Dokumen tersebut membahas tentang sistem persamaan linier dan matriks, termasuk definisi, contoh, dan metode penyelesaian sistem persamaan linier seperti metode grafik, eliminasi, substitusi, dan gabungan."
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
1. Dokumen membahas prinsip-prinsip dasar membilang, permutasi, kombinasi, dan peluang.
2. Permutasi adalah susunan beraturan dari sekumpulan objek, sedangkan kombinasi adalah pemilihan objek tanpa memperhatikan urutan.
3. Rumus untuk menghitung kemungkinan tergantung pada jenis masalahnya, apakah melibatkan permutasi, kombinasi, atau peluang bersyarat.
Dokumen tersebut membahas tentang interpolasi polinom Newton Gregory maju dan mundur untuk fungsi dua variabel. Ia menjelaskan bentuk umum polinom interpolasi dua variabel, contoh penyelesaian soal interpolasi satu variabel menggunakan polinom Newton Gregory maju dan mundur, serta contoh soal interpolasi dua variabel.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi kompleks yang mencakup fungsi elementer seperti fungsi linear, bilinear, eksponen, dan trigonometri. Dokumen ini ditulis oleh Irena Adiba dari Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Bab ini membahas integral lipat dua pada berbagai koordinat dan daerah integrasi. Integral lipat dua digunakan untuk menghitung volume, pusat massa, dan momen inersia. Contoh soal mendemonstrasikan teknik penyelesaian integral lipat dua dengan merubah urutan integrasi sesuai bentuk daerah integrasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang integral lipat tiga pada berbagai koordinat ruang dan contoh-contoh perhitungannya. Terdapat penjelasan mengenai integral lipat tiga pada koordinat Kartesius, tabung, dan bola serta penggantian variabel dan contoh perhitungannya.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
Dokumen tersebut membahas tentang kejadian yang saling bebas, saling terpisah, serta rumus untuk menghitung peluangnya. Kejadian A dan B disebut saling bebas jika terjadinya A tidak mempengaruhi B, sedangkan saling terpisah berarti A dan B tidak mungkin terjadi bersamaan. Rumus peluang untuk keduanya adalah P(A dan B)=P(A)P(B) dan P(A atau B)=P(A)+P(B).
1. Dokumen tersebut membahas perjalanan pengembangan konsep bilangan sejak zaman prasejarah hingga zaman sejarah, mulai dari bilangan asli, bilangan cacah, hingga bilangan bulat. Bilangan bulat merupakan sistem bilangan yang tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian.
2. Dokumen juga menjelaskan sifat-sifat operasi penjumlahan dan perkalian pada himpunan bilangan bulat sebagai aksioma, seperti tertut
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
油
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial biasa (PDB), yang didefinisikan sebagai persamaan yang memuat satu atau lebih turunan fungsi satu peubah bebas yang tidak diketahui. PDB dibedakan berdasarkan orde dan derajat turunan tertinggi yang terlibat. Ada beberapa jenis PDB dan cara penyelesaiannya, seperti PDB dengan variabel terpisah, PDB dengan koefisien fungsi homogen, dan PDB linear.
Dokumen tersebut membahas tentang integral garis, integral lipat dua dan tiga, serta metode penghitungan integral garis menggunakan metode Riemann. Metode Riemann melibatkan partisi interval dan penjumlahan Riemann untuk mendekati integral garis. Teorema integral garis memberikan hubungan antara kerja medan gaya konservatif dengan perbedaan fungsi potensial di titik awal dan akhir kurva.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
1. Dokumen membahas tentang integral tak wajar, yaitu integral yang tidak memenuhi syarat sebagai integral biasa karena batas pengintegralannya tak hingga atau integran tidak kontinu. Jenis integral tak wajar dijelaskan beserta contoh perhitungan kekonvergensannya. Soal latihan kekonvergensan integral tak wajar juga diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang ekspektasi matematik yang merupakan konsep penting dalam teori probabilitas dan statistika. Ekspektasi matematik adalah nilai rata-rata yang diharapkan dari suatu peubah acak diskrit atau kontinu. Diberikan contoh perhitungan ekspektasi matematik dari pelemparan dua koin secara bersamaan.
