Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk mengorganisir tindakan berdasarkan teori ilmiah melalui langkah-langkah yang berfokus pada klien. Dokumentasi kebidanan mencatat proses ini menggunakan model SOAP atau SOAPIE untuk mendokumentasikan subjektif, objektif, analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi."
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
Klien berkonsultasi dengan bidan mengenai pilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya. Bidan menjelaskan berbagai jenis alat kontrasepsi seperti suntik, pil, implan, kondom dan IUD beserta keuntungan dan kerugiannya. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, klien memutuskan untuk menggunakan IUD karena cocok untuk jangka panjang. Klien kemudian meminta saran mengenai waktu pemasangan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut membahas beberapa praktik asuhan persalinan yang berdasarkan evidence based practice berbeda dengan praktik sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah posisi ibu saat bersalin lebih baik dalam posisi selain terlentang, episiotomi hanya dilakukan bila diperlukan, enema dan pencukuran rambut pubis tidak perlu rutin dilakukan, serta penggunaan antibiotika untuk ketuban pecah dini masih per
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang bounding attachment antara ibu dan bayi baru lahir, yang meliputi kontak kulit langsung, pemberian ASI eksklusif, dan rawat gabung untuk membentuk ikatan emosional yang membuat bayi merasa aman dan terlindung.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang bounding attachment antara ibu dan bayi baru lahir, yang meliputi kontak kulit langsung, pemberian ASI eksklusif, dan rawat gabung untuk membentuk ikatan emosional yang membuat bayi merasa aman dan terlindung.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya dokumentasi dalam tindakan keperawatan, mulai dari pengkajian pasien, diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi. Berisi penjelasan mengenai tujuan, jenis, dan metode dokumentasi pada setiap tahapan tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan tujuan dari dokumentasi kebidanan. Secara ringkas, dokumentasi kebidanan adalah proses pencatatan dan penyimpanan data yang bermakna dalam pelaksanaan asuhan kebidanan untuk tujuan administrasi, pertanggungjawaban hukum, evaluasi, dan pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan aspek-aspek penting dari dokumentasi kebidanan. Dokumentasi kebidanan merupakan catatan medis yang akurat dan lengkap mengenai asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien, yang berguna untuk komunikasi, tanggung jawab hukum, statistik, pendidikan, dan penelitian. Prinsip penting dalam dokumentasi kebidanan adalah akurasi, kerahasiaan, dan pemenuhan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya dokumentasi kebidanan dalam memberikan asuhan kepada pasien. Dokumentasi digunakan untuk mencatat asuhan yang diberikan, sebagai bukti tanggung jawab, sarana komunikasi, dan manfaat lainnya seperti statistik, pendidikan, dan penelitian. Dokumentasi harus memenuhi unsur-unsur seperti akurat, rahasia, dan prinsip-prinsip tertentu agar memenuhi tujuan dan
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan dokumentasi keperawatan di Indonesia, mencakup tiga komponen utama yaitu komunikasi, proses keperawatan, dan standar keperawatan. Tujuan utama dari dokumentasi keperawatan adalah untuk mengidentifikasi status kesehatan pasien dan sebagai pertanggungjawaban hukum dan etika."
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi keperawatan, proses keperawatan, model-model dokumentasi keperawatan, dan standar keperawatan. Terdapat diskusi mengenai pengertian, tujuan, dan komponen-komponen penting dari dokumentasi keperawatan dan proses keperawatan secara umum.
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
2. PENGERTIAN
• Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan,
penyimpanan informasi, data fakta yang
bermakna dalam pelaksanaan kegiatan
(Management Kebidanan Depkes RI, 1995)
3. • Menurut Frances Fischbbaach (1991) isi dan kegiatan
dokumentasi apabila diterapkan dalam asuhan kebidanan
adalah sebagai berikut :
• Tulisan yang berisi komunikasi tentang kenyataan yang
essensial untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang
bisa terjadi untuk suatu periode tertentu.
• Menyiapkan dan memelihara kejadian-kejadian yang
diperhitungkan melalui gambaran, catatan/dokumentasi
• Membuat catatan pasien yang otentik tentang kebutuhan
asuhan kebidanan, mengidentifikasi masalah pasien,
merencanakan, menyelenggarakan atau evaluasi hasil asuhan
kebidanan.
4. • Memonitor catatan profesional dan data dari
pasien, kegiatan perawatan, perkembangan
pasien menjadi sehat atau sakit dan hasil
asuhan kebidanan.
• e. Melaksanakan kegiatan perawatan,
misalnya gradasi penyakit, peningkatan
kesehatan dan perawatan, mengurangi
penderitaan dan perawatan pada pasien yang
hampir meninggal dunia.
