際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SOSIALISASI DAN
           KEPRIBADIAN

         TUGAS SOSIOLOGI UNTUK MEMENUHI
                      NILAI
             OLEH EKA NUR FITRIYANI
                    KELAS X-2




>>   0    >>   1   >>   2   >>   3   >>   4   >>
PENGERTIAN SOSIALISASI
      Sosialisasi adalah suatu proses belajar
        tentang cara-cara hidup yang sesuai
           dengan nilai dan norma untuk
         berkembang menjadi individu atau
                anggota masyarakat.




>>   0   >>   1    >>   2    >>   3    >>    4   >>
PENGERTIAN SOSIALISASI MENURUT
                        TOKOH
a. Charlotte Buhler Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar
    dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dia
    dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
b. Bruce J. Cohen Sosialisasi adalah proses-proses manusia mempelajari tata cara
    kehidupan dalam masyarakat untuk memperoleh kepribadian dan membangun
    kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota
    suatu kelompok.
c. Peter Berger Sosialisasi adalah suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi
    seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
d. Prof. Dr. Nasution, S.H. Sosialisasi adalah proses membimbing individu ke dalam
    dunia sosial (sebagai warga masyarakat yang dewasa).
e. Sukandar Wiraatmaja Sosialisasi adalah proses belajar mulai bayi untuk mengenal
    dan memperoleh sikap, pengertian, gagasan dan pola tingkah laku yang disetujui
    oleh masyarakat.
f. Jack Levin dan James L. Spates Sosialisasi adalah proses pewarisan dan
    pelembagaan kebudayaan ke dalam kepribadian individu.


>>      0       >>        1       >>       2       >>        3       >>        4    >>
TAHAPAN SOSIALISASI
     1.   Batita              0-3 tahun
     2.   Balita              3-5 tahun
     3.   Anak-anak           5-12 tahun
     4.   Remaja              12-17 tahun
     5.   Dewasa              17-36 tahun
     6.   Setengah tua        37-51 tahun
     7.   Tua                 51-. tahun

>>        0    >>   1    >>     2   >>      3   >>   4   >>
TAHAPAN-TAHAPAN SOSIALISASI
 a. Tahap pertama (Preparatory Stage)
    Tahap pertama ini adalah merupakan tahapan persiapan untuk pertama
    kali mengenal lingkungan sosialnya, yaitu dimulai dengan orang-orang
    yang terdekat dengan dirinya seperti ibu, ayah dan keluarga. Tahap ini
    juga merupakan persiapan untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk
    persiapan untuk pemahaman tentang diri. Contoh proses pembelajaran
    pada tahap ini adalah berbahasa atau berbicara, misalnya bayi
    mengenal bahasa yang disesuaikan dengan maknanya yang akan
    digunakan sesuai yang diajarkan oleh ibunya. Pada tahap ini manusia
    hanya bisa belajar meniru saja, misalnya seorang ibu mengajarkan kata
    mama, papa, bobo, walaupun tidak diajarkan makna kata-kata itu si
    bayi dapat meniru kata-kata tersebut dalam secara bertahap akan
    memahami makna kata-kata tersebut.



>>     0      >>       1      >>       2      >>       3      >>       4      >>
Tahapan sosialisasi
     b. Tahap Kedua (Play Stage)
        Tahap ini merupakan langkah kedua dari tahap pertama yaitu pada
        tahap ini anak mulai dari meniru dengan lebih baik lagi atau
        sempurna. Selain itu pada tahap ini anak sudah dapat memahami
        peranan dirinya serta apa yang diharapkan dari dirinya dan
        peranan yang dimiliki orang lain. Sebagai contoh, anak perempuan
        sering meniru pola tingkah laku ibunya seperti memasak, belanja
        atau berdandan. Ketika anak mulai bergaul dengan anak lainnya
        maka ia berperan sebagai teman sebayanya. Pada tahapan ini
        anak sudah dapat membedakan individu berdasarkan statusnya,
        seperti paman, bibi, kakek, nenek, tetangga dan guru.




>>       0      >>      1      >>     2      >>      3      >>      4      >>
Tahapan sosialisasi
     c. Tahap Siap Bertindak ( game stage)
        Pada tahapan ini, anak mulai bersikap mandiri dan memiliki ego
        berdasarkan kesadaran sendiri. Tingkat interaksi pada tahap
        siap bertindak ini meningkat sehingga anak mampu mengambil
        peranan dalam masyarakat yang lebih luas. Kemampuan untuk
        menyesuaikan dan menempatkan dirinya semakin jelas, serta
        kemampuanuntuk menerima atau menyesuaikan dengan nilai
        dan norma yang berada di luar keluarganya pun dapat
        dijalaninya dengan kesadaran sebagai bagian aktif dari
        masyarakat. Contoh, seorang anak di sekolah berusaha
        mentaati tata tertib di sekolah.




>>    0       >>      1      >>       2      >>       3      >>          4   >>
Tahapan sosialisasi

     d. Tahap penerimaan norma kolektif (generelized other)
       Pada tahapan ini seseorang sudah dapat menempatkan diri
       pada masyarakat yang lebih luas lagi, beinteraksi secara luas
       begitu pun dengan rasa tenggang rasanya. Dirinya sadar
       sebagai individu yang mempunyai hak dan kewajiban, individu
       yang dapat dikenakan sanksi hukum apabila melanggar tata
       nilai dan norma dimasyarakatnya. Sebagai contoh, pada
       tahapan ini seseorang sadar akan hak dan kewajibannya
       sebagai warga negara dan bangsa Indonesia. Kesadarannya
       sebagai bagian adari satu kesatuan masyarakat bangsa juga
       akan mendorong kemampuan untuk mempertahankan
       keanggotaan dan keutuhan dari masyarakatnya itu. Tahapan ini
       manusia sudah dianggap sebagai manusia dewasa yang
       mantap.




>>    0      >>       1      >>       2      >>      3        >>       4   >>
TUJUAN SOSIALISASI
 Dapat menjadi anggota masyarakat yang baik
 Mengetahui diri kita seperti apa dalam masyarakat
 Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup
  bermasyarakat
 Mengembangkan kemampuan berekomunikasi secara efektif
 Membantu mengendalikan fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-
  latihan mawas diri yang tepat
 Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan kepada seseorang yang
  mempunyai tugas pokok dalam masyarakat.
 Memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada seseorang untuk dapat
  hidup bermasyarakat.
 Membuat seseorang mampu mengembalikan fungsi-fungsi melalui latihan
  introspeksi yang tepat.



