1. Doa ziarah kubur;
Sekitar Persoalan Penghuni kubur
Rasulullah saw bersabda:
Berilah hadiah mayit-mayitmu. Kemudian kami (sahabat) bertanya: Apa hadiah untuk mayit?
Beliau menjawab: Sedekah dan doa. (Mafatihul Jinan, pasal 10, hlm 570)
Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya setiap Jumat arwah orang-orang mukmin datang ke langit dunia vertikal dengan
rumah mereka, seraya masing-masing mereka memanggil dengan suara yang sedih sambil
menangis: wahai keluargaku, anak-anakku, ayahku dan ibuku, kerabatku, sayangi kami niscaya Allah
menyayangi kalian dengan hadiah yang kalian berikan pada kami. Celaka kami (karena harta kami),
kami yang dihisab, orang lain yang mengambil manfaat.
Dalam hadis yang lain Rasulullah saw bersabda:
Masing-masing mereka memanggil kerabatnya: Sayangi kami dengan dirham atau roti atau
pakaian, niscaya Allah menyayangi kalian dengan pakaian dari surga. Kemudian Rasulullah saw
menangis. Kami (sahabat) pun ikut menangis, Rasulullah saw tak kuasa berbicara karena banyaknya
menangis. Kemudian beliau bersabda: Mereka itu adalah saudara kalian dalam agama, mereka
hancur menjadi tanah setelah mereka (di dunia) diliputi kesenangan dan kenikmatan. Mereka
memanggil dengan seruan: Celaka kami, sekiranya kami dulu menginfakkan harta kami di jalan
ketaatan kepada Allah dan ridha-Nya, niscaya kami tidak butuh pada kalian. Lalu mereka pulang
dengan kerugian dan penyesalan, dan mereka berseru: Cepatlah kalian bersedekah untuk mayit
kalian.
Muhammad bin Muslim pernah bertanya kepada Imam Jafar Ash-Shadiq (sa): Bolehkah kami
berziarah pada orang-orang yang telah meninggal? Beliau menjawab: Boleh. Kemudian aku
bertanya lagi: Apakah mereka mengenal kami ketika kami berziarah kepada mereka? Beliau
menjawab: Demi Allah, mereka mengenal kalian, mereka bahagia dan terhibur dengan kehadiran
kalian. Aku bertanya lagi: Apa yang harus kami baca ketika kami berziarah kepada mereka? Beliau
menjawab: bacalah doa ini. (lihat doa berikutnya)
Imam Musa Al-Kazhim (sa) berkata:
Barangsiapa yang tidak mampu berziarah kepada kami (Ahlul bait), maka hendaknya berziarah
pada orang-orang shaleh yang berwilayah kepada kami, maka akan dicatat baginya seperti pahala
berziarah kepada kami; dan barangsiapa yang tidak mampu menyambung silaturahim pada kami,
maka hendaknya menyambung silaturahim pada orang-orang shaleh yang berwilayah kepada kami,
maka akan dicatat baginya seperti pahala menyambung silaturahim pada kami.
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata:
Barangsiapa yang mendatangi kuburan saudaranya yang mukmin, kemudian meletakkan
1
2. tangannya pada kuburannya, dan membaca surat Al-Qadar (7 kali), maka ia akan diselamatkan pada
hari kiamat. Dalam hadis yang lain disebutkan: dan menghadap ke kiblat.
Syeikh Abbas Al-Qumi (ra) mengatakan: Pahala bacaan surat tersebut untuk orang yang
membacanya, juga untuk penghuni kubur yang diziarahi. Karena hal ini dikuatkan oleh hadis-hadis
yang lain.
Makruh Ziarah kubur di malam hari
Tentang makruhnya ziarah ke kuburan orang-orang mukmin di malam hari, Rasulullah saw
bersabda kepada Abu Dzar: Jangan sekali-kali kamu berziarah kepada mereka di malam hari.
Adab dan doa ziarah kubur:
Pertama: Ketika memasuki areal kuburan mengucapkan salam.
Abdullah bin Sinan pernah bertanya kepada Imam Jafar Ash-Shadiq (sa): Bagaimana cara
mengucapkan salam kepada penghuni kubur? Beliau menjawab: Ucapkan:
Assal但mu al但 ahlid diy但r, minal mumin樽na wal muslim樽n, antum lan但 farthun, wa nahnu
insy但all但hu bikum l但hiq短n.
Salam atas para penghuni kubur, mukminin dan muslimin, engkau telah mendahului kami, dan
insya Allah kami akan menyusulmu.
