際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Efek Samping Kosmetik
dr. Fitria Agustina, SpKK
KOSMETIKA
Efek Samping Kosmetik
Efek Samping Kosmetik
Efek Samping Kosmetik
Efek Samping Kosmetik
PEMBAGIAN KOSMETIKA
KULIT
FUNGSI UTAMA KULIT
Frekuensi Efek Samping
Kosmetika
Efek Samping Kosmetika
Host - pemakai
Efek Samping Kosmetik
Agent - kosmetika
Efek Samping Kosmetik
Efek Samping Kosmetik
Efek Samping Kosmetik
Environment - lingkungan
JENIS KOSMETIKA
Dekoratif
ABSORBSI KULIT
MANIFESTASI KLINIS
TIPE REAKSI
CONTOH KASUS
CONTOH KASUS
REAKSI IRITASI
PENYEBAB REAKSI IRITASI
GAMBARAN KLINIS REAKSI IRITASI
IRITASI
(Dermatitis Kontak iritan)
Gambaran Klinis Alergi Kontak
Gambaran Klinis Alergi Kontak
ALERGI KONTAK
Dermatitis Kontak Alergi
Dok. Div. Alergi-Imunologi Klinik FKUI/RSCM
ALERGI KONTAK
Dermatitis Kontak Alergi
Dok. Div. Alergi-Imunologi Klinik FKUI/RSCM
Penyebab Dermatitis
Kontak Alergi
Penyebab Dermatitis Kontak Alergi
 Penelitian di berbagai negara  kosmetik
merupakan penyebab dermatitis
kontak alergi  hasil bervariasi
 Bergantung pada:
Pola pemakaian kosmetika saat itu
dan perkembangan produk baru
Penyebab Dermatitis Kontak Alergi
ALERGEN PENYEBAB
 2 penelitian menemukan dengan cara uji
tempel (patch test) kosmetika penyebab
tersering pd alergi kontak adalah:
pewangi & pengawet
 Penyebab lain:
pewarna rambut, pewarna kuku, lanolin,
pengeriting rambut, tabir surya (sunscreen)
URTIKARIA KONTAK
Dok. Div. Alergi-Imunologi Klinik FKUI/RSCM
Gambaran Klinis
Urtikaria Kontak
AKNE / JERAWAT
Dok. Div. Dermatologi Kosmetik FKUI/RSCM
GAMBARAN KLINIS AKNE
PENYEBAB AKNE
 Minyak Mineral dan petrolatum
 Lanolin
 Pewarna merah D & C , deterjen
PIGMENTASI KULIT
 Lebih sering pada individu dengan kulit gelap
 Penyebab: pewangi, petrolatum, hydroqinon
 Penghindaran akan memudarkan warna
pigmentasi
HIPERPIGMENTASI
 Usia: pertengahan  tua
 Mempengaruhi penampilan & kualitas hidup
 budaya: kulit merupakan cermin kesehatan
&
perempuan di nilai atas kecantikan
 cantik  berkulit putih
HIPERPIGMENTASI
 Hiperpigmentasi kecoklatan, difus/berbatas
tegas, tanpa peradangan
 Lokasi: sekitar mata, mulut, pipi, dan dahi
 Keluhan subjektif tidak ada
PIGMENTASI KULIT
PIGMENTASI KULIT
TERAPI DAN PREVENSI
 Penghentian produk tersangka !
 Pengobatan:
Steroid Topikal & Sistemik (jarang)
 Pencegahan pengulangan
- pasien harus mendapat catatan nama alergen penyebab
- menghindari produk mengandung alergen penyebab dan
yang mempunyai kemungkinan bereaksi silang (bahan
dengan rumus kimia mirip)
 Pemuatan kandungan kosmetika pada leaflet!
 Sarana pengaduan on call (Cosmetics on call !)
PROSEDUR DIAGNOSIS
UNTUK REAKSI SAMPING KOSMETIK
1. Diagnosis klinis
 Pasien dengan dermatitis pada wajah,
kelopak mata, bibir, dll (lengan, tangan,
dsb)
 Kulit sehat maupun rusak (dermatitis
endogen dan peradangan lain)
 Riwayat pemakaian kosmetika (tidak hanya
kosmetika dekoratif)
PROSEDUR DIAGNOSTIK
2. Uji Tempel (Patch test)
- Guna menetapkan diagnosis & menemukan
bahan alergen penyebab
- Seri standar (ICDRG/NACDG/European)
- Seri kosmetika
- Semua produk yg digunakan pasien (dg
rekomendasi
konsentrasi bahan kosmetika)
Uji tempel dengan sinar (Photopatch test)
- Kasus dermatitis foto-kontak
Uji Tempel /Patch Test
Alat dan bahan
o Alergen
 Alergen standar 20-25 alergen
(Amerika, Eropa dll)
 Alergen dibawa pasien
 Unit uji tempel
- Finn chamber 速
 Micropore tape
Dok. Div. Alergi-Imunologi Klinik FKUI/RSCM
Uji Tempel
 Pada masing-masing
chamber diisi alergen
secukupnya (50-60%)
 Untuk alergen cair,
chamber dilapisi kertas
saring
Dok. Div. Alergi-Imunologi Klinik FKUI/RSCM
Uji Tempel
Penempelan
 Lokasi: punggung atas,
lengan atas luar
 Dibersihkan dengan alkohol
untuk menghilangkan lemak
dan kotoran  agar dapat
menempel dengan baik
 Kulit kering, ditambah plester
untuk menjamin fiksasi
Dok. Div. Alergi-Imunologi Klinik FKUI/RSCM
Uji Tempel
 Pembacaan
48, 72, 96 jam
 Cara pembacaan
(ICDRG)
? Makula eritematosa
+1 Eritema, infiltrat, papul
+2 (+) vesikel
+3 (+) bula
IR = Irritant Reactions
NT = Not Tested
Dok. Div. Alergi-Imunologi Klinik FKUI/RSCM
PROSEDUR DIAGNOSTIK
Dicurigai alergi terhadap kosmetika, namun hasil uji tempel
tetap negatif  lebih memberi informasi:
3. Uji terbuka (Open test )
4. Semi-open test
5. Repeated open application tests (ROATs)
- Pemakaian produk 2 x/hr selama maksimum 7 hari pada lipat
siku
6. Uji pakai - Usage tests
- Penghentian penggunaan semua bahan kosmetika sampai
dermatitis menghilang
- Pemakaian ulang sesuai pemakaian normal, satu bahan setiap
saat dengan jeda waktu 3 hari untuk setiap produk
Uji Terbuka (Open Test)
 Lokasi lengan bawah
 Bahan dilarutkan dalam cairan pelarut
 etanol, aseton
 Dioleskan 5 x 5 cm
- + terhadap pewangi
- 1 x pengolesan
- dibaca dlm 48 jam
Adapted from:
Lachapelle-Maibach Patch testing
& PrickTesting. Springer, 2009 pp 100
Semi-Open Test
Pengolesan bahan di punggung
Penutupan dg
plester
non-occlusive
Adapted from:
Lachapelle-Maibach Patch testing
& PrickTesting. Springer, 2009 pp 100
Shaving foam
Body lotion
Deodorant stick
Adapted from:
Lachapelle-Maibach Patch testing & PrickTesting.
Springer, 2009 pp 101
Repeated Open Application Tests
(ROATs)
KESIMPULAN
 Industri Kosmetika  kegiatan perdagangan
di seantero dunia
 Membuat produk seaman mungkin
 Meski tetap mempunyai kemungkinan
sebabkan efek samping, termasuk sistemik,
pada individu tertentu
 Penelitian dibidang keamanan produk
kosmetika masih diperlukan
 Monitoring efek samping sangat diperlukan !!!
Penampilan Serasi
Sesuai Usia
Terimakasih

More Related Content

Efek Samping Kosmetik