Dokumen tersebut membahas peranan penting koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi di Indonesia. Koperasi dapat memberikan manfaat langsung kepada anggotanya melalui peningkatan layanan dan kegiatan kelompok, serta manfaat tidak langsung kepada lingkungan melalui kontribusi terhadap pembangunan sosial dan ekonomi.
1 of 9
Downloaded 33 times
More Related Content
Ekonomi koperasi
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di Indonesia peranan koperasi sangatlah penting, maka tidak heran koperasi bisa kita
jumpai dimana-mana di seluruh daerah di Indonesia, bahkan sampai ke plosok pun kita bisa
menjumpai koperasi. Bagi Masyarakat Indonesia, Koperasi sudah tidak asing lagi, karena
kita sudah merasakan jasa Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat.
Sebagaimana lembaga ekonomi lainnya, koperasi adalah salah satu bentuk persekutuan yang
melakukan kegiatan muamalah di bidang ekonomi.
2. PEMBAHASAN
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI
Perekonomian Indonesia saat ini telah mengalami krisis penurunan pemasukan
atau peningkatan angka kemiskinan. Oleh karena itu koperasi sebagai salah
satu program pemerintah sangat membantu dalam membangun perekonomian
indonesia yang sedang terpuruk melalui program program nya yang perlahan
dapat menyejahterakan masyarakat indonesia.
I. PERANAN KOPERASI DI NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG
Pembentukan organisasi koperasi yang mandiri dan otonom telah diterima
dengan alasan-alasan sebagai berikut :
Organisasi koperasi relatif terbuka dan demokrasi.
Stuktur dasar dari tipe organisasi kopersi yang bersifat social ekonomis
cukup fleksibel.
Para anggota yang termaksud golongan penduduk yang social
ekonominya lemah, dapat memanfaatkan sarana swadaya.
3. II. DAMPAK KOPERASI TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI
A. Dampak Mikro dari suatu Koperasi
1. Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang
timbul dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-kegiatan
kelompok koperasi.
2. Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungann organisasi kopersi dapat
secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social dan ekonomi.
B. Dampak Makro dari Organisi Koperasi
Ada 4 kontribusi-kontribusi dalam beberapa bidang :
1. Politik
Sejumlah harapan dari dampak belajar para anggota koperasi, yang berpartisipasi secara
aktif dalam lembaga-lembaga kopersi yang diorganisasi secara demokratis.
2. Sosial
Wadah ini sebagai perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses pembangunan dari
bawah diharapkan akan bertitik tolak dari struktur social yang ada, dan akan merangsang
inovasi-inovasi tertentu yang dapat mengubah masyarakat tradisional tanpa merusaknya.
4. 3. Ekonomi Sosial
Jika koperasi berhasil meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para anggotanya yang
secara social ekonomis lemah dan miskin, maka ia telah memberikan kontribusi yang cukup
besar terhadap proses integrasi ekonomi dan social.
4. Ekonomi
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan ekonomi :
perubahan secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha kecil dan menengah yang
semula berpikir tradisional menjadi termotivasi dan akan memperoleh kesempatan untuk
memanfaatkan sumber dayanya sendiri.
diversivikasi struktur produksi, perluasan usaha pengadaan bahan makanan dari bahan
mentah.
peningkatan pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para petani, pengrajin, dan pekerja
lepas dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan.
peningkatan kegiatan pembentukan modal dan perbaikan modal manusia melalui pendidikan
latihan manajer, karyawan, dan anggota.
transformasi secara bertahap para petani yang orintasinya pada pemenuhan kebutuhan
dasar ke dalam suatu system ekonomi yang semakin berkembang, melalui pembagian kerja
dan spesialisasi yang semakin meningkat.
pengembangan pasar, perbaikan stuktur pasar, perilaku pasar dan prestasi pasar, dan
persaingan semakin efektif akan memperbaiki koordinasi yang saling membantu dari
berbagai rencana ekonomi konsumen dan produsen berbagai barang dan jasa.
5. III. ASPEK-ASPEK POKOK KOPERASI DAN SISTEM EKONOMI
Ada 3 sistem ekonomi yang berbeda berdasarkan kesamaan-kesamaan hakiki yang terdapat dalam struktur
pembuatan keputusan, struktur infomasi dan motivasi pada perekonomian Negara-negara industri.
Sistem perekonomian swasta atau kapitalis, misalnya Amerika Serikat, Republik Federasi Jerman, dan
Negara-negara industri Barat lainnya termasuk Jepang.
Sistem perekonomian sosialis yang direncanakan dari pusat, misalnya Republik Demokrasi Jerman dan Uni
Soviet.
