際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Jurusan Agroteknologi UMBY 2012
Tugas Dasar Perlindungan Tanaman
PENYAKIT PENTING PADA LADA
Oleh :
Kelompok IV
1. Rengga Siwiningsih (11011009)
2. Edi Nugroho (11011025)
3. Puji Sarwito (11011029)
4. Muhammad yunus (11011024)
5. Setyawan W R (08011019)
6. Dwi Anindito (08011001)
7. Junendri (00000000)
8. Setya Tri Pinardi (00000000)
9. Walgiyono (09011019)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
2012
Jurusan Agroteknologi UMBY 2012
Tugas Dasar Perlindungan Tanaman
1. PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG
A. Nama : Busuk Pangkal Batang
B. Inang : Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman lada.
C. Arti penting penyakit (kerugian yang ditimbulkan) :
Penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan yang berat, sehingga
banyak petani yang meninggalkan kebunnya. Lalu memulai lagi di
tempat yang masih di duga bebas dari penyakit. Serangan pada akar atau
pangkal batang menyebabkan kelayuan daun mulai dari pucuk lalu
kebawah hingga tanaman mati.
D. Pathogen : Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytophorapalmivora.
a. Morfologi
Phytophthorapalmivora merupakan salah satu pathogen
tumbuhan yang menyerang berbagai tumbuhan budidaya. Anggota
Oomycetes ini memiliki spektrum target yang luas, baik tumbuhan
monokotil maupun dikotil.
b. Klasifikasi
Kerajaan : Protista
Filum : Heterokontophyta
Kelas : Oomycetes
Ordo : Peronosporales
Famili : Pythiaceae
Genus : Phytophthora
Spesies : P. palmivora
c. Sifat pathogen
Tipe interaksi yang terjadi antara Phytophthora palmivora dan
agen hayati menunjukan sifat antagonis
Jurusan Agroteknologi UMBY 2012
Tugas Dasar Perlindungan Tanaman
E. Gejala penyakit
Serangan P. palmivora pada daun
menyebabkan gejala bercak daun pada
bagian tengah atau tepi daun. Sepanjang tepi
bercak tersebut bagian gejala berwarna hitam
bergerigi seperti renda yang akan Nampak
jelas bila gejala masih segar; bagian tersebut
tidak Nampak apabila daun telah mengering
atau pada gejala lanjut. Gejala yang paling
mencolok adalah layu nyata naman. Daun
menjadi kuning dan lemas. Sering daun
menjadi hitam mulai dari ujungnya, setelah itu daun gugur. Setelah
tampaknya gejala layu yang pertama kali, biasanya penyakit
berkembang dengan lebih cepat, sehingga tanaman mati dalam waktu 10
hari.
F. Epidemi penyakit
a. Siklus Penyakit
Pada musim hujan akan menyebabkan turunnya suhu tanah
yang dapat memacu pembentukan spora kembara (zoospore).
Karena terbawa oleh percikan air hujan tanah yang mengandung
Phytophthora banyak yang melekat pada sisi bawah daun dan
mengadakan infeksi di sini. Dengan demikian serangan pada daun
tadi akan memperbanyak jamur yang berada di bawah tanaman itu,
sehingga kemungkinan terjadinya infeksi pada pangkal batang pun
menjadi semakin besar.
b. Penyebaran Penyakit
Penyebaran penyakit sangat cepat pada lingkungan yang
lembab, hingga tanaman dapat mati dalam waktu dua minggu
setelah muncul layunya daun. Spora disebarkan oleh angina dan
air, ternak, peralatan lapangan. Sumber penyakit bisa dari tanah
dan air yang mengalir di permukaan tanah serta bagian tanaman
Jurusan Agroteknologi UMBY 2012
Tugas Dasar Perlindungan Tanaman
yang sakit yang dapat menyebarkan sporangium Phytophthora
yang dibentuk pada permukaan bercak.
c. Faktor lingkungan yang mendukung penyebaran penyakit
 Hujan lebat yang menyebabkan turunnya suhu tanah.
 Lahan yang memang di duga sudah terkena penyakit busuk
pangkal batang.
