2. ELIMINASI GAUSS
A. Bentuk Umum Sistem Persamaan Linier (SPL)
Di dalam matematika, system persamaan linier adalah kumpulan
persamaan-persamaan linier yang memiliki variabel-variabel yang sama. Bentuk
umum dari sistem persamaan linier dengan n peubah dinyatakan sebagai berikut:
. . . .
. . . .
. . . .
Dengan mengunakan perkalian matriks, kita dapat menulis persamaan di
atas sebagai persamaan matriks
Yang dalam hal ini,
adalah matriks berukuran n x n
adalah matriks berukuran n x 1
adalah matriks berukuran n x 1 (disebut juga vector kolom)
Yaitu:
B. Metode Eliminasi Gauss
Metode Eliminasi Gauss merupakan metode yang dikembangkan dari
metode eliminasi, yaitu menghilangkan atau mengurangi jumlah variabel sehingga
dapat diperoleh nilai dari suatu variabel bebas. Cara eliminasi ini sudah banyak
dikenal.
3. Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di dalam matriks
sehingga menjadi matriks yang lebih sederhana. Caranya adalah dengan
melakukan operasi baris sehingga matriks tersebut menjadi matriks yang eselon-
baris. Ini dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan
linear dengan menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan linear
tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi
matriks Eselon-baris, lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai dari
variabel-variabel tersebut.
Metode ini berangkat dari kenyataan bahwa bila matriks A berbentuk
segitiga atas (menggunakan Operasi Baris Elementer) seperti system persamaan
berikut ini:
Maka solusinya dapat dihitung dengan teknik penyulingan mundur (backward
substitution):
Sekali diketahui, maka nilai dapat dihitung dengan:
Kondisi sangat penting. Sebab bila , persamaan diatas
menjerjakan pembagian dengan nol. Apabila kondisi tersebut tidak dipenuhi,
maka SPL tidak mempunyai jawaban.
4. Contoh:
kalikan baris (i) dengan (-2), lalu tambahkan ke baris (ii)
kalikan baris (i) dengan (-3), lalu tambahkan ke baris (iii)
kalikan baris (ii) dengan (1/2)
kalikan baris (ii) dengan (-3), lalu tambahkan ke baris (iii)
kalikan baris (iii) dengan (-2)
Solusi system diperoleh dengan teknik penyulihan mundur sebagai berikut:
Diperoleh penyelesaian x = 1, y = 2, z = 3
5. 1. Tata ancang pivoting
Prinsip tata ancang pivoting adalah sebagai berikut: jika = 0, cari
baris k dengan dan k > p, lalu pertukaran baris p dan baris k. Metode
eliminasi Gauss dengan tata ancang pivoting disebut metode eliminasi Gauss
yang diperbaiki (modified Gauusian elimination) Contoh:
Selesaikan sistem prsamaan lanjar berikut dengan meetode eliminasi Gauss yang
menerapkan tata ancang pivoting.
Operasi baris 1 Operasi baris 2
Setelah operasi baris 1, elemen yang akan menjadi pivot pada operasi
baris 2 ternyata sama dengan nol. Karena itu, pada operasi baris 2, elemen baris 2
dipertukarkan dengan elemen baris 3. Tanda (*) menyatakan pertukaran baris
terjadi akibat proses pivoting. Sekarang elemen sehingga operasi
baris elementer dapat diteruskan. Tetapi, karena matriks A sudah membentuk
matriks U, proses eliminasi selesai. Solusinya diperoleh dengan teknik penyulihan
mundur, yaitu .
Melakukan pertukaran baris untuk menghindari pivot yang bernilai nol
adalah cara pivoting yang sederhana (simple pivoting). Masalah ini dapat juga
timbul bila elemen pivot sangat dekat ke nol, karena jika elemen pivot sangat
kecil dibandingkan terhadap elemen lainnya, maka galat pembulatan dapat
muncul.
6. Ada dua macam tata-ancang pivoting, yaitu:
a. Pivoting sebagian (partial pivoting)
Pada tata-ancang pivoting sebagian, pivot dipilih dari semua elemen pada kolom p yang
mempunyai nilai mutlak terbesar,
, ,, , }
Lalu pertukarkan baris k dengan baris ke p. Misalkan setelah operasi baris pertama
diperoleh matriksnya seperti yang digambarkan pada matriks di bawah ini. Untuk
operasi baris kedua, carilah elemen x pada baris kedua, dimulai dari baris ke-2 sampai
baris ke-4, yang nilai mutlaknya terbesar, lalu pertukarkan barisnya dengan baris ke-2.
Elemen x yang nilai mutlaknya terbesar itu sekarang menjadi pivot
untuk operasi baris selanjutnya.
Cari xterbesar, lalu
pertukarkan barisnya dengan baris ke-2
perhatikanlah bahwa teknik pivoting sebagian juga sekaligus menghindari pemilihan
pivot = 0 (sebagaimana dalam simple pivoting) karena 0 tidak akan pernah menjadi
elemen dengan nilai mutlak terbesar, kecuali jika seluruh elemen di kolom yang diacu
adalah 0. Apabila setelah melakukan pivoting sebagian ternyata elemen pivot =
0, itu berarti system persamaan linier tidak dapat diselesaikan (singular system)
b. Pivoting Lengkap (complete pivoting)
Jika disamping baris, kolom juga dikutkan dalam pencarian elemen terbesar dan
kemudian dipertukarkan, maka tata-ancang ini disebut pivoting lengkap. Pivoting
lengkap jarang dipakai dalam program sederhana karena pertukaran kolom mengubah
urutan suku x dan akibatnya menambah kerumitan program secara berarti.
