際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Extracorporeal Shockwave
Therapy (ESWT)
Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
Pendahulua
n
Dalam transmisi energi mekanik mengalami perubahan bentuk dan densitas
Energi mekanik ditransmisikan melewati kulit dan energi mekanik dikonsentrasikan pada
batu yang akan diuraikan, sehingga energi mekanik tidak merusak jaringan
ESWL digunakan untuk mengurai batu pada ginjal dan uretra
Extracorporeal shockwave therapy (ESWT) merupakan pendekatan terapi non invasive
yang merupakan perkembangan teknologi dari extracorporeal shockwave lithotripsy
(ESWL)
DOI: 10.1302/2058-
5241.5.190067
Pada umumnya shockwave
didapat dari hasil pelepasan energi
secara tiba-tiba (kimia, elektris,
nuklir, energi mekanik)
Shockwave mampu
mempengaruhi perubahan pada
tingkat jaringan, organ bahkan
tingkat sel
ESWT terbagi menjadi 2 tipe,
Focused Shockwave Therapy (F-
SWT) dan Radial Shockwave
Therapy (R-SWT)
Alat
SWT
Awalnya alat SWT dengan tenaga
elektro-hidrolik hadir dalam pasar,
setelahnya piezo-elektrik dan beberapa
elektro-magnetic
Alat F-SWT biasanya menggunakan
tenaga electro-hydraulic, piezo-
electric, electro- magnetic flat, electro-
magnetic cylindric
Alat R-SWT menggunakan tenaga
tekanan udara atau elektro-magnetic
untuk menembakkan peluru, sering
disebut dengan balistik
Peluru yang dilontarkan membentur
aplikator menciptakan energi mekanik
Fisika
Dasar
Karakteristik Shockwave adalah
meningkatnya tekanan dalam waktu yang
singkat (nanosecond), tekanan yang
dihasilkan setara dengan 100MPa atau 1000
kali tekanan atmosfer
ESWT dengan energi tinggi dalam praktek
memiliki energi sebesar 10-100MPa (100-
1000 bar)
Pada umumnya F-SWT memiliki energi
lebih dari 50 Mpa dengan kecepatan energi
5-10ns sedangkan R-SWT memiliki energi
15MPa dengan kecepatan energi 5-1ms
Sedangkan ultrasound hanya memiliki
energi sekitar 0.05MPa
Kedalaman transmisi energi F-SWT mampu
mencapai kedalaman 10cm sedangkan R-
SWT pada kedalaman 1.5cm
EFORT Open Rev 2020;5:584-592. DOI: 10.1302/2058-
5241.5.190067
Energy Flux Density
(EFD)
EFD tinggi digunakan untuk terapi pseudoarthrosis femur atau tibia (72% sukses)
Terlepasnya NO memberikan manfaat angiogenetic, antalgic dan efek anti inflamasi
Pengaruh EFD rendah dan sedang mampu menstimulasi terlepasnya Nitric Oxide (NO)
Dalam praktek klinik EFD yang sering digunakan adalah 0.001-0.4 mj/mm2
Rompe et al, mengklasifikasikan ESWT berdasarkan besaran energi SWT, <0.08 mj/mm2 (energi
rendah), <0.28 mj/mm2 (energi sedang) dan <0.60 mj/mm2 (energi tinggi)
Fisikawan menggunakan parameter Energy Flux Density (EFD) untuk mengilustrasikan energi
shockwave ditransmisikan dengan satuan mj/mm2
Mechano-
transduction
Aplikasi ESWT pada hewan didapatkan pelepasan radikal bebas dan oksigen yang memicu
pembentukan beberapa growth factor
Kerusakan sel akan memicu perubahan tingkat molecular (didalam sel) sehingga terjadi
perubahan gene-transcription, produksi protein dan pada akhirnya prilaku sel berubah
(survival)
Shockwave mampu merubah sel (prilaku) bahkan dapat terjadi kerusakan jaringan tingkat
sel
Transmisi shockwave atau energi mekanik kedalam jaringan mampu merubah respon
biologis jaringan (mechano-transduction)
Tendon
Degenerasi
Tendinopathy kronis dapat terjadi jika kerusakan terus berlangsung sehingga cytokines dan MMPs
selalu dikeluarkan oleh sel tendon
MMPs berfungsi untuk proses degradasi dan remodeling jaringan tendon
Kerusakan pada tendon direspon oleh sel tendon dengan cara mengeluarkan Matrix Metallo-
Proteinases (MMPs) dan cytokines
Saat terjadi tendinopathy maka tendon mengalami inflamasi dan degenerasi, tendon menjadi lemah
dan putus
