際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
TEORI
PROBABILITAS
Ir. Indra Syahrul Fuad, MT
Dalam hidup ini, hampir semua kejadian
sifatnya tidak pasti. Artinya, kita tidak
bisa mengetahui secara pasti hasil
akhir kejadian tersebut. Telebih lagi,
jika kejadian itu menyangkut mas
yang akan datang.
Untuk menghadapi keadaan yang tidak
pasti, biasanya orang hanya atau
mengandalkan tebakan. Dari tebakan
itu, muncul kemungkinan atau
peluang atau probabilitas kejadian
yang bersangkutan yang kemudian
melahirkan sebuah teori yang dikenal
sebagai teori probabilitas.
Konsep-konsep probabiltas didukung
oleh banyak teori, seperti teori
himpunan, permutasi, dan kombinasi.
Oleh kerena itu, sebelum membahas
teori probabiltas, teori mengenai
himpunan, permutasi, dan kombinasi
akan dibahas terlebih dahulu secara
singkat.
HIMPUNAN.
Pengertian Himpunan.
 Himpunan adalah kumpulan objek yang
didefinisikan dengan jelas dan dapat dibeda-
bedakan. Setiap objek yang secara kolektif
membentuk himpunan tersebut disebut
elemen atau unsur atau anggota dari
himpunan tersebut.
 Himpunan dilambangkan dengan pasangan
kurung kurawal { } dan biasanya dinyatakan
dengan huruf kapital (besar), seperti A, B, C,
. Anggota himpunan ditulis dengan
lambang , bukan anggota himpunan dengan
lambing .
Penulisan Himpunan.
Himpunan dapat ditulis dalam dua cara, yaitu
cara pendaftaran dan cara pencirian.
a. Cara Pendaftaran.
Dengan cara pendaftaran, unsur himpunan
ditulis satu per satu atau didaftar.
Contoh :
1. A = {a, i, u, e, o}
2. B = {1, 2, 3, 4, 5}
Dalam statistik, cara penulisan seperti
contoh 2 menghasilkan data diskrit.
b. Cara Pencirian.
Dengan cara pencirian, unsur-unsur
himpunan ditulis dengan menyebutkan
sifar-sifat atau ciri-ciri unsur himpunan
tersebut.
Contoh :
1. A = {X : x huruf hidup}.
2. B = {X : 1  x  2}.
Dalam statistik, cara penulisan seperti
contoh 2 menghasilkan data kontinu atau
variabel kontinu. Tanda (:) dibaca
sedemikian rupa sehingga atau X di mana
Macam-macam Himpunan.
a. Himpunan Semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang
memuat seluruh objek yang dibicarakan
atau himpunan yang menjadi objek
pembicaraan. Himpunan semesta
dilambangkan S atau U.
Contoh :
1. S = U = {a, b, c, .}
2. S = U = {X : x bilangan asli}
b. Himpunan Kosong.
Himpunan kosong adalah himpunanyang
tidak memiliki anggota. Himpunan kosong
dilambangkan  atau { }.
c. Himpunan Bagian.
Himpunan bagian adalah himpunan yang
menjadi bagian dari himpunan lain.
Himpunan A merupakan himpunan bagian
dari B jika setiap unsure A merupakan
unsure B atau A termuat di dalam B atau B
memuat A. Himpunan bagian dilambangkan
, A  B. Banyaknya himpunan bagian dari
sebuh himpunan dengan n unsur adalah 2n
.
Ek107 002003-565-6
Contoh :
Jika diketahui : A = {1, 2, 3}, tentukan
banyaknya himpunan bagian dari A dan
tuliskan himpunan-himpunan bagian
tersebut.
Penyelesaian :
- Banyaknya himpunan bagian A adalah
23
= 8
- Himpunan-himpunan bagian itu adalah :
{ }, {1}, {2}, {3}, {1,2}, {1,3}, {2,3}, {1,2,3}.
Himpunan Komplemen.
