Teks tersebut membahas tentang teori probabilitas yang mencakup konsep-konsep dasar seperti himpunan, permutasi, dan kombinasi. Teori probabilitas didukung oleh konsep-konsep tersebut yang digunakan untuk mengukur peluang terjadinya suatu kejadian.
2. Dalam hidup ini, hampir semua kejadian
sifatnya tidak pasti. Artinya, kita tidak
bisa mengetahui secara pasti hasil
akhir kejadian tersebut. Telebih lagi,
jika kejadian itu menyangkut mas
yang akan datang.
3. Untuk menghadapi keadaan yang tidak
pasti, biasanya orang hanya atau
mengandalkan tebakan. Dari tebakan
itu, muncul kemungkinan atau
peluang atau probabilitas kejadian
yang bersangkutan yang kemudian
melahirkan sebuah teori yang dikenal
sebagai teori probabilitas.
4. Konsep-konsep probabiltas didukung
oleh banyak teori, seperti teori
himpunan, permutasi, dan kombinasi.
Oleh kerena itu, sebelum membahas
teori probabiltas, teori mengenai
himpunan, permutasi, dan kombinasi
akan dibahas terlebih dahulu secara
singkat.
5. HIMPUNAN.
Pengertian Himpunan.
Himpunan adalah kumpulan objek yang
didefinisikan dengan jelas dan dapat dibeda-
bedakan. Setiap objek yang secara kolektif
membentuk himpunan tersebut disebut
elemen atau unsur atau anggota dari
himpunan tersebut.
Himpunan dilambangkan dengan pasangan
kurung kurawal { } dan biasanya dinyatakan
dengan huruf kapital (besar), seperti A, B, C,
. Anggota himpunan ditulis dengan
lambang , bukan anggota himpunan dengan
lambing .
6. Penulisan Himpunan.
Himpunan dapat ditulis dalam dua cara, yaitu
cara pendaftaran dan cara pencirian.
a. Cara Pendaftaran.
Dengan cara pendaftaran, unsur himpunan
ditulis satu per satu atau didaftar.
Contoh :
1. A = {a, i, u, e, o}
2. B = {1, 2, 3, 4, 5}
Dalam statistik, cara penulisan seperti
contoh 2 menghasilkan data diskrit.
7. b. Cara Pencirian.
Dengan cara pencirian, unsur-unsur
himpunan ditulis dengan menyebutkan
sifar-sifat atau ciri-ciri unsur himpunan
tersebut.
Contoh :
1. A = {X : x huruf hidup}.
2. B = {X : 1 x 2}.
Dalam statistik, cara penulisan seperti
contoh 2 menghasilkan data kontinu atau
variabel kontinu. Tanda (:) dibaca
sedemikian rupa sehingga atau X di mana
8. Macam-macam Himpunan.
a. Himpunan Semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang
memuat seluruh objek yang dibicarakan
atau himpunan yang menjadi objek
pembicaraan. Himpunan semesta
dilambangkan S atau U.
Contoh :
1. S = U = {a, b, c, .}
2. S = U = {X : x bilangan asli}
9. b. Himpunan Kosong.
Himpunan kosong adalah himpunanyang
tidak memiliki anggota. Himpunan kosong
dilambangkan atau { }.
c. Himpunan Bagian.
Himpunan bagian adalah himpunan yang
menjadi bagian dari himpunan lain.
Himpunan A merupakan himpunan bagian
dari B jika setiap unsure A merupakan
unsure B atau A termuat di dalam B atau B
memuat A. Himpunan bagian dilambangkan
, A B. Banyaknya himpunan bagian dari
sebuh himpunan dengan n unsur adalah 2n
.
11. Contoh :
Jika diketahui : A = {1, 2, 3}, tentukan
banyaknya himpunan bagian dari A dan
tuliskan himpunan-himpunan bagian
tersebut.
Penyelesaian :
- Banyaknya himpunan bagian A adalah
23
= 8
- Himpunan-himpunan bagian itu adalah :
{ }, {1}, {2}, {3}, {1,2}, {1,3}, {2,3}, {1,2,3}.
12. Himpunan Komplemen.
Himpunan komplemen adalah
himpunan semua unsur yang tidak
termasuk dalam himpunan yang
diberikan. Jika himpunannya adalah A
maka himpunan komplemennya
dilambang .
14. Contoh :
Jika diketahui : S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
A = {2, 4, 6}
Tentukan !
Penyelesaian :
= {1, 3, 5, 7}.
15. Operasi Himpunan.
a. Operasi Gabungan (union).
Gabungan dari himpunan A dan
himpunan B adalah semua unsur
yang termasuk di dalam A atau di
dalam B atau di dalam A dan B
sekaligus. Gabungan dari himpunan A
dan himpunan B dilambangkan A B
ataau A + B. Dituliskan : A B = { X :
x A, x B, atau x AB}.
17. Contoh :
Jika diketahui : S = {X : 0 x 10}
P = {2, 3, 5, 7}
G = {2, 4, 6, 8, 10}
Tentukan : P G !
Penyelesaian :
P G = {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10}
18. b. Operasi Irisan (interseksi) :
Irisan dari himpunan A dan B adalah
himpunan semua unsur yang
termasuk di dalam A dan di dalam B.
Irisan daari himpunan A dan
himpunan B dilambangkan A B atau
AB dan dituliskan : A B = {X : x A
dan x B}.
19. Contoh :
Jika diketahui : S = { x : 2 x 8}
P = {2, 3, 5, 7}
A = {2, 3, 4, 6}
Tentukan P A !
Penyelesaian :
P A = {2, 3}
20. c. Operasi Selisih :
Selisih himpunan A dan B adalah
himpunan semua unsur A yang tidak
termasuk di dalam B. Selisih
himpunan A dan himpunan B
dilambangkan A B.
Dituliskan : {X : x A dan x B }
21. Contoh :
Jika diketahui : S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
P = {2, 3, 5, 7}
G = {2, 4, 6, 8}
Tentukan P G !
Penyelesaian :
P G = {3, 5, 7}
22. Beberapa Aturan Dalam
Himpunan.
a. Hukum komutatif
A B = B A
A B = B A
b. Hukum Asosiatif
(A B) C = A (B C)
(A B) C = A (B C)
c. Hukum Distributif
A (B C) = (A B) (A C)
A (B C) = (A B) (A C)
d. Hukum Identitas
A S = A
A =
e. Hukum Komplemen
A =
A = S
23. PERMUTASI DAN KOMBINASI
1. Prinsip Dasar Membilang.
Jika kejadian pertama dapat terjadi
dalam n1 cara, kejadian kedua dalam
n2 cara, demikian seterusnnya, sampai
kejadian k dalam nk cara, maka
keseluruhan kejadian dapat terjadi
dalam :
n1 x n2 x x nk cara
24. Contoh :
Seorang pengusaha ingin bepergian dari Jakarta ke
Ujungpandang melalui Surabaya. Jika Jakarta
Surabaya dapat dilalui dengan tiga cara dan Surabaya
Ujungpandang dapat dilalui dengan dua cara, ada
berapa cara pengusaha tersebut dapat tiba di
Ujungpandang melalui Surabaya?
Penyelesaian:
misalkan : dari Jakarta ke Surabaya (n1) = 3 cara.
Dari Surabaya ke Ujungpandang (n2) = 2 cara.
Cara pengusaha tersebut dapat tiba di Ujungpandang
melalui Surabaya adalah : n1 x n2 = 3 x 2 = 6 cara.
25. 2. Faktorial :
Faktorial adalah perkalian semua
bilangan bulat positif (bilangan asli)
terurut mulai dari bilangan 1 sampai
dengan bilangan bersangkutan atau
sebaliknya.
Faktorial dilambangkan: !.
Jika : n = 1,2, ., maka :
n! = n(n 1)(n 2) .x 2 x 1
= n(n 1)!
26. Contoh :
Tentukan nilai factorial dari bilangan berikut
a. 5!
b. 3! X 2!
c. 6!/4!
Penyelesaian:
a. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
b. 3! X 2! = 3 x 2 x 1 x 2 x 1 = 12
c.
30
1234
123456
!4
!6
==
xxx
xxxxx
27. Permutasi
1. Pengertian Permutasi.
Permutasi adalah suatu penyusunan atau
pengaturan beberapa objek ke dalam suatu
urutan tertentu.
Contoh :
Ada 3 objek, yaitu ABC. Pengaturan objek-
objek tersebut ialah ABC, ACB, BCA, BAC,
CAB, CBA yang disebut permutasi. Jadi,
permutasi 3 objek menghasilkan enam
pengaturan dengan cara yang berbeda.
28. 2. Rumus-rumus Permutasi.
a. Permutasi dari m objek seluruhnya tanpa
pengembalian : mPm = m!
Contoh :
Pada suatu tempat terdapat 4 buku
matematika yang berbeda. Buku itu akan
disusun pada sebuah rak buku. Berapa
cara susunan yang mungkin dari buku-buku
matematika dapat disusun.
Penyelesaian :
Buku-buku matematika dapat disusun
dalam :
4P4 = 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 cara.
29. b. Permutasi sebanyak x dari m objek tanpa
pengembalian :
Contoh :
Dari empat calon pimpinan sebuah
perusahaan, misalkan A, B, C, D hendak
dipilih seorang ketua, seorang sekretaris,
dan seorang bendahara.
Berapa cara keempat calon tersebut dipilih?
Penyelesaian:
m = 4 dan x = 3
4P3 =
( )
( )xm
xm
m
mPx
=
!
!
( )
24
1
1234
!34
!4
==
xxx
30. c. Permutasi dari m objek dengan
pengembalian :
mPx = mx
x m dan bilangan bulat positif
Contoh :
Tentukan permutasi dari ABC sebanyak 2
unsur dengan pengembalian unsur yang
terpilih!
Penyelesaian :
m = 3 dan x = 2
3P2 = 32
= 9
yaitu : AA, AB, AC, BB, BA, BC, CC, CA, CB
31. d. Permutasi daaari m objek yang sama :
Dengan m1 + m2 + m3 + .= m
Contoh :
Tentukan permutasi dari kata TAMAT
Penyelesaian :
m = 5, m1 = 2, m2 = 2, m3 = 1
=30
......!m!m!m
m!
,....m,m,mPm
321
321 =
1x1x2x1x2
1x2x3x4x5
1!2!2!
5!
12,5P2, ==
32. Kombinasi
1. Pengertian Kombinasi.
Kombinasi adalah suatu penyusunan beberapa objek
tanpa memperhatikan urutan objek tersebut.
Contoh :
Ada 4 objek, yaitu : A, B, C, D. Kombinasi 3 dari objek
itu adalah ABC, ABD, ACD, BCD. Setiap kelompok
hanya dibedakan berdasarkan objek yang
diikutsertakan, bukan urutannya. Oleh karena itu :
ABC = ACB = BAC = BCA = CAB = CBA
ABD = ADB = BAD = BDA = DAB = DBA
ACD = CAD = ADC = CDA = DAC = DCA
BCD = BDC = CBD = CDB = DBC = DCB
33. 2. Rumus-rumus Kombinasi.
Kombinasi x dari m objek yang berbeda.
; m x
Contoh :
Dari 5 pemain bulu tangkis, yaitu A, B, C, D, dan E
hendak dipilih dua orang untuk pemain ganda.
Berapa banyak pemain ganda yang mungkin
terbentuk?
Penyelesaian :
m = 5 dan x = 2
( ) x!!xm
m!
mCx
=
( )
10
2!!25
5!
5C2 =
=
34. PROBABILITAS.
Definisi.
Probabilitas adalah peluang suatu
kejadian.
Secara lengkap probabilitas didefinisikan
sebagai berikut :
Probabilitas ialah suatu nilai yang
digunakan untuk mengukur tingkat
terjadinya suatu kejadian acak.
35. Manfaat.
Manfaat mengetahui probabilitas adalah
membantu pengambilan keputusan yang
tepat, karena kehidupan di dunia tidak ada
kepastian, dan informasi yang tidak sempurna.
Contoh:
1. Pembelian harga saham berdasarkan
analisis harga saham.
2. Peluang produk yang diluncurkan
perusahaan (sukses atau tidak), dan lain-
lain.