5. • Penyampaian atau laporan perkembangan pasien
dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1. Pencatatan (Record)
Record merupakan informasi yang berisi kenyataan
atau
kejadian dalam pelayanan yang diberikan. Data tertulis
yang merupakan data resmi tentang kondisi pasien dan
kondisi perkembangannya
2. Pelaporan (Report)
Penyampaian informasi tentang kondisi dan
perkembangan pasien secara lisan kepada bidan lain,
dokter atau tim kesehatan lainnya
6. TUJUAN DOKUMENTASI (1)
• Sebagai Sarana Komunikasi
• Sebagai Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
• Sebagai Informasi statistik
• Sebagai Sarana Pendidikan
• Sebagai Sumber Data Penelitian
• Sebagai Jaminan Kualitas Pelayanan Kesehatan
• Sebagai Sumber Data Asuhan kebidanan
Berkelanjutan.
• Untuk menetapkan prosedur dan standar
• Untuk mencatat
• Untuk memberi instruksi
7. FUNGSI DOKUMENTASI
• Sebagai data atau fakta yang dapat dipakai
untuk mendukung ilmu pengetahuan.
• Merupakan alat untuk mengambil keputusan,
perencanaan, pengontrolan terhadap suatu
masalah.
• Sebagai sarana pengumpulan berkas agar
tetap aman dan terpelihara dengan baik
8. MANFAAT DOKUMENTASI (1)
Aspek Administrasi
• Untuk mendefinisikan focus asuhan bagi klien atau kelompok
• Untuk membedakan tanggung gugat bidan dari tanggung gugat
anggota tim pelayanan kesehatan yang lain
• Untuk memberikan penelahaan dan pengevaluasian asuhan
(perbaikan kualitas)
• Untuk memberikan kriteria klasifikasi pasien
• Untuk memberikan justifikasi
• Untuk memberikan data guna tinjauan administrative dan legal
• Untuk memenuhi persyaratan hukum, akreditasi dan professional
• Untuk memberikan data penelitian dan tujuan pendidikan
9. MANFAAT DOKUMENTASI (2)
Aspek Hukum
Semua catatan informasi tentang klien merupakan
dokumentasi resmi dan bernilai hukum. Bila terjadi suatu
masalah yang berhubungan dengan profesi kebidanan,
dimana bidan sebagai pemberi jasa dan klien sebagai
pengguna jasa, maka dokumentasi diperlukan sewaktu-
waktu. Dokumentasi tersebut dapat dipergunakan sebagai
barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu data-data harus
diidentifikasi secara lengkap, jelas, obyektif, dan
ditandangani oleh pemberi asuhan, tanggal dan perlunya
dihindari adanya penulisan yang dapat menimbulkan
interpretasi yang salah
10. MANFAAT DOKUMENTASI (3)
Aspek Pendidikan
• Dokumentasi mempunyai manfaat pendidikan
karena isinya menyangkut kronologis dari
kegiatan asuhan yang dapat dipergunakan
sebagai bahan atau referensi pembelajaran
bagi siswa atau profesi.
11. MANFAAT DOKUMENTASI (4)
Aspek Penelitian
• Dokumentasi mempunyai manfaat penelitian.
Data yang terdapat di dalamnya mengandung
informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan
atau objek riset dan pengembangan profesi.
12. MANFAAT DOKUMENTASI (5)
Aspek Ekonomi
• Dokumentasi mempunyai efek secara
ekonomi, semua tindakan atau asuhan yang
belum, sedang, dan telah diberikan dicatat
dengan lengkap yang dapat dipergunakan
sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya
bagi klien.
13. MANFAAT DOKUMENTASI (6)
Aspek Manajemen
• Melalui dokumentasi dapat dilihat sejauh
mana peran dan fungsi bidan dalam
memberikan asuhan kepada klien. Dengan
demikian akan dapat diambil kesimpulan
tingkat keberhasilan pemberian asuhan guna
pembinaan dan pengembangan lebih lanjut.
14. PRINSIP DOKUMENTASI (1)
• Prinsip adalah suatu hal yang diyakini, yang
mendasari sesuatu hal tersebut. Yang sifatnya tidak
bisa dirubah.
• Prinsip Dokumentasi Manajemen Kebidanan, adalah
Suatu hal yang diyakini dalam proses pencatatan,
penyimpanan informasi, data fakta yang bermakna
dalam pelaksanan kegiatan yang merupakan alur
pikir bagi seorang bidan yang memberikan
arah/kerangka kerja dalam menangani kasus yang
menjadi tanggung jawabnya.
15. PRINSIP DOKUMENTASI (2)
Prinsip Dokumentasi secara Sempit
• Dapat dibuat catatan secara singkat, kemudian
dipindahkan secara lengkap
• Tidak mencatat tindakan yang belum dilaksanakan
• Hasil observasi atau perubahan yang nyata harus
dicatat
• Dalam keadaan emergensi dan bidan terlibat langsung,
perlu ditugaskan seseorang khusus untuk
Pendokumentasian
• Selalu tulis nama terang serta jam dan tanggal
pelaksanaan tindakan
16. PRINSIP DOKUMENTASI (3)
Prinsip Dokumentasi (berhubungan dengan etika)
• Autonomy; memberikan hak-hak mereka untuk
membuat pertimbangan dan pilihan tindakan.
