3. DINDING SEL BAKTERI
Menurut Tetty(2007:33) Bakteri merupakan
organisme prokariotik yang memiliki dinding sel
yang tersusun dari peptidoglikan. Hal ini berbeda
dengan tumbuhan yang dinding selnya tersusun
dari selulosa, pektin, maupun lignin.
Dinding sel bakteri memiliki struktur yang
agak kaku yang terletak di luar membran sel.
Peranan dinding sel tersebut adalah untuk
mempertahankan bentuk sel dan mencegah sel
mengalami lisis.
3
4. Lanjutan ....
Komponen utama dari dinding sel bakteri
adalah peptidoglikan atau disebut juga dengan
murein. Peptidoglikan merupakan suatu
polimer yang berukuran besar yang
dihubungkan dengan ikatan kovalen.
4
5. Fungsi dan Sifat
Dinding Sel
Dinding sel berfungsi sebagai :
- pelindung dan pemberi bentuk sel bakteri.
- Mengatur pertukaran zat dari luar & dalam sel
- Tempat masuknya zat2 nutrisi / garam2 mineral
yang BM. Kecil
- Berfungsi sebagai saringan untuk keluar dan
masuknya zat2
Dinding sel bakteri bersifat agak elastis.
5
6. Rangka dasar dinding sel
bakteri
Menurut Sumarsih (2003: 17) Rangka dasar
dinding sel bakteri adalah murein peptidoglikan.
Murein tersusun dari N-asetil glukosamin dan N-
asetil asam muramat, yang terikat melalui ikatan
1,4-硫-glikosida.
Pada N-asetil asam muramat terdapat rantai
pendek asam amino: alanin, glutamat,
diaminopimelat, atau lisin dan alanin, yang
terikat melalui ikatan peptida. Peranan ikatan
peptida ini sangat penting dalam
menghubungkan antara rantai satu dengan
rantai yang lain. Komponen dan struktur dinding
sel prokariot ini sangat unik, dan tidak dijumpai
pada sel eukariotik.
6
7. Menurut Ristiani (2000:57) Dinding sel
bakteri penting artinya bagi pertumbuhan
dan pembelahan, kecuali mikoplasma.
semua bakteri mempunyai dinding sel yang
kaku. Yang menyebabkan kakunya dinding
sel adalah peptidoglikan yang terdiri dari:
- N- asetilglukosamin (AGA)
- Asam N- asetilmuramat (AAM)
- Peptida yang terdiri dari L-alanin, D-alanin,
asamD-glutamat, lisin atu asam
diaminopimelat.
7
8. Lanjutan...
Selain itu dinding sel juga mengandung
asam tekoat, protein, polisakarida, lipoprotein
dan lipopolisakarida yang terikat pada
peptidoglikat. Susunan kimia serta struktur
peptidoglikat bervariasi dari satu spesies ke
spesies bakteri yang lain.
8
9. Menurut Fardiaz (1992:89) Pewarnaan Gram atau
metode Gram adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok
besar, gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan
sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini
diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan
Denmark Hans Christian Gram (18531938) yang
mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk
membedakan antara pneumokokus dan bakteri
Klebsiella pneumoniae.
.
Pewarnaan
Gram
9
10. Lanjutan ..
Pewarnaan Gram merupakan salah
satu teknik pewarnaan penting di dalam
mikrobiologi. Bakteri memberikan respon
terhadap teknik ini disebabkan karena
struktur dan komposisi dinding sel
bakteri berdasarkan respon terhadap
pewarnaan Gram berbeda.
11. Bakteri dibedakan atas dua kelompok
berdasarkan komposisi dinding sel serta sifat
pewarnaannya yaitu :
bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif.
Selain perbedaan dalam sifat
pewarnaannya, bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif berbeda dalam
sentivitasnya terhadap kerusakan
mekanis/fisis, terhadap enzim, desinfektan
dan antibiotik.
10
Bakteri Gram positif dan
Gram negatif
12. GRAM POSITIF
Gram-positif adalah bakteri yang
Mempertahankan zat warna kristal
violet sewaktu proses pewarnaan
gram sehingga akan berwarna biru atau
ungu di bawah mikroskop.
Bakteri gram positif
mempunyai membran plasma tunggal
yang dikelilingi dinding sel tebal berupa
peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari
dinding sel tersebut tersusun
atas peptidoglikan sedangkan sisanya
berupa molekul lain bernama asam
teikhoat.
11
13. Lanjutan ...
Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu:
Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau
monolayer.
Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%),
peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama
merupakan lebih dari 50% berat ringan. Mengandung asam tekoat.
Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.
Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu
kristal.
Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut
Tidak peka terhadap streptomisin
Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin
14. GRAM NEGATIF
Bakteri gram
negatif adalah bakteri yang tidak
mempertahankan zat warna kristal
violet sewaktu proses pewarnaan Gram
sehingga akan berwarna merah bila
diamati dengan mikroskop.