Atau mengucapkan salam seperti yang diajarkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
Ass但lamu al但 ahli l但 il但ha illall但h min ahli l但 il但ha illall但h , ya ahla l但 il但ha illall但h bihaqqi l但 il但ha
illall但h kayfa wajadtum qawla l但 il但ha illall但h min l但 il但ha illall但h, ya l但 il但ha illall但h bihaqqi l但
il但ha illall但h ighfir liman q但la l但 il但ha illall但h, wahsyurn但 f樽 zumrati man q但la l但 il但ha illall但h
Muhammadun Ras短lull但h Aliyyun waliyull但h.
Salam bagi yang mengucapkan la ilaha illallah dari yang mengucapkan la ilaha illallah, wahai yang
mengucapkan kalimah la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah, bagaimana kamu memperoleh
kalimah la ilaha illallah dari la ilaha illallah, wahai la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah ampuni
orang yang membaca kalimah la ilaha illallah, dan himpunlah kami ke dalam golongan orang yang
mengu測cap測kan la ilaha illallah Muhammadur rasululullah Aliyyun waliyyullah.
2
3. Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: Barangsiapa yang memasuki areal kuburan, lalu mengucapkan
(salam tersebut), Allah memberinya pahala kebaikan 50 tahun, dan mengampuni dosanya serta
dosa kedua orang tuanya 50 tahun.
Kedua: membaca:
1. Surat Al-Qadar (7 kali),
2. Surat Al-Fatihah (3 kali),
3. Surat Al-Falaq (3 kali),
4. Surat An-Nas (3 kali),
5. Surat Al-Ikhlash (3 kali),
6. Ayat Kursi (3 kali).
Dalam suatu hadis disebutkan: Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar (7 kali) di kuburan
seorang mukmin, Allah mengutus malaikat padanya untuk beribadah di dekat kuburannya, dan
mencatat bagi si mayit pahala dari ibadah yang dilakukan oleh malaikat itu sehingga Allah
memasukkan ia ke surga. Dan dalam membaca surat Al-Qadar disertai surat Al-Falaq, An-Nas, Al-
Ikhlash dan Ayat kursi, masing-masing (3 kali).
Ketiga: Membaca doa berikut ini (3 kali):
All但humma inn樽 as-aluka bihaqqi Muhammadin wa 但li Muhammad an l但 tuadzdziba h但dzal
may測yit.
Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad janganlah
azab penghuni kubur ini.
Rasulullah saw bersabda:
Tidak ada seorang pun yang membaca doa tersebut (3 kali) di kuburan seorang mayit, kecuali Allah
menjauhkan darinya azab hari kiamat.
Keempat: Meletakkan tangan di kuburannya sambil membaca doa berikut:
All但humarham ghurbatahu, wa shil wahdatahu, wa anis wahsyatahu, wa amin rawatahu, wa
askin ilayhi min rahmatika yastaghn樽 bih但 an rahmatin min siw但ka, wa alhiqhu biman k但ma
yatawall但hu.
3
4. Ya Allah, kasihi keterasingannya, sambungkan kesendiriannya, hiburlah kesepiannya, tenteramkan
kekhawatirannya, tenangkan ia dengan rahmat-Mu yang dengannya tidak membutuhkan kasih
sayang dari selain-Mu, dan susulkan ia kepada orang yang ia cintai.
Ibnu Thawus mengatakan: Jika kamu hendak berziarah ke kuburan orang-orang mukmin, maka
hendaknya hari Kamis, jika tidak, maka waktu tertentu yang kamu kehendaki, menghadap ke kiblat
sambil meletakkan tangan pada kuburannya dan membaca doa tersebut.
Muhammad bin Muslim pernah bertanya kepada Imam Jafar Ash-Shadiq (sa): Bolehkah kami
berziarah ke orang-orang yang telah meninggal? Beliau menjawab: Boleh. Kemudian aku bertanya
lagi: Apakah mereka mengenal kami ketika kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab:
Demi Allah, mereka mengenal kalian, mereka bahagia dan terhibur dengan kehadiran kalian. Aku
bertanya lagi: Apa yang baca ketika kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab: bacalah doa
ini:
All但humma j但fil ardha an jun短bihim, wa sh但id ilayka arw但hahum, wa laqqihim minka
ridhw但n但, wa askin ilayhim mir rahmatika m但 tashilu bihi wahdatahum, wa t短nisu bihi
wahsyatahum, innaka al但 kulli syay-in qad樽r.
Ya Allah, luaskan kuburan mereka, muliakan arwah mereka, sampaikan mereka pada ridha-Mu,
tenteramkan mereka dengan rahmat-Mu, rahmat yang menyambungkan kesendirian mereka, yang
menghibur kesepian mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Disarikan dari kitab Mafatihul Jinan, pasal 10, hlm 567-570)
4