>>     0      >>      1     >>       2     >>      3      >>      4    >>
BENTUK SOSIALISASI
      a. Sosialisasi Primer
       Menurut Peter Berger dan Luckman, sosialisasi primer
       adalah sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa
       kecil, di mana ia menjadi anggota masyarakat. Biasanya
       pada usia 1  5 tahun, secara bertahap mulai mampu
       membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar
       keluarganya. Peran orang-orang terdekat sangat penting
       untuk membentuk karakter kepribadian sesuai yang
       diharapkan. Ini merupakan proses penting karena apapun
       yang diserap anak di masa ini menjadi ciri mendasar
       kepribadian anak setelah dewasa. Oleh karena itu, penting
       untuk memberikan pola pengasuhan yang baik dan jauh
       dari suasana kekerasan baik fisik maupun psikis agar kelak
       karakter anak menjadi baik


>>     0     >>       1     >>      2      >>      3     >>         4   >>
ANAK-ANAK BELAJAR DARI
              KEHIDUPANNYA DALAM KELUARGA
    Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
    Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
    Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
    Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri
    Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
    Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
    Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
    Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan
    Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
    Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya
    Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar
     menemukan cinta dalam kehidupan

                                 Dorothy Law Nolte


>>        0      >>       1      >>        2      >>       3      >>       4     >>
Bentuk sosialisasi.
      b. Sosialisasi Sekunder
       Menurut Peter Berger dan Luckman, sosialisasi
       sekunder adalah proses berikutnya yang
       memperkenalkan individu yang telah disosialisasikan ke
       dalam sektor baru dari dunia objektif masyarakatnya.
       Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan
       desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang
       diberikan identitas diri baru dan desosialisasi adalah
       ketika seseorang mengalami pencabutan identitas diri
       yang lama. Hal ini biasa terjadi di lingkungan tempat
       kerja. Di lingkungan pekerjaan inilah individu dikenalkan
       dan disosialisasikan dengan dunia (objeknya) yang
       baru sehingga mereka dapat berperan dalam
       lingkungan masyarakat yang lebih luas.


>>    0      >>      1      >>     2     >>      3     >>      4   >>
FAKTOR YANG
      MEMPENGARUHI SOSIALISASI
     a. Faktor Internal
      Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
        seseorang. Faktor intrinsik ini menyangkut motivasi,
        minat serta kemampuan yang dimiliki seseorang dalam
        rangka menyesuaikan diri dengan tata pergaulan yang
        ada dalam masyarakat.
     b. Faktor Eksternal
      Faktor yang berasal dari luar individu yang melakukan
        proses sosialisasi dalam masyarakat. Faktor ekstrinsik
        dapat berupa norma, nilai, struktur sosial, ekonomi,
        struktur budaya, dan lain-lain.

>>      0     >>     1     >>      2     >>     3     >>     4   >>
BENTUK AGEN SOSIALISASI
     1. Orang tua dan keluarga
        Orang tua atau keluarga merupakan lingkungan pertama
        sejak manusia dilahirkan dan lingkungan paling lama yang
        kita tinggali. Pola interaksi keluarga ini sangat berperanan
        besar sebagai media sosialisasi bagi para anggota
        keluarganya. Hubungan individu di masyarakat sangat
        dipengaruhi keluarga karena keluarga memiliki peranan:
     a. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang utama dan
        utama dibandingkan dengan lembaga pendidikan manapun.
     b. Keluarga merupakan kelompok pergaulan hidup manusia
        dengan volume terkecil dan kadar tertinggi.
     c. Keluarga merupakan mata rantai untuk hubungan jasmani
        dan rohani manusia yang berlawanan jenis.
     d. Keluarga merupakan mata rantai dalam regenerasi dan
        pewarisan budaya.

>>    0      >>       1      >>      2      >>       3      >>         4   >>
Bentuk agen sosialisasi : orangtua dan keluarga
     Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam sosialisasi yaitu;
     a. Sosialisasi Represif ( Represive socialization) : Sosialisasi ini
        menekankan dan mengharapkan ketaatan anak terhadap orang
        tuanya. Dalam proses sosialisasi ini orang tua menjadi pusat dan
        banyak melakukan dominasi terhadap proses pembelajaran sosial
        anak. Sosialisasi represif ini memiliki ciri-ciri;
     1. Adanya hukuman terhadap pelanggaran atau sikap anak yang tidak
        disetujui oleh orang tuanya.
     2. Adanya penghargaan dan imbalan berupa materil.
     3. Adanya kepatuhan anak terhadap orang tua.
     4. Adanya dominasi orang tua yang sangat kuat
     5. Komunikasi bersifat satu arah
     6. Komunikasi bersifat sebagai perintah.
     b. Sosialisasi Partisipasi ( Participatory Socialization ): Sosilisasi ini
        berlawanan dengan sosialisasi represif karena menekankan pada
        anak sebagai pusat proses sosialisasi. Dalam proses sosialisasi ini
        interaksi anak menjadi proses sosialisasi di keluarga dan orang tua
        mengikuti segala pola tingkah laku anak.

>>        0       >>       1      >>        2      >>        3      >>        4   >>
Bentuk agen sosialisasi : orangtua dan keluarga
Ciri-ciri dari sosialisasi represif ini adalah;
1).Adanya imbalan apabila anak bertingkah laku baik
2) Adanya dominasi dan otonomi pada anak
3) Adanya komunikasi sebagai interaksi
4) Adanya komunikasi verbal
5) Adanya perhatian orang tua terhadap keinginan anak nya
6) Sosialisasi berpusat pada anak
7) Antar anggota keluarga memiliki tujuan yang sama.
          Sebagai media sosialisasi keluarga pun memiliki peranan untuk
    menghambat proses sosialisasi. Keluraga yang memiliki kendala-kendala akan
    mempengaruhi sikap dan kepribadian anggota keluarganya, yaitu;
1) Keluarga modern merupakan kesatuan konsumtif, sehingga hubungan antar
    individu dalam keluarga menjadi sangat berkurang.
2) Keluarga sebagai lembaga (institute) sudah berubah menjadi keluarga yang
    bersifat persekutuan (companionship) yang sangat longgar ikatannya.
3) Semakin banyak keluarga yang hidup terpisah dan meningkatnya perceraian ,
    sehingga longgar intensitas interelasi sosialnya.