• Benefience; merupakan tugas yang baik untuk
menolong dan membuat klien lebih terbuka, agar tidak
terjadi kesalahan
• Justice; memberikan penyaluran kebenaran terhadap
manfaat dan pokok2 dalam lingkungan
• Fidelity; menjaga masalah2 yang sebenarnya,
kepercayaan dan pemeliharaan sumpah
18. PRINSIP DOKUMENTASI (5)
Prinsip dalam Aplikasi Dokumentasi Kebidanan (Lyer dan
Camp, 1999)
• Dokumentasikan secara lengkap tentang suatu masalah
penting yang
• bersifat klinis
• Lakukan penandatanganan dalam setiap pencatatan data
• Tulislah dengan jelas dan rapi
• Gunakan ejaan dan kata baku serta tata bahasa medis yang
tepat dan Umum
• Gunakan alat tulis yang terlihat jelas, seperti tinta untuk
menghindari terhapusnya catatan
19. PRINSIP DOKUMENTASI (6)
• Gunakan singkatan resmi dalam
pendokumentasian
• Gunakan pencatatan dengan grafik untuk
mencatat tanda vital
• Catat nama pasien di setiap halaman
• Berhati-hati ketika mencatat status pasien
dengan HIV/AIDS
• Hindari menerima instruksi verbal dari dokter
melalui telepon, kecuali dalam kondisi darurat
20. PRINSIP DOKUMENTASI (7)
• Tanyakan apabila ditemukan instruksi yang tidak
tepat
• Dokumentasi terhadap tindakan atau obat yang
tidak dapat diberikan
• Catat informasi secara lengkap tentang obat yang
diberikan
• Catat keadaan alergi obat atau makanan
• Catat daerah atau tempat pemberian injeksi
• Catat hasil laboratorium yang abnormal
21. ASPEK LEGAL DOKUMENTASI
• Harus dicantumkan identitas penulis (nama
terang dan tanda tangan)
• Harus memuat identitas pasien
• Harus dicantumkan waktu dan tempat
(tanggal dan jam)
• Stempel (personel dan institusional)
22. • Manajemen kebidanan adalah proses
pemecahan masalah yang digunakan sebagai
metode untuk mengorganisir pikiran serta
tindakan berdasarkan teori yang ilmiah,
penemuan, ketrampilan dalam rangkaian
tahapan untuk mengambil keputusan yang
berfokus pada klien.
23. • Proses manajemen bukan hanya terdiri dari pemikiran dan
tindakan, melainkan juga perilaku setiap langkah agar
pelayanan yang komprehensif dan aman dapat tercapai.
• Proses manajemen harus mengikuti urutan logis dan
memberikan pengertian yang menyatukan pengetahuan, hasil
temuan dan penilaian yang terpisah menjadi satu kesatuan
yang berfokus pada manajemen klien
24. Langkah manajemen kebidanan menurut Varney
a. Langkah I : Pengumpulan Data Dasar
b. Langkah II : Interpretasi Data Dasar
c. Langkah III : Identifikasi Diagnosa atau Masalah
Potensial
d. Langkah IV : Identifikasi kebutuhan yg Memerlukan
Penanganan Segera
e. Langkah V : Perencanaan Asuhan yang Menyeluruh
f. Langkah VI : Pelaksanaan Rencana Asuhan
g. Langkah VII : Evaluasi
25. • Penerapan langkah asuhan kebidanan dengan
pendekatan SOAP/IE
Penerapan Dokumentasi dalam Catatan Kebidanan
26. MODEL DOKUMENTASI
Model SOAP
>> Umumnya digunakan untuk pengkajian awal
>> Cara Penulisan :
• S : Data Subjektif
Berisi tentang data dari klien (segala bentuk pernyataan atau keluhan klien)
diperoleh dari anamnesa yang merupakan ungkapan langsung
• O : Data Objektif
Data yang diperoleh dari hasil observasi melalui pemeriksaan umum, fisik,
obstetrik, penunjang (laboratorium, USG, inspekulo, VT, dll)
• A : Analisis
Kesimpulan berdasarkan dari data S dan O, meliputi diagnosis, antisipasi
diagnosis atau masalah potensial, serta perlunya tindakan segera
• P : Planning
Rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan analisis, termasuk
asuhan mandiri, kolaborasi, tes diagnosis atau laboratorium, serta konseling
27. Model SOAPIE
• S : Data Subjektif
• O : Data Objektif
• A : Analisis
• P : Planning (rencana yang akan dilaksanakan)
• I : Implementasi (Pelaksanaan dari rencana
yang dilakukan)
• E : Evaluasi (Evaluasi dari pelaksanaan
tindakan)