際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
LABORATORIUM SATUAN OPERASI
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014
MODUL : Ekstraksi cair-cair
PEMBIMBING : Rispiandi ST
Oleh :
Kelompok : 4
Nama : 1. Neng Sri Widianti 121411020
2. Rima Puspitasari 121411026
3. Zahir Ilham 121411031
Kelas : 2A
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
TanggalPraktikum: 27 Maret 2014
TanggalPenyerahan: April 2014
I.PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Tidakdapatdimungkiribahwasetiap proses
dalamteknologiindustrikimiamelibatkanpemisahansepertipemisahanantarapadat - padat,
pemisahanpadat  cair, pemisahanpadat  gas, pemisahancair  cair, pemisahancair- gas
dan lain- lain.Pemisahantersebutmempunyaiteknikdanmetodemasing 
masinggunamencapaihasil yang lebihbaik.
TeorisecaraumumsudahdiajarkanpadamatakuliahTeknikOperasi.Untukmelengkapidanmemb
erikanketrampilan di lapanganpadasaatterjunkeduniakerjamakaperluketrampilanpraktik di
laboratorium .Denganalasaninimakapemisahan (ekstraksi) cair 
cairdijadikansalahsatumodulpraktikumpada Unit LaboratoriumSatuanOperasi
1.2. TujuanPercobaan
(1) Mengenaldanmemahamiprinsipoperasiekstraksicair  cairpadakolomberpacking
(2) Menghitungkoefisiendistribusi
(3) Menghitung neraca massa proses ekstraksi pada pada beberapa laju alir
(4) Mengetahui kondisi operasi yang sesuai untuk ekstraksi cair  cair tertentu
II.LANDASAN TEORI
Ekstraksi adalah salah satu memisahkan larutan dua komponen dengan
menambahkan komponen ketiga (solvent) yang larut dengan solute tetapi tidak larut
dengan pelarut (diluent). Dengan penambahan solvent ini sebagian solute akan berpindah
dari fasa diluent ke fasa solvent (disebut ekstraksi) dan sebagian lagi tetap tinggal di dalam
fasa diluent (disebut rafinat).
Perbedaan konsentrasi solute di dalam suatu fasa dengan konsentrasi pada keadaan
setimbang merupakan pendorong terjadinya pelarutan (pelepasan) solute dari larutan yang
ada. Gaya dorong (driving force) yang menyebabkan terjadinya proses ekstraksi dapat
ditentukan dengan mengukur jarak sistem dari kondisi setimbang.
Pertimbanganpemakaian proses ekstraksisebagai proses pemisahanantara lain:
(1) Komponenlarutansensitiveterhadappemanasanjikadigunakandestilasimeskipun pada
kondisivakum
(2) Titik didih komponen  komponen dalam campuran berdekatan
(3) Kemudahanmenguap (volatility) komponen  komponenhampirsama.
Pertimbangan  pertimbangandalampemilihanpelarut yang digunakanadalah:
(1) Selektifitas (factor pemisahan = 硫) .
 = fraksi massa solute dalam ekstrak/ fraksi massa diluent dalam ekstra
Fraksi massa solute dalam rafinat/ fraksi massa diluent dalam rafinatpada keadaan
setimbang. Agar proses ekstraksi dapat berlangsung, harga 硫 harus lebih besar dari
satu. Jikanilai 硫 = 1 artinyakeduakomponentidakdapatdipisahkan
(2) KoefisienDistribusi, yaitu
konsentrasi solute dalamfasaekstrak, Y
konsentrasi solute dalam fasa rafinat, X
Sebaiknya dipilih harga koefisien distribusi yang besar, sehingga jumlah solvent yang
dibutuhkan lebih sedikit.
(3) Recoverability (kemampuanuntukdimurnikan)
Pemisahan solute dari solvent biasanyadilakukandengancaradestilasi,
sehinggadiharapkanharga relative volatility daricampurantersebutcukuptinggi.
