3. Kedua-duanya mengatur
perilaku manusia secara
normatif (memberi norma bagi
perilaku manusia)
Memberi petunjuk apa yag
harus dilakukan dan apa
yang tidak boleh dilakukan..
4. Etika merupakan
ilmu tentang
norma, nilai dan
ajaranmoral.
Etika merupakan
filsafat
yang merefleksikan
ajaran moral
6. Etiket menyangkut cara melakukan
perbuatan manusia
Etiket hanya berlaku untuk
pergaulan.
Etiket bersifat relatif.
Etiket hanya memadang manusia
dari segi lahiriah saja sedangkan
etika memandang manusia dari segi
dalam
7. Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri
khas
Yg bersifat
rasional, kritis, mendasar, sistemat
ik dan normatif (tidak sekadar
melaporkan pandangan
moral melainkan menyelidiki
bagaimana pandangan moral
yang sebenarnya).
9. 1. pandangan moral
yang berbeda-
beda karena
adanya perbedaan
suku, daerah
budaya dan
agama yang hidup
berdampingan;
10. berbagai ideologi menawarkan diri
sebagai penuntun kehidupan, masing-
masing dengan ajarannya sendiri tentang
bagaimana manusia harus hidup.
11. modernisasi membawa perubahan besar
dalam struktur dan nilai kebutuhan
masyarakat yang akibatnya menantang
pandangan moral tradisional;
12. Etika sosial dibagi menjadi:
Sikap terhadap sesama; Etika
keluarga;
Etika profesi,
misalnya etika untuk
dokumentalis, pialang
informasi;
Etika politik; Etika lingkungan
hidup; serta Kritik ideologi.
14. NORMA MORAL
tentang
bagaimana
manusia harus
hidup supaya
menjadi baik
sebagai
manusia
15. Kebaikan moral merupakan
kebaikan manusia sebagai manusia
sedangkan kebaikan pada
umumnya merupakan kebaikan
manusia dilihat dari satu segi
saja, misalnya sebagai suami
atau isteri
17. Moralitas adalah sopan santun, segala
sesuatu yang berhubungan dengan
etiket atau sopan santun
Moralitas dapat berasal dari
sumber tradisi atau adat, agama atau
sebuah ideologi atau gabungan dari
beberapa sumber.
19. Etika bukan sumber tambahan
moralitas melainkan merupakan
filsafat yang mereflesikan
ajaran moral
Pemikiran filsafat mempunyai lima
ciri khas yaitu
rasional, kritis, mendasar, sistematik
dan normatif.
20. Rasionalberarti
mendasarkan diri
pada rasio atau
nalar, pada
argumentasi yang
bersedia untuk
dipersoalkan tanpa
perkecualian.
21. Kritis
berarti filsafat
ingin mengerti sebuah
masalah sampai ke
akar-akarnya, tidak
puas dengan
pengertian dangkal.
Sistematis
25. Etiket menyangkut cara
melakukan perbuatan manusia
Etika menyangkut masalah apakah
sebuah perbuatan boleh dilakukan
atau tidak boleh dilakukan.
26. Etiket hanya berlaku untuk
pergaulan.
Etika selalu berlaku
walaupun tidak ada
orang lain.
Barang yang dipinjam
harus
dikembalikan
walaupun pemiliknya
sudah lupa.
27. Etiket bersifat relatif.
Yang dianggap tidak
sopan dalam sebuah
kebudayaan, dapat
saja dianggap sopan
dalam kebudayaan
lain.
Etika jauh lebih
absolut.
28. ETIKET
Perintah seperti
jangan
berbohong, jang
anmencuri
merupakan
prinsip etika yang
tidak dapat
ditawar-tawar.
29. Etika tidak dapat menggantikan agama.
Agama merupakan hal yang tepatuntuk
memberikan orientasi moral.
Pemeluk agama menemukan
orientasidasar kehidupan
dalam agamanya.
Akan tetapi agama itu memerlukan
ketrampilan etika agar dapat
memberikan orientasi, bukan sekadar
indoktrinasi.
31. Etika dapat membantu menggali
rasionalitas agama
Orang agama mengharapkan agar
ajaran agamanya rasional.
Ia tidak puas mendengar bahwa
Tuhan memerintahkan
sesuatu, tetapi ia juga ingin
mengerti mengapa Tuhan
memerintahkannya.
32. Seringkali ajaran moral yang termuat
dalam wahyu mengizinkan
interpretasi yang saling berbeda dan
bahkan bertentangan.
33. Karena perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan
masyarakat maka agama
menghadapi masalah moral yang secara
langsung tidak disinggungsinggung
dalam wahyu.
Misalnya bayi tabung, reproduksi
manusia dengan gen yang sama.
34. Adanya perbedaan antara etika
dan ajaran moral
Etika mendasarkan diripada
argumentasi rasional semata-mata
sedangkan agama pada wahyunya
sendiri.
35. Adanya perbedaan antara etika
dan ajaran moral
Oleh karena itu ajaran agama hanya
terbuka pada mereka yang
mengakuinya sedangkan etika terbuka
bagi setiap orang dari semua agama
dan pandangan dunia.
36. Jujur tidak berbohong
Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
Lapang dada dalam berkomunikasi
Menggunakan panggilan / sebutan orang
yang baik
Menggunakan pesan bahasa yang efektif
dan efisien
Tidak mudah emosi / emosional
Berinisiatif sebagai pembuka dialog
Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
Menggunakan pakaian yang pantas sesuai
keadaan
Bertingkahlaku yang baik
38. Contoh Teknik Komunikasi Yg
Baik
Menggunakan kata dan kalimat yang
baik menyesuaikan dengan lingkungan
Gunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh lawan bicara
Menatap mata lawan bicara dengan
lembut
Memberikan ekspresi wajah yang ramah
dan murah senyum
Gunakan gerakan tubuh / gesture yang
sopan dan wajar
39. Bertingkah laku yang baik dan ramah
terhadap lawan bicara
Memakai pakaian yang rapi, menutup
aurat dan sesuai sikon
Tidak mudah terpancing emosi lawan
bicara
Menerima segala perbedaan pendapat
atau perselisihan yang terjadi
Mampu menempatkan diri dan
menyesuaikan gaya komunikasi sesuai
dengan karakteristik
lawan bicara.
40. Menggunakan
volume, nada, intonasi suara serta
kecepatan bicara yang baik.
Menggunakan komunikasi non
verbal yang baik sesuai budaya yang
berlaku seperti berjabat
tangan, merunduk, hormat, ces, cipik
a cipiki (cium pipi kanan - cium pipi
kiri)
Dan lain sebagainya