 Drainase yang kurang baik, yang dapat mengalirkan air di
permukaan kebun pada waktu hujan lebat.
 Pengolahan lahan yang kurang intensif
d. Cara bertahan pathogen
Kebanyakan infeksi terjadi pada tengahan kedua dari
musim hujan. Sporangium jamur yang dibentuk dalam jumlah
yang sangat banyak pada malam hari, akan mati pada siang
berikutnya bila cuaca kering. Pada musim kemarau jamur yang
berada dalam tanah terjadi sangat lemah. Pada tengahan yang
pertama dari musim hujan jamur membiak dengan hebat, sehingga
infeksi banyak terjadi pada tengahan kedua musim hujan. Dikebun
yang tanahnya digarap dengan baik biasanya penyakit lebih cepat
meluas dari pada di kebun yang kurang terpelihara dan yang
tanahnya tertutup gulma.
G. Pengendalian
 Kebun-kebun yang menghadapai risiko busuk pangkal batang
berat sebaiknya menanam varietas lada tahan atau toleran
misalnya Natar 1.
 Mengadakan drainase sebaik-baiknya untuk menjaga agar di
waktu hujan lebat tidak ada air yang mengalir di permukaan
tanah kebun.
 Mengolah tanah secara intensif dan membuang sumber-sumber
inokulum yang ada.
 Aplikasi agen hayati Trichodermaharzianum untuk semua
tanaman lada di area pertanaman.
Jurusan Agroteknologi UMBY 2012
Tugas Dasar Perlindungan Tanaman
 Menanam lada di kebun dengan kerapatan yang sesuai dengan
rekomendasi Pemupukan SN,P,K,Mg dengan perbandingan
unsur K lebih tinggi dari N.
2. Penyakit keriting daun (PKD) / Leaf curl virus
A. Nama : Penyakit keriting daun / Leaf Curl Virus
B. Inang : Lada (piper nigrum L.)
C. Arti penting penyakit (kerugian yang di timbulkan) :
Menyebabkan pertumbuhannya tidak normal.Serangan pada buah
terjadi pada fase bunga, pada putik terlihat bekas luka berwarna coklat
keabu-abuan yang disertai dengan garis nekrotis di sekeliling luka,
tampak di permukaan kulit buah di sekeliling tangkai atau melingkar
pada sekeliling kulit buah. Dari hasil penelitian kerusakan hama ini
dapat menurunkan kualitas hasil mencapai 30-60%.
D. Pathogen : Thrips (Order Thysanoptera)
a. Morfologi
Serangga kecil dan langsing dengan sayap berumbai. Kutu
thrips biasanya kecil (1 mm panjang atau kurang) dan bukan
penerbang yang baik,walaupun dapat dibawa jarak jauh oleh angin.
b. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Artropoda
Kelas : Insecta
Subkelas : Pterygota
Super order : Exopterygota
Order :Thysanoptera
c. Sifat pathogen
Serangga dari ordo ini dapat merusak daun, bunga, dan
buah tanaman. Spesies kutu trip makan daripada berbagai jenis
sumber, kedua-duanya tumbuhan dan hewan, dengan mencucuknya
dan menghisap isinya. Daun yang terserang menjadi keriting atau
Jurusan Agroteknologi UMBY 2012
Tugas Dasar Perlindungan Tanaman
salah bentuk. Bunga yang terserang menjadi salah bentuk atau
gugur, sedangkan serangan pada buah menyebabkan bercak-bercak
atau gugur.
E. Gejala penyakit
Gejala tanaman terserang, daun-daun berwarna
hijau kekuningan, belang-belang kemudian pinggir
daun menggulung kedalam atau keriting sehingga
bentuk daunnya memanjang dan mengecil.Daun-
daunnya terlihat jarang, tangkai buah pendek,
buahnya kecil dan sedikit.Pada gejala lanjut
pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil dan
tidak berbuah.
F. Epidemi penyakit
a. Siklus penyakit
Tingkat di mana thrips bergerak melalui siklus
perkembangan mereka sangat tergantung pada kondisi lingkungan,
termasuk suhu dan kualitas nutrisi dari sumber makanan mereka.