Bab ini membahas integral lipat dua pada berbagai koordinat dan daerah integrasi. Integral lipat dua digunakan untuk menghitung volume, pusat massa, dan momen inersia. Contoh soal mendemonstrasikan teknik penyelesaian integral lipat dua dengan merubah urutan integrasi sesuai bentuk daerah integrasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang integral lipat tiga pada berbagai koordinat ruang dan contoh-contoh perhitungannya. Terdapat penjelasan mengenai integral lipat tiga pada koordinat Kartesius, tabung, dan bola serta penggantian variabel dan contoh perhitungannya.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
Dokumen tersebut membahas tentang kejadian yang saling bebas, saling terpisah, serta rumus untuk menghitung peluangnya. Kejadian A dan B disebut saling bebas jika terjadinya A tidak mempengaruhi B, sedangkan saling terpisah berarti A dan B tidak mungkin terjadi bersamaan. Rumus peluang untuk keduanya adalah P(A dan B)=P(A)P(B) dan P(A atau B)=P(A)+P(B).
1. Dokumen tersebut membahas perjalanan pengembangan konsep bilangan sejak zaman prasejarah hingga zaman sejarah, mulai dari bilangan asli, bilangan cacah, hingga bilangan bulat. Bilangan bulat merupakan sistem bilangan yang tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian.
2. Dokumen juga menjelaskan sifat-sifat operasi penjumlahan dan perkalian pada himpunan bilangan bulat sebagai aksioma, seperti tertut
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
油
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial biasa (PDB), yang didefinisikan sebagai persamaan yang memuat satu atau lebih turunan fungsi satu peubah bebas yang tidak diketahui. PDB dibedakan berdasarkan orde dan derajat turunan tertinggi yang terlibat. Ada beberapa jenis PDB dan cara penyelesaiannya, seperti PDB dengan variabel terpisah, PDB dengan koefisien fungsi homogen, dan PDB linear.
Dokumen tersebut membahas tentang integral garis, integral lipat dua dan tiga, serta metode penghitungan integral garis menggunakan metode Riemann. Metode Riemann melibatkan partisi interval dan penjumlahan Riemann untuk mendekati integral garis. Teorema integral garis memberikan hubungan antara kerja medan gaya konservatif dengan perbedaan fungsi potensial di titik awal dan akhir kurva.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
1. Dokumen membahas tentang integral tak wajar, yaitu integral yang tidak memenuhi syarat sebagai integral biasa karena batas pengintegralannya tak hingga atau integran tidak kontinu. Jenis integral tak wajar dijelaskan beserta contoh perhitungan kekonvergensannya. Soal latihan kekonvergensan integral tak wajar juga diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang ekspektasi matematik yang merupakan konsep penting dalam teori probabilitas dan statistika. Ekspektasi matematik adalah nilai rata-rata yang diharapkan dari suatu peubah acak diskrit atau kontinu. Diberikan contoh perhitungan ekspektasi matematik dari pelemparan dua koin secara bersamaan.
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxdindaspd2000
油
Dokumen tersebut membahas tentang aturan perkalian, pencacahan, ruang sampel, peluang suatu kejadian, frekuensi harapan, dan kejadian majemuk dalam konteks matematika.
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi peluang binomial dan variabel acak binomial. Secara singkat, distribusi peluang binomial terjadi ketika terdapat percobaan yang berulang dengan dua kemungkinan hasil (sukses/gagal), peluang tetap pada setiap percobaan, dan jumlah percobaan tetap. Variabel acak binomial merepresentasikan jumlah kejadian sukses yang dihasilkan dari serangkaian percobaan binomial.
Dokumen tersebut membahas tentang peluang suatu kejadian dalam statistika. Secara singkat, dibahas mengenai definisi ruang sampel, kejadian, peluang suatu kejadian, hubungan antara peluang kejadian dan komplemennya, serta peluang kejadian majemuk dan kejadian yang saling lepas.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep statistika dasar seperti peubah acak, distribusi peluang diskret dan kontinyu, serta distribusi peluang gabungan. Termasuk contoh soal untuk memahami penerapannya.
Bagian ini membahas mengenai variabel acak dan distribusi peluang. Diuraikan di sini bagaimana menghitung rata-rata dan simpangan baku suatu variabel acak.
Dokumen tersebut membahas tentang peluang suatu kejadian dalam percobaan acak. Secara singkat, dibahas mengenai ruang sampel, kejadian, dan rumus untuk menghitung peluang suatu kejadian berdasarkan jumlah anggota ruang sampel dan kejadian. Contoh-contoh penerapan rumus tersebut diberikan untuk menghitung peluang hasil percobaan pengundian dan pengocokan dadu.
Dokumen tersebut membahas distribusi peluang binomial, termasuk materi prasyarat seperti kombinasi dan peluang, variabel acak, distribusi peluang variabel acak diskrit, dan teorema distribusi peluang binomial beserta contoh-contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang variabel random dan distribusi teoretis. Secara singkat, variabel random dibedakan menjadi diskrit dan kontinu, sedangkan distribusi teoretis dibedakan menjadi diskrit dan kontinu berdasarkan jenis variabel randomnya. Distribusi teoretis memberikan daftar probabilitas terjadinya nilai-nilai variabel random.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang ruang sampel dan peluang suatu kejadian dalam percobaan acak.
2. Beberapa konsep yang dijelaskan meliputi ruang sampel, banyak ruang sampel, peluang suatu kejadian, peluang komplemen, peluang kejadian majemuk, dan frekuensi harapan.
3. Contoh-contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan untuk membantu mema
Dokumen tersebut merangkum konsep peluang, teknik menghitung peluang menggunakan permutasi dan kombinasi, serta contoh soal peluang. Dibahas pula makna peluang, ruang sampel, kejadian, dan cara menghitung peluang suatu kejadian.
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING MATEMATIKA KELAS 4 REVISI TERBARU CP 032 KU...AndiCoc
油
Modul Ajar Matematika Kelas 4 Pembelajaran Deep Learning Kurikulum Merdeka 2025/2026
Capaian Pembelajaran Matematika Fase B (Kelas III & IV) Berdasarkan Elemen:
Bilangan : Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000.
Tujuan Pembelajaran:
1.1 Membaca bilangan cacah sampai 10.000
1.2 Menulis bilangan cacah sampai 10.000
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 PEMBELAJARAN DEEP LEARNING.pdfAndiCoc
油
Modul Ajar Matematika Kelas 4 Pembelajaran Deep Learning Kurikulum Merdeka 2025/2026
Capaian Pembelajaran Matematika Fase B (Kelas III & IV) Berdasarkan Elemen:
Bilangan : Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000.
Tujuan Pembelajaran:
1.1 Membaca bilangan cacah sampai 10.000
1.2 Menulis bilangan cacah sampai 10.000
Prinsip kerja alat ALAT NAVIGASI MODEREN.pdfarham73
油
Frekuensi rendah (10 40 kHz), baik sekali untuk mengamati gerombolan ikan di perairan dalam
Frekuensi tinggi (80 200 kHz), untuk mendeteksi ikan-ikan pelagis
Frekuensi sedang (40 80 kHz), berfungsi diantara kedua macam fish finder tersebut
Dadang Solihin Book Review Number 001/January 2025Dadang Solihin
油
Sepuluh buku yang direview dalam edisi ini tidak hanya menawarkan narasi-narasi kuat, tetapi juga membuka peluang untuk memahami hubungan antara kekuasaan, ideologi, teknologi, dan masa depan umat manusia. Mulai dari pertanyaan mengapa bangsa-bangsa gagal, hingga refleksi atas masa depan yang ditentukan oleh kecerdasan buatan dan realitas kuantum global.
2. 2
Definisi Harapan Matematik
Satu konsep yang penting di dalam teori peluang dan
statistika adalah ekspektasi matematik atau nilai
ekspektasi.
Ekspektasi matematik = harapan matematik.
Misalkan dua uang logam dilempar secara bersamaan
sebanyak 16 kali. Misalkan X menyatakan banyaknya sisi
angka (A) yang muncul pada setiap pelemparan, maka X
dapat benilai 0, 1, atau 2. Misalkan pada eksperimen tersebut
dicatat berapa kali muncul 0, 1, atau 2 sisi buah sisi angka
pada setiap pelemparan, dan diperoleh hasil masing-masing
4 kali, 7 kali, dan 5 kali. Berapa rata-rata banyaknya sisi
angka yang muncul pada setiap lemparan?
3. 3
Rata-rata (atau rataan) banyaknya sisi angka yang
muncul pada setiap pelemparan kedua koin tersebut
adalah:
Kita ingin menghitung berapa rataan banyaknya sisi
angka dari pelemparan dua uang logam yang dapat
diharapkan muncul dalam jangka panjang? Inilah
yang dinamakan nilai ekspektasi atau nilai harapan.
Notasi: E(X) = nilai harapan (harapan matematik)
06
.
1
)
16
/
5
)(
2
(
)
16
/
7
)(
1
(
)
16
/
4
)(
0
(
16
)
5
)(
2
(
)
7
)(
1
(
)
4
)(
0
(
=
+
+
=
+
+
=
4. 4
Untuk suatu peubah acak diskrit X yang memiliki nilai-
nilai yang mungkin x1, x2, , xn, nilai harapan dari X
didefinisikan sebagai:
E(X) = x1P(X = x1) + x2P(X = x2) + + xnP(X = xn)
=
Mengingat P(X = xi) = f(xi), maka
E(X) = x1f(x1) + x2f(x2) + + xnf(xn)
=
)
(
1
i
n
i
i
x
X
P
x =
=
)
(
1
i
n
i
i
x
f
x
=
5. 5
Sebagai kasus khusus bila peluang setiap nilai xi adalah
sama, yaitu 1/n, maka
E(X) = x1(1/n) + x2(1/n) + + xn(1/n)
=
yang disebut rataan, rata-rata, rerata, atau mean
aritmetika, dan dilambangkan dengan 亮.
Nilai harapan dari X seringkali disebutrataan dan
dilambangkan dengan ux, atau 亮 jika peubah acaknya
sudah jelas diketahui.
n
x
x
x n
+
+
+ ...
2
1
6. 6
Definisi 1. Misalkan X adalah peubah acak dengan
distribusi peluang f(x). Nilai harapan atau rataan X
adalah:
亮 =E(X) =
untuk X diskrit, dan
亮 =E(X)
untuk X kontinu.
x
x
xf )
(
=
dx
x
xf )
(
7. 7
Tinjau kembali contoh pelemparan dua uang logam.
Ruang sampel dari pelemparan dua uang logam:
S = {AA, AG, GA, GG}
sehingga:
P(X = 0) = P(GG) = 1/4
P(X = 1) = P(AG) + P(GA) = 村 + 村 = 遜
P(X = 2) = P(AA) = 村
maka, rataan banyaknya sisi angka yang muncul pada
pelemparan dua buah uang logam adalah:
亮 = E(X) = (0)(1/4) + (1)(1/2) + (2)(1/4) = 1
Jadi, bila seseorang melantunkan dua uang logam secara
berulang-ulang, maka rata-rata dia memperoleh satu sisi
angka (A) yang muncul pada setiap lemparan.
8. 8
Contoh 1. Dalam sebuah permainan dengan dadu, seorang pemain
mendapat hadiah Rp20 jika muncul angka 2, Rp40 jika muncul
angka 4, membayar Rp30 jika muncul angka 6, sementara pemain
itu tidak menang atau kalah jika keluar angka yang lain. Berapa
harapan kemenangannya?
Jawaban:
Misalkan X menyatakan peubah acak yang menyatakan jumlah
uang yang dimenangkan. Nlai X yang mungkin adalah 0, 20, 40,
dan -30. Setiap angka dadu mempunayi peluang yang sama, 1/6.
xi 0 +20 0 +40 0 -30
------------------------------------------------------------------------------
f(xi) 1/6 1/6 1/6 1/6 1/6 1/6
Nilai harapan si pemain itu adalah:
亮 = E(X)=(0)(1/6)+(20)(1/6)+(0)(1/6)+(40)(1/6)+(0)(1/6)+(-30)(/16)=5
Jadi, si pemain diharapkan memenangkan Rp5.
9. 9
Latihan. Tiga uang logam dilempar secara
bersamaan. Pemain mendapat Rp5 bila muncul
semua sisi angka (A) atau semua sisi gambar
(G), dan membayar Rp3 bila muncul sisi angka
satu atau dua. Berapa harapan
kemenangannya?
