/waktu
tiap pembagian skala (division) secara halus. Pada
saat pengukuran tegangan/periode, tombol harus
pada posisi maksimum (kalibrasi).
12. Time/div : Untuk mengatur waktu sapu tiap
pembagian skala (division). Kegunaan langsung
adalah untuk mengukur periode gelombang yang
diselidiki.
13. Synchron : Untuk mengatur supaya pada layar
diperoleh gambar yang tidak bergerak.
14. Slope : Untuk mengatur saat trigger dilakukan, yaitu
pada waktu sinyal naik (+) atau turun (-).
Contoh Tampilan Hasil Eksperimen
• Penggunaan Osiloskop (video)
• Soal-soal
Soal – soal
1. Medan magnet di kutub kumparan yang
dialiri arus listrik dapat diperbesar dengan
cara berikut, kecuali...
A.Memperbesar arus listrik yang mengalir
B.Memperbanyak kumparan
C.Memperbesar ukuran kawat
D.Menempatkan magnet dalam rongga
kumparan
2.Tentukan besarnya medan magnetik yang
dihasilkan kawat lurus berarus 45 A, pada titik
yang berjarak 15 cm dari kawat...
A.2. 10-5 Wb/ m2
B.3. 10-5 Wb/ m2
C.6. 10-5 Wb/ m2
D.12. 10-5 Wb/ m2
• 3. Sepotong kawat dialiri arus listrik, terletak
dalam medan magnet dan mengalami gaya
lorentz. Arah gaya lorentz yang benar adalah...
i
A.Ke atas
B.Ke bawah
C.Ke kiri
D.Ke kanan
4. Sebuah kawat sepanjang 200 cm, berada
dalam medan magnet yang tegak lurus
terhadap arah medan. Arus listrik yang
mengalir dalam kawat sebesar 0,4 A. Jika kuat
medan magnet 1 mT, berapakah gaya Lorentz
yang dialami kawat?
A.0,0004 N
B.0,004 N
C.0,008 N
D.0,0008 N
• 5. Perhatikan gambar berikut!
Arah medan magnet dari kawat lurus berarus listrik di atas
yang benar adalah...
A. I dan II
B. II dan III
C. I dan IV
D. II dan IV
6. Gambar berikut menunujukkan arah garis
gaya magnet yang dihasilkan solenoida
adalah...(jawaban B)
7. Kelompok alat berikut ini yang bekerja
berdasarkan elektromagnet adalah...
A. Bel listrik, telepon, dan kompor listrik
B. Accumulator, motor listrik, galvanometer
C. Galvanometer, transformator, telepon
D. Bel listrik, telepon, katrol listrik
8. Tombol yang digunakan untuk mengatur
waktu sapu tiap pembagian skala pada
osiloskop adalah...
A.Synchron
B.Slope
C.Time/ div
D.Focus
9. Perhatikan gambar berikut!
Besarnya frekuensi yang terukur melalui
osiloskop adalah...
A. 0,25 Hertz
B. 0, 025 Hertz
C. 2,5 Hertz
D. 25 Hertz
10. Perhatikan gambar !
Besarnya amplitudo yang terukur pada osiloskop
adalah...
A.6
B.0,6
C.0,006
D.60

More Related Content

Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik

  • 1. Instrumentasi dan pengukuran listrik-magnet dan listrik Devy Indah Lestari 13708251119
  • 2. Instrumentasi dan pengukuran listrik- magnet • Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat dibolak balik. • Ketika Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet (artinya listrik menimbulkan magnet), para ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara kelistrikan dan kemagnetan.
  • 3. MEDAN MAGNET DI SEKITAR ARUS LISTRIK • Percobaan Oersted a) Pada saat kawat tidak dialiri arus listrik ( I = 0 ), jarum kompas tidak menyimpang ). b) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke atas, kutub utara jarum kompas menyimpang ke kanan. c) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke bawah, kutub utara jarum kompas menyimpang ke kiri. Kesimpulan : 1. Di sekitar penghantar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet. 2. Arah medan magnet bergantung pada arah arus listrik yang mengalir.