Secara mikroskopis tendon terdiri dari sel tendon (tenocytes) dan Extracellular Matrix (ECM) seperti
kolagen dan elastin
Tendon merupakan jaringan ikat yang cukup kuat, menghubungkan otot dan tulang
Regenerasi
Tendon
Pada tahap regenerasi tendon
terdapat 5 growth factors yang
sangat berperan dalam proses
perbaikan jaringan
Insulin like Growth Factor 1 (IGF
1)
Platelet Derived Growth Factor
(PDGF)
Vascular Endothelial Growth
Factor (VEGF)
Fibroblast Growth Factor (b-FGF)
Transforming Growth Factor beta
(TGF-beta)
SWT pada
Tendinopathy
Peningkatan biosintesis ECM menjadi kesuksesan perbaikan tendon
TGF-beta dan IGF 1 diketahui mampu meningkatkan biosintesis Extracellular Matrix
(ECM) oleh tenocytes
Bukti evidence penelitian pertama penggunaan SWT didapatkan meningkatnya
Transforming Growth Factor beta (TGF-beta) dan Insulin like Growth Factor 1 (IGF 1)
Mekanisme SWT dalam mempengaruhi perbaikan jaringan melewati mekanisme
neovascularization, menekan input nosiseptor dan hiperstimulasi
Notarnicola A, Moretti B. The biological effects of extracorporeal shock wave therapy (eswt) on
tendon tissue. Muscles Ligaments Tendons J. 2012 Jun 17;2(1):33-7. PMID: 23738271; PMCID:
PMC3666498.
Tenforde AS, Borgstrom HE, DeLuca S, et al. Best practices for extracorporeal shockwave
therapy in musculoskeletal medicine: Clinical application and training consideration. PM&R.
2022;14(5): 611-619. doi:10.1002/pmrj.12790
Edukasi Praktek
klinik
ESWT.pptx
Dosis
SWT
Kontraindika
si
Yang perlu dipertimbangkan : cardiac pacemaker atau alat yang ditanam dalam tubuh,
penggunaan NSAID, obat-obatan anticoagulation dan penggunaan corticosteroid
Kontraindikasi relative : penyakit otak, saraf, paru, epiphyseal plate yang masih dalam
pengobatan dan coagulopathy
Kontraindikasi absolut : infeksi aktif, tumor ganas, kehamilan
THANKS

More Related Content

ESWT.pptx

  • 1. Extracorporeal Shockwave Therapy (ESWT) Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
  • 2. Pendahulua n Dalam transmisi energi mekanik mengalami perubahan bentuk dan densitas Energi mekanik ditransmisikan melewati kulit dan energi mekanik dikonsentrasikan pada batu yang akan diuraikan, sehingga energi mekanik tidak merusak jaringan ESWL digunakan untuk mengurai batu pada ginjal dan uretra Extracorporeal shockwave therapy (ESWT) merupakan pendekatan terapi non invasive yang merupakan perkembangan teknologi dari extracorporeal shockwave lithotripsy (ESWL) DOI: 10.1302/2058- 5241.5.190067
  • 3. Pada umumnya shockwave didapat dari hasil pelepasan energi secara tiba-tiba (kimia, elektris, nuklir, energi mekanik) Shockwave mampu mempengaruhi perubahan pada tingkat jaringan, organ bahkan tingkat sel ESWT terbagi menjadi 2 tipe, Focused Shockwave Therapy (F- SWT) dan Radial Shockwave Therapy (R-SWT)
  • 4. Alat SWT Awalnya alat SWT dengan tenaga elektro-hidrolik hadir dalam pasar, setelahnya piezo-elektrik dan beberapa elektro-magnetic Alat F-SWT biasanya menggunakan tenaga electro-hydraulic, piezo- electric, electro- magnetic flat, electro- magnetic cylindric Alat R-SWT menggunakan tenaga tekanan udara atau elektro-magnetic untuk menembakkan peluru, sering disebut dengan balistik Peluru yang dilontarkan membentur aplikator menciptakan energi mekanik
  • 5. Fisika Dasar Karakteristik Shockwave adalah meningkatnya tekanan dalam waktu yang singkat (nanosecond), tekanan yang dihasilkan setara dengan 100MPa atau 1000 kali tekanan atmosfer ESWT dengan energi tinggi dalam praktek memiliki energi sebesar 10-100MPa (100- 1000 bar) Pada umumnya F-SWT memiliki energi lebih dari 50 Mpa dengan kecepatan energi 5-10ns sedangkan R-SWT memiliki energi 15MPa dengan kecepatan energi 5-1ms Sedangkan ultrasound hanya memiliki energi sekitar 0.05MPa Kedalaman transmisi energi F-SWT mampu mencapai kedalaman 10cm sedangkan R- SWT pada kedalaman 1.5cm EFORT Open Rev 2020;5:584-592. DOI: 10.1302/2058- 5241.5.190067