>>      0      >>       1      >>       2      >>       3      >>       4   >>
Lanjutan Bentuk Agen Sosialisasi 
     2. Teman sepermainan
        Teman sepermainan merupakan lingkungan sosial kedua yang
        akan ditemui oleh seorang individu setelah keluarga. Teman
        seper-mainan merupakan kelompok sosial yang jumlahnya kecil
        memiliki kesamaan usia, memiliki kesamaan kegiatan yaitu
        bermain, biasanya kelompok ini memiliki tujuan yang sama yaitu
        mencari kepuasaan rohani yaitu tujuan rekreatif. Intensitas
        interaksi sosial antar kelompok ini sangat tinggi, ditandai
        dengan rasa saling memiliki satu sama lain dan senang
        melakukan kegiatan bersama-sama. Kelompok sosial ini bukan
        berdasarkan atas hubungan darah, keturunan ataupun
        kekerabatan tetapi atas dasar seringnya terjadi pertemuan antar
        anggota kelompok dan kesamaan kepentingan. Teman
        sepermainan disebut dengan sahabat, pada usia remaja pola
        hubungan antar sehabat ini memberikan pengaruh yang besar
        dalam proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian.



>>    0       >>      1       >>      2       >>      3      >>       4   >>
Bentuk agen sosialisasi : teman sepermainan
         Adakalanya seorang sahabat menjadi faktor pendorong seorang
          individu untuk melakukan tindakan sosial. Kelompok persahabatan
          ini memberikan peranan positif, bagi proses sosialisasi dan
          perkembangan kepribadian anak di antaranya yaitu:
     A.     Pengakuan terhadap eksistensi individu
     B.     Membantu proses kemantapan dan kepribadian individu dalam
            masyarakat.
     C.    Kelompok sosial ini dapat memberikan rasa nyaman terhadap
           individu, maksudnya individu dapat mencurahkan ekspresi atas
           segala perasaan yang dialaminya.
     D.    Pada hubungan persahabatan ini, individu dapat
           mengembangkan keterampilannya.
     E.    Individu yang bergabung dengan kelompok persahabatan akan
           lebih cepat mengalami proses pendewasaan, karena individu
           senantiasa berinterksi dan membangun interelasi dengan anggota
           kelompoknya.



>>        0     >>      1       >>      2       >>      3       >>      4   >>
Bentuk agen sosialisasi : teman sepermainan
      Pengaruh negatif teman sepermainan :
     1. Pembentukan kelompok sosial yang terjadi karena
         adanya kesamaan kepribadian dan kepentingan
         akan menimbulkan eksklusifisme kelompok.
         Contoh, Tawuran dan perkelahian di kalangan
         remaja
     2. Penyimpangan tata nilai dan norma yang dianut oleh
        anggota kelompok. Apabila nilai dan norma yang
        dianut oleh kelompok sosial ini tidak sesuai dengan
        tata nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat.
        Individu akan dikucilkan oleh masyarakat luas
        apabila lebih memilih untuk menganut tata nilai dan
        norma anggota kelompok daripada yang dianut oleh
        masyarakat. Contoh. Nilai-nilai pergaulan bebas
        yang dianut oleh suatu sosial tertentu.
>>    0      >>       1      >>       2      >>     3   >>   4   >>
Lanjutan Bentuk Agen Sosialisasi 
     3. Sekolah
        Pada lingkungan sekolah, guru adalah pemegang kontrol
        terhadap proses sosialisasi anak. Sebagai sebuah lembaga
        (institute) sekolah memiliki peranan sosial akademik, peranan
        sosial religius, peranan sosial kultural dan peranan sosial
        ekonomi. Di sekolah individu akan banyak mendapatkan
        pengetahuan tentang berbagai hal di dalam kehidupan manusia.
        Pemahaman anak akan diri dan lingkungan akan meningkat
        seiring dengan proses pembelajaran di sekolah. Kreativitas,
        minat dan potensi anak juga akan berkembang di sekolah
        karena fungsi sekolah salah satunya yaitu membantu
        perkembangan kepribadian anak. Peranan sekolah tidak kalah
        pentingnya dengan peranan orang tua dan keluarga. Sekolah
        membantu anak menemukan jati dirinya dan memberikan bekal
        untuk menjalankan peran, status, hak dan kewajibannya pada
        kehidupannya di masa depan.



>>    0      >>       1      >>      2      >>       3      >>      4   >>
Lanjutan Bentuk Agen Sosialisasi 
     4. Media Massa
        Media massa merupakan salah satu unsur teknologi
        yang memiliki peranan sebagai media sosialisasi.
        Melalui media akan terjadi transformasi sosial dan
        budaya terhadap masyarakat luas. Alat komunikasi
        ini memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan tanpa
        terikat oleh nilai dan norma yang ada di masyarakat.




>>    0     >>      1     >>      2       >>   3     >>        4   >>
Cara-cara sosialisasi
1. Pelaziman (Conditioning)
    Sebagian besar prilaku anak diperoleh dengan cara pelaziman. Anak mempertahankan suatu
    prilaku apabila dengan prilaku itu anak mendapatkan imbalan. Sebaliknya prilaku anak akan
    berhenti apabila prilaku itu mendapat hukuman. Dalam pelaziman hampir sebagian besar
    perilaku diperoleh anak secara positif. Dalam hal pelaziman ini peranan orang tua sangat
    besar.
2. Imitasi
    Pada proses imitasi ini terjadi proses yang agak majemuk, anak akan melihat model yang akan
    ditiru perbuatannya.
3. Identifikasi
    Identifikasi adalah proses peniruan secara mendalam. Anak tidak hanya meniru aspek luarnya
    saja tetapi ia ingin menjadikan dirinya identik (sama) dengan tokoh idealnya. Dalam
    perkembangan proses diri, identifikasi memegang peranan penting sebab melakukan
    identifikasi seseorang mengkategorikan dirinya dalam kategori tertentu.
4. Internalisasi
    Pada internalisasi anak, anak mengikuti aturan bukan karena takut dihukum atau akan
    mendapatkan hadiah, bukan pula karena meniru tokoh idealnya. Ia mengikuti aturan karena
    merasa pasti bahwa norma itu telah menjadi bagian dari dirinya, ia menyadari bahwa perilaku
    tersebut diharapkan oleh masyarakat.