Sistem perekonomian pasar sosialis dengan pemilikan masyarakat (Yugoslavia) atau denagn pemiliakn Negara
(Hongaria) yang telah dikembangkan berdasarkan pengalaman-pengalaman negatif yang diperoleh dari
penerapan bentuk perencanaan administratif dari pusat atau berbagai kegiatan ekonomi dan atas berbagai
proses pembangunan.
IV. KOPERASI SEBAGAI SARANA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Jika dilihat dari segi pandangan pemerintah yang mendukung pengembangan koperasi hal tersebut tidak
dianggap sebagai sasaran akhir dalam pengka melaksanakan kebijakan pembangunan nasional. Ada 3 perbedaan
penting mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah, sebagai sarana swadaya yang otonom dari para anggota
dan koperasi yang diawasi Negara:
1. Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah, di mana pemerintah mempengaruhi atau mengawasi
organisasi ini secara langsung dan secara administrasi untuk melaksanakan tigas-tugas khusus dan kegiatan-
kegiatan tertentu dalam rangka menerapkan kebijakan dan program pembangunan.
2. Koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya, dan mencoba mempengaruhi
secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para anggotanya dan untuk merangsang timbulnya dampak-
dampak yang berkaitan dengan pembangunan.
6. V. KONSEPSI PENGEMBANGAN KOPERASI
Suatu konsepsi pemerintah yang konsisten dan bersifat umum mengenai usaha yang mendorong
secara tidak langsung pertumbuhan secara bertahap dan pengembangan sendiri dari
organisasi-organisasi koperasi trediri atas:
penggabungan-penggabungan secara sistematis dari berbagai kebijakan untuk menciptakan
kondisi-kondisi pokok, yang disesuaikan dengan situasi social ekonomi dan budaya Negara-
negara yang bersangkutan.
menunjang pertumbuhan secara bertahap organisasi swadaya koperasi dan gerakan
koperasi.
VI. SEBAB-SEBAB KEGAGALAN ORGANISASI KOPERASI
Kebijaksanaan pada dasarnya beranggapan bahwa, jika persyaratan persyaratan minimum itu
tidak dapat dipenuhi, maka kekurangan itu selama jangka waktu tertentu dapat diganti dengan
bantuan-bantuan pemerintah,sbb :
Prakarsa untuk membentuk koperasi diganti dengan aktivitas-aktivitas dri pegawai dinas
pengembangan koperasi
Kemampuan untuk memberikan kontribusi terhadap modal koperasi diganti dengan donasi-
donasi pemerintah atau pinjaman-pinjaman lunak.
Keterampilan manajemen untuk untuk menjalankan perusahaan koperasi diganti oleh pegawai-
pegawai pemerintah.
7. VII. SARANA DAN CARA MENGGUNAKAN BANTUAN PEMERINTAH SECARA EFEKTIF
Secara umum, dapat dikatakan bahwa dana-dana atau bantuan keuangan pemerintah dapat
diberikan secara efektif, apabila seluruh bantuan dititikberatkan pada kegiatan-kegiatan yang
bertujuan menciptakan persyaratan-persyaratan bagi pertumbuhan ekonomi.
A. Pengurangan Pengaruh Pemerintah Terhadap Koperasi yang Disponsori Pemerintah
Ada tiga tahap de-ofisialisasi (pengurangan pengaruh pemerintah), yaitu sbb:
Tahap I
Mendukung perintisan organisasi koperasi.
Tahap II
Melepaskan koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan pengawasan teknis, manajerial
dan keuangan secara langsung dari organisasi-organisasi pemerintah dan dikendalikan oleh
Negara.
Tahap III
Perkembangan koperasi selanjutnya sebagai organisasi mandiri yang otonom.
8. B. Pemusatan Perhatian pada Pengembangan Prakoperasi
Persysaratan-persyaratan bagi terbantuknya dan pertumbuhan koperasi, yaitu sbb:
Terdapat sejumlah (calon) anggota yang cukup dan tidak puas dengan keadaan ekonomi dan
sosial yang ada dan bertujuan secara aktif memperbaikinya.
Mereka memiliki gagasan-gagasan konkrit mengenai organisasi koperasi sebagai suatu sarana
yang sesuai untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan bersama.
Terdapat keuntungan-keuntungan dari kerja sama yang potensial, yang dapat diwujudkan bagi
kemanfaatan mereka.
9. KESIMPULAN
Peranan Koperasi bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang
timbul dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-kegiatan
kelompok koperasi. Koperasi bersifat tidak langsung terhadap lingkungan organisasi
kopersi dapat secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social dan
ekonomi.