際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk }|
Jurnal Ekonomi KIAT
Vol. 32, No. 1, Juni 2021
85
p-ISSN 1410-3834
e-ISSN 2597-7393
Katakunci: Penduduk Miskin, PDRB, IPM, Kesejahteraan Masyarakat
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indikator Kesejahteraan
Masyarakat Di Kota Pekanbaru
Nawarti Bustamam1
, Shinta Yulyanti2
, Kantthi Septiana Dewi3
Untuk mengutip artikel ini:
Bustamam, Nawarti. Shinta Yulyanti.
Kantthi Septiana Dewi. 2021. Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Indikator Kesejahteraan Masyarakat Di
Kota Pekanbaru. Jurnal Ekonomi Kiat
Vol. 32, No. 1 (2021), Hal. 85-92.
1. Pendahuluan
Pertumbuhan ekonomi merupakan tolak
ukur perekonomian suatu daerah. Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan
merupakan kondisi utama atau suatu keharusan
bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan. Pembangunan
merupakan suatu proses perubahan ke arah yang
lebih baik dalam lingkungan masyarakat.
Menurut Todaro, pembangunan ekonomi
sebagai suatu proses multidimensional
mencakup perubahan struktur, sikap hidup, dan
kelembagaan, selain mencakup peningkatan
pertumbuhan ekonomi, pengurangan
ketimpangan pendapatan, dan pemberantasan
kemiskinan. Pembangunan manusia merupakan
proses agar mampu memiliki lebih banyak
pilihan, khususnya dalam pendapatan,
kesehatan dan pendidikan. Proses pembangunan
tersebut memiliki beberapa tujuan meliputi
berbagai perubahan pada aspek sosial, politik,
ekonomi, dan budaya. Oleh karena itu,
pembangunan merupakan syarat mutlak bagi
kelangsungan suatu negara. Komponen dasar
atau nilai inti tujuan keberhasilan pembangunan
ekonomi antara lain cukupan (sustenance), jati
diri (self esteem), dan kebebasan (freedom),
merupakan tujuan pokok yang harus dicapai
oleh setiap masyarakat dalam memilih berbagai
variabel pilihan yang ada.
Salah satu indikator terpenting yang
menggambarkan keberhasilan pembangunan
ekonomi yaitu peningkatan kualitas sumber
daya manusia karena pembangunan ekonomi
The purpose of this study was to determine the effect of the percentage
of poor people and GRDP on the welfare of the people in Pekanbaru
City. The type of data used in this study is secondary data in the form
of annual quantitative figures from 2005 to 2019. And the source of
data in this study comes from the Central Statistics Agency (BPS). This
study uses multiple linear regression analysis method and uses several
tests, namely the statistical test of the classical assumption test. The
data was processed using the Eviews 10 application. From the results
of this study, it is known that the percentage of poor people does not
significantly affect the welfare of the people in Pekanbaru City, while
GRDP has a significant and positive effect on the welfare of the people
in Pekanbaru City.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
persentase penduduk miskin dan PDRB terhadap kesejahteraan
masyarakat di Kota Pekanbaru. Adapun jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berbentuk angka
kuantitatif tahunan dari tahun 2005 hingga tahun 2019. Dan sumber
data pada penelitian ini berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier
berganda dan menggunakan beberapa uji yaitu Uji statistik Uji
asumsi klasik. Data diolah dengan menggunakan aplikasi Eviews 10.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa persentase penduduk miskin
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan
masyarakat di Kota Pekanbaru sedangkan PDRB berpengaruh secara
signifikan dan positif terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota
Pekanbaru.
Penulis:
1
Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas
Islam Riau
*
E-mail:
nawarti@eco.uir.ac.id
INFO ARTIKEL
Akses online:
https://journal.uir.ac.id/index.php/kiat
E-mail:
kiat@jurnal.uir.ac.id
Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk}|
Jurnal Ekonomi KIAT
Vol. 32, No.1, Juni 2021
86
p-ISSN 1410-3834
e-ISSN 2597-7393
dimaknai sebagai upaya untuk mengurangi
kemiskinan, menanggulangi ketimpangan
pendapatan dan penyediaan lapangan kerja.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah
sasaran dalam pembangunan bagi negara
berkembang pembangunan manusia ditentukan
oleh pertumbuhan ekonomi (Ginting, 2008).
Menurut pandangan The United
Nations Development Programme (UNDP)
merumuskan pembangunan manusia sebagai
suatu proses perluasan pilihan manusia dalam
meningkatkan kesempatan mereka untuk
mendapatkan pendidikan, pelayanan kesehatan,
penghasilan dan pekerjaan. IPM adalah suatu
tolak ukur angka kesejahteraan suatu daerah atau
negara yang dilihat berdasarkan tiga dimensi
yaitu angka harapan hidup pada waktu lahir (life
expectancy at birth), angka melek huruf
(literacy rate) dan rata-rata lama sekolah (mean
years of schooling), dan kemampuan daya beli
(purchasing power parity). Indikator
kesejahteraan rakyat terdiri dari indikator
pendidikan, indikator ketenagakerjaan,
indikator demografi, indikator kesehatan, dan
indikator sosial lainnya (Badan Pusat
Statistik,2014). Indikator angka harapan hidup
mengukur kesehatan, indikator angka melek
huruf penduduk dewasa dan rata-rata lama
sekolah mengukur pendidikan dan terakhir
indikator daya beli mengukur standar hidup.
Ketiga indikator tersebut saling mepengaruhi
satu sama lain, selain itu dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain seperti ketersediaan
kesempatan kerja yang ditentukan oleh
pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, dan
kebijakan pemerintah sehingga IPM akan
meningkat apabila ketiga unsur tersebut dapat
ditingkatkan dan nilai IPM yang tinggi
menandakan keberhasilan pembangunan
ekonomi suatu negara (UNDP, 1990). Secara
umum, IPM provinsi menggambarkan kinerja
pembangunan manusia pada tingkat provinsi.
Tabel 1.1. Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau dan
Indonesia Tahun 2005-2019 (Persen)
Tahun
IPM Kota
Pekanbaru
IPM
Provinsi
Riau
IPM
Indonesia
2005 75,9 72,5 69,6
2006 76,19 73,84 70,10
2007 76,98 74,63 70,59
2008 77,54 75,09 71,17
2009 77,86 75,60 71,76
2010 78,27 76,07 72,27
2011 78,72 76,53 72,77
2012 79,16 76,90 73,29
2013 79,47 77,25 73,81
2014 78,42 70,33 68,90
2015 79,32 70,84 69,90
2016 79,60 71,20 69,55
2017 79,97 71,19 70,18
2018 80,66 72,44 70,81
2019 81,25 73,00 71,91
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2019
Kota Pekanbaru merupakan salah satu
wilayah yang akan dijadikan sebagai pusat
perdagangan di Sumatera. Dalam proses
pengembangan wilayah perlu di identifikasi
mengenai potensi dan permasalahan yang
dimiliki oleh wilayah tersebut. Dengan
memperhatikan hal diatas maka setidaknya
masalah yang dapat diantisipasi dan
memanfatkan potensi yang ada secara optimal.
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan IPM Kota
Pekanbaru lebih tinggi dibandingkan dengan
Provinsi Riau dan Indoneia. Pada tahun 2019
IPM Kota Pekanbaru tercatat sebesar 81,53
mengalamai peningkatan dari tahun
sebelumnya, sedangkns Provinsi Riau dan
Indonesia adalah 73,00 dan 71,92. Rendahnya
IPM menunjukkan kurangnya pemerataan
pembangunan antar wilayah maupun hantar
kelompok masyarakat dalam pencapaian
kesejahteraan masyarakat dan ini menunjukkan
bahwa pembangunan manusia pada tingkat
kabupaten/kota masih timpang.
Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk }|
Jurnal Ekonomi KIAT
Vol. 32, No. 1, Juni 2021
87
p-ISSN 1410-3834
e-ISSN 2597-7393
Oleh karena itu, salah satu keberhasilan
dari pembangunan ekonomi adalah menurunkan
tingkat kemiskinan. Kemiskinan adalah keadaan
dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan,
pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Permasalahan standar hidup yang
rendah berkaitan pula dengan pendapatan yang
rendah, perumahan yang kurang layak,
kesehatan dan pelayanan kesehatan yang buruk
dan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah
sehingga berakibat pada rendahnya sumber daya
manusia dan banyaknya pengangguran. Kondisi
kemiskinan pada Kota Pekanbaru dapat dilihat
pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Kondisi Kemiskinan Kota
Pekanbaru Tahun 2005-2019
Tahun
Jumlah
Penduduk
Miskin
(Jiwa)
Persen
tase
Pendu
duk
Miski
n (%)
Indeks
Kedala
man
Kemis
kinan
(P1)
Indeks
Kepar
ahan
Kemis
kinan
(P2)
Garis
Kemiskina
n
(Rp/Bulan)
2005 18.000 2,44 0,43 0,10 175.116
2006 16.300 3,16 0,24 0,06 183.900
2007 17.700 2,24 0,30 0,06 198.631
2008 29.700 3,63 0,54 1,10 241.428
2009 33.400 3,63 0,54 1,10 241.428
2010 38.200 4,20 0,87 0,29 326.670
2011 32.300 3,45 0,46 0,10 339.965
2012 32.900 3,38 0,50 0,10 357.200
2013 32.700 3,38 0,50 0,10 357.200
2014 32.300 3,17 0,29 0,04 399.351
2015 33.800 3,27 0,36 0,08 416.479
2016 32.490 3,07 0,41 0,08 435.082
2017 33.090 3,05 0,61 0,16 473.788
2018 31.620 2,85 0,49 0,12 499.852
2019 28.600 2,52 0,31 0,06 516.368
Sumber : Badan Pusat Statisik (BPS), 2019
Berdasarkan Tabel 1.2 tampak bahwa
angka kemiskinan pada Kota Pekanbaru
mengalami fluktuasi dimana pada tahun 2005
jumlah penduduk miskin sebanyak 18.000 jiwa
lalu pada tahun 2010 mengalami peningkatan
jumlah penduduk miskin sebanyak 38.200 jiwa
dan kembali mengalami penurunan pada tahun
2019 sebesar 28.600 jiwa. Dan pada garis
kemiskinan mengalami peningkatan namun
jumlah penduduk miskin mengalami flutuasi hal
ini disebabkan karena terjadinya peningkatan
pendapatan rata-rata penduduk. Angka
kemiskinan di Kota Pekabaru bisa saja di tekan
jika pemerintah optimal menjalankan perannya
dalam menaikkan ekonomi di sejumlah sector
dan salah satu indikator keberhasilan pemerintah
ada pada peningkatan kesejahteraan.
Tabel 1.3. Produk Doestik Regional
Bruto (PDRB) Atas Harga Konstan Menurut
Lapangan Usaha Tahun 20015-2019
Tahun
PDRB (Miliar
Rupiah)
2005 266.448,9
2006 293.488,8
2007 322.505,8
2008 351.693,9
2009 382.676,7
2010 417.028,2
2011 448.457,7
2012 483.517,4
2013 510.531,7
2014 545,754,8
2015 576.167,5
2016 608.910,7
2017 646.192,6
2018 681.087,6
2019 722.004,1
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2019
Berdasarkan Tabel 1.3 terlihat bahwa
PDRB Kota Pekanbaru dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan pada tahun 2005
sebesar 266.448,9 miliar dan pada tahun 2019
mencapai sebesar 722.004,1 miliar, karena
perekonomian Kota Pekanbaru sudah membaik
dari tahun sebelumnya hal ini terjadi karena
dari sisi produksi pertumbuhan didorong oleh
hampir semua lapangan usaha, hal ini
menunjukkan bahwa adanya pertumbuhan
ekonomi.
Berdasarkan uraian pada latar belakang
yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah pada penelitin ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh Persentase
Penduduk Miskin terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Kota
Pekanbaru?
2. Bagaimana pengaruh Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Kota
Pekanbaru
Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk}|
Jurnal Ekonomi KIAT
Vol. 32, No.1, Juni 2021
88
p-ISSN 1410-3834
e-ISSN 2597-7393
2. Tinjauan Teoritis
2.1 Pembangunan Manusia
Konsep ini mencakup semua dimensi dasar
yang dimiliki oleh manusia. Namun, ide dasar
konsep pembangunan manusia pada intinya
sangatlah sederhana, yaitu menciptakan
pertumbuhan positif dalam bidang ekonomi,
sosial, politik, budaya, dan lingkungan, serta
pertumbuhan dalam kesejahteraan manusia. Oleh
karena itu, manusia harus diposisikan sebagai
kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Dengan
berbekal konsep ini maka, tujuan utama dari
pembangunan manusia harus mampu
menciptakan lingkungan yang memungkinkan
bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang,
sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif
(Humant Development Report, 1990).
2.2 Konsep Kesejahteraan Manusia
Kesejahteraan sosial didefinisakan sebagai
suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk
kebutuhan hidup, khususnya yang bersifat
mendasar seperti makanan, pakaina, perumahan,
pendidikan dan perawatan kesehatan (Suharto,
2005).
2.3. Indikator Kesejahteraan Sosial
Dalam mengukur tercapai tidaknya
pembangunan di suatu wilayah dibutuhkan
indikator-indikator yang mampu mengukur
kesejahteraan rakyat dan dijadikan landasan
ukuran keberhasilan. Indikator kesejahteraan
rakyat cukup luas atau multidimensional dan
juga kompleks sehingga suatu taraf
kesejahteraan rakyat hanya dapat dinilai melalui
indikator-indikator terukur dari berbagai aspek
pembangunan. Indikator kesejahteraan rakyat
terdiri dari indikator pendidikan, indikator
ketenagakerjaan, indikator demografi, indikator
kesehatan, dan indicator sosial lainnya (Badan
Pusat Statistik, 2014).
2.4. Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana
terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar, seperti makanan, pakian,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Permasalahan standar hidup yang rendah
berkaitan pula dengan pendapatan yang rendah,
perubahan yang kurang layak, kesehatan dan
pelayanan kesehatan yang buruk, dan tingkat
pendidikan masyarakat yang rendah sehingga
berakibat rendahnya sumber daya manusia dan
banyaknya pengangguran.
Secara etimologis, kemiskinan berasak
dari kata miskin yag artinya tidak berharta benda
dan serba kekurangan. Badan Pusat Statistik
mendifinisikan sebagai ketidakmampuan
individu dalam memenuhi kebutuhan dasar
minimal untuk hidup layak lebih jauh disebutkan
kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang
berada dibawah garis nilai standar kebutuhan
minimum, baik untuk makanan dan non makanan
yang disebut garis kemiskinan (proverty line)
atau disebut juga batas kemiskinan (proverty
threshold) (BPS, 2012).
Salah satu sebab kemiskinan adalah karena
kurangnya pendapatan dan asset (lack of income
and assets) untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, perumahan, tingkat
kesehatan dan pendidikan yang dapat diterima
(acceptable). Di samping itu kemiskinan juga
berkaitan dengan keterbatasan lapangan
pekerjaan dan biasanya mereka yang
dikategorikan miskin (the poor) tidak memiliki
pekerjaan (pengangguran), serta pendidikan dan
kesehatan mereka pada umumnya tidak memadai
(World Bank, 2004).