(4) Densitas
Perbedaandensitasfasa solvent danfasa diluent haruscukupbesar agar
mudahterpisah.Perbedaandensitasiniakanberubahselama proses
ekstraksidanmempengaruhilajuperpindahanmassa
(5) Teganganantarmuka (interfasiatention)
Teganganantarmukabesarmenyebabkanpenggasbungan (coalescence)
lebihmudahnamunmempersulit proses pendispersian.
Kemudahanpenggabunganlebihdipentingkansehinggadipilihpelarut yang
memilikitegangannatarmuka yang besar.
(6) Chemical reactivity
Pelarut merupakan senyawa yang stabil dan inert terhadap komponen  komponen
dalam sistem dan material (bahan konstruksi).
(7) Viskositas, tekanan uap dan titik beku dianjurkan rendah untuk memudahkan
penanganan dan penyimpanan.
(8) Pelarut tidak beracun dan tidak mudah terbakar.
Koefisien distribusi
Pada percobaan inimenentukan koefisien distribusi untuk sistem tri khloro etilena 
asam propionate  air, dan menunjukkan ketergantungannya terhadap konsentrasi. Pada
campuran ketiga zat ini dianggap bahwa fasa berada pada kesetimbangan.Pada konsentrasi
rendah , koefisien distrbusi tergantung pada konsentrasi , sehingga Y = K. X
Y = konsentrasi solute dalam fasa ekstrak
X = konsentrasi solute dalam fasa rafinat
K = koefisien distrbusi
Neraca massa dan koefisien perpindahan massa
Pada percobaan ini mendemonstrasikan bagaimana kelakuan neraca massa pada kolom
ekstraksi dan mengukur koefisien perpindahan massa dan variasinya terhadap laju alir
dengan fasa air sebagai media kontinu.
Simbol dan rumus- rumus yang digunakan dalam perhitungan ditunjukkan sebagai berikut
Untuk sistem tri khloro etilena  air  asam propionate,
Vw : lajualir air (L/s)
Vo : laju alir TCE (L/s)
X : konsentrasi asam propionate dalam fasa organic (kg/L)
Y : konsentrasi asam propionate dalam fasa air (kg/L)
Indeks 1 : padapuncakkolom
2 : padadasarkolom
1. Neraca Massa
Asam propionate yang terekstraksi dari fasa organic (rafinat)
= Vo (X1  X2)
Asam propionate yang terekstraksi dari fasa air (ekstrak)
= Vw (Y1  0)
Maka : Vo (X1  X2) = Vw (Y1  0)
2. EfisiensiEkstraksi
Koefisienperpindahanmassa
= Lajuperpindahanmassa /volume packing X gayadorong rata- rata
Log rata- rata gayadorong = X1 - X2/ ln ( X1/ X2)
X1 : gaya dorong pada puncakkolom = X2 - 0
X2 : gaya dorong pada dasarkolom = X1  X1*
X1* : konsentrasiasam di dalamfasaorganic yang berkesetimbangandengankonsentrasi
Y1 di dalam fasa air.
