Ekstrak daun cabai rawit berpotensi sebagai pemacu pertumbuhan bulu pada kelinci. Penelitian menguji efek ekstrak daun cabai rawit dalam membantu pertumbuhan bulu kelinci selama 3 minggu dibandingkan dengan produk komersial. Hasilnya, ekstrak daun cabai rawit mendorong pertumbuhan rata-rata 1,09 cm sedangkan produk komersial 0,76 cm, tanpa efek samping berbahaya.
1 of 14
Download to read offline
More Related Content
Ekstrak daun cabai rawit sebagai pemacu petumbuhan bulu pada hewan uji kelinci
1. Ekstrak Daun Cabai Rawit ( Capsicum
frutescents. L) Sebagai Pemacu Pertumbuhan
Bulu Pada Hewan Uji Kelinci (Oryctolagus
cuniculus)
Khairil Abi Mustofa
17253253021
3. Mengetahui efektivitas pertumbuhan
rambut menggunakan ekstrak daun
cabai rawit.
Melatih mahasiswa dalam merawat
kelinci paska pencukuran rambut
dengan bahan-bahan tradisional.
TUJUAN
4. Manfaat dari Proyek Usaha
Mandiri ini adalah tersedianya
informasi kepada peternak maupun
pecinta kelinci tentang manfaat
daun cabai rawit dapat digunakan
sebagai bahan alami pemacu
pertumbuhan rambut pada kelinci
MANFAAT
5. METODE PELAKSANAAN
LOKASI
PELAKSANAAN
ALAT DAN BAHAN
kandang, nipel, sapu lidi, batang pengaduk, vacum
rotavapor, gunting, timbangan digital, plastik, gelas
ukur, oven, sabit, literan, wadah maserasi, kain
saringan, karung, penggaris, spatul dan ember, kain
saring, etanol 96%, aquades, daun cabai rawit, Vitt
Bull 速 dan hewan yang digunakan ialah kelinci
10. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertumbuhan Rambut
No
Waktu Panjang Rambut(cm)
(Hari ke) Perlakuan Kontrol
Ekstrak daun cabai rawit Vitt Bull速
1 1 0,0 0,0
2 3 0,15 0,1
3 6 0,3 0,15
4 9 1 0,5
5 12 1,3 0,9
6 15 1,7 1,2
7 18 2 1,5
8 21 2,3 1,8
Rata-rata pertumbuhan
bulu
1,09 0,76
11. KESIMPULAN Perbandingan pertumbuhan rambut
kelinci perlakuan dan kontrol 0,33 cm
Tidak menimbulkan efek samping
yang berbahaya bagi hewan
peliharaan
Saran Mengenalkan ke masyarakat maupun para
peternak dan pecinta kelinci
Pembuatan relatif mudah dan biaya yang tidak
terlalu mahal
Bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama
12. DAFTAR PUSTAKA
Blakely, J. dan D. H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Ed. Ke-4. Gajdah Mada University Press. Yogyakarta.
Cheeke, P. R., McNitt, J. and Patton, N.M. 2000. Rabbit Production. 8th Edition. Interstate Publishers Inc, Danville,
Illinois.
Mitsui, T. 1992. New Cosmetic Science. Amsterdam (NL): Elsevier Science B. V. hlm 50.
Musdalipah dan Karmilah (2018). Efektifitas Ekstrak Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescents L.) Sebagai Penumbuh
Rambut Terhadap Hewan Uji Kelinci (Oryctolagus cuniculus).
Soedibyo, M. dan Dalimartha, S. 1998. Perawatan Rambut dengan Tumbuhan Obat dan Diet Suplemen. Bogor: PT.
Penebar Swadaya. Halaman: 14-18.
Tantrayana, P., dan B. E, Zubaidah. 2015. Karakteristik Fisik- Kimia Dari Ekstrak Salak Gula Pasir Dengan Metode
Maserasi. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 4.
Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo dan S. Lebdosukodjo. 1997. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta,
Trancik, R. J. 2000. Hair Growth Enhancers. Dalam: Elsner, Peter ,; Maibach, Howard I,. Cosmeuticals, 58, 59.
Wahyuni, D, T. dan S, B, Widjanarko. 2015. Pengaruh Jenis Pelarut dan Lama Ekstraksi Terhadap Ekstrak Karotenoid
Labu Kuning Dengan Metode Gelombang Ultrasonik. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2.
Wasitaadmadja, 1997. Penuntun Kosmetik Medik, Universitas Indonesia. Jakarta.
Yunita, 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dan Fraksi Ekstrak Daun Cabe Rawit (Capsicum frutescens L.) Dan
Identifikasi Golongan Senyawa Dari Fraksi Teraktif. Jakarta: Universitas Indonesia.