Kemiskinan merupakan refleksi dari
ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi
kebutuhannya sesuai dengan standar yang
berlaku (Hendra Esmara, 1986).
2.5 Indikator Kemiskinan
Tolak ukur kemiskinan bukan hanya
hidup dalam kekurangan pangan dan tingkat
pendapatan yang rendah, akan tetapi melihat
angka tingkat kesempatan, pendidikan dan
perlakuan adil dimuka hokum dan sebagainya
(Adisasmita, 2005).
2.6 Pertumbuhan Ekonomi
Suatu perekonomian dikatakan
mengalami pertumbuhan atau berkembang
apabila tingkat kegiatan eknomi lebih tinggi dari
pada apa yang dicapai pada masa sebelumnya
Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk }|
Jurnal Ekonomi KIAT
Vol. 32, No. 1, Juni 2021
89
p-ISSN 1410-3834
e-ISSN 2597-7393
(Kuncoro, 2003). Sedangkan menurut
Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan
perkembangan ekonomi adalah proses inovasi,
dan pelakunya adalah innovator atau wiraswasta
(entrepreneur). Kemajuan ekonomi suatu
masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya
inovasi oleh para entrepreneur. Indicator yang
digunakan untuk menghitung tingkat
pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan
tingkat pertumbuhan Produk Nasional Bruto
(PNB) (Sukirno, 2002).
2.7 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB adalah jumlah nilai tambah yang
dihasilkan untuk wilayah usaha dalam suatu
wilayah usaha dalam suatu wilayah atau
merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa
akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi di
suatu wilayah (BPS, 2014:8).
2.8 Hipotesis
Adapun Hipotesis yang diajukan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H.1.Diduga Persentase Penduduk Miskin
berpengaruh terhadap Kesejahteraan
Masyarakat di Kota Pekanbaru.
H.2.Diduga Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) berpengaruh terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Kota
Pekanbaru.
3. Metode Penelitian
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memilih
lokasi di Kota Pekanbaru.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan data sekunder
berbentuk time series 15 tahun dari tahun 2005-
2019, yang bersumber dari instansi terkait yaitu
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekanbaru.
Sumber Data yang digunakan adalah data-data
yang bersumber dari Badan Pusat Statistik
(BPS), penelitian kepustakaan dan riset internet.
Adapun data yang perlukan dalam penelitian ini
yaitu data Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
Persentase Penduduk Miskin dan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB).
3.3 Analisis Data
Analisis yang digunakanpada penelitian ini
adalah analisis regresi linear berganda sebagai
berikut :
Y = 硫0 +硫1X1 + 硫2X2 +
袖.(1)
Dimana :
Y = Kesejahteraan Manusia (Indeks
Pembangunan Manusia %)
X1 = Persentase Penduduk Miskin di Kota
Pekanbaru (%)
X2 = PDRB di Kota Pekanbaru (Miliar Rupiah)
硫0 = Konstanta
硫1, 硫2 = Koefisien Regresi
袖 = error term (kesalahan)
untuk memperkecil variasi data maka
model tersebut diubah dalam bentuk semi
logartima menjadi:
Y = 硫0 +硫1X1 + 硫2X2 + 袖
3.4 Uji Statistik
3.4.1 Uji T Statistika
Uji t merupakan suatu pengujian yang
bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
bebas secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat.
Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso
(2004) :
1. Jika t probabilitas (signifikan) > 0,05 (留)
maka Ho diterima.
2. Jika t probabilitas (signifikan) < 0,005 (留)
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.4.2 Uji F Statistika
Uji F digunakan digunakan untuk
melihat bagaiamana pengaruh semua variabel
bebas terhadap variabel terikat. Dengan
hipotesis sebagai berikut:
1. Ho: 硫1 = 硫2 = 0
2. Ha: 硫1  硫2  0
Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk}|
Jurnal Ekonomi KIAT
Vol. 32, No.1, Juni 2021
90
p-ISSN 1410-3834
e-ISSN 2597-7393
3.4.3 Koefisien Dterminasi (R2
)
R2
memaparkan tentang seberapa besar
peranan variabel bebas terhadap variabel terikat,
semakin besar R2
maka semakin besar pula
peranan variabel dalam memaparkan variabel
bebas.
Penelitian ini menggunakan data time series
dengan jangka waktu selama 15 tahun yakni dari
tahun 2005-2019, dan diolah menggunakan
Eviews 10.
4. Hasil Penelitian
4.1 Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Indikator Kesejahteraan
Masyarakat di Kota Pekanbaru
Tabel 4.1 Hasil Regresi Linier Berganda
Pengaruh Persentase Penduduk Miskin dan
PDRB Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di
Kota Pekanbaru Tahun 2005-2019
Variable Coefficient Std. Error
t-
Statistic
Prob.
C -4796.961 1201.130 -3.9937 0.0021
X1 -8.4803 79.87328 -0.1061 0.9174
X2 471.7143 43.82350 10.7639 0.0000
R-squared 0.916905 Mean dependent var 7882.214
Adjusted
R-squared
0.901797 S.D. dependent var 140.9867
S.E. of
regression
44.18154 Akaike info criterion 10.6019
Sum
squared
resid
21472.09 Scharz criterion 10.7388
Log
likelihood
-71.21330 Hannan-Quinn criter. 10.5892
F-statistic 60.6893 Durbin-Watson stat 1.3126
Prob(F-
Statistic)
0.000
Sumber : Hasil Olahan Data Eviews 10, 2021
Berdasarkan Tabel 4.2 hasil regresi linear
berganda dapat dimasukkan ke dalam persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 4769.961  8.480349LnX! + 471.7143LnX"
Berdasarkan fungsi persamaan diatas, maka
dapat diketahui nilai koefisien dari setiap
variabel. Berikut ini dapat dijelaskan maksud
dari nilai koefisien setiap variabel tersebut
sebagai berikut :
1. Nilai Konstanta bo sebesar  4769.961 ini
bermakna bahwa besarnya tingkat
Kesejahteraan Masyarakat yang diukur
dengan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) di Kota Pekanbaru apabila Persentase
Penduduk Miskin dan PDRB = 0 maka
Tingkat Kesejahteraan adalah sebesar 
4769.961 % di Kota Pekanbaru.
2. Nilai Koefisien b1  4770.904 dan
berdasarkan uji t probabilitas dengan nilai
probabilitas sebesar 0,9174 > 留 0,05 berarti
variabel Persentase Jumlah Penduduk
Miskin (X1) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Kesejahteraan
Masyarakat (Y) di Kota Pekanbaru. Hal ini
disebabkan karena produktifitas masyarakat
yang rendah sehingga berdampak pada
penurunan tingkat kesejahteraan.
3. Nilai Koefisien b2 471.7143 dapat dilihat
dari uji t probabilitas dengan nilai
probabilitas sebesar 0,0000 < 留 0,05 berarti
variabel PDRB (X2) berpengaruh secara
signifikan dan positif terhadap tingkat
kesejahteraan masyarakat di Kota
Pekanbaru. Pengaruh positif tersebut artinya
apabila PDRB (X2) naik sebesar 1% maka
tingkat kesejahteraan masyarakat (Y) di
Kota Pekanbaru akan naik sebesar 471.7143
%.
4.2 Uji F (Uji Bersama)
Uji F digunakan untuk menguji apakah
semua variabel bebas terhadap variabel terikat
secara Bersama-sama berpengaruh secara
signifikan atau tidak terhadap tingkat
kesejahteraan masyarakat di Kota Pekanbaru.