7. Contoh:
Dengan menggunkan 4 angka bena, selesaikan system berikut dengan metode eliminasi
Gauss:
a. Tanpa tata-ancang pivoting sebagian (Gauss naif)
b. Dengan tata-ancang pivoting sebagian (Gauss yang dimodifikasi)
Penyelesaian
a). Tanpa tata-ancang pivoting sebagian
Operasi baris pertama
(Tanda berarti diisi atau diganti dengan)
Jadi,
Solusinya diperoleh dengan teknik penyulihan mundur:
(jauh dari solusi sejati)
Jadi, x=(3.333, 1.001). solusi ini sangat jauh berbeda dengan solusi sejatinya. Kegagalan
ini terjadi karena sangat kecil bila dinbandingkan , sehingga galat pembulatan
yang kecil pada menghasilkan galat besar di . Perhatikan juga bahwa 1.569
1.568 adalah pengurangan dua buah bilangan yang hamper sama,
yang menimbulkan hilangnya angka bena pada hasil pengurangannya.
8. (jauh dari solusi sejati)
Jadi, x=(3.333, 1.001). solusi ini sangat jauh berbeda dengan solusi sejatinya.
Kegagalan ini terjadi karena sangat kecil bila dinbandingkan ,
sehingga galat pembulatan yang kecil pada menghasilkan galat besar di .
Perhatikan juga bahwa 1.569
1.568 adalah pengurangan dua buah bilangan yang hamper sama,
yang menimbulkan hilangnya angka bena pada hasil pengurangannya.
b). Dengan tata-ancang pivoting sebagian
Baris pertama dipertukarkan dengan baris kedua sehingga 0.3454 menjadi pivot
Dengan teknik penyulihan mundur diperoleh:
(lebih baik daripada solusi a) Jadi, solusinya
adalah x = (10.02, 1.000), yang lebih baik daripada solusi a. keberhasilan ini
karena tidak sangat kecil
dibandingkan dengan , sehingga galat pembulatan yang kecil pada tidak
akan menghasilkan galat yang besar pada .
2. Penskalaan Kemungkinan solusi SPL
Selain dengan pivoting sebagian, penskalaan (scaling) juga dapat digunakan
untuk mengurangi galat pembulatan pada SPL yang mempunyai perbedaan koefisien
yang mencolok. Situasi demikian sering ditemui dalam praktek rekayasa yang
menggunakan ukuran satuan yang berbeda-beda dalam menentukan persamaan simultan.
Misalnya pada persoalan rangkaian listrik, tegangan listrik dapat dinyatakan dalam
satuan yang berkisar dari microvolt sampai kilovolt. Pemakaian satuan yang berbeda-beda
dapat menuju ke koefisien yang besarnya sangat berlainan. Ini terdampak pada galat
pembulatan, dank arena itu mempengaruhi pivoting. Dengan penskalaan berarti kita
menormalkan persamaan. Cara menskala adalah membagi tiap baris persamaan dengan
nilai mutlak koefisien terbesar di ruang kirinya. Akibat penskalaan, koefisien
maksimum dalam tiap baris adalah Cara menskala seperti ini dinamakan dengan menormalkan S
9. Contoh:
Selesaikan system persamaan lanjut berikut sampai 3 angka bena dengna
menggunakan metode eliminasi Gauss yang menerapkan perskalaan dan tanpa
perskalaan:
+
(Solusi sejatinya dalam 3 angka bena adalah
Penyelesaian:
i. Tanpa perskalaan
Solusinya adalah
(salah)
ii. Dengan penskalaan
2 0.00002
: 1
Solusinya,
(benar)
Yang sesuai dengan solusi sejati. Contoh di atas juga
memperlihatkan bahwa penskalaan dapat mengubah pemilihan pivot.
3. Kemungkinan solusi SPL
Tidak semua SPL mempunyai solusi. Ada 3 kemungkinan yang
dapat terjadi pada SPL:
persamaan. Namun, kita masih dapat memeriksa masing-masing
kemungkinan solusi itu berdasarkan pada bentuk matriks akhirnya. Agar lebih
jelas, tinjau contoh pada SPL yang disusun oleh tiga persamaan.
10. a) Mempunyai solusi yang unik
b) Mempunyai banyak solusi, atau
c) Tidak ada solusi sama sekali
Untuk SPL dengan tiga buah persamaan atau lebih (dengan tiga peubah atau
lebih)tidak terdapat tafsiran geometrinya (tidak mungkin dibuat ilustrasi grafiknya)
seperti pada SPL dengan dua buah
3. Kemungkinan solusi SPL
a). Solusi unik/tunggal
Solusi:
b). Solusi banyak/tidak terhingga
Perhatikan hasil eliminasi Gauss pada baris terakhir. Persamaan
yang bersesuaian dengan baris terakhir tersebut adalah
Yang dipenuhi oleh banyak nilai x. solusinya diberikan dalam
bentuk parameter:
Misalkan
Maka
c). Tidak ada solusi
Perhatikan hasil eliminasi Gauss pada baris terakhir. Persamaan
yang bersesuaian dengan baris terakhir tersebut adalah
Yang dalam hal ini, tidak nilai yang memenuhi, i=1,2,3