Himpunan komplemen adalah
himpunan semua unsur yang tidak
termasuk dalam himpunan yang
diberikan. Jika himpunannya adalah A
maka himpunan komplemennya
dilambang .
S)

A
Himpunan Komplemen.
A
Contoh :
Jika diketahui : S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
A = {2, 4, 6}
Tentukan  !
Penyelesaian :
 = {1, 3, 5, 7}.
Operasi Himpunan.
a. Operasi Gabungan (union).
Gabungan dari himpunan A dan
himpunan B adalah semua unsur
yang termasuk di dalam A atau di
dalam B atau di dalam A dan B
sekaligus. Gabungan dari himpunan A
dan himpunan B dilambangkan A  B
ataau A + B. Dituliskan : A  B = { X :
x  A, x  B, atau x  AB}.
Operasi Gabungan
(union).
S)
P G
Contoh :
Jika diketahui : S = {X : 0  x  10}
P = {2, 3, 5, 7}
G = {2, 4, 6, 8, 10}
Tentukan : P  G !
Penyelesaian :
P  G = {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10}
b. Operasi Irisan (interseksi) :
Irisan dari himpunan A dan B adalah
himpunan semua unsur yang
termasuk di dalam A dan di dalam B.
Irisan daari himpunan A dan
himpunan B dilambangkan A  B atau
AB dan dituliskan : A  B = {X : x  A
dan x  B}.
Contoh :
Jika diketahui : S = { x : 2  x  8}
P = {2, 3, 5, 7}
A = {2, 3, 4, 6}
Tentukan P  A !
Penyelesaian :
P  A = {2, 3}
c. Operasi Selisih :
Selisih himpunan A dan B adalah
himpunan semua unsur A yang tidak
termasuk di dalam B. Selisih
himpunan A dan himpunan B
dilambangkan A  B.
Dituliskan : {X : x  A dan x  B }
Contoh :
Jika diketahui : S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
P = {2, 3, 5, 7}
G = {2, 4, 6, 8}
Tentukan P  G !
Penyelesaian :
P  G = {3, 5, 7}
Beberapa Aturan Dalam
Himpunan.
a. Hukum komutatif
A  B = B  A
A  B = B  A
b. Hukum Asosiatif
(A  B)  C = A  (B  C)
(A  B)  C = A  (B  C)
c. Hukum Distributif
A  (B  C) = (A  B)  (A  C)
A  (B  C) = (A  B)  (A  C)
d. Hukum Identitas
A  S = A
A   = 
e. Hukum Komplemen
A   = 
A   = S
PERMUTASI DAN KOMBINASI
1. Prinsip Dasar Membilang.
Jika kejadian pertama dapat terjadi
dalam n1 cara, kejadian kedua dalam
n2 cara, demikian seterusnnya, sampai
kejadian k dalam nk cara, maka
keseluruhan kejadian dapat terjadi
dalam :
n1 x n2 x x nk cara
Contoh :
Seorang pengusaha ingin bepergian dari Jakarta ke
Ujungpandang melalui Surabaya. Jika Jakarta 
Surabaya dapat dilalui dengan tiga cara dan Surabaya
 Ujungpandang dapat dilalui dengan dua cara, ada
berapa cara pengusaha tersebut dapat tiba di
Ujungpandang melalui Surabaya?
Penyelesaian:
misalkan : dari Jakarta ke Surabaya (n1) = 3 cara.
Dari Surabaya ke Ujungpandang (n2) = 2 cara.
Cara pengusaha tersebut dapat tiba di Ujungpandang
melalui Surabaya adalah : n1 x n2 = 3 x 2 = 6 cara.
2. Faktorial :
Faktorial adalah perkalian semua
bilangan bulat positif (bilangan asli)
terurut mulai dari bilangan 1 sampai
dengan bilangan bersangkutan atau
sebaliknya.
Faktorial dilambangkan: !.
Jika : n = 1,2, ., maka :
n! = n(n  1)(n  2) .x 2 x 1
= n(n 1)!