(Jawaban ada pada slide berikut)
10. 10
Jawaban:
Ruang sampel dari pelemparan 3 uang logam adalah:
S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GGG, GGA, GAG, GAA}
Tiap sampel mempunyani peluang sama, yaitu 1/8.
Misalkan X menyatakan besarnya kemenangan (dalam Rp).
Kemungkinan nilai Y adalah Rp5 bila kejadian E1 = {AAA, GGG}
yang muncul dan Rp -3 bila kejadian E2 = {AAG, AGA, AGG, GGA,
GAG, GAA} yang muncul.
P(E1) = 2/8 = 村
P(E2) = 6/8 = 他
Nilai harapan si pemain adalah:
亮 = E(Y) = (5)(1/4) + (-3)(3/4) = -1
Artinya si pemain kalah sebesar Rp 1 setiap lemparan 3 mata uang.
11. 11
Latihan. Suatu pengiriman 9 buah komputer
mengandung 2 buah yang cacat. Sebuah
sekolah membeli secara acak 3 dari 9 komputer
yang ditawarkan. Berapa rata-rata komputer
yang rusak diterima oleh sekolah itu?
12. 12
Contoh 2. Sebuah panitia beranggotakan 3 orang dipilih secara
acak dari 4 orang mahasiswa STI dan 3 orang mahasiswa IF.
Berapa nilai harapan banyaknya mahasiswa STI yang terpilih dalam
panitia tersebut?
Jawaban: Misalkan X menyatakan jumlah mahaiswa yang terpilih
dalam panitia tersebut. Nilai X yang mungkin adalah 0, 1, 2, dan 3.
Distribusi peluang X adalah
f(x) = C(4,x)C(3, 3-x) / C(7, 3)
Dapat dihitung f(0) = 1/35, f(1) = 12/35, f(2) = 18/35, dan f(3) = 4/35.
Nilai harapan banyaknya mahasiswa STI di dalam panitia itu
adalah:
E(X) = (0)(1/35) + (1)(12/35) + (2)(18/35) + (3)(4/35) = 1.7
Jadi, secara rata-rata terpilih 1.7 orang mahasiswa STI dalam
panitia yang berangotakan 3 orang tersebut.
13. 13
Contoh 3. Misalkan X adalah peubah acak yang
menyatakan umur sejenis lampu (dalam jam). Fungsi
padatnya diberikan oleh:
Hitung harapan umur jenis bola lampu tersebut!
Jawaban:
Jadi, jenis bola lampu itu dapat diharapkan berumur
secara rata-rata 200 jam.
ェ
ゥ
ェ
ィ
ァ
>
=
lainnya
untuk
,
0
100
,
20000
)
( 3
x
x
x
x
f
200
20000
20000
)
(
100
2
100
3
=
=
=
=
x
dx
x
x
X
E
亮
14. 14
Misalkan X adalah peubah acak diskrit dengan distribusi
peluang f(x). Pandang sebuah peubah acak baru g(X)
yang bergantung pada X. Nilai harapan peubah acak g(X)
adalah:
亮g(x) = E[g(X)] = g(x)f(x)
bila X diskrit, dan
亮g(x) = E[g(X)] =
bial X kontinu.
dx
x
f
x
g )
(
)
(
15. 15
Contoh 4. Banyaknya mobil yang masuk ke tempat cuci mobil
antara jam 13.00 14.00 setiap hari mempunyai distribusi peluang:
x 4 5 6 7 8 9
f(x) 1/12 1/12 村 村 1/6 1/6
Misalkan g(X) = 2X 1 menyatakan upah (dalam Rp) para karyawan
yang dibayar perusahaan pada jam tersebut. Hitunglah harapan
pendapatan karyawan pada jam tersebut.
Jawaban:
E[(g(X)] = E(2X 1 ) =
= (7)(1/2) + (9)(1/2) + (11)(1/4) + (13)(1/4) + (15)(1/6) +
(17)(1/6)
= Rp 12.67
=
9
4
)
(
)
1
2
(
x
x
f
x
16. 16
Contoh 5. Misalkan X adalah peubah acak dengan fungsi padat
Hitunglah nilai harapan g(X) = 2X2 + 1.
