4. Nama, lambang,
Nomor atom
emas, Au (Aurum), 79
Dibaca É¡oÊŠld
Jenis unsur logam transisi
Golongan, periode,
blok
I B, 6, d
Massa atom standar 196.966569 g/mol
Konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s1
2, 8, 18, 32, 18, 1
5. (Sansekerta: Jval; Anglo-Saxon gold; Latin:
aurum).
Zaman purba kala.
Unsur ini ditemukan di alam sebagai logam
tersendiri dan dalam tellurides.
Emas tersebar sangat luas dan selalu
diasosiasikan dengan quartz atau pyrite.
6. • Butiran-butiran halus bersama tembaga,
perak.
• Kadang bersama logam-logam golongan
platina.
• Mineral telurida, AuTe2 dan silvanit, AuAgTe4,
mineral emas nativ, elektrum, sejumlah
paduan dengan unsur-unsur belerang,
antimon, dan selenium.
7. Di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan
di deposit alluvial dan salah satu logam
coinage serta veins.
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau
pengkonsentrasian di permukaan.
Emas terkandung pula di air laut sekitar 0.1
sampai 2 mg/ton.
8. TIDAK BEREAKSI DENGAN:
• Asam sulfat pekat,
• asam fluorida,
• asam klorida,
• Oksigen (O2),
• nitrogen,
• halogen,
• selenium,
• karbon dan
• hidrogen (H2)
• Air (H2O).
11. Bilangan oksidasi +5, +4, +3, +2, +1, −1, −2
(oksida amfoter)
Elektronegativitas 2.54 (skala Pauling)
Energi ionisasi pertama: 890.1 kJ·mol−1
ke-2: 1980 kJ·mol−1
Jari-jari atom 144 pm
Jari-jari kovalen 136±6 pm
Jari-jari van der Waals 166 pm
12. WUJUD SOLID
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 19.30 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. 17.31 g·cm−3
Titik lebur 1337.33 K, 1064.18 °C, 1947.52 °F
Titik didih 3129 K, 2856 °C, 5173 °F
Kalor peleburan 12.55 kJ·mol−1
Kalor penguapan 324 kJ·mol−1
Kapasitas kalor 25.418 J·mol−1·K−1
Tekanan uap
P (Pa) T (K)
1 1646
10 1814
100 2021
1 k 2281
10 k 2620
100 k 3078
14. iso NA WAKTU
PARUH
DM DE
(MeV)
DP
195Au syn 186.10 d ε 0.227 195Pt
196Au syn 6.183 d
ε 1.506 196Pt
β− 0.686 196Hg
197Au 100% Au stabil dengan 118 neutron
198Au syn
2.69517
d
β− 1.372 198Hg
199Au syn 3.169 d β− 0.453 199Hg
17. NAMA PERUSAHAAN TEMPAT
PT Aneka Tambang Tbk Jawa barat, Kab.Bogor-
gunung Bonggor
PT.Freeport Indonesia (PTFI) Irian Jaya-gunung Ersberg
UPEC (Unit Pertambangan
Emas Cikotok)