Hargakesetimbanganinidapatdidapatkandarikurvakoefisiendistribusi (pada
percobaan 1)
III. PERCOBAAN
3.1. Susunanalat dan bahan yang digunakan
Susunanalatditunjukkan pada gambar berikut
3.2. ProsedurPercobaan
Kalibrasi pompa stroke
100 ml
aquadest atur nyalakantampung
Tangki Stroke
Tentukan stroke yang sesuai untuk laju alir
200 ml/menit dan 300 ml/menit
Pompa Ember
Variasikan stroke pompa
Hitung waktu dari pompa
dinyalakan sampai aquadest habis
Bahan:
NaOH 0,1 M
Asam propionate
Tri cloroetilen (TCE)
Air (solvent)
Tisu
Alatpendukung lain:
Dosimat
Potensiograf
Corongpemisah 250 ml, 2
buah
Gelasukur 250 ml, 2 buah
Batangpengaduk
Operasi ekstraksi
2,5L TCE 25 ml 賊 10 liter aquadest
Asam propionat (sampai tangki 1/2 penuh)
Tangki
fasa
organik
Tangki
air
jalankanpompa air
danisikolompadalajualirtinggi
(valve rotameterdibukapenuh)
Setelahtinggi air
mencapaipuncakunggun
packing,
Jalankanpompafasaorganik
Ambil sample 15 ml
padadasarkolomdanataskolom,
rafinatdanekstrak setiap 3 menit sekali
Titrasidengan 0,1 M NaOH
Ulangi percobaan pada laju alir yang berbeda
3.3. Tabel Data
Kalibrasi pompa stroke
% bukaan V (ml) t (menit) Q (ml/menit)
30 100 1,16 86,2
40 100 0,82 121,95
50 100 0,52 192
60 100 0,4 250
70 100 0,33 303
Karena diperlukan laju alir 200 dan 300 ml/menit, maka digunakan%bukaan55 dan 70
Proses Ekstraksi
Laju Alir = 200 ml/menit
No
Waktu
(menit)
Volume
Ekstrak (mL)
Volume
Rafinat (mL)
Volume NaOH
0,1 M (mL)
Ekstrak Rafinat
1 3 10 10 2,4 1
2 6 10 10 7,45 1,6
3 9 10 10 7,6 1,8
4 12 10 10 8,9 2,5
5 0 10 10 14,75 0,1
Laju Alir = 300 ml/menit
No
Waktu
(menit)
Volume
Ekstrak (mL)
Volume
Rafinat (mL)
Volume NaOH
0,1 M (mL)
Ekstrak Rafinat
1 3 10 10 4,4 1,1
2 6 10 10 5,15 1,55
3 9 10 10 5,95 1,9
4 12 10 10 7,45 3,4
IV.PENGOLAHAN DATA
1. MenghitungKonsentrasiAsamPropionat di RafinatdanEkstrak
a. LajuAlir 1
LajuAlir Air = 200 mL/min
LajuAlir TCE+A. Propionat = 200 mL/min
VEkstrak x MA. Prop Ekstrak = VNaOH x MNaOH
VRafinat x MA. Prop Rafinat = VNaOH x MNaOH
No
Waktu
(menit)
Volume
Ekstrak
(mL)
Volume
Rafinat
(mL)
Volume NaOH
0,1 M (mL)
Konsentrasi Asam
Propionat
Ekstrak Rafinat Ekstrak Rafinat
1 3 10 10 2,4 1 0,024 0,01
2 6 10 10 7,45 1,6 0,0745 0,016
3 9 10 10 7,6 1,8 0,076 0,018
4 12 10 10 8,9 2,5 0,089 0,025
5 0 10 10 14,75 0,1 0,1475 0,001
b. LajuAlir2
LajuAlir Air = 300 mL/min
LajuAlir TCE+A. Propionat = 300 mL/min
VEkstrak x MA. Prop Ekstrak = VNaOH x MNaOH
VRafinat x MA. Prop Rafinat = VNaOH x MNaOH
No
Waktu
(menit)
Volume
Ekstrak
(mL)
Volume
Rafinat
(mL)
Volume NaOH0,1
M (mL)
Konsentrasi Asam
Propionat
Ekstrak Rafinat Ekstrak Rafinat
1 3 10 10 4,4 1,1 0,044 0,011
2 6 10 10 5,15 1,55 0,0515 0,0155
3 9 10 10 5,95 1,9 0,0595 0,019
4 12 10 10 7,45 3,4 0,0745 0,034
2. MenghitungKoefisien Transfer Massa
a. MenghitungNeraca Massa
