Dokumen tersebut merupakan evaluasi pengembangan klaster industri alas kaki di Jawa Barat dan Jawa Timur. Dokumen tersebut menjelaskan perkembangan klaster di kedua wilayah, termasuk tahapan pengembangannya, hasil evaluasi implementasi rencana aksi, dan rencana tindak lanjut untuk meningkatkan daya saing klaster.
2. Ucapan terima kasih Nugraha Sukmawijaya Mantan Dit Industri Aneka / Pakar Budi Irmawan Dit Industri Aneka – Ditjen ILMTA Ali Mas’ud Fasilitator Klaster Irwan Dinas Perindag – Prop,Jawa Timur Sutan Siregar APRISINDO Ka Balai DIklat Industri BALAI DIKLAT INDUSTRI
3. Topik Tahapan Pengembangan Klaster 2 Rencana Tindak Lanjut 4 Hasil Evaluasi 3 3 Gambaran Perkembangan Klaster 3 1
4. Manfaat Mengetahui posisi perkembangan klaster industri alas kaki di Wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses perkembangan klaster Input dalam proses penyusunan program masa depan 3 3
5. Menuju Klaster Nasional Klaster Jawa Barat Klaster Jawa Timur Pengembangan Klaster Nasional NAD Sum Barat Sum Selatan dan Lampung Jawa Tengah Jawa Timur Bali dan NTB Sulawesi Selatan
6. Nilai Tambah Produksi Litbang Distribusi Strategi 1. Peningkatan Produktifitas pada seluruh rantai nilai Strategi 2. Memperpanjang Mata Rantai Nilai ( bukan hanya produksi saja) Orientasi Pengembangan Klaster
7. Tahapan Pengembangan Klaster Tahap Pengembangan Tahap Operasional Tahap Sosialisasi & Kolaborasi Tahap Diagnosis Inovasi, R & D Financial Intermediary Cluster Networking Aliansi strategis Infrastruktur Solid dan Dinamis Pertumbuhan dan Nilai tambah Pemahaman bersama Kolaborasi Visi dan Misi Klaster Dokumen Rencana Aksi
8. Jawa Barat Jawa Timur Tahapan Pengembangan Mulai dilaksanakan Sedang dilaksanakan Tahap pengembangan dan pendewasaan Sudah dilaksanakan dan masih daksanakan Sudah dilaksanakan dan masih dilaksanakan Tahap Operasional Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan Tahap Sosialisasi dan Kolaborasi Sudah dilaksanakan tahun 2006 Sudah dilaksanakan tahun 2005 Tahap Diagnosis
9. Keberhasilan Klaster dibangun oleh Kolaborasi beberapa faktor. Rencana Aksi sbg Dok. Protokol Pengembangan Faktor Penentu Keberhasilan, Implementasi Rencana Aksi Sumber Daya Manusia Stakeholder dan Pelaku Rencana Aksi Keberhasilan Pengembangan Klaster
10. Substansi Dalam Dokumen Pengembangan Klaster * Rencana Tahap Diagnosis 1 Analisa Kebijakan Definisi Industri Analisis kompetensi. Analisis kebutuhan industri. Analisis peranan lembaga R&D, Diklat 2 Posisi Industri Pendefinisian ttg sasaran, RA. pengembangan. Stakeholder Komunikasi dan Informasi. Kelembagaan Pembiayaan Rencana Tahap Sosialisasi 3 Pengembangan Komunikasi dan Informasi. Pola training Pola Aliansi strategis. Konsep Pemasaran Rencana Tahap Operasional 4 Cluster Networking Internasionalisasi Rencana Tahap Pengembangan * Cluster Management Guide – Guidelines for Development and Management of Cluster Initiatives. CLOE – Europe Union 2004
11. *) A Practical Guide to Cluster Development – Department of Trade and Industry UK – Ecotec R&C Faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan Klaster *
12. Jawa Timur : Visi Rencana Aksi Implementasi Vital sign Rencana Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Jawa Barat : Visi Rencana Aksi Implementasi Vital sign Rencana Tindak Lanjut
13. Visi : Meningkatkan daya saing melalui beberapa variable : Penyerapan tenaga kerja Pertambahan investasi Pertumbuhan industri Peningkatan ekspor/ devisa dan volume perdagangan Upaya-upaya : SOP produksi Bantuan dari fasilitator klaster untuk mendiagnosis seluruh mitra kerja, terutama yang berkaitan dengan pemberdayaan SDM yang tersedia pada mitra kerja. Bantuan modal kerja Meningkatkan keterampilan sdm Perbaikan struktur biaya Visi Pengembangan Klaster di Jawa Barat
14. Hasil Evaluasi Pada Dokumen Rencana Aksi – Jawa Barat Substansi Dokumen Rencana Aksi Tahap Diagnosis Sangat baik Baik Buruk 1 2 3 4 5
18. Hasil Evaluasi Pada Implementasi Pengembangan – Jawa Barat 1. Pembentukan Aglomerasi dan relationship Sangat baik Baik Buruk 1 2 3 4 5
19. 2. Peningkatan keahlian dan kecakapan Contoh program : Pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran yang dilakukan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri, bekerja sama dengan Dit Industri Aneka, melatih keterampilan para IKM dalam bidang manajemen perusahaan Contoh PT .BATANT, industri sepatu fungsional di Bandung menggabungkan keahlian kelompoknya daari keahlian menjahit upper, pembuatan Sol (out sol ), pembuatan pola. Sangat baik Baik Buruk 1 2 3 4 5
20. 3. Pengembangan R&D dan Inovasi Sudah ada basis kerjasama antara klaster dengan ITB , Basis kerjasama ini dalat dikembangkan menjadi pusat riset dan inovasi. Lembaga ini harus difasilitasi sehingga terjadi percepatan pada riset dan inovasi. Lembaga Universitas dalam mengadakan riset dan inovasi tentunya mendapat biaya sesuai dengan tugas dan fungsi nya. Karena ini biaya riset dan inovasi untuk klaster bisa lebih murah. Untuk promosi hasil R & D dan inovasi ini dapat dilakukan dengan mengayakan Webside IFSC, sebelum ada webside Khusus klaster industri alas kaki. Hasil riset baik yang dilakukan oleh IFSC, Balai Besar Kulit, ATK, Apresindo, ITS, ITB. Di Jawa Barat sudah ada bulletin tentang klaster. Media ini juga dapat dijadikan sebagai promosi hasil riset dan inovasi.
21. 4. Pengembangan Pada Faktor Penunjang Sangat baik Baik Buruk 1 2 3 4 5
22. Access Finacial Vital Sign Pengembangan Klaster Vital sign Progres 80% 75% 65% 50% 45% 40% 35% 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Patnership dan Aglomerasi Peningkatan basis keahlian dan kecakapan Inovasi dan R & D Keterlibatan Perusahaan / Industri Besar Percepatan Pertumbuan Entrepreneurship Equip Infrastrctures
23. Visi : Meningkatkan produktifitas industri alas kaki khususnya sepatu casual dengan membangun keterikatan antara sesama faktor produks ii termasuk lembaga keuangan, dan meningkatkan kompetensi serta keahlian (teknik dan manajemen ) pengusaha, termasuk membangun patnership dengan Industri Kecil Menengah (IKM) , serta adanya keterlibatan pemerintah baik tingkat Kabupaten / Kota, Propinsi dan Pusat, untuk mengembangkan regulasi dan iklim usaha yang berdedikasi untuk pengembangan industri alas kaki di Jawa Timur khsususnya dan Indonesia umumnya. Upaya-upaya Peningkatan produktifitas M engembangkan keahlian baik teknik maupun managemen. Pengembangan Entrepreneuship P engembangan lembaga Pendidikan dan Latihan, Vocational Training A ffirmative actions ( keberpihakan) P engembangan pasar, Visi Pengembangan Klaster di Jawa Timur
24. Hasil Evaluasi Pada Dokumen Rencana Aksi – Jawa Timur Substansi Dokumen Rencana Aksi Tahap Diagnosis Sangat baik Baik Buruk 1 2 3 4 5
29. Hasil Evaluasi Pada Implementasi Pengembangan – Timur 1. Pembentukan Aglomerasi dan relationship Sangat baik Baik Buruk 1 2 3 4 5
30. 2. Peningkatan keahlian dan kecakapan Contoh program : Pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran yang dilakukan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri, bekerja sama dengan Dit Industri Aneka, melatih keterampilan para IKM dalam bidang manajemen perusahaan Pelatihan majamen produktifitas industri, kerjasama IFSC dengan Adidas, memperkenalkan sistim manajemen produksi yang bersih dan effesien. Contoh PT . Rajapaksi di Surabaya melakukan inovasi membuat sepatu kuda, untuk kebutuhan eksport, ini dikarenakan SMC . Sangat baik Baik Buruk 1 2 3 4 5
31. 3. Pengembangan R&D dan Inovasi Sudah ada basis kerjasama antara klaster dengan ITS dan Universitas Negeri Surabaya. Basis kerjasama ini dapat dikembangkan menjadi pusat riset dan inovasi. Lembaga ini harus difasilitasi sehingga terjadi percepatan pada riset dan inovasi. Lembaga Universitas dalam mengadakan riset dan inovasi tentunya mendapat biaya sesuai dengan tugas dan fungsi nya. Karena ini biaya riset dan inovasi untuk klaster bisa lebih murah. Untuk promosi hasil R & D dan inovasi ini dapat dilakukan dengan mengayakan Webside IFSC, sebelum ada webside khusus klaster industri alas kaki. Hasil riset baik yang dilakukan oleh IFSC, Balai Besar Kulit, ATK, Apresindo, ITS, ITB. Sangat baik Baik Buruk 1 2 3 4 5
32. 4. Pengembangan Pada Faktor Penunjang Contoh kasus. Di Jawa Timur pada saat diagnosis, klaster didominasi oleh IKM. Beberapa saja perusahaan besar yang mau ikut seperti PT Jalur Rejeki. Perusahaan besar yang lain hanya mendukung dan tidak terlibat aktif. Dukungan ini berubah menjadi aktif dan saat ini banyak industri besar yang mendorong pertumbuhan klaster di Jawa Timur. Industri besar dapat menjadi tempat magang, tempat studi, dan bahkan industri besar banyak yang melakukan spin off kepada IKM dalam klaster. Masuknya industri besar seperti : PT.Rajapaksi, PT Karunia, PT Widya Inti Plasma, PT. Wangta Agung, PT Reckio, PT Dhaimatu, PT Karya Mitra dan beberapa yang lainnya, mampu menginspirasi tumbunya IKM dan pengrajin. Contoh program : Di Jawa Timur sudah dilakukan training dalam percepatan wirausaha. Sudah dilakukan Training of trainers (TOT) EMT sebanyak 2 angkatan yang mecetak 30 orang instruktur. Kemudian dilakukan 2 angkatan EMT yang menghasilkan 40 orang calon entrepreneur. Di Jawa Timur, pemerintah propinsi mengalokasikan dana APBD yang ditempatkan di Bank Jatim sebagai jaminan kredit untuk pengembangan IKM dengan bunga 6 % pertahun. Program restrukturisasi mesin untuk industri alas kaki dengan bantuan subsidi sebesar sampai dengan 30% terhadap pembelian mesin baru Sangat baik Baik Buruk 1 2 3 4 5
33. Access Finacial Vital sign Progres Vital Sign Pengembangan Klaster 80% 75% 65% 50% 45% 40% 35% 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Patnership dan Aglomerasi Peningkatan basis keahlian dan kecakapan Inovasi dan R & D Keterlibatan Perusahaan / Industri Besar Percepatan Pertumbuan Entrepreneurship Equip Infrastrctures
34. Tingkat pemahaman stakeholder terhadap rencana aksi : 80% Kemampuan atau kapabilitas SdM dalam melaksanakan rencana aksi : 80% 3. Pelaksanaan rencana aksi baik bersifat structural, anggaran dan organisasi pelaksana. 60% 4. Perubahan factor-faktor yang sangat berpengaruh secara signifikan baik pada tataran ekonomi makro, kebijakan financial, 60% kerjasama internasional, termasuk perubahan politik. Faktor aktor terhadap keberhasilan
36. Pengrajin / Industri Rumah tangga 10 Kel. Industri Kulit Industri Lem Shoe last IFSC APRISINDO Pasar PEMPROP Industri Inti Institusi Pendukung Industri Pemasok I K M 10 IKM Evolusi Perkembangan Klaster di Jawa Timur Tahun 2006 Tahap Sosialisasi Industri Besar Branded 2 IB
37. Pengrajin / Industri Rumah tangga > 200 Kel. Industri Kulit 14 Industri Industri Lem 4 Industri Shoe last 4 Industri ITS APRISINDO PEMPROP Industri Inti Institusi Pendukung Industri Pemasok Pasar Eksport Pasar Domestik IFSC UBAYA ATK APKI BANK JATIM BALAI DIKLAT BANK MANDIRI CSR / PKBL BUMN Infastruktur Ekonomi Dept.Perindustrian Dept.Perdagangan Dept. Keuangan BKPM Komponen 4 Industri I K M > 40 IKM Industri Besar Branded 14 IB
38. 1 2 3 4 5 Jaringan Pemasok Industri Kulit Lem Accessories Shoe last Industri Inti Industri Besar Industri Besar Mitra – Spin off Mitra – Spin off Jaringan Distribusi Keagenan Besar Distributor Menengah Retail -Kecil 2 3 4 4 4 3 2 3 3 5 3 3 3 Pendukung Bank dan LK IFSC Universitas BDIKLAT ITS Penyuluh Fasilitator Publikasi Infrastruktur EKonomi Energi / Listrik Jalan / Trans’ Pasar / Show R Promosi / Media Investasi R&D Inovasi Eksport/Import Eko.Finansial Sarana Kebijakan 5 4 2 2 2 2 2 4 4 Buruk Sekali Buruk Sedang Baik Baik Sekali 2 2 2 2 Peta Kekuatan Relationship dan Dedikasi Dalam Klaster
39. Pemerintah Rencana Aksi tindak lanjut disusun dengan melibatkan stakeholder Triple Helix : Stakeholder Utama Intelektual Bisnis
40. Ruang Ilmu pengetahuan Ruang inovasi Ruang konsesus Kolaborasi Triple Helix Intelektual (cendikiawan) Mengembangkan kreatifitas, skill and talent pada sumber daya manusia Bisnis Transformasi teknologi, skill and talent kedalam peningkatan daya saing industri Pemerintah Program fasilitasi, iklim usaha, insentif dan driven pada pertumbuhan dan pengembangan klaster
46. Matrik Implementasi Rencana Tindak Entry Point Pelaksanaan Rencana Aksi IFSC ITS UNBAYA Bangun kerjasama Entry point Driven Pemerintah Industri Kulit (LIK Magetan) Perbaiki Perform Industri terutama QCD Bank / LK Skim Kredit Industri Kulit jadi kuat QCD INDUSTRI BESAR Penguatan Investasi / Modal Kerja Entry point Driven Pemerintah Perizinan Kebijakan Investasi Infrastruktur Ketenaga kerjaan Keamanan IKM IKM IKM IKM IKM IKM Produk Spin off DIKLAT Pelatihan : Teknik Manajemen PASAR: DLM NEGERI EKSPOR Entry point Driven Pemerintah Perizinan Fasilitas Ekspor Harmonisasi Tarif Promosi Pengawasan illegal impor Sarana / pasar / show Supply BB Produk IKM jadi kuat QCD IKM bertumbuh Entry point Driven Pemerintah