Dari hasil uji F dapat diketahui bahwa nilai F
probabilitas sebesar 0,000001 < 留 0,05 maka Ho
ditolak atau Ha diterima. Hal ini berarti bahwa
variabel Persentase Penduduk Miskin dan
variabel PDRB secara besama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat
Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru.
4.3 Uji R2
(Koefisien Determinasi Berganda)
Koefisien Feterminasi Berganda (R2
)
digunakan untuk mengetahui berapa besar
kontribusi dari variabel independen yaitu,
Persentase Penduduk Miskin dan PDRB
terhadap Kesejahteraan Masyarakt di Kota
Pekanbaru, dengan syarat hasil uji F bernilai
signifikan.
Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk }|
Jurnal Ekonomi KIAT
Vol. 32, No. 1, Juni 2021
91
p-ISSN 1410-3834
e-ISSN 2597-7393
Berdasarkan hasil olahan dapat dilihat bahwa
nilai R2
sebesar 0,901797. Hal ini menunjukkan
bahwa besarnya kontribusi dari Persentase
Penduduk Miskin dan PDRB terhadap Tingkat
Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru
yang diukur menggunakan IPM sebesar 90%
sedangkan sisanya sebesar 10% dipengaruhi olh
variabel lain yang tidak dimasukkan model
estimasi.
4.4 Pembahasan
Pengaruh Persentase Penduduk Miskin
Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Berdasarkan hasil regresi uji parsial (uji t),
diketahui variabel Persentase Penduduk Miskin
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru
Hal ini dapat terjadi karena produktifitas
masyarakat yang rendah atau banyaknya
masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan
artinya diantara masyarakat tersebut hanya
sedikit saja yang bekerja secara efektif
sedangkan sisanya antara tidak memiliki
pekerjaan atau pekerjaannya tidak produktif
yang mengakibatkan banyaknya pengangguran
dan penduduk miskin tidak memiliki kesempatan
untuk mendapatkan pelayan kesehatan dan
pendidikan layak serta masalah yang terjadi pada
selisih upah.
Menurut UNDP hubungan antara tingkat
kemiskinan dan pembangunan manusia, yaitu
banyaknya penduduk miskin turut
mempengaruhi pembangunan manusia yang
berarti banyaknya penduduk miskin berdampak
pada penurunan tingkat kesejahteraan
masyarakat.
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan
Berdasarkan hasil regresi uji parsial (uji t),
diketahui variabel PDRB secara parsial PDRB
berpengaruh secara signifikan dan positif
terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di
Kota Pekanbaru. Produk Domestik Regional
Bruto dilihat sebagai salah satu faktor terpenting
untuk melihat pertumbuhan ekonomi yang
terjadi disuatu wilayah. PDRB menunjukkan
tingkat kemakmuran suatu daerah.
Berdasarkan keterangan yang telah di
paparkan diatas, Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) berpengaruh secara signifikan dan
positif terhadap Kesejahteraan Masyarakat.
Mazumdar mengatakan bahwa pembangunan
manusia berdampak positif terhadap Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), karena
peningkatan pembangunan manusia akan
menghasilkan nilai Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) pada masa yang akan datang.
5. Simpulan dan Saran
5.1 Simpulan
Simpulan dari hasil penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Variabel Persentase Penduduk Miskin
secara parsial Persentase Jumlah Penduduk
Miskin tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota
Pekanbaru. Hal ini dapat terjadi karena
produktifitas masyarakat yang rendah atau
banyaknya masyarakat yang tidak memiliki
pekerjaan artinya diantara masyarakat
tersebut hanya sedikit saja yang bekerja
secara efektif sedangkan sisanya antara tidak
memiliki pekerjaan atau pekerjaannya tidak
produktif.
2. Variabel PDRB secara parsial PDRB
berpengaruh secara signifikan dan positif
terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota
Pekanbaru.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan dan keterbatasn
penelitian, adapun saran penelitian yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagi pemerintah, Dilihat dari variabel
tersebut, nilai yang mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat adalah variabel
PDRB. Karena sumber daya alam maupun
sumber daya manusianya harus digunakan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
pembangunan ekonomi wilayah, untuk itu
pemerintah diharapkan adanya sebuah
upaya yang dilakukan dalam meningkatkan
kesejahteraan dikalangan masyarakat
sehingga terciptalah masyarakat yang
sejahtera.
Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk}|
Jurnal Ekonomi KIAT
Vol. 32, No.1, Juni 2021
92
p-ISSN 1410-3834
e-ISSN 2597-7393
2. Bagi peneliti selanjutnya, dengan adanya
hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi acuan dan referensi untuk mengkaji
lebih dalam tentang pengaruh Persentase
Penduduk Miskin, Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Kota
Pekanbaru dan diharapkan mampu meneliti
faktor-faktor yang mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat dengan memilih
atau menambah variabel lain sehingga ada
tinjauan dari aspek yang lain
Daftar Pustaka
Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar
Perencanaan dan Pembangunan
Ekonomi Daerah. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Almulaibari, 2011 Perencanaan Pembangunan
Wilayah, Jakarta : PT Bumi Akrasa.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2019.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
Kondisi
Kemiskinan di Kota Pekanbaru, Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), Kota
Pekanbaru.
Boediono. 1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi.
Yogyakarta: BPFE
Hidayat, Muhammad, Dkk. 2011, Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi di Kota
Pekanbaru, Jurnal Fakultas Ekonomi
Universitas Riau, Pekanbaru
MuAraifah, Lela. 2016, Analisis Faktor  Faktor
Yang Mempengaruhi Tingkat
Kesejahteraan di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2004-2013,
Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, Yogyakarta.
Mukhlis, Iman. 2012. Ekonomi & Studi
Pembangunan, Jurnal JESP. Vol.4, No.2.
Universitas Negeri Malang.
Mudrajad, 2012 Ekonomi Pembangunan. Jakarta
: PT. Raja Grafindo Persada.
Noor, Henry Faizal. 2015. Ekonomi Publik Edisi
Kedua, Jakarta, Penerbit Indeks.
Richardson, Harry. 1991. Dasar-Dasar
Ekonomi Regional. Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI.
Supratno.J. 2016. Statistik Teori dan Aplikasi
Edisi Kedelapan, Jakarta, Penerbit
Erlangga.
Sukendar, Hendrik Basguni. 2019. Konsep
Kesejahteraan Sosial Perspektif
Masyarakat Adat Badui Penamping Desa
Kenekes Kec. Leuwidamar, Skripsi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
Yogyakarta.
Sari, Devani Ariestha. 2016. Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi
Kesejahteraan Masyarakat di Kota
Bandarlampung, Skripsi Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung.
Todaro, Miachael P dan Smith, Stephen C. 2009.
Pembangunan Ekonomi Edisi
Kesebelas, Jakarta, Penerbit Erlangga.
Sukirno, Sadono. 2000. Makroekonomi Modern:
Perkembangan Pemikiran Dari
Klasik Hingga Keynesian Baru Raja. Grafindo
Pustaka. Jakarta. Tambunan, Tulus.
2001. Perekonomian Indonesia. Ghalia
Indonesia. Jakarta.
Tadaro, Michael P. 2000. Pembangunan
Ekonomi Di Dunia Ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Tarigan, Robinson Drs. 2004. Ekonomi Regional
Teori dan Aplikasih. Jakarta : PT. Bumi
Aksara
Tarigan, Robinson Drs. 2005. Ekonomi Regional
Teori dan Aplikasi (edisi revisi). Jakarta :
PT.Bumi Aksara.
