1. ANALISIS DAN DESAIN SISTEM JARINGAN
Ethernet
OLEH:
HASAN TARMIZI
1202209
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
2. SEJARAH
Ethernet bermula dari sebuah pengembangan Wan di university of Hawaii pada akhir tahun 1960 yang
dikenal dengan nama ALOHA. Universitas tersebut memiliki daerah geografis kampus yang luas dan
berkeinginan untuk menghubungkan computer-komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi
sebuah jaringan computer-komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi sebuah jaringan koputer
kampus.
Standarisasi system ethenet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. Proses standardisasi
teknologi Ethernet akhirnya disetujui pada tahun 1985 oleh Institute of Electrical and
Electronics Engineers (IEEE), dengan sebuah standar yang dikenal dengan Project 802. Standar
IEEE selanjutnya diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO), sehingga
menjadikannya sebuah standar internasional dan mendunia yang ditujukan untuk membentuk
jaringan komputer. Kecepatan transmisi data di Ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100
Mbps. Saat ini yang umum ada di pasaran adalah Ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa
disebut seri 10Base. Ada bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah 10Base5, 10Base2,
10BaseT dan 10BaseF. Karena kesederhanaan dan keandalannya, Ethernet pun dapat bertahan
hingga saat ini, dan bahkan menjadi arsitektur jaringan yang paling banyak digunakan.
PENGERTIAN
Ethernet adalah Teknologi jaringan komputer berdasarkan pada kerangka jaringan area lokal
(LAN). Sistem komunikasi melalui Ethernet membagi aliran data ke dalam paket individual yang
disebut frame. Setiap frame berisi alamat sumber dan tujuan dan pengecekan error data
sehingga data yang rusak dapat dideteksi dan dikirim kembali. Ethernet adalah protokol LAN
yang memungkinkan setiap PC berlomba untuk mengakses network. Sekarang ia menjadi
protokol LAN yang paling populer karena relatif murah dan mudah diinstal serta ditangani.
Sistem penghubung melalui Ethernet membagi aliran data menjadi potongan potongan pendek
yang disebut sebagai bingka (frame). Setiap bingkai berisi alat sumber dan tujuan, serta data
pemeriksa galat (error-checking data) sehingga data yang rusak dapat dilacak dan dkirim
kembali. Sesuai dengan acuan OSI. Dan Ethernet juga menyediakan layann dampai dengan data
link layer.
JENIS-JENIS ETHERNET
1. Ethernet 1/10
Adalah Ethernet yang memliliki akses data 10 Mbit/detik. Standard yang digunakan adalah :
10BaseT, 10BaseF, 10Base2, dan Base5.
3. a. 10BaseT
Pada Ethernet 10BaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan topologi star ini
paling banyak digunakan, karena mudah pemasangannya serta melakukan pengecekan
jika ada kerusakan pada jaringan. Pada 10BaseT kabel yang dipakai bukan coaxial tapi
kabel UTP. Spesifikasi dari 10BaseT adalah sebagai berikut:
揃 Panjang kabel per-segmen maksimum 100 m
揃 Jumlah segmen maksimum adalah 1024
揃 Jumlah node perjaringan 1024
揃 Menggunakan Hub dengan jumlah maksimum 4 buah
揃 Kabel yang digunkan UTP kategori 3 atau lebih
b. 10BaseF
Pada 10BaseF mengunakan kabel serat optik, ini jarang digunakan karena biasanya
mahal dan pemasangannya tidak semudah ethernet tipe lain. Umumnya jenis ini dipakai
untuk penghubung (link) antar segmen karena jaraknya bisa mencapai 2000 m serta
kabel yang digunakan adalah serat optik. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan
input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda.
c. 10Base2
Pada 10Base2 mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. Hanya saja kabel yang
digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. 10Base2 disebut
juga Thin Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thin atau disebut sebagai
Cheaper Net.Panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185 m,
dan bisa disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen hanya
mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini pun
diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya menjadi
beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai adalah jenis BNC.