Thrips memulai kehidupan mereka sebagai telur. Ini sangat kecil
(sekitar 0,2 mm) dan berbentuk ginjal. Ini mungkin memakan
waktu dari sesedikit hari sampai beberapa minggu sebelum
menetas. Para perempuan dari Terebrantia subordo dilengkapi
dengan ovipositor, yang mereka gunakan untuk memotong celah
dalam jaringan tanaman dan kemudian memasukkan telur mereka,
satu per celah. Betina dari Tubulifera subordo kekurangan suatu
ovipositor dan bertelur sendiri atau dalam kelompok kecil pada
permukaan luar tanaman. Thrips kemudian melewati dua instar
bersayap dari nimfa.
Sebagai serangga hemimetabolous, yang Thysanoptera
tidak benar-benar mengalami metamorfosis lengkap tapi melewati
tahap yang sama di mana mereka tidak makan dan sebagian besar
bergerak. Kedua suborders thrips pertama akan memasuki tahap
Jurusan Agroteknologi UMBY 2012
Tugas Dasar Perlindungan Tanaman
prepupal singkat yang berlangsung sehari paling banyak, di mana
mereka akan mencari celah-celah gelap pada tanaman,
bersembunyi di tunas padat bunga atau kulit - atau drop off dari
tanaman seluruhnya, menggali ke dalam daun sampah atau tanah
yang gembur. Beberapa thrips kemudian akan membangun sel
pupa atau kepompong.
b. Penyebaran penyakit
Penyebaran penyakit lebih cepat pada musim kemarau
karena serangan serangga yang membawa PKD ini lebih aktif,
sehingga penyebarannya lebih cepat dibandingkan musim
hujan.Penyebaran penyakit ini juga terjadi melalui gunting pangkas
yang digunakan pada tanaman sakit.
c. Faktor lingkungan yang mendukung perkembangan penyakit
Faktor lingkungan yang mendukung penyakit ini adalah
pada musim kemarau, perkembangan telur sampai dewasa
berlangsung 13-15 hari dan lama hidup thrips dewasa berkisar 15-
20 hari.
d. Cara bertahan pathogen
Patoghen thrips sangat cepat berkembang biak. Pada
kondisi yang menguntungkan satu thrips betina mampu bertelur
200-250 butir.Telur berukuran sangat kecil, biasanya diletakkan
pada jaringan daun muda, tangkai kuncup dan buah. Nimfa instar
pertama berbentuk seperti kumparan, berwarna putih jernih dan
mempunyai 2 mata yang sangat jelas berwarna merah, aktif
bergerak memakan jaringan tanaman, mendekati perubahan ke
instar 2 warnanya berubah menjadi kuning kehijauan dengan
ukuran 0,4 mm. Pada instar kedua thrips aktif bergerak mencari
tempat yang terlindung dekat urat daun, lekukan-lekukan
dipermukaan bawah daun. Pada instar terakhir thrips biasanya
mencari tempat di tanah atau serasah dibawah kanopi tanaman
sampai membentuk pre-pupa dan pupa.
Jurusan Agroteknologi UMBY 2012
Tugas Dasar Perlindungan Tanaman
G. Pengendalian
Apabila di dalam kebun ditemukan hanya satu pohon yang
menunjuk kan gejala penyakit ini, harus langsung dicabut dan dikubur
dalam lubang yang cukup dalam. Jangan dibiarkan berserakan di dalam
kebun. Jangan menggunakan tanaman lada di areal terserang sebagai
stek untuk bahan tanaman baru yang akan ditanam. Gunting/alat
pangkas harus dipanaskan dengan korekapi sebelum dipakai lagi
ketanaman berikutnya.