Jawa Barat, Kab. Banten,
Kec.cikotok
19. CARA KIMIA
1. Pengecilan ukuran,
2. Pinggilingan,
3. Pengayaan,
4. Amalgamasi,
5. Penyulingan,
6. Sianidasi,
7. Pemurnian.
20. PENGOLAHAN CARA KIMIA
1. PENGECILAN2. PENGGILINGAN3. PENGAYAAN4. AMALGAMASI5. PENYULINGAN
6. Pemurnian -
SIANIDASI
7. Pemurnian -
ELEKTROLISIS
Reaksi yang terjadi:
Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + 2H2O(l) ―→ 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
4Ag(s) + 8NaCN(ag) + O2(g) + 2H2O(l) ―→ 4NaAg(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
NaAg(CN)2(aq) + Zn(s) ―→ 2NaCN(aq) + Zn(CN)2(aq) + 2Ag(s)
NaAu(CN)2(aq) + Zn(s) ―→ 2NaCN(aq) + Zn(CN)2(aq) + 2Au(s)
Reaksi yang terjadi:
Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + 2H2O(l) ―→ 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
4Ag(s) + 8NaCN(ag) + O2(g) + 2H2O(l) ―→ 4NaAg(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
Reaksi elektrolisis:
Katoda : Au3+ (aq) + 3e ―→ Au(s) + 3e
Anoda : 2H2O(l) ―→ O2(g) + 4H+(aq) + 4e
TAHAP PERTAMA
Reaksi yang terjadi:
Katoda : Ag2+ + 2e ―→ Ag
Anoda : 2H2O(l) ―→ O2(l) + 4H+(l) + 4e
TAHAP KEDUA
Reaksi elektrolisis:
Katoda : Au3+ (aq) + 3e ―→ Au(s) + 3e
Anoda : 2H2O(l) ―→ O2(g) + 4H+(aq) + 4e
21. JENIS-JENIS
NO Jenis Emas Penyusun
(% massa)
NO Jenis emas Penyusun
(% massa)
1 Emas biru 18K 75 emas
25 besi
8 STERLING SILVER 92.5 emas
7.5 tembaga
Emas putih-1 90 emas
10 palladium
2 Emas kuning 14K 58 emas
4-28 perak
14-28 tembaga
9 Emas putih -2 75-85 emas
8-10 nikel
2-9 seng
3 Emas kuning 18K 75 emas
10-20 perak
5-15 tembaga
10 Emas putih-14Kt A 58.3 emas
17 perak
17 tembaga
7.6 seng
4 Emas kuning 22K 92 emas
4.2 perak
4.2 tembaga
11 Emas putih-14Kt B 59 emas
25.5 tembaga
12.3 nikel
3.2 seng
5 Emas hijau 18K 75 emas
11-15 perak
13-0 cadmium
12 Emas putih-18K 75 emas
18.5 perak
1 tembaga
5.5 seng
6 Emas merah 18K 75 emas
25 tembaga
7 Emas Hitam Emas dan Rhodium
hitam atau
rutherium
Emas dan cobalt
dan kromium
25. 1. Emas banyak digunakan untuk membuat koin.
2. Auric chloride dan chlorauric acid, yang terakhir
banyak digunakan dalam bidang fotografi untuk
membuat tinta dan bayangan perak.
3. Emas memiliki 18 isotop; 198Au dengan paruh
waktu selama 2,7 hari dan digunakan untuk
terapi kanker dan penyakit lainnya.
4. Disodium aurothiomalate diberikan melalui
lewat otot (intramuscularly) sebagai terapi
arthritis.
26. 5. Elemen ini juga banyak digunakan untuk perhiasan;
kalung, gelang, anting, bros, cincin, dll.
6. Gigi buatan.
7. Sebagai lapisan beberapa satelit angkasa dan
merupakan reflektor sinar inframerah yang baik.
8. Pembuatan reaktor industri kimia yang tahan korosi
misalnya pada industri rayon digunakan logam
paduan 70% emas dan 30% paladium.
27. 9. Emas dengan kadar murni (24 karat) digunakan
untuk mengangkat sel-sel kulit mati sehingga sel-sel
yang telah rusak akan diperbaharui.
28. 10. Campuran es krim (dikonsumsi)
11. Komersial.
12. Sebagai jaminan moneter.
13. Elektronik.
29. SECARA TIDAK LANGSUNG;
PENAMBANGAN – PENDULANGAN – Hg – EKOSISTEM
AIR TERKONTAMINASI – DAMPAK PADA
KEHIDUPAN SEKITAR TAMBANG EMAS
30. Anonim. 2010. Ballmill. (online) http://www.mine-engineer/mining/ballmill.htm. (diakses tanggal
19 november 2012)
Anonim. 2008. Bekerja Dalam Kegelapan. (online)
http://www.suarapembaruan.com/News/2008/05/03/ Sorotan/sorot01.htm (diakses
tanggal 19 november 2012)
Cotton, F. Albert. 2009. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Universitas Indonesia
Drs. Jeckson Siahaan, M. Pd. 2011. Buku Ajar Kimia Anorganik. Mataram. Univesitas mataram
Haris, Mukhtar. 2009. Kimia anorganik. Mataram: Universitas Mataram
http://kimia.upi.edu/kimia-old/ht/mumun/Ag.htm
http://warna-khas-logam-au-dan-cu.html
http://artikel-emas.html
Sugiyarto,Kristian H. 2003. Dasar-dasar kimia anorganik logam. Yogyakarta: Universitas Negri
Yogyakarta
Sutardi. 2006. Kimia Bahan Galian. Malang: Jurusan Kimia Universitas Negeri Malang
Wikipedia. 2010. Emas. (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Emas (diakses tanggal 19 november
2012)