Ad

Recommended

PPT KARYA TULIS.pptx
PPT KARYA TULIS.pptx
IvonTionata
PPT KARYA TULIS.pptx
PPT KARYA TULIS.pptx
IvonTionata
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Vinny Ariva
Pendekatan gwr (geographically weighted regression)
Pendekatan gwr (geographically weighted regression)
Marnii amiru
PENDEKATAN GWR (GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION)
PENDEKATAN GWR (GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION)
Marnii amiru
2024 Trend Updates: What Really Works In SEO & Content Marketing
2024 Trend Updates: What Really Works In SEO & Content Marketing
Search Engine Journal
Storytelling For The Web: Integrate Storytelling in your Design Process
Storytelling For The Web: Integrate Storytelling in your Design Process
Chiara Aliotta
Artificial Intelligence, Data and Competition SCHREPEL June 2024 OECD dis...
Artificial Intelligence, Data and Competition SCHREPEL June 2024 OECD dis...
OECD Directorate for Financial and Enterprise Affairs
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
faizalecal1904
Inisiasi 8_Sistem Informasi Manajemen_EMBS4321.pptx
Inisiasi 8_Sistem Informasi Manajemen_EMBS4321.pptx
rahmadmudzaki321
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
20randomm10
MODUL 1 BAHASA indonesia semester dua.pptx
MODUL 1 BAHASA indonesia semester dua.pptx
kisworodwiaprian
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
achmadbudiarto
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
lilinterbang5050
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
faizalecal1904
PPT CATATAN USAHATANI BIMTEK CIREBON Edit.pptx
PPT CATATAN USAHATANI BIMTEK CIREBON Edit.pptx
kartikasariseptanti
PPT CATATAN USAHATANI BIMTEK INDRAMAYU.pptx
PPT CATATAN USAHATANI BIMTEK INDRAMAYU.pptx
kartikasariseptanti
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
fitribangun24
cara PENILAIAN K13 yang akan di terapkan.ppt
cara PENILAIAN K13 yang akan di terapkan.ppt
mediherawan1
How to Leverage AI to Boost Employee Wellness - Lydia Di Francesco - SocialHR...
How to Leverage AI to Boost Employee Wellness - Lydia Di Francesco - SocialHR...
SocialHRCamp
2024 State of Marketing Report by Hubspot
2024 State of Marketing Report by Hubspot
Marius Sescu
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
Expeed Software
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Pixeldarts
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
marketingartwork
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
Skeleton Technologies
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
Neil Kimberley
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
contently
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)

More Related Content

Recently uploaded (11)

makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
faizalecal1904
Inisiasi 8_Sistem Informasi Manajemen_EMBS4321.pptx
Inisiasi 8_Sistem Informasi Manajemen_EMBS4321.pptx
rahmadmudzaki321
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
20randomm10
MODUL 1 BAHASA indonesia semester dua.pptx
MODUL 1 BAHASA indonesia semester dua.pptx
kisworodwiaprian
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
achmadbudiarto
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
lilinterbang5050
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
faizalecal1904
PPT CATATAN USAHATANI BIMTEK CIREBON Edit.pptx
PPT CATATAN USAHATANI BIMTEK CIREBON Edit.pptx
kartikasariseptanti
PPT CATATAN USAHATANI BIMTEK INDRAMAYU.pptx
PPT CATATAN USAHATANI BIMTEK INDRAMAYU.pptx
kartikasariseptanti
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
fitribangun24
cara PENILAIAN K13 yang akan di terapkan.ppt
cara PENILAIAN K13 yang akan di terapkan.ppt
mediherawan1
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
faizalecal1904
Inisiasi 8_Sistem Informasi Manajemen_EMBS4321.pptx
Inisiasi 8_Sistem Informasi Manajemen_EMBS4321.pptx
rahmadmudzaki321
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
20randomm10
MODUL 1 BAHASA indonesia semester dua.pptx
MODUL 1 BAHASA indonesia semester dua.pptx
kisworodwiaprian
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
achmadbudiarto
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
lilinterbang5050
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
faizalecal1904
PPT CATATAN USAHATANI BIMTEK CIREBON Edit.pptx
PPT CATATAN USAHATANI BIMTEK CIREBON Edit.pptx
kartikasariseptanti
PPT CATATAN USAHATANI BIMTEK INDRAMAYU.pptx
PPT CATATAN USAHATANI BIMTEK INDRAMAYU.pptx
kartikasariseptanti
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
fitribangun24
cara PENILAIAN K13 yang akan di terapkan.ppt
cara PENILAIAN K13 yang akan di terapkan.ppt
mediherawan1

Featured (20)

How to Leverage AI to Boost Employee Wellness - Lydia Di Francesco - SocialHR...
How to Leverage AI to Boost Employee Wellness - Lydia Di Francesco - SocialHR...
SocialHRCamp
2024 State of Marketing Report by Hubspot
2024 State of Marketing Report by Hubspot
Marius Sescu
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
Expeed Software
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Pixeldarts
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
marketingartwork
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
Skeleton Technologies
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
Neil Kimberley
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
contently
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Search Engine Journal
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
SpeakerHub
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
Clark Boyd
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
Tessa Mero
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Lily Ray
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
Rajiv Jayarajah, MAppComm, ACC
Introduction to Data Science
Introduction to Data Science
Christy Abraham Joy
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
Vit Horky
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
MindGenius
How to Leverage AI to Boost Employee Wellness - Lydia Di Francesco - SocialHR...
How to Leverage AI to Boost Employee Wellness - Lydia Di Francesco - SocialHR...
SocialHRCamp
2024 State of Marketing Report by Hubspot
2024 State of Marketing Report by Hubspot
Marius Sescu
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
Expeed Software
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Pixeldarts
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
marketingartwork
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
Neil Kimberley
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
contently
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Search Engine Journal
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
SpeakerHub
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
Clark Boyd
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
Tessa Mero
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Lily Ray
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
Vit Horky
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
MindGenius
Ad

editorialkiat,+10.+Nawarti+Bustamam..pdf