Vo(X1 - X2)=Vw(Y1 - 0)
X1 =(Vw(Y1-0) / Vo)  X2
Laju alir 200 ml/menit
Waktu
(min)
Vw Vo X2 Y1 X1
3 200 200 0,01 0,024 0,014
6 200 200 0,016 0,0745 0,0585
9 200 200 0,018 0,076 0,058
12 200 200 0,025 0,089 0,064
Laju alir 300 ml/menit
Waktu
(min)
Vw Vo X2 Y1 X1
3 200 200 0,011 0,044 0,033
6 200 200 0,0155 0,0515 0,036
9 200 200 0,019 0,0595 0,0405
12 200 200 0,034 0,0745 0,0405
b. MenghitungKoefisienPerpindahan Massa
 Menghitung Gaya Dorong Rata- rata (G)
X1* = K . Y1dengan k=1,5
X1 = X2  0
X2 = | X1  X1*|
Log G =
LajuAlir 200 mL/min
Waktu
(menit)
Y1 X1 K X1* X1 X2
3 0,024 0,014 1,5 0,036 0,01 0,022
6 0,0745 0,0585 1,5 0,11175 0,016 0,05325
9 0,076 0,058 1,5 0,114 0,018 0,056
12 0,089 0,064 1,5 0,1335 0,025 0,0695
Waktu
(menit)
X1 X2 X1-X2 ln(X1/X2) G
3 0,01 0,022 -0,012 -0,78845736 1,0356657
6 0,016 0,05325 -0,03725
-
1,202409082
1,07393865
9 0,018 0,056 -0,038
-
1,134979933
1,08014179
12 0,025 0,0695 -0,0445
-
1,022450928
1,10540868
Laju alir 300 ml/menit
Waktu
(menit)
Y1 X1 K X1* X1 X2
3 0,044 0,033 1,5 0,066 0,011 0,033
6 0,0515 0,036 1,5 0,07725 0,0155 0,0413
9 0,0595 0,0405 1,5 0,08925 0,019 0,0488
12 0,0745 0,0405 1,5 0,11175 0,034 0,0713
Waktu
(menit)
X1 X2 X1-X2 ln(X1/X2) G
3 0,011 0,033 -0,022 -1,098612289 1,047189
6 0,0155 0,0413 -0,0258 -0,980022476 1,062493
9 0,019 0,0488 -0,0298 -0,943291334 1,075453
12 0,034 0,0713 -0,0373 -0,740535803 1,122972
 Menghitung koefisien transfer massa
Koefisien transfer massa =
Koefisien transfer massa =
Volume packing = 村 . .d2
. T
= 村 (3,14) (15,3)2
cm2
(115) cm
= 21132,475 cm3
= 21132,475 ml
Laju alir 200 ml/menit
Waktu
(menit)
X1 X2
Volume Packing
(mL)
G
Koefisien Transfer
Massa
3 0,014 0,01 21132,48 1,00000109 1,89282x10-7
6 0,0585 0,016 21132,48 1,000001743 2,01112x10-6
9 0,058 0,018 21132,48 1,000001961 1,89282x10-6
12 0,064 0,025 21132,48 1,000002724 1,8455x10-6
Laju alir 300 ml/menit
Waktu
(menit)
X1 X2
Volume Packing
(mL)
G
Koefisien Transfer
Massa
3 0,033 0,011 21132,48 1,000001199 1,04105x10-6
6 0,036 0,0155 21132,48 1,000001689 9,70069Ex10-7
9 0,0405 0,019 21132,48 1,00000207 1,01739x10-6
12 0,0405 0,034 21132,48 1,000003705 3,07582x10-7
Data Akhir
No
Laju alir air dan
TCE (ml/menit)
Waktu
(menit)
Titer NaOH
X2 Y1
Koef. Transfer
massaEkstrak Rafinat
1 200 3 2,4 1 0,01 0,024 1,89282x10-7
2 200 6 7,45 1,6 0,016 0,0745 2,01112x10-6
3 200 9 7,6 1,8 0,018 0,076 1,89282x10-6
4 200 12 8,9 2,5 0,025 0,089 1,8455x10-6
5 300 3 4,4 1,1 0,011 0,044 1,04105x10-6
6 300 6 5,15 1,55 0,0155 0,0515 9,70069Ex10-7
7 300 9 5,95 1,9 0,019 0,0595 1,01739x10-6
8 300 12 7,45 3,4 0,034 0,0745 3,07582x10-7
V. PEMBAHASAN
VI. KESIMPULAN
VII. DAFTAR PUSTAKA
Manual alatekstraksicair- cair
Waren L. Mc. Cabe,1985, Unit Opertion of Chemical Engineering, Mc. Graw-Hill
Book Inc.