3. Penyakit Kuning
A. Nama : Penyakit kuning
B. Inang : Lada (piper nigru L.)
C. Arti penting penyakit (kerugian yang di timbulkan) :
D. Pathogen : Rotylenchus similis
a. Morfologi
Rotylenchus similis yang sudah dewasa berukuran 0,7
mm, tidak mudah dilihat dengan mata telanjang
b. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Nematode
Klas : Secementea
Subklas : Diplogasteria
Order : Tylenchda
Family : Hoplolaimidae
Genus : Rotylenchus
Spesies : Rotylenchus similis
c. Sifat pathogen
Pathogen ini cenderung cepat menimbulkan infeksi dan
membuat tanaman lekas sakit apabila kondisi sekitar tanaman
memiliki kelembaban tinggi ,serta cepat membentuk koloni yang
dapat menambah kerusakan pada tanaman lada lainnya.
Jurusan Agroteknologi UMBY 2012
Tugas Dasar Perlindungan Tanaman
E. Gejala Penyakit
Gejala yang nampak yaitu terjadinya
penghambatan pertumbuhan tanaman,
daun menjadi kuning, kaku tergantung
tegak lurus dan semakin lama daun akan
semakin mengarah ke batang. Daun-daun
yang menguning tidak layu, tetapi sangat
rapuh sehingga secara bertahap daun-daun
tersebut gugur
F. Epidemi penyakit
a. Siklus penyakit
Factor musim sangat mempengaruhi laju siklus penyakit,
apabila di musim hujan tantu hal ini akan mendukung
perkembangbiakan dan perkembangan pathogen dalam
menyebarkan penyakit. Di saat pathogen mampu berkembang -
biak dengan cepat tentu akan semakin memperbesar jumlah
tanaman yang terserang penyakit .
b. Penyebaran penyakit
Ada berbagai macam cara pathogen menyebar kan penyakit
yaitu melalui terbawa oleh air ,dan kontak akar dengan tanaman
lain. Kerusakan pada tanaman disebabkan oleh cacing-cacing
betina, sedangkan yang dirusak adalah akar-akar rambut
,kemudian akar tersebut menjadi hitam dan mati. Cacing-cacing
itu masuk kedalam akar melalui akar akar rambut dan masuk ke
dalam akar lain. Pohon yang di serang sebagian demi sebagian
(setempat-setempat) akhirnya meluas.
c. Factor lingkungan yang mendukung penyebaran penyakit
Keadaan kesuburan tanah, musim, dan curah hujan mem-
pengaruhi kelembaban di dalam tanah. Dengan kondisi yang
lembab dan intensitas air dalam tanah yang mencukupi
Jurusan Agroteknologi UMBY 2012
Tugas Dasar Perlindungan Tanaman
mempengaruhi perkembangbiakan dan perkembangan aktifitas
nematoda yang ada di dalam tanah , adanya air memudahkan
aktifitas bergerak didalam tanah. Mudahnya pergerakan
pathogen dalam tanah memudahkan pula pathogen dalam proses
inokulasi dan menyebarkan penyakit dalam tunuh tanaman.
d. Cara bertahan pathogen
R.similis adalah nematoda luka akar yang semi-endoparasit,
terutama hidup di dalam akar, tetapi dapat bermigrasi melalui
tanah ke tanaman lain. Nematoda betina dewasa dapat hidup
lama di dalam tanah yang lembab, tetapi dalam kondisi ini larva
akan segera mati. Infestasi primer dilakukan oleh nematoda
betina yang memasuki ujung akar rambut, kemudian membuat
terowongan longitudinal melalui parenkim. Nematoda bergerak
di dalam akar melalui sel-sel korteks. Sel-sel yang terserang
segera mati dan tampaklah bercak - bercak luka yang gelap.
G. Pengendalian
 Penggiliran parit keliling kebun sedalam 1 meter, untuk mencegah
penularan.
 Tingkatkan kadar bahan organis dengan pemberian pupuk
kandang / kompos.
 Turunkan kemasaman tanah dengan pengapuran.
 Jangan menanam pohon pisang di sekitar tanaman lada.
 Pemupukan yang seimbang dengan mengindahkan unsur-unsur
zat hara yang dalam keadaan minim.
