Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan ketahanan pangan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, yang mencakup pelatihan, pendampingan, modal, sarana prasarana, dan teknologi. Dokumen ini juga meninjau perkembangan indikator tingkat hidup dan pola pikir masyarakat di beberapa desa dalam program Desa Mandiri Pangan.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Pelatihan (Instruktur).
Pendamping (Bidang Manajemen Kelompok, Manajemen
Usaha & Teknis.
Modal.
Sarana dan Prasarana.
Tenaga Kerja.
Teknologi.
3
9/24/2015
9/24/2015
4. Masyarakat desa mempunyai kemampuan
daya beli dan menghasilkan nilai tambah dari
kegiatan produktif melalui:
Peningkatan Produksi usahatani,
Peningkatan ketrampilan,
Perubahan pola pikir (Mindset)
9/24/2015
4
5. Dengan VPA, dapat diketahui
perkembangan posisi dan status ketahanan
pangan dari kelompok tani sasaran di setiap
periode waktu
9/24/2015
5
8. Pendekatan
Desa Miskin
Berisiko Rawan Pangan = 120 Desa
Pemberdayaan KK Miskin = 43 Desa
Aksi Desa Mandiri Pangan
Tahun 2006 (Tahap Persiapan)
Tahun 2007 (Tahap Penumbuhan)
Tahun 2008
Tahap Pengembangan
(52) Desa
Tahun 2009
Tahap Kemandirian
Tahun 2010
Mandiri Pangan
Tahun 2015
Mandiri Pangan
9/24/2015 8Kajian Akhir Demapan
9. Evaluasi Tahun 2015
Seluruh Kabupaten telah melakukan sesuai juklak untuk
tahap persiapan
Kegiatan Tahap Penumbuhan:
Telah dilakukan sesuai Juklak
Pemanfaatan Dana PMUK
Penumbuhan LKD
Proksi Desa Mapan dari dana APBN, sebahagian APBD
Sudah
mandirikah???
9/24/2015 9Kajian Akhir Demapan
10. Kemajuan tingkat kehidupan
(livelihood),
Kemajuan pola pikir (mindset).
9/24/2015
10
11. Indikator kemajuan tingkat kehidupan
(livelihood),
Pendapatan
Batas Garis Kemiskinan
Kesempatan kerja,
Konsumsi pangan,
Sanitasi dan kebersihan,
9/24/2015
11
12. indikator kemajuan pola pikir (mindset).
Aktifitas di kelompok tani,
Tingkat adopsi teknologi,
Kebiasaan menabung,
Kepercayaan diri,
Orientasi pendidikan anak,
Pengarusutamaan jender, dan
Praktek dan orientasi bisnis (usahatani).
9/24/2015
12
13. Tabel 21. Skor Perkembangan Tingkat Livilihood
Anggota Kelompok Affinitas Harapan Tani
Di Desa Rantau Panjang, Kabupaten
Merangin Tahun 2006 2009.
Komponen Bobot
Tahun
2006 2007 2008 2009
Pendapatan 35 2.9 2.7 2.6 2.4
Kesempatan Kerja 25 0.5 0.6 0.8 0.8
Konsumsi Pangan 30 0.3 0.3 0.3 0.3
Sanitasi & Kebersihan 10 0.4 0.4 0.5 0.5
Jumlah 100 4.0 4.1 4.1 4.0
9/24/2015
13
14. Tabel 22. Skor Perkembangan Tingkat Mindset Anggota
Kelompok Affinitas Harapan Tani Di Desa Rantau
Panjang, Kabupaten Merangin Tahun 2006 2009.
Komponen Bobot
Tahun
2006 2007 2008 2009
Aktifitas di kelompok 25 0.6 1.4 1.8 2.2
Tingkat adopsi tehnologi 20 0.5 1.0 1.2 1.3
Kebiasaan menabung 15 0.2 0.9 1.2 1.3
Kepercayaan diri 15 0.5 0.8 1.0 1.1
Pendidikan 5 0.1 0.2 0.3 0.4
Pengarus utamaan Jender 10 0.2 0.3 0.6 0.7
Praktek Bisnis 10 0.2 0.8 0.9 0.9
Jumlah 100 2.3 5.3 7.0 7.8
9/24/2015
14
22. Tiga filosophy Pembangunan Desa Mandiri
Pangan
Masyarakat Desa (Rumah Tangga)
Pekarangan menghasilkan (Daily, Weekly, Monthly, Yearly)
Continuity (Never Ending Program)
9/24/2015
Kajian Akhir Demapan
22
Kompetisi
untuk
memacu
motivasi
Pedum sudah
ada bahkan
sangat rigid
Work based on
Pedum could
kill creativity
Unit Usaha
not sound
economic
23. Saran :
Perlu peta kondisi 120 Desa Mandiri
Pangan untuk dapat diakomodasikan
kedalam program Peta Desa Beresiko
Rawan Pangan (tingkat desa)
Program:
1. PMUK
9/24/2015
23
24. Kenapa Livelihood tidak meningkat..?
Perlu dikaji lagi
Assebilitas
Peta kondisi desa beresiko rawan pangan
Pemanfaatan lahan pekarangan, marginal,
dan lahan tidur lainnya. keterlibatan
SKPD
Program Dishub:
9/24/2015
24
25. Koordinasi dan sinkronisasi program antar
tingkat pemerintah daerah.
Mindset pemerintah daerah juga perlu
diselaraskan
Program SKPD:
Asistensi kesra untuk beberapa Desa Mandiri
Pangan: (10 desa percontohan).
Dana stimulan
Pendampingan sosial di bidang pertanian dan
peternakan, Pemberdayaan Sosial.
9/24/2015
25
26. 1. Mereka miskin ilmu pengetahuan,
teknologi dan modal
2. MOU ditandatangani oleh wakil SKPD
yang hadir pada saat itu tapi beliau
dianggap mewakili SKPD yang
mengutusnya.
3. Rekap kegiatan sesuai dengan laporan
masing masing SKPD
9/24/2015
26
27. Kemandirian pangan Vs Swasembada pangan
Program:
Mandiri Pangan: Pendapatan, Akses Pangan,
Status Gizi
Data Sekunder: Data dari Pendamping dengan
form yang diisi setiap tahun oleh pendamping
Kinerja Pendamping, Perlu petunjuk Teknis
Pendampingan. Masukan dari SKPD untuk
pembinaan pendamping
Heterogenitas anggota kelompok affinitas
Bukan Keberhasilan program but kemandirian
pangan kelompok affinitas.
9/24/2015
27
29. Beberapa problem yang dihadapi untuk dapat ikut dalam
pemberdayaan demapan
Lokasi Desa Mandiri Pangan jauh dari kawasan hutan
Terdapat sejumlah dana yang oleh karena peraturan tidak
dapat dimanfaatkan untuk Desa Mandiri Pangan
Peluang HTI untuk Desa Mandiri Pangan (land clearing).
Lahan land clearing dapat dimanfaatkan untuk pengembangan
tanaman pangan pendapatan dan sekaligus peluang naker
Desa Mandiri Pangan tidak memiliki Master Plan sehingga
sulit untuk memasukkan program ke Desa Mandiri Pangan.
peta desa beresiko rawan pagan kondisi saat ini SWOT
nya perlu sehingga dapat memasukkan program.
Standar evaluasi.
Sumberdana: SKPD Kaya (Pertambangan misalnya)
9/24/2015
29
30. 1. Dinkes sudah memasukkan program pada 7 desa mapan model
(Pak Helfian)
2. Program aksi belum melibatkan seluruh SKPD.
3. Gerak SKPD Provinsi dibatasi oleh undang undang untuk secara
langsung masuk ke desa. perlu koordinasi dengan tingkat
kabupaten/kota
4. Penganggaran. Perlu ada pengalokasian penganggaran pada
setiap SKPD untuk pembangunan Desa Mandiri Pangan.
5. Program Dinkes pada Desa Mandiri Pangan:
1. Melakukan pelatihan dan promosi keluarga sadar gizi
2. Pemberdayaan Gakin (makanan pendamping ASI)
3. 2010: PMT Ibu Hamil dan Kartu menuju Sehat Balita (sosialisasi KMS)
4. Sejak 2006 Dinkes sudah mengembangkan desa Siaga dengan melatih
TOMAS dan Kader dilengkapi dengan Poskesdes
9/24/2015
30
31. Dinas Perikanan sudah masuk ke Desa Mandiri
Pangan.:
Sejumlah pendamping sulit dijumpai di desa
Pendamping Eka Jaya (bagus)
Din Kelautan dan Perikanan telah memilki TPT
(Tenaga pendamping Teknologi)
Kinerja Pendamping kayaknya belum maksimal
Tahun 2010: Bantuan Benih (APBD), sekitar Juli
ada bansos dari APBN
Tahun 2011 diusulkan dengan anggaran APBD
9/24/2015
31
32. Dana untuk Desa Mandiri Pangan masih mayoritas
dari APBN.
Beberapa daerah sudah dibantu oleh Diperta tapi
belum terdata.
Tahun 2010 hanya ada dana pembinaan (paket paket
tidak ada) dibutuhkan untuk meningkatkan livelihood
Diperta sudah memberikan bantuan langsung ke desa
Tanjung Mudo Kerinci (korban banjir)
Apakah untuk tahun 2011 masih terpusat di 10 Desa
Mandiri Pangan model.
Bagaimana dengan 120 desa beresiko rawan pangan
lainnya
9/24/2015
32
33. Secara potensi SKPD mampu, tapi koq nggak
berhasil juga..
Melibatkan instansi yang lebih luas lagi (UPT)
Pendamping
Modal (ada kog) tapi koordinasi minim
menyebabkan dana tersebut tidak tersalur ke
Desa Mandiri Pangan. (Master Plan is really
needed.)
Field trip perlu.
Banyak skpd masuk tapi tidak saling
berintegrasi.
9/24/2015
33
34. Menyambut informasi dari Dishut tentang dana yang
tidak termanfaatkan dapat diarahkan ketanaman
polowijo, dan tanaman keras. (bagi masyarakat dilokasi
sekitar hutan)
Dinas Pemberdayaan masyarakat menyiapkan
masyarakat nya, Dishut input produksinya.
9/24/2015
34
35. 1. Untuk 2010/11 masih fokus pada 10
Desa Mandiri Pangan model
2. Lokasi desa siaga dan 10 Desa Mandiri
Pangan model bisa nggak di overlay..?
3. Master Plan (peta) 5WH need for
Desa Mandiri Pangan
4. Juknis Pendamping
5. Action langsung yang dilakukan secara
integrated
9/24/2015
35