>>       0        >>         1        >>        2        >>         3        >>        4     >>
FAKTOR PENGHAMBAT SOSIALISASI


      Kemampuan berbahasa : bisu, cacat bibir
       sumbing, gagap, pendiam.
      Kendala dalam bergaul
      Kehidupan yang terisolir
      Hambatan alam/bencana alam
      Perbedaan perlakuan
      Perubahan sosial karena modernisasi
      Terjadinya kesenjangan kebudayaan
      Terjadinya kesenjangan antar kelompok sosial

>>     0    >>    1    >>    2    >>    3    >>       4   >>
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
      Menurut Yinger (1965) seperti dikutip
       Horton dan Hunt dalam Sosiology,
       kepribadian didefinisikan sebagai
       keseluruhan sikap atau kelakuan
       seseorang individu dengan system
       tendendsi (kecenderungan) tertentu yang
       telah dimiliki dan saling mempengaruhi
       dengan rangkaian situasi atau keadaan
       yang ditemui sehari-hari.
>>     0   >>   1   >>    2   >>   3   >>    4   >>
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
      Sementara itu ,
       mendefenisikan kepribadian sebagai
       kecendrungan psikologis seseorang untuk
       melakukan tingkah pekerti (prilaku)
       social tertentu, baik tingkah pekerti yang
       bersifat tertutup maupun terbuka




>>     0    >>   1    >>   2    >>   3    >>   4    >>
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
      Selanjutnya Soetandyo Wignjosobroto mengatakan kepribadian
       merupakan kecenderungan psikologi karena kepribadian lebih
       bersifat instingtif dan refleks daripada bersifat sadar.

      Tindakan yang dihasilkan oleh kepribadian secara garis besar
       dibagi menjadi dua jenis yaitu :
      Tingkah pekerti tertutup, yang meliputi kegiatan berperasaan,
       berkehendak, berfikir dan bersikap, serta

      Tingkah pekerti terbuka meliputi berbagai aktifitas fisik atau
       raga, yang dikenal dengan sebutan prbuatan.

      Manusia berperasaan, berfikir, maupun berbuat sesuatu,
       sebenarnya bukan murni kehendak diri mereka sendiri.Proses
       penerimaan pegaruh dari lingkungan disebut sebagai proses
       belajar (learning process) atau proses sosialisasi.

>>      0      >>       1      >>       2      >>       3      >>       4   >>
 Menurut                   terdapat lima
       factor yang dapat mempengaruhi
       Pembentukan kepribadian seseorang.
       Faktor-faktor tersebut adalah sebagai
       berikut.




>>     0   >>    1   >>   2    >>   3   >>       4   >>
FAKTOR BIOLOGIS




>>   0   >>   1   >>   2   >>   3   >>   4   >>
 Cara-cara manusia melakukan aktivitas
       berbeda-beda tergantung pada kondisi fisik
       manusia bersangkutan. Kemampuan dan
       ketidakmampuan melakukan aktivitas fisik
       dapat melahirkan rasa bangga atau rasa
       rendah diri. Kondisi-kondisi fisik individu,
       lambat laun membentuk kepribadian individu
       bersangkutan.

      Contohnya, beberapa orang memiliki kelainan
       fisik merasa rendah diri dalam bergaul dengan
       orang lain atau orang yang mengalami lumpuh
       kaki lebih memilih untuk mengurung diri di
       rumah sehingga menyembabkan dirinya
       introvert (tertutup).

>>     0    >>    1    >>    2    >>    3   >>    4    >>
LINGKUNGAN FISIK




>>   0   >>   1   >>   2   >>   3   >>   4   >>
 Lingkungan fisik dalam arti geografis, mempengaruhi
       pembentukan kepribadian seseorang dengan jalan
       melatih masyarakat yang tinggal dilingkungan
       tersebut. Alam melatih daya tahan masyarakat dengan
       cuacanya yang tidakbersahabat, melatih kesabaran
       masyarakat dengan keterbatasan jumlah sumber daya
       alam, dan melatih kreativitas masyarakat dengan
       keterbatasan jenisnya.

      Contohnya, lingkungan fisik yang kering dan tandus
       akan membentuk sifat masyarakatnya menjadi keras
       dan pantang menyerah. Anggota masyarakat
       setempat, sejak masih kecil telah terbiasa berkerja
       keras sehingga kepribadian mereka juga menjadi keras
       dan tidak mudah menyerah.




>>      0    >>     1     >>    2     >>     3    >>     4    >>
KEBUDAYAAN




>>   0   >>   1   >>   2   >>   3   >>   4   >>
 Kebudayaan yang terdapat pada masyarakat dalam
       keseharian seperti menanam padi di sawah, memasak
       menggunakan api, bersekolah, dan naik mobil menuju
       tempat kerja merupakan unsur-unsur kebudayaan
       yang lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

      Pada dasarnya, seperti dikemukakan
             , individu belajar dari orang-orang atau
       masyarakat di tempat mereka berada. Masyarakat
       mewariskan kebudayaan yang mereka miliki kepada
       individu. Akibat pengaruh dari masyarakat,
       kepribadian anak atau individu akan berkembang dan
       menjadi mirip dengan tipe kepribadian masyarakat
       dimana tempat dia berada.




>>      0    >>     1    >>     2    >>     3    >>     4   >>
PENGALAMAN KELOMPOK




>>   0   >>   1   >>   2   >>   3   >>   4   >>
 Dalam mempengaruhi pembentukan
       kepribadian individu, factor pengalaman
       kelompok memiliki cara kerja yang sama
       dengan cara kerja factor kebudayaan.
       Prebedaannya bahwa kebudayaan
       merupakan hasil olah pikir atau produk
       suatu kelompok, sedangkan kelompok
       merupakan pihak yang menciptakan
       kebudayan.



>>     0   >>   1    >>   2   >>   3   >>    4   >>
PENGALAMAN YANG
             BERBEDA




>>   0   >>   1   >>   2   >>   3   >>   4   >>
 Kamu tentu memahami bahwa masing-masing
       siswa memiliki pengalaman sosial berbeda-
       beda. Kadang-kadang memang pengalaman
       mereka sama, seperti saat menerima pelajaran
       bersama di dalam kelas.
      Perbedaan pengalaman yang didapat akan
       disikapi dengan bebeda pula. Akibatnya
       masing-masing individu memiliki sikap yang
       beragam. Sikap ini akan mengendap dalam
       dirinya dan menjadi kepribadian yang
       berbeda-beda.




>>     0    >>    1    >>   2    >>    3    >>    4   >>
Macam  Macam Teori Perkembangan
     Kepribadian adalah
     A. Teori Generalized Other
     B. Teori Looking Glass Self

     C. Teori delapan tahap perkembangan.




>>      0     >>     1      >>     2   >>   3   >>   4   >>
A. Teori Generalized Other



      Digagas oleh George Herbert Mead  adalah kumpulan
       harapan-harapan orang atau masyarakat yang
       diinginkan untuk dilaksanakan oleh individu tertentu.




>>      0     >>     1     >>     2    >>     3    >>     4    >>
B. Teori Looking Glass Self
     Digagas oleh Charles Horton Cooly  kepribadian
     seseorang terbentuk atas dasar pandangan orang 
     orang di sekelilingnya.

     a. Persepsi individu tentang bagaimana dirinya terlihat
        oleh orang lain

     b. Persepsi individu tentang penilaian orang lain
        terhadap individu bersangkutan

     c. Perasaan individu tentang penilaian orang lain
        terhadap dirinya.




>>       0      >>       1       >>       2      >>      3     >>   4   >>
C. Teori delapan tahap perkembangan.


     A.Masa bayi, 0-2 tahun
     B Masa kanak-kanak awal, 2-3 tahun
     C Masa Bermain, 4-5 tahun
     D Masa Sekolah, 6,-11 tahun
     E Masa Remaja, 12 - 18 tahun
     F Masa Dewasa awal, 19 -35 tahun
     G Masa Dewasa Pertengahan, 35-50 tahun
     H Masa Tua, 51 tahun




>>     0    >>     1     >>    2     >>     3   >>   4   >>
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

     Kebudayaan berasal dari kata Buddhayah dalam bahasa
     Sansekerta  memiliki arti hal-hal yang bersangkutan
     dengan akal (cipta).

     Horton dan Hunt
     Suatu kebudayaan yang dianut masyarakat ditransfer
     kepada masing-masing individu sehingga kebudayaan itu
     tertanam dan akan mempengaruhi kepribadian individu
     tersebut




>>      0    >>     1    >>     2    >>     3    >>     4    >>
KEBUDAYAAN YANG MEMPENGARUHI
     KEPRIBADIAN

     1. Kebudayaan khusus berdasar faktor Kedaerahan
     2. Perbedaan Cara hidup di kota dan desa
     3. Kebudayaan khusus kelas sosial
     4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
     5. Kebudayaan berdasarkan Profesi




>>     0    >>     1     >>    2     >>    3     >>    4   >>
Kesimpulan
         Kepribadian ialah keseluruhan sikap individu dengan
         sistem tendensi tertentu yg dimiliki dan saling
         mempengaruhi dengan rangkaian situasi sehari hari.
         Faktor  faktornya :
         Faktor biologis
         Lingkungan fisik
         Kebudayaan
         Pengalaman dalam kelompok
         Pengalaman yang berbeda
                 Menurut Peter Berger ada dua bentuk sosialisasi :
         Primer dan sekunder
                 Agen sosialisasi :
         Keluarga
         Temen sepermainan
         Sekolah
         Media massa




>>   0       >>       1      >>       2      >>       3      >>      4   >>
Kesimpulan

              Kelompok kerja
                     Teory Generalized other
                     Teory Looking glass self
                     Teory delapan tahap perkembangan
              Berbagai kebudayaan
                     Kebudayaan khusus berdasar faktor
                     kedaerahan
                     Perbedaan cara hidup di kota dan desa
                     Kebudayaan khusus kelas sosial
                     Kebudayaan khusus berdasarkan agama
                     Kebudayaan berdasarkan Profesi




>>   0   >>       1     >>      2     >>      3      >>      4   >>
>>   0   >>   1   >>   2   >>   3   >>   4   >>

More Related Content

Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)