Jurusan Agroteknologi UMBY 2012
Tugas Dasar Perlindungan Tanaman
Daftar Pustaka
Girisonta. 1980. bercocok tanam lada. Yogyakarta : kanisus
http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/wr294073.pdf
http://rudyct.com/PPS702-ipb/03112/m_syakir.htm
http://mitra-bisnis.tripod.com/bdlada.html
http://lampung.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/publikasi/lada.pdf

More Related Content

Dpt (penyakit pnting pada lada)

  • 1. Jurusan Agroteknologi UMBY 2012 Tugas Dasar Perlindungan Tanaman PENYAKIT PENTING PADA LADA Oleh : Kelompok IV 1. Rengga Siwiningsih (11011009) 2. Edi Nugroho (11011025) 3. Puji Sarwito (11011029) 4. Muhammad yunus (11011024) 5. Setyawan W R (08011019) 6. Dwi Anindito (08011001) 7. Junendri (00000000) 8. Setya Tri Pinardi (00000000) 9. Walgiyono (09011019) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2012
  • 2. Jurusan Agroteknologi UMBY 2012 Tugas Dasar Perlindungan Tanaman 1. PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG A. Nama : Busuk Pangkal Batang B. Inang : Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman lada. C. Arti penting penyakit (kerugian yang ditimbulkan) : Penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan yang berat, sehingga banyak petani yang meninggalkan kebunnya. Lalu memulai lagi di tempat yang masih di duga bebas dari penyakit. Serangan pada akar atau pangkal batang menyebabkan kelayuan daun mulai dari pucuk lalu kebawah hingga tanaman mati. D. Pathogen : Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytophorapalmivora. a. Morfologi Phytophthorapalmivora merupakan salah satu pathogen tumbuhan yang menyerang berbagai tumbuhan budidaya. Anggota Oomycetes ini memiliki spektrum target yang luas, baik tumbuhan monokotil maupun dikotil. b. Klasifikasi Kerajaan : Protista Filum : Heterokontophyta Kelas : Oomycetes Ordo : Peronosporales Famili : Pythiaceae Genus : Phytophthora Spesies : P. palmivora c. Sifat pathogen Tipe interaksi yang terjadi antara Phytophthora palmivora dan agen hayati menunjukan sifat antagonis
  • 3. Jurusan Agroteknologi UMBY 2012 Tugas Dasar Perlindungan Tanaman E. Gejala penyakit Serangan P. palmivora pada daun menyebabkan gejala bercak daun pada bagian tengah atau tepi daun. Sepanjang tepi bercak tersebut bagian gejala berwarna hitam bergerigi seperti renda yang akan Nampak jelas bila gejala masih segar; bagian tersebut tidak Nampak apabila daun telah mengering atau pada gejala lanjut. Gejala yang paling mencolok adalah layu nyata naman. Daun menjadi kuning dan lemas. Sering daun menjadi hitam mulai dari ujungnya, setelah itu daun gugur. Setelah tampaknya gejala layu yang pertama kali, biasanya penyakit berkembang dengan lebih cepat, sehingga tanaman mati dalam waktu 10 hari. F. Epidemi penyakit a. Siklus Penyakit Pada musim hujan akan menyebabkan turunnya suhu tanah yang dapat memacu pembentukan spora kembara (zoospore). Karena terbawa oleh percikan air hujan tanah yang mengandung Phytophthora banyak yang melekat pada sisi bawah daun dan mengadakan infeksi di sini. Dengan demikian serangan pada daun tadi akan memperbanyak jamur yang berada di bawah tanaman itu, sehingga kemungkinan terjadinya infeksi pada pangkal batang pun menjadi semakin besar. b. Penyebaran Penyakit Penyebaran penyakit sangat cepat pada lingkungan yang lembab, hingga tanaman dapat mati dalam waktu dua minggu setelah muncul layunya daun. Spora disebarkan oleh angina dan air, ternak, peralatan lapangan. Sumber penyakit bisa dari tanah dan air yang mengalir di permukaan tanah serta bagian tanaman
