際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Etika Profesional Konseling Agama
Di susun Oleh :
1.Amilatun Nazilah
2.Heni Kusuma Wardani
Pengertian Etika
Etika Berasal dari bahasa Yunani Ethos, Yang
berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.
Pengertian konseling agama yaitu proses
pemberian bantuan kepada individu agar menyadari
kembali eksistensinya sebagai makhluk Tuhan yang
seharusnya dalam kehidupan keagamaannya
senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk
Tuhan, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat.
 Pengertian profesi dan profesional
Menurut Prayitno (2009) mengemukakan Profesi
adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang
menuntut keahlian dari para petugasnya.
Sedangkan professional menunjuk pada dua hal.
Pertama, orang yang menyandang suatu profesi;
misalnya sebutan dia seorang professional,
kedua penampilan seorang dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
Pengertian etika profesi bimbingan dan
konseling
Etika profesi bimbingan dan konseling adalah
kaidah-kaidah perilaku yang menjadi rujukan
bagi konselor dalam melaksanakan tugas atau
tanggung jawabnyan memberikan layanan
bimbingan dan konseling kepada konseli
Kaidah-kaidah perilaku yang dimaksud adalah :
 Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan
penghargaan sebagai manusia , dan mendapatkan layanan
konseling tanpa melihat suku bangsa, agama, atau budaya.
 Setiap orang /individu memiliki hak untuk
mengembangkan dan mengarahkan diri.
 Setiap orang memiliki hak untuk memilih dan bertanggung
jawab terhadap keputusan yang diambilnya.
 Setiap konselor membantu perkembangan setiap konseli,
melalui layanan bimbingan dan konseling secara profesional.
Hubungan konselor-konseli sebagai hubungan yang
membantu yang didasarkan kepada kode etik (etik profesi).
empat etika yang penting dalam proses konseling:
A. Profesional Responsibility.
1. Terminating appropriately
2. Responding fully
3. Evaluating the relationship
4. Counselors responsibility to
temselvehs
B. Confidentiality
Lanjutan
C. Conveying Relevant Information to The Person In
Counseling
1. Counselor qualifications
2. Counseling consequences
3. Time involved in counseling
4. Alternative to counseling
D. The Counselor Influence
1. The counselor needs
2. Authority
3. Sexuality
4. The counselor `s moral and religius values
Etika (Kode Etik) dalam Konseling Agama
Etika telah digunakan untuk mendukung konselor menangani
agama dan spiritualitas dalam konseling (Morrison, Clutter,
Pritchett &Demmitt, 2009). Tidak hanya pelaksanaan
spiritualitas dan agama cenderung meningkatkan pertumbuhan
klien dan kesejahteraan, (Steen et al., 2006), tetapi agama
dan spiritualitas sering tertanam dalam isu-isu yang membawa
klien ke kantor konseling.
Yang Akan Terjadi Jika Tidak Ada Etika
Profesional dalam Konseling Agama
etika profesi berfungsi sebagai pelindung dan pengembangan
profesi. Dengan telah adanya kode etik profesi, masih banyak
kita temui pelanggaran-pelanggaran ataupun penyalahgunaan
profesi. Apalagi jika kode etik profesi tidak ada, maka akan
semakin banyak terjadi pelanggaran. Akan semakin banyak
terjadi penyalah gunaan profesi.
Etika Professional

More Related Content

Etika Professional

  • 1. Etika Profesional Konseling Agama Di susun Oleh : 1.Amilatun Nazilah 2.Heni Kusuma Wardani
  • 2. Pengertian Etika Etika Berasal dari bahasa Yunani Ethos, Yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Pengertian konseling agama yaitu proses pemberian bantuan kepada individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Tuhan yang seharusnya dalam kehidupan keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Tuhan, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
  • 3. Pengertian profesi dan profesional Menurut Prayitno (2009) mengemukakan Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para petugasnya. Sedangkan professional menunjuk pada dua hal. Pertama, orang yang menyandang suatu profesi; misalnya sebutan dia seorang professional, kedua penampilan seorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
  • 4. Pengertian etika profesi bimbingan dan konseling Etika profesi bimbingan dan konseling adalah kaidah-kaidah perilaku yang menjadi rujukan bagi konselor dalam melaksanakan tugas atau tanggung jawabnyan memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada konseli
  • 5. Kaidah-kaidah perilaku yang dimaksud adalah : Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan penghargaan sebagai manusia , dan mendapatkan layanan konseling tanpa melihat suku bangsa, agama, atau budaya. Setiap orang /individu memiliki hak untuk mengembangkan dan mengarahkan diri. Setiap orang memiliki hak untuk memilih dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya. Setiap konselor membantu perkembangan setiap konseli, melalui layanan bimbingan dan konseling secara profesional. Hubungan konselor-konseli sebagai hubungan yang membantu yang didasarkan kepada kode etik (etik profesi).
  • 6. empat etika yang penting dalam proses konseling: A. Profesional Responsibility. 1. Terminating appropriately 2. Responding fully 3. Evaluating the relationship 4. Counselors responsibility to temselvehs B. Confidentiality
  • 7. Lanjutan C. Conveying Relevant Information to The Person In Counseling 1. Counselor qualifications 2. Counseling consequences 3. Time involved in counseling 4. Alternative to counseling D. The Counselor Influence 1. The counselor needs 2. Authority 3. Sexuality 4. The counselor `s moral and religius values
  • 8. Etika (Kode Etik) dalam Konseling Agama Etika telah digunakan untuk mendukung konselor menangani agama dan spiritualitas dalam konseling (Morrison, Clutter, Pritchett &Demmitt, 2009). Tidak hanya pelaksanaan spiritualitas dan agama cenderung meningkatkan pertumbuhan klien dan kesejahteraan, (Steen et al., 2006), tetapi agama dan spiritualitas sering tertanam dalam isu-isu yang membawa klien ke kantor konseling.
  • 9. Yang Akan Terjadi Jika Tidak Ada Etika Profesional dalam Konseling Agama etika profesi berfungsi sebagai pelindung dan pengembangan profesi. Dengan telah adanya kode etik profesi, masih banyak kita temui pelanggaran-pelanggaran ataupun penyalahgunaan profesi. Apalagi jika kode etik profesi tidak ada, maka akan semakin banyak terjadi pelanggaran. Akan semakin banyak terjadi penyalah gunaan profesi.