Contoh :
Tentukan nilai factorial dari bilangan berikut
a. 5!
b. 3! X 2!
c. 6!/4!
Penyelesaian:
a. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
b. 3! X 2! = 3 x 2 x 1 x 2 x 1 = 12
c.
30
1234
123456
!4
!6
==
xxx
xxxxx
Permutasi
1. Pengertian Permutasi.
Permutasi adalah suatu penyusunan atau
pengaturan beberapa objek ke dalam suatu
urutan tertentu.
Contoh :
Ada 3 objek, yaitu ABC. Pengaturan objek-
objek tersebut ialah ABC, ACB, BCA, BAC,
CAB, CBA yang disebut permutasi. Jadi,
permutasi 3 objek menghasilkan enam
pengaturan dengan cara yang berbeda.
2. Rumus-rumus Permutasi.
a. Permutasi dari m objek seluruhnya tanpa
pengembalian : mPm = m!
Contoh :
Pada suatu tempat terdapat 4 buku
matematika yang berbeda. Buku itu akan
disusun pada sebuah rak buku. Berapa
cara susunan yang mungkin dari buku-buku
matematika dapat disusun.
Penyelesaian :
Buku-buku matematika dapat disusun
dalam :
4P4 = 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 cara.
b. Permutasi sebanyak x dari m objek tanpa
pengembalian :
Contoh :
Dari empat calon pimpinan sebuah
perusahaan, misalkan A, B, C, D hendak
dipilih seorang ketua, seorang sekretaris,
dan seorang bendahara.
Berapa cara keempat calon tersebut dipilih?
Penyelesaian:
m = 4 dan x = 3
4P3 =
( )
( )xm
xm
m
mPx 

=
!
!
( )
24
1
1234
!34
!4
==

xxx
c. Permutasi dari m objek dengan
pengembalian :
mPx = mx
x  m dan bilangan bulat positif
Contoh :
Tentukan permutasi dari ABC sebanyak 2
unsur dengan pengembalian unsur yang
terpilih!
Penyelesaian :
m = 3 dan x = 2
3P2 = 32
= 9
yaitu : AA, AB, AC, BB, BA, BC, CC, CA, CB
d. Permutasi daaari m objek yang sama :
Dengan m1 + m2 + m3 + .= m
Contoh :
Tentukan permutasi dari kata TAMAT
Penyelesaian :
m = 5, m1 = 2, m2 = 2, m3 = 1
=30
......!m!m!m
m!
,....m,m,mPm
321
321 =
1x1x2x1x2
1x2x3x4x5
1!2!2!
5!
12,5P2, ==
Kombinasi
1. Pengertian Kombinasi.
Kombinasi adalah suatu penyusunan beberapa objek
tanpa memperhatikan urutan objek tersebut.
Contoh :
Ada 4 objek, yaitu : A, B, C, D. Kombinasi 3 dari objek
itu adalah ABC, ABD, ACD, BCD. Setiap kelompok
hanya dibedakan berdasarkan objek yang
diikutsertakan, bukan urutannya. Oleh karena itu :
ABC = ACB = BAC = BCA = CAB = CBA
ABD = ADB = BAD = BDA = DAB = DBA
ACD = CAD = ADC = CDA = DAC = DCA
BCD = BDC = CBD = CDB = DBC = DCB
2. Rumus-rumus Kombinasi.
Kombinasi x dari m objek yang berbeda.
; m  x
Contoh :
Dari 5 pemain bulu tangkis, yaitu A, B, C, D, dan E
hendak dipilih dua orang untuk pemain ganda.
Berapa banyak pemain ganda yang mungkin
terbentuk?
Penyelesaian :
m = 5 dan x = 2
( ) x!!xm
m!
mCx

=
( )
10
2!!25
5!
5C2 =

=
PROBABILITAS.
Definisi.
Probabilitas adalah peluang suatu
kejadian.
Secara lengkap probabilitas didefinisikan
sebagai berikut :
Probabilitas ialah suatu nilai yang
digunakan untuk mengukur tingkat
terjadinya suatu kejadian acak.
