Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang dasar-dasar perhitungan kecepatan potong, kecepatan putaran mesin frais, pemilihan dan pengaturan pisau frais, serta contoh perhitungan proses pengefraisan gigi rack lurus. Informasi kunci mencakup rumus untuk menghitung kecepatan potong dan putaran mesin, prosedur pengaturan titik nol pisau, serta cara menentukan kedalaman dan jarak gigi berdasarkan modul.
Dokumen tersebut membahas tentang parameter pemotongan pada proses pembubutan, termasuk kecepatan potong, kecepatan putaran mesin, kecepatan pemakanan, dan jenis-jenis pahat bubut beserta fungsinya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis mata alat dan operasi yang dapat dilakukan pada mesin larik seperti melarik, menggerek, menggerudi, membunga, dan membenang beserta langkah-langkah pelaksanaannya. Selain itu, diberikan pula penjelasan mengenai berbagai alat pegang yang dapat digunakan untuk memegang bahan kerja pada mesin larik.
Makalah ini membahas tentang mesin frais (milling machine) yang merupakan salah satu mesin konvensional untuk mengerjakan benda kerja dalam berbagai permukaan. Mesin frais bekerja dengan memutar pisau potong (cutter) sambil benda kerja dihantarkan ke cutter, menghasilkan berbagai permukaan seperti datar, sudut, alur, dan sebagainya. Makalah ini juga menjelaskan bagian-bagian, jenis, teknik pen
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis mata alat dan operasi yang dapat dilakukan pada mesin larik seperti melarik, menggerek, menggerudi, membunga, dan membenang beserta langkah-langkah pelaksanaannya. Selain itu, diberikan pula penjelasan mengenai berbagai alat pegang yang dapat digunakan untuk memegang bahan kerja pada mesin larik.
Makalah ini membahas tentang mesin frais (milling machine) yang merupakan salah satu mesin konvensional untuk mengerjakan benda kerja dalam berbagai permukaan. Mesin frais bekerja dengan memutar pisau potong (cutter) sambil benda kerja dihantarkan ke cutter, menghasilkan berbagai permukaan seperti datar, sudut, alur, dan sebagainya. Makalah ini juga menjelaskan bagian-bagian, jenis, teknik pen
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
✅ Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
✅ Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
✅ Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
✅ Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
✅ Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
✅ Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
📌 Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
1. D I P E R S E M B A H K A N O L E H E R W I N F A U Z I
2. T E K N I K P E M E S I N A N F R A I S
FUNGSI RACK DAN PINION
Gigi rack lurus seringkali berpasangan dengan roda gigi lurus yang disebut
pinion
Gigi rack ini bertujuan untuk merubah gerak pitar roda gigi (pinion) menjadi
gerak lurus.
Pinion pada umumnya mempunyai jumlah gigi dan ukuran yang lebih kecil
dengan gigi lurus ataupun helik.
Beberapa contoh penggunaan rack dan pinion ini adalah: pada penggerak
eretan di mesin bubut, mekanisme kecepatan pada mesin planning, dan
pengatur ketinggian pada mesin bor.
3. T E K N I K P E M E S I N A N F R A I S
• Penyiapan benda kerja termasuk penentuan
dimensi
• Pemasangan Benda kerja
• Pemilihan, pemasangan dan setting pisau
frais
• Penentuan pitch dan kedalaman
pemotongan
• Pemotongan
5. TEKNIK
PEMESINAN
FRAIS
PENYIAPAN BENDA KERJA
• Pisau frais dengan modul yang sama dengan modul
giginya
• Alat-alat penjepit, klem dan alat-alat pembawa
• Alat-alat ukur, jangka sorong, jangka bengkok, penyiku
dan lainnya
• Blok gores dan semacamnya
6. PEMASANGAN BENDA KERJA
Pencekaman benda kerja dapat
dilakukan dengan
• Menjepit benda kerja pada
ragum,
• Menggunakan fixture
• Diklem langsung di meja mesin.
TEKNIK
PEMESINAN
FRAIS
7. TEKNIK
PEMESINAN
FRAIS
PEMILIHAN, PEMASANGAN DAN SETTING PISAU
FRAIS
Pemasangan dan pensetingan pisau pada pengefraisan rack
pada dasarnya sama dengan pemilihan, pemasangan
maupun pensetingan pisau pada pengefraisan roda gigi
lurus.
8. TEKNIK
PEMESINAN
FRAIS
PENENTUAN PITCH DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN
Sistem modul :
Kedalaman pemotongan = 2,25 x modul, atau 2,166 x
modul
Sistem diametral pitch: Kedalaman Pemotongan = 2.17 /
DP
9. TEKNIK
PEMESINAN
FRAIS
Prosedur setting titik nol
1) Gerakkan meja hingga benda kerja yang telah dicekam pada tempat yang akan
disayat berada pada posisis tengah di bawah pisau.
2) Tempelkan kertas tipis yang telah dibasahi pada permukaan benda kerja
3) Hidupkan mesin hingga pisau frais berputar dan siap menyayat
4) Dekatkan benda kerja menuju pisau frais hingga menyentuh kertas tipis.
5) Hentikan mesin dan setinglah ukuran pada angka nol
6) Bebaskan benda kerja dengan menggerakkan lurus dan naikkan sesuai
kedalaman yang disyaratkan
7) Lakukan pemakanan hingga tercapai kedalaman yang ditentukan dan jumlah gigi
yang ditentukan
10. TEKNIK
PEMESINAN
FRAIS Perhitungan gigi rack lurus
Jika ditentukan :
M =3
Panjang Benda Kerja = 80 mm
Tebal Pisau = 8 mm
Maka :
• ha = 1 . M = 3 mm
• hf = 1,157 . M = 1,157 . 3 = 3,471 mm
• h = ha + hf = 3+ 3,3471 = 6,471
• Jarak gigi = pitch = phi . M = 3,14 . 3 = 9,42 mm
• Perhitungan pemakanan awal :
.......
11. TEKNIK
PEMESINAN
FRAIS 5. Perhitungan pemakanan awal :
Jumlah gigi = panjang benda kerja/pitch = 80 mm : 9,42 mm= 8,492569
Jumlah gigi utuh = 8 buah
Besar pergeseran awal = (panjang BK- (jumlah gigi utuh x pitch)) : 2 + 1/2 tebal
pisau
= (80 - (8 x 9,42)) : 2 + 1/2 x 8
= (80 - 75,36) : 2 + 4
= 4,64 : 2 + 4 = 2,32 + 4 = 6,32
Jadi pergeseran awal : 6,32 mm
Pergeseran selanjutnya : 9,42 mm
menggunakan pisau nomor 8