Jawaban:
E(2X2 + 1) =
ゥ
ィ
ァ <
<
=
lainnya
untuk
,
0
1
0
),
1
(
2
)
(
x
x
x
x
f
1
|
2
3
4
3
4
)
2
2
4
4
(
)
2
2
)(
1
2
(
1
0
2
4
3
3
1
0
2
1
0
2
=
+
=
+
=
+
=
=
x
x
x
x
x
x
dx
x
x
x
dx
x
x
17. 17
Definisi 2. Bila X dan Y adalah peubah acak dengan
distribusi peluang gabungan f(x, y) maka nilai harapan
peubah acak g(X,Y) adalah
bila X dan Y diskrit, dan
bial X dan Y kontinu
=
=
x y
Y
X
g y
x
f
y
x
g
Y
X
g
E )
,
(
)
,
(
)]
,
(
(
)
,
(
亮
=
= dxdy
y
x
f
y
x
g
Y
X
g
E
Y
X
g )
,
(
)
,
(
)]
,
(
(
)
,
(
亮
18. 18
Contoh 6. Diketahui fungsi padat:
Hitunglah nilai harapan dari g(X,Y) = Y/X.
Jawaban:
ェ
ゥ
ェ
ィ
ァ <
<
<
<
+
=
lainnya
,
0
1
0
;
2
0
,
4
/
)
3
1
(
)
,
(
2
y
x
y
x
y
x
f
8
/
5
2
3
4
/
)
3
1
(
)
4
/(
)
3
1
(
)
/
(
)]
,
(
[
1
0
2
1
0
2
0
2
1
0
2
0
2
=
+
=
+
=
+
=
=
dy
y
y
dxdy
y
y
dxdy
x
y
yx
X
Y
E
Y
X
g
E
19. 19
Sifat-Sifat Harapan Matematik
Teorema 1. Bila a dan b konstanta maka
E(aX + b) = aE(X) + b
Akibat 1: Jika a = 0, maka E(b) = b
Akibat 2: Jika b = 0, maka E(aX) = aE(X)
Teorema 2. E[g(X) 賊 h(X) ] = E[g(X)] 賊 E[h(X)]
Teorema 3. E[g(X,Y) 賊 h(X,Y) ] = E[g(X,Y)] 賊 E[h(X,Y)]
20. 20
Teorema 4. Jika X dan Y adalah peubah acak
sembarang, maka
E(X + Y) = E(X) + E(Y)
Teorema 5. Jika X dan Y adalah peubah acak bebas,
maka
E(XY) = E(X) E(Y)
21. Contoh 5. Lihat kembali Contoh 4. Hitung E(2X 1).
x 4 5 6 7 8 9
f(x) 1/12 1/12 村 村 1/6 1/6
Jawaban:
E(2X 1) = 2E(X) 1
E(X) =
= (4)(1/12) + (5)(1/12) + (6)(1/4) + (7)(1/4) + (8)(1/6) + (9)(1/6)
= 41/6
Sehingga
E(2X 1) = 2E(X) 1 = 2(41/6) 1
sama seperti hasil sebelumnya.
=
9
4
)
(
x
x
xf
22. Contoh 6. Permintaan minuman dalam liter per minggu
dinyatakan dalam fungsi variabel random g(X) = X2 + X - 2, di
mana X mempunyai fungsi padat:
Tentukan nilai rataan dari permintaan minuman tersebut.
Jawaban:
E(X2 + X 2) = E(X2) + E(X) - E(2)
E(2) = 2 (akibat Teorema 1)
2
E(X) = 2x(x 1)dx = 5/3
1
2
E(X2) = 2x2 (x 1)dx = 17/6
1
Jadi, E(X2 + X 2) = E(X2) + E(X) - E(2) = 17/6 + 5/3 -2 = 5/2
23. Contoh 7. Sepasang dadu dilemparkan. Tentukan nilai harapan
jumlah angka yang muncul.
Jawaban:
Misalkan: X menyatakan angka yang muncul pada dadu pertama
Y menyatakan angka yang muncul pada dadu kedua
Ditanya: berapa E(X + Y)?
E(X + Y ) = E(X) + E(Y)
E(X) = (1)(1/6) + (2)(1/6) + (3)(1/6) + (4)(1/6) + (5)(1/6) + (6)(1/6)
= 7/2
E(Y) = E(X) = 7/2
Jadi, E(X + Y) = E(X) + E(Y) = 7/2 + 7/2 = 7.