Manfaat.
Manfaat mengetahui probabilitas adalah
membantu pengambilan keputusan yang
tepat, karena kehidupan di dunia tidak ada
kepastian, dan informasi yang tidak sempurna.
Contoh:
1. Pembelian harga saham berdasarkan
analisis harga saham.
2. Peluang produk yang diluncurkan
perusahaan (sukses atau tidak), dan lain-
lain.

More Related Content

Ek107 002003-565-6

  • 2. Dalam hidup ini, hampir semua kejadian sifatnya tidak pasti. Artinya, kita tidak bisa mengetahui secara pasti hasil akhir kejadian tersebut. Telebih lagi, jika kejadian itu menyangkut mas yang akan datang.
  • 3. Untuk menghadapi keadaan yang tidak pasti, biasanya orang hanya atau mengandalkan tebakan. Dari tebakan itu, muncul kemungkinan atau peluang atau probabilitas kejadian yang bersangkutan yang kemudian melahirkan sebuah teori yang dikenal sebagai teori probabilitas.
  • 4. Konsep-konsep probabiltas didukung oleh banyak teori, seperti teori himpunan, permutasi, dan kombinasi. Oleh kerena itu, sebelum membahas teori probabiltas, teori mengenai himpunan, permutasi, dan kombinasi akan dibahas terlebih dahulu secara singkat.
  • 5. HIMPUNAN. Pengertian Himpunan. Himpunan adalah kumpulan objek yang didefinisikan dengan jelas dan dapat dibeda- bedakan. Setiap objek yang secara kolektif membentuk himpunan tersebut disebut elemen atau unsur atau anggota dari himpunan tersebut. Himpunan dilambangkan dengan pasangan kurung kurawal { } dan biasanya dinyatakan dengan huruf kapital (besar), seperti A, B, C, . Anggota himpunan ditulis dengan lambang , bukan anggota himpunan dengan lambing .
  • 6. Penulisan Himpunan. Himpunan dapat ditulis dalam dua cara, yaitu cara pendaftaran dan cara pencirian. a. Cara Pendaftaran. Dengan cara pendaftaran, unsur himpunan ditulis satu per satu atau didaftar. Contoh : 1. A = {a, i, u, e, o} 2. B = {1, 2, 3, 4, 5} Dalam statistik, cara penulisan seperti contoh 2 menghasilkan data diskrit.
  • 7. b. Cara Pencirian. Dengan cara pencirian, unsur-unsur himpunan ditulis dengan menyebutkan sifar-sifat atau ciri-ciri unsur himpunan tersebut. Contoh : 1. A = {X : x huruf hidup}. 2. B = {X : 1 x 2}. Dalam statistik, cara penulisan seperti contoh 2 menghasilkan data kontinu atau variabel kontinu. Tanda (:) dibaca sedemikian rupa sehingga atau X di mana
  • 8. Macam-macam Himpunan. a. Himpunan Semesta Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat seluruh objek yang dibicarakan atau himpunan yang menjadi objek pembicaraan. Himpunan semesta dilambangkan S atau U. Contoh : 1. S = U = {a, b, c, .} 2. S = U = {X : x bilangan asli}
  • 9. b. Himpunan Kosong. Himpunan kosong adalah himpunanyang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong dilambangkan atau { }. c. Himpunan Bagian. Himpunan bagian adalah himpunan yang menjadi bagian dari himpunan lain. Himpunan A merupakan himpunan bagian dari B jika setiap unsure A merupakan unsure B atau A termuat di dalam B atau B memuat A. Himpunan bagian dilambangkan , A B. Banyaknya himpunan bagian dari sebuh himpunan dengan n unsur adalah 2n .
  • 11. Contoh : Jika diketahui : A = {1, 2, 3}, tentukan banyaknya himpunan bagian dari A dan tuliskan himpunan-himpunan bagian tersebut. Penyelesaian : - Banyaknya himpunan bagian A adalah 23 = 8 - Himpunan-himpunan bagian itu adalah : { }, {1}, {2}, {3}, {1,2}, {1,3}, {2,3}, {1,2,3}.
  • 12. Himpunan Komplemen. Himpunan komplemen adalah himpunan semua unsur yang tidak termasuk dalam himpunan yang diberikan. Jika himpunannya adalah A maka himpunan komplemennya dilambang .
  • 14. Contoh : Jika diketahui : S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} A = {2, 4, 6} Tentukan ! Penyelesaian : = {1, 3, 5, 7}.
  • 15. Operasi Himpunan. a. Operasi Gabungan (union). Gabungan dari himpunan A dan himpunan B adalah semua unsur yang termasuk di dalam A atau di dalam B atau di dalam A dan B sekaligus. Gabungan dari himpunan A dan himpunan B dilambangkan A B ataau A + B. Dituliskan : A B = { X : x A, x B, atau x AB}.
  • 17. Contoh : Jika diketahui : S = {X : 0 x 10} P = {2, 3, 5, 7} G = {2, 4, 6, 8, 10} Tentukan : P G ! Penyelesaian : P G = {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10}
  • 18. b. Operasi Irisan (interseksi) : Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan semua unsur yang termasuk di dalam A dan di dalam B. Irisan daari himpunan A dan himpunan B dilambangkan A B atau AB dan dituliskan : A B = {X : x A dan x B}.
  • 19. Contoh : Jika diketahui : S = { x : 2 x 8} P = {2, 3, 5, 7} A = {2, 3, 4, 6} Tentukan P A ! Penyelesaian : P A = {2, 3}
  • 20. c. Operasi Selisih : Selisih himpunan A dan B adalah himpunan semua unsur A yang tidak termasuk di dalam B. Selisih himpunan A dan himpunan B dilambangkan A B. Dituliskan : {X : x A dan x B }
  • 21. Contoh : Jika diketahui : S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9} P = {2, 3, 5, 7} G = {2, 4, 6, 8} Tentukan P G ! Penyelesaian : P G = {3, 5, 7}
  • 22. Beberapa Aturan Dalam Himpunan. a. Hukum komutatif A B = B A A B = B A b. Hukum Asosiatif (A B) C = A (B C) (A B) C = A (B C) c. Hukum Distributif A (B C) = (A B) (A C) A (B C) = (A B) (A C) d. Hukum Identitas A S = A A = e. Hukum Komplemen A = A = S
  • 23. PERMUTASI DAN KOMBINASI 1. Prinsip Dasar Membilang. Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam n1 cara, kejadian kedua dalam n2 cara, demikian seterusnnya, sampai kejadian k dalam nk cara, maka keseluruhan kejadian dapat terjadi dalam : n1 x n2 x x nk cara
  • 24. Contoh : Seorang pengusaha ingin bepergian dari Jakarta ke Ujungpandang melalui Surabaya. Jika Jakarta Surabaya dapat dilalui dengan tiga cara dan Surabaya Ujungpandang dapat dilalui dengan dua cara, ada berapa cara pengusaha tersebut dapat tiba di Ujungpandang melalui Surabaya? Penyelesaian: misalkan : dari Jakarta ke Surabaya (n1) = 3 cara. Dari Surabaya ke Ujungpandang (n2) = 2 cara. Cara pengusaha tersebut dapat tiba di Ujungpandang melalui Surabaya adalah : n1 x n2 = 3 x 2 = 6 cara.
  • 25. 2. Faktorial : Faktorial adalah perkalian semua bilangan bulat positif (bilangan asli) terurut mulai dari bilangan 1 sampai dengan bilangan bersangkutan atau sebaliknya. Faktorial dilambangkan: !. Jika : n = 1,2, ., maka : n! = n(n 1)(n 2) .x 2 x 1 = n(n 1)!