Spesifikasinya adalah:
揃 Panjang kabel per-segmen adalah 185 m
揃 Total segmen kabel adalah 5 buah
揃 Maksimum Repeater adalah 4 buah
揃 Maksimum jumlah segmen yang terdapat node (station) adalah 3 buah
揃 Jarak terdekat antar station minimum 0,5 m
揃 Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30
揃 Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater adalah 925 m
揃 Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm
揃 Jenis kabel yang digunakan RG-58A/U atau RG-58C/U
4. d. 10Base5
Pada 10Base5 disebut juga Thick Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis
Thick. Topologi pada 10Base5 sama seperti 10Base2 yaitu Topologi Bus. Spesifikasi dari
10Base5 adalah sebagai berikut:
揃 Panjang kabel per-segmen adalah 500 m
揃 Total segmen kabel adalah 4 buah
揃 Maksimum jumlah segmen yang terdapat node adalah 3
揃 Jarak terdekat antar station minimum adalah 2,5 m
揃 Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 100
揃 Maksimum panjang kabel AUI ke node 50 m
揃 Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater 2500 m
揃 Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm
揃 Jenis kabel Coaxial RG-8 atau RG-11
Fast Ethernet 10/100
Fast Ethernet yang Memiliki kecepatan akses data 100 Mbit/detik. Standar yang
digunakan adalah: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4 dan 100BaseTX. Protokol ini cepat
menjadi populer, karena memberikan kecepatan 10 kali lebih tinggi dibandingkan
10BaseT dengan harga yang relatif murah. Fast Ethernet bergantung pada jenis
media/kabel yang digunakan, tergolong atas beberapa tipe sebagai berikut:
a. 100Base TX
Protokol 100BaseTX ini mendukung penggunakan kabel UTP kategori-5 seperti
yang digunakan oleh protokol IOBaseT sehingga dapat digunakan tanpa
banyak mengubah distribusi perkabelan yang sudah ada.
Yang perlu diganti hanya hub dan network adapter yang mampu mendukung
protokol 100BaseTX. Banyak network adapter dan hub yang diproduksi
belakangan ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi secara otomatis
kecepatan 10 atau 100 Mbps. Kabel-kabel jaringan tidak perlu diganti karena
100BaseTX dapat berfungsi dengan baik dengan menggunakan kabel UTP
kategori測5, seperti yang digunakan oleh jaringan 1OBaseT dengan panjang
kabel antara hub dengan hub atau hub ke komputer adalah sama juga, yaitu
100 meter. Namun untuk protokol 100BaseTX, diameter jaringan maksimum
(jarak terjauh antara dua komputer) adalah 205 meter.
b. 100BaseFX
5. Tipe protokol ini mendukung penggunaan kabel serat optik de測ngan jarak
maksimum 412 meter
c. 100BaseT
100BaseT disebut juga Fast Ethernet atau 100BaseX, adalah ethernet yang
mempunyai kecepatan 100 Mbps. Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan
kabel yang dipakai, yaitu:
揃 100BaseT4, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai adalah 4
pasang
揃 100BaseTX, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai hanya 2
pasang
揃 100BaseTX, memakai kabel serat optik
Pada 100BaseT yang menggunakan kabel Coaxial maksimum total kabelnya dengan
menggunakan Hub Class II adalah 205 m, dengan perincian 100 m untuk panjang
segmen dan 5 m untuk hubungan Hub ke Hub. Sedangkan untuk 100BaseFX dengan
menggunakan dua Repeater bisa mencapai 412 m, dan panjang segmen dengan
serat optik bisa mencapai 2000 m.
Gigabit Ethernet
Gigabbit Ethernet yang Memiliki kecepatan akses data 1000 Mbit/detik atau 1
Gbit/detik. Standar yang digunakan adalah: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX
dan 1000BaseT.
Gigabit Ethernet merupakan protokol jenis Ethernet terbaru yang mendukung
kecepatan 1000 Mbps.
Gigabit Ethernet bergantung pada jenis media yang digunakan, terdiri atas
beberapa tipe sebagai berikut:
a. 1000BaseTX
Merupakan jenis protokol Ethernet terbaru yang menggunakan kecepatan
1000 Gigabit per second (Gbps) dan mendukung pergunaan kabel UTP
kategori-5. Spesifikasinya banyak mirip dengan protokol 100BaseTX, misalnya
jarak kabel maksimum adalah 100 meter dengan diameter jaringan 205
meter.
b. 1000BaseSX dan 1000 BaseLX
Protokol 1000BaseSX dan 1000BaseLX berdasarkan spesifikasi 802.3z yang
mendukung penggunaan media serat optik yang mampu meneruskan data
dengan panjang kabel sampai 550 meter untuk protokol 1000BaseSX, dan
3000 meter untuk protokol 1000BaseLX, tergantung tipe dan mode serat optik
6. yang dipakai. Oleh sebab itu protokol ini banyak dipakai sebagai jaringan
tulang punggung (backbone) untuk jaringan kampus.
CARA KERJA
Ethernet merupakan salah satu bagian dari sebuah teknologi jaringan yang menerapkan metode
transmisi baseband. Metode ini bekerja dengan melakukan pengiriman sinyal serial 1 bit pada satu
waktu. Modus operasi Ethernet adalah half-duplex, pengiriman data maupun penerimaan data
dapat dilakukan oleh satu stasiun namun stasiun tersebut tidak dapat melakukan keduanya secara
bersamaan.