  • 4. Jurusan Agroteknologi UMBY 2012 Tugas Dasar Perlindungan Tanaman yang sakit yang dapat menyebarkan sporangium Phytophthora yang dibentuk pada permukaan bercak. c. Faktor lingkungan yang mendukung penyebaran penyakit Hujan lebat yang menyebabkan turunnya suhu tanah. Lahan yang memang di duga sudah terkena penyakit busuk pangkal batang. Drainase yang kurang baik, yang dapat mengalirkan air di permukaan kebun pada waktu hujan lebat. Pengolahan lahan yang kurang intensif d. Cara bertahan pathogen Kebanyakan infeksi terjadi pada tengahan kedua dari musim hujan. Sporangium jamur yang dibentuk dalam jumlah yang sangat banyak pada malam hari, akan mati pada siang berikutnya bila cuaca kering. Pada musim kemarau jamur yang berada dalam tanah terjadi sangat lemah. Pada tengahan yang pertama dari musim hujan jamur membiak dengan hebat, sehingga infeksi banyak terjadi pada tengahan kedua musim hujan. Dikebun yang tanahnya digarap dengan baik biasanya penyakit lebih cepat meluas dari pada di kebun yang kurang terpelihara dan yang tanahnya tertutup gulma. G. Pengendalian Kebun-kebun yang menghadapai risiko busuk pangkal batang berat sebaiknya menanam varietas lada tahan atau toleran misalnya Natar 1. Mengadakan drainase sebaik-baiknya untuk menjaga agar di waktu hujan lebat tidak ada air yang mengalir di permukaan tanah kebun. Mengolah tanah secara intensif dan membuang sumber-sumber inokulum yang ada. Aplikasi agen hayati Trichodermaharzianum untuk semua tanaman lada di area pertanaman.
  • 5. Jurusan Agroteknologi UMBY 2012 Tugas Dasar Perlindungan Tanaman Menanam lada di kebun dengan kerapatan yang sesuai dengan rekomendasi Pemupukan SN,P,K,Mg dengan perbandingan unsur K lebih tinggi dari N. 2. Penyakit keriting daun (PKD) / Leaf curl virus A. Nama : Penyakit keriting daun / Leaf Curl Virus B. Inang : Lada (piper nigrum L.) C. Arti penting penyakit (kerugian yang di timbulkan) : Menyebabkan pertumbuhannya tidak normal.Serangan pada buah terjadi pada fase bunga, pada putik terlihat bekas luka berwarna coklat keabu-abuan yang disertai dengan garis nekrotis di sekeliling luka, tampak di permukaan kulit buah di sekeliling tangkai atau melingkar pada sekeliling kulit buah. Dari hasil penelitian kerusakan hama ini dapat menurunkan kualitas hasil mencapai 30-60%. D. Pathogen : Thrips (Order Thysanoptera) a. Morfologi Serangga kecil dan langsing dengan sayap berumbai. Kutu thrips biasanya kecil (1 mm panjang atau kurang) dan bukan penerbang yang baik,walaupun dapat dibawa jarak jauh oleh angin. b. Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Artropoda Kelas : Insecta Subkelas : Pterygota Super order : Exopterygota Order :Thysanoptera c. Sifat pathogen Serangga dari ordo ini dapat merusak daun, bunga, dan buah tanaman. Spesies kutu trip makan daripada berbagai jenis sumber, kedua-duanya tumbuhan dan hewan, dengan mencucuknya dan menghisap isinya. Daun yang terserang menjadi keriting atau
  • 6. Jurusan Agroteknologi UMBY 2012 Tugas Dasar Perlindungan Tanaman salah bentuk. Bunga yang terserang menjadi salah bentuk atau gugur, sedangkan serangan pada buah menyebabkan bercak-bercak atau gugur. E. Gejala penyakit Gejala tanaman terserang, daun-daun berwarna hijau kekuningan, belang-belang kemudian pinggir daun menggulung kedalam atau keriting sehingga bentuk daunnya memanjang dan mengecil.Daun- daunnya terlihat jarang, tangkai buah pendek, buahnya kecil dan sedikit.Pada gejala lanjut pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil dan tidak berbuah. F. Epidemi penyakit a. Siklus penyakit Tingkat di mana thrips bergerak melalui siklus perkembangan mereka sangat tergantung pada kondisi lingkungan, termasuk suhu dan kualitas nutrisi dari sumber makanan mereka. Thrips memulai kehidupan mereka sebagai telur. Ini