  • 26. Contoh : Tentukan nilai factorial dari bilangan berikut a. 5! b. 3! X 2! c. 6!/4! Penyelesaian: a. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120 b. 3! X 2! = 3 x 2 x 1 x 2 x 1 = 12 c. 30 1234 123456 !4 !6 == xxx xxxxx
  • 27. Permutasi 1. Pengertian Permutasi. Permutasi adalah suatu penyusunan atau pengaturan beberapa objek ke dalam suatu urutan tertentu. Contoh : Ada 3 objek, yaitu ABC. Pengaturan objek- objek tersebut ialah ABC, ACB, BCA, BAC, CAB, CBA yang disebut permutasi. Jadi, permutasi 3 objek menghasilkan enam pengaturan dengan cara yang berbeda.
  • 28. 2. Rumus-rumus Permutasi. a. Permutasi dari m objek seluruhnya tanpa pengembalian : mPm = m! Contoh : Pada suatu tempat terdapat 4 buku matematika yang berbeda. Buku itu akan disusun pada sebuah rak buku. Berapa cara susunan yang mungkin dari buku-buku matematika dapat disusun. Penyelesaian : Buku-buku matematika dapat disusun dalam : 4P4 = 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 cara.
  • 29. b. Permutasi sebanyak x dari m objek tanpa pengembalian : Contoh : Dari empat calon pimpinan sebuah perusahaan, misalkan A, B, C, D hendak dipilih seorang ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara. Berapa cara keempat calon tersebut dipilih? Penyelesaian: m = 4 dan x = 3 4P3 = ( ) ( )xm xm m mPx = ! ! ( ) 24 1 1234 !34 !4 == xxx
  • 30. c. Permutasi dari m objek dengan pengembalian : mPx = mx x m dan bilangan bulat positif Contoh : Tentukan permutasi dari ABC sebanyak 2 unsur dengan pengembalian unsur yang terpilih! Penyelesaian : m = 3 dan x = 2 3P2 = 32 = 9 yaitu : AA, AB, AC, BB, BA, BC, CC, CA, CB
  • 31. d. Permutasi daaari m objek yang sama : Dengan m1 + m2 + m3 + .= m Contoh : Tentukan permutasi dari kata TAMAT Penyelesaian : m = 5, m1 = 2, m2 = 2, m3 = 1 =30 ......!m!m!m m! ,....m,m,mPm 321 321 = 1x1x2x1x2 1x2x3x4x5 1!2!2! 5! 12,5P2, ==
  • 32. Kombinasi 1. Pengertian Kombinasi. Kombinasi adalah suatu penyusunan beberapa objek tanpa memperhatikan urutan objek tersebut. Contoh : Ada 4 objek, yaitu : A, B, C, D. Kombinasi 3 dari objek itu adalah ABC, ABD, ACD, BCD. Setiap kelompok hanya dibedakan berdasarkan objek yang diikutsertakan, bukan urutannya. Oleh karena itu : ABC = ACB = BAC = BCA = CAB = CBA ABD = ADB = BAD = BDA = DAB = DBA ACD = CAD = ADC = CDA = DAC = DCA BCD = BDC = CBD = CDB = DBC = DCB
  • 33. 2. Rumus-rumus Kombinasi. Kombinasi x dari m objek yang berbeda. ; m x Contoh : Dari 5 pemain bulu tangkis, yaitu A, B, C, D, dan E hendak dipilih dua orang untuk pemain ganda. Berapa banyak pemain ganda yang mungkin terbentuk? Penyelesaian : m = 5 dan x = 2 ( ) x!!xm m! mCx = ( ) 10 2!!25 5! 5C2 = =
  • 34. PROBABILITAS. Definisi. Probabilitas adalah peluang suatu kejadian. Secara lengkap probabilitas didefinisikan sebagai berikut : Probabilitas ialah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian acak.
  • 35. Manfaat. Manfaat mengetahui probabilitas adalah membantu pengambilan keputusan yang tepat, karena kehidupan di dunia tidak ada kepastian, dan informasi yang tidak sempurna. Contoh: 1. Pembelian harga saham berdasarkan analisis harga saham. 2. Peluang produk yang diluncurkan perusahaan (sukses atau tidak), dan lain- lain.