  • 4. • Pada tahun 1821 Michael Farady membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik (artinya medan magnet menimbulkan listrik)
  • 5. 1. Medan Magnet di sekitar kawat penghantar listrik Medan magnetik ( simbol B ) di sekitar kawat penghantar lurus yang dilalui arus listrik berbentuk lingkaran, dan dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Arah ibu jari=arah arus listrik ( I ) Arah keempat jari =arah medan magnetik ( B )
  • 6. Menentukan kuat medan magnet di suatu titik dalam penghantar berarus • HUKUM BIOT SAVART Induksi magnetik (B)Yaitu Kuat medan magnet disuatu titik dalam medan magnet yang dihasilkan arus listrik. • Menurut Biot savart Besarnya besarnya induksi magnetik pada sebuah titik didekat kawat lurus panjang adalah a. Berbanding lurus dengan kuat arus b. Berbanding lurus dengan panjang elemen c. Berbanding lurus dengan sinus sudut antara garis singgung pada elemen arus dan garis penghubung antar elemen arus dan titik P d. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik terhadap elemen arus. Arah induksi tegak lurus bidang yang melalui elemen arus dari titik. Menurut Biot savart besarnya induksi magnetik pada sebuah kawat lurus panjang. Keterangan B= medan magnet (weber/m2) µo = 4Ï€.10-7 i = kuat arus listrik (A) a = jarak titik ke kawat
  • 7. 2. Garis-garis Gaya Magnetik pada Kumparan Berarus ( Solenoida ) Garis-garis medan magnetik yang ditunjukkan oleh pola serbuk-serbuk besi Kutub utara magnet kumparan dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan : •Keempat jari = arah arus listrik ( I ) •Ibu jari = arah kutub utara ( N )
  • 8. Elektromagnet Jika ke dalam kumparan berarus listrik diberi inti besi lunak, ternyata pengaruh kemagnetannya menjadi besar. Susunan kumparan dan inti besi lunak inilah yang disebut dengan elektromagnet atau magnet listrik.
  • 10. Besarnya medan magnet dari magnet listrik ditentukan oleh faktor – faktor : Kuat arus yang mengalir pada kumparan. Semakin besar arus yang mengalir, semakin besar medan magnetnya. Jumlah lilitan kumparan. Semakin banyak jumlah lilitannya, semakin besar medan magnetnya Bahan inti yang dimasukkan pada kumparan
  • 11. Baterai Saklar tekan Jangkar besi lunak Interuptor Pemukul Elektromagnet a. Bel listrik Jika sakelar ditekan maka arus akan segera mengalir sehingga kumparan menjadi bersifat magnet sehingga jangkar besi akan tertarik dan palu/ pemukul akan mengenai gong. Pada saat jangkar besi ditarik oleh magnet maka arus akan terputus di interuptor, akibatnya jangkar besi akan kembali ke posisi semula dan arus kembali mengalir pada rangkaian dan gong kembali berbunyi. Hal ini akan diulang-ulang sampai sakelar dilepas kembali.
  • 13. 2. Gaya Magnet Pada Penghantar Berarus Listrik Gaya magnet pada penghantar berarus listrik, pertama kali diamati oleh Hendrik Antoon Lorentz (1853-1928), seorang fisikawan Belanda Panghantar yang berada di dalam medan magnet akan bergerak bila dialiri arus listrik. Besarnya gaya ini bergantung pada:  kuat arus listrik,  kuat medan magnet, dan  panjang penghantar. Sehingga : F=B x I x L
  • 14. Arahgaya magnetik dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan sebagai berikut :
  • 15. Penggunaan Gaya Magnetik • Gaya magnetik yang timbul pada penghantar berarus listrik digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak. • Contoh : motor listrik dan alat ukur listrik. Fungsi komutator adalah agar arus listrik yang mengalir pada loop tidak berbalik arah, sehingga loop dapat terus berputar.
  • 16. Instrumentasi dan Pengukuran Listrik • Pengukuran listrik meliputi: pengukuran arus (ampere), tegangan (volt), hambatan (ohm),daya listrik (watt) dll • Alat ukur:multimeter, CRO, dsb
  • 17. Multimeter Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). 1. multimeter Analog Multimeter analog atau yang biasa disebut multimeter jarum adalah alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini tersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA). 2. Multimeter Digital Multimeter Digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan.
  • 19. Cathode Ray Oscilloscope (CRO) - CRO sering diterjemahkan osiloskop sinar katoda adalah alat yang digunakan dalam pengukuran besaran listrik/elektronis. - CRO digunakan untuk memperlihatkan bentuk gelombang listrik, mengukur tegangan listrik, frekuensi gelombang listrik, beda fase gelombang listrik.
  • 20. Tombol Pada CRO 1. Power : Untuk menghidupkan dan mematikan CRO 2. Intensity : Untuk mengatur intensitas berkas cahaya (elektron) pada layar. Sebaiknyadijaga agar tidak pada kedudukan maksimum. 3. Focus : Untuk mengatur ketajaman gambar pada layar. 4. Position : Untuk mengatur kedudukan gambar secara vertikal. 5. Position : Untuk mengatur posisi horisontal gambar (gelombang). 6. Input : Terminal untuk menghubungkan sinyal input (yang akan diukur) dengan CRO. Untuk CRO dual channel ada 2 terminal input yakni CH1(X) INPUT dan CH2 (Y) INPUT. Pada umumnya hubungan terminal ini dengan sinyal yang akan diukur menggunakan peraba (probe).
  • 21. 7. AC-GND-DC : Selektor untuk mengatur sambungan input sinyal listrik yang akan diukur. 8. Terminal untuk hubungan dengan bumi (ground) 9. Mode : Selektor untuk mengatur tampilan sinyal input. Pada posisi CH1 sinyal input pada channel 1 ditampilkan. Pada posisi CH2 sinyal input pada channel 2 ditampilkan. Pada posisi DUAL sinyal input pada CH1 dan CH2 ditampilkan bersama. 10. Volt/div : Selektor untuk mengatur harga tegangan tiap pembagian skala (division) pada panel.
  • 22. 11. Variable : Untuk mengatur harga tegangan/waktu tiap pembagian skala (division) secara halus. Pada saat pengukuran tegangan/periode, tombol harus pada posisi maksimum (kalibrasi). 12. Time/div : Untuk mengatur waktu sapu tiap pembagian skala (division). Kegunaan langsung adalah untuk mengukur periode gelombang yang diselidiki. 13. Synchron : Untuk mengatur supaya pada layar diperoleh gambar yang tidak bergerak. 14. Slope : Untuk mengatur saat trigger dilakukan, yaitu pada waktu sinyal naik (+) atau turun (-).
  • 23. Contoh Tampilan Hasil Eksperimen
  • 26. Soal – soal 1. Medan magnet di kutub kumparan yang dialiri arus listrik dapat diperbesar dengan cara berikut, kecuali... A.Memperbesar arus listrik yang mengalir B.Memperbanyak kumparan C.Memperbesar ukuran kawat D.Menempatkan magnet dalam rongga kumparan
  • 27. 2.Tentukan besarnya medan magnetik yang dihasilkan kawat lurus berarus 45 A, pada titik yang berjarak 15 cm dari kawat... A.2. 10-5 Wb/ m2 B.3. 10-5 Wb/ m2 C.6. 10-5 Wb/ m2 D.12. 10-5 Wb/ m2
  • 28. • 3. Sepotong kawat dialiri arus listrik, terletak dalam medan magnet dan mengalami gaya lorentz. Arah gaya lorentz yang benar adalah... i A.Ke atas B.Ke bawah C.Ke kiri D.Ke kanan
  • 29. 4. Sebuah kawat sepanjang 200 cm, berada dalam medan magnet yang tegak lurus terhadap arah medan. Arus listrik yang mengalir dalam kawat sebesar 0,4 A. Jika kuat medan magnet 1 mT, berapakah gaya Lorentz yang dialami kawat? A.0,0004 N B.0,004 N C.0,008 N D.0,0008 N
  • 30. • 5. Perhatikan gambar berikut! Arah medan magnet dari kawat lurus berarus listrik di atas yang benar adalah... A. I dan II B. II dan III C. I dan IV D. II dan IV
  • 31. 6. Gambar berikut menunujukkan arah garis gaya magnet yang dihasilkan solenoida adalah...(jawaban B)
  • 32. 7. Kelompok alat berikut ini yang bekerja berdasarkan elektromagnet adalah... A. Bel listrik, telepon, dan kompor listrik B. Accumulator, motor listrik, galvanometer C. Galvanometer, transformator, telepon D. Bel listrik, telepon, katrol listrik
  • 33. 8. Tombol yang digunakan untuk mengatur waktu sapu tiap pembagian skala pada osiloskop adalah... A.Synchron B.Slope C.Time/ div D.Focus
  • 34. 9. Perhatikan gambar berikut! Besarnya frekuensi yang terukur melalui osiloskop adalah... A. 0,25 Hertz B. 0, 025 Hertz C. 2,5 Hertz D. 25 Hertz
  • 35. 10. Perhatikan gambar ! Besarnya amplitudo yang terukur pada osiloskop adalah... A.6 B.0,6 C.0,006 D.60