sangat kecil (sekitar 0,2 mm) dan berbentuk ginjal. Ini mungkin memakan waktu dari sesedikit hari sampai beberapa minggu sebelum menetas. Para perempuan dari Terebrantia subordo dilengkapi dengan ovipositor, yang mereka gunakan untuk memotong celah dalam jaringan tanaman dan kemudian memasukkan telur mereka, satu per celah. Betina dari Tubulifera subordo kekurangan suatu ovipositor dan bertelur sendiri atau dalam kelompok kecil pada permukaan luar tanaman. Thrips kemudian melewati dua instar bersayap dari nimfa. Sebagai serangga hemimetabolous, yang Thysanoptera tidak benar-benar mengalami metamorfosis lengkap tapi melewati tahap yang sama di mana mereka tidak makan dan sebagian besar bergerak. Kedua suborders thrips pertama akan memasuki tahap
  • 7. Jurusan Agroteknologi UMBY 2012 Tugas Dasar Perlindungan Tanaman prepupal singkat yang berlangsung sehari paling banyak, di mana mereka akan mencari celah-celah gelap pada tanaman, bersembunyi di tunas padat bunga atau kulit - atau drop off dari tanaman seluruhnya, menggali ke dalam daun sampah atau tanah yang gembur. Beberapa thrips kemudian akan membangun sel pupa atau kepompong. b. Penyebaran penyakit Penyebaran penyakit lebih cepat pada musim kemarau karena serangan serangga yang membawa PKD ini lebih aktif, sehingga penyebarannya lebih cepat dibandingkan musim hujan.Penyebaran penyakit ini juga terjadi melalui gunting pangkas yang digunakan pada tanaman sakit. c. Faktor lingkungan yang mendukung perkembangan penyakit Faktor lingkungan yang mendukung penyakit ini adalah pada musim kemarau, perkembangan telur sampai dewasa berlangsung 13-15 hari dan lama hidup thrips dewasa berkisar 15- 20 hari. d. Cara bertahan pathogen Patoghen thrips sangat cepat berkembang biak. Pada kondisi yang menguntungkan satu thrips betina mampu bertelur 200-250 butir.Telur berukuran sangat kecil, biasanya diletakkan pada jaringan daun muda, tangkai kuncup dan buah. Nimfa instar pertama berbentuk seperti kumparan, berwarna putih jernih dan mempunyai 2 mata yang sangat jelas berwarna merah, aktif bergerak memakan jaringan tanaman, mendekati perubahan ke instar 2 warnanya berubah menjadi kuning kehijauan dengan ukuran 0,4 mm. Pada instar kedua thrips aktif bergerak mencari tempat yang terlindung dekat urat daun, lekukan-lekukan dipermukaan bawah daun. Pada instar terakhir thrips biasanya mencari tempat di tanah atau serasah dibawah kanopi tanaman sampai membentuk pre-pupa dan pupa.
  • 8. Jurusan Agroteknologi UMBY 2012 Tugas Dasar Perlindungan Tanaman G. Pengendalian Apabila di dalam kebun ditemukan hanya satu pohon yang menunjuk kan gejala penyakit ini, harus langsung dicabut dan dikubur dalam lubang yang cukup dalam. Jangan dibiarkan berserakan di dalam kebun. Jangan menggunakan tanaman lada di areal terserang sebagai stek untuk bahan tanaman baru yang akan ditanam. Gunting/alat pangkas harus dipanaskan dengan korekapi sebelum dipakai lagi ketanaman berikutnya. 3. Penyakit Kuning A. Nama : Penyakit kuning B. Inang : Lada (piper nigru L.) C. Arti penting penyakit (kerugian yang di timbulkan) : D. Pathogen : Rotylenchus similis a. Morfologi Rotylenchus similis yang sudah dewasa berukuran 0,7 mm, tidak mudah dilihat dengan mata telanjang b. Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Nematode Klas : Secementea Subklas : Diplogasteria Order : Tylenchda Family : Hoplolaimidae Genus : Rotylenchus Spesies : Rotylenchus similis c. Sifat pathogen Pathogen ini cenderung cepat menimbulkan infeksi dan membuat tanaman lekas sakit apabila kondisi sekitar tanaman memiliki kelembaban tinggi ,serta cepat membentuk koloni yang dapat menambah kerusakan pada tanaman lada lainnya.
  • 9. Jurusan Agroteknologi UMBY 2012 Tugas Dasar Perlindungan Tanaman E. Gejala Penyakit Gejala yang nampak yaitu terjadinya penghambatan pertumbuhan tanaman, daun menjadi kuning, kaku tergantung tegak lurus dan semakin lama daun akan semakin mengarah ke batang. Daun-daun yang menguning tidak layu, tetapi sangat rapuh sehingga secara bertahap daun-daun tersebut gugur F. Epidemi penyakit a. Siklus penyakit Factor musim sangat mempengaruhi laju siklus penyakit, apabila di musim hujan tantu hal ini akan mendukung perkembangbiakan dan perkembangan pathogen dalam menyebarkan penyakit. Di saat pathogen mampu berkembang - biak dengan cepat tentu akan semakin memperbesar jumlah tanaman yang terserang penyakit . b. Penyebaran penyakit Ada berbagai macam cara pathogen menyebar kan penyakit yaitu melalui terbawa oleh air ,dan kontak akar dengan tanaman lain. Kerusakan pada tanaman disebabkan oleh cacing-cacing betina, sedangkan yang dirusak adalah akar-akar rambut ,kemudian akar tersebut menjadi hitam dan mati. Cacing-cacing itu masuk kedalam akar melalui akar akar rambut dan masuk ke dalam akar lain. Pohon yang di serang sebagian demi sebagian (setempat-setempat) akhirnya meluas. c. Factor lingkungan yang mendukung penyebaran penyakit Keadaan kesuburan tanah, musim, dan curah hujan mem- pengaruhi kelembaban di dalam tanah. Dengan kondisi yang lembab dan intensitas air dalam tanah yang mencukupi
  • 10. Jurusan Agroteknologi UMBY 2012 Tugas Dasar Perlindungan Tanaman mempengaruhi perkembangbiakan dan perkembangan aktifitas nematoda yang ada di dalam tanah , adanya air memudahkan aktifitas bergerak didalam tanah. Mudahnya pergerakan pathogen dalam tanah memudahkan pula pathogen dalam proses inokulasi dan menyebarkan penyakit dalam tunuh tanaman. d. Cara bertahan pathogen R.similis adalah nematoda luka akar yang semi-endoparasit, terutama hidup di dalam akar, tetapi dapat bermigrasi melalui tanah ke tanaman lain. Nematoda betina dewasa dapat hidup lama di dalam tanah yang lembab, tetapi dalam kondisi ini larva akan segera mati. Infestasi primer dilakukan oleh nematoda betina yang memasuki ujung akar rambut, kemudian membuat terowongan longitudinal melalui parenkim. Nematoda bergerak di dalam akar melalui sel-sel korteks. Sel-sel yang terserang segera mati dan tampaklah bercak - bercak luka yang gelap. G. Pengendalian Penggiliran parit keliling kebun sedalam 1 meter, untuk mencegah penularan. Tingkatkan kadar bahan organis dengan pemberian pupuk kandang / kompos. Turunkan kemasaman tanah dengan pengapuran. Jangan menanam pohon pisang di sekitar tanaman lada. Pemupukan yang seimbang dengan mengindahkan unsur-unsur zat hara yang dalam keadaan minim.
  • 11. Jurusan Agroteknologi UMBY 2012 Tugas Dasar Perlindungan Tanaman Daftar Pustaka Girisonta. 1980. bercocok tanam lada. Yogyakarta : kanisus http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/wr294073.pdf http://rudyct.com/PPS702-ipb/03112/m_syakir.htm http://mitra-bisnis.tripod.com/bdlada.html http://lampung.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/publikasi/lada.pdf