  • 1. Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk }| Jurnal Ekonomi KIAT Vol. 32, No. 1, Juni 2021 85 p-ISSN 1410-3834 e-ISSN 2597-7393 Katakunci: Penduduk Miskin, PDRB, IPM, Kesejahteraan Masyarakat Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indikator Kesejahteraan Masyarakat Di Kota Pekanbaru Nawarti Bustamam1 , Shinta Yulyanti2 , Kantthi Septiana Dewi3 Untuk mengutip artikel ini: Bustamam, Nawarti. Shinta Yulyanti. Kantthi Septiana Dewi. 2021. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indikator Kesejahteraan Masyarakat Di Kota Pekanbaru. Jurnal Ekonomi Kiat Vol. 32, No. 1 (2021), Hal. 85-92. 1. Pendahuluan Pertumbuhan ekonomi merupakan tolak ukur perekonomian suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat. Menurut Todaro, pembangunan ekonomi sebagai suatu proses multidimensional mencakup perubahan struktur, sikap hidup, dan kelembagaan, selain mencakup peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan pendapatan, dan pemberantasan kemiskinan. Pembangunan manusia merupakan proses agar mampu memiliki lebih banyak pilihan, khususnya dalam pendapatan, kesehatan dan pendidikan. Proses pembangunan tersebut memiliki beberapa tujuan meliputi berbagai perubahan pada aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Oleh karena itu, pembangunan merupakan syarat mutlak bagi kelangsungan suatu negara. Komponen dasar atau nilai inti tujuan keberhasilan pembangunan ekonomi antara lain cukupan (sustenance), jati diri (self esteem), dan kebebasan (freedom), merupakan tujuan pokok yang harus dicapai oleh setiap masyarakat dalam memilih berbagai variabel pilihan yang ada. Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan pembangunan ekonomi yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia karena pembangunan ekonomi The purpose of this study was to determine the effect of the percentage of poor people and GRDP on the welfare of the people in Pekanbaru City. The type of data used in this study is secondary data in the form of annual quantitative figures from 2005 to 2019. And the source of data in this study comes from the Central Statistics Agency (BPS). This study uses multiple linear regression analysis method and uses several tests, namely the statistical test of the classical assumption test. The data was processed using the Eviews 10 application. From the results of this study, it is known that the percentage of poor people does not significantly affect the welfare of the people in Pekanbaru City, while GRDP has a significant and positive effect on the welfare of the people in Pekanbaru City. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persentase penduduk miskin dan PDRB terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota Pekanbaru. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berbentuk angka kuantitatif tahunan dari tahun 2005 hingga tahun 2019. Dan sumber data pada penelitian ini berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dan menggunakan beberapa uji yaitu Uji statistik Uji asumsi klasik. Data diolah dengan menggunakan aplikasi Eviews 10. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa persentase penduduk miskin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota Pekanbaru sedangkan PDRB berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota Pekanbaru. Penulis: 1 Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Riau * E-mail: nawarti@eco.uir.ac.id INFO ARTIKEL Akses online: https://journal.uir.ac.id/index.php/kiat E-mail: kiat@jurnal.uir.ac.id
  • 2. Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk}| Jurnal Ekonomi KIAT Vol. 32, No.1, Juni 2021 86 p-ISSN 1410-3834 e-ISSN 2597-7393 dimaknai sebagai upaya untuk mengurangi kemiskinan, menanggulangi ketimpangan pendapatan dan penyediaan lapangan kerja. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah sasaran dalam pembangunan bagi negara berkembang pembangunan manusia ditentukan oleh pertumbuhan ekonomi (Ginting, 2008). Menurut pandangan The United Nations Development Programme (UNDP) merumuskan pembangunan manusia sebagai suatu proses perluasan pilihan manusia dalam meningkatkan kesempatan mereka untuk mendapatkan pendidikan, pelayanan kesehatan, penghasilan dan pekerjaan. IPM adalah suatu tolak ukur angka kesejahteraan suatu daerah atau negara yang dilihat berdasarkan tiga dimensi yaitu angka harapan hidup pada waktu lahir (life expectancy at birth), angka melek huruf (literacy rate) dan rata-rata lama sekolah (mean years of schooling), dan kemampuan daya beli (purchasing power parity). Indikator kesejahteraan rakyat terdiri dari indikator pendidikan, indikator ketenagakerjaan, indikator demografi, indikator kesehatan, dan indikator sosial lainnya (Badan Pusat Statistik,2014). Indikator angka harapan hidup mengukur kesehatan, indikator angka melek huruf penduduk dewasa dan rata-rata lama sekolah mengukur pendidikan dan terakhir indikator daya beli mengukur standar hidup. Ketiga indikator tersebut saling mepengaruhi satu sama lain, selain itu dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti ketersediaan kesempatan kerja yang ditentukan oleh pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, dan kebijakan pemerintah sehingga IPM akan meningkat apabila ketiga unsur tersebut dapat ditingkatkan dan nilai IPM yang tinggi menandakan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara (UNDP, 1990). Secara umum, IPM provinsi menggambarkan kinerja pembangunan manusia pada tingkat provinsi. Tabel 1.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau dan Indonesia Tahun 2005-2019 (Persen) Tahun IPM Kota Pekanbaru IPM Provinsi Riau IPM Indonesia 2005 75,9 72,5 69,6 2006 76,19 73,84 70,10 2007 76,98 74,63 70,59 2008 77,54 75,09 71,17 2009 77,86 75,60 71,76 2010 78,27 76,07 72,27 2011 78,72 76,53 72,77 2012 79,16 76,90 73,29 2013 79,47 77,25 73,81 2014 78,42 70,33 68,90 2015 79,32 70,84 69,90 2016 79,60 71,20 69,55 2017 79,97 71,19 70,18 2018 80,66 72,44 70,81 2019 81,25 73,00 71,91 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2019 Kota Pekanbaru merupakan salah satu wilayah yang akan dijadikan sebagai pusat perdagangan di Sumatera. Dalam proses pengembangan wilayah perlu di identifikasi mengenai potensi dan permasalahan yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Dengan memperhatikan hal diatas maka setidaknya masalah yang dapat diantisipasi dan memanfatkan potensi yang ada secara optimal. Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan IPM Kota Pekanbaru lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Riau dan Indoneia. Pada tahun 2019 IPM Kota Pekanbaru tercatat sebesar 81,53 mengalamai peningkatan dari tahun sebelumnya, sedangkns Provinsi Riau dan Indonesia adalah 73,00 dan 71,92. Rendahnya IPM menunjukkan kurangnya pemerataan pembangunan antar wilayah maupun hantar kelompok masyarakat dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat dan ini menunjukkan bahwa pembangunan manusia pada tingkat kabupaten/kota masih timpang.
  • 3. Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk }| Jurnal Ekonomi KIAT Vol. 32, No. 1, Juni 2021 87 p-ISSN 1410-3834 e-ISSN 2597-7393 Oleh karena itu, salah satu keberhasilan dari pembangunan ekonomi adalah menurunkan tingkat kemiskinan. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Permasalahan standar hidup yang rendah berkaitan pula dengan pendapatan yang rendah, perumahan yang kurang layak, kesehatan dan pelayanan kesehatan yang buruk dan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah sehingga berakibat pada rendahnya sumber daya manusia dan banyaknya pengangguran. Kondisi kemiskinan pada Kota Pekanbaru dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Kondisi Kemiskinan Kota Pekanbaru Tahun 2005-2019 Tahun Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Persen tase Pendu duk Miski n (%) Indeks Kedala man Kemis kinan (P1) Indeks Kepar ahan Kemis kinan (P2) Garis Kemiskina n (Rp/Bulan) 2005 18.000 2,44 0,43 0,10 175.116 2006 16.300 3,16 0,24 0,06 183.900 2007 17.700 2,24 0,30 0,06 198.631 2008 29.700 3,63 0,54 1,10 241.428 2009 33.400 3,63 0,54 1,10 241.428 2010 38.200 4,20 0,87 0,29 326.670 2011 32.300 3,45 0,46 0,10 339.965 2012 32.900 3,38 0,50 0,10 357.200 2013 32.700 3,38 0,50 0,10 357.200 2014 32.300 3,17 0,29 0,04 399.351 2015 33.800 3,27 0,36 0,08 416.479 2016 32.490 3,07 0,41 0,08 435.082 2017 33.090 3,05 0,61 0,16 473.788 2018 31.620 2,85 0,49 0,12 499.852 2019 28.600 2,52 0,31 0,06 516.368 Sumber : Badan Pusat Statisik (BPS), 2019 Berdasarkan Tabel 1.2 tampak bahwa angka kemiskinan pada Kota Pekanbaru mengalami fluktuasi dimana pada tahun 2005 jumlah penduduk miskin sebanyak 18.000 jiwa lalu pada tahun 2010 mengalami peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 38.200 jiwa dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 28.600 jiwa. Dan pada garis kemiskinan mengalami peningkatan namun jumlah penduduk miskin mengalami flutuasi hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan pendapatan rata-rata penduduk. Angka kemiskinan di Kota Pekabaru bisa saja di tekan jika pemerintah optimal menjalankan perannya dalam menaikkan ekonomi di sejumlah sector dan salah satu indikator keberhasilan pemerintah ada pada peningkatan kesejahteraan. Tabel 1.3. Produk Doestik Regional Bruto (PDRB) Atas Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 20015-2019 Tahun PDRB (Miliar Rupiah) 2005 266.448,9 2006 293.488,8 2007 322.505,8 2008 351.693,9 2009 382.676,7 2010 417.028,2 2011 448.457,7 2012 483.517,4 2013 510.531,7 2014 545,754,8 2015 576.167,5 2016 608.910,7 2017 646.192,6 2018 681.087,6 2019 722.004,1 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2019 Berdasarkan Tabel 1.3 terlihat bahwa PDRB Kota Pekanbaru dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan pada tahun 2005 sebesar 266.448,9 miliar dan pada tahun 2019 mencapai sebesar 722.004,1 miliar, karena perekonomian Kota Pekanbaru sudah membaik dari tahun sebelumnya hal ini terjadi karena dari sisi produksi pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, hal ini menunjukkan bahwa adanya pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan uraian pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah pada penelitin ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh Persentase Penduduk Miskin terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru? 2. Bagaimana pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru
  • 4. Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk}| Jurnal Ekonomi KIAT Vol. 32, No.1, Juni 2021 88 p-ISSN 1410-3834 e-ISSN 2597-7393 2. Tinjauan Teoritis 2.1 Pembangunan Manusia Konsep ini mencakup semua dimensi dasar yang dimiliki oleh manusia. Namun, ide dasar konsep pembangunan manusia pada intinya sangatlah sederhana, yaitu menciptakan pertumbuhan positif dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, dan lingkungan, serta pertumbuhan dalam kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, manusia harus diposisikan sebagai kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Dengan berbekal konsep ini maka, tujuan utama dari pembangunan manusia harus mampu menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif (Humant Development Report, 1990). 2.2 Konsep Kesejahteraan Manusia Kesejahteraan sosial didefinisakan sebagai suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup, khususnya yang bersifat mendasar seperti makanan, pakaina, perumahan, pendidikan dan perawatan kesehatan (Suharto, 2005). 2.3. Indikator Kesejahteraan Sosial Dalam mengukur tercapai tidaknya pembangunan di suatu wilayah dibutuhkan indikator-indikator yang mampu mengukur kesejahteraan rakyat dan dijadikan landasan ukuran keberhasilan. Indikator kesejahteraan rakyat cukup luas atau multidimensional dan juga kompleks sehingga suatu taraf kesejahteraan rakyat hanya dapat dinilai melalui indikator-indikator terukur dari berbagai aspek pembangunan. Indikator kesejahteraan rakyat terdiri dari indikator pendidikan, indikator ketenagakerjaan, indikator demografi, indikator kesehatan, dan indicator sosial lainnya (Badan Pusat Statistik, 2014). 2.4. Kemiskinan Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pakian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Permasalahan standar hidup yang rendah berkaitan pula dengan pendapatan yang rendah, perubahan yang kurang layak, kesehatan dan pelayanan kesehatan yang buruk, dan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah sehingga berakibat rendahnya sumber daya manusia dan banyaknya pengangguran. Secara etimologis, kemiskinan berasak dari kata miskin yag artinya tidak berharta benda dan serba kekurangan. Badan Pusat Statistik mendifinisikan sebagai ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak lebih jauh disebutkan kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang berada dibawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non makanan yang disebut garis kemiskinan (proverty line) atau disebut juga batas kemiskinan (proverty threshold) (BPS, 2012). Salah satu sebab kemiskinan adalah karena kurangnya pendapatan dan asset (lack of income and assets) untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan, tingkat kesehatan dan pendidikan yang dapat diterima (acceptable). Di samping itu kemiskinan juga berkaitan dengan keterbatasan lapangan pekerjaan dan biasanya mereka yang dikategorikan miskin (the poor) tidak memiliki pekerjaan (pengangguran), serta pendidikan dan kesehatan mereka pada umumnya tidak memadai (World Bank, 2004). Kemiskinan merupakan refleksi dari ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan standar yang berlaku (Hendra Esmara, 1986). 2.5 Indikator Kemiskinan Tolak ukur kemiskinan bukan hanya hidup dalam kekurangan pangan dan tingkat pendapatan yang rendah, akan tetapi melihat angka tingkat kesempatan, pendidikan dan perlakuan adil dimuka hokum dan sebagainya (Adisasmita, 2005). 2.6 Pertumbuhan Ekonomi Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau berkembang apabila tingkat kegiatan eknomi lebih tinggi dari pada apa yang dicapai pada masa sebelumnya
  • 5. Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk }| Jurnal Ekonomi KIAT Vol. 32, No. 1, Juni 2021 89 p-ISSN 1410-3834 e-ISSN 2597-7393 (Kuncoro, 2003). Sedangkan menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi, dan pelakunya adalah innovator atau wiraswasta (entrepreneur). Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para entrepreneur. Indicator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan tingkat pertumbuhan Produk Nasional Bruto (PNB) (Sukirno, 2002). 2.7 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan untuk wilayah usaha dalam suatu wilayah usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi di suatu wilayah (BPS, 2014:8). 2.8 Hipotesis Adapun Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: H.1.Diduga Persentase Penduduk Miskin berpengaruh terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru. H.2.Diduga Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru. 3. Metode Penelitian 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih lokasi di Kota Pekanbaru. 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder berbentuk time series 15 tahun dari tahun 2005- 2019, yang bersumber dari instansi terkait yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekanbaru. Sumber Data yang digunakan adalah data-data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), penelitian kepustakaan dan riset internet. Adapun data yang perlukan dalam penelitian ini yaitu data Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Persentase Penduduk Miskin dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). 3.3 Analisis Data Analisis yang digunakanpada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 硫0 +硫1X1 + 硫2X2 + 袖.(1) Dimana : Y = Kesejahteraan Manusia (Indeks Pembangunan Manusia %) X1 = Persentase Penduduk Miskin di Kota Pekanbaru (%) X2 = PDRB di Kota Pekanbaru (Miliar Rupiah) 硫0 = Konstanta 硫1, 硫2 = Koefisien Regresi 袖 = error term (kesalahan) untuk memperkecil variasi data maka model tersebut diubah dalam bentuk semi logartima menjadi: Y = 硫0 +硫1X1 + 硫2X2 + 袖 3.4 Uji Statistik 3.4.1 Uji T Statistika Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso (2004) : 1. Jika t probabilitas (signifikan) > 0,05 (留) maka Ho diterima. 2. Jika t probabilitas (signifikan) < 0,005 (留) maka Ho ditolak dan Ha diterima. 3.4.2 Uji F Statistika Uji F digunakan digunakan untuk melihat bagaiamana pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan hipotesis sebagai berikut: 1. Ho: 硫1 = 硫2 = 0 2. Ha: 硫1 硫2 0
  • 6. Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk}| Jurnal Ekonomi KIAT Vol. 32, No.1, Juni 2021 90 p-ISSN 1410-3834 e-ISSN 2597-7393 3.4.3 Koefisien Dterminasi (R2 ) R2 memaparkan tentang seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat, semakin besar R2 maka semakin besar pula peranan variabel dalam memaparkan variabel bebas. Penelitian ini menggunakan data time series dengan jangka waktu selama 15 tahun yakni dari tahun 2005-2019, dan diolah menggunakan Eviews 10. 4. Hasil Penelitian 4.1 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indikator Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru Tabel 4.1 Hasil Regresi Linier Berganda Pengaruh Persentase Penduduk Miskin dan PDRB Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru Tahun 2005-2019 Variable Coefficient Std. Error t- Statistic Prob. C -4796.961 1201.130 -3.9937 0.0021 X1 -8.4803 79.87328 -0.1061 0.9174 X2 471.7143 43.82350 10.7639 0.0000 R-squared 0.916905 Mean dependent var 7882.214 Adjusted R-squared 0.901797 S.D. dependent var 140.9867 S.E. of regression 44.18154 Akaike info criterion 10.6019 Sum squared resid 21472.09 Scharz criterion 10.7388 Log likelihood -71.21330 Hannan-Quinn criter. 