際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Evaluasi Mutu Sari Buah 
Oleh Nabila Mukmininah Djibril 
G31113308 
Kelompok 4
Sari Buah 
 Sari buah atau jus berasal dari bahasa Inggris juice, 
namun lebih tepatnya fruit juice adalah cairan yang 
terdapat secara alami dalam buah-buahan. 
 Sari buah dapat diperoleh dari pemerasan atau 
penghancuran daging buah yang telah matang.
Alat Yang Digunakan 
 pisau 
 hot plat 
 pemeras jeruk 
 erlenmeyer 
 pipet volume 
 labu takar 
 batang pengaduk 
Bahan Praktikum 
 jeruk 
 aquades 
 indikator pati 
 larutan iod 0,1 N
Prosedur Praktikum 
Membuat Sari Buah 
 Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk pembuatan sari buah 
adalah: 
 Dikupas buah dan diambil sarinya dengan cara disaring ke dalam gelas 
jar sebanyak 500 ml. 
 Diambil sari buah 20 ml untuk dititrasi vitamin C nya. 
 Dipanaskan dengan menggunakan penagas sesuai perlakuan 
yang diberikan. 
 Dianalisa vitamin C nya.
Titrasi vitamin C: 
 Diambil sari buah 20 ml dan disimpan dalam labu takar 100 ml. 
Kemudian diencerkan hingga batas tera. 
 Dipipet sebanyak 25 ml ke dalam erlenmeyer. 
 Ditetesi dengan indikator pati 6 tetes. 
 Dititrasi dengan iod 0,1 N hingga berubah menjadi warna biru. 
 Dihitung persentasi vitamin C dengan rumus : 
 % Vit C = 
   0,88  麹 
牛 牛  1000 
x 100% 
 Dimana, FP = 4
Adapun perlakuan yang dilakukan pada praktikum, yaitu: 
 A0 = Tanpa pemanasan 
 A1 = Dipanaskan selama 5 menit 
 A2 = Dipanaskan selama 10 menit 
 A3 = Dipanaskan selama 15 menit 
 A4 = Dipanaskan selama 20 menit
Hasil Praktikum
Pembahasan 
Vit.C Sebelum 
Di Panaskan 
Vit.C Sesudah 
Dipanaskan 
A0 
A1 
A2 
A3 
A4 
0.50 
0.50 
0.50 
0.50 
0.50 
- 
0.77 
0.46 
0.45 
0.42 
 Pada A1 terjadi kenaikan 
vitamin C karena pada proses 
pembuatannya di lakukan 
perlakuan secara cepat yaitu 
dengan pemanasan selama 5 
menit. 
 Hasil yang diperoleh pada 
sampel A2, A3, dan A4 
menunjukkan terjadinya 
penurunan vitamin C, hal ini 
terjadi karena vitamin C mudah 
rusak pada proses pemanasan. 
VitaminC
Aroma 
Pada sampel atau perlakuan A0, A1, A2, A3, dan A4 diperoleh aroma sari buah 
yang khas jeruk. Hal ini menunjukkan bahwa sari buah jeruk dapat 
mempertahankan aroma yang khas meskipun telah diberi perlakuan pemanasan. 
Warna 
Pada seluruh sampel perlakuan diperoleh warna pada sari buah yaitu kuning cerah. 
Kuning cerah pada sari buah jeruk mengindikasikan warna jeruk segar. Warna ini 
memenuhi kualitas mutu sari buah yang baik dan sesuai dengan SNI 01-6019-1999. 
Kejernihan 
Pada sampel perlakuan A0 hingga A4 diperoleh hasil kejernihan yaitu Keruh. Hal ini 
terjadi karena kandungan kadar pektin yang tinggi dapat menyebabkan viskositas sari 
buah menjadi lebih viscous, sehingga kenampakan sari buah menjadi lebih keruh.
Kesimpulan 
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum Evaluasi Mutu Sari 
Buah, yaitu: 
 Pemanasan pada sari buah sangat berpengaruh dengan tingkat 
kehilangan vitamin C. 
 Pengujian organoleotik sari buah setelah diberi perlakuan pemanasan 
menghasilkan warna kuning cerah dan aroma khas apel yang 
menunjukkan bahwa sari buah jeruk memenuhi standar mutu 
SNI 01-6019-1999. 
 Penyebab kekeruhan sari buah dipengaruhi oleh kandungan kadar 
pektin yang tinggi, sehingga menyebabkan viskositas sari buah 
menjadi viscous.

More Related Content

Evaluasi mutu sari buah

  • 1. Evaluasi Mutu Sari Buah Oleh Nabila Mukmininah Djibril G31113308 Kelompok 4
  • 2. Sari Buah Sari buah atau jus berasal dari bahasa Inggris juice, namun lebih tepatnya fruit juice adalah cairan yang terdapat secara alami dalam buah-buahan. Sari buah dapat diperoleh dari pemerasan atau penghancuran daging buah yang telah matang.
  • 3. Alat Yang Digunakan pisau hot plat pemeras jeruk erlenmeyer pipet volume labu takar batang pengaduk Bahan Praktikum jeruk aquades indikator pati larutan iod 0,1 N
  • 4. Prosedur Praktikum Membuat Sari Buah Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk pembuatan sari buah adalah: Dikupas buah dan diambil sarinya dengan cara disaring ke dalam gelas jar sebanyak 500 ml. Diambil sari buah 20 ml untuk dititrasi vitamin C nya. Dipanaskan dengan menggunakan penagas sesuai perlakuan yang diberikan. Dianalisa vitamin C nya.
  • 5. Titrasi vitamin C: Diambil sari buah 20 ml dan disimpan dalam labu takar 100 ml. Kemudian diencerkan hingga batas tera. Dipipet sebanyak 25 ml ke dalam erlenmeyer. Ditetesi dengan indikator pati 6 tetes. Dititrasi dengan iod 0,1 N hingga berubah menjadi warna biru. Dihitung persentasi vitamin C dengan rumus : % Vit C = 0,88 麹 牛 牛 1000 x 100% Dimana, FP = 4
  • 6. Adapun perlakuan yang dilakukan pada praktikum, yaitu: A0 = Tanpa pemanasan A1 = Dipanaskan selama 5 menit A2 = Dipanaskan selama 10 menit A3 = Dipanaskan selama 15 menit A4 = Dipanaskan selama 20 menit
  • 8. Pembahasan Vit.C Sebelum Di Panaskan Vit.C Sesudah Dipanaskan A0 A1 A2 A3 A4 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 - 0.77 0.46 0.45 0.42 Pada A1 terjadi kenaikan vitamin C karena pada proses pembuatannya di lakukan perlakuan secara cepat yaitu dengan pemanasan selama 5 menit. Hasil yang diperoleh pada sampel A2, A3, dan A4 menunjukkan terjadinya penurunan vitamin C, hal ini terjadi karena vitamin C mudah rusak pada proses pemanasan. VitaminC
  • 9. Aroma Pada sampel atau perlakuan A0, A1, A2, A3, dan A4 diperoleh aroma sari buah yang khas jeruk. Hal ini menunjukkan bahwa sari buah jeruk dapat mempertahankan aroma yang khas meskipun telah diberi perlakuan pemanasan. Warna Pada seluruh sampel perlakuan diperoleh warna pada sari buah yaitu kuning cerah. Kuning cerah pada sari buah jeruk mengindikasikan warna jeruk segar. Warna ini memenuhi kualitas mutu sari buah yang baik dan sesuai dengan SNI 01-6019-1999. Kejernihan Pada sampel perlakuan A0 hingga A4 diperoleh hasil kejernihan yaitu Keruh. Hal ini terjadi karena kandungan kadar pektin yang tinggi dapat menyebabkan viskositas sari buah menjadi lebih viscous, sehingga kenampakan sari buah menjadi lebih keruh.
  • 10. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum Evaluasi Mutu Sari Buah, yaitu: Pemanasan pada sari buah sangat berpengaruh dengan tingkat kehilangan vitamin C. Pengujian organoleotik sari buah setelah diberi perlakuan pemanasan menghasilkan warna kuning cerah dan aroma khas apel yang menunjukkan bahwa sari buah jeruk memenuhi standar mutu SNI 01-6019-1999. Penyebab kekeruhan sari buah dipengaruhi oleh kandungan kadar pektin yang tinggi, sehingga menyebabkan viskositas sari buah menjadi viscous.