際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT 
DENGAN PENULARAN 
DARI ORANG KE ORANG 
(HIV/AIDS) 
Kelompok 1 
Herlina Sri Wahyuni 
Mutiara Khairunnisa 
Shafa Nabilah Eka Puteri
HIV (Human Imunnodeficiency Virus) 
 HIV adalah Virus yang menyerang sistem 
kekebalan tubuh manusia dan kemudian 
menimbulkan AIDS. Virus HIV menyerang 
salah satu jenis sel darah putih yang 
berfungsi untuk kekebalan tubuh.
AIDS (Acquired Immune Deficiency 
Syndrom) 
 AIDS adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap 
berbagai penyakit karena adanya infeksi HIV. Seseorang 
yang teinfeksi HIV, dapat dengan mudah terserang 
berbagai penyakit yang dalam keadaan normal 
sebenarnya tidak terlalu berbahaya akan tetapi bagi 
mereka yang telah terinfeksi HIV, penyakit-penyakit 
tersebut dapat bertambah parah. Hal ini disebabkan 
karena menurunnya daya immunitas (kekebalan) tubuh, 
dan dapat berakhir dengan kematian.
Riwayat Alamiah HIV/AIDS 
a. Stage of Susceptibility 
Tahapan dimana terjadi interaksi antara host, bibit 
penyakit, dan lingkungan. Host yang sehat berinteraksi 
dengan pengidap HIV melalui hubungan seksual 
maupun non seksual. Pada tahap ini penyakit belum 
ditemukan, daya tahan tubuh host masih kuat, 
walaupun sudah terancam akibat interaksi tersebut.
b. Stage of Subclinical Disease 
Pada fase ini host tidak memperlihatkan 
gejala-gejala walaupun jumlah HIV semakin 
banyak dan semakin menggerogoti 
kekebalan tubuhnya. Fase ini berlangsung 
selama lebih kurang lima sampai sepuluh 
tahun. Jika dilakukan tes antibody untuk 
mengetahui keberadaan HIV, hasilnya 
akan negatif.
c. Stage of Clinical Disease 
 Fase Presimtomatis 
Pada fase ini di dalam tubuh terdapat HIV namun 
penderita tidak menunjukkan gejala apapun, tetapi 
jika dilakukan tes antibody hasilnya sudah 
menunjukkan positif. Fase ini berlangsung selama 1 
sampai 6 bulan. Pada fase ini penderita mengalami 
perubahan patologi seperti sindrom retroviral akut 
berupa pembesaran kelenjar, pembesaran hati atau 
ginjal, nyeri otot, nyeri tenggorokan dan sebagainya 
seperti pada infeksi virus lain.
Fase Klinis 
Pada fase ini virus akan menghancurkan sebagian besar atau 
keseluruhan sistem imun penderita dan penderita dapat dinyatakan 
positif mengidap AIDS. 
Gejala klinis pada orang dewasa ialah jika ditemukan 2 dari 3 gejala 
utama dan 1 dari 5 gejala minor. 
 Gejala utamanya antara lain demam berkepanjangan, penurunan 
berat badan lebih dari 10% dalam kurun waktu 3 bulan, & diare kronis 
selama > 1 bulan secara berulang-ulang maupun terus menerus. 
 Gejala minornya yaitu batuk kronis selama > 1 bulan, munculnya 
Herpes zoster secara berulang-ulang, infeksi pada mulut & tenggorokan 
yg disebabkan oleh Candida albicans, bercak-bercak gatal di seluruh 
tubuh, serta pembengkakan kelenjar getah bening secara menetap di 
seluruh tubuh. 
Akibat rusaknya sistem kekebalan, penderita menjadi mudah terserang 
penyakit-penyakit yg disebut penyakit oportunitis. Penyakit yg biasa 
menyerang orang normal seperti flu, diare, gatal-gatal, dll, bisa menjadi 
penyakit yg mematikan di tubuh seorang penderita AIDS.
d. Stage of Recovery Disability or Death 
o Untuk mengurangi resiko mendapatkan infeksi, ODHA 
dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri (personal 
hygienes), memelihara keamanan & kebersihan makanan 
dan minuman, menjaga kebersihan lingkungan, menghindari 
perilaku yg beresiko tertular atau menularkan penyakit & 
menjalankan pengobatan secara teratur. 
o Ketika penyakit terus berkembang, pasien perlu perawatan 
serius dari keluarga atau perawat masyarakat (community 
nurse). Berbagai fasilitas pendukung di masyarakat harus 
dikenali. 
o Ketika pasien berada dalam fase terminal, perawatan yg 
memberi dukungan kenyamanan & dukungan emosi untuk 
pasien dan keluarga sangat dibutuhkan.