Pada OSI Model, segmen operasi Ethernet terletak di dua daerah, yakni setengah bagian dari leyer
2Data Link Layer, yang merupakan sublayer MAC dan seluruh bagian dari layer pertama yakni
Physical Layer.
Ethernet berdasarkan segmen operasinya. Ethernet sublayer Data LinkMAC, berkaitan dengan
komponen fisik yang kemudian digunakan untuk komunikasi informasi. Sedangkan pada Physical
layer melibatkan media interface, sinyal, bit flow, dan berperan dalam komunikasi pe rangkat.
Cara kerja Ethernet dikenal dengan metode kontrol akses media (Carrier Sense Multiple Access with
Collision Detection), dimana setiap stasiun dapat memeriksa lalu lintas data pada jaringan. Setiap
stasiunnya akan memeriksa apakah ada stasiun lain yang sedang melakukan proses transmisi data.
Jika tidak ada, maka stasiun yang ingin melakukan transmisi data akan saling mengambil alih
jaringan.
Untuk mengatasi persaingan pengambilalihan jaringan ini, maka diberlakukan metode First Come
First Served, dimana dalam satu waktunya hanya terdapat satu stasiun yang bisa mentransmisikan
data dan stasiun lain menunggu. Tanpa penerapan FCFS ini, maka resiko terjadi collision sangat
besar. Jika collision terjadi, maka masing-masing stasiun akan menghentikan proses transmisi data
dan mencoba mengirim ulang data dengan interval waktu acak. Sayangnya jika jumlah stasiun
sangat besar dalam sebuah jaringan dimana resiko collision amat sangat besar, maka metode FCFS
aakan sulit untuk mengatasinya sehingga kinerja jaringan menurun. Untuk menghadapi masalah
tersebut dan mengimbangi jumlah stasiun, dapat digunakan switch Ethernet yang akan melakukan
segmentasi jaringan Ethernet ke dalam collision domain.
Ilustrasi cara kerja Ethernet adalah sebagai berikut,
7. Terdapat sebuah stasiun X yang akan melakukan proses transmisi data dalam jaringan
Stasiun X melakukan pengecekan terhadap keberadaan sinyal digital pada kabel yang
menandakan ada stasiun lain yang melakukan proses transmisi data
Jika sinyal tidak ditemukan, stasiun X akan memulai transmisi data, jika sinyal ditemukan maka
stasiun X akan membatalkan transmisi
Anggap tidak ditemukan sinyal sehingga stasiun X melakukan transmsi data, saat pengiriman
stasiun X akan mengecek kembali keberadaan sinyal digital pada kabel untuk memastikan tidak
ada stasiun lain yang juga mulai mentransmisi data.
Jika ditemukan sinyal lain yang menandakan ada stasiun yang mulai mentransmisi data saat
stasiun X melakukan transmisi, maka stasiun X akan mengirim sinyal kepada titik dimana sinyal
tersebut berada. Titik tersebut akan bereaksi terhadap sinyal tambahan yang dikitim stasiun X.
Transmisi data akan berhenti sejenak dan menunggu transmisi data sebelumnya oleh stasiun X
selesai dan mencoba melakukan transmisi data ulang.
Terdapat sistem back-off dimana stasiun lain yang mencoba melakukan transmisi data dan
kemudian berhenti dan menunggu akan mengalami time-out dalam waktu 15 menit.
gambar dari :http://computer.howstuffworks.com/ethernet14.htm
TOPOLOGI
Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang
disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte,
dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai
8. alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya
yang disimpan dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data
yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte.
Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi
Ethernet frame, yakni sebagai berikut:
Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)
Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell, dan
digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi 3.11 atau yang
sebelumnya)
Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without Subnetwork Access
Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan
selanjutnya)
Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat
sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan TCP/IP)
Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan
lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya,
lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi
FRAME ETHERNET
Ethernet dapat menggunakan topologi jaringan fisik apa saja (bisa berupa topologi bus, topologi ring,
topologi star atau topologi mesh) serta jenis kabel yang digunakan (bisa berupa kabel koaksial (bisa
berupa Thicknet atau Thinnet), kabel tembaga (kabel UTP atau kabel STP), atau kabel serat optik).
Meskipun demikian, topologi star lebih disukai. Secara logis, semua jaringan Ethernet menggunakan
topologi bus, sehingga satu node akan menaruh sebuah sinyal di atas bus dan sinyal tersebut akan
mengalir ke semua node lainnya yang terhubung ke bus.