Robert E. Treybal, 1981, Massa Transfer Operation, Mc. Graw Hill Book Company.
VIII. LAMPIRAN
Ekstraksi cair cair

More Related Content

Ekstraksi cair cair

  • 1. LABORATORIUM SATUAN OPERASI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014 MODUL : Ekstraksi cair-cair PEMBIMBING : Rispiandi ST Oleh : Kelompok : 4 Nama : 1. Neng Sri Widianti 121411020 2. Rima Puspitasari 121411026 3. Zahir Ilham 121411031 Kelas : 2A PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2014 TanggalPraktikum: 27 Maret 2014 TanggalPenyerahan: April 2014
  • 2. I.PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Tidakdapatdimungkiribahwasetiap proses dalamteknologiindustrikimiamelibatkanpemisahansepertipemisahanantarapadat - padat, pemisahanpadat cair, pemisahanpadat gas, pemisahancair cair, pemisahancair- gas dan lain- lain.Pemisahantersebutmempunyaiteknikdanmetodemasing masinggunamencapaihasil yang lebihbaik. TeorisecaraumumsudahdiajarkanpadamatakuliahTeknikOperasi.Untukmelengkapidanmemb erikanketrampilan di lapanganpadasaatterjunkeduniakerjamakaperluketrampilanpraktik di laboratorium .Denganalasaninimakapemisahan (ekstraksi) cair cairdijadikansalahsatumodulpraktikumpada Unit LaboratoriumSatuanOperasi 1.2. TujuanPercobaan (1) Mengenaldanmemahamiprinsipoperasiekstraksicair cairpadakolomberpacking (2) Menghitungkoefisiendistribusi (3) Menghitung neraca massa proses ekstraksi pada pada beberapa laju alir (4) Mengetahui kondisi operasi yang sesuai untuk ekstraksi cair cair tertentu II.LANDASAN TEORI Ekstraksi adalah salah satu memisahkan larutan dua komponen dengan menambahkan komponen ketiga (solvent) yang larut dengan solute tetapi tidak larut dengan pelarut (diluent). Dengan penambahan solvent ini sebagian solute akan berpindah dari fasa diluent ke fasa solvent (disebut ekstraksi) dan sebagian lagi tetap tinggal di dalam fasa diluent (disebut rafinat). Perbedaan konsentrasi solute di dalam suatu fasa dengan konsentrasi pada keadaan setimbang merupakan pendorong terjadinya pelarutan (pelepasan) solute dari larutan yang ada. Gaya dorong (driving force) yang menyebabkan terjadinya proses ekstraksi dapat ditentukan dengan mengukur jarak sistem dari kondisi setimbang. Pertimbanganpemakaian proses ekstraksisebagai proses pemisahanantara lain: (1) Komponenlarutansensitiveterhadappemanasanjikadigunakandestilasimeskipun pada kondisivakum (2) Titik didih komponen komponen dalam campuran berdekatan (3) Kemudahanmenguap (volatility) komponen komponenhampirsama.
