1. Efek Penetesan (Tricle Down Effect) Sektor Pertanian
Oleh : Rustan A.
(Peneliti, PKP2A III LAN Samarinda)
Masih ingatkah kita akan postulat seorang ilmuwan fisika yang
mengatakan Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang
lebih rendah, ternyata fenomena itu selayaknya diberikan kepada
sektor pertanian yang sering dikatakan oleh banyak orang sebagai
leading sector ataukah sektor penggerak pembangunan. Mengapa
tidak ? sebenarnya kita tahu sektor yang masih cukup besar
menunjang perekonomian kita berasal dari sektor ini. Dan sebenarnya
kita semua tahu bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan sektor-
sektor yang lain (hilir) maka sektor pertanian (hulu) yang harus
dipermantap terlebih dahulu.
Sebenarnya kita juga tahu, bahwa jika sektor pertanian
terganggu (harga, produksi, ketersediaan, dll) akan menyebabkan
terganggunya sektor-sektor lainnya baik pollitik, ekonomi, sosial,
bahkan keamanan pun akan terganggu. Bercermin pada kondisi saat
ini dimana harga kedelai (juga terancam pada tanaman biji-bijian
lainnya) meningkat tajam sedang ketersediaannya di dalam negeri
sangat kurang dibanding kebutuhan yang begitu besar mengharuskan
kita untuk menghapus bea impor kedelai ini (dimana kita tahu bahwa
sejak dulu jumlah kedelai di tanah air ditopang 賊 60 % dari kedelai
impor) dari dulu semenjak dahulu hal-hal tersebut terjadi, tapi
mengapa jalan keluar permasalahan tersebut sampai sekarang
ataukah baru sekarang di upayakan solusinya. Apakah Negara ini
terlalu disibukkan oleh banyaknya musibah yang menimpa kita
ataukah karena kinerja aparat terkait yang belum maksimal untuk
mengatasi problematika ini.
Kita tahu bahwa pada era 80-an kita bisa mengacukan jempol
pada sektor pertanian yang telah membawa tanah air tercinta ini
dikenal oleh seluruh dunia melalui swasembada pangannya. Namun
takkala sektor ini masih terus berbenah, proses transformasi struktur
ekonomi yang segera beralih ke arah industrialisasi (dimana kita tahu
sektor ini rentan resiko ekonomi dunia) yang terlalu dipercepat tanpa
disertai perencanaan yang matang (immature) seakan menjungkalkan
bangsa ini di tengah keterpurukan. Ketahanan Pangan pun menjadi
fokus perbincangan yang laris manis didiskusikan. Begitu besarnya
pengaruh sektor pertanian terhadap sektor lainnya sepatutnya
dijadikan dasar pemikiran yang mendalam bagi pengambil kebijakan di
Negara ini.
Berbekal ketahuan kita tersebut, sebaiknya saat ini kita dapat
menyusun langkah-langkah keberpihakan kita pada pengembangan
sektor yang pada jaman sekarang ini Kekurangan Peminat dalam
2. pengelolaan usaha tani karena dianggap tidak lagi menguntungkan.
Revitalisasi pertanian yang menjadi jargon utama saat ini bakal
terkendala jika tidak disertai oleh perbaikan infrastruktur, rehabilitasi,
serta pengawasan. Mempermudah penyaluran Alsintan dan Saprodi
kepada masyarakat tani, disamping itu keterbukaan para petani untuk
menerima inovasi, pengetahuan, serta informasi dari penyuluh
lapangan menjadi faktor pendukung pembangunan sektor ini.
Pemerintah saat ini perlu mengupayakan lebih intens dan
kembali menonjolkan keunggulan daerah untuk meningkatkan
produktivitas pertaniannya melalui usaha-usaha Spesialisasi,
Diversifikasi serta Intensifikasi. Ditambah akses tataniaga/ pemasaran
hasil produksi untuk mencegah disparitas harga, kemudahan
pengembangan usaha tani melalui konsep pembiayaan yang mudah
dan tidak berbelit, serta penyimpanan (storage) yang terkontrol untuk
menjamin ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat
merupakan wujud Political Will keberpihakan pemerintah pada sektor
pertanian.
Terjadinya peningkatan produksi pertanian tahun 2007 sebesar
4,8 % dibanding tahun sebelumnya mengindikasikan kebangkitan
sektor ini. Hal lain yang perlu dilakukan adalah bagaimana memotivasi
para petani atau kelompok petani untuk meningkatkan
produktivitasnya, misalnya dengan pemberian hadiah untuk kelompok
tani atau desa yang produksi taninya paling tinggi (seperti konsep HBS
di kota samarinda) ataukah memberikan penghargaan kepada petani
yang melakukan inovasi-inovasi di bidang pertanian
Kemajuan Sektor pertanian akan mempengaruhi dan
memperkuat semua lini dan sektor lainnya tidak hanya ekonomi
(peningkatan pertumbuhan), sosial (ketenagakerjaan), budaya
(semangat gotong royong), kesehatan (pemenuhan gizi), pariwisata
(pengembangan agrowisata), bahkan politik dimana para calon
pemimpin mengandalkan sektor pertanian untuk mendongkrak
popularitas.
*) Dimuat dalam kaltim post rabu, 30 januari 2008
http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=Opini&id=245005. Gambar ini
adalah jepretan laman seperti yang ditampilkan pada tanggal 21 Des 2008 10:12:00
GMT