  • 6. Energy Flux Density (EFD) EFD tinggi digunakan untuk terapi pseudoarthrosis femur atau tibia (72% sukses) Terlepasnya NO memberikan manfaat angiogenetic, antalgic dan efek anti inflamasi Pengaruh EFD rendah dan sedang mampu menstimulasi terlepasnya Nitric Oxide (NO) Dalam praktek klinik EFD yang sering digunakan adalah 0.001-0.4 mj/mm2 Rompe et al, mengklasifikasikan ESWT berdasarkan besaran energi SWT, <0.08 mj/mm2 (energi rendah), <0.28 mj/mm2 (energi sedang) dan <0.60 mj/mm2 (energi tinggi) Fisikawan menggunakan parameter Energy Flux Density (EFD) untuk mengilustrasikan energi shockwave ditransmisikan dengan satuan mj/mm2
  • 7. Mechano- transduction Aplikasi ESWT pada hewan didapatkan pelepasan radikal bebas dan oksigen yang memicu pembentukan beberapa growth factor Kerusakan sel akan memicu perubahan tingkat molecular (didalam sel) sehingga terjadi perubahan gene-transcription, produksi protein dan pada akhirnya prilaku sel berubah (survival) Shockwave mampu merubah sel (prilaku) bahkan dapat terjadi kerusakan jaringan tingkat sel Transmisi shockwave atau energi mekanik kedalam jaringan mampu merubah respon biologis jaringan (mechano-transduction)
  • 8. Tendon Degenerasi Tendinopathy kronis dapat terjadi jika kerusakan terus berlangsung sehingga cytokines dan MMPs selalu dikeluarkan oleh sel tendon MMPs berfungsi untuk proses degradasi dan remodeling jaringan tendon Kerusakan pada tendon direspon oleh sel tendon dengan cara mengeluarkan Matrix Metallo- Proteinases (MMPs) dan cytokines Saat terjadi tendinopathy maka tendon mengalami inflamasi dan degenerasi, tendon menjadi lemah dan putus Secara mikroskopis tendon terdiri dari sel tendon (tenocytes) dan Extracellular Matrix (ECM) seperti kolagen dan elastin Tendon merupakan jaringan ikat yang cukup kuat, menghubungkan otot dan tulang
  • 9. Regenerasi Tendon Pada tahap regenerasi tendon terdapat 5 growth factors yang sangat berperan dalam proses perbaikan jaringan Insulin like Growth Factor 1 (IGF 1) Platelet Derived Growth Factor (PDGF) Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Fibroblast Growth Factor (b-FGF) Transforming Growth Factor beta (TGF-beta)
  • 10. SWT pada Tendinopathy Peningkatan biosintesis ECM menjadi kesuksesan perbaikan tendon TGF-beta dan IGF 1 diketahui mampu meningkatkan biosintesis Extracellular Matrix (ECM) oleh tenocytes Bukti evidence penelitian pertama penggunaan SWT didapatkan meningkatnya Transforming Growth Factor beta (TGF-beta) dan Insulin like Growth Factor 1 (IGF 1) Mekanisme SWT dalam mempengaruhi perbaikan jaringan melewati mekanisme neovascularization, menekan input nosiseptor dan hiperstimulasi Notarnicola A, Moretti B. The biological effects of extracorporeal shock wave therapy (eswt) on tendon tissue. Muscles Ligaments Tendons J. 2012 Jun 17;2(1):33-7. PMID: 23738271; PMCID: PMC3666498.
  • 11. Tenforde AS, Borgstrom HE, DeLuca S, et al. Best practices for extracorporeal shockwave therapy in musculoskeletal medicine: Clinical application and training consideration. PM&R. 2022;14(5): 611-619. doi:10.1002/pmrj.12790
  • 15. Kontraindika si Yang perlu dipertimbangkan : cardiac pacemaker atau alat yang ditanam dalam tubuh, penggunaan NSAID, obat-obatan anticoagulation dan penggunaan corticosteroid Kontraindikasi relative : penyakit otak, saraf, paru, epiphyseal plate yang masih dalam pengobatan dan coagulopathy Kontraindikasi absolut : infeksi aktif, tumor ganas, kehamilan