  • 3. Pertimbangan pertimbangandalampemilihanpelarut yang digunakanadalah: (1) Selektifitas (factor pemisahan = 硫) . = fraksi massa solute dalam ekstrak/ fraksi massa diluent dalam ekstra Fraksi massa solute dalam rafinat/ fraksi massa diluent dalam rafinatpada keadaan setimbang. Agar proses ekstraksi dapat berlangsung, harga 硫 harus lebih besar dari satu. Jikanilai 硫 = 1 artinyakeduakomponentidakdapatdipisahkan (2) KoefisienDistribusi, yaitu konsentrasi solute dalamfasaekstrak, Y konsentrasi solute dalam fasa rafinat, X Sebaiknya dipilih harga koefisien distribusi yang besar, sehingga jumlah solvent yang dibutuhkan lebih sedikit. (3) Recoverability (kemampuanuntukdimurnikan) Pemisahan solute dari solvent biasanyadilakukandengancaradestilasi, sehinggadiharapkanharga relative volatility daricampurantersebutcukuptinggi. (4) Densitas Perbedaandensitasfasa solvent danfasa diluent haruscukupbesar agar mudahterpisah.Perbedaandensitasiniakanberubahselama proses ekstraksidanmempengaruhilajuperpindahanmassa (5) Teganganantarmuka (interfasiatention) Teganganantarmukabesarmenyebabkanpenggasbungan (coalescence) lebihmudahnamunmempersulit proses pendispersian. Kemudahanpenggabunganlebihdipentingkansehinggadipilihpelarut yang memilikitegangannatarmuka yang besar. (6) Chemical reactivity Pelarut merupakan senyawa yang stabil dan inert terhadap komponen komponen dalam sistem dan material (bahan konstruksi). (7) Viskositas, tekanan uap dan titik beku dianjurkan rendah untuk memudahkan penanganan dan penyimpanan. (8) Pelarut tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Koefisien distribusi Pada percobaan inimenentukan koefisien distribusi untuk sistem tri khloro etilena asam propionate air, dan menunjukkan ketergantungannya terhadap konsentrasi. Pada campuran ketiga zat ini dianggap bahwa fasa berada pada kesetimbangan.Pada konsentrasi rendah , koefisien distrbusi tergantung pada konsentrasi , sehingga Y = K. X Y = konsentrasi solute dalam fasa ekstrak X = konsentrasi solute dalam fasa rafinat K = koefisien distrbusi
  • 4. Neraca massa dan koefisien perpindahan massa Pada percobaan ini mendemonstrasikan bagaimana kelakuan neraca massa pada kolom ekstraksi dan mengukur koefisien perpindahan massa dan variasinya terhadap laju alir dengan fasa air sebagai media kontinu. Simbol dan rumus- rumus yang digunakan dalam perhitungan ditunjukkan sebagai berikut Untuk sistem tri khloro etilena air asam propionate, Vw : lajualir air (L/s) Vo : laju alir TCE (L/s) X : konsentrasi asam propionate dalam fasa organic (kg/L) Y : konsentrasi asam propionate dalam fasa air (kg/L) Indeks 1 : padapuncakkolom 2 : padadasarkolom 1. Neraca Massa Asam propionate yang terekstraksi dari fasa organic (rafinat) = Vo (X1 X2) Asam propionate yang terekstraksi dari fasa air (ekstrak) = Vw (Y1 0) Maka : Vo (X1 X2) = Vw (Y1 0) 2. EfisiensiEkstraksi Koefisienperpindahanmassa = Lajuperpindahanmassa /volume packing X gayadorong rata- rata Log rata- rata gayadorong = X1 - X2/ ln ( X1/ X2) X1 : gaya dorong pada puncakkolom = X2 - 0 X2 : gaya dorong pada dasarkolom = X1 X1* X1* : konsentrasiasam di dalamfasaorganic yang berkesetimbangandengankonsentrasi Y1 di dalam fasa air. Hargakesetimbanganinidapatdidapatkandarikurvakoefisiendistribusi (pada percobaan 1)