  • 1. SOSIALISASI DAN KEPRIBADIAN TUGAS SOSIOLOGI UNTUK MEMENUHI NILAI OLEH EKA NUR FITRIYANI KELAS X-2 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 2. PENGERTIAN SOSIALISASI Sosialisasi adalah suatu proses belajar tentang cara-cara hidup yang sesuai dengan nilai dan norma untuk berkembang menjadi individu atau anggota masyarakat. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 3. PENGERTIAN SOSIALISASI MENURUT TOKOH a. Charlotte Buhler Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. b. Bruce J. Cohen Sosialisasi adalah proses-proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota suatu kelompok. c. Peter Berger Sosialisasi adalah suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. d. Prof. Dr. Nasution, S.H. Sosialisasi adalah proses membimbing individu ke dalam dunia sosial (sebagai warga masyarakat yang dewasa). e. Sukandar Wiraatmaja Sosialisasi adalah proses belajar mulai bayi untuk mengenal dan memperoleh sikap, pengertian, gagasan dan pola tingkah laku yang disetujui oleh masyarakat. f. Jack Levin dan James L. Spates Sosialisasi adalah proses pewarisan dan pelembagaan kebudayaan ke dalam kepribadian individu. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 4. TAHAPAN SOSIALISASI 1. Batita 0-3 tahun 2. Balita 3-5 tahun 3. Anak-anak 5-12 tahun 4. Remaja 12-17 tahun 5. Dewasa 17-36 tahun 6. Setengah tua 37-51 tahun 7. Tua 51-. tahun >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 5. TAHAPAN-TAHAPAN SOSIALISASI a. Tahap pertama (Preparatory Stage) Tahap pertama ini adalah merupakan tahapan persiapan untuk pertama kali mengenal lingkungan sosialnya, yaitu dimulai dengan orang-orang yang terdekat dengan dirinya seperti ibu, ayah dan keluarga. Tahap ini juga merupakan persiapan untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk persiapan untuk pemahaman tentang diri. Contoh proses pembelajaran pada tahap ini adalah berbahasa atau berbicara, misalnya bayi mengenal bahasa yang disesuaikan dengan maknanya yang akan digunakan sesuai yang diajarkan oleh ibunya. Pada tahap ini manusia hanya bisa belajar meniru saja, misalnya seorang ibu mengajarkan kata mama, papa, bobo, walaupun tidak diajarkan makna kata-kata itu si bayi dapat meniru kata-kata tersebut dalam secara bertahap akan memahami makna kata-kata tersebut. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 6. Tahapan sosialisasi b. Tahap Kedua (Play Stage) Tahap ini merupakan langkah kedua dari tahap pertama yaitu pada tahap ini anak mulai dari meniru dengan lebih baik lagi atau sempurna. Selain itu pada tahap ini anak sudah dapat memahami peranan dirinya serta apa yang diharapkan dari dirinya dan peranan yang dimiliki orang lain. Sebagai contoh, anak perempuan sering meniru pola tingkah laku ibunya seperti memasak, belanja atau berdandan. Ketika anak mulai bergaul dengan anak lainnya maka ia berperan sebagai teman sebayanya. Pada tahapan ini anak sudah dapat membedakan individu berdasarkan statusnya, seperti paman, bibi, kakek, nenek, tetangga dan guru. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 7. Tahapan sosialisasi c. Tahap Siap Bertindak ( game stage) Pada tahapan ini, anak mulai bersikap mandiri dan memiliki ego berdasarkan kesadaran sendiri. Tingkat interaksi pada tahap siap bertindak ini meningkat sehingga anak mampu mengambil peranan dalam masyarakat yang lebih luas. Kemampuan untuk menyesuaikan dan menempatkan dirinya semakin jelas, serta kemampuanuntuk menerima atau menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berada di luar keluarganya pun dapat dijalaninya dengan kesadaran sebagai bagian aktif dari masyarakat. Contoh, seorang anak di sekolah berusaha mentaati tata tertib di sekolah. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 8. Tahapan sosialisasi d. Tahap penerimaan norma kolektif (generelized other) Pada tahapan ini seseorang sudah dapat menempatkan diri pada masyarakat yang lebih luas lagi, beinteraksi secara luas begitu pun dengan rasa tenggang rasanya. Dirinya sadar sebagai individu yang mempunyai hak dan kewajiban, individu yang dapat dikenakan sanksi hukum apabila melanggar tata nilai dan norma dimasyarakatnya. Sebagai contoh, pada tahapan ini seseorang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan bangsa Indonesia. Kesadarannya sebagai bagian adari satu kesatuan masyarakat bangsa juga akan mendorong kemampuan untuk mempertahankan keanggotaan dan keutuhan dari masyarakatnya itu. Tahapan ini manusia sudah dianggap sebagai manusia dewasa yang mantap. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 9. TUJUAN SOSIALISASI Dapat menjadi anggota masyarakat yang baik Mengetahui diri kita seperti apa dalam masyarakat Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat Mengembangkan kemampuan berekomunikasi secara efektif Membantu mengendalikan fungsi organik yang dipelajari melalui latihan- latihan mawas diri yang tepat Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan kepada seseorang yang mempunyai tugas pokok dalam masyarakat. Memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat. Membuat seseorang mampu mengembalikan fungsi-fungsi melalui latihan introspeksi yang tepat. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 10. BENTUK SOSIALISASI a. Sosialisasi Primer Menurut Peter Berger dan Luckman, sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil, di mana ia menjadi anggota masyarakat. Biasanya pada usia 1 5 tahun, secara bertahap mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Peran orang-orang terdekat sangat penting untuk membentuk karakter kepribadian sesuai yang diharapkan. Ini merupakan proses penting karena apapun yang diserap anak di masa ini menjadi ciri mendasar kepribadian anak setelah dewasa. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pola pengasuhan yang baik dan jauh dari suasana kekerasan baik fisik maupun psikis agar kelak karakter anak menjadi baik >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 11. ANAK-ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA DALAM KELUARGA Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan Dorothy Law Nolte >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 12. Bentuk sosialisasi. b. Sosialisasi Sekunder Menurut Peter Berger dan Luckman, sosialisasi sekunder adalah proses berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah disosialisasikan ke dalam sektor baru dari dunia objektif masyarakatnya. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberikan identitas diri baru dan desosialisasi adalah ketika seseorang mengalami pencabutan identitas diri yang lama. Hal ini biasa terjadi di lingkungan tempat kerja. Di lingkungan pekerjaan inilah individu dikenalkan dan disosialisasikan dengan dunia (objeknya) yang baru sehingga mereka dapat berperan dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 13. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SOSIALISASI a. Faktor Internal Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor intrinsik ini menyangkut motivasi, minat serta kemampuan yang dimiliki seseorang dalam rangka menyesuaikan diri dengan tata pergaulan yang ada dalam masyarakat. b. Faktor Eksternal Faktor yang berasal dari luar individu yang melakukan proses sosialisasi dalam masyarakat. Faktor ekstrinsik dapat berupa norma, nilai, struktur sosial, ekonomi, struktur budaya, dan lain-lain. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 14. BENTUK AGEN SOSIALISASI 1. Orang tua dan keluarga Orang tua atau keluarga merupakan lingkungan pertama sejak manusia dilahirkan dan lingkungan paling lama yang kita tinggali. Pola interaksi keluarga ini sangat berperanan besar sebagai media sosialisasi bagi para anggota keluarganya. Hubungan individu di masyarakat sangat dipengaruhi keluarga karena keluarga memiliki peranan: a. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang utama dan utama dibandingkan dengan lembaga pendidikan manapun. b. Keluarga merupakan kelompok pergaulan hidup manusia dengan volume terkecil dan kadar tertinggi. c. Keluarga merupakan mata rantai untuk hubungan jasmani dan rohani manusia yang berlawanan jenis. d. Keluarga merupakan mata rantai dalam regenerasi dan pewarisan budaya. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 15. Bentuk agen sosialisasi : orangtua dan keluarga Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam sosialisasi yaitu; a. Sosialisasi Represif ( Represive socialization) : Sosialisasi ini menekankan dan mengharapkan ketaatan anak terhadap orang tuanya. Dalam proses sosialisasi ini orang tua menjadi pusat dan banyak melakukan dominasi terhadap proses pembelajaran sosial anak. Sosialisasi represif ini memiliki ciri-ciri; 1. Adanya hukuman terhadap pelanggaran atau sikap anak yang tidak disetujui oleh orang tuanya. 2. Adanya penghargaan dan imbalan berupa materil. 3. Adanya kepatuhan anak terhadap orang tua. 4. Adanya dominasi orang tua yang sangat kuat 5. Komunikasi bersifat satu arah 6. Komunikasi bersifat sebagai perintah. b. Sosialisasi Partisipasi ( Participatory Socialization ): Sosilisasi ini berlawanan dengan sosialisasi represif karena menekankan pada anak sebagai pusat proses sosialisasi. Dalam proses sosialisasi ini interaksi anak menjadi proses sosialisasi di keluarga dan orang tua mengikuti segala pola tingkah laku anak. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 16. Bentuk agen sosialisasi : orangtua dan keluarga Ciri-ciri dari sosialisasi represif ini adalah; 1).Adanya imbalan apabila anak bertingkah laku baik 2) Adanya dominasi dan otonomi pada anak 3) Adanya komunikasi sebagai interaksi 4) Adanya komunikasi verbal 5) Adanya perhatian orang tua terhadap keinginan anak nya 6) Sosialisasi berpusat pada anak 7) Antar anggota keluarga memiliki tujuan yang sama. Sebagai media sosialisasi keluarga pun memiliki peranan untuk menghambat proses sosialisasi. Keluraga yang memiliki kendala-kendala akan mempengaruhi sikap dan kepribadian anggota keluarganya, yaitu; 1) Keluarga modern merupakan kesatuan konsumtif, sehingga hubungan antar individu dalam keluarga menjadi sangat berkurang. 2) Keluarga sebagai lembaga (institute) sudah berubah menjadi keluarga yang bersifat persekutuan (companionship) yang sangat longgar ikatannya. 3) Semakin banyak keluarga yang hidup terpisah dan meningkatnya perceraian , sehingga longgar intensitas interelasi sosialnya. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 17. Lanjutan Bentuk Agen Sosialisasi 2. Teman sepermainan Teman sepermainan merupakan lingkungan sosial kedua yang akan ditemui oleh seorang individu setelah keluarga. Teman seper-mainan merupakan kelompok sosial yang jumlahnya kecil memiliki kesamaan usia, memiliki kesamaan kegiatan yaitu bermain, biasanya kelompok ini memiliki tujuan yang sama yaitu mencari kepuasaan rohani yaitu tujuan rekreatif. Intensitas interaksi sosial antar kelompok ini sangat tinggi, ditandai dengan rasa saling memiliki satu sama lain dan senang melakukan kegiatan bersama-sama. Kelompok sosial ini bukan berdasarkan atas hubungan darah, keturunan ataupun kekerabatan tetapi atas dasar seringnya terjadi pertemuan antar anggota kelompok dan kesamaan kepentingan. Teman sepermainan disebut dengan sahabat, pada usia remaja pola hubungan antar sehabat ini memberikan pengaruh yang besar dalam proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 18. Bentuk agen sosialisasi : teman sepermainan Adakalanya seorang sahabat menjadi faktor pendorong seorang individu untuk melakukan tindakan sosial. Kelompok persahabatan ini memberikan peranan positif, bagi proses sosialisasi dan perkembangan kepribadian anak di antaranya yaitu: A. Pengakuan terhadap eksistensi individu B. Membantu proses kemantapan dan kepribadian individu dalam masyarakat. C. Kelompok sosial ini dapat memberikan rasa nyaman terhadap individu, maksudnya individu dapat mencurahkan ekspresi atas segala perasaan yang dialaminya. D. Pada hubungan persahabatan ini, individu dapat mengembangkan keterampilannya. E. Individu yang bergabung dengan kelompok persahabatan akan lebih cepat mengalami proses pendewasaan, karena individu senantiasa berinterksi dan membangun interelasi dengan anggota kelompoknya. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 19. Bentuk agen sosialisasi : teman sepermainan Pengaruh negatif teman sepermainan : 1. Pembentukan kelompok sosial yang terjadi karena adanya kesamaan kepribadian dan kepentingan akan menimbulkan eksklusifisme kelompok. Contoh, Tawuran dan perkelahian di kalangan remaja 2. Penyimpangan tata nilai dan norma yang dianut oleh anggota kelompok. Apabila nilai dan norma yang dianut oleh kelompok sosial ini tidak sesuai dengan tata nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat. Individu akan dikucilkan oleh masyarakat luas apabila lebih memilih untuk menganut tata nilai dan norma anggota kelompok daripada yang dianut oleh masyarakat. Contoh. Nilai-nilai pergaulan bebas yang dianut oleh suatu sosial tertentu. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 20. Lanjutan Bentuk Agen Sosialisasi 3. Sekolah Pada lingkungan sekolah, guru adalah pemegang kontrol terhadap proses sosialisasi anak. Sebagai sebuah lembaga (institute) sekolah memiliki peranan sosial akademik, peranan sosial religius, peranan sosial kultural dan peranan sosial ekonomi. Di sekolah individu akan banyak mendapatkan pengetahuan tentang berbagai hal di dalam kehidupan manusia. Pemahaman anak akan diri dan lingkungan akan meningkat seiring dengan proses pembelajaran di sekolah. Kreativitas, minat dan potensi anak juga akan berkembang di sekolah karena fungsi sekolah salah satunya yaitu membantu perkembangan kepribadian anak. Peranan sekolah tidak kalah pentingnya dengan peranan orang tua dan keluarga. Sekolah membantu anak menemukan jati dirinya dan memberikan bekal untuk menjalankan peran, status, hak dan kewajibannya pada kehidupannya di masa depan. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 21. Lanjutan Bentuk Agen Sosialisasi 4. Media Massa Media massa merupakan salah satu unsur teknologi yang memiliki peranan sebagai media sosialisasi. Melalui media akan terjadi transformasi sosial dan budaya terhadap masyarakat luas. Alat komunikasi ini memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan tanpa terikat oleh nilai dan norma yang ada di masyarakat. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 22. Cara-cara sosialisasi 1. Pelaziman (Conditioning) Sebagian besar prilaku anak diperoleh dengan cara pelaziman. Anak mempertahankan suatu prilaku apabila dengan prilaku itu anak mendapatkan imbalan. Sebaliknya prilaku anak akan berhenti apabila prilaku itu mendapat hukuman. Dalam pelaziman hampir sebagian besar perilaku diperoleh anak secara positif. Dalam hal pelaziman ini peranan orang tua sangat besar. 2. Imitasi Pada proses imitasi ini terjadi proses yang agak majemuk, anak akan melihat model yang akan ditiru perbuatannya. 3. Identifikasi Identifikasi adalah proses peniruan secara mendalam. Anak tidak hanya meniru aspek luarnya saja tetapi ia ingin menjadikan dirinya identik (sama) dengan tokoh idealnya. Dalam perkembangan proses diri, identifikasi memegang peranan penting sebab melakukan identifikasi seseorang mengkategorikan dirinya dalam kategori tertentu. 4. Internalisasi Pada internalisasi anak, anak mengikuti aturan bukan karena takut dihukum atau akan mendapatkan hadiah, bukan pula karena meniru tokoh idealnya. Ia mengikuti aturan karena merasa pasti bahwa norma itu telah menjadi bagian dari dirinya, ia menyadari bahwa perilaku tersebut diharapkan oleh masyarakat. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 23. FAKTOR PENGHAMBAT SOSIALISASI Kemampuan berbahasa : bisu, cacat bibir sumbing, gagap, pendiam. Kendala dalam bergaul Kehidupan yang terisolir Hambatan alam/bencana alam Perbedaan perlakuan Perubahan sosial karena modernisasi Terjadinya kesenjangan kebudayaan Terjadinya kesenjangan antar kelompok sosial >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 24. PENGERTIAN KEPRIBADIAN Menurut Yinger (1965) seperti dikutip Horton dan Hunt dalam Sosiology, kepribadian didefinisikan sebagai keseluruhan sikap atau kelakuan seseorang individu dengan system tendendsi (kecenderungan) tertentu yang telah dimiliki dan saling mempengaruhi dengan rangkaian situasi atau keadaan yang ditemui sehari-hari. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 25. PENGERTIAN KEPRIBADIAN Sementara itu , mendefenisikan kepribadian sebagai kecendrungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah pekerti (prilaku) social tertentu, baik tingkah pekerti yang bersifat tertutup maupun terbuka >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 26. PENGERTIAN KEPRIBADIAN Selanjutnya Soetandyo Wignjosobroto mengatakan kepribadian merupakan kecenderungan psikologi karena kepribadian lebih bersifat instingtif dan refleks daripada bersifat sadar. Tindakan yang dihasilkan oleh kepribadian secara garis besar dibagi menjadi dua jenis yaitu : Tingkah pekerti tertutup, yang meliputi kegiatan berperasaan, berkehendak, berfikir dan bersikap, serta Tingkah pekerti terbuka meliputi berbagai aktifitas fisik atau raga, yang dikenal dengan sebutan prbuatan. Manusia berperasaan, berfikir, maupun berbuat sesuatu, sebenarnya bukan murni kehendak diri mereka sendiri.Proses penerimaan pegaruh dari lingkungan disebut sebagai proses belajar (learning process) atau proses sosialisasi. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 27. Menurut terdapat lima factor yang dapat mempengaruhi Pembentukan kepribadian seseorang. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 28. FAKTOR BIOLOGIS >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 29. Cara-cara manusia melakukan aktivitas berbeda-beda tergantung pada kondisi fisik manusia bersangkutan. Kemampuan dan ketidakmampuan melakukan aktivitas fisik dapat melahirkan rasa bangga atau rasa rendah diri. Kondisi-kondisi fisik individu, lambat laun membentuk kepribadian individu bersangkutan. Contohnya, beberapa orang memiliki kelainan fisik merasa rendah diri dalam bergaul dengan orang lain atau orang yang mengalami lumpuh kaki lebih memilih untuk mengurung diri di rumah sehingga menyembabkan dirinya introvert (tertutup). >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 30. LINGKUNGAN FISIK >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 31. Lingkungan fisik dalam arti geografis, mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang dengan jalan melatih masyarakat yang tinggal dilingkungan tersebut. Alam melatih daya tahan masyarakat dengan cuacanya yang tidakbersahabat, melatih kesabaran masyarakat dengan keterbatasan jumlah sumber daya alam, dan melatih kreativitas masyarakat dengan keterbatasan jenisnya. Contohnya, lingkungan fisik yang kering dan tandus akan membentuk sifat masyarakatnya menjadi keras dan pantang menyerah. Anggota masyarakat setempat, sejak masih kecil telah terbiasa berkerja keras sehingga kepribadian mereka juga menjadi keras dan tidak mudah menyerah. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 32. KEBUDAYAAN >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 33. Kebudayaan yang terdapat pada masyarakat dalam keseharian seperti menanam padi di sawah, memasak menggunakan api, bersekolah, dan naik mobil menuju tempat kerja merupakan unsur-unsur kebudayaan yang lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya, seperti dikemukakan , individu belajar dari orang-orang atau masyarakat di tempat mereka berada. Masyarakat mewariskan kebudayaan yang mereka miliki kepada individu. Akibat pengaruh dari masyarakat, kepribadian anak atau individu akan berkembang dan menjadi mirip dengan tipe kepribadian masyarakat dimana tempat dia berada. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 34. PENGALAMAN KELOMPOK >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 35. Dalam mempengaruhi pembentukan kepribadian individu, factor pengalaman kelompok memiliki cara kerja yang sama dengan cara kerja factor kebudayaan. Prebedaannya bahwa kebudayaan merupakan hasil olah pikir atau produk suatu kelompok, sedangkan kelompok merupakan pihak yang menciptakan kebudayan. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 36. PENGALAMAN YANG BERBEDA >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 37. Kamu tentu memahami bahwa masing-masing siswa memiliki pengalaman sosial berbeda- beda. Kadang-kadang memang pengalaman mereka sama, seperti saat menerima pelajaran bersama di dalam kelas. Perbedaan pengalaman yang didapat akan disikapi dengan bebeda pula. Akibatnya masing-masing individu memiliki sikap yang beragam. Sikap ini akan mengendap dalam dirinya dan menjadi kepribadian yang berbeda-beda. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 38. Macam Macam Teori Perkembangan Kepribadian adalah A. Teori Generalized Other B. Teori Looking Glass Self C. Teori delapan tahap perkembangan. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 39. A. Teori Generalized Other Digagas oleh George Herbert Mead adalah kumpulan harapan-harapan orang atau masyarakat yang diinginkan untuk dilaksanakan oleh individu tertentu. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 40. B. Teori Looking Glass Self Digagas oleh Charles Horton Cooly kepribadian seseorang terbentuk atas dasar pandangan orang orang di sekelilingnya. a. Persepsi individu tentang bagaimana dirinya terlihat oleh orang lain b. Persepsi individu tentang penilaian orang lain terhadap individu bersangkutan c. Perasaan individu tentang penilaian orang lain terhadap dirinya. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 41. C. Teori delapan tahap perkembangan. A.Masa bayi, 0-2 tahun B Masa kanak-kanak awal, 2-3 tahun C Masa Bermain, 4-5 tahun D Masa Sekolah, 6,-11 tahun E Masa Remaja, 12 - 18 tahun F Masa Dewasa awal, 19 -35 tahun G Masa Dewasa Pertengahan, 35-50 tahun H Masa Tua, 51 tahun >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 42. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN Kebudayaan berasal dari kata Buddhayah dalam bahasa Sansekerta memiliki arti hal-hal yang bersangkutan dengan akal (cipta). Horton dan Hunt Suatu kebudayaan yang dianut masyarakat ditransfer kepada masing-masing individu sehingga kebudayaan itu tertanam dan akan mempengaruhi kepribadian individu tersebut >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 43. KEBUDAYAAN YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN 1. Kebudayaan khusus berdasar faktor Kedaerahan 2. Perbedaan Cara hidup di kota dan desa 3. Kebudayaan khusus kelas sosial 4. Kebudayaan khusus atas dasar agama 5. Kebudayaan berdasarkan Profesi >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 44. Kesimpulan Kepribadian ialah keseluruhan sikap individu dengan sistem tendensi tertentu yg dimiliki dan saling mempengaruhi dengan rangkaian situasi sehari hari. Faktor faktornya : Faktor biologis Lingkungan fisik Kebudayaan Pengalaman dalam kelompok Pengalaman yang berbeda Menurut Peter Berger ada dua bentuk sosialisasi : Primer dan sekunder Agen sosialisasi : Keluarga Temen sepermainan Sekolah Media massa >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 45. Kesimpulan Kelompok kerja Teory Generalized other Teory Looking glass self Teory delapan tahap perkembangan Berbagai kebudayaan Kebudayaan khusus berdasar faktor kedaerahan Perbedaan cara hidup di kota dan desa Kebudayaan khusus kelas sosial Kebudayaan khusus berdasarkan agama Kebudayaan berdasarkan Profesi >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 46. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>