Bakteri gram negatif memiliki sistem
membran ganda di mana membran
palsmanya diselimuti oleh membran
luar permeabel. Bakteri ini mempunyai
dinding sel tebal berupa peptidoglikan,
yang terletak di antara membran dalam
dan membran luarnya.
12
15. Lanjutan....
Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu:
Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 15 mm,
berlapis tiga atau multilayer.
Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-
22%), peptidoglikan terdapat didalam
lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit 賊
10% dari berat kering, tidak mengandung asam tekoat.
Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna
dasar misalnya kristal violet.
Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
Peka terhadap streptomisin
Toksin yang dibentuk Endotoksin
17. Perbedaan Gram negatif dan Gram positif
Karakteristik Bakteri Gram (+) Bakteri Gram (-)
Peptidoglikan Lapisan tebal Lapisan tipis
Asam Teikoat Sering dijumpai Tidak ada
Membran Luar Tidak ada Ada
Ruang Periplasmik Tidak ada Ada
Bentuk Sel Kaku Kaku dan fleksibel
Hasil Pencernaan Enzim Protoplas Spheroplast
Sensitivitas terhadap
Warna dan Antibiotik
Reaksi terhadap
pewarnaan Gram
Paling sensitif Kurang sensitif
15
Ungu Merah
19. Contoh bakteri gram positif diantaranya
adalah : staphyloccocus aureus
dan Bacillus subtilis.
Contoh bakteri gram negatif diantaranya
adalah : E. Coli dan Pseudomonas.
17
20. Daftar Pustaka
Tetty Setiowati, dkk. Biologi Interaktif, Jakarta : Azka
press,2007.
Ristiani, Niputu, Pengantar Mikrobiologi Umum, Jakarta :
Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah, 2000.
Sri Sumarsih, Mikrobiologi Dasar, Yogyakarta: FAKULTAS
PERTANIAN UPNVETERAN, 2003.
18
21. Pertanyaan dan Jawaban
1. Juarni: Mengapa dinding sel penting bagi
pertumbuhan dan pembelahan ?
Jawaban :
Karena dinding sel pada bakteri terbuat dari
lapisan peptidoglikan yang yang dapat membuat
sel kaku dan memberikan bentuk. Fungsi
dinding sel pada prokaryota, adalah melindungi
sel dari tekanan turgor yang disebabkan
tingginya konsentrasi protein dan molekul
lainnya dalam tubuh sel dibandingkan dengan
lingkungan di luarnya. Dinding sel bakteri
berbeda dari organisme lain. Dinding sel bakteri
mengandung peptidoglikan yang terletak di luar
membran sitoplasmik.
22. 2. Deri : Kenapa mikroplasma tidak penting dalam
pertumbuhan dan pembelahan?
Jawaban :
karena pada mikroplasma tidak mempunyai
dinding sel. Mycoplasma adalah genus
bakteri yang tidak memiliki dnding sel.Tanpa
dinding sel, Mycoplasma tidak terpengaruh oleh
kebanyakan antibiotik biasa seperti penisilin atau
antibiotik beta-laktamlain yang umumnya
menyerang sintesis dinding sel.
23. 3. Ami: Apa penyebab peptidoglikan bisa kaku terhadap dinding
sel?
Jawaban :
Karena dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan yang
sangat tebal sekitar 90% dan sisanya terbentuk dari senyawa
lainnya berupa senyawa asam teikhoat. Selain itu, sel bakteri
juga disusun oleh NAG dan NAM serta peptida yang terdiri
dari L_alanin D_alanin, asam d_Glutamat, Lisin atau
diaminopimelat.
4. Reti: Kenapa Gram negatif peka terhadap streptomisin ?
Jawaban :
Karna pada Gram negatif struktur dinding selnya tipis,
sehingga bakteri ini tidak mempertahankan zat warna kristal
violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan
berwarna merah bila diamati dengan mikroskop.
24. 5. Lisa: Pembentukan Endotoksin?
Jawaban :
Endotoksin adalah toksin yang merupakan bagian
integral dari dinding sel bakteri Gramnegatif. Aktivitas
biologis dari endotoksin dihubungkan dengan
keberadaanlipopolisakarida(LPS). LPS merupakan komponen
penyusun permukaan dari membran terluar (outer membra
n) bakteri Gram negatif seperti E. coli, Salmonella, Shigella
dan Pseudomonas. LPSterletak pada membran terluar.
Karena LPS hanya dimiliki oleh bakteri Gram negatif,
makaendotoksin dapat dikatakan sebagai toksin yang khas
dimiliki oleh bakteri Gram
negativeEfek toksik dari LPS disebabkan oleh komponen lipi
d (lipid A) dari LPS sementara polisakarida O yang hidrofilik
berperan sebagai carrier pembawa lipid A.