10.5892 F-statistic 60.6893 Durbin-Watson stat 1.3126 Prob(F- Statistic) 0.000 Sumber : Hasil Olahan Data Eviews 10, 2021 Berdasarkan Tabel 4.2 hasil regresi linear berganda dapat dimasukkan ke dalam persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 4769.961 8.480349LnX! + 471.7143LnX" Berdasarkan fungsi persamaan diatas, maka dapat diketahui nilai koefisien dari setiap variabel. Berikut ini dapat dijelaskan maksud dari nilai koefisien setiap variabel tersebut sebagai berikut : 1. Nilai Konstanta bo sebesar 4769.961 ini bermakna bahwa besarnya tingkat Kesejahteraan Masyarakat yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Pekanbaru apabila Persentase Penduduk Miskin dan PDRB = 0 maka Tingkat Kesejahteraan adalah sebesar 4769.961 % di Kota Pekanbaru. 2. Nilai Koefisien b1 4770.904 dan berdasarkan uji t probabilitas dengan nilai probabilitas sebesar 0,9174 > 留 0,05 berarti variabel Persentase Jumlah Penduduk Miskin (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Y) di Kota Pekanbaru. Hal ini disebabkan karena produktifitas masyarakat yang rendah sehingga berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan. 3. Nilai Koefisien b2 471.7143 dapat dilihat dari uji t probabilitas dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000 < 留 0,05 berarti variabel PDRB (X2) berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di Kota Pekanbaru. Pengaruh positif tersebut artinya apabila PDRB (X2) naik sebesar 1% maka tingkat kesejahteraan masyarakat (Y) di Kota Pekanbaru akan naik sebesar 471.7143 %. 4.2 Uji F (Uji Bersama) Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel bebas terhadap variabel terikat secara Bersama-sama berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di Kota Pekanbaru. Dari hasil uji F dapat diketahui bahwa nilai F probabilitas sebesar 0,000001 < 留 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel Persentase Penduduk Miskin dan variabel PDRB secara besama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru. 4.3 Uji R2 (Koefisien Determinasi Berganda) Koefisien Feterminasi Berganda (R2 ) digunakan untuk mengetahui berapa besar kontribusi dari variabel independen yaitu, Persentase Penduduk Miskin dan PDRB terhadap Kesejahteraan Masyarakt di Kota Pekanbaru, dengan syarat hasil uji F bernilai signifikan.
  • 7. Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk }| Jurnal Ekonomi KIAT Vol. 32, No. 1, Juni 2021 91 p-ISSN 1410-3834 e-ISSN 2597-7393 Berdasarkan hasil olahan dapat dilihat bahwa nilai R2 sebesar 0,901797. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kontribusi dari Persentase Penduduk Miskin dan PDRB terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru yang diukur menggunakan IPM sebesar 90% sedangkan sisanya sebesar 10% dipengaruhi olh variabel lain yang tidak dimasukkan model estimasi. 4.4 Pembahasan Pengaruh Persentase Penduduk Miskin Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Berdasarkan hasil regresi uji parsial (uji t), diketahui variabel Persentase Penduduk Miskin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru Hal ini dapat terjadi karena produktifitas masyarakat yang rendah atau banyaknya masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan artinya diantara masyarakat tersebut hanya sedikit saja yang bekerja secara efektif sedangkan sisanya antara tidak memiliki pekerjaan atau pekerjaannya tidak produktif yang mengakibatkan banyaknya pengangguran dan penduduk miskin tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelayan kesehatan dan pendidikan layak serta masalah yang terjadi pada selisih upah. Menurut UNDP hubungan antara tingkat kemiskinan dan pembangunan manusia, yaitu banyaknya penduduk miskin turut mempengaruhi pembangunan manusia yang berarti banyaknya penduduk miskin berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil regresi uji parsial (uji t), diketahui variabel PDRB secara parsial PDRB berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru. Produk Domestik Regional Bruto dilihat sebagai salah satu faktor terpenting untuk melihat pertumbuhan ekonomi yang terjadi disuatu wilayah. PDRB menunjukkan tingkat kemakmuran suatu daerah. Berdasarkan keterangan yang telah di paparkan diatas, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Kesejahteraan Masyarakat. Mazumdar mengatakan bahwa pembangunan manusia berdampak positif terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), karena peningkatan pembangunan manusia akan menghasilkan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada masa yang akan datang. 5. Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Simpulan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Variabel Persentase Penduduk Miskin secara parsial Persentase Jumlah Penduduk Miskin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru. Hal ini dapat terjadi karena produktifitas masyarakat yang rendah atau banyaknya masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan artinya diantara masyarakat tersebut hanya sedikit saja yang bekerja secara efektif sedangkan sisanya antara tidak memiliki pekerjaan atau pekerjaannya tidak produktif. 2. Variabel PDRB secara parsial PDRB berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru. 5.2 Saran Berdasarkan simpulan dan keterbatasn penelitian, adapun saran penelitian yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Bagi pemerintah, Dilihat dari variabel tersebut, nilai yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat adalah variabel PDRB. Karena sumber daya alam maupun sumber daya manusianya harus digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan ekonomi wilayah, untuk itu pemerintah diharapkan adanya sebuah upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kesejahteraan dikalangan masyarakat sehingga terciptalah masyarakat yang sejahtera.
  • 8. Analisis Faktor-Faktor{Bustamam, dkk}| Jurnal Ekonomi KIAT Vol. 32, No.1, Juni 2021 92 p-ISSN 1410-3834 e-ISSN 2597-7393 2. Bagi peneliti selanjutnya, dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi untuk mengkaji lebih dalam tentang pengaruh Persentase Penduduk Miskin, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru dan diharapkan mampu meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dengan memilih atau menambah variabel lain sehingga ada tinjauan dari aspek yang lain Daftar Pustaka Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Almulaibari, 2011 Perencanaan Pembangunan Wilayah, Jakarta : PT Bumi Akrasa. Badan Pusat Statistik (BPS). 2019. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kondisi Kemiskinan di Kota Pekanbaru, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Kota Pekanbaru. Boediono. 1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE Hidayat, Muhammad, Dkk. 2011, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kota Pekanbaru, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Riau, Pekanbaru MuAraifah, Lela. 2016, Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kesejahteraan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2004-2013, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Mukhlis, Iman. 2012. Ekonomi & Studi Pembangunan, Jurnal JESP. Vol.4, No.2. Universitas Negeri Malang. Mudrajad, 2012 Ekonomi Pembangunan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Noor, Henry Faizal. 2015. Ekonomi Publik Edisi Kedua, Jakarta, Penerbit Indeks. Richardson, Harry. 1991. Dasar-Dasar Ekonomi Regional. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. Supratno.J. 2016. Statistik Teori dan Aplikasi Edisi Kedelapan, Jakarta, Penerbit Erlangga. Sukendar, Hendrik Basguni. 2019. Konsep Kesejahteraan Sosial Perspektif Masyarakat Adat Badui Penamping Desa Kenekes Kec. Leuwidamar, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Sari, Devani Ariestha. 2016. Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Masyarakat di Kota Bandarlampung, Skripsi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Todaro, Miachael P dan Smith, Stephen C. 2009. Pembangunan Ekonomi Edisi Kesebelas, Jakarta, Penerbit Erlangga. Sukirno, Sadono. 2000. Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian Baru Raja. Grafindo Pustaka. Jakarta. Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia. Ghalia Indonesia. Jakarta. Tadaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga. Tarigan, Robinson Drs. 2004. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasih. Jakarta : PT. Bumi Aksara Tarigan, Robinson Drs. 2005. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi (edisi revisi). Jakarta : PT.Bumi Aksara.