  • 5. III. PERCOBAAN 3.1. Susunanalat dan bahan yang digunakan Susunanalatditunjukkan pada gambar berikut 3.2. ProsedurPercobaan Kalibrasi pompa stroke 100 ml aquadest atur nyalakantampung Tangki Stroke Tentukan stroke yang sesuai untuk laju alir 200 ml/menit dan 300 ml/menit Pompa Ember Variasikan stroke pompa Hitung waktu dari pompa dinyalakan sampai aquadest habis Bahan: NaOH 0,1 M Asam propionate Tri cloroetilen (TCE) Air (solvent) Tisu Alatpendukung lain: Dosimat Potensiograf Corongpemisah 250 ml, 2 buah Gelasukur 250 ml, 2 buah Batangpengaduk
  • 6. Operasi ekstraksi 2,5L TCE 25 ml 賊 10 liter aquadest Asam propionat (sampai tangki 1/2 penuh) Tangki fasa organik Tangki air jalankanpompa air danisikolompadalajualirtinggi (valve rotameterdibukapenuh) Setelahtinggi air mencapaipuncakunggun packing, Jalankanpompafasaorganik Ambil sample 15 ml padadasarkolomdanataskolom, rafinatdanekstrak setiap 3 menit sekali Titrasidengan 0,1 M NaOH Ulangi percobaan pada laju alir yang berbeda
  • 7. 3.3. Tabel Data Kalibrasi pompa stroke % bukaan V (ml) t (menit) Q (ml/menit) 30 100 1,16 86,2 40 100 0,82 121,95 50 100 0,52 192 60 100 0,4 250 70 100 0,33 303 Karena diperlukan laju alir 200 dan 300 ml/menit, maka digunakan%bukaan55 dan 70 Proses Ekstraksi Laju Alir = 200 ml/menit No Waktu (menit) Volume Ekstrak (mL) Volume Rafinat (mL) Volume NaOH 0,1 M (mL) Ekstrak Rafinat 1 3 10 10 2,4 1 2 6 10 10 7,45 1,6 3 9 10 10 7,6 1,8 4 12 10 10 8,9 2,5 5 0 10 10 14,75 0,1 Laju Alir = 300 ml/menit No Waktu (menit) Volume Ekstrak (mL) Volume Rafinat (mL) Volume NaOH 0,1 M (mL) Ekstrak Rafinat 1 3 10 10 4,4 1,1 2 6 10 10 5,15 1,55 3 9 10 10 5,95 1,9 4 12 10 10 7,45 3,4
  • 8. IV.PENGOLAHAN DATA 1. MenghitungKonsentrasiAsamPropionat di RafinatdanEkstrak a. LajuAlir 1 LajuAlir Air = 200 mL/min LajuAlir TCE+A. Propionat = 200 mL/min VEkstrak x MA. Prop Ekstrak = VNaOH x MNaOH VRafinat x MA. Prop Rafinat = VNaOH x MNaOH No Waktu (menit) Volume Ekstrak (mL) Volume Rafinat (mL) Volume NaOH 0,1 M (mL) Konsentrasi Asam Propionat Ekstrak Rafinat Ekstrak Rafinat 1 3 10 10 2,4 1 0,024 0,01 2 6 10 10 7,45 1,6 0,0745 0,016 3 9 10 10 7,6 1,8 0,076 0,018 4 12 10 10 8,9 2,5 0,089 0,025 5 0 10 10 14,75 0,1 0,1475 0,001 b. LajuAlir2 LajuAlir Air = 300 mL/min LajuAlir TCE+A. Propionat = 300 mL/min VEkstrak x MA. Prop Ekstrak = VNaOH x MNaOH VRafinat x MA. Prop Rafinat = VNaOH x MNaOH No Waktu (menit) Volume Ekstrak (mL) Volume Rafinat (mL) Volume NaOH0,1 M (mL) Konsentrasi Asam Propionat Ekstrak Rafinat Ekstrak Rafinat 1 3 10 10 4,4 1,1 0,044 0,011 2 6 10 10 5,15 1,55 0,0515 0,0155 3 9 10 10 5,95 1,9 0,0595 0,019 4 12 10 10 7,45 3,4 0,0745 0,034
  • 9. 2. MenghitungKoefisien Transfer Massa a. MenghitungNeraca Massa Vo(X1 - X2)=Vw(Y1 - 0) X1 =(Vw(Y1-0) / Vo) X2 Laju alir 200 ml/menit Waktu (min) Vw Vo X2 Y1 X1 3 200 200 0,01 0,024 0,014 6 200 200 0,016 0,0745 0,0585 9 200 200 0,018 0,076 0,058 12 200 200 0,025 0,089 0,064 Laju alir 300 ml/menit Waktu (min) Vw Vo X2 Y1 X1 3 200 200 0,011 0,044 0,033 6 200 200 0,0155 0,0515 0,036 9 200 200 0,019 0,0595 0,0405 12 200 200 0,034 0,0745 0,0405 b. MenghitungKoefisienPerpindahan Massa Menghitung Gaya Dorong Rata- rata (G) X1* = K . Y1dengan k=1,5 X1 = X2 0 X2 = | X1 X1*| Log G = LajuAlir 200 mL/min Waktu (menit) Y1 X1 K X1* X1 X2 3 0,024 0,014 1,5 0,036 0,01 0,022 6 0,0745 0,0585 1,5 0,11175 0,016 0,05325
  • 10. 9 0,076 0,058 1,5 0,114 0,018 0,056 12 0,089 0,064 1,5 0,1335 0,025 0,0695 Waktu (menit) X1 X2 X1-X2 ln(X1/X2) G 3 0,01 0,022 -0,012 -0,78845736 1,0356657 6 0,016 0,05325 -0,03725 - 1,202409082 1,07393865 9 0,018 0,056 -0,038 - 1,134979933 1,08014179 12 0,025 0,0695 -0,0445 - 1,022450928 1,10540868 Laju alir 300 ml/menit Waktu (menit) Y1 X1 K X1* X1 X2 3 0,044 0,033 1,5 0,066 0,011 0,033 6 0,0515 0,036 1,5 0,07725 0,0155 0,0413 9 0,0595 0,0405 1,5 0,08925 0,019 0,0488 12 0,0745 0,0405 1,5 0,11175 0,034 0,0713 Waktu (menit) X1 X2 X1-X2 ln(X1/X2) G 3 0,011 0,033 -0,022 -1,098612289 1,047189 6 0,0155 0,0413 -0,0258 -0,980022476 1,062493 9 0,019 0,0488 -0,0298 -0,943291334 1,075453 12 0,034 0,0713 -0,0373 -0,740535803 1,122972 Menghitung koefisien transfer massa Koefisien transfer massa = Koefisien transfer massa = Volume packing = 村 . .d2 . T = 村 (3,14) (15,3)2 cm2 (115) cm
  • 11. = 21132,475 cm3 = 21132,475 ml Laju alir 200 ml/menit Waktu (menit) X1 X2 Volume Packing (mL) G Koefisien Transfer Massa 3 0,014 0,01 21132,48 1,00000109 1,89282x10-7 6 0,0585 0,016 21132,48 1,000001743 2,01112x10-6 9 0,058 0,018 21132,48 1,000001961 1,89282x10-6 12 0,064 0,025 21132,48 1,000002724 1,8455x10-6 Laju alir 300 ml/menit Waktu (menit) X1 X2 Volume Packing (mL) G Koefisien Transfer Massa 3 0,033 0,011 21132,48 1,000001199 1,04105x10-6 6 0,036 0,0155 21132,48 1,000001689 9,70069Ex10-7 9 0,0405 0,019 21132,48 1,00000207 1,01739x10-6 12 0,0405 0,034 21132,48 1,000003705 3,07582x10-7 Data Akhir No Laju alir air dan TCE (ml/menit) Waktu (menit) Titer NaOH X2 Y1 Koef. Transfer massaEkstrak Rafinat 1 200 3 2,4 1 0,01 0,024 1,89282x10-7 2 200 6 7,45 1,6 0,016 0,0745 2,01112x10-6 3 200 9 7,6 1,8 0,018 0,076 1,89282x10-6 4 200 12 8,9 2,5 0,025 0,089 1,8455x10-6 5 300 3 4,4 1,1 0,011 0,044 1,04105x10-6 6 300 6 5,15 1,55 0,0155 0,0515 9,70069Ex10-7 7 300 9 5,95 1,9 0,019 0,0595 1,01739x10-6
  • 12. 8 300 12 7,45 3,4 0,034 0,0745 3,07582x10-7 V. PEMBAHASAN VI. KESIMPULAN VII. DAFTAR PUSTAKA Manual alatekstraksicair- cair Waren L. Mc. Cabe,1985, Unit Opertion of Chemical Engineering, Mc. Graw-Hill Book Inc. Robert E. Treybal, 1981, Massa Transfer Operation, Mc. Graw Hill Book Company. VIII. LAMPIRAN