Mekanisme Penularan HIV/AIDS 
Terdapat lima komponen proses pada 
penyakit menular, yaitu: 
o Agent 
o Reservoir 
o Portals entry and exit 
o Host immunity 
o Transmission.
 Agent merupakan organisme penyebab penyakit, 
pada penyakit HIV agent berupa virus, virus tersebut 
dinamakan Human Immunodefeciency Virus (HIV). 
 Reservoir, merupakan habitat agent untuk 
berkembang biak dan tumbuh dimana apabila tidak 
ada reservoir agent tidak dapat melangsungkan 
hidupnya di alam, jenis reservoir pada penyakit HIV 
ialah manusia sebagai carriers yang tergolong di 
dalam Incubator carriers dimana masa ini virus 
menularkan agent sebelum penyakit timbul di dalam 
dirinya.
 Komponen penyakit yang ketiga ialah 
portals entry and exit, saluran urogenital 
dan plasenta merupakan tipe portal and 
exit yang sesuai pada penyakit HIV. 
 Upaya pencegahan atau memblokir 
portal entry and exitnya yaitu dengan 
memakai kondom saat berhubungan 
seksual. 
 Pada penyakit HIV tidak terdapat host 
immunity.
 Transmission atau cara penularan 
penyakit HIV, yaitu melalui kontak. 
 Beberapa kontak yang terjadi pertama, 
berupa kontak fisik langsung yaitu 
dengan melakukan hubungan seksual. 
 Kedua dengan kontak secara vertikal 
yaitu melalui plasenta ibu hamil terhadap 
janin. 
 Ketiga kontak tidak langsung berupa 
penggunaan jarum suntik yang 
sembarangan atau bergonta-ganti.
Gambaran Prevalensi Penyakit 
Menurut Kerakteristik Demografis 
Distribusi Menurut Umur 
 Di Indonesia, proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi 
dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun yaitu 18.287 
orang, disusul kelompok 30-39 tahun yaitu 15.816 orang dan 
kelompok umur 40-49 tahun yaitu 5.951 orang. 
 Distribusi golongan umur penderita di AS, Eropa, Afrika dan 
Asia tidak berbeda jauh. Kelompok terbesar adalah 
golongan umur 30-39 tahun, disusul dengan golongan umur 
40-49 tahun dan 20-29 tahun. Mereka ini termasuk 
kelompok umur yang memang aktif seksual.
Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 
20000 
15000 
10000 
5000 
0 
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut 
Golongan Umur s/d Juni 2014 
Golongan Umur
Distribusi Menurut Jenis kelamin 
 Dari semua data yang telah dikumpulkan maka 
secara umum dapat dikatakan bahwa laki-laki lebih 
banyak tertular HIV dibanding wanita. 
 Distribusi menurut jenis kelamin penderita AIDS di 
Afrika & AS/Eropa menunjukkan perbedaan yg jelas 
sesuai dengan cara penularan yg dominan di 
negara-negara tersebut. Saat ini distribusi/ratio 
penderita pria & wanita di Afrika hampir sama (1:1), 
sedangkan di AS/Eropa bervariasi antara 10 sampai 
25 kali lebih banyak penderita pria.
40000 
20000 
0 
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut 
Jenis Kelamin s/d Juni 2014 
Male Female Unknown 
AIDS 
Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI
Distribusi Berdasarkan Faktor Risiko 
 Sampai 30 Juni 2014, Kementerian Kesehatan 
Republik Indonesia melaporkan bahwa 
jumlah kumulatif kasus AIDS di 33 provinsi di 
Indonesia adalah 55.623 orang dengan 
kematian berjumlah 9.760 orang. Cara 
penularan AIDS kumulatif yang dilaporkan 
melalui heteroseksual 34.187 orang, 
homoseksual/biseksual 1.298, IDU 8.451 orang, 
transfusi darah 129 orang, transmisi perinatal 
1.499 orang, dan tak diketahui 9.532 orang.
40000 
30000 
20000 
10000 
0 
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut 
Faktor Risiko s/d Juni 2014 
Heterosexual Homo-Bisexual IDU Blood 
Transfussion 
Perinatal Unknown 
AIDS 
Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI
40000 
30000 
20000 
10000 
0 
Jumlah Kumulatif Kasus HIV & AIDS Berdasarkan 
Provinsi s/d Juni 2014 
HIV AIDS 
Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI
 Thank You

More Related Content

Epidemiologi HIV / AIDS

  • 1. EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DENGAN PENULARAN DARI ORANG KE ORANG (HIV/AIDS) Kelompok 1 Herlina Sri Wahyuni Mutiara Khairunnisa Shafa Nabilah Eka Puteri
  • 2. HIV (Human Imunnodeficiency Virus) HIV adalah Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. Virus HIV menyerang salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi untuk kekebalan tubuh.
  • 3. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) AIDS adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit karena adanya infeksi HIV. Seseorang yang teinfeksi HIV, dapat dengan mudah terserang berbagai penyakit yang dalam keadaan normal sebenarnya tidak terlalu berbahaya akan tetapi bagi mereka yang telah terinfeksi HIV, penyakit-penyakit tersebut dapat bertambah parah. Hal ini disebabkan karena menurunnya daya immunitas (kekebalan) tubuh, dan dapat berakhir dengan kematian.
  • 4. Riwayat Alamiah HIV/AIDS a. Stage of Susceptibility Tahapan dimana terjadi interaksi antara host, bibit penyakit, dan lingkungan. Host yang sehat berinteraksi dengan pengidap HIV melalui hubungan seksual maupun non seksual. Pada tahap ini penyakit belum ditemukan, daya tahan tubuh host masih kuat, walaupun sudah terancam akibat interaksi tersebut.
  • 5. b. Stage of Subclinical Disease Pada fase ini host tidak memperlihatkan gejala-gejala walaupun jumlah HIV semakin banyak dan semakin menggerogoti kekebalan tubuhnya. Fase ini berlangsung selama lebih kurang lima sampai sepuluh tahun. Jika dilakukan tes antibody untuk mengetahui keberadaan HIV, hasilnya akan negatif.
  • 6. c. Stage of Clinical Disease Fase Presimtomatis Pada fase ini di dalam tubuh terdapat HIV namun penderita tidak menunjukkan gejala apapun, tetapi jika dilakukan tes antibody hasilnya sudah menunjukkan positif. Fase ini berlangsung selama 1 sampai 6 bulan. Pada fase ini penderita mengalami perubahan patologi seperti sindrom retroviral akut berupa pembesaran kelenjar, pembesaran hati atau ginjal, nyeri otot, nyeri tenggorokan dan sebagainya seperti pada infeksi virus lain.
  • 7. Fase Klinis Pada fase ini virus akan menghancurkan sebagian besar atau keseluruhan sistem imun penderita dan penderita dapat dinyatakan positif mengidap AIDS. Gejala klinis pada orang dewasa ialah jika ditemukan 2 dari 3 gejala utama dan 1 dari 5 gejala minor. Gejala utamanya antara lain demam berkepanjangan, penurunan berat badan lebih dari 10% dalam kurun waktu 3 bulan, & diare kronis selama > 1 bulan secara berulang-ulang maupun terus menerus. Gejala minornya yaitu batuk kronis selama > 1 bulan, munculnya Herpes zoster secara berulang-ulang, infeksi pada mulut & tenggorokan yg disebabkan oleh Candida albicans, bercak-bercak gatal di seluruh tubuh, serta pembengkakan kelenjar getah bening secara menetap di seluruh tubuh. Akibat rusaknya sistem kekebalan, penderita menjadi mudah terserang penyakit-penyakit yg disebut penyakit oportunitis. Penyakit yg biasa menyerang orang normal seperti flu, diare, gatal-gatal, dll, bisa menjadi penyakit yg mematikan di tubuh seorang penderita AIDS.
  • 8. d. Stage of Recovery Disability or Death o Untuk mengurangi resiko mendapatkan infeksi, ODHA dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri (personal hygienes), memelihara keamanan & kebersihan makanan dan minuman, menjaga kebersihan lingkungan, menghindari perilaku yg beresiko tertular atau menularkan penyakit & menjalankan pengobatan secara teratur. o Ketika penyakit terus berkembang, pasien perlu perawatan serius dari keluarga atau perawat masyarakat (community nurse). Berbagai fasilitas pendukung di masyarakat harus dikenali. o Ketika pasien berada dalam fase terminal, perawatan yg memberi dukungan kenyamanan & dukungan emosi untuk pasien dan keluarga sangat dibutuhkan.
  • 9. Mekanisme Penularan HIV/AIDS Terdapat lima komponen proses pada penyakit menular, yaitu: o Agent o Reservoir o Portals entry and exit o Host immunity o Transmission.
  • 10. Agent merupakan organisme penyebab penyakit, pada penyakit HIV agent berupa virus, virus tersebut dinamakan Human Immunodefeciency Virus (HIV). Reservoir, merupakan habitat agent untuk berkembang biak dan tumbuh dimana apabila tidak ada reservoir agent tidak dapat melangsungkan hidupnya di alam, jenis reservoir pada penyakit HIV ialah manusia sebagai carriers yang tergolong di dalam Incubator carriers dimana masa ini virus menularkan agent sebelum penyakit timbul di dalam dirinya.
  • 11. Komponen penyakit yang ketiga ialah portals entry and exit, saluran urogenital dan plasenta merupakan tipe portal and exit yang sesuai pada penyakit HIV. Upaya pencegahan atau memblokir portal entry and exitnya yaitu dengan memakai kondom saat berhubungan seksual. Pada penyakit HIV tidak terdapat host immunity.
  • 12. Transmission atau cara penularan penyakit HIV, yaitu melalui kontak. Beberapa kontak yang terjadi pertama, berupa kontak fisik langsung yaitu dengan melakukan hubungan seksual. Kedua dengan kontak secara vertikal yaitu melalui plasenta ibu hamil terhadap janin. Ketiga kontak tidak langsung berupa penggunaan jarum suntik yang sembarangan atau bergonta-ganti.
  • 13. Gambaran Prevalensi Penyakit Menurut Kerakteristik Demografis Distribusi Menurut Umur Di Indonesia, proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun yaitu 18.287 orang, disusul kelompok 30-39 tahun yaitu 15.816 orang dan kelompok umur 40-49 tahun yaitu 5.951 orang. Distribusi golongan umur penderita di AS, Eropa, Afrika dan Asia tidak berbeda jauh. Kelompok terbesar adalah golongan umur 30-39 tahun, disusul dengan golongan umur 40-49 tahun dan 20-29 tahun. Mereka ini termasuk kelompok umur yang memang aktif seksual.
  • 14. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 20000 15000 10000 5000 0 Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Golongan Umur s/d Juni 2014 Golongan Umur
  • 15. Distribusi Menurut Jenis kelamin Dari semua data yang telah dikumpulkan maka secara umum dapat dikatakan bahwa laki-laki lebih banyak tertular HIV dibanding wanita. Distribusi menurut jenis kelamin penderita AIDS di Afrika & AS/Eropa menunjukkan perbedaan yg jelas sesuai dengan cara penularan yg dominan di negara-negara tersebut. Saat ini distribusi/ratio penderita pria & wanita di Afrika hampir sama (1:1), sedangkan di AS/Eropa bervariasi antara 10 sampai 25 kali lebih banyak penderita pria.
  • 16. 40000 20000 0 Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis Kelamin s/d Juni 2014 Male Female Unknown AIDS Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI
  • 17. Distribusi Berdasarkan Faktor Risiko Sampai 30 Juni 2014, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan bahwa jumlah kumulatif kasus AIDS di 33 provinsi di Indonesia adalah 55.623 orang dengan kematian berjumlah 9.760 orang. Cara penularan AIDS kumulatif yang dilaporkan melalui heteroseksual 34.187 orang, homoseksual/biseksual 1.298, IDU 8.451 orang, transfusi darah 129 orang, transmisi perinatal 1.499 orang, dan tak diketahui 9.532 orang.
  • 18. 40000 30000 20000 10000 0 Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko s/d Juni 2014 Heterosexual Homo-Bisexual IDU Blood Transfussion Perinatal Unknown AIDS Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI
  • 19. 40000 30000 20000 10000 0 Jumlah Kumulatif Kasus HIV & AIDS Berdasarkan Provinsi s/d Juni 2014 HIV AIDS Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI