Islam adalah cahaya penerang di muka bumi. Islam menunjukkan jalan lurus kepada stiap umatnya. Islam memberi kewajiban-kewajiban kepada para umatnya dimana kewajiban tersebut selelu membawa manfaat terhadap umat yang melakukannya. Islam juga member larangan-karangan terhadap umatnya karena hal tersebut memang akan membawa dampak buruk apabila dilaksanakan.
Menuntut ilmu adalah salah satu perintah dalam Islam. Wajib hukumnya bagi setiap orang Islam untuk menuntut ilmu. Dengan menuntut ilmu, umat Islam dapat memahami banyak hal yang terdapat di muka bumi sehingga umat Islam dapat lebih memahami kebesaran dan keesaan Tuhannya, yaitu Allah SWT. Melalui ilmu pula umat Islam dapat membedakan yang baik dan buruk, yang haq dan bathil, serta membantu umat Islam dalam merencanakan masa depan sehingga dapat bertahan hidup dan memperbaiki kehidupan. Dengan ilmu pula umat Islam dapat menjalankan kewajibannya dengan baik, yaitu menjadi khalifah dan memelihara keharmonisan di muka bumi.
Menuntut ilmu menjadikan suatu peradaban umat menjadi lebih maju dan berkembang. Ilmu menjadikan peradaban Islam di masa silam sebagai pemimpin peradaban. Banyak teori ilmuwan-ilmuwan Islam yang dirumuskan untuk menjelaskan suatu fenomena alam dan menyelesaikan suatu masalah. Banyak pula teknologi-teknologi baru yang ditemukan pada masa itu. Namun, peradaban tersebut kemudian memudar dan seiring perkembangan zaman muncullah peradaban baru yang disebut dengan peradaban modern. Pemimpin peradaban modern adalah masyarakat dunia Barat. Peradaban ini merupakan peradaban baru dan modern. Segala sesuatunya mengusung teknologi modern. Namun sayangnya, kemodernan ini hanya memajukan peradaban secara duniawi saja. Banyak hal yang berkaitan dengan Tuhan dilupakan, nilai-nilai dan norma-norma memudar, sudak tidak tampak lagi batas antara yang baik-buruk dan haq-bathil.
Oleh karena itu, sebagai umat Islam yang hidup di masa kini, wajib hukumnya untuk menuntut ilmu, tidak hanya ilmu pengetahuan, tapi juga ilmu agama. Dengan menuntut ilmu diharapkan umat Islam di masa kini dapat mengikuti perkembangan peradaban yang ada, namun tetap dekat dan lekat dengan agama Islam sehingga peradaban Islam dapat berkembang dan berjaya kembali.
1 of 28
Downloaded 450 times
More Related Content
Dinamika kebudayaan dan peradaban islam
1. DINAMIKA KEBUDAYAAN
DAN PERADABAN
ISLAM
Oleh Kelompok 1 :
Annisa Zewri R. /130331614741
Asri Nurul Husnah /130331614685
Desy Ratna Sugiarti /130331614749
Ina Safitri /130331614716
3. Pengetahuan bersumber dari Allah sehingga
tujuan pengetahuan adalah kesadaran tentang
Allah.
Sumber pengetahuan utama adalah al-Qur an.
Sumber intuisi dan sebangsanya dapat diraih
melalui penyucian hati.
4. Urgensi Ilmu Dalam Islam
Pentingnya ilmu pengetahuan dalam islam dapat
dilihat dari sabda Rasulullah SAW
Dari sahabat Anas R.a berkata : Rasulullah SAW
bersabda, Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang
islam (HR Ibnu Majah)
Ilmu membedakan manusia dengan makhluk lain.
Seseorang bisa beriman karena memiliki ilmu
pengetahuan.
Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (QS. Fathir: 28)
5. Integrasi Ilmu, Iman, dan Amal
Dalam ajaran islam, iman, ilmu dan amal
merupakan satu kesatuan yang utuh, yang tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya.
Ilmu tanpa iman bagaikan pohon yang tiada
berbuah.
Perbuatan baik tidak akan bernilai amal saleh, jika
tidak didasari nilai-nilai iman dan taqwa. Ilmu
pengetahuan juga tidak bernilai ibadah serta tidak
akan menghasilkan kemaslahatan bila tidak
dikembangkan atas dasar nilai-nilai iman.
6. Kedudukan dan Tanggung Jawab Ilmuwan
Keutamaan Orang Berilmu
Allah memberikan kedudukan yang tinggi pada
orang berilmu.
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat (Q.S. al-Mujadalah:11)
Orang-orang yang berilmu pengetahuan merupakan
pewaris para nabi (HR Abu Daud dan Turmudzi)
Kelak pada Hari Kebangkitan, orang yang ahli
ibadah hanya dipersilahkan masuk surga dengan
memberi pertolongan (syafaat) kepada orang lain.
7. Tanggung Jawab Ilmuwan
Orang berilmu memiliki tugas dan tanggung jawab,
baik secara vertikal maupun horizontal.
Menyampaikan amanah Allah
Dan ingatlah ketika Allah mengambil janji dari orang-
orang ahli kitab, hendaklah kamu menerangkan isi kitab
itu kepada manusia dan jangan kamu
menyembunyikannya (Q.S. Ali Imran:187)
Orang yang sadar akan tanggung jawabnya dalam
tugas menyampaikan amanah Allah akan selalu
mendapat perlindungan dari Allah dan dicintai
manusia, bahkan juga makhluk lain.
8. Memelihara lingkungan (alam semesta)
Dalam kaitannya dengan kedudukan manusia
sebagai khalifah di bumi, ia mempunyai tanggung
jawab untuk menjaga keseimbangan alam dan
lingkungan tempat mereka tinggal.
10. Karakter Peradaban Islam
Berasas Tauhid
Kosmopolitanisme
Berasas Pada Moral yang Agung
Menyatukan Agama dan Negara
Toleransi yang Mulia
11. Kontribusi Peradaban Islam di Dunia
Bidang aqidah dan agama
Islam menyatakan keesaan Allah dan kekuasaan
serta kesuciaanNya dari kekurangan dan
kelaliman.
Islam membebaskan manusia dalam menyembah
dan berhubungan dengan Allah.
Dengan Islam, manusia memahami syariat-syariat
Allah SWT tanpa perantaraan tokoh-tokoh agama.
12. Bidang ilmu pengetahuan dan Teknologi
Ideologi Islam mendorong manusia untuk berpikir
dan memperoleh pendidikan.
Kaum Muslim diwajibkan untuk berinteraksi dengan
umat lain dalam rangka menyampaikan dakwah.
Bidang Matematika
Penjumlahan dalam bentuk angka Arab termasuk
angka nol bukan dalam bentuk huruf atau kata-kata
seperti lazimnya pada masa itu.
Sistem bilangan algoritma oleh Muhammad bin
Musa al- Khuwarizmi.
13. Ilmu Fisika dan Teknologi
Pakar fisika dan astronomi termuka, al-khazini
menulis kitab Mizan al-Hikmah yang berisi tentang
gaya tarik bumi sesuai dengan teori bahwa
keseluruhan gaya mengarah pada pusat alam
semesta.
Astronomi
Sebagai pengembara di gurun pasir yang biasa
bepergian pada malam hari mereka biasa
menemukan arah perjalanan dengan berpedoman
pada bintang-bintang.
Penguasaan pengetahuan tentang bintang-bintang,
pergerakan planet-planet dan perubahan cuaca.
14. Kimia
Konsep al-Razi yang membagi zat kimia menjadi
kelompok mineral, tumbuhan dan hewan.
Khalaf ibn Abbas al- Zahrawi menulis kitab al-Tasrif
yang berisi metode-metode untuk membuat obat-
obatan dengan cara sublimasi dan distilasi.
Ilmu Kedokteran
ibnu Zuhr memberikan gambaran yang lengkap
tentang operasi tenggorokan.
Pengobatan penyakit mata maupun pembedahan.
Metode operasi katarak.
16. Kemajuan IPTEK melahirkan krisis
multidimensional.
Krisis multidimensional terjadi akibat
perkembangan IPTEK yang lepas dari kendali nilai-
nilai moral Ketuhanan dan agama.
Krisis ekologis; tingginya polusi, global warming
Krisis ekonomi dan politik di negara berkembang
dan miskin; ketidakadilan dan neo-imperialisme
oleh negara-negara maju yang menguasai
perekonomian dunia dan IPTEK.
17. Krisis multidimensional dapat dicegah dengan
adanya akhlak yang baik.
Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah yang hanya akan muncul
bila diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan
dan pengenalan terhadap Tuhan Allah swt dan alam
semesta.
18. Islam sangat mendorong dan mementingkan
umatnya untuk mempelajari, mengamati,
memahami dan merenungkan segala kejadian di
alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat
mementingkan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
IPTEK dalam Islam merupakan sarana ibadah
kepada Allah swt dan mengemban amanat
Khalifatullah di muka bumi dan menyebarkan
rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil Alamin).
19. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang berakal, (yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini
dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka.
(QS Ali Imron [3] : 190-191.
20. Bagi umat Islam, agama dan ilmu pengetahuan
merupakan tanda-tanda Keagungan Allah swt.
Keduanya bila dibaca, dipelajari, diamati dan
direnungkan akan semakin mempertebal
pengetahuan, pengenalan, dan keimanan kepada
Allah swt.
Jadi, agama dan ilmu pengetahuan, dalam Islam
tidak terlepas satu sama lain. Keduanya saling
membutuhkan, saling menjelaskan dan saling
memperkuat secara sinergis, holistik dan integratif.
22. Islam Masuk ke Indonesia
Perkembangan umat Islam di Indonesia dapat
dibagi menjadi tiga tahapan yaitu.
1.Singgahnya pedagang-pedagang Islam di
pelabuhan-pelabuhan nusantara.
2.Adanya komunitas-komunitas Islam di beberapa
daerah kepulauan Indonesia.
3.Berdirinya kerajaan-kerajaan Islam.
23. Proses masuk dan berkembangnya Islam di
Indonesia menurut Ahmad Mansyur Suryanegara
terdapat 3 teori yaitu,
Teori Gujarat, agama Islam masuk ke Indonesia
pada abad ke 13 dan pembawanya berasal dari
Gujarat, india.
Teori Mekkah, teori ini menyanggah teori
Gujarat sebelumnya. Menurut teori ini Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan
pembawanya berasal dari Arab.
24. Teori Persia, Islam masuk ke Indonesia abad ke 13
dan pembawanya adalah Persia (Iran).
Dari ketiga teori tersebut dapat disimpulkan bahwa
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan
mengalami perkembangan pada abad 13.
25. KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM
Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah
kerajaan Samudera Pasai di muara sungai
Peusangan pesisir timur laut Aceh pada
pertengahan abad 13 M.
Selanjutnya kerajaan Aceh yang terletak di daerah
yang sekarang terkenal dengan nama Kerajaan
Aceh Besar. Aceh menerima Islam dari Pasai yang
sekarang menjadi bagian wilayah Aceh. Kerajaan
Aceh merupakan penyatuan dari kerajaan kecil,
yaitu Lamuri dan Aceh Dar al-Kamal.
26. Di wilayah Jawa, terdapat kerajaan Islam Demak.
Di bawah pimpinan Sunan Ampel Denta, Wali Songo
sepakat untuk mengangkat Raden Patah menjadi
Raja Demak yang pertama. Pada masa Sultan
Trenggono (1524-1546 M), sultan Demak ketiga,
Islam dikembangkan ke seluruh tanah Jawa hingga
ke Kalimantan Selatan.
27. Wujud Peradaban Islam Di Indonesia
1. Birokrasi keagamaan. Di semua kerajaan Islam,
penasehat Raja adalah para ulama.
2. Ulama dan karya-karyanya.
3. Arsitek bangunan, yang tertuang dalam arsitektur
masjid-masjid di Indonesia.
Di Indonesia terjadi akulturasi budaya Islam dan
Budaya local. Islam masuk dengan cara damai
dengan menanamkan ajaran Islam pada esensi batin
dari sebuah peradaban tanpa